Newsletter bulanan produksi divisi media komunikasi GYC. Berisi rangkuman kegiatan GYC dan info-info menarik lainnya. Edisi Januari kali ini membahas mengenai perkemabangan project community development "Kreasi Laut" yang diadakan GYC di daerah Cilincing Jakarta Utara.
2. WHAT HAPPENED IN 2011?Mengukir Senyum di Cilincing
Di pertengahan tahun 2011, GARUDA Youth Community memulai program community development di Cilincing, daerah perkampungan nelayan Jakarta
Utara. Sekarang program bernama Desa Binaan Kreasi Laut tersebut sudah menghasilkan produk-produk ramah lingkungan yang siap dipasarkan. Yuk, kita
tengok kembali awal mula Desa Binaan Kreasi Laut ini dikembangkan!
SEKILAS TENTANG CILINCING
Cilincing adalah daerah reklamasi pantai di pesisir utara Jakarta. Cilincing memiliki banyak keunikan yang
membuat GARUDA Youth Community akhirnya tersentuh untuk membuat program Desa Binaan Kreasi Laut di
sini. Keunikan itu salah satunya adalah tumpukan kerang yang menutupi sebagian besar daratan di Cilincing.
Tidak hanya itu, hampir sebagian besar masyarakat Cilincing bermata pencaharian sebagai nelayan, terutama
budidaya kerang hijau. Kebanyakan para ibu-ibu di Cilincing juga bekerja sebagai pengupas kulit kerang. Rata-
rata penghasilan warga di sana adalah Rp 30,000 per hari.
Sejatinya, potensi Cilincing sangat luar biasa. Kerang hijau Cilincing sudah terkenal kelezatannya, selain itu
masih banyak hasil laut yang seharusnya bisa dikembangkan lebih maksimal. Para warga Cilincing juga punya
semangat untuk bangkit dari keterbatasan. Sayangnya, banyak warga yang belum tahu cara mengelola limbah
budidaya kerang, sehingga mereka membuang begitu saja sampah-sampah mereka. Akibatnya, wilayah laut
yang tadinya bersih menjadi tercemar dan kerang hijau Cilincing tidak lagi selezat dulu. Belum lagi akibat
daerah rumah mereka yang tercemar juga berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, yang dibutuhkan warga
Cilincing adalah wadah untuk menampung, mengelola, dan mengembangkan potensi yang ada disini.
AWAL MULA DESA BINAAN KREASI LAUT
Sebelum memulai pengembangan masyarakat di Cilincing, GYC terlebih dahulu melakukan pendekatan dengan
masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu di Cilincing. Melihat respon positif dari ibu-ibu tersebut membuat
GYC semakin mantab untuk mengembangkan daerah ini. Berawal di bulan Mei 2011 dan terus berlanjut hingga
saat ini, GYC telah mengadakan pelatihan mengolah limbah kulit kerang. Limbah kulit kerang dikreasikan
menjadi beragam produk yang siap dipasarkan. Kulit kerang yang digunakan tidak hanya dari kerang hijau,
namun juga dari kerang-kerang lainnya. Kulit-kulit kerang tersebut diolah dalam proses yang ramah
lingkungan, limbah dari proses ini juga kami jaga agar tidak merusak lingkungan. Olahan kulit kerang tersebut
kini menghasilkan bermacam-macam produk seperti vas bunga, tempat tissue, dan aneka accessories wanita.
Saat ini, GYC sedang berusaha memperkenalkan produk-produk “Kreasi Laut” tersebut melalui pameran dan
iklan.
3. PRODUK DESA BINAAN KREASI LAUT
Bersama dengan 8 ibu rumah tangga peserta
pembinaan, GYC mendirikan dan mengembangkan
usaha kerajinan tangan skala kecil menengah. Kegiatan
produksi, distribusi, hingga pemasaran dilakukan oleh
kedua belah pihak dan keuntungan yang diperoleh
dibagi bersama dengan porsi 60% untuk peserta
pembinaan dan 40% untuk GYC.
Profit yang diterima GYC menjadi modal untuk
pembiayaan overhead kegiatan dan pengembangan
usaha kerajinan kulit kerang, sedangkan profit yang
diterima oleh peserta pembinaan akan dibagi untuk
tabungan jangka panjang sebesar 20% dari profit yang
diterima dan sisanya diberikan secara langsung.
Saat ini, GYC memanfaatkan potensi sumber daya
alam ini untuk memproduksi kotak tisu, tirai,
ornamen/pajangan rumah, dan aksesoris wanita,
seperti kalung, gelang, dan bandana. Beberapa produk
sudah siap untuk mengikuti pameran kerajinan tangan.
Selanjutnya, GYC akan berusaha mengembangkan
produk kerajinan tangan Kreasi Laut dengan membuat
lebih banyak varian produk. Selain itu, GYC akan terus
melakukan riset dan desain untuk pengembangan
produk tersebut.
