SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1. Anda diminta memberikan penjelasan terkait pernyataan a dan b
berikut disertai argumen dan contoh kekinian.
a. Tidak ada ilmu berdiri sendiri melainkan saling berkaitan satu sama
lain baik teori maupun terapan
Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan pengertian ilmu,
Kata Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan memiliki pengertian “usaha-usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia” adapun ilmu mempunyai karakteristik
diantaranya
a) bersifat akumulatif,
b) kebenarannya tidak mutlak,
c) bersifat objektif,
d) bersifat umum.
Adapun sifat ilmiah di dalam ilmu dapat diwujudkan melalui syarat-syarat:
1) ilmu harus mempunyai objek,
2) ilmu harus mempunyai metode,
3) ilmu harus sistematik,
4) ilmu bersifat universal.
Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian ilmu menurut para ahli, terdiri atas:
 Menurut NS. Asmadi
Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahuai melalui
penyeledikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
 Menurut DR. H.M. Gade
Ilmu adalah hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan
manusia.
Kesimpulan dari pertanyaan diatas adalah ilmu itu saling berkesinambungan
antara satu disiplin ilmu dengan yang lainnya, seperti contoh ilmu agama dan ilmu
pengetahuan, keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
b. Bermadzhab harus tetap berijtihad dan berijtihad tidak mungkin tanpa
bermadzhab.
Lalu perlukah kita bermadzhab ? Para ulama berbeda pendapat dalam
permasalahan apakah seorang awam wajib bermazhab dengan mazhab tertentu
atau tidak? Dalam masalah tersebut, para ulama berbeda pendapat kepada dua
pendapat:
Pendapat pertama :
Mengatakan bahwa wajib berpegang teguh dengan madzhab imam tertentu,
karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah yang benar, dan wajib baginya beramal
dengan apa yang ia yakini.
Pendapat kedua :
Mengatakan bahwa tidak wajib berpegang teguh dengan madzhab imam tertentu
dalam setiap permasalahan dan peristiwa yang dihadapi. Bahkan ia boleh
berpegang kepada mujtahid mana pun yang ia kehendaki, walaupun ia bersikukuh
dengan madzhab tertentu seperti Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i atau yang
lainnya, tidak ada kewajiban untuk terus menerus mengikutinya, bahkan
membolehkan baginya untuk berpindah dari madzhabnya ke madzhab yang lain,
karena tidak ada kewajiban kecuali mengikuti apa yang diwajibkan Allah dan
Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya tidak mewajibkan untuk bermadzhab dengan
madzhab seseorang dari para imam, Allah hanya mewajibkan untuk mengikuti
ulama dan tidak mengkhususkan dengan satu imam saja tanpa imam yang lain,
sebagaimana firman Allah :
“…Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S.
Al-Anbiya’ : 7).
Imam Al-Amidi dan Al-kamal bin Al-Hammam memerincikan dalam permasalahan.
Jika perbuatan seseorang dengan apa yang ia konsisten dalam sebahagian
permasalahan, maka ia tidak boleh taqlid ulama lain pada permasalahan tersebut.
Dan jika ia belum mengamalkan pada sebahagian permasalahan yang lain maka ia
boleh mengikuti ulama lainnya pada permaslahan tersebut. Alasannya, karena tidak
dalam syariat yang mewajibkannya untuk mengikuti apa yang ia komitmen
dengannya, akan tetapi syariat mewajibkan mengikuti ulama tanpa pengkhususan
seorang ulama tertentu.
Pendapat yang kuat menurut para ulama muhaqqiqun adalah tidak wajibnya
komitmen dengan mazhab tertentu. Seorang yang awam boleh mengikuti suatu
mazhab dengan syarat tidak fanatik. Ia tidak wajib mengikuti mazhab tertentu dalam
semua permasalahan, namun ia boleh mengikuti suatu mazhab dalam beberapa
persoalan dan berpindah mazhab lainnya dalam persoalan lainnya sesuai dengan
dalil atau kebenaran. Ia boleh berbeda dengan imam mazhab dan mengambil
