Dokumen tersebut membahas pengaruh monsun Asia Timur dan Tenggara terhadap variabilitas curah hujan di tiga daerah di Indonesia. Variabilitas curah hujan di ketiga daerah tersebut beragam dari musiman, tahunan, hingga antar tahun akibat pengaruh fenomena monsun dan osilasi iklim lautan seperti Nino.
1. PENGARUH MONSUN ASIA TIMUR DAN TENGGARA
TERHADAP VARIABILITAS TEMPORAL CURAH HUJAN
DENPASAR, MATARAM DAN MAKASSAR
sumber
Penulis : Arief
Suryantoro
Disusun oleh : Dita
Andriani
NIM : 41613110068
http://www.lingkungan-tropis.org/pengaruh-monsun-asiatimur-dan-tenggara-arief-suryantoro
2. PENDAHULUAN DAN
METEDOLOGI
•
ME
PENDAHULUAN
• Data bulanan curah hujan daerah
Denpasar, Mataran dan Makassar
TE
• Data suhu muka laut bulanan dari
daerah Samudera Hindia dan Pasifik
Wilayah BMI yang membentang dari 6°LU11°LS; 95°BT-141°BT merupakan bagian dari
daerah monsun Asia Timur dan Tenggara. Dan
diantara ke lima daerah monsun yang ada di
planet bumi ini, maka monsun Asia Timur
DO
• Olah data- data tersebut
dan Tenggara merupakan monsun yang paling
baik perkembangannya. Hal ini disebabkan
oleh
besarnya/luasnya
benua
Asia
LO
dan
adanya efek daratan tinggi Tibet terhadap
aliran udara.
• Cari spektra periodisitasnya
GI
• Korelasikan kedua data tersebut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Curah Hujan Bulanan
Dari data atas terlihat bahwa pola bulanan curah
hujan di ketiga daerah yang ditinjau dalam penelitian ini
(Denpasar, Mataram dan Makassar) selama rentang waktu
50 tahun (1951-2000) menunjukkan adanya kecenderungan
naik, meskipun dengan kecuraman yang cukup landai.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hal umum yang dapat dilihat adalah adanya kenyataan yang menunjukkan bahwa
wilayah Denpasar-Bali, Mataram-NTB, dan Makassar-Sulsel memiliki variabilitas
temporal curah hujan yang beragam, dari musiman/setengah tahunan tahunan.
Faktor utama penyebab variabilitas curah hujan musiman adalah fenomena
pergeseran pita konvergensi intertropis. Selanjutnya, variabilitas tahunan curah
hujan di wilayah yang ditinjau ini memiliki perioda sekitar 11-12 bulan.
Faktor utama penyebab variabilitas curah hujan tahunan adalah fenomena monsun
Asia dan monsun Australia. Selanjutnya, variabilitas antar tahunan (2 sampai 3
tahun) curah hujan di wilayah yang ditinjau ini terjadi dengan perioda sekitar 23-38
bulan. Faktor utama penyebab variabilitas curah hujan antar tahunan (2 sampai 3
tahun) adalah fenomena osilasi dua tahunan troposfer (TBO)
5. SIMPULAN
Curah
hujan
daerah
Denpasar-Bali
(08,75°LS;
115,17°BT), Mataram-Nusa Tenggara Barat (08,53°LS; 116,67°BT), dan
Makassar-Sulawesi Selatan (05,07°LS; 119,55°BT) memiliki variabilitas yang
beragam, mulai dari musiman, tahunan, dan antar tahunan dengan nilai r >
- 0,85 (antara curah hujan di Denpasar, Mataram dan Makassar dan
samudera India Tropis) dan r > 0,80 (antara curah hujan di
Denpasar, Mataram dan Makassar dan samudera Pasifik Barat.