SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Analisis
                            Penggunaan dan Subsidi
                      Premium dan Solar untuk Kendaraan
                    di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi
                                               Martahan Tambunan*
                                                                   1

Pendahuluan

       Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Daerah Jakarta, Depok, Tangerang
dan Bekasi (JADETABEK) pada tahun 2005 meningkat drastis. Hal ini karena tingginya
angka penjualan Kendaraan baik Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan. Juga adanya
kecenderungan    masyarakat    untuk   menggunakan       BBM      kurang     berm


       Files and Settings Transfer Wizard.lnk
                                       afaat. Misalnya, pola hidup sebagian pemilik
Kendaraan yang senang bepergian (sekadar berkeliling kota atau tamasya ke luar kota
dengan mengunakan Sepeda Motor dan Sedan) pada akhir pekan dan hari-hari libur,
kondisi ini dinilai sebagai pemborosan BBM yang memicu tingginya Penggunaan premium
dan solar dan juga dapat dilihat kepemilikan Kendaraan roda dua pada setiap keluarga
JADETABEK semakin meningkat. Saat ini penjualan otomotif di Indonesia semakin
meningkat yang tentunya akan berpengaruh pula terhadap kebutuhan BBM yang
berdampak pada beban pemerintah pada subsidi premium dan solar yang diperuntukkan
bagi Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan.
         Kelangkaan akibat kekurangan BBM (premium dan solar) di Indonesia
berpengaruh luas pada kehidupan dan aktivitas masyarakat, khususnya di JADETABEK
pengaruh kekurangan BBM menimbulkan antrian panjang masyarakat JADETABEK untuk
mendapatkan premium dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berita
antrian tersebut ditulis oleh media massa terbitan ibu kota antara lain :
         Di SPBU Jl Kedoya Raya, Jakarta Barat juga terjadi antrean panjang. Antrean
         bisa mencapai 100 meter sehingga sempat memacetkan lalu lintas. Jajaran
         Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengawasi langsung SPBU
         setiap hari, menyusul berkurangnya pasokan premium dan solar (Suara
         Pembaruan daily, 5 Juli 2005)

       Kebutuhan akan premium dan solar di JADETABEK perlu mendapat perhatian,
agar kekurangan yang terjadi dapat dihindari. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
melakukan penghematan penggunaan premium dan solar bagi Kendaraan di
JADETABEK. Untuk melakukan penghematan premium dan solar diperlukan penataan
penggunaan premium dan solar bagi Kendaraan di JADETABEK. Sehingga untuk
penataan yang diingikan, diperlukan informasi tentang :
    1.                 Seberapa besar premium dan solar yang dibutuhkan setiap hari
       dan tahun dari tahun 2000 s.d. 2005 dan prediksi pada tahun 2006 s.df. 2010 oleh
       4 (empat) jenis Kendaraan, yaitu Sepeda motor, Sedan, Bis, dan Truk di
       JADETABEK
    2.                 Subsidi dari pemerintah terhadap harga premium dan solar dari
       tahun 2000 s.d. 2005

       Pendaftaran untuk mendapat nomor registrasi kendaraan di Jakarta, Depok,
Tangerang, dan Bekasi (Registrasi No. Polisi adalah B) berada pada Polda Metro Jaya.
Sesuai dari data Kepolisian Republik Indonesia yang didapat pada Statistik Indonesia
1*) Perencana Muda, Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI




                                                                                     1
2003, diperoleh data bahwa jumlah dan jenis Kendaraan (Sedan, Bis, Truk, dan Sepeda
Motor) yang terdaftar pada tahun 2000 s.d. 2002 di Polda Metro Jaya ditampilkan pada
tabel beikut :



                                                   Tabel. 1.
                              Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI Tahun 2000 -2002
                                Berdasarkan Data Kepolisian Reapublik Indonesia


                      Tahun                2000                      2001                        2002
                                     Jumlah Kendaraan          Jeumlah Kendaraan           Jumlah Kendaraan
                                           (Unit)                    (Unit)                      (Unit)
  Jenis Kendaraan
  Sedan                                  1.237.778                   1.345.156                 1.470.516
  Bis                                     311.627                     312.322                   312.606
  Truk                                    397.076                     415.970                   435.010
  Sepeda Motor                       2.212.961                  2.446.471                      2.645.597
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia, Statistik Indonesia 2003



Peningkatan Kenderaaan di JADETABEK

        Peningkatan Jumlah dan jenis Kendaraan JADETABEK dari tahun ke tahun
sangat drastis, ini dapat terlihat dari prosentase kenaikan setiap tahun. Hasil perhitungan
dari tahun 2000 s.d. 2002 peningkatan jumlah Kendaraan Sedan mengalami kenaikan
8,25%, Bis 0,155%, Truk 4,46%, dan Sepeda Motor 8,53%.
                                                   Tabel. 2.
                                  Kenaikan Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI
                                   dari Tahun 2000 ke 2001 dan 2001 ke 2002


                                     2000                    2001                             2002
                       Tahun
                                    Jumlah
                                   Kendaraan      Kenaikan Jumlah Kendaraan Kenaikan Jumlah Kendaraan
                                     (Unit)         (%)          (Unit)       (%)          (Unit)
         Jenis Kendaraan
    Sedan                          1.237.778         7,98       1.345.156           8,52         1.470.516
    Bis                             311.627          0,22           312.322         0,09             312.606
    Truk                            397.076          4,54           415.970         4,38             435.010
    Sepeda Motor                   2.212.961         9,54       2.446.471           7,53         2.645.597

