3. Secara umum guru adalah pendidik
dan pengajar pada pendidikan anak usia dini
jalur sekolah atau pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang
yang mengajarkan suatu hal yang baru
dapat juga dianggap seorang guru.
4. Pengertian Guru menurut wikipedia
Guru (dari Sanskerta: yang berarti guru, tetapi arti
secara harfiahnya adalah “berat”) adalah seorang pengajar
suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Pengertian Guru menurut Undang-undang No. 14 tahun
2005
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
5. Sertifikasi guru dapat diartikan
sebagai suatu proses pemberian pengakuan
bahwa seseorang telah memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan
tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.
6. Dengan kata lain sertifikasi guru
adalah suatu program yang dilakukan
oleh pemerintah dibawah kuasa Dinas
Pendidikan Indonesia dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, yang dilaksanakan melalui
LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan
peme rintah dengan pemberian sertifikat
kepada guru yang telah berhasil
mengikuti program tersebut.
7. 1. Menurut UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas, 2004
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen. Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang
diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
2. Menurut Sanaky, 2004
Sertifikasi guru merupakan kebija kan yang sangat strategis, karena
langkah dan tujuan melakukan sertifikasi guru untuk meningkat
kualitas guru, memiliki kompetensi, mengangkat harkat dan wibawa
guru sehingga guru lebih dihargai dan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
3. Menurut Mulyasa, 2007
Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau
guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan
kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.
4. Menurut National Commision on Education Services (NCES)
Sertifikasi guru merupa kan prosedur untuk menentukan apakah
seorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk
mengajar.
8. Menurut Jalal (2007), prinsip sertifikasi guru
adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan
akuntabel.
2. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional
melalui peningkatan guru dan kesejahteraan guru.
3. Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan.
4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis.
5. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh
pemerintah.
9. Dasar hukum untuk melaksanakan sertifikasi antara lain yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan melalui jalur pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
6. Fatwa/Pendapat Hukum Menteri H ukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor I.UM.01.02-253.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.
8. Pedoman Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan untuk Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
10. Persyaratan ujian sertifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu
persyaratan akademik dan nonakademik.
A. Adapun persyaratan akademik adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK/RA , kualifikasi akademik minimum D4/S1, latar
belakang pendidikan tinggi di bidang PAUD, Sarjana
Kependidikan lainnya, dan Sarjana Psikologi.
2. Bagi guru SD/MI kualifikasi akademik minimum D4/S1 latar
belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI,
kependidikan lain, atau psikologi.
3. Bagi guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, kualifikasi akademik
minimal D4/S1 latar belakang pendidikan tinggi dengan program
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
4. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang
akademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi
berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah, dewan guru, dan
diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan kepala
dinas pendidikan.
11. B. Persyaratan nonakademik untuk ujian sertifikasi dapat
didentifikasi sebagai berikut:
1. Umur guru maksimal 56 tahun pada saat mengikuti
ujian sertifikasi.
2. Prioritas keikutsertaan dalam ujian sertifikasi bagi
guru didasarkan pada jabatan fungsional, masa
kerja, dan pangkat/golongan.
3. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam
nonakademik, dapat diusulkan mengikuti ujian
sertifikasi berdasarkan rekomendasi dari kepala
sekolah, dewan guru, dan diketahui serta disahkan
oleh kepala cabang dinas dan kepala dinas
pendidikan.
4. Jumlah guru yang dapat mengikuti ujian sertifikasi
di tiap wilayah ditentukan oleh Ditjen PMPTK
berdasarkan prioritas kebutuhan
12. Penetapan peserta untuk jenis dan jenjang pendidikan TK,
SD, SMP, SMA,dan SMK dilakukan oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota,sedangkan untuk satuan pendidikan SLB
dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi.
Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang
sudah mengikuti sertifikasi guru pada tahun sebelumnya
tetapi belum lulus, dapat mendaftarkan kembali sebagai
peserta.
Dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/ kota harus
memberikan alasan tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila ada peserta yang
seharusnya belum mendapat giliran tetapi ditetapkan
sebagai peserta.
Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dapat menunda
seseorang yang seharusnya sudah masuk kuota karena
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
13. Calon peserta sertifikasi guru tahun 2011 tidak akan
dialihtugaskan pada jabatan lain baik fungsional
maupun struktural pada tahun 2012, kecuali diangkat
dalam jabatan pengawas.
Penetapan peserta final hasil verifikasi akhir
diumumkan secara terbuka melalui pertemuan
dengan kepala sekolah,papan pengumuman di LPMP
dan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota, atau
media lain.
Dinas pendidikan kabupaten/kota mencetak Format
A1 dan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan
Peserta SertifikasiGuru beserta Daftar Nama
Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2011 setelah
seluruh proses penetapan peserta selesai.
14. Guru yang dapat langsung masuk mengisi kuota sertifikasi guru
adalah sebagai berikut:
1. Semua guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang
memenuhi persyaratan dan belum memiliki sertifikat pendidik.
2. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan,
terluar yang memenuhi persyaratan,
3. Guru dan kepala sekolah berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi
atau peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional, atau guru yang
mendapat penghargaan internasional yang belum mengikuti
sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun 2007 s.d 2010.
4. Guru yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikat
secara langsung,
5. Guru SD dan SMP yang telah terdaftar dan mengajar pada
sekolah yang menjadi target studi sertifikasi guru,
15. a. Masa kerja sebagai guru
b. Usia
c. Pangkat/Golongan
d. Beban kerja
e. Tugas tambahan
f. Prestasi kerja
16. a. Koordinasi Penetapan Calon Peserta dengan
Kabupaten/Kota
b. Penetapan Calon Peserta dan Pencetakan Format
A0
c. Verifikasi Data pada Format A0 oleh Guru
d. Penetapan Bidang Studi dan Pola Sertifikasi Guru
e. Guru Menyerahan Format A0 ke Dinas Pendidikan
f. Perbaikan Data Calon Peserta oleh
Kabupaten/Kota
g. Koordinasi Perbaikan Data Calon Peserta
17. Adapun prosedur dalam penyelenggaraan
ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Ditjen
PMPTK sebagai berikut:
Mempersiapkan perangkat dan mekanisme
ujian sertifikasi serta melakukan sosialisasi ke
berbagai wilayah (provinsi/ kabupaten/ kota) .
Melakukan rekrutmen calon peserta ujian
sertifikasi sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan, baik persyaratan administratif,
akademik, maupun persyaratan lain.
18. Mengumumkan calon peserta ujian sertifikasi yang
memenuhi syarat untuk setiap wilayah.
Melaksanakan tes tulis bagi peserta ujian sertifikasi
di wilayah yang ditentukan.
Melaksanakan pengadministrasian hasil ujian
sertifikasi secara terpusat, dan menentukan
kelulusan peserta dengan ketuntasan minimal yang
telah ditentukan.
Mengumumkan kelulusan hasil tes uji tulis
sertifikasi secara terpusat melalui media elektronik
dan cetak.
Memilih dan menetapkan peserta ujian sertifikasi
sesuai dengan persyaratan, kapasitas, dan
kebutuhan.
19. Memberikan bahan (IPKG I, IPKG II, instrumen
Self-appraisal da portofolio, format penilaian
atasan, dan format penilaian siswa) kepada peserta
yang dinyatakan lulus tes tulis untuk persiapan uji
kinerja.
Melaksanakan tes kinerja dalam bentuk real
teaching ditempat yang telah ditentukan.
Mengadministrasikan hasil uji kinerja, dan
mentukan kelulusannya berdasarkan akumulasi
penialian dari uji kinerja, self-appraisal, portofolio
dengan ketuntasan minimal yang telah ditentukan.
Memberikan sertifikat kepada peserta uji sertifikasi
yang dinyatakan lulus.
20. Instrumen sertifikasi guru terdiri atas :
1. Kelompok instrumen tes dan kelompok
instrumen nontes. Kelompok instrumen tes
meliputi tes tulis dan tes kinerja. Tes tertulis
dalam bentuk pilihan ganda yang meliputi
kompetensi pedagogik dan profesional. Tes
kinerja dalam bentuk real teaching dengan
menggunakan IPKG I dan IPKG II, yang
mencakup juga indikator untuk mengukur
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
21. 2. Kelompok instrumen nontes meliputi self-
appraisal dan portofolio. Instrumen self-
appraisal dan portofolio memberi kesempatan
guru untuk menilai diri sendiri dalam
aktivitasnya sebagai guru. Setiap pernyataan
dalam melakukan sesuatu atau berkarya harus
dapat dibuktikan dengan bukti fisik berupa
dokumen yang relevan. Bukti fisik tersebut
menjadi bagian penilaian portofolio. Kesemua
instrumen ujian sertifikasi diasjikan pada
lampiran.
22. Secara khusus program ini bertujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam bidang ilmunya.
2. Meningkatkan martabat guru.
3. Meningkatkan profesionalitas guru.
4. Memantapkan kemampuan mengajar guru.
5. Menentukan kelayakan kompetensi seseorang sebagai agen
pembelajaran.
6. Sebagai persyaratan untuk memasuki atau memangku
jabatan professional sebagai pendidik.
7. Mengembangkan kompetensi guru secara holistik sehingga
mampu bertindak secara profesional.
8. Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan ilmiah lain, serta memanfaaatkan teknologi
komunikasi informasi untuk kepentingan pembelajaran
dan perluasan wawasan.
23. Adapun manfaat ujian sertifikasi guru dapat diperikan
sebagai berikut.
1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru.
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan
yang tidak berkualitas dan profesional.
3. Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan
kontrol mutu dan jumlah guru bagi pengguna layanan
pendidikan.
4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari
keinginan internal dan tekanan eksternal yang
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5. Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian
sertifikasi sehingga mampu mensejahterakan guru.