Di Indonesia, terutama bagi Suku Dayak, tato memiliki makna yang lebih dari sekedar lifestyle. Tato merepresentasikan status sosial, keagamaan, atau pencapaian seseorang sesuai aturan tertentu. Kenyataannya, banyak orang salah memahami fungsi tato dan menganggapnya tidak lazim, padahal sejarah budaya Indonesia menunjukkan tato tidak berkaitan dengan hal-hal negatif.
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Tato adalah budaya indonesia
1.
2. Tapi mengapa sekarang ini tato dianggap suatu
hal yang tidak lazim di masyarakat pada
umumnya?
3.
4. Bagi masyarakat tradisional, tato bukanlah sekadar
mencari sensasi dan kesenangan belaka, melainkan
sangat sarat dengan berbagai makna.
5. Jati diri, Status Sosial, atau Profesi
Simbol keseimbangan alam
keindahan
6. Kebiasaan membuat tato sudah mulai hilang karena
dilarang pemerintah tahun 1970. Hanya orang berusia
45 tahun ke atas yang bertato dan jumlahnya sekitar
seribu- dua ribu (5 persen).
inget trend petrus zaman dulu? dimana banyak
penjahat (notabene orang- orang bertatto) sering
ditemukan jd mayat. Ini salah satu hal yg bikin tato
ditakuti
7.
8. Mesin yang digunakan untuk proses penatoan
Tinta yang digunakan
9.
10. Sketsa pada tubuh kemudian ditusuk dengan jarum
kayu. Tubuh Perlahan-lahan dipukul dengan tongkat
kayu untuk memasukkan pewarna ke dalam lapisan
kulit. Pewarna yang digunakan adalah campuran daun
pisang dan arang tempurung.
11. Tinta tato umumnya terbuat dari
suspensi partikel yang larut dalam air
seperti merkuri, kadmium, timah dan
besi
12.
13. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran
pasir untuk menggosok kulit hingga lapisan paling
luarnya terkelupas. Tinta tato yang terletak di
bawah lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis
dengan pisau bedah oleh seorang dokter kulit.
14. Mengiris kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus
dilakukan oleh dokter adalah mengiris kulit yang ada
tattoonya. Risiko terbentuknya jaringan parut pada
teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi,
sehingga hanya dilakukan pada jenis tato yang tidak
terlalu besar.
15. Cryotherapy
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan
nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku.
Jaringan kulit yang ditetesi cairan tersebut akan
membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta
tato yang pada lapisan di bawahnya.
16. Krim anti-tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga
bekerja dengan cara menghancurkan tinta tato agar
bisa luruh dari permukaan kulit. Krim semacam ini
umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA)
yang akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman
bagi kulit.
17. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato
adalah laser, yang cukup efektif sekaligus paling aman
bagi kulit. Prinsipnya adalah mengurai partikel tinta
di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan
oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia.
18. Kembali ke inti permasalahan, dan
menegaskan kembali tentang persepsi
masyarakat yang salah mengartikan fungsi
tato.
19. Tapi mengapa sekarang ini tato dianggap suatu
hal yang tidak lazim di masyarakat pada
umumnya?
20. di Indonesia, terutama bagi Suku Dayak Tato adalah
sesuatu yang lebih dari sekedar lifestyle. Suku Dayak
memang benar-benar serius memandang tato. Tato
merupakan bagian dari tradisi religi, status sosial
seseorang dalam masyarakat atau penghargaan suku
terhadap kemampuan seseorang. oleh karenanya
ada aturan tertentu dalam pembuatan tato baik dari
pilihan gambar, struktur sosial, hingga peletakan tato
itu sendiri.
21. Hal yang tak lazim JUSTRU kalau
masyarakat salah mempersepsikan tentang
fungsi tato itu sendiri, padahal dilihat dari
sejarah , ga ada satu pun dari sejarah budaya
kita (tato) yang berunsur kriminal dan patut
untuk dipersalahkan
22. BANYAK ORANG MENYESAL KARENA BERTATTO,
BANYAK ORANG MENGHILANGKAN TATONYA
KARENA BERBAGAI ALASAN TERTENTU.
DIANTARANYA, DEMI KARIR : UNTUK MASUK
KERJA MENJADI PNS, POLRI, TNI, KARYAWAN
DSB.
Kenapa pemerintah seolah-olah mendiskriminasi
orang bertato? Padahal ga ada yang salah dari
orang bertato.
23. Apa ada yang bisa jamin seorang yang bertato bakalan
lebih jahat dari seorang KORUPTOR?
tato sebagai lukisan tubuh begitu terabaikan dari
kajian-kajian seni rupa Indonesia. Buktinya, dalam
buku Seni Rupa Indonesia yang diterbitkan Direktorat
Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1975) dan buku Sejarah Seni Rupa Indonesia yang
diterbitkan melalui Proyek Pengadaan Buku
Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud (1982),
tidak ada membahas masalah tato di Indonesia.