SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENERAPAN METODE LESSON STUDY
 DALAM PENDIDIKAN KARAKTER


                  DISUSUN
    DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
  PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH




                            Oleh :
          Nama           : Drs. Nur Kholiq
          NIP            : 19630108 198703 1004



     PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
       UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

    SMA NEGERI 1 KEMBANG
     Jl. Bangsri Keling, Km 6  (0291) 7730048  59453



                        0
KATA PENGANTAR


Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT karena penulis menyadari
bahwa berkat rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan
judul Penerapan Metode Lesson Study dalam Pendidikan Karakter.
Karya tulis ini disusun dalam rangka membantu rekan-rekan guru yang kesulitan
dalam menyusun Penerapan Lesson study dalam implementasi Pendidikan Karakter.
Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis dapat mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, yang secara khusus penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ananda Risdinar UF, Nadia FL dan istriku tercinta
2. Rekan-rekan seperjuangan di SMA Negeri 1 Kembang
3. Rekan-rekan sejawat di Pendidikan .
Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas
dengan pahala yang berlipat ganda. Amin dan semoga karya tulis ini bermanfaat,
khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima
dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.

                                                   Jepara,13 April 2010
                                                   Penyusun,




                                                   Drs. Nur Kholiq
                                                   Pembina Tk. I
                                                   NIP.196301081987031004




                                         0
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………..................………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………….................……………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………................…. iii


Bab I. Pendahuluan …………………………………………………...................... 1
1. Latar Belakang Masalah ……………………………………….......................... 1
2. Rumusan Masalah …………………………………….......................………… 2
3. Tujuan Penulisan ………………………………………………......................... 2
4. Manfaat Penulisan ………………………………………………....................... 2


Bab II. Kajian Teori Dan Tinjauan Pustaka ……………………………................ 3


Bab III. Pembahasan Materi ……………………………………………................ 5
1. Pengertian Lesson Study……………………………………….......................... 5
2. Sejarah Lesson Study…………………………………………........................... 7
3. Proses Dalam Lesson Study……………………………………......................... 8
4. Manfaat Lesson Study…………………………………………........................ 12
5. Lesson Study dalam Pendidikan Berkarakter …………………........................ 15


Bab IV. Penutup…………………………………………………..............……... 17
1. Kesimpulan ……………………………………………………....................... 17
2. Saran ……………………………………………………………..................... 17


Daftar Pustaka ………………………………………………………….............. 18




                                        0
BAB I
                              PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang
  tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah
  memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara
  lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut
  tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan
  baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada
  komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya
  sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru.
  Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai
  metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas
  sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan
  menyenangkan.
  Sebagai calon pendidik penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif
  karena hanya cenderung mngedepankan aspek intelektual dan mengesampingkan
  aspek pembentukan karakter. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru. Namun
  penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam
  pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga nantinya
  akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
  Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas
  dengan metode lesson study. Yang mana setiap kelompok terdiri dari beberapa
  orang guru dengan tugas yang menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar
  menjadi lebih efektif dan berkarakter, karena hal ini banyak memberikan manfaat
  dan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran
  yang dilakukan..

B. Rumusan Masalah
   Berpijak pada permasalahan diatas, selanjutnya masalah dapat dirumuskan yaitu,”
  Bagaimana metode yang efektif digunakan untuk mewujudkan pendidikan
  Karakter?”.



                                         0
C. Tujuan Penulisan
  Selain dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah
  sebagai solusi dan inovasi metode pembelajaran yang dapat mewujudkan sistem
  pendidikan Karakter.

D. Manfaat Penulisan
   Setelah berbagai masalah diatas diperoleh jawabannya, maka diharapkan hasil
  penulisan ini bermanfaat, antara lain:
  1. Manfaat Teoritis
     a. Dapat menambah pengetahuan pendidik tentang metode pendidikan yang
        efektif dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter.
     b. Dapat mengetahui metode pendidikan yang memiliki karakter.


  2. Manfaat Praktis
     a. Bagi guru, dapat membimbing siswa-siswinya ke arah yang lebih kreatif,
         cerdas, dan maju.
     b. Bagi siswa, dapat memahami pola pembelajaran yang lebih berkarakter.




                                           0
BAB II
              KAJIAN TEORI DAN TINJAUANPUSTAKA

Metode pengajaran dari kata “Metho” yang berarti melalui atau melewati, sehingga
metode pengajaran berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
tertentu dalam hal ini tujuan pengajaran (Bambang Prawiro,1991).
Jadi metode pengajaran merupakan suatu alat (di samping alat lain seperti alat
penilaian, alat peraga) yaitu alat untuk meyampaikan bahan pelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran.
Semakin majunya ilmu tentang mengajar (Metodologi Pengajaran), maka ada kriteria
jenis metode modern dan metode tradisional. Kriteria yang dipergunakan pada
umumnya adalah keaktifan siswa, metode dan dasar psikologis dari metode-metode
itu.
Menurut W.Gulo (2002:1) bahwa metode pengajaran adalah berbagai metode
pengajaran    yang   perlu   dipertimbangkan      dalam   strategi   belajar   mengajar
(W.Gulo,2002:1).
Secara umum metode-metode itu dapat digolongkan ke dalam 2 jenis (Bambang
Prawiro,1991) :
1. Metode interaksi secara individual.
2. Metode interaksi secara kelompok.
Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan
untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional (W.Gulo,2002:1).
Sehingga, dibutuhkan suatu perencanaan dalam pelaksanaan program suatu program
pengajaran.
Definisi dari Prof. Dr. De Queljy dan prof. Gazali MA. Pembelajaran adalah
menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.
Dalam hal ini pengertian waktu yang singkat sangat penting. Guru kurang
memperhatikan bahwa diantara murid ada perbedaan individual, sehingga
memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila semua murid dianggap sama
kemampuan dan kemajuannya, maka bahan pelajaran yang diberikan pun akan sama
dengan kenyataan.
Secara harfiah karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama
atau reputasi (Hornby dan Panwell,1972:49). Menurut Kamus Lengkap Bahasa


                                           0
Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai
watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281).
Dalam Dorland’s PocketMedical Dictionary (1968:126) dinyatakan bahwa karakter
adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus
psikologi dinyatkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau morl, misalnya kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-
sifat relative tetap (Dali Gulo,1982:29).
Dan dapat dinyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau
moral, akhlah atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang
membedakan dengan individu lain (M. Furqon,2009:9).