pendapat selain imamnya. Karena tidak ada kewajiban untuk bermazhab. Tidak ada
dalil Al-Quran dan As-Sunnah yang mewajibkannya.
2. Pemilahan ibadah mahdhah dan ghair mahdhah tidak memberdayakan ummat. Apa
tanggapan anda dan berikan solusi?
Pemilahan atau memilah suatu ibadah baik ibadah Mahdhah maupun Ghairu
Mahdoh ini adalah sebuah kekeliruan besar bagi umat islam, karna islam itu
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw itu sudah sempurna seperti dalam
surat Al-maidah ayat 3 yang artinya :
“ Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.
Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa,
maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (al-maidah ayat 3 )
Dari ayat ini jelas bahwa agama ini sudah sempurna, maka jika ibadah mahdhah
ataupun ghaira mahdhah tidak memberikan dampak yang signifikan kepada umat
manusia dipastikan ada yang salah pada pemeluk agama itu. Islam itu dijelaskan
adalah Agama sempurna, jika manusia hanya menjalankan sesuai dengan seleranya
maka agama itu tidak akan mempunyai dampak yang signifikan dalam masyarakat.
Beberapa ciri ibadah mahdhah adalah:
1. Merupakan jenis ibadah sejak asal penetapannya dari dalil syariat.
2. Dikerjakan dengan niat mendapat pahala di akhirat.
3. Tidak dapat dijangkau dengan akal.
Sedangkan beberapa ciri ibadah ghairu mahdhah adalah:
1. Aktivitas atau ucapan yang awalnya atau sejatinya tidak berupa ibadah, tetapi
dapat berubah bernilai ibadah karena niat dari orang yang melaksanakannya.
2. Dikerjakan dengan maksud memenuhi kebutuhan yang tidak bersifat ukhrawi.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat dijangkau secara logis.
Berdasarkan dari definisinya, contoh ibadah mahdhah adalah salat. Salat merupakan
aktivitas yang sejak awal dinilai sebagai ibadah berdasarkan dalil yang ada, dikerjakan
dengan niat bertaqwa dan mendapat pahala di akhirat, dan alasan pelaksanaannya
tak dapat dijangkau oleh akal manusia. Pada tataran ibadah ghairu mahdhah,
biasanya kita mengerjakan sedekah. Awalnya, sedekah adalah kegiatan memberi
sesuai kebutuhan manusia di dunia. Namun aktivitas ini jadi memiliki nilai lebih tinggi
yaitu sebagai ibadah, dan pelaksanaannya dapat dijangkau secara logis.
Solusinya :
Menurut saya supaya ibadah mahdah dan ghairo mahdhoh mempunyai dampak baik
sehingga bisa memberdayakan umat :
1. Perlunya kesadaran umat akan pentingnya mengamalkan agama ini
2. Memaksimalkan wakaf supaya produktif sehingga memberikan manfaat kepada
masyarakat
3. Memaksimalkan peran masjid dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
3. Pendekatan konsep fardhu ain dan fardhu kifayah sangat pahalaisme dan
memperoleh kekuatan ummat dlm konteks membangun kehidupan berbangsa
bernegara. Apa tanggapan anda?
Umat akan Bersatu jika didasarkan pada Aqidah yang kuat, jangan berharap
persatuan umat itu akan terjadi jika aqidah umat masih lemah. Maka dari itu
kekuatan umat dimulai dari aqidah / keyakinan terhadap agama yang kuat.
Adapun Fardhu ain dan fardhu kifayah bagi orang yang beriman adalah wajib
untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari, oleh karna itu banyak umat
islam yang keliru sehingga focus kepada ibadahnya yang bernilai pahala, padahal
dalam makna fardhu ain dan kifayah mempunyai makna yang besar bagi seorang
hamba untuk mencari ridha Allah swt. Padahal ridho Allah sangat luas bukan saja
yang bersifat vertical hubungan manusia dengan Allah swt, tetapi ada juga ibadah
yang bersifat horizontal yaitu hubungan manusia dengan manusia. Inilah
kehidupan nyata manusia.
Disinilah manusia mencari pahala dengan berbuat baik dan bermanfaat bagi
manusia yang lain, contoh fardhu ain membayar zakat fitrah, zakat mal atau
wakaf itu bagian fardhu ain jika sudah nishobnya,.. itu sangat bermanfaat untuk
masyarakat kita,..