        Oleh karena data jumlah dan jenis Kendaraan bermotor pada tahun 2003 s.d.
2005 yang terdaftar di Polda Metro Jaya tidak diketahui, maka untuk mendapatkan
jumlah Kendaraan tersebut dilakukan prediksi dengan asumsi setiap tahun kenaikan
untuk Sedan (8,25%), Bis (0,155%), Truk (4,46%), dan Sepeda Motor (8,53%). Data
hasil perhitungan diberikan pada tabel beikut :
                                                    Tabel. 3.
                                  Prediksi Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI
                                            dari Tahun 2000 s.d. 2005

                   Tahun           2000          2001         2002          2003          2004           2005
                                  Jumlah        Jumlah       Jumlah        Jumlah        Jumlah         Jumlah
                                 Kendaraan     Kendaraan    Kendaraan     Kendaraan     Kendaraan      Kendaraan
    Jenis Kendaraan                (Unit)        (Unit)       (Unit)        (Unit)        (Unit)         (Unit)

  Sedan                          1,237,778     1,345,156     1,470,516    1,591,834     1,723,160      1,865,321
  Bis                              311,627      312,322       312,606         313,091      313,576       314,062
  Truk                             397,076      415,970       435,010         454,411      474,678       495,849
  Sepeda Motor                   2,212,961     2,446,471     2,645,597    2,871,266     3,116,185      3,381,996




                                                                                                               2
Penggunaan Premium dan Solar

        Secara umum dapat dinyatakan Sedan dan Sepeda Motor menggunakan bahan
bakar premium, sedangkan Bis dan truk menggunakan solar. Asumsi penggunaan
premium untuk setiap unit Sepeda Motor dan Sedan setiap hari adalah 2 dan 10 liter,
sedangkan penggunaan solar untuk Bis dan Truk, 50 dan 30 liter. Adapun data yang
diperoleh dari hasil perhitungan penggunaan premium untuk Sepeda Motor dan Sedan,
serta penggunaan solar untuk Bis dan Truk. di JADETABEK seperti terlihat pada berikut :
                                              Tabel. 4.
                 Kebutuhan Premium dan Solar untuk 4 Jenis Kendaraan Di JADETABEK

                Kebutuhan            Kebutuhan    Harga   Dana untuk Kebutuhan   Dana untuk Kebutuhan
    Tahun       BBM/Hari             BBm/Tahun    BBM           BBM/Hari             BBM/Tahun
                  (Liter)              (Liter)    (Rp.)           (Rp.)                  (Rp.)
 2000
                16,803,702       6,133,351,230    1,150      19,324,257,300       7,053,353,914,500
    Premium
       Solar    11,912,280       10,035,174,950   600        7,147,368,000        6,021,104,970,000
                             Total                           26,471,625,300       13,074,458,884,500
 2001
     Premium    18,344,502       6,695,743,230    1,450      26,599,527,900       9,708,827,683,500
        Solar   12,479,100       10,254,748,000   900        11,231,190,000       9,229,273,200,000
                             Total                           37,830,717,900       18,938,100,883,500
 2002
     Premium    19,996,354       7,298,669,210    1,750      34,993,619,500       12,772,671,117,500
        Solar   13,050,300       10,468,419,000   1,550      20,227,965,000       16,226,049,450,000
                             Total                           55,221,584,500       28,998,720,567,500
 2003
     Premium    21,660,869       7,906,217,020    1,810      39,206,172,072       14,310,252,806,368
        Solar   13,632,343       10,689,707,676   1,650      22,493,366,577       17,638,017,665,276
                             Total                           61,699,538,649       31,948,270,471,645
 2004
     Premium    23,463,969       8,564,348,793    1,810      42,469,784,425       15,501,471,315,007
        Solar   14,240,346       10,920,485,142   1,650      23,496,570,726       18,018,800,485,024
                             Total                           65,966,355,151       33,520,271,800,030
 2005
     Premium    25,417,197       9,277,277,051    2,400      61,001,273,762       22,265,464,923,094
        Solar   14,875,465       11,161,174,010   2,200      32,726,023,708       24,554,582,820,988
                             Total                           93,727,297,470       46,820,047,744,082



Subsidi
        Pada perkembangan perekonomian skala nasional, subsidi mempunyai arti
adalah bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk meringankan beban biaya yang
seharusnya ditanggung oleh masyarakat atau badan-badan pemerintah. Untuk memenuhi
akan kebutuhan barang-barang atau jasa tertentu, termasuk barang-barang kebutuhan
pokok. Kadang-kadang masyarakat harus membayar mahal, misalnya, apabila persediaan
premium dan solar dalam negeri tidak mencukupi, pemerintah terpaksa menginpor
premium dan solar meskipun harga premium dan solar di luar negeri lebih mahal. Agar
tidak terjadi lonjakan harga premium dan solar di dalam negeri serta untuk menjamin




                                                                                                       3
terjangkaunya harga oleh masyarakat banyak, pemerintah memberikan subsidi yaitu
dengan menanggung selisih antara harga impor dan harga premium dan solar yang
berlaku di dalam negeri. Harga pembelian preimum dan solar oleh pemerintah mengacu
pada Mid Oil Platts Singapore (MOPS). Perkembangan harga premium dan solar serta
subsidi dari tahun 2000 s.d. 2005 disajikan pada tebel berikut :
                                                        Tabel. 5.
                    Perkembangan Harga Premiun dan Solar per Liter dari Tahun 2000 s.d. 2005
                                                                                                           (dalam Rp.)
                                  Harga Premium                                     Harga Minyak Solar
   Kurun Waktu                                                 Subsidi                                          Subsidi
                          Dalam Negeri       Internasional                  Dalam Negeri       Internasional