                                            0
BAB III
                        PEMBAHASAN MATERI

1. Pengertian Lesson Study
  Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib
  dilakukan dan diberikan sorang guru kepada anak didik. Karena ia merupakan
  kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi
  bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan
  berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka
  menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam pendidikan yang berarakter
  adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan
  menyenangkan dan tidak membosankan.
  Lesson Study yang dalam bahasa Jepang disebut Jugyokenkyu adalah bentuk
  kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru yang bekerja sama
  dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/ guru satu tingkat kelas
  yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu
  belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari
  perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di
  observasi oleh teman guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi
  bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan.
  Refleksi bersama merupakan diskusi oleh para pengamat dan guru pengajar untuk
  menyempurnakan proses pembelajaran dimana titik berat pembahasan pada
  bagaimana siswa belajar, kapan siswa belajar, kapan siswa mulai bosan
  mendapatkan pengetahuan dan kapan siswa mampu menjelaskan kepada
  temannya dan kapan siswa mampu mengajarkan kepada seluruh kelas. (Ridwan
  Johawarman, 2006).
  Lesson studymemberi kesempatan nyata kepada para guru menyaksikan
  pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di
  ruang kelas. Lesson study membimbing guru untuk memfokuskan diskusidiskusi
  mereka pada perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi pada
  praktik pembelajaran di kelas. Dengan menyaksikan praktik pembelajaran yang
  sebenarnya di ruang kelas, guru-guru dapat




                                        0
mengembangkan pemahaman atau gambaran yang sama tentang apa yang
  dimaksud dengan pembelajaran efektif, yang pada gilirannya dapatmembantu
  siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari.
  Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson study menjaga
  agar siswa selalu menjadi detak jantung kegiatan pengembangan profesi guru.
  Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan cermat meneliti
  proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara mengamati dan mendiskusikan
  praktik pembelajaran di kelas. Kesempatan ini juga memperkuat peran guru
  sebagai peneliti di dalam kelas. Guru membuat hipotesis (misalnya, jika kami
  mengajar dengan cara tertentu, anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam
  kelas bersama siswanya. Kemudian guru mengumpul-kan data ketika melakukan
  pengamatan terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan
  apakah hipotesis itu terbukti atau tidak di kelas.
  Ciri lain dari lesson study adalah bahwa ia merupakan pengembangan profesi
  yang dimotori guru. Melalui lesson study, guru dapat secara aktif terlibat dalam
  proses perubahan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Selain itu,
  kolaborasi dapat membantu mengurangi isolasi di antara sesama guru dan
  mengembangkan pemahaman bersama tentang bagaimana secara sistematik dan
  konsisten memperbaiki proses pembelajaran dan proses belajar di sekolah secara
  keseluruhan. Selain itu, lesson study merupakan bentuk penelitian yang
  memungkinkan guru-guru mengambil peran sentral sebagai peneliti praktik kelas
  mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang otonom tentang
  pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di
  ruang kelas sepanjang hidupnya.


2. Sejarah Lesson Study
  Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Praktik ini
  mempunyai sejarah panjang, dan secara signifikan telah membantu perbaikan
  dalam pembelajaran (teaching) dan pemelajaran/proses belajar (learning) siswa
  dalam kelas, juga dalam pengembangan kurikulum. Banyak guru sekolah dasar
  dan sekolahmenengah di Jepang menyatakan bahwa lesson study merupakan salah
  satu pendekatan pengembangan profesi penting yang telah membantu mereka
  tumbuh berkembang sebagai profesional sepanjang karer mereka (Yoshida 1999).


                                           0
Di Jepang para guru dapat meningkatkan ketrampilan/ kecakapan dalam
  mengajarnya melalui kegiatan Lesson Study, yakni belajar dari suatu
  pembelajaran. Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in-
  service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Lesson
  study dilakukan diwilayah guru mengajar dengan menggunakan kelas dalam
  lingkungan nyata, sehingga akan membiasakan guru bekerja secara kolaboratif
  baik dengan guru bidang studi dan dengan guru diluar bidang studi, bahkan
  dengan masyarakat. Lesson
  Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana pembelajaran
  beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai observasi dan
  refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan
  keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
  Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas
  guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka
  agar menjadi lebih efektif. Lesson Study diperkenalkan di Indonesia melalui
  kegiatan piloting yang dilaksanakan dalam proyek follow-up IMSTEP-JICA di
  tiga perguruan tinggi yaitu UPI, UNY, dan UM. Di UM sendiri lessson study
  diperkenalkan di Malang secara formal oleh JICA expert Eisoke Saito, Ph.D. pada
  bulan januari 2004, selanjutnya diikuti kegiatan pengimplementasian lesson
  studydi SMA labotarium Universitas Negeri Malang (I Made Sulandra, 2006).
  Lesson Study merupakan hal yang baru bagi sebagian sebagian besar guru. Lesson
  Study diadopsi dari Jepang dan diuji cobakan di beberapa sekolah sebagai pilot
  project, diantaranya Bandung (dibawah UPI), di Yogyakarta (dibawah UNY), dan
  di Malang (dibawah UM).


3. Proses Dalam Lesson Study
  Untuk dapatmemulai kegiatan lesson studymaka di perlukan perubahan dari
  dalam diri guru sehingga memiliki sikap sebagai berikut:
  1. Semangat introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap
     proses pembelajaran.
      Pertanyaan seperti apakah saya sudah melakukan tusgas medidik dengan
      baik?
      Apakah saya sudah melakukan tugas seoptimal mungkin?


                                        0
Serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur, jawaban tersebut
       tentu akan medorong pada proses pencarian cara untuk menyempurnakan
       kekurangan-kekurangan atas jawaban tersebut.
   2. Keberanian membuka diri untuk dapat menerima saran dari orang lain untuk
       peningkatan kualitas diri.
   3. Keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri.
   4. Keberanian mengakui dan memakai ide orang lain yang baik.
   5. Keberanian memberikan masukan yang jujur dan penuh penghormatan
       (Ridwan Joharmawan,2006)
Kelima sikap tersebut menjadi persyaratan yang harus dipahami dan dipertajam
sebelum kita melakukan kegiatan Lesson Study. Selain sikap dasar yang harus
disiapkan oleh guru tersebut, maka juga sangat penting peranan dari komponen yang
terkait dalam bidang pendidikan, Kepala Sekolah, MGMP, Kantor Dinas Pendidikan,
Universitas, dan para pemerhati pendidikan pada komitmen nyata dalam mendukung
kegiatan Lesson Study.
Secara garis besarnya ‘lesson study” mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan yaitu
perencanaan (planing), implementasa (action) pembelajaran dan observasi serta
refleksi (reflection), rincian dari tiga tahap itu sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan.
   Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada pada kelas yang akan
   digunakan untuk kegiataan lesson study dan alternatif pemecahannya.
   Identifikasi masalah dan pemecahan tersebut berkaitan dengan pokok bahasan
   (materi pelajaran) yang relevan dengan kelas dan materi pelajaran, karakteristik
   siswa dan suasana kelas, metode atau pendekatan pembelajaran, media, alat
   peraga dan evaluasi proses serta hasil belajar.
   Selanjutnya dilakukan diskusi tentang pemilihan materi pelajaran, pemilihan
   metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa serta jenis evaluasi
   yang akan digunakan. Pada saat tersebut akan muncul pendapat dan sumbang
   saran dari para guru dan pakar. Pada tahap ini pakar dan guru senior dapat
   mengemukakan hal-hal baru yang perlu diketahui dan diterapkan oleh guru dalam
   proses pembelajaran nanti.




