Strategi peningkatan kapasitas agrosociopreneur sembawa 21 nov 2019
1. PERAN AGROSOCIOPRENEUR DALAM LITERASI
INFORMASI PERTANIAN BAGI PETANI
di Era Revolusi Industri 4.0
DR. IR. ANDI MUHAMMAD SYAKIR, MS.
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Sembawa, 21 November 2019
Bimtek Penderasan Informasi Kebijakan Strategis Kementerian Pertanian
Retno Sri Hartati Mulyandari
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
2. RETNO SRI HARTATI MULYANDARI
INSTITUSI
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian, Kementerian
Pertanian
CURRENT CAREER:
Kepala Pusat
PENGHARGAAN
Pemenang pertama lomba gelar inovasi daerah Kabupaten Bogor bersama
Tim TTP Cigombing (Alat Inseminasi Buatan Tipe Semprot) tahun 2018
Anugerah Inovasi unggulan Nasional bersama Tim IPB (Cyber Extension)
tahun 2013
Lulusan terbaik Program Doktoral, IPB tahun 2011
3. SISTEMATIKA:
KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN
IDEAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
LITERASI INFORMASI (TEKNOLOGI DAN
KEBIJAKAN) PERTANIAN
2
PERAN AGROSOCIOPRENEUR DALAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN DI
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
1
PERAN AGROSOCIOPRENEUR DALAM
LITERASI INFORMASI PERTANIAN
4
PENUTUP
3
5
5. Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
Toko Fisik Market Place Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model
bisnis dan pekerjaan di
Indonesia sudah terkena
dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan
dengan model bisnis
marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-
moda berbasis online
10
6. 1. Skala usaha pertanian < 0.5 ha
2. Produktivitas
3. Laju pertumbuhan
penduduk dan urbanisasi4. Peralihan dari energy fosil
ke bioenergi
5. Keberlanjutan
7.
8. KELEMBAGAAN
EKONOMI
PETANI
KEDAULATAN
PANGAN
KESEJAHTERAAN
PETANI
Penyuluh Pertanian
Swadaya
23.733 orang
Penyuluh Pertanian
PNS 25.473 orang
Penyuluh Pertanian
Swasta
92 orang
THL-TB Penyuluh
Pertanian
12.548 orang
CPNS Penyuluh
Pertanian
6.033 orang
KONDISI KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN
Kelembagaan
Ketenagaan
Penyelenggaraan
Pembiayaan
Sarana dan prasarana
SISTEM
PENYULUHAN
PERTANIAN
Mantri Tani Desa
(MTD) 340 orang
Penyuluh
Pertanian sebagai
Profesi
Pendampingan/
Pengawalan Program
Pembangunan
Pertanian
9. UU No: 19/2013 ttg Perlindungan dan Pemberdayaan Petani,
Ps 46 ayat (4) mengamanatkan paling sedikit 1 (satu)
penyuluh pertanian dlm satu desa/kel potensi pertanian.
Saat ini terdpt 72.959 desa potensi pertanian dari 78.063
desa/kelurahan;
18.065 org penyuluh pertanian PNS yang
langsung melakukan pendampingan kepada
petani/poktan di desa/kel. Selebihnya di BPP,
Dinas Provinsi dan Kab/kota dan BPTP
Kekurangan penyuluh pertanian ±
54.926 orang di WKPP/desa
KEADAAN TENAGA PENYULUH DI LAPANGAN
10. 10
Mengupayakan
akses petani ke
sumber
informasi,
teknologi dan
sumber daya
lainnya dalam
pengembangan
usahataninya
Membantu petani
dlm menumbuh-
kembangkan
kelembagaannya
agar dapat
berdaya saing dan
produktif
Meningkatkan
kemampuan
kepemimpinan,
manajerial dan
kewirausahaan
petani
Memfasilitasi proses
pembelajaran petani dlm
menerapkan tata kelola
berusahatani yang baik dan
berkelanjutan
Membantu
menganalisis dan
memecahkan
masalah serta
merespon peluang
dan tantangan yg
dihadapi petani dlm
mengelola
usahataninya
Pendampingan
dan Pengawalan
Petani
dalam
meningkatkan
produksi dan
produktivitas
pertanian
PERAN PENYULUH_AGROSOCIOPRENEUR DALAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN (BPPSDMP, Kementan)
12. Visi :Mencapai Kesejahteraan Petani
yang diukur dengan 4 indikator
4 indikator utama
peningkatan
kesejahteraan
petani
Penerapan
Sistem Pertanian
Terpadu di
Kelembagaan
Petani
LATAR BELAKANG PENTINGNYA PERAN PENYULUH
INDIKATOR KINERJA UTAMA TERKAIT PENINGKATAN KAPASITAS PETANI
Kelembagaan
petani yang
meningkat
kapasitasnya
Kelembagaan
Petani yang
menerapkan
Sistem Pertanian
Terpadu
Jumlah
kelembagaan
petani yang
menjadi KEP
AGROSOCIOPRENEUR
13. 1. Teknologi Informasi
2. Kepemimpinan dan Social Skills
3. Learning Skills
4. Kemampuan Berkomunikasi melalui
Banyak Chanel
SKILL AGROSOCIOPRENEUR MILENIAL
YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERCEPATAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI
14. 14
1. Fasilitator keterkaitan pelaku agribisnis dengan stakeholders lainnya
2. Menggerakkan fungsi/komponen sistem percepatan invensi menuju
inovasi, serta interaksi antar komponen mendukung proses alih
teknologi
3. Menggerakkan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian
terapan bersama pelaku utama dan stakeholders menuju pertanian
maju, mandiri, dan modern
4. Melembagakan proses pengumpulan, analisis dan penyebaran
informasi pasar (market intelegent) berbasis BIG DATA dan penguatan
jaringan komunikasi sampai di akar rumput (society 5.0) melalui
berbagai media
5. Motor penghela hulu-hilir pertanian (berjiwa dan menjadi
AGROSOCIOPRENEUR)
6. Memanfaatkan informasi pasar dan sistem perencanaan agribisnis
(maximizing profit & competitiveness) sebagai materi penyuluhan
pertanian.