Produk Kreasi Laut adalah produk yang berasal dari
limbah kulit kerang. Dengan mendukung produk Kreasi
Laut berarti kalian semua ikut membantu mengurangi
limbah kulit kerang sehingga pencemaran wilayah
pesisir pantai dapat berkurang. Tidak hanya itu,
dukungan terhadap produk Kreasi Laut juga berarti
kalian ikut membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Cilincing.
5. TO SHARELETTER
Masa singgah kami yang cukup singkat (hanya dua hari satu
malam) membuat kami belum sempat mengunjungi tempat-
tempat lain yang pastinya tidak kalah menarik seperti Keraton
Jogjakarta, Kota Gede, Pantai Parangtritis, dan lain-lain.
Namun tak mengapa, karena hikmah dari perjalanan ini adalah
adalah menjadikan hambatan sebagai sebuah kesempatan.
Kami terhalang perencanaan yang kurang matang, namun
tekad kami cukup kuat untuk mewujudkannya. Biaya juga
sempat menjadi masalah, namun kami berpikir selama ada
kesempatan, biaya masih bisa diusahakan. Hal ini masih lebih
baik dibandingkan ketika ada uang namun tidak ada
kesempatan. Bukankah kunci dari semua hal adalah
menjalaninya dengan senang hati? :D Regards, @ayagayatri
Libur semester genap lalu, saya dan sahabat saya Prieska menyempatkan diri untuk singgah ke kota Jogjakarta dalam perjalanan
pulang ke kota Malang. Dengan perencanaan mendadak dan dana terbatas, kamipun pergi ke Jogjakarta dengan prinsip, apa saja
asal murah :D Kami sampai di stasiun Lempuyangan Jogja setelah menempuh 11 jam perjalanan menggunakan kereta api
ekonomi, lalu naik becak menuju jalan Malioboro. Kami tinggal di penginapan yang jaraknya cukup dekat dengan Jalan Malioboro,
juga tidak jauh dari stasiun Tugu Jogja. Dan yang paling penting ramah dikantong, hanya 60.000 permalam untuk dua orang!
Musium Vredeburg. Bangunan
ini awalnya adalah benteng
pertahanan Belanda. Kebetulan
saat itu ada perhelatan Festival
Kesenian Jogja, kami pun dapat
melihat karnaval yang
menampilkan berbagai macam
kesenian, mulai tari tradisional
Jawa, marching band, hingga
fashion show batik, berjalan
beriringan dari jalan Malioboro
menuju museum.
Pasar Beringharjo. Kawasan ini
merupakan surga bagi yang suka
belanja. Terdapat banyak barang
mulai tas, hingga seprei, terutama
yang bercorak batik tersedia disini
dengan harga yang relative murah.
Namun karena niat awal kami bukan
belanja, kami hanya membeli sedikit
makanan khas Jogja seperti bakpia
dan geplak di pelataran luar pasar.
Candi Prambanan. Menumpang bis
TransJogja, kamipun sampai di Candi
Prambanan. Tampak candi tersebut
sedang mengalami perbaikan di
sana-sini pasca bangunannya banyak
yang rusak karena gempa beberapa
waktu lalu. Namun begitu, bangunan
ini masih berdiri dengan cantik dan
memancarkan keanggunannya.
Taman Sari. Konon tempat ini
adalah tempat bersenang-senang
Raja Jogjakarta bersama para
selirnya di masa lampau. Terletak
sekitar 4 km di selatan stasiun tugu,
kami naik trans Jogja lalu lanjut naik
becak menuju pemandian ini. Kolam
pemandiannya sangat cantik, terdiri
atas dua kolam dikelilingi dinding-
dinding tinggi nan klasik. Banyak
lorong bawah tanah disini, juga
terdapat masjid bawah tanah yang
sangat unik.
WHERE TO GO?
Lagi liburan? Yuk simak referensi tempat liburan seru dan murah dari Wahyu Andika Gayatri (Digital Division GYC). Di Letter to
Share kali ini, Aya mau berbagi pengalamannya berwisata di Kota Jogjakarta. Ada apa saja sih di Jogja?
6. THOUGHTS?
Punya saran dan kritik untuk GYC?
Punya ide event bertema lingkungan?
Kirim opinimu ke contact@gycforchange.org
MAIL US!
Jalan Jeruk Manis 2 No.10, Duri Kepa,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat., 11510.
Twitter : @GYCforchange
Fb : GARUDA Youth Community
contact@gycforchange.org
www.gycforchange.org
DONATE NOW !
Untuk membantu kelancaran program GYC kami
menerima
bantuan dalam bentuk materiil dan non materiil.
Bantuan berupa dana dapat disalurkan melalui :
Rek. CIMB Niaga a.n. Sirly Widyaningrum
3050101716184