1. H. B Fuller dan Anak Jalanan di Amerika Tengah
Artikel ini merupakan salah satu dari banyak artikel yang diterbitkan mengenai anak
jalanan di Amerika Latin, isu yang menjadi fokusnya adalah advokasi anak-anak yang pernah
menarik perhatian perusahaan H.B. Fuller secara berulang-ulang selama beberapa tahun.
Toulene bahan kimiawi yang beraroma manis yang digunakan sebagai cairan bahanbahan perekat merusak lapisan tipi lemak yang membungkus saraf. Penggunaan terus-menerus
menyebabkan kematian yang tak terhindarkan. Menurut perusahaan itu keuntungan yang diraup
mencapai $450.000 setiap tahunnya dari penjualan lem di Amerika Tengah. Baik Honduras
maupun Guatemala, dua negara dimana H.B. Fuller memasarkan produk lemnya dan dua negara
dimana penggunaan Resistol sangat terkenal. Lebih dari 1/3 penduduk dua negara itu hidup di
bawah kemiskinan. Selama beberpa tahun dua negara tersebut mengalami defisit anggaran
sehingga memaksa untuk mengambil utang negara dan mengurangi pelayanan jasa sosial.
Migrasi dari daerah pinggiran ke kota besar memperburuk kepadatan kota dan menciptakan
populasi miskin yang besar. Dalam kondisi miskin, tidak aman, dan penuh tekanan ini kehidupan
keluarga menjadi tidak stabil, para suami istri meninggalkan anak-anaknya yang tidak mampu
mereka asuh. Anak-anak yang memadati jalanan kota untuk mengemis dan sebagian besar
meninggalkan keluarga mereka.
H.B. Fuller ditekan oleh kelompok advokasi anak di Amerika Tengah dan Amerika
Serikat yang peduli dengan lem perusahaan itu yang terus meningkat oleh anak-anak tuna wisma
di Amerika Latin. Fuller hendaknya mengikuti contoh Testorssebuah persahaan untuk
menghindarkan anak-anak menghisap lemnya dengan menambahkan minyak biji mustard suatu
bahan tambahan makanan. Lem yang berisi tambahan biji mustard menyebabkan mata berair dan
gagu yang menghindarkan penghisapan. Testors melaporkan bahwa penggunaan minyak biji
mustard tidak ada bahayanya. DPR Honduras mengesahkan keputusan yang melarang
mengimpor atau memproduksi perekat yang berbahan cair yang tidak mengandung minyak biji
mustard. Namun GM dan eksekutif anak perusahaan H.B. Fuller local melobi pemerintah untuk
membatalkan hukum itu. Pimpinan perusahaan di anak perusahaan Fuller Honuras berargumen
bahwa minyak biji mustard berumur pendek dan bahan itu secara potensial dapat menyebabkan
kanker. Mereka melarang penjualannya kepada anak-anak dan member pelajaran pada anak-anak
jalanan tentang bahaya menghisap lem. Seorang jurnalis menginvestigasi kejadian yang
menunjukkan penurunan keefektifan minyak biji mustard dalam perekat tidak menyebabkan
2. kanker. Hukum Honduras telah melarang produk berbahan Toluene kepada anak-anak. Untuk
mengurangi persediaan lem pada anak-anak perusahaan menghentikan penjualan pada kaleng
kecil. Advokat anak yang telah bekerja pada anak-anak jalanan tidak melihat bahwa program
tersebut berjalan. Kondisi ekonomi yang buruk menyebabkan orang tua meninggalkan anakanaknya, sebagai jalan keluar mereka menhisap racun murahan yang ditawarkan lem tersebut.
Perusahaan berkilah bahwa problemnya terletak pada kondisi sosial bukan pada lem.
Perusahaan bersikeras bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas disalah gunakannya lem itu.
Perusahaan berkilah mereka malah membantu pengembangan kondisi ekonomi yang merupakan
akar permasalan. Pada tahun 1994 perusahaaan memutuskan merubah formula kimiawi lemnya
agar tidak terlalu menarik bagi anak-anak . Toluene diganti dengan cyclohenxene kimiawi, yang
bau nya kurang manis dan menyengat seperti toluene. Selain itu perusahaan juga menaikkan
harga sebanyak 30% agar anak-anak tidak dapat membelinya. Di tahun 1995 perusahaan
mengklaim bahwa mereka tidak pernah lagi membuat atau menjual Resistol. Mereka menuduh
anak perusaan di Amerika Tengahlah yang sebenarnya membuat dan menjual Resistol.
Pernyataan ini tidak lain merupakan upaya untuk membuat Fuller bertanggung jawab atas
tindakan dan kelalaian anak perusahaan d Guatemala.