                                             0
Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan lembar observasi,
  terutama penentuan-penentuan indikator-indikator selama proses pembelajaran
  berlangsung, baik yang dilihat dari guru dan siswanya.
  Indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan pada rencana pembelajaran yang
  dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan yang akan dimiliki siswa setelah
  mengikuti proses pembelajaran.
  Dari hasil identifikasi masalah dan pemecahan tersebut, selanjutnya disusun dan
  dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas:
  1. Satuan Pelajaran (SP)
  2. Petunjuk mengajar guru (teaching guide)
  3. Lembar kerja sisiwa (LKS)
  4. Media atau alat peraga pembelajaran
  5. Lembar penilaian proses dan hasil pembelajaran
  6. Lembar observasi. (Sukirman, 2005)
  Penyusunan rencana pembelajaran ini dapat disusun oleh seorang guru atau
  beberapa orang guru yang sebelumnya telah ada kesepakatan tentang aspek-aspek
  pembelajaran yang telah direncanakan. Hasil penyusunan rencana tersebut perlu
  didiskusikan dengan        guru lain   dan pakar    dalam kelompoknya untuk
  disempurnakan.
2. Tahap Implementasi dan Observasi.
  Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang
  telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan
  lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan rekaman video
  (audio visual) yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan
  pembelajaran.
3. Tahap Refleksi.
  Pada tahap ini guru melakukan implementasi rencana pembelajaran diberi
  kesempatan      untuk   menyatakan       kesan-kesannya   selama   melaksanakan
  pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun siswa yang dihadapi. Selanjutnya
  observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil analisa data observasinya,
  terutama menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang
  disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran. Akhirnya, guru
  yang melakukan implementasi tersebut akan memberikan tanggapan balik atas


                                          0
komentar para observer.Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini, adalah
  mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tersebut, apakah telah sesuai
  dan dapat meningkatkan performance keaktifan belajar siswa? Jika belum ada
  kesesuaian, hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi
  dalam LKS, media atau alat peraga, atau lainnya ?.


Pertimbangan–pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk perbaikan rencana
pembelajaran selanjutnya.
Robinson (2006) mengusulkan ada delapan tahap berdasarkan pada banyaknya
kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan lesson study, yakni:
   1. Pemilihan topik lesson study
   2. Melakukan reviu silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran
       untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku
       pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana
       pembelajaran.
   3. Setiap tim yang telahmenyusun rencana pembelajaranmenyajikan atau
       mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain
       memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang
       lebih baik.
   4. Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut
       untuk memperbaiki rencana pembelajaran.
   5. Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di
       depan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan.
   6. Guru yang ditunjuk tersebutmemperbaiki kembali secara lebih detail rencana
       pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar
       mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas.
   7. Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut
       dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran
       yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti :
       hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh
       murid,   dan    kemungkinan   yang    akan      terjadi   dalam   implementasi
       pembelajarannya.




                                        0
8. Guru yang ditunjuk tersebut melaksanakan rencana pembelajaran di kelas,
      sementara guru yang lain bersama dosen/pakar mengamati sesuai dengan
      tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru.


  Pertemuan    refleksi   segera   dilakukan    secepatnya    kegiatan   pelaksanaan
  pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya
  komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran
  sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masing-
  masing atau untuk topik yang berbeda.
  Dari delapan tahapan di atas tampak adanya upaya penyusunan dan perbaikan
  rencana   pembelajaran    yang     berulang-ulang   untuk   memperoleh     rencana
  pembelajaran yang terbaik.


4. Manfaat Lesson Study
  Peningkatan kompetensi guru merupakan upaya berkelanjutan, selaras dengan
  kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  Sebagaimana profesi yang lain, katakanlah profesi kedokteran, para dokter harus
  telah meningkatkan kompetensinya secara terus menerus mengikuti kemajuan dan
  perkembangan dalam ilmu kedokteran. Demikian juga guru. Guru yang tidak
  pernah mau berusaha meningkatkan kompetensinya akan menjadi guru yang
  ”beku”. Lesson study dipilih dan dimplementasikan karena lesson study
  merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
  yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa. Hal ini karena :
   1. Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing”
      pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktik dan hasil pengajaran
      yang dilaksanakan para guru.
   2. Penekanan mendasar pada pelaksanaan suatu lesson study adalah agar para
      siswa memiliki kualitas belajar.
   3. Kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa, dijadikan fokus dan titik
      perhatian utama dalam pembelajaran di kelas.
   4. Berdasarkan pengalaman real di kelas, lesson study mampu menjadi landasan
      bagi pengembangan pembelajaran.




                                          0
5. Lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti
    pembelajaran (Lewis, 2002).
Peningkatan kompetensi guru merupakan amanat UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Upaya peningkatan guru bukan hanya kegiatan sesaat,
tetapi lebih merupakan kegiatan berkelanjutan, yang dilaksanakan sesuai dengan
konsep continuing professsional development (CPD). Salah satu kegiatan yang
sangat tepat untuk dapat dimasukkan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak lain dan tidak
bukan adalah lesson study. Karena dengan lesson study, para guru akan
melakukan proses pembelajaran secara kolegial dan bersama-sama untuk
meningkatkan kompetensinya. Ada beberapa hal penting lain yang dapat
diperoleh melalui kegiatan lesson study.
Pertama, para guru akan lebih terbuka dengan dunia luar. Ruang kelasnya tidak
dikunci sendiri untuk tidak boleh menerima guru lain untuk melihat apa saja yang
dilakukan guru itu setiap hari kerja dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakannya. Guru itu, juga perlu melihat apa yang dilakukan koleganya
dalam proses pembelajaran.
Kedua, para guru akan saling belajar dan saling bekerjasama dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajarannya melalui peningkatan pemahaman bukan hanya
tentang materi, tetapi juga metode, media dan alat bantu pembelajaran, tetapi juga
teknik penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
fokus kegiatan lesson study adalah kajian pembelajaran sehingga dapat
menemukan praktik terbaik (best practices), berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang diamati dalam beberapa tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Ketiga, dengan praktik terbaik tersbut, para guru akan dilatih untuk dapat
mencoba untuk menghasilkan inovasi baru dalam pembelajaran, melalui usulan
tentang saran perbaikan yang diberikan oleh koleganya, juga melalui kreativitas-
kreativitas yang kemudian muncul dalam praktik pembelajaran.
Keempat, hasil akhir yang diharapkan dapat diperoleh melalui lesson study ini
adalah proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, yang dengan demikian
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (student achievement).
Adapun kelebihan metode lesson studysebagai berikut:




