1. P-7 REAKSI INTI
OLEH
YUSBARINA, M.Si
JURUSAN P. KIMIA FTK UIN SUSKA RIAU
SUBPOKOK BAHASAN :
JENIS REAKSI INTI
ENERGETIKA REAKSI INTI
PENAMPANG
REAKSI FISI DAN FUSI
2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian reaksi inti
2. Mengetahui jenis – jenis reaksi inti
3. Dapat menghitung energi reaksi inti (Q)
4. Dapat menghitung energi ambang batas
5. Dapat menghitung energi barrier partikel
bermuatan
6. Dapat menghitung penampang inti
7. Memahami reaksi fisi
8. Memahami reaksi fusi
3. REAKSI INTI
Perubahan suatu inti oleh suatu partikel
(proyektil) berenergi tinggi menjadi inti lain
sambil mengeluarkan partikel (ejektil)
Inti target proyektil Inti baru ejektil
Menembakkan inti target dengan peluru partikel berenergi
tinggi menyebabkan tumbukan. Tumbukan ini akan merubah
struktur inti menjadi inti baru yang berbeda dengan inti semula
4. Reaksi inti dapat disederhanakan dengan
notasi Bethe
X (a, b) Y
Contoh :
Persamaan reaksi inti :
Seperti pada peluruhan, pada reaksi inti berlaku kekekalan
nomor massa, kekekalan nomor atom dan kekekalan energi.
5. Berdasarkan perubahan yang dialami inti,
reaksi inti dapat dibagi dua, yaitu
1. Reaksi yang tidak menghasilkan inti baru
2. Reaksi yang menghasilkan inti baru
6. Reaksi yang tidak menghasilkan inti baru
1. Hamburan elastis (a,a)
2. Hamburan tidak elastis (a,a’)
3. Reaksi fotonuklir ( , b)
4. Penangkapan radioaktif (a, )
7. Hamburan elastis (a,a)
Reaksi yang hanya menimbulkan pengurangan
energi kinetik proyektil dan penambahan
energi kinetik inti target
(energi potensial tetap)
Contoh :
8. Hamburan tidak elastis (a,a’)
Reaksi yang menghasilkan pengurangan energi
kinetik proyektil dan penambahan energi
potensial inti target
Energi kinetik a > a’ dan energi potensial X* > X
Sehingga X* meluruh gama
Contoh
:
9. Reaksi fotonuklir ( , b)
Reaksi inti dengan proyektil gama atau sinar-X
Dengan syarat energi gama atau sinar-X lebih
besar dari 1 MeV
Contoh :
10. Penangkapan Radioaktif (a, )
Reaksi yang ejektilnya gama.
• Jika proyektil adalah neutron akan menhasilkan
unsur yang sama
• Jika proyektil bermuatan, maka akan
menghasilkan unsur yang lebih berat
11. Reaksi yang menghasilkan inti baru
• Transmutasi inti (a,b)
• Penguapan partikel
• Spalasi
• Fisi (pembelahan inti)
• Reaksi Stripping
• Fusi (penggabungan inti)
12. Transmutasi inti (a,b)
Reaksi yang lain dari yang disebutkan di atas
terdiri dari beberapa tipe :
(p,n); (n,p); (n,α); (α,n); (d,p); (d,t); (d,n); (d,α);
(t,p); (t,d), (t,n)
Contoh :
14. Spalasi
Reaksi yang menyebabkan inti pecah menjadi
unit – unit yang lebih kecil dan lebih kuat dari
penguapan. Ini terjadi bila energi proyektil
cukup besar
Contoh :
16. Reaksi Stripping
Dalam reaksi ini, proyektil pecah dalam inti
sehingga ada yang ditangkap dan yang lain
keluar kembali
Contoh :
17. Fusi
Inti yang kecil dapat bergabung menjadi lebih
besar sehingga energi ikat rata – rata menjadi
lebih stabil
Contoh :
18. Energi Reaksi Inti
• Reaksi inti selalui disertai dengan pelepasan atau
penyerapan energi yang dinyatakan dengan
menambahkan suku Q pada sebelah kanan
persamaan reaksi
(energi reaksi)
19. • Suatu reaksi inti harus memenuhi hukum
kekekalan energi , artinya energi total sebelum
reaksi sama dengan energi total setelah reaksi
• Sebelum reaksi = X dan a
• Jika X dan a disebut reaktan, maka energi
sebelum reaksi disebut energi reaktan
• Setelah reaksi = Y dan b
• Jika Y dan b disebut produk, maka energi
setelah reaksi disebut energi produk
20. • Energi sebelum reaksi = energi setelah reaksi
• Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
• Energi reaksi = energi reaktan – energi produk
Q = ∆M x 931 MeV/amu
Bila reaksi melepaskan energi : nilai Q positif disebut reaksi
ekso ergik
Bila reaksi menyerap energi : nilai Q negatif
disebut reaksi endo ergik
21. • Massa teoritis suatu inti dapat dihitung dengan
rumus :
• M = A + ∆
A = nomor massa inti
∆ = kelebihan massa (nilai ∆ didapat dari
eksperiment dan dapat dilihat dari Lampiran A)
Q = ∆M
25. Penampang
• Suatu reaksi inti dapat terjadi dengan cara
menembakkan inti dengan partikel (proyektil).
Inti yang ditembak tidak hanya satu buah
tetapi dalam jumlah yang banyak atau tak
hingga.
• Demikian juga proyektil, tidak hanya satu
buah tapi dengan jumlah tak hingga dalam
bentuk radiasi.
26. • Inti atom yang ditembak berukuran sangat
kecil dibandingkan dengan atomnya
• Oleh sebab itu, dalam reaksi inti tidak semua
inti dikenai proyektil dan tidak semua
proyektil menabrak inti dalam atom.
• Juga harus diingat bahwa tidak semua
proyektil yang menabrak inti menimbulkan
reaksi, karena bergantung pada energi
proyektil dan posisi tabrakan.
27.
28. Reaksi Fisi
• Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat
menjadi dua buah inti lain yang lebih ringan
dan disertai dengan pelepasan energi yang
besar.
• Reaksi fisi terjadi apabila suatu inti berat
ditembak dengan neutron, deuteron, partikel ,
partikel , atau sinar
30. Reaksi fusi
• Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua
buah inti ringan menjadi inti yang lebih berat
dan disertai dengan pelepasan energi.
Mengapa Reaksi Fusi disebut Reaksi Termonuklir?
untuk menggabungkan inti-inti ringan dibutuhkan suhu
yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.108 OC, sehingga reaksi
fusi disebutReaksi Termonuklir.