Pertanyaan :
1. Dalam penilaian anda, apakah H.B. Fuller secara moral bertanggungjawab atas
kecanduan anak-anak jalanan pada produk Resistolnya? Setuju atau tidak setujukah anda
dengan
pernyataan
kondisi
sosial
di
Honduras
dan
Guatemala
sepenuhnya
bertanggungjawab atas penggunaan produk H.B.Fuller dan bahwa produk ataupun
perusahaan tidak dapat disalahkan? Setuju atau tidak setujukah anda dengan perusahaan
induk yang tidak bertanggungjawab atas anak perusahaannya? Jelaskan jawaban anda
secara lengkap!
Jawab :
Menurut kelompok kami H.B. Fuller secara moral tidak bertanggungjawab atas
kecanduan anak-anak jalanan pada produk Resistolnya. Karena produk tersebut
diproduksi bukan untuk di salahgunakan (dihisap) seperti kasus pada Marvin dan anakanak jalanan di Amerika Tengah lainnya tetapi produk tersebut diproduksi untuk pabrikpabrik sepatu, kayu, mebel, dan perbaikan-perbaikan sepatu kecil lainnya. Tetapi dalam
3. kasus ini Fuller yang seharusnya tidak bertanggungjawab malah bertanggungjawab
secara moral kepada anak-anak jalanan tersebut, yaitu dengan menghentikan penjualan
lem dalam kaleng kecil dan membiayai beberapa pekerja sosial untuk bekerja pada anakanak jalanan serta dimulainya penyediaan informasi kepada distributor mengenai
bahayanya ketagihan Resistol. Walaupun program yang telah dibuat oleh Fuller tersebut
tidak berjalan akibat keadaan ekonomi Amerika buruk. Disamping itu pada tahun 1994
perusahaan juga mengubah formula lemnya agar tidak menarik bagi anak-anak dan
menaikkan harga lem sebanyak 30% agar anak-anak tidak mampu untuk membelinya.
Menurut kelompok kami, kami tidak setuju jika kondisi sosial di Honduras dan
Guatemala sepenuhnya bertanggungjawab atas penggunaan produk H.B.Fuller dan bahwa
produk ataupun perusahaan Fuller tidak dapat disalahkan. Karena problemnya tidak
terletak pada lem, melainkan pada kondisi sosial di Honduras dan Guatemala yang
membuat anak-anak tersebut menyalahgunakannya terutama pada kondisi perekonomian
saat itu. Jadi dalam hal ini kondisi di Honduras dan Gautemala bukan sepenuhnya
tanggungjawab dari perusaahan Fuller.
Menurut kelompok kami, kami tidak setuju dengan perusahaan induk yang tidak
bertanggungjawab atas anak perusahaannya. Agar dengan adanya pengawasan dari induk
perusahaan, anak perusahaan tetap berada pada aturan dan tujuan yang ingin dicapai oleh
induk perusahaan ketika ingin mendirikan induk perusahaan tersebut. Karena ketika anak
perusahaan tetap berada pada tujuan dan atauran yang telah ditetapkan maka nama baik
dan reputasi dari induk perusahaannya akan tetap terjaga.
2. Dalam penilaian anda, apakah tindakan H.B. Fuller secara moral merupakan sikap yang
tepat? Jelaskan jawaban anda. Anggaplah H.B. Fuller bukan merupakan perusahaan
multinasional melainkan perusahaan domestik yang hanya beroperasi di Amerika Serikat
dan bahwa peristiwa-peristiwa yang diuraikan dalam kasus tersebut semua terjadi di
Amerika Serikat dijalanan kota-kota Amerika. Bagaimanakah hal ini akan mengubah
penilaian moral anda terhadap sikap H.B. Fuller? Jelaskanlah.
Jawab :
4. Menurut kelompok kami tindakan H.B. Fuller secara moral merupakan sikap yang tepat
meskipun secara moral Fuller tidak bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
Menurut kelompok kami, meskipun H.B. Fuller bukan merupakan perusahaan
multinasional melainkan perusahaan domestik yang hanya beroperasi di Amerika Serikat
dan bahwa peristiwa-peristiwa yang diuraikan dalam kasus tersebut semua terjadi di
Amerika Serikat, tetap tidak mengubah pandangan kelompok kami. Yang seharusnya
diperbaiki agar kasus itu tidak muncul lagi yaitu kondisi ekonomi dan sosial di negara
tersebut. Dengan memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial otomatis tidak akan ada lagi
orang tua yang meninggalkan anak-anaknya akibat tidak dapat membiayainya. Secara
otomatis kasus tersebut tidak akan terjadi lagi dan tidak akan ada lagi anak-anak yang
frustasi karena kurangnya perhatian dari orang tuanya.
3. Apakah, jika ada, yang seharusnya dilakukan perusahaan yang selama ini ternyata tidak
dilakukan?
Jawab :
Menurut kelompok kami, tidak. Karena menurut kelompok kami kasus tersebut haruslah
ada campur tangan dari pihak pemerintah karena dalam hal ini pemerintahlah yang harus
lebih memperhatikan nasib dari anak-anak jalanan dan bahkan pemerintahlah yang
seharusnya memberikan sosialisasi dan pendidikan bagi anak jalanan agar tidak erjadi
lagi kasus yang sama.