 Oktober     2000            1,450              2,900           1,450               900           1,800          900
 Desember 2001               1,450              2,900           1,450               900           1,780          880
 Desember 2002               1,750              2,188               438         1,550             2,060          510
 Desember 2003               1,810              2,080               270         1,650             2,160          510
 Desember 2004               1,810              2,100               290         1,650             2,100          450
 Agustus     2005            2,400              4,640           2,240           2,200             5,550         3,350
 Sumber: Perkembangan Harga BBM, PT. Pertamina (Persero)

        Subsidi premium dan solar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia telah
dilakukan sejak Pelita I dan dianggarkan setiap tahun dalam Angaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN). Untuk tahun 2001 s.d. 2005, pemerintah telah memberikan subsidi
premium dan solar pada 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK dijelaskan pada tebel beikut :
                                                  Tabel. 6.
           Subsidi terhadap Harga Premium dan Solar untuk 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK


                                                Subsidi
            Kebutuhan        Kebutuhan                  Dana untuk Subsidi Dana untuk Subsidi
                                                 BBM
 Tahun      BBM/Hari         BBm/Tahun                      BBM/Hari          BBM/Tahun
                                                 /Liter
              (Liter)          (Liter)                        (Rp.)              (Rp.)
                                                 (Rp.)
2000
  Premium 16,803,702         6,133,351,230        1,150         19,324,257,300             7,053,353,914,500
       Solar 11,912,280     10,035,174,950         900          10,721,052,000             9,031,657,455,000
                          Total                                 30,045,309,300             16,085,011,369,500
2001
 Premium 18,344,502          6,695,743,230        1,450         26,599,527,900             9,708,827,683,500
       Solar 12,479,100     10,254,748,000         880          10,981,608,000             9,024,178,240,000
                          Total                                 37,581,135,900             18,733,005,923,500
2002
 Premium 19,996,354          7,298,669,210         438              8,758,403,052          3,196,817,113,980
       Solar 13,050,300     10,468,419,000         510              6,655,653,000          5,338,893,690,000
                          Total                                 15,414,056,052             8,535,710,803,980
2003
 Premium 21,660,869          7,906,217,020         270              5,848,434,508          2,134,678,595,425
       Solar 13,632,343     10,689,707,676         510              6,952,495,124          5,451,750,914,722
                          Total                                 12,800,929,632             7,586,429,510,147
2004
 Premium 23,463,969          8,564,348,793         290              6,804,551,096          2,483,661,149,918
       Solar 14,240,346     10,920,485,142         450              6,408,155,653          4,914,218,314,097
                          Total                                 13,212,706,748             7,397,879,464,016
2005
 Premium 25,417,197          9,277,277,051        2,240         56,934,522,178             20,781,100,594,888
       Solar 14,875,465     11,161,174,010        3.350         48.832.808.828             37.389.932.931.959




                                                                                                                       4
Total                             106,767,331,005          58.171.033.526.847


Analisis

       Hubungan antara jumlah Kendaraan setiap tahun dengan Penggunaan premium
dan solar setiap tahun mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan jelas kebutuhan
premium dan solar pada gambar 1. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 6,
dapat diperoleh bentuk persamaan garis regresi sederhana Y(1) =7,64 109+0,31 109X
dan Y(2) =10,58 109+0,11 109X, dimana Y(1) dan Y(2) adalah besaran kebutuhan




                                                  14
                                                                                      Y(2) = 10,58 109 + 0,11 109 X
    Kebutuhan Premium dan Solar (109 Liter)




                                                  12



                                                  10



                                                  8



                                                  6                      Y(1) = 7,64 109 + 0,31 109 X

                                                  4



                                                  2



                                              -
                                                   2000     2001      2002    2003     2004     2005    2006      2007    2008    2009     2010


                                                                                              Tahun
                                                                                                                      Premium            Solar

premium dan solar pada tahun tertentu.
                                                          Gambar.1. Kebutuhan Premium untuk Sepeda Motor dan Sedan serta
                                                                    Solar untuk Bis dan Truk di JADETABEK per Tahun

       Dengan demikian, persamaan regresi sederhana Y(1) dan Y(2) dapat digunakan
untuk memprediksi penggunaan premium dan solar dari tahun 2006 s.d. 2010 untuk 4
(empat jenis Kendaraan di JADETABEK. Hasil Perhitungan, diperoleh Penggunaan
premium dan solar seperti tabel berikut :

                                                                                            Tabel. 7.
                                                               Prediksi Penggunaan Premium dan Solar untuk Sepeda Motor/Sedan
                                                                             dan Bis/Truk dari Tahun 2006 s.d. 2010

                                                                                                        Penggunaan
                                                             Tahun                        Premium                           Solar
                                                                                          (109 Liter)                     (109 Liter)
                                                             2006                            9,81                          11,35
                                                             2007                           10,43                           11,57
                                                             2008                           11,05                           11,79
                                                             2009                           11,67                           12,01
                                                             2010                           12,29                           12,23




                                                                                                                                                  5
Bila subsidi premium dan solar yang diuraikan pada tabel 7, digambarkan dalam
bentuk kurva akan terlihat peningkatan yang sangat mencolok pada tahun 2005,
perbedaan ini disebabkan pada tahun 2005, subsidi yang diberikan relatif besar
dibandingkan tahun sebelumnya.

