4. Prinsip Bioteknolgi Yang Dipakai
Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa
bahan lain yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara
umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji
kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana
sehingga mudah dicerna
Tempe pada umumnya terbuat dari kedelai namun kali ini kami
membuat tempe yang dibuat dari bahan baku jagung, karena jagung
merupakan sumber kabohidrat berkalori rendah, sumber vitamin, dan
mineral, sehingga cukup baik untuk memenuhi gizi dan kesehatan
tubuh.
5. Alat dan Bahan
Alat :
• Panci
• Kompor/tungku
• Baskom
• Tampah
• Pelastik / daun pisang
• Centong nasi/ pengaduk
Bahan :
• Jagung tua
• Ragi tempe
• Air
• Daun pisang
6. Cara Pembuatan
1. Cuci jagung terlebih dahulu hingga bersih, mengunakan air bersih yang
mengalir, dan menggunakan wadah atau tempat yang bersih.
2. Masukkan jagung ke dalam panci, lalu berikan air secukupnya, dan
tunggu jagung hingga kulit arinya mengelupas, kurang lebih selama 3
jam. Dalam pengerebusan jagung api juga tidak boleh sampai mati atau
api harus rata.
3. Setelah jagung di rebus, lalu diamkan hingga dingin.
4. Cuci kembali jagung tersebut, menggunakan air bersih yang mengalir,
hingga jagung terpisah dengan kulit arinya.
7. Cara Pembuatan
5. Kukus jagung selama ± 1 jam dengan menggukan panci yang lain.
6. Kemudian tiriskan ke dalam tampah, hingga dingin.
7. Setelah jagung dingin, campurkan jagung dengan ragi tempe
hingga rata mengunakan pengaduk.
8. Bungkus jagung yang telah di campur dengan ragi ke dalam
daun pisang.
9. Lubangi daun pisang agar udara bisa keluar dan tidak terlalu
lembab.
10. Diamkan di tempat yang lembab hingga jagung mengalami
fermentasi dan ditumbuhi jamur.
11. Setelah 2 hari bisa dilihat hasilnya.
9. Prinsip Bioteknolgi Yang Dipakai
Beberapa sediaan gel handsanitizer berada dipasaran dan banyak
yang mengandung alcohol. Senyawa fenol paling banyak digunakan
karena senyawa tersebut tidak hanya terhadap pada antibiotic
sintetik, namun terdapat juga pada senyawa alam yang dikenal
sebagai polifenol. Pemilihan kulit buah naga dan daun sirih sebagai
bahan untuk pembuatan handsanitizer ,karena adanya kandungan
senyawa polifenol yang tinggi.
Keunggulan dari kulit buah naga yaitu kaya polifenol dan merupakan
sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan pada kulit buah naga lebih
besar dibandingkan dengan daging buahnya, sehingga berpotensi
untuk dikembangkan sebagai antioksidan alami
10. Alat dan Bahan
Alat :
• Botol spray
• 2 gelas takaran
• 2 panci
• Kompor
Bahan :
• Kulit buah naga
• Daun Sirih
• Minyak Zaitun
• Air
11. Cara Pembuatan
1. Siapkan 2 panci untuk merebus Kulit buah naga dan daun sirih
2. Masukkan air sebanyak 300 ml kedala dua panci,tunggu sampai air
mendidih
3. Masukkan daun siri dan kulit buah naga (bersihkan sebelumnya)
kedalam panci secara terpisah
4. Tunggu sampai 20-30 mnt rebusan daun sirih dan kulit buah naga
5. Masukkan air rebusan daun sirih dan kulit buah naga kedalam takaran
gelas yang berbeda,lalu tunggu sampai dingin
6. Campurkan kedua air tersebut dalam satu takaran
7. Masukkan minyak zaitun pada botol spray
8. Masukkan campuran air rebusan daun sirih dan kulit buah naga kedalam
botol spray
9. Handsanitizer siap digunakan
13. Prinsip Bioteknologi Yang Digunakan
Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas
bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik
untuk mengkondisikan atau Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
Limbah rumah tangga dalam ruang lingkup pembuatan pupuk organik cair ini adalah
sampah rumah tangga terutama bahan bahan organik yang berasal dari makhluk
hidup, tumbuh-tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi yang memiliki kandungan
zat organik yaitu karbohidrat, protein dan lemak, yang dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk organik cair. Zat–zat tersebut harus dipecah terlebih dahulu menjadi unsur–
unsur yang lebih sederhana dengan proses fermentasi agar dapat diserap oleh
tanaman
14. Alat dan Bahan
Bahan :
• Sampah dapur basah sebagai
nitrogen, bisa berupa sayuran
basi, parutan kelapa, buah busuk,
dan bahan organik lainnya
• Batang Pisang yang sudah
berbuah (opsional)
• Air cucian beras atau Air cucian
ikan
• Gula pasir/merah
• Air secukupnya
• Sabut kelapa tanpa kulit
• Mikroba pengurai atau starter
(dekomposer) SOT, EM4, dan
lainnya
Alat :
• Ember atau tong, lengkap
dengan tutup (jangan dari besi
ya, karena akan mengurangi
kualitas pupuk)
• Pisau tajam
• Jerigen plastik atau botol
plastik
• Kayu panjang untuk mengaduk
• Selang plastik
• Sarung tangan karet
• Lakban atau perekat lainnya
15. Cara Pembuatan
1. Larutkan mikroba pengurai seperti EM ke dalam air secukupnya.
2. Tambahkan pemanis alami berupa gula dan air tebu, lalu diamkan minimal 20 menit
untuk membangkitkan mikroba.