KOMPETENSI AGROSOCIOPRENEUR MILLENIA UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN
16. PROGRAM KEMENTAN UNTUK PENGUATAN
PROFESIONALISME SDM PETANI DAN PENYULUH
Pendidikan, Magang Dan
Pelatihan Vokasi
Membangun 10 Politeknik
Pembangunan Pertanian
(Polbangtan)
Gerakan Sejuta Petani Milenial
Berorientasi Ekspor per tahun
Peningkatan Kapasitas
Penyuluhan & Pengembangan
KOSTRA TAN minimalI di
tingkat Kecamatan
20. Literasi….. ???
American Library Association (ALA) (2000) adalah satu rangkaian kemampuan
individu untuk mengenali informasi saat diperlukan dan memiliki kemampuan
untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi tersebut secara
efektif.
Tujuan
1. Mengetahui sumber-sumber informasi pertanian dari sumber yang tepat
2. Mengumpulkan informasi yang tepat dari berbagai sumber informasi;
3. Mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya/kredibilitas;
4. Dalam bentuk/ kemasan yang tepat, sesuai kebutuhan.
21. Informasi di
Internet sangat
banyak dan luas
Susah cari
informasi yang
cocok dengan
kebutuhan
Bagaimana mencari
informasi lain yang
berhubungan dengan
topik saya ?
Bagaimana mencari
informasi yang
efektif dan efisien ?
Informasi di Internet ?
Masalah????
22. • Website
• E-mail, (misal: mail.yahoo.com, dll)
• mailing list (misal: peneliti_deptan@yahoo.com,
pustakawan_deptan@yahoo.com,
litkaji@yahoogroups.com)
• Blog
• Media jejaring sosial:facebook
• Forum diskusi
• Chatting
• Video Conference
Media Penyebaran
23. SITUS INTERNET PENYEDIA INFORMASI PERTANIAN
Kementerian Pertanian: www.pertanian.go.id
Badan Litbang Pertanian: www.litbang.pertanian.go.id
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA):
www.pustaka.setjen.pertanian.go.id
Repository Kementerian Pertanian
www.repository.pertanian.go.id
Kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementan
Dapat diunduh dalam bentuk full text
Terdiri dari 600 teknologi pertanian, buku, buletin, informasi
teknologi, jurnal, majalah, prosiding, dan warta
25. • Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia: www.lipi.go.id
• Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi http://www.bppt.go.id/
• Warung Informasi Teknologi
(Warintek): www.warintek.ristek.go.id/
• Tabloid sinar tani:
http://www.sinartani.com/
• Majalah Trubus
SITUS INTERNET PENYEDIA INFORMASI PERTANIAN
31. iTani : aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang
dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook.
myAgri : untuk memudahkan petani dalam meningkatkan
produksi tanaman sayuran dengan menggunakan konsep PHT
(Pengendalian Hama Terpadu)
Takesi : sistem informasi kesehatan hewan berbasis android,
terutama tentang penyakit dan gangguan reproduksi sapi
UPJA : sebagai sarana untuk melakukan usaha komersial, seperti
melakukan jasa pengolahan tanah.
KATAM : menyediakan informasi spasial dan tabular mengenai
prediksi musim, seperti penanaman, pola tanam, dll
APLIKASI BERBASIS SMARTPHONE
37. 37
Strategi Penguatan Agrosociopreneur dalam Literasi
Informasi Pertanian Mendukung Pembangunan
Pertanian Menghadapi Era Industri 4.0
1. Pemahaman terkait Market intelegent termasuk pola
Business Matching diperlukan bagi para
agrosociopreneur
2. Tata kelola informasi termasuk promosi dan pemasaran
berbasis digital (pemanfaatan teknologi informasi),
pengembangan kelembagaan, dan jejaring di pusat dan
di daerah sampai di tingkat komunitas
3. Pemanfaatan beragam sumber informasi, utamanya
e_resources lintas kementerian/lembaga
KESIMPULAN