                       40



                       35



                       30



                       25
Subsidi (Rp. 10 12 )




                       20



                       15



                       10



                        5



                        0
                        2000           2001          2002             2003            2004    2005          2006
                                                                      Tahun
                                                            Premium           Solar




                                                  Gambar 2. Subsidi Premium dan Solar

         Kurva ini dapat menjelaskan hubungan antara subsidi premium dan solar yang
menjadi beban pemerintah setiap tahun untuk Penggunaan 4 (empat) jenis Kendaraan di
JADETABEK, perbedaan antara sebelum dan tahun 2005 sangat mencolok. Pada tahun
2005,     subsidi    premium    untuk   Sepeda    motor   dan    Sedan   diperkirakan
Rp.20,781,100,594,888,- dan subsidi solar untuk kebutuhan Bis serta truk adalah Rp.
37.389.932.931.959, sehingga total subsidi untuk kenderaan di JADETABEK adalah Rp.
58.171.033.526.847. Sehingga gambar 2. hanya dapat memberikan informasi, bahwa dana
yang digunakan untuk subsidi premium bagi Sepeda Motor/Sedan di JADETABEK relatif
besar.

Kesimpulan dan Saran

                               Kesimpulan

                            1.                           Premium yang digunakan oleh Kendaraan (Sepeda
                               Motor dan Sedan) di JADETABEK, setiap tahun mengalami peningkatan, pada
                               tahun 2010 diprediksi dengan menggunakan persamaan Y(1) = 7,64 109 + 0,31
                               109 X    banyaknya premium yang digunakan oleh Sepeda motor dan Sedan
                               adalah 12,29 109 Liter. Jumlah ini lebih besar dari produksi kilang minyak mentah
                               di Indonesia pada tahun 2003, yaitu 11.534.998.333 liter;
                            2.                           Solar yang digunakan oleh Kendaraan (Bis dan Truk) di
                               JADETABEK, kecenderungan mengalami peningkatan lebih kecil dari
                               Penggunaan premium utuk Sepeda Motor dan Sedan, Prediksi pada tahun 2010,




                                                                                                               6
dengan menggunakan persamaan Y(2) =10,58 109 + 0,11 109 X diperoleh
   Penggunaan solar adalah 12,23 109 Liter;
3.                          Sesuai dengan UU No. 28 tahun 2003, dimana Jumlah
   anggaran belanja Negara Tahun Anggaran 2004 direncanakan sebesar Rp.
   374.351.263.087.000,- (tiga ratus tujuh puluh empat triliun tiga ratus lima puluh
   satu miliar dua ratus enam puluh tiga juta delapan puluh tujuh ribu rupiah), jika
   dibadningkan dengan subsidi premium untuk Sepeda motor dan Sedan di
   JADETABEK pada tahun 2004 sebesar Rp. 2,483,661,149,918, diperoleh
   prosentase subsidi sebesar 0.66%, sedangkan tahun 2005 prosentasenya adalah
   5.55 %.

 Saran

1.            Harga jual premium di JADETABEK, disesuaikan dengan harga
   MOPS + PPh (15%) + PPn (10%) + Pajak Bahan Kendaraan Bermotor.
   Penetapan harga premium sesuai dengan MOPS berdampak pada pemanfaatan
   premium yang digunakan untuk bahan bakar sepeda motor dan sedan pada
   keperluan yang berguna. Cara penentuan harga ini, juga merupakan cara untuk
   melakukan penghematan premium.
2.            Harga jual solar di JADETABEK sebaiknya tetap mendapat subsidi,
   karena solar adalah bahan bakar yang diperlukan oleh Kendaraan, dimana
   Kendaraan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti angkutan umum;
3.            Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Depok,
   Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Bekasi perlu membuat suatu Peraturan
   Daerah (Perda) tentang :
    BBM untuk Kendaraan Angkutan Umum adalah solar atau dapat diartikan
     setiap Kendaraan yang ”berplat kuning” tidak boleh menggunakan premium;
    BBM untuk Sedan ditetapkan menggunakan premium atau dengan kata lain
     setiap Kendaraan yang ”berplat hitam” tidak boleh menggunakan solar.
4.            Jika poin 1 dapat terlaksana, maka Pemerintah Propinsi DKI,
   Pemeirintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Bekasi dapat
   mengajukan dana kompensasi ke Pemerintah Pusat dari pemberian subsidi
   premium yang seharusnya diterima oleh masyarakat JADETABEK.


Daftar Pustaka

1.          J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta, Erlangga, 1999
2.          Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia 2003, Jakarta, 2004
3.          Kepres Nomor 73 Tahun 2001, Harga Jula Eceran Bahan Bakar
   Minyak dalam Negeri, 15 Juni 2001
4.          PT. Pertamina (Persero), Perkembangan Harga BBM, 2005




                                                                                  7
8
9

More Related Content

Viewers also liked

Development of Denim effect on knitted fabric
Development of Denim effect on knitted fabricDevelopment of Denim effect on knitted fabric
Development of Denim effect on knitted fabricSalim Azad
 
Presentation on Benzene
Presentation on BenzenePresentation on Benzene
Presentation on BenzeneSalim Azad
 
Primark:overview
Primark:overviewPrimark:overview
Primark:overviewSalim Azad
 
Incrustaciones MetáLicas
Incrustaciones MetáLicasIncrustaciones MetáLicas
Incrustaciones MetáLicasroqueariasf
 