3. Sembari menunggu mikroba bangkit, Masukkan sampah dapur yang sudah
dicincang dengan halus dan aduk agar merata.
4. Tambahkan semua bahan padat lainnya, yaitu batang pisang
5. Tuangkan larutan bioaktivator tadi yang sudah didiamkan selama 20 menit.
6. Jika ingin mempercepat proses penguraian, bisa menambahkan terasi ke dalam
wadah.
7. Masukkan sisa bahan cair, air cucian beras, dan air cucian ikan, lalu aduk hingga
tercampur rata.
8. Tambahkan air secukupnya, perbandingan bahan cair dan padat adalah 7:13 atau
35% cair dan 65% padat.
9. Aduk kembali hingga merata dan tutup rapat wadah tersebut
10. Lubangi bagian atas tutup untuk sebagai jalur masuk selang ke dalam wadah.
11. Lalu pasang selang dan rekatkan sekelilingnya untuk menutup celah udara
16. Cara Pembuatan
12. Ujung selang yang berada di luar dimasukkan ke dalam botol berisi air hal ini
berfungsi menstabilkan suhu adonan pupuk organik cair yang dibuat dengan
membuangnya lewat ujung botol yang diberi air tanpa harus ada udara luar yang
masuk kedalam wadah tersebut.
13. Tutup sekeliling mulut botol agar tak ada celah udara di permukaannya.
14. Diamkan selama kurang lebih 10 hari, setelah 10 hari lihat apakah pupuk organik
cairnya sudah matang, jika ternyata belum matang tutup kembali dengan rapat.
Tanda kematangannya adalah apabila bau dari pupuk menyerupai aroma
fermentasi tape. Setelah fermentasi selesai langkah selanjutnya adalah
memisahkan cairan dan ampasnya. Saring pupuk bahan tersebut menggunakan
kain tipis.
15. Masukkan cairan dalam kedalam jerigen atau botol bekas dan tutup rapat untuk
menghindari pupuk berubah. Ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk organik
padat.
16. Pupuk organik cair limbah rumah tangga siap untuk digunakan.
18. Prinsip Bioteknologi Yang Dipakai
Bioremidiasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk
mengurasi polutan di lingkungan. Saat bioremidiasi terjadi, enzim-
enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan
beracun dengan mengubah struktur kimia polutan.
Bioremediasi merupakan suatu teknologi pengolahan limbah
berbahaya dengan proses pemulihan (remediasi) lahan yang
tercemar limbah organik maupun limbah anorganik dengan
memanfaatkan organisme
19. Alat dan Bahan
Alat:
• Blender
• Gelas aqua bekas (3 buah)
• Sendok
• Plastik
• Karet
• Alas
Bahan:
• Tomat
• Kentang
• Gula merah
• Oli bekas
• Air
20. Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong-potong kentang dan tomat
3. Masukkan potongan kentang, tomat, dan gula merah ke dalam blender
4. Masukkan 300 ml air ke dalam blender
5. Blender semua hingga tercampur rata
6. Masukkan oli ke dalam bekas aqua yang telah di siapkan. Gelas pertama
dimasukkan 1 sendok oli, gelas kedua dimasukkan 2 sendok oli, dan gelas
ketiga dimasukkan 4 sendok oli. Hati-hati saat menuangkan oli ke dalam
gelas, jangan lupa gunakan alas yang telah disediakan
7. Masukkan campuran cairan (tomat, kentang, gula merah, da air yang sudah di
blender) sebanyak 100 ml ke dalam gelas yang di dalamnya sudah terdapat
oli
8. Setelah itu tutup dengan menggunakan plastik dan karet
9. Beri label pada masing-masing gelas agar tidak tertukar
10. Kemudian simpan di tempat gelap selama satu minggu
22. Prinsip Bioteknologi Yang Digunakan
Briket dibuat dari bahan baku yang banyak ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya adalah bubuk gergaji tebu. Briket dapat menjadi bahan
bakar karena mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan sebagian
kandungan lainnya yang dapat memicu terjadinya pembakaran
Briket dari serbuk gergaji merupakan salah satu solusi sebagai bahan bakar
alternatif pengganti minyak tanah yang efisien. Sangat disayangkan apabila
sampah yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, dibiarkan begitu saja
tanpa adanya daur ulang
23. Alat dan Bahan
Bahan :
• Serbuk kayu
• Tepung Tapioka
Alat :
• Kaleng bekas
• Saringan
• Cetakan briket
24. Cara Pembuatan
1. Serbuk gergaji dijemur terlebih dahulu sampai kering
2. Kemudian timbangserbuk gergaji sebanyak 500 gram
3. Masukan sebuk gergaji kedalam kaleng
4. Lakukan pembakaran dalam keadaan tertutup
5. Kemudian memasukan serbuk gergaji yang telah menjadi arang
kedalam wadah
6. Lakukan pengecilan ukuran dengan cara di giling atau tumbuk
arang hingga halus
7. Timbang arang yang telah digiling sebelumnya
8. Lakukan proses penyaringan untuk mencegah benda asing ikut
tercampur
25. Cara Pembuatan
9. Buat adonan lem yang berasal dari tepung tapioka
sebanyak 10% dari berat arang yang didapatkan
10. Lakukan pencampuran adonan lem dan arangyang telah
disaring samapai benar- benar merata
11. Setelah itu lakukan pencetakan dengan menggunakan
pipa sebagai cetakanya
12. Briket telah selesai di cetak
13. Lakukan uji nyala pada briket yang dibuat