                                       0
1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan
     olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
  2. Dapat dilaksanakan Antar guru/pendidik dengan lintas sekolah, sehingga
     terjadi silaturahim dalama rti terjadi proses kerjasama, kolaborasi,
     kesepertemanan dan kesetiawanan antar guru/pendidik (cooperative dan
     colaborative serta collegial) antar pendidik, yang pada gilirannya dapat
     memperkuat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan mutu guru dan
     peserta didik secara bersama.
  3. Lesson Studymemiliki nilai ganda dalam hal bernutung bagi anak, siswa,
     santri, murid, mahasiswa, warga belajar serta dapat meningkatkan inovasi dan
     kreativitas seorang guru/ pamong relajar/ustadz/ dosen. Bagi kelompok
     “pemberi”, mereka dapat manfaat mengajar pambil relajar bersama sesama
     guru, dalam konsep kolaboratif Berguna lebih kuat daripada sendiri.
     Sekaligus amal ibadah, bukahkah kita diajarkan untuk saling mengenal dan
     saling kasih sayang dan bagi yang “ diberi” anak, siswa, santri, murid,
     mahasiswa, warga relajar, akan mendapatkan keberuntungan, mengingkatkan
     mutu hasil belajarnya.
  4. Lesson study, dengan terjadinya interaksi antar pendidik, dapat membuka dan
     meningkatkan sifat terbuka, saling kasih dan sayang “Asah, Asih dan Asuh”.
     Dapat sebagai ajang atau wahana penyadaran bahwa hidup ini sangat terbatas,
     guru tidak merasa paling hebat dan sempurna, tidak bersedia menerima kritik
     dan saran. Akan tetapi dengan lesson study, diharapkan terjadi kooperasi dan
     kolaborasi antar guru yang bersedia diberi masukan, kritik dan saran. Guru
     yang diberi saran tidak merasa diremehkan/dicemooh, jika terjadi kekhilafan
     atau kekurangan. Sedangkan bagi guru yang memberi kritik dan saran juga
     bukan merasa sebagai malaikat yang sok merasa paling benar dan paling
     tahu. Pendidik yang memberi kritik dan saran tentu juga harus secara baik,
     beretika dengan alkaqul karimah.


5. Lesson Study Dalam Pendidikan Berkarakter
   Dengan peningkatan kualiats guru dan meningkatnya hasil belajar siswa, maka
   karakter yang tengah dibentuk akan berlangsung dengan cepat. Dengan adanya
   Lesson Study, kegiatan pembelajaran siswa akan dapat dikontrol dan dipantau


                                        0
secara bersama oleh beberapa guru sehingga timbul keseragaman berfikir,
bertindak, dan tanggapan yang diberikan guru dalam pembentukan karakter dari
peserta didik.
Karakter yang diharapkan peserta didik hanya akan tercapai dengan kesamaan
dan kesefahaman dari guru-guru yang membimbingnya. Dengan kesamaan
tindakan dan tanggapan guru terhadap karakteristik siswa, maka akan
memberikan tanggapan yang selaras dan berkelanjutan.




                                   0
BAB IV
                                   PENUTUP

1. Kesimpulan
  Untuk pembentukan karakter peserta didik dibutuhkan suatu kerjasama yang baik
  antara guru pengajar. Lesson studymerupakan metode yang mampu meningkatkan
  kualitas   keprofesionalan   seorang   guru   sekaligus   metode   yang   mampu
  meningkatkan kerjasama antara guru.Metode ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap
  perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Dengan adanya Lesson Study, maka
  pendidikan yang berkarakter akan lebih mudah tercapai karena terjadi suatu
  kerjasama dan kebersamaan yang baik antar guru.


2. Saran
  Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada
  umumnya, khususnya kepada guru diantaranya :
   1. Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen
      pembelajaran harus baik dan mendukung.
   2. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Lesson Study.Model Lesson
      Study dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran dan beberapa guru
      sekaligus termasuk masyarakat umum, untuk itu bisa dijadikan model
      alternatif bagi guru untuk menciptakan system pendidikan yang berkarakter.
   3. Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi–inovasi yang kreatif sehingga ilmu
      pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.
   4. Guru hendaknya memahami benar bahwa kerjasama antar guru sangat
      dibutuhkan dalam pembentukan suatu pendidikan yang berkarakter.




                                         0
DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, M. Furqon .2009. Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas.
Surakarta:Yuma Pustaka.
W. Gulo. 2002. Strategi BelajarMengajar. Jakarta:Grasindo.
Tim Lesson Study . 2006. Upaya Meningkatnya keprofesionalan Guru melalui
Lesson Study. Bandung:FPMIPA UPI.
Prawiro, Bambang.1991.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:UNS press.
http://roebyarto.multiply.com/journal/item/18/LESSON_STUDY
http://www.suparlan.com
http://edu-articles.com/category/lesson-study




                                          0

More Related Content

What's hot

Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajarauliagustin61
 
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newKeterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newNurBaiti NurBaiti
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026JunikaPurnama1
 
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...Nur Agustin Mufarokhah
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarsitisarahsumarn
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaAbdul Rosid
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingJunaidi Arifin
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistWIDIYAH02ASTUTIK
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranAfrina Astuti
 
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...Nur Agustin Mufarokhah
 

What's hot (20)

Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
D. Membaca intensif
D. Membaca intensifD. Membaca intensif
D. Membaca intensif
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newKeterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
 
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh proposal PTK PBA optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teaching
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadist
 
Slideshare buku makalah
Slideshare buku makalahSlideshare buku makalah
Slideshare buku makalah
 
Tugas Media Pembelajaran
Tugas Media PembelajaranTugas Media Pembelajaran
Tugas Media Pembelajaran
 
Siti aminah
Siti aminahSiti aminah
Siti aminah
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
 
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab ku...
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 

Viewers also liked

53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monica
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monicaInformal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monica
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monicaJulien Grollier
 
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)Görög nyár(1)+ani (nx power lite)
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)VarganeAnny
 