Software de ataque
Software de ataqueSoftware de ataque
Software de ataqueClara Mont
 
Eescrig competic3
Eescrig competic3Eescrig competic3
Eescrig competic3La Caseta
 
Great keek videos
Great keek videosGreat keek videos
Great keek videosrandy891
 
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAM
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAMDebate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAM
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAMIdesam
 
Prasks plano de compensação
Prasks plano de compensaçãoPrasks plano de compensação
Prasks plano de compensaçãoRenê Mota Gomes
 
Best apps for keek android
Best apps for keek androidBest apps for keek android
Best apps for keek androidtelly989
 
Nova apresentação multiclick brasil
Nova apresentação multiclick brasilNova apresentação multiclick brasil
Nova apresentação multiclick brasilRenê Mota Gomes
 
Programa Impro Fisica Dic2009
Programa Impro Fisica Dic2009Programa Impro Fisica Dic2009
Programa Impro Fisica Dic2009mahatmatheatre
 

Viewers also liked (20)

Development of Denim effect on knitted fabric
Development of Denim effect on knitted fabricDevelopment of Denim effect on knitted fabric
Development of Denim effect on knitted fabric
 
Presentation on Benzene
Presentation on BenzenePresentation on Benzene
Presentation on Benzene
 
Microfiber
MicrofiberMicrofiber
Microfiber
 
Primark:overview
Primark:overviewPrimark:overview
Primark:overview
 
Incrustaciones MetáLicas
Incrustaciones MetáLicasIncrustaciones MetáLicas
Incrustaciones MetáLicas
 
Software de ataque
Software de ataqueSoftware de ataque
Software de ataque
 
Epidemiologia hospitalaria insuf cardiaca final
Epidemiologia hospitalaria insuf cardiaca finalEpidemiologia hospitalaria insuf cardiaca final
Epidemiologia hospitalaria insuf cardiaca final
 
Eescrig competic3
Eescrig competic3Eescrig competic3
Eescrig competic3
 
Great keek videos
Great keek videosGreat keek videos
Great keek videos
 
Cartilha2
Cartilha2Cartilha2
Cartilha2
 
Boletim agosto
Boletim agostoBoletim agosto
Boletim agosto
 
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAM
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAMDebate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAM
Debate Florestal: licenciamento e exploração florestal por IPAAM
 
MISFOTOS<3
MISFOTOS<3MISFOTOS<3
MISFOTOS<3
 
Prasks plano de compensação
Prasks plano de compensaçãoPrasks plano de compensação
Prasks plano de compensação
 
Best apps for keek android
Best apps for keek androidBest apps for keek android
Best apps for keek android
 
Nova apresentação multiclick brasil
Nova apresentação multiclick brasilNova apresentação multiclick brasil
Nova apresentação multiclick brasil
 
Resumen de diapo
Resumen de diapoResumen de diapo
Resumen de diapo
 
Eie rolling display
Eie rolling displayEie rolling display
Eie rolling display
 
Curso
CursoCurso
Curso
 
Programa Impro Fisica Dic2009
Programa Impro Fisica Dic2009Programa Impro Fisica Dic2009
Programa Impro Fisica Dic2009
 