More Related Content

Similar to makna ilmu.docx

Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamBab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamwahyudinia112
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...shevi22
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agamaRossiana Fazri
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuVJ Asenk
 
Makalah IJTIHAD
Makalah IJTIHADMakalah IJTIHAD
Makalah IJTIHADNur Rohmah
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupanpjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Anton Saja
 
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptx
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptxMAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptx
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptxmuhidin19
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adilpjj_kemenkes
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamMuhammadYuliadi1
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Qonita Aliyatunnuha
 

Similar to makna ilmu.docx (20)

Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
KONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAHKONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAH
 
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamBab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...
Makalah Konsep Akhlak dan Ruang Lingkup Dalam Berpolitik, Berdagang, dan Beru...
 
Makalah taqlid
Makalah taqlidMakalah taqlid
Makalah taqlid
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agama
 
Note 1
Note 1Note 1
Note 1
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
 
Keselarasan pkn
Keselarasan pknKeselarasan pkn
Keselarasan pkn
 
Makalah IJTIHAD
Makalah IJTIHADMakalah IJTIHAD
Makalah IJTIHAD
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupan
 
Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1
 
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptx
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptxMAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptx
MAKALAH IBADAH SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH.pptx
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan Islam
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
 

Recently uploaded

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 

Recently uploaded (20)