Chapter Four: Summer Reading 2012
Chapter Four: Summer Reading 2012Chapter Four: Summer Reading 2012
Chapter Four: Summer Reading 2012LibraryLeroy
 
Görögország,athén+ani (nx power lite)
Görögország,athén+ani (nx power lite)Görögország,athén+ani (nx power lite)
Görögország,athén+ani (nx power lite)VarganeAnny
 
Charlie i la fàbrica de xocolata
Charlie i la fàbrica de xocolataCharlie i la fàbrica de xocolata
Charlie i la fàbrica de xocolatadanierbas
 
Royal vacation week
Royal vacation weekRoyal vacation week
Royal vacation weekLibraryLeroy
 
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работает
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работаетБезакцептные платежи в краудфандинге: как это работает
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работаетЯндекс.Деньги
 
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイント
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイントビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイント
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイントAkihisa Kamishiro
 
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία;
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία; Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία;
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία; Athina Kmn
 
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)VarganeAnny
 
Frequency adverbs
Frequency adverbsFrequency adverbs
Frequency adverbsjolehidy6
 
N ds zambia-presentation2
N ds zambia-presentation2N ds zambia-presentation2
N ds zambia-presentation2Julien Grollier
 
Gerunds and infinitives
Gerunds and infinitivesGerunds and infinitives
Gerunds and infinitivesjolehidy6
 

Viewers also liked (20)

53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monica
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monicaInformal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monica
Informal stakeholder meeting_tanzania_ppt-monica
 
サーバー監視
サーバー監視サーバー監視
サーバー監視
 
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)Görög nyár(1)+ani (nx power lite)
Görög nyár(1)+ani (nx power lite)
 
Struts2
Struts2Struts2
Struts2
 
Chapter Four: Summer Reading 2012
Chapter Four: Summer Reading 2012Chapter Four: Summer Reading 2012
Chapter Four: Summer Reading 2012
 
Görögország,athén+ani (nx power lite)
Görögország,athén+ani (nx power lite)Görögország,athén+ani (nx power lite)
Görögország,athén+ani (nx power lite)
 
Charlie i la fàbrica de xocolata
Charlie i la fàbrica de xocolataCharlie i la fàbrica de xocolata
Charlie i la fàbrica de xocolata
 
Part 4 - Notes
Part 4 - NotesPart 4 - Notes
Part 4 - Notes
 
Royal vacation week
Royal vacation weekRoyal vacation week
Royal vacation week
 
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работает
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работаетБезакцептные платежи в краудфандинге: как это работает
Безакцептные платежи в краудфандинге: как это работает
 
TEARS OF A WOMAN
TEARS OF A WOMANTEARS OF A WOMAN
TEARS OF A WOMAN
 
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイント
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイントビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイント
ビジネスに貢献するソーシャルマーケティングのポイント
 
Teorico unc modificado
Teorico unc modificadoTeorico unc modificado
Teorico unc modificado
 
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία;
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία; Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία;
Στο δρόμο προς την «Κοινωνία της Γνώσης» ποιό ερώτημα έχει την πιο μεγάλη αξία;
 
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)
Fotoalbum(1)+ani (nx power lite)
 
Frequency adverbs
Frequency adverbsFrequency adverbs
Frequency adverbs
 
N ds zambia-presentation2
N ds zambia-presentation2N ds zambia-presentation2
N ds zambia-presentation2
 
Gerunds and infinitives
Gerunds and infinitivesGerunds and infinitives
Gerunds and infinitives
 
Part 1 - Notes
Part 1 - NotesPart 1 - Notes
Part 1 - Notes
 

Similar to METODE

makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrotekasundari
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrotekasundari
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPaditin
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarintannuraeni4
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfayulusiyana
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfayulusiyana
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuPensil Dan Pemadam
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulWAODESARTIKA
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018JamarudinFisika
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruIkhwan Mutaqin
 

Similar to METODE (20)

makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrot
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrot
 
Pts
PtsPts
Pts
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajar
 
Cbr profesi
Cbr profesiCbr profesi
Cbr profesi
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
 
Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar MengajarProses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guru
 

More from Vivi Vey

Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Vivi Vey
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaVivi Vey
 
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingPeningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingVivi Vey
 
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingPeningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingVivi Vey
 
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010Vivi Vey
 
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011Vivi Vey
 
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswa
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswaPeran wali-kelas dlm membentuk karakter siswa
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswaVivi Vey
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangVivi Vey
 
Belajar microsoft exel 2007
Belajar microsoft exel 2007Belajar microsoft exel 2007
Belajar microsoft exel 2007Vivi Vey
 

More from Vivi Vey (9)

Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
 
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingPeningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
 
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teachingPeningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
Peningkatan profesionalisme guru melalui reflektif teaching
 
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010
Prestasi SMA N 1 KEMBANG 2006-2010
 
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011
Proker kegiatan akhir sekolah smakem 2011
 
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswa
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswaPeran wali-kelas dlm membentuk karakter siswa
Peran wali-kelas dlm membentuk karakter siswa
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
 
Belajar microsoft exel 2007
Belajar microsoft exel 2007Belajar microsoft exel 2007
Belajar microsoft exel 2007
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