Analisis subsidi bbm di jadetabe 1111

  • 1. Analisis Penggunaan dan Subsidi Premium dan Solar untuk Kendaraan di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi Martahan Tambunan* 1 Pendahuluan Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (JADETABEK) pada tahun 2005 meningkat drastis. Hal ini karena tingginya angka penjualan Kendaraan baik Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan. Juga adanya kecenderungan masyarakat untuk menggunakan BBM kurang berm Files and Settings Transfer Wizard.lnk afaat. Misalnya, pola hidup sebagian pemilik Kendaraan yang senang bepergian (sekadar berkeliling kota atau tamasya ke luar kota dengan mengunakan Sepeda Motor dan Sedan) pada akhir pekan dan hari-hari libur, kondisi ini dinilai sebagai pemborosan BBM yang memicu tingginya Penggunaan premium dan solar dan juga dapat dilihat kepemilikan Kendaraan roda dua pada setiap keluarga JADETABEK semakin meningkat. Saat ini penjualan otomotif di Indonesia semakin meningkat yang tentunya akan berpengaruh pula terhadap kebutuhan BBM yang berdampak pada beban pemerintah pada subsidi premium dan solar yang diperuntukkan bagi Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan. Kelangkaan akibat kekurangan BBM (premium dan solar) di Indonesia berpengaruh luas pada kehidupan dan aktivitas masyarakat, khususnya di JADETABEK pengaruh kekurangan BBM menimbulkan antrian panjang masyarakat JADETABEK untuk mendapatkan premium dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berita antrian tersebut ditulis oleh media massa terbitan ibu kota antara lain : Di SPBU Jl Kedoya Raya, Jakarta Barat juga terjadi antrean panjang. Antrean bisa mencapai 100 meter sehingga sempat memacetkan lalu lintas. Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengawasi langsung SPBU setiap hari, menyusul berkurangnya pasokan premium dan solar (Suara Pembaruan daily, 5 Juli 2005) Kebutuhan akan premium dan solar di JADETABEK perlu mendapat perhatian, agar kekurangan yang terjadi dapat dihindari. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penghematan penggunaan premium dan solar bagi Kendaraan di JADETABEK. Untuk melakukan penghematan premium dan solar diperlukan penataan penggunaan premium dan solar bagi Kendaraan di JADETABEK. Sehingga untuk penataan yang diingikan, diperlukan informasi tentang : 1. Seberapa besar premium dan solar yang dibutuhkan setiap hari dan tahun dari tahun 2000 s.d. 2005 dan prediksi pada tahun 2006 s.df. 2010 oleh 4 (empat) jenis Kendaraan, yaitu Sepeda motor, Sedan, Bis, dan Truk di JADETABEK 2. Subsidi dari pemerintah terhadap harga premium dan solar dari tahun 2000 s.d. 2005 Pendaftaran untuk mendapat nomor registrasi kendaraan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Registrasi No. Polisi adalah B) berada pada Polda Metro Jaya. Sesuai dari data Kepolisian Republik Indonesia yang didapat pada Statistik Indonesia 1*) Perencana Muda, Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI 1
  • 2. 2003, diperoleh data bahwa jumlah dan jenis Kendaraan (Sedan, Bis, Truk, dan Sepeda Motor) yang terdaftar pada tahun 2000 s.d. 2002 di Polda Metro Jaya ditampilkan pada tabel beikut : Tabel. 1. Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI Tahun 2000 -2002 Berdasarkan Data Kepolisian Reapublik Indonesia Tahun 2000 2001 2002 Jumlah Kendaraan Jeumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan (Unit) (Unit) (Unit) Jenis Kendaraan Sedan 1.237.778 1.345.156 1.470.516 Bis 311.627 312.322 312.606 Truk 397.076 415.970 435.010 Sepeda Motor 2.212.961 2.446.471 2.645.597 Sumber : Kepolisian Republik Indonesia, Statistik Indonesia 2003 Peningkatan Kenderaaan di JADETABEK Peningkatan Jumlah dan jenis Kendaraan JADETABEK dari tahun ke tahun sangat drastis, ini dapat terlihat dari prosentase kenaikan setiap tahun. Hasil perhitungan dari tahun 2000 s.d. 2002 peningkatan jumlah Kendaraan Sedan mengalami kenaikan 8,25%, Bis 0,155%, Truk 4,46%, dan Sepeda Motor 8,53%. Tabel. 2. Kenaikan Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI dari Tahun 2000 ke 2001 dan 2001 ke 2002 2000 2001 2002 Tahun Jumlah Kendaraan Kenaikan Jumlah Kendaraan Kenaikan Jumlah Kendaraan (Unit) (%) (Unit) (%) (Unit) Jenis Kendaraan Sedan 1.237.778 7,98 1.345.156 8,52 1.470.516 Bis 311.627 0,22 312.322 0,09 312.606 Truk 397.076 4,54 415.970 4,38 435.010 Sepeda Motor 2.212.961 9,54 2.446.471 7,53 2.645.597 Oleh karena data jumlah dan jenis Kendaraan bermotor pada tahun 2003 s.d. 2005 yang terdaftar di Polda Metro Jaya tidak diketahui, maka untuk mendapatkan jumlah Kendaraan tersebut dilakukan prediksi dengan asumsi setiap tahun kenaikan untuk Sedan (8,25%), Bis (0,155%), Truk (4,46%), dan Sepeda Motor (8,53%). Data hasil perhitungan diberikan pada tabel beikut : Tabel. 3. Prediksi Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI dari Tahun 2000 s.d. 2005 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Jenis Kendaraan (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) Sedan 1,237,778 1,345,156 1,470,516 1,591,834 1,723,160 1,865,321 Bis 311,627 312,322 312,606 313,091 313,576 314,062 Truk 397,076 415,970 435,010 454,411 474,678 495,849 Sepeda Motor 2,212,961 2,446,471 2,645,597 2,871,266 3,116,185 3,381,996 2
