Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa industri kunci di Indonesia saat ini masih didominasi oleh produk impor, terutama dari China. Sementara itu, industri lokal seperti peternakan susu dan produsen minuman ringan menguasai pangsa pasar yang signifikan di dalam negeri. Dokumen ini juga menyinggung soal pentingnya membangun kemandirian produksi dalam negeri, terutama di sektor strategis seperti industri penerbangan.
3. Pasar textile 80% dikuasai produk asing
Pasar farmasi 80% dikuasai produk asing
Industri Technology 92% impor
Pasar Induk Cipinang tidak lagi ada beras lokal
“… sebagian produk impor masih dengan merk China,
Sebagian lagi dilabeli merk Indonesia,
seolah-olah itu merk lokal pada hal dari China”
-Gatra, 17-23 Februari 2011-
4.
5.
6.
7. • 400.000 outlet.
• Kuasai 40% pasar minuman ringan Indonesia.
• Di Indonesia bisa mencetak
8. • Indonesia memakai 160 juta kali/hari
• 200.000 hak paten di Indonesia, 350 paten/hari
• 40% pasarnya adalah Indonesia
• Di Indonesia mencetak Rp. 20 Trilyun/tahun
9.
10. • Produksi 1 Juta liter susu/hari
• Mengatur 80% petani susu lokal
• Kuasai 50% pasar susu di Indonesia
• Transaksi di Indonesia Rp. 200 Triliun/tahun
12. Pasar Modern menggusur pedagang kecil,
menghadang pengusaha baru, memangsa
produk kecil!
•Omset toko turun dari rata-rata
Rp. 800 ribu menjadi Rp. 400 ribu.
• 1,6 juta pedagang tradisional
bangkrut setiap tahun.
13. “kita tidak “kita tidak
menguasai menguasai
TANAH AIR KITA KEHIDUPAN KITA
sendiri” sendiri”
27. “ Bukan karena lebih baik, bukan karena lebih murah,
Tapi karena milik bangsa sendiri ”.
“ Sikap jelas dalam pembelaan, membela martabat
Bangsa, membela kejayaan bangsa”.
“ Aku ada untuk kamu, kamu ada untuk aku,
Kita ada untuk tolong - menolong”.