METODE

  • 1. PENERAPAN METODE LESSON STUDY DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DISUSUN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH Oleh : Nama : Drs. Nur Kholiq NIP : 19630108 198703 1004 PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SMA NEGERI 1 KEMBANG Jl. Bangsri Keling, Km 6  (0291) 7730048  59453 0
  • 2. KATA PENGANTAR Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT karena penulis menyadari bahwa berkat rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul Penerapan Metode Lesson Study dalam Pendidikan Karakter. Karya tulis ini disusun dalam rangka membantu rekan-rekan guru yang kesulitan dalam menyusun Penerapan Lesson study dalam implementasi Pendidikan Karakter. Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis dapat mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, yang secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ananda Risdinar UF, Nadia FL dan istriku tercinta 2. Rekan-rekan seperjuangan di SMA Negeri 1 Kembang 3. Rekan-rekan sejawat di Pendidikan . Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin dan semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang. Jepara,13 April 2010 Penyusun, Drs. Nur Kholiq Pembina Tk. I NIP.196301081987031004 0
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………..................………………………… i Kata Pengantar ………………………………………….................……………… ii Daftar Isi ……………………………………………………………................…. iii Bab I. Pendahuluan …………………………………………………...................... 1 1. Latar Belakang Masalah ……………………………………….......................... 1 2. Rumusan Masalah …………………………………….......................………… 2 3. Tujuan Penulisan ………………………………………………......................... 2 4. Manfaat Penulisan ………………………………………………....................... 2 Bab II. Kajian Teori Dan Tinjauan Pustaka ……………………………................ 3 Bab III. Pembahasan Materi ……………………………………………................ 5 1. Pengertian Lesson Study……………………………………….......................... 5 2. Sejarah Lesson Study…………………………………………........................... 7 3. Proses Dalam Lesson Study……………………………………......................... 8 4. Manfaat Lesson Study…………………………………………........................ 12 5. Lesson Study dalam Pendidikan Berkarakter …………………........................ 15 Bab IV. Penutup…………………………………………………..............……... 17 1. Kesimpulan ……………………………………………………....................... 17 2. Saran ……………………………………………………………..................... 17 Daftar Pustaka ………………………………………………………….............. 18 0
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru. Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan. Sebagai calon pendidik penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif karena hanya cenderung mngedepankan aspek intelektual dan mengesampingkan aspek pembentukan karakter. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas dengan metode lesson study. Yang mana setiap kelompok terdiri dari beberapa orang guru dengan tugas yang menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif dan berkarakter, karena hal ini banyak memberikan manfaat dan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.. B. Rumusan Masalah Berpijak pada permasalahan diatas, selanjutnya masalah dapat dirumuskan yaitu,” Bagaimana metode yang efektif digunakan untuk mewujudkan pendidikan Karakter?”. 0
  • 5. C. Tujuan Penulisan Selain dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai solusi dan inovasi metode pembelajaran yang dapat mewujudkan sistem pendidikan Karakter. D. Manfaat Penulisan Setelah berbagai masalah diatas diperoleh jawabannya, maka diharapkan hasil penulisan ini bermanfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat menambah pengetahuan pendidik tentang metode pendidikan yang efektif dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter. b. Dapat mengetahui metode pendidikan yang memiliki karakter. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, dapat membimbing siswa-siswinya ke arah yang lebih kreatif, cerdas, dan maju. b. Bagi siswa, dapat memahami pola pembelajaran yang lebih berkarakter. 0
  • 6. BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUANPUSTAKA Metode pengajaran dari kata “Metho” yang berarti melalui atau melewati, sehingga metode pengajaran berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini tujuan pengajaran (Bambang Prawiro,1991). Jadi metode pengajaran merupakan suatu alat (di samping alat lain seperti alat penilaian, alat peraga) yaitu alat untuk meyampaikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Semakin majunya ilmu tentang mengajar (Metodologi Pengajaran), maka ada kriteria jenis metode modern dan metode tradisional. Kriteria yang dipergunakan pada umumnya adalah keaktifan siswa, metode dan dasar psikologis dari metode-metode itu. Menurut W.Gulo (2002:1) bahwa metode pengajaran adalah berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar (W.Gulo,2002:1). Secara umum metode-metode itu dapat digolongkan ke dalam 2 jenis (Bambang Prawiro,1991) : 1. Metode interaksi secara individual. 2. Metode interaksi secara kelompok. Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional (W.Gulo,2002:1). Sehingga, dibutuhkan suatu perencanaan dalam pelaksanaan program suatu program pengajaran. Definisi dari Prof. Dr. De Queljy dan prof. Gazali MA. Pembelajaran adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Dalam hal ini pengertian waktu yang singkat sangat penting. Guru kurang memperhatikan bahwa diantara murid ada perbedaan individual, sehingga memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila semua murid dianggap sama kemampuan dan kemajuannya, maka bahan pelajaran yang diberikan pun akan sama dengan kenyataan. Secara harfiah karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi (Hornby dan Panwell,1972:49). Menurut Kamus Lengkap Bahasa 0
  • 7. Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281). Dalam Dorland’s PocketMedical Dictionary (1968:126) dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau morl, misalnya kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat- sifat relative tetap (Dali Gulo,1982:29). Dan dapat dinyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlah atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain (M. Furqon,2009:9). 0
  • 8. BAB III PEMBAHASAN MATERI 1. Pengertian Lesson Study Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan sorang guru kepada anak didik. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam pendidikan yang berarakter adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Lesson Study yang dalam bahasa Jepang disebut Jugyokenkyu adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru yang bekerja sama dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/ guru satu tingkat kelas yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di observasi oleh teman guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan. Refleksi bersama merupakan diskusi oleh para pengamat dan guru pengajar untuk menyempurnakan proses pembelajaran dimana titik berat pembahasan pada bagaimana siswa belajar, kapan siswa belajar, kapan siswa mulai bosan mendapatkan pengetahuan dan kapan siswa mampu menjelaskan kepada temannya dan kapan siswa mampu mengajarkan kepada seluruh kelas. (Ridwan Johawarman, 2006). Lesson studymemberi kesempatan nyata kepada para guru menyaksikan pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di ruang kelas. Lesson study membimbing guru untuk memfokuskan diskusidiskusi mereka pada perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi pada praktik pembelajaran di kelas. Dengan menyaksikan praktik pembelajaran yang sebenarnya di ruang kelas, guru-guru dapat 0