  • 3. Penggunaan Premium dan Solar Secara umum dapat dinyatakan Sedan dan Sepeda Motor menggunakan bahan bakar premium, sedangkan Bis dan truk menggunakan solar. Asumsi penggunaan premium untuk setiap unit Sepeda Motor dan Sedan setiap hari adalah 2 dan 10 liter, sedangkan penggunaan solar untuk Bis dan Truk, 50 dan 30 liter. Adapun data yang diperoleh dari hasil perhitungan penggunaan premium untuk Sepeda Motor dan Sedan, serta penggunaan solar untuk Bis dan Truk. di JADETABEK seperti terlihat pada berikut : Tabel. 4. Kebutuhan Premium dan Solar untuk 4 Jenis Kendaraan Di JADETABEK Kebutuhan Kebutuhan Harga Dana untuk Kebutuhan Dana untuk Kebutuhan Tahun BBM/Hari BBm/Tahun BBM BBM/Hari BBM/Tahun (Liter) (Liter) (Rp.) (Rp.) (Rp.) 2000 16,803,702 6,133,351,230 1,150 19,324,257,300 7,053,353,914,500 Premium Solar 11,912,280 10,035,174,950 600 7,147,368,000 6,021,104,970,000 Total 26,471,625,300 13,074,458,884,500 2001 Premium 18,344,502 6,695,743,230 1,450 26,599,527,900 9,708,827,683,500 Solar 12,479,100 10,254,748,000 900 11,231,190,000 9,229,273,200,000 Total 37,830,717,900 18,938,100,883,500 2002 Premium 19,996,354 7,298,669,210 1,750 34,993,619,500 12,772,671,117,500 Solar 13,050,300 10,468,419,000 1,550 20,227,965,000 16,226,049,450,000 Total 55,221,584,500 28,998,720,567,500 2003 Premium 21,660,869 7,906,217,020 1,810 39,206,172,072 14,310,252,806,368 Solar 13,632,343 10,689,707,676 1,650 22,493,366,577 17,638,017,665,276 Total 61,699,538,649 31,948,270,471,645 2004 Premium 23,463,969 8,564,348,793 1,810 42,469,784,425 15,501,471,315,007 Solar 14,240,346 10,920,485,142 1,650 23,496,570,726 18,018,800,485,024 Total 65,966,355,151 33,520,271,800,030 2005 Premium 25,417,197 9,277,277,051 2,400 61,001,273,762 22,265,464,923,094 Solar 14,875,465 11,161,174,010 2,200 32,726,023,708 24,554,582,820,988 Total 93,727,297,470 46,820,047,744,082 Subsidi Pada perkembangan perekonomian skala nasional, subsidi mempunyai arti adalah bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk meringankan beban biaya yang seharusnya ditanggung oleh masyarakat atau badan-badan pemerintah. Untuk memenuhi akan kebutuhan barang-barang atau jasa tertentu, termasuk barang-barang kebutuhan pokok. Kadang-kadang masyarakat harus membayar mahal, misalnya, apabila persediaan premium dan solar dalam negeri tidak mencukupi, pemerintah terpaksa menginpor premium dan solar meskipun harga premium dan solar di luar negeri lebih mahal. Agar tidak terjadi lonjakan harga premium dan solar di dalam negeri serta untuk menjamin 3
  • 4. terjangkaunya harga oleh masyarakat banyak, pemerintah memberikan subsidi yaitu dengan menanggung selisih antara harga impor dan harga premium dan solar yang berlaku di dalam negeri. Harga pembelian preimum dan solar oleh pemerintah mengacu pada Mid Oil Platts Singapore (MOPS). Perkembangan harga premium dan solar serta subsidi dari tahun 2000 s.d. 2005 disajikan pada tebel berikut : Tabel. 5. Perkembangan Harga Premiun dan Solar per Liter dari Tahun 2000 s.d. 2005 (dalam Rp.) Harga Premium Harga Minyak Solar Kurun Waktu Subsidi Subsidi Dalam Negeri Internasional Dalam Negeri Internasional Oktober 2000 1,450 2,900 1,450 900 1,800 900 Desember 2001 1,450 2,900 1,450 900 1,780 880 Desember 2002 1,750 2,188 438 1,550 2,060 510 Desember 2003 1,810 2,080 270 1,650 2,160 510 Desember 2004 1,810 2,100 290 1,650 2,100 450 Agustus 2005 2,400 4,640 2,240 2,200 5,550 3,350 Sumber: Perkembangan Harga BBM, PT. Pertamina (Persero) Subsidi premium dan solar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia telah dilakukan sejak Pelita I dan dianggarkan setiap tahun dalam Angaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Untuk tahun 2001 s.d. 2005, pemerintah telah memberikan subsidi premium dan solar pada 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK dijelaskan pada tebel beikut : Tabel. 6. Subsidi terhadap Harga Premium dan Solar untuk 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK Subsidi Kebutuhan Kebutuhan Dana untuk Subsidi Dana untuk Subsidi BBM Tahun BBM/Hari BBm/Tahun BBM/Hari BBM/Tahun /Liter (Liter) (Liter) (Rp.) (Rp.) (Rp.) 2000 Premium 16,803,702 6,133,351,230 1,150 19,324,257,300 7,053,353,914,500 Solar 11,912,280 10,035,174,950 900 10,721,052,000 9,031,657,455,000 Total 30,045,309,300 16,085,011,369,500 2001 Premium 18,344,502 6,695,743,230 1,450 26,599,527,900 9,708,827,683,500 Solar 12,479,100 10,254,748,000 880 10,981,608,000 9,024,178,240,000 Total 37,581,135,900 18,733,005,923,500 2002 Premium 19,996,354 7,298,669,210 438 8,758,403,052 3,196,817,113,980 Solar 13,050,300 10,468,419,000 510 6,655,653,000 5,338,893,690,000 Total 15,414,056,052 8,535,710,803,980 2003 Premium 21,660,869 7,906,217,020 270 5,848,434,508 2,134,678,595,425 Solar 13,632,343 10,689,707,676 510 6,952,495,124 5,451,750,914,722 Total 12,800,929,632 7,586,429,510,147 2004 Premium 23,463,969 8,564,348,793 290 6,804,551,096 2,483,661,149,918 Solar 14,240,346 10,920,485,142 450 6,408,155,653 4,914,218,314,097 Total 13,212,706,748 7,397,879,464,016 2005 Premium 25,417,197 9,277,277,051 2,240 56,934,522,178 20,781,100,594,888 Solar 14,875,465 11,161,174,010 3.350 48.832.808.828 37.389.932.931.959 4
