Konsep dan cara pengukuran perdagangan adil (fair trade)

1. PERDAGANGAN BERKEADILAN (Fair Trade)
Masukan untuk Riset
“Model Pengembangan Rantai Pasok Buah Lokal yang Berkeadilan Bagi Petani Melalui
Pendekatan Structure- Conduct- Performance (S-C-P) dan Faktor Risiko Yang Dijual Di Pasar
Tradisional Kota Bogor”
Syahyuti
Universitas Juanda. Bogor , 2 November 2022
1

2. Materi:
1. Konsep perdagangan berkeadilan
2. Tambahan untuk Saran Kebijakan
2

3. 3
PERDAGANGAN BEBAS (free trade) versus PERDAGANGAN ADIL (fair trade)
Prinsip = mengurangi intervensi pemerintah.
Kompetisi yang sehat akan tercapai di pasar
yang terbuka.
Produsen lemah di negara berkembang tidak
dapat berkompetisi langsung di pasar terbuka.
Mereka membutuhkan perlakuan khusus.
Dijalankan oleh WTO yang mulai beroperasi
semenjak tahun 1995, yang diawali GATT
tahun 1947
Dijalankan oleh = FLO International berdiri
tahun 1997, WFTO
tahun 1989, NEWS! tahun 1994, dan EFTA berdiri
tahun 1990.
Bekerja pada area ekonomi, yakni bagaimana
semua anggota dan pelaku perdagangan
memperoleh keuntungan.
Memperhatikan aspek ekonomi, kemanusiaan,
dan juga lingkungan. Mengawasi kesejahteraan
produsen, lingkungan kerja yang sehat, keadilan
gender, HAM, dan juga kelestarian lingkungan.
Fokus = harga komoditas sebagai objek utama,
serta segala aturan dan perjanjian di
seputarnya.
Bukan mengurusi harga, tapi pada pembangunan
masyarakat dan bagaimana agar petani dan
produsen kecil sustain dan untung.

4. 4
Perdagangan bebas Perdagangan adil
Pelaku perdagangan hanya mencari untung,
tidak memikirkan nasib petani dan perajin
yang memproduksi barang dagangan
Menjamin hak-hak produsen dan pekerja yang
terpinggirkan dengan harga yang
menguntungkan di tingkat produsen.
Memberi perhatian secara general untuk
seluruh wilayah dunia
Perhatian fokus kepada negara berkembang saja
Barang bisa berasal dari mana saja, yang
penting ada barang untuk diperdagangkan.
Strategi utama = membeli langsung dari petani
atau koperasi tani dan produsen lokal, agar
mereka memperoleh manfaat yang paling besar
dari apa yang telah mereka produksi.
Keuntungan = untuk pedagang dan broker Untuk produsen. Bagian broker dikurangi /
dihilangkan
Produsen besar lebih ekonomis, semakin kuat Produsen kecil dibela, sehingga tetap dapat
hidup dan menguntungkan dari sistem
perdagangan yang berjalan.

5. 10 prinsip perdagangan berkeadilan:
1. Menciptakan peluang bagi produsen kecil
2. Bersifat trasnparan dan bertanggung jawab, dimana produsen menyampaikan
karakter dan kualitas barangnya secara jujur, sehingga tidak perlu broker dan iklan
yang menghabiskan biaya,
3. Tidak semata-mata mengejar keuntungan, namun perduli pada kesejahteraan
sosial, ekonomi dan lingkungan bagi produsen kecil
4. Adil dalam pembayaran
5. Tidak memperkerjakan anak-anak dan buruh paksa
6. Mengutamakan kesetaraan gender dan kebebasan berserikat bagi produsen,
7. Memiliki tempat kerja yang sehat
8. Meningkatkan kapasitas produsen
9. Aktif mensosialisasikan perdagangan yang berkeadilan
10. Menghormati keseimbangan ekologis.
https://wfto.com/sites/default/files/WFTO%20-
10%20Principles%20%20of%20Fair%20Trade%20%282017%29.pdf
5