  • 9. mengembangkan pemahaman atau gambaran yang sama tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran efektif, yang pada gilirannya dapatmembantu siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari. Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson study menjaga agar siswa selalu menjadi detak jantung kegiatan pengembangan profesi guru. Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan cermat meneliti proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara mengamati dan mendiskusikan praktik pembelajaran di kelas. Kesempatan ini juga memperkuat peran guru sebagai peneliti di dalam kelas. Guru membuat hipotesis (misalnya, jika kami mengajar dengan cara tertentu, anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam kelas bersama siswanya. Kemudian guru mengumpul-kan data ketika melakukan pengamatan terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan apakah hipotesis itu terbukti atau tidak di kelas. Ciri lain dari lesson study adalah bahwa ia merupakan pengembangan profesi yang dimotori guru. Melalui lesson study, guru dapat secara aktif terlibat dalam proses perubahan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Selain itu, kolaborasi dapat membantu mengurangi isolasi di antara sesama guru dan mengembangkan pemahaman bersama tentang bagaimana secara sistematik dan konsisten memperbaiki proses pembelajaran dan proses belajar di sekolah secara keseluruhan. Selain itu, lesson study merupakan bentuk penelitian yang memungkinkan guru-guru mengambil peran sentral sebagai peneliti praktik kelas mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang otonom tentang pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di ruang kelas sepanjang hidupnya. 2. Sejarah Lesson Study Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Praktik ini mempunyai sejarah panjang, dan secara signifikan telah membantu perbaikan dalam pembelajaran (teaching) dan pemelajaran/proses belajar (learning) siswa dalam kelas, juga dalam pengembangan kurikulum. Banyak guru sekolah dasar dan sekolahmenengah di Jepang menyatakan bahwa lesson study merupakan salah satu pendekatan pengembangan profesi penting yang telah membantu mereka tumbuh berkembang sebagai profesional sepanjang karer mereka (Yoshida 1999). 0
  • 10. Di Jepang para guru dapat meningkatkan ketrampilan/ kecakapan dalam mengajarnya melalui kegiatan Lesson Study, yakni belajar dari suatu pembelajaran. Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in- service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Lesson study dilakukan diwilayah guru mengajar dengan menggunakan kelas dalam lingkungan nyata, sehingga akan membiasakan guru bekerja secara kolaboratif baik dengan guru bidang studi dan dengan guru diluar bidang studi, bahkan dengan masyarakat. Lesson Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana pembelajaran beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai observasi dan refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif. Lesson Study diperkenalkan di Indonesia melalui kegiatan piloting yang dilaksanakan dalam proyek follow-up IMSTEP-JICA di tiga perguruan tinggi yaitu UPI, UNY, dan UM. Di UM sendiri lessson study diperkenalkan di Malang secara formal oleh JICA expert Eisoke Saito, Ph.D. pada bulan januari 2004, selanjutnya diikuti kegiatan pengimplementasian lesson studydi SMA labotarium Universitas Negeri Malang (I Made Sulandra, 2006). Lesson Study merupakan hal yang baru bagi sebagian sebagian besar guru. Lesson Study diadopsi dari Jepang dan diuji cobakan di beberapa sekolah sebagai pilot project, diantaranya Bandung (dibawah UPI), di Yogyakarta (dibawah UNY), dan di Malang (dibawah UM). 3. Proses Dalam Lesson Study Untuk dapatmemulai kegiatan lesson studymaka di perlukan perubahan dari dalam diri guru sehingga memiliki sikap sebagai berikut: 1. Semangat introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap proses pembelajaran. Pertanyaan seperti apakah saya sudah melakukan tusgas medidik dengan baik? Apakah saya sudah melakukan tugas seoptimal mungkin? 0
  • 11. Serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur, jawaban tersebut tentu akan medorong pada proses pencarian cara untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan atas jawaban tersebut. 2. Keberanian membuka diri untuk dapat menerima saran dari orang lain untuk peningkatan kualitas diri. 3. Keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri. 4. Keberanian mengakui dan memakai ide orang lain yang baik. 5. Keberanian memberikan masukan yang jujur dan penuh penghormatan (Ridwan Joharmawan,2006) Kelima sikap tersebut menjadi persyaratan yang harus dipahami dan dipertajam sebelum kita melakukan kegiatan Lesson Study. Selain sikap dasar yang harus disiapkan oleh guru tersebut, maka juga sangat penting peranan dari komponen yang terkait dalam bidang pendidikan, Kepala Sekolah, MGMP, Kantor Dinas Pendidikan, Universitas, dan para pemerhati pendidikan pada komitmen nyata dalam mendukung kegiatan Lesson Study. Secara garis besarnya ‘lesson study” mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan yaitu perencanaan (planing), implementasa (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi (reflection), rincian dari tiga tahap itu sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada pada kelas yang akan digunakan untuk kegiataan lesson study dan alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah dan pemecahan tersebut berkaitan dengan pokok bahasan (materi pelajaran) yang relevan dengan kelas dan materi pelajaran, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode atau pendekatan pembelajaran, media, alat peraga dan evaluasi proses serta hasil belajar. Selanjutnya dilakukan diskusi tentang pemilihan materi pelajaran, pemilihan metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa serta jenis evaluasi yang akan digunakan. Pada saat tersebut akan muncul pendapat dan sumbang saran dari para guru dan pakar. Pada tahap ini pakar dan guru senior dapat mengemukakan hal-hal baru yang perlu diketahui dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran nanti. 0
  • 12. Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan lembar observasi, terutama penentuan-penentuan indikator-indikator selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang dilihat dari guru dan siswanya. Indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan pada rencana pembelajaran yang dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan yang akan dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil identifikasi masalah dan pemecahan tersebut, selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas: 1. Satuan Pelajaran (SP) 2. Petunjuk mengajar guru (teaching guide) 3. Lembar kerja sisiwa (LKS) 4. Media atau alat peraga pembelajaran 5. Lembar penilaian proses dan hasil pembelajaran 6. Lembar observasi. (Sukirman, 2005) Penyusunan rencana pembelajaran ini dapat disusun oleh seorang guru atau beberapa orang guru yang sebelumnya telah ada kesepakatan tentang aspek-aspek pembelajaran yang telah direncanakan. Hasil penyusunan rencana tersebut perlu didiskusikan dengan guru lain dan pakar dalam kelompoknya untuk disempurnakan. 2. Tahap Implementasi dan Observasi. Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan rekaman video (audio visual) yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran. 3. Tahap Refleksi. Pada tahap ini guru melakukan implementasi rencana pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun siswa yang dihadapi. Selanjutnya observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil analisa data observasinya, terutama menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran. Akhirnya, guru yang melakukan implementasi tersebut akan memberikan tanggapan balik atas 0
  • 13. komentar para observer.Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini, adalah mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tersebut, apakah telah sesuai dan dapat meningkatkan performance keaktifan belajar siswa? Jika belum ada kesesuaian, hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi dalam LKS, media atau alat peraga, atau lainnya ?. Pertimbangan–pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran selanjutnya. Robinson (2006) mengusulkan ada delapan tahap berdasarkan pada banyaknya kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan lesson study, yakni: 1. Pemilihan topik lesson study 2. Melakukan reviu silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran. 3. Setiap tim yang telahmenyusun rencana pembelajaranmenyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik. 4. Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran. 5. Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan. 6. Guru yang ditunjuk tersebutmemperbaiki kembali secara lebih detail rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas. 7. Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti : hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh murid, dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajarannya. 0