  • 5. Total 106,767,331,005 58.171.033.526.847 Analisis Hubungan antara jumlah Kendaraan setiap tahun dengan Penggunaan premium dan solar setiap tahun mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan jelas kebutuhan premium dan solar pada gambar 1. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 6, dapat diperoleh bentuk persamaan garis regresi sederhana Y(1) =7,64 109+0,31 109X dan Y(2) =10,58 109+0,11 109X, dimana Y(1) dan Y(2) adalah besaran kebutuhan 14 Y(2) = 10,58 109 + 0,11 109 X Kebutuhan Premium dan Solar (109 Liter) 12 10 8 6 Y(1) = 7,64 109 + 0,31 109 X 4 2 - 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Premium Solar premium dan solar pada tahun tertentu. Gambar.1. Kebutuhan Premium untuk Sepeda Motor dan Sedan serta Solar untuk Bis dan Truk di JADETABEK per Tahun Dengan demikian, persamaan regresi sederhana Y(1) dan Y(2) dapat digunakan untuk memprediksi penggunaan premium dan solar dari tahun 2006 s.d. 2010 untuk 4 (empat jenis Kendaraan di JADETABEK. Hasil Perhitungan, diperoleh Penggunaan premium dan solar seperti tabel berikut : Tabel. 7. Prediksi Penggunaan Premium dan Solar untuk Sepeda Motor/Sedan dan Bis/Truk dari Tahun 2006 s.d. 2010 Penggunaan Tahun Premium Solar (109 Liter) (109 Liter) 2006 9,81 11,35 2007 10,43 11,57 2008 11,05 11,79 2009 11,67 12,01 2010 12,29 12,23 5
  • 6. Bila subsidi premium dan solar yang diuraikan pada tabel 7, digambarkan dalam bentuk kurva akan terlihat peningkatan yang sangat mencolok pada tahun 2005, perbedaan ini disebabkan pada tahun 2005, subsidi yang diberikan relatif besar dibandingkan tahun sebelumnya. 40 35 30 25 Subsidi (Rp. 10 12 ) 20 15 10 5 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Premium Solar Gambar 2. Subsidi Premium dan Solar Kurva ini dapat menjelaskan hubungan antara subsidi premium dan solar yang menjadi beban pemerintah setiap tahun untuk Penggunaan 4 (empat) jenis Kendaraan di JADETABEK, perbedaan antara sebelum dan tahun 2005 sangat mencolok. Pada tahun 2005, subsidi premium untuk Sepeda motor dan Sedan diperkirakan Rp.20,781,100,594,888,- dan subsidi solar untuk kebutuhan Bis serta truk adalah Rp. 37.389.932.931.959, sehingga total subsidi untuk kenderaan di JADETABEK adalah Rp. 58.171.033.526.847. Sehingga gambar 2. hanya dapat memberikan informasi, bahwa dana yang digunakan untuk subsidi premium bagi Sepeda Motor/Sedan di JADETABEK relatif besar. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Premium yang digunakan oleh Kendaraan (Sepeda Motor dan Sedan) di JADETABEK, setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2010 diprediksi dengan menggunakan persamaan Y(1) = 7,64 109 + 0,31 109 X banyaknya premium yang digunakan oleh Sepeda motor dan Sedan adalah 12,29 109 Liter. Jumlah ini lebih besar dari produksi kilang minyak mentah di Indonesia pada tahun 2003, yaitu 11.534.998.333 liter; 2. Solar yang digunakan oleh Kendaraan (Bis dan Truk) di JADETABEK, kecenderungan mengalami peningkatan lebih kecil dari Penggunaan premium utuk Sepeda Motor dan Sedan, Prediksi pada tahun 2010, 6
  • 7. dengan menggunakan persamaan Y(2) =10,58 109 + 0,11 109 X diperoleh Penggunaan solar adalah 12,23 109 Liter; 3. Sesuai dengan UU No. 28 tahun 2003, dimana Jumlah anggaran belanja Negara Tahun Anggaran 2004 direncanakan sebesar Rp. 374.351.263.087.000,- (tiga ratus tujuh puluh empat triliun tiga ratus lima puluh satu miliar dua ratus enam puluh tiga juta delapan puluh tujuh ribu rupiah), jika dibadningkan dengan subsidi premium untuk Sepeda motor dan Sedan di JADETABEK pada tahun 2004 sebesar Rp. 2,483,661,149,918, diperoleh prosentase subsidi sebesar 0.66%, sedangkan tahun 2005 prosentasenya adalah 5.55 %. Saran 1. Harga jual premium di JADETABEK, disesuaikan dengan harga MOPS + PPh (15%) + PPn (10%) + Pajak Bahan Kendaraan Bermotor. Penetapan harga premium sesuai dengan MOPS berdampak pada pemanfaatan premium yang digunakan untuk bahan bakar sepeda motor dan sedan pada keperluan yang berguna. Cara penentuan harga ini, juga merupakan cara untuk melakukan penghematan premium. 2. Harga jual solar di JADETABEK sebaiknya tetap mendapat subsidi, karena solar adalah bahan bakar yang diperlukan oleh Kendaraan, dimana Kendaraan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti angkutan umum; 3. Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Bekasi perlu membuat suatu Peraturan Daerah (Perda) tentang :  BBM untuk Kendaraan Angkutan Umum adalah solar atau dapat diartikan setiap Kendaraan yang ”berplat kuning” tidak boleh menggunakan premium;  BBM untuk Sedan ditetapkan menggunakan premium atau dengan kata lain setiap Kendaraan yang ”berplat hitam” tidak boleh menggunakan solar. 4. Jika poin 1 dapat terlaksana, maka Pemerintah Propinsi DKI, Pemeirintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Bekasi dapat mengajukan dana kompensasi ke Pemerintah Pusat dari pemberian subsidi premium yang seharusnya diterima oleh masyarakat JADETABEK. Daftar Pustaka 1. J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta, Erlangga, 1999 2. Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia 2003, Jakarta, 2004 3. Kepres Nomor 73 Tahun 2001, Harga Jula Eceran Bahan Bakar Minyak dalam Negeri, 15 Juni 2001 4. PT. Pertamina (Persero), Perkembangan Harga BBM, 2005 7
  • 8. 8
  • 9. 9