6. Rancangan studi:
TUJUAN STUDI:
• Menyusun pengembangan model rantai pasok
buah lokal yang memberikan keuntungan yang
berkeadilan bagi petani dan pelaku lain
• Menganalisis komponen sistem rantai pasok ,
menganalisis efisiensi rantai pasok berdasarkan
analisis Structure, Conduct, Performance (S-C-P),
faktor risiko produksi dan risiko distribusi serta
tindakan mitigasinya
METODE:
• Paradigma SCP (oleh Mason tahun 1939):
– struktur (structure) akan menentukan
bagaimana para aktor berperilaku (conduct),
yang pada akhirnya menentukan kinerja
(performance) sistem
6

7. Rekomendasi Kebijakan (hasil studi):
• Keberpihakan kepada petani buah local
• fasilitas guna mempermudah dan
mempercepat transaksi dan distribsui
• mekanisme untuk mengintegrasikan
perubahan harga
• Menghindari informasi asimetris oleh
pedagang perantara
• Melakukan aktifitas standarisasi dan
grading
• Melakukan pembayaran dengan
mekanisme transfer
• Memberi peluang dan akses terbuka pada
tingkat petani sehingga terjadi
persaingan harga yang wajar
• Pengolahan produk yang berkualitas
rendah
• Memberikan acces informasi kepada
petani untuk mengintegrasikan
kebutuhan dan keinginan produk sesuai
dengan yang diinginkan konsumen
• Digital marketing
• Transfer keuntungan, dari pedagang
perantara yang mengambil keuntungan
yang berlebih untuk dialihkan kepada
petani melalui pemberian fasilitas kepada
petani
• Menyusun strategi mitigasi risiko
7

8. Recommendation dll:
• CONCLUSIONS =
– interpret the findings or
results of an investigation.
• IMPLICATIONS =
– discuss how the findings of
the study may be important
• SUGGESTION =
– giving someone an idea in
general
• RECOMMENDATION =
– telling someone that a certain
choice or option is the best
one
– follow conclusions and are
opinions supported by the
report's findings.
– endorse specific actions that need
to be taken with regard to policy,
practice, theory, or subsequent
research.
8

9. Saran untuk perbaikan:
Conclusion Implication Suggestion Recommendation
Berlangsung
perdagangan /
sistem rantai
pasok yang belum
berkeadilan
Pola ini tidak akan
berkelanjutan,
karena timpang
dan tidak
memberikan
motivasi kepada
petani / produsen
Perlu
diberlakukan
konsep
perdagangan
adil
Structure:
• Perlu jumlah pedagang
pengumpul yang lebih banyak
• Akses terbuka untuk pedagang
di tingkat petani
• Conduct:
• Rantai lebih pendek/efisien
• Petani terlibat di distribusi
• Performance:
• Pendapatan / keuntunngan
lebih adil
9

10. Karakter non formal marketing:
• Modal sosial tumbuh dan terakumulasi menurut
waktu, membentuk kinerja sistem perdagangan
komoditas pertanian
• Modal sosial mampu mengurangi dampak dari
ketidaksempurnaan pasar
• Modal sosial mereduksi tingginya biaya transaksi dan
penilaian kualitas barang (measurement error) melalui:
– relasi dengan pedagang lain
– relasi dengan orang-orang lain untuk menekan
– relasi keluarga (family relationships)
•
Modal sosial dapat ditumbuhkan secara formal
misalnya melalui penumbuhan asosiasi-asosiasi
pedagang
• Modal sosial yang dimiliki seorang pedagang
meningkat dengan semakin lama terlibat dalam
perdagangan
• Membangun sistem hukum dan pengadilan
sulit karena tidak ekonomis
• Fafchamps (2007), untuk memperbaiki
pemasaran, intervensi kebijakan dapat
mengupayakan empat hal penting yaitu:
meningkatkan aset pedagang, mereduksi resiko
transaksi, mempromosikan perilaku bisnis
yang lebih baik (sophisticated business), dan
mereduksi biaya tata niaga (physical marketing
costs)
• (sumber: Urgensi Perlunya Perubahan Perspektif
Kebijakan untuk Mengoptimalkan Peran Pedagang Hasil-
Hasil Pertanian
http://pedagangsyahyuti.blogspot.com/2010/12/urgensi-
perlunya-perubahan-perspektif.html)
10

11. 11
Blog: “Serba-Serbi KORPORASI PETANI”
https://syahyutikorporasi.blogspot.com/