  • 14. 8. Guru yang ditunjuk tersebut melaksanakan rencana pembelajaran di kelas, sementara guru yang lain bersama dosen/pakar mengamati sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masing- masing atau untuk topik yang berbeda. Dari delapan tahapan di atas tampak adanya upaya penyusunan dan perbaikan rencana pembelajaran yang berulang-ulang untuk memperoleh rencana pembelajaran yang terbaik. 4. Manfaat Lesson Study Peningkatan kompetensi guru merupakan upaya berkelanjutan, selaras dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana profesi yang lain, katakanlah profesi kedokteran, para dokter harus telah meningkatkan kompetensinya secara terus menerus mengikuti kemajuan dan perkembangan dalam ilmu kedokteran. Demikian juga guru. Guru yang tidak pernah mau berusaha meningkatkan kompetensinya akan menjadi guru yang ”beku”. Lesson study dipilih dan dimplementasikan karena lesson study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa. Hal ini karena : 1. Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktik dan hasil pengajaran yang dilaksanakan para guru. 2. Penekanan mendasar pada pelaksanaan suatu lesson study adalah agar para siswa memiliki kualitas belajar. 3. Kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa, dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam pembelajaran di kelas. 4. Berdasarkan pengalaman real di kelas, lesson study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran. 0
  • 15. 5. Lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran (Lewis, 2002). Peningkatan kompetensi guru merupakan amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Upaya peningkatan guru bukan hanya kegiatan sesaat, tetapi lebih merupakan kegiatan berkelanjutan, yang dilaksanakan sesuai dengan konsep continuing professsional development (CPD). Salah satu kegiatan yang sangat tepat untuk dapat dimasukkan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak lain dan tidak bukan adalah lesson study. Karena dengan lesson study, para guru akan melakukan proses pembelajaran secara kolegial dan bersama-sama untuk meningkatkan kompetensinya. Ada beberapa hal penting lain yang dapat diperoleh melalui kegiatan lesson study. Pertama, para guru akan lebih terbuka dengan dunia luar. Ruang kelasnya tidak dikunci sendiri untuk tidak boleh menerima guru lain untuk melihat apa saja yang dilakukan guru itu setiap hari kerja dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya. Guru itu, juga perlu melihat apa yang dilakukan koleganya dalam proses pembelajaran. Kedua, para guru akan saling belajar dan saling bekerjasama dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya melalui peningkatan pemahaman bukan hanya tentang materi, tetapi juga metode, media dan alat bantu pembelajaran, tetapi juga teknik penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, fokus kegiatan lesson study adalah kajian pembelajaran sehingga dapat menemukan praktik terbaik (best practices), berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diamati dalam beberapa tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Ketiga, dengan praktik terbaik tersbut, para guru akan dilatih untuk dapat mencoba untuk menghasilkan inovasi baru dalam pembelajaran, melalui usulan tentang saran perbaikan yang diberikan oleh koleganya, juga melalui kreativitas- kreativitas yang kemudian muncul dalam praktik pembelajaran. Keempat, hasil akhir yang diharapkan dapat diperoleh melalui lesson study ini adalah proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, yang dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (student achievement). Adapun kelebihan metode lesson studysebagai berikut: 0
  • 16. 1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas. 2. Dapat dilaksanakan Antar guru/pendidik dengan lintas sekolah, sehingga terjadi silaturahim dalama rti terjadi proses kerjasama, kolaborasi, kesepertemanan dan kesetiawanan antar guru/pendidik (cooperative dan colaborative serta collegial) antar pendidik, yang pada gilirannya dapat memperkuat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan mutu guru dan peserta didik secara bersama. 3. Lesson Studymemiliki nilai ganda dalam hal bernutung bagi anak, siswa, santri, murid, mahasiswa, warga belajar serta dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas seorang guru/ pamong relajar/ustadz/ dosen. Bagi kelompok “pemberi”, mereka dapat manfaat mengajar pambil relajar bersama sesama guru, dalam konsep kolaboratif Berguna lebih kuat daripada sendiri. Sekaligus amal ibadah, bukahkah kita diajarkan untuk saling mengenal dan saling kasih sayang dan bagi yang “ diberi” anak, siswa, santri, murid, mahasiswa, warga relajar, akan mendapatkan keberuntungan, mengingkatkan mutu hasil belajarnya. 4. Lesson study, dengan terjadinya interaksi antar pendidik, dapat membuka dan meningkatkan sifat terbuka, saling kasih dan sayang “Asah, Asih dan Asuh”. Dapat sebagai ajang atau wahana penyadaran bahwa hidup ini sangat terbatas, guru tidak merasa paling hebat dan sempurna, tidak bersedia menerima kritik dan saran. Akan tetapi dengan lesson study, diharapkan terjadi kooperasi dan kolaborasi antar guru yang bersedia diberi masukan, kritik dan saran. Guru yang diberi saran tidak merasa diremehkan/dicemooh, jika terjadi kekhilafan atau kekurangan. Sedangkan bagi guru yang memberi kritik dan saran juga bukan merasa sebagai malaikat yang sok merasa paling benar dan paling tahu. Pendidik yang memberi kritik dan saran tentu juga harus secara baik, beretika dengan alkaqul karimah. 5. Lesson Study Dalam Pendidikan Berkarakter Dengan peningkatan kualiats guru dan meningkatnya hasil belajar siswa, maka karakter yang tengah dibentuk akan berlangsung dengan cepat. Dengan adanya Lesson Study, kegiatan pembelajaran siswa akan dapat dikontrol dan dipantau 0
  • 17. secara bersama oleh beberapa guru sehingga timbul keseragaman berfikir, bertindak, dan tanggapan yang diberikan guru dalam pembentukan karakter dari peserta didik. Karakter yang diharapkan peserta didik hanya akan tercapai dengan kesamaan dan kesefahaman dari guru-guru yang membimbingnya. Dengan kesamaan tindakan dan tanggapan guru terhadap karakteristik siswa, maka akan memberikan tanggapan yang selaras dan berkelanjutan. 0
  • 18. BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Untuk pembentukan karakter peserta didik dibutuhkan suatu kerjasama yang baik antara guru pengajar. Lesson studymerupakan metode yang mampu meningkatkan kualitas keprofesionalan seorang guru sekaligus metode yang mampu meningkatkan kerjasama antara guru.Metode ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Dengan adanya Lesson Study, maka pendidikan yang berkarakter akan lebih mudah tercapai karena terjadi suatu kerjasama dan kebersamaan yang baik antar guru. 2. Saran Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada guru diantaranya : 1. Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen pembelajaran harus baik dan mendukung. 2. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Lesson Study.Model Lesson Study dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran dan beberapa guru sekaligus termasuk masyarakat umum, untuk itu bisa dijadikan model alternatif bagi guru untuk menciptakan system pendidikan yang berkarakter. 3. Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi–inovasi yang kreatif sehingga ilmu pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah. 4. Guru hendaknya memahami benar bahwa kerjasama antar guru sangat dibutuhkan dalam pembentukan suatu pendidikan yang berkarakter. 0
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah, M. Furqon .2009. Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta:Yuma Pustaka. W. Gulo. 2002. Strategi BelajarMengajar. Jakarta:Grasindo. Tim Lesson Study . 2006. Upaya Meningkatnya keprofesionalan Guru melalui Lesson Study. Bandung:FPMIPA UPI. Prawiro, Bambang.1991.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:UNS press. http://roebyarto.multiply.com/journal/item/18/LESSON_STUDY http://www.suparlan.com http://edu-articles.com/category/lesson-study 0