Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
Sri utami_csamt
1. SRI UTAMI
4211410007
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROSES AKUSISI DATA DAN PROSESING DATA
PADA METODE CONTROLLED SOURCE AUDIO
FREQUENCY MAGNETO-TELLURIC ( CSAMT )
DI CANGKETEK CIBALIUNG BANTEN
2. TUJUAN
1. Mengetahui proses akuisisi data alat receiver dan
transmitter pada metode CSAMT
2. Mengetahui tahap prosessing data metode CSAMT
menggunakan program CMTPro dan Surfer
3. Mengetahui letak anomali bawah permukaan di daerah
Cangketek, Cibaliung Banten dengan metode CSAMT.
4. METODE PENELITIAN
Tempat : cangketek Cibaliung Banten, Jawa
Barat
Waktu : 5 – 8 Februari 2013
Perlengkapan pengukuran
1. Main unit : Transmitter TXU – 30, Contoller, Genset, Receiver V8,
Koil magnetic, Accu, 4 buah Porous pot, Genset
5. 2. Aksesoris Unit : Kabel Penghubung, Air + garam,
Multimeter, Kompas , CuSO4
6. PENGERTIAN METODE CSAMT
Metode Controlled Source Audio-frequency Magneto telluric
(CSAMT) merupakan salah satu metode eksplorasi
geofisika dengan menggunakan sistem induksi
elektromagnetik untuk mengetahui nilai resistivitas batuan
bawah permukaan bumi.
8. Noise merupakan suatu gangguan saat pengambilan data
CSAMT sehingga mengakibatkan data yang diperoleh pada
CSAMT mengalami sedikit penyimpangan. Jenis – jenis
noise :
Operator error
Instrumentation noise
Cultural noise
Atmospheric / telluric noise
Wind noise
Noise
9. AKUSISI DATA
Untuk memberi arus dari transmitter terhadap receiver
dibuat suatu perintah dengan software startup tbl. Yang
kemudian disimpan pada card memory dan dimasukkan ke
dalam transmitter, dengan begitu transmitter akan mengirim
arus dan pergantian frekuensi, arus, dan lama waktu
pengukuran sesuai perintah yang telah dibuat pada software
startup.
TRANSMITTER
11. Skema pemasangan alat transmitter :
Tx1 Tx2 GPS
Genset
Controller
Gambar 2. skema pemasangan transmitter
12. Skema pemasangan alat receiver :
Hy
Gambar 3. skema pemasangan receiver
+ -
ACCU
RECEIVER
13. PROSESING DATA
Software ini digunakan untuk menampilkan nilai resistivity
dan depht dengan perhitungan transformasi bostic dan
nantinya akan diproses lagi dengan software surfer.
Software ini hanya mempermudah kita dalam menentukan
depth yang mana nanti akan diolah lagi menggunakan
surfer.
CMTPRO
15. Langkah – langkah menggunakan CMTPro :
Pilih icon software CMTPro pada menu start
Pilih file menu, klik add CSAMT data atau klik icon
pada toolbar
Klik add V8 file( s ), kemudian cari data yang akan diproses
menggunakan V8.
Kilk OK dan akan didapatkan grafik current amplitude
seperti gambar
mengubah plot type mejadi bostic transform dan dihasilkan
grafik hubungan resistivity dengan depth
17. Software ini digunakan untuk menampilka contour map
daerah penelitian dengan mengolah hasil data yang telah
diproses dengan CMTPro sehingga dapat dilihat anomalli
bawah permukaan.
SURFER
18. Langkah – langkah menggunakan surfer :
Double klik icon surfer yang ada pada dekstop
Pilih Grid data kemudian pilih data yang telah
diproses dengan CMTPro yang tersimpan dengan format
dengan format ( cont : L4_BOS ), OK.
Pilih contour, dan open data yang sudah dilakukan proses
grid.
Setelah itu akan tampil gambar sketsa seperti di
bawah, untuk memberi warna pilih contour, pilih file contour
pada menu general, dan memilih warna pada menu level
19. Hasil pemetaan :
Gambar 4. hasil contour map daerah pengukuran
anomali
k
e
d
a
l
a
m
a
a
n
Jarak lintasan
20. KESIMPULAN
1. Pengambilan data ( akusisi data ) menggunakan metode
CSAMT dilakukan oleh dua tim yaitu tim transmitter dan
tim receiver. Kedua tim tersebut mempunyai tugas yang
berbeda – beda namun saling berhubungan
2. Pengolahan data mentah dari receiver diproses
menggunakan CMTPro dan contour map diproses
menggunakan surfer
3. Anomaly bawah permukaan ditemukan pada kedalaman
lebih dari 400 m dengan jarak lintasan antara 1000 –
2000 m