1. 72 JamBagimu.
Andai engkau tahu, Itu Selamanya.
Kesendirian di ambang imaji.
Dinafikan, bahkan sekedar mengecap ari ambang kemanusiaan.
Terhempas lepas ke dasar jurang masa.
2. Siapakah Gerangan?
• Surealisme, dirimu.
• Lebih dari semua hikayat manusia, dengan Hawa Sang Jawara.
• Tidak sekedar mimpi atau visi.
• Menjadikan kenyataan sepudar ilusi, mengajarkan persamaan cinta
dalam matematika.
• Menghempaskan semesta kecantikan.
• Bukan bualan, melewatkan waktu bersamamu menghempaskanku ke
dasar jurang kehidupan.
• Hati, katamu.
3. Virgo
• Kau bilang jawabannya.
• Demikiankah semua teka-teki dalam labirin kemolekan tubuhmu?
• Akankah frase ambang cakrawala petunjuk melukis senyummu?
• Kau selalu berkata akan membutuhkan lebih dari Tujuh Putaran Sang
Penjaga untuk sekedar mengurai busanamu.
• Lalu benarkah keindahan mata ini, melihat sensualmu.
• Tidak dipungkiri, terlihat celah surga di balik sarimu.
• Tetap kau berkata, “Butuh Tujuh Putaran Sang Penjaga sekedar
melepas busanaku.”
4. candra-kirana
• Dalam buai mentari, Kejora menceritakan rahasiamu.
• Antah barantah bukan lagi misteri di bawah bintang ini.
• Kita pernah berdiri di bawah terik tiga matahari, hingga senjanya kau
lelap dalam pelukku di bawah tiga pelangi.
• Dalam lelap kau kisahkan dirimu dari senyum manis.
• Adakah rahasia bernaung di dalam sana, kini?
• Ketika jawaban akan semua tanya nan kau lontarkan padaku tempo
dulu telah dalam genggaman, kini senyum itu menyimpan satu arti.
5. astacitari
• Usai sudah, kau hempaskan aku ke jurang hatimu.
• Selesai sudah, kau buai aku ke puncak taman surgawimu.
• Satu, aku tahu itu untuk membuka mata ini.
• Sensualisme tubuhmu mengucapkannya, meyakinkanku kala beribu
jarum menembus celah-celah daging segar ini.
• Untukmu, sampai jumpa, entah itu di pintu neraka atau surga.
• Walau beda massa, sama-sama memiliki hati bukan?
6. Teruntuk wanita terindah,
Bukan rayuan, bila ibu ajarkan rasa, kau
ajarkan baca. Mengingatkan untuk selalu di
bawah cakrawala Ilahiah. Terlalu bodoh
untukmu, kini aku mengerti makna busana
dan senyum itu, juga taman bunga kepayang
milikmu.
7. dari Pencarian
Bila hanya dengan bersama hati, semua tanya
ini terbukti, biarlah ini menjadi misteri.