1. NAMA : ANNISA DWI PUTRI
NPM : 20211954
KELAS : 2 EB 21
2. Sumber :
http://www.koperasipengayoman.com/news15_sejarah_koperasi_indonesia.html
http://nadiapsy.blogspot.com/2011/10/latar-belakang-timbulnya-aliran.html
http://shenifa.wordpress.com/2010/10/19/pengertian -koperasi/
http://lukmanarif.wordpress.com/2011/12/22/pengertian -dan-prinsip-prinsip-koperasi/
3. SEJARAH
KOPERASI
INDONESIA
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-
20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang
tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang
sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat,
ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin
memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas,
terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang
sama, secara spontan mempersatukan diri untuk
menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
4. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para
pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk
menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat
oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang
tinggi. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De
Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman
dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan
Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan,
Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para
petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan
mengubah Bank tersebut menjadi koperasi.
5. Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum
dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun
badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang
mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-
ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan
digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.
6. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening
op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling
Inlandschhe Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan
untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-
pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan
semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431
sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua
kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang
lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan
mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi
alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947,
pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi
yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia.
7. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
Aliran koperasi di bagi menjadi 3, yaitu :
1. Aliran Yardstick
Aliran ini dapat dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang
menganut perekonomian liberal. Menurut aliran ini koperasi dapat menjadi kekuatan
untuk mengimbangi, menetralisasikan & mengoreksi. Dalam aliran ini, pemerintah
tidak ikut campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah
masyarakat. Maju atau tidaknya koperasi merupakan tanggung jawab anggota koperasi
itu sendiri. Aliran ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat, terutama di negara-
negara yang berkembang dengan pesat seperti, AS, Denmark, Perancis, Jerman,
Swedia, Belanda, dll.
2. Aliran Sosialis
Koperasi menurut aliran ini dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat juga melalui organisasi koperasi dapat lebih mudah dalam
menyatukan rakyat. Pengaruh aliran ini dapat di jumpai di negara-negara Eropa Timur
& Rusia.
3. Aliran Persemakmuran (CommonWealth)
Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien & efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat
berkedudukan strategis & memegang peranan uatama dalam struktur perekonomian
masyarakat. Dalam aliran ini hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi
bersifat Kemitraan atau Partnership, dimana pemerintah bertanggung jawab &
berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi dapat tercipta dengan baik.
8. Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang
bergabung dan melakukan kegiatan ekonomi
koperasi (usaha koperasi) atas dasar prinsip-prinsip
Koperasi, nilai dan jatidiri koperasi sehingga
mendapatkan benefit (manfaat) yang lebih besar
dengan biaya yang rendah melalui usaha bersama
yang dimodali, dikelola (dimiliki) dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya.
9. Definisi Menurut ILO
* Kumpulan orang-orang
* Bersifat sukarela
* Mempunyai tujuan ekonomi bersama
* Kontribusi modal yang adil
* Menanggung kerugian bersama & mendapatkan keuntungan secara adil
Definisi Menurut Chaniago
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang
memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
Definisi Menurut Hatta
Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak – tidaknya harus
melaksanakan 4 asas. Asas – asas tersebut adalah :
1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu
2. harga barang harus sama dengan harga pasar setempat
3. Ukuran harus benar dan dijamin
4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli diluar
kemampuannya.
Definisi Menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong – menolong yang menjalankan
“urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam
urusniaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – royong.
Definisi Menurut UUD no 25 Tahun 1992
Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan”.
10. Tujuan Koperasi
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 3 , tujuan koperasi
adalah memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional , dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
11. Prinsip-prinsip Koperasi
Menurut Munkner
* Keanggotaan bersifat sukarela
* Keanggotaan terbuka
* Pengembangan anggota
* Identitas sebagai pemilik dan
pelanggan
* Manajemen & pengawasan dilakukan
secara demokratis
Menurut Rochdale
* Pengawasan secara demokratis
* Keanggotaan yang terbuka
* Bunga atas modal dibatasi
* Pembagian sisa hasil usaha ( SHU )
kepada anggota seuai dengan jasanya
* Penjualan sepenuhnya dengan tunai
Menurut Raiffeisen
* Swadaya
* Daerah kerja terbatas
* SHU untuk cadangan
* Tanggung jawab anggota tidak terbatas
12. Menurut Schulze
* Swadaya
* Daerah kerja tak terbatas
* SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
* Tanggung jawab anggota terbatas
* Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
Menurut Ica
* Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI
* Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koperasi.
* Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
* Adanya pembatasan bunga atas modal
* Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
umumnya
Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
* Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
* Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
* Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing
* Pemberian batas jas yang terbatas terhadap modal
* Kemandirian
* Pendidikan perkoperasian
* Kerja sama antar koperasi