2.
Strobist sendiri bisa dibilang adalah salah satu teknik dalam dunia photography
(nama lainnya : Flash Photography, tapi saya akan memakai istilah “strobist”
untuk kedepannya). Menurut beberapa sumber referensi yang saya baca,
Strobist adalah sebuah teknik dalam photography yang berhubungan dengan
cahaya (iya, photography adalah melukis di kanvas pencitraan dengan cahaya,
dengan kata lain tanpa cahaya kita tidak akan dapat membuat sebuah photo).
Otomatis kita juga membutuhkan apa itu yang namanya sumber cahaya.
Sumber cahaya itu sendiri bisa dari flash speedite, lampu neon, atau bahkan
matahari. Namun dalam pembahasan kali ini saya akan lebih menekankan
bagaimana memaksimalkan penggunaan flash, dan flash yang saya maksud
adalah small-flash (sb600, sb800, sb900, 430 exii, dan sejenisnya).
Pada awal mulanya small-flash bisa dibilang barang mewah, melihat dari harga
per unitnya (1.5jt++) yang bisa membuat orang untuk mengencangkan ikat
pinggang mereka sebulan lebih untuk mendapatkannya. Namun sekarang
semuanya telah berubah. Salah satu negara yang terkenal akan membuat
tembakan barang murah, telah berhasil membuat kloningan small-flash murah
(mulai dari 300rb++). Jangan ditanya soal kualitas dan fungsionalitasnya,
sejauh ini yang saya amati dari segi fungsionalitas pada flash murah tersebut
hanya tersedia fitur M (manual mode).
Sudah bukan merupakan barang mewah inilah yang membuat flash menjadi
banyak “fans” dan sudah merupakan barang wajib di lemari dry-box. Tapi
masih banyak dari kita dalam membingkai sebuah karya (yang sebelumnya
sudah direncanakan) hanya menyangkutkan flash kita ke hot shoe. Tidak ada
yang salah dengan hal tersebut, namun Anda baru saja memotret tanpa
menyadari kemampuan tersembunyi dari flashlite Anda.
3.
“Lalu bagaimana menghubungkan Flash dengan body kamera
secara off-shoe?”
Nah pertanyaan menarik. Ada banyak alat “penyambung” antara
body kamera kita dengan flash kita, bisa melalui :
Kabel extension hot-shoe TTL. Kelebihan : fungsi TTL masih
berjalan, Kekurangan : tampak ribet dengan kabel dimana-mana.
Wireless Trigger (Sinyal radio — pocket wizard, ato versi
murahnya pt04tm). Kelebihan : Menggunakan sinyal radio,
sehingga bisa menembus tembok atau penghalang lainnya.
Kekurangan : fungsi yang tersedia hanya manual, en well harus
dibilang Manual tidak seburuk yang Anda bayangkan (kedepannya
saya akan membahas wireless trigger ini).
Untuk kamera Nikon, mereka dilengkapi dengan fitur CLS
(Creative Lighting System), dan untuk Canon kalo tidak salah
namanya e-TTL. CLS sendiri menggunakan infrared sebagai
penghubung ke beberapa flash lainnya. Kelebihan memakai CLS
adalah fitur i-TTL beserta setting WBnya. Kekurangannya : harus
line-of-sight, dan terkadang kurang responsif apabila harus
melawan cahaya yg lebih keras, matahari contohnya.
Dalam bahasa sederhanya strobist adalah sebuah teknik fotografi
yang menggunakan flash, namun flash tersebut tidak berada
pada hot-shoe kamera (baca : off-shoe)
4.
Apabila dilihat dari gambar PT04 di atas akan terlihat ada
transmiter (pemicu) dan receiver. Transmiter sendiri akan
diletakkan pada hot shoe kamera, dan receiver akan di
dipasangkan pada flash. Sehingga komunikasi radio dari
transmiter di body ini lah yang akan mentrigger receiver
pada flash. Ada kelebihan dan kekurangan menggunakan
PT04 dibandingkan PW (Pocket Wizard).
Kelebihan kekurangan yang mencolok adalah masalah
harga, harga PW per pasang unitnya bisa +-6jt (cmiiw),
sedangkan PT04 sepasang cuman 200rb (beli 1 PW, bisa
dapat 30 PT04, bisa buat strobist dengan flash 30 biji :D) —
sekali lagi cmiiw. Perbandingan harga yang mencolok itu
lah yang membuat perbedaan fungsionalitas berbeda jauh
juga, yang saya ketahui sync.speed PW bisa mencapai
1/250 – 1/320 (yg terbaru teknology hypersync.speednya
sudah bisa mencapai 1/500 – 1/640++ sumber :
pocketwizard.com). Bandingkan dengan PT04 yang
maksimal hanya 1/200 (kadang hanya dapat 1/160) …
memang Harga tidak pernah bohong
5.
PT04 TM Receiver
Nah oke terus apa itu Sync.Speed?! Synchronisation Speed adalah
kecepatan transmiter dalam mengirim radio sinyal ke receiver
dalam mengirim data. PT04 memiliki maksimal sync.speed 1/200s
yg artinya batasan speed maksimal pada body kamera adalah
1/200s, lebih dari itu?! hasilnya akan gelap / gelap separuh,
karena saat flash kita baru menyala, shutter kamera kita sudah
menutup. (akan dijelaskan lebih detail next session)
Untuk mode cahaya yang dihasilkan : bisa saya kategorikan
menjadi beberapa bagian (merasa kurang pintar teori, jadi biar
safety saya ambil “beberapa”)
Ambient Light : Cahaya available yang ada di sekitar kita (misal
lampu neon, matahari)
Flash Light : Cahaya yang dihasilkan oleh flash kita
Nah sekiranya itu lah tadi dunia Strobist, untuk peralatan kita
hanya memerlukan salah satu cara dari 3 alternatif cara di atas
dengan tujuan mengoff-shoekan flash kita. Untuk ilmunya bisa
kita update melalui blog-blog luar tentang strobist. Untuk seputar
teknikal speed, apperture, ISO, ada beberapa point yang bisa
saya share yaitu : Speed mengatur Ambient Light, dan
Apperture mengatur Exposure dari Flash (ini hanya berlaku
untuk Indoor).
nb : Tulisan di atas adalah hasil dari pengalaman selama
berkenalan dengan dunia “Strobist”, apabila ada salah kata atau
salah informasi, mohon sekiranya dikoreksi. Terima Kasih