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 

makna ilmu.docx

  • 1. 1. Anda diminta memberikan penjelasan terkait pernyataan a dan b berikut disertai argumen dan contoh kekinian. a. Tidak ada ilmu berdiri sendiri melainkan saling berkaitan satu sama lain baik teori maupun terapan Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan pengertian ilmu, Kata Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan memiliki pengertian “usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia” adapun ilmu mempunyai karakteristik diantaranya a) bersifat akumulatif, b) kebenarannya tidak mutlak, c) bersifat objektif, d) bersifat umum. Adapun sifat ilmiah di dalam ilmu dapat diwujudkan melalui syarat-syarat: 1) ilmu harus mempunyai objek, 2) ilmu harus mempunyai metode, 3) ilmu harus sistematik, 4) ilmu bersifat universal. Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli Berikut ini terdapat beberapa pengertian ilmu menurut para ahli, terdiri atas:  Menurut NS. Asmadi Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahuai melalui penyeledikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).  Menurut DR. H.M. Gade Ilmu adalah hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia. Kesimpulan dari pertanyaan diatas adalah ilmu itu saling berkesinambungan antara satu disiplin ilmu dengan yang lainnya, seperti contoh ilmu agama dan ilmu pengetahuan, keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. b. Bermadzhab harus tetap berijtihad dan berijtihad tidak mungkin tanpa bermadzhab. Lalu perlukah kita bermadzhab ? Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan apakah seorang awam wajib bermazhab dengan mazhab tertentu atau tidak? Dalam masalah tersebut, para ulama berbeda pendapat kepada dua pendapat:
  • 2. Pendapat pertama : Mengatakan bahwa wajib berpegang teguh dengan madzhab imam tertentu, karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah yang benar, dan wajib baginya beramal dengan apa yang ia yakini. Pendapat kedua : Mengatakan bahwa tidak wajib berpegang teguh dengan madzhab imam tertentu dalam setiap permasalahan dan peristiwa yang dihadapi. Bahkan ia boleh berpegang kepada mujtahid mana pun yang ia kehendaki, walaupun ia bersikukuh dengan madzhab tertentu seperti Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i atau yang lainnya, tidak ada kewajiban untuk terus menerus mengikutinya, bahkan membolehkan baginya untuk berpindah dari madzhabnya ke madzhab yang lain, karena tidak ada kewajiban kecuali mengikuti apa yang diwajibkan Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya tidak mewajibkan untuk bermadzhab dengan madzhab seseorang dari para imam, Allah hanya mewajibkan untuk mengikuti ulama dan tidak mengkhususkan dengan satu imam saja tanpa imam yang lain, sebagaimana firman Allah : “…Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Anbiya’ : 7). Imam Al-Amidi dan Al-kamal bin Al-Hammam memerincikan dalam permasalahan. Jika perbuatan seseorang dengan apa yang ia konsisten dalam sebahagian permasalahan, maka ia tidak boleh taqlid ulama lain pada permasalahan tersebut. Dan jika ia belum mengamalkan pada sebahagian permasalahan yang lain maka ia boleh mengikuti ulama lainnya pada permaslahan tersebut. Alasannya, karena tidak dalam syariat yang mewajibkannya untuk mengikuti apa yang ia komitmen dengannya, akan tetapi syariat mewajibkan mengikuti ulama tanpa pengkhususan seorang ulama tertentu. Pendapat yang kuat menurut para ulama muhaqqiqun adalah tidak wajibnya komitmen dengan mazhab tertentu. Seorang yang awam boleh mengikuti suatu mazhab dengan syarat tidak fanatik. Ia tidak wajib mengikuti mazhab tertentu dalam semua permasalahan, namun ia boleh mengikuti suatu mazhab dalam beberapa persoalan dan berpindah mazhab lainnya dalam persoalan lainnya sesuai dengan dalil atau kebenaran. Ia boleh berbeda dengan imam mazhab dan mengambil pendapat selain imamnya. Karena tidak ada kewajiban untuk bermazhab. Tidak ada dalil Al-Quran dan As-Sunnah yang mewajibkannya. 2. Pemilahan ibadah mahdhah dan ghair mahdhah tidak memberdayakan ummat. Apa tanggapan anda dan berikan solusi? Pemilahan atau memilah suatu ibadah baik ibadah Mahdhah maupun Ghairu Mahdoh ini adalah sebuah kekeliruan besar bagi umat islam, karna islam itu diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw itu sudah sempurna seperti dalam surat Al-maidah ayat 3 yang artinya :
  • 3. “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (al-maidah ayat 3 ) Dari ayat ini jelas bahwa agama ini sudah sempurna, maka jika ibadah mahdhah ataupun ghaira mahdhah tidak memberikan dampak yang signifikan kepada umat manusia dipastikan ada yang salah pada pemeluk agama itu. Islam itu dijelaskan adalah Agama sempurna, jika manusia hanya menjalankan sesuai dengan seleranya maka agama itu tidak akan mempunyai dampak yang signifikan dalam masyarakat. Beberapa ciri ibadah mahdhah adalah: 1. Merupakan jenis ibadah sejak asal penetapannya dari dalil syariat. 2. Dikerjakan dengan niat mendapat pahala di akhirat. 3. Tidak dapat dijangkau dengan akal. Sedangkan beberapa ciri ibadah ghairu mahdhah adalah: 1. Aktivitas atau ucapan yang awalnya atau sejatinya tidak berupa ibadah, tetapi dapat berubah bernilai ibadah karena niat dari orang yang melaksanakannya. 2. Dikerjakan dengan maksud memenuhi kebutuhan yang tidak bersifat ukhrawi. 3. Aktivitas yang dilakukan dapat dijangkau secara logis. Berdasarkan dari definisinya, contoh ibadah mahdhah adalah salat. Salat merupakan aktivitas yang sejak awal dinilai sebagai ibadah berdasarkan dalil yang ada, dikerjakan dengan niat bertaqwa dan mendapat pahala di akhirat, dan alasan pelaksanaannya tak dapat dijangkau oleh akal manusia. Pada tataran ibadah ghairu mahdhah, biasanya kita mengerjakan sedekah. Awalnya, sedekah adalah kegiatan memberi sesuai kebutuhan manusia di dunia. Namun aktivitas ini jadi memiliki nilai lebih tinggi yaitu sebagai ibadah, dan pelaksanaannya dapat dijangkau secara logis. Solusinya : Menurut saya supaya ibadah mahdah dan ghairo mahdhoh mempunyai dampak baik sehingga bisa memberdayakan umat : 1. Perlunya kesadaran umat akan pentingnya mengamalkan agama ini 2. Memaksimalkan wakaf supaya produktif sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat 3. Memaksimalkan peran masjid dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 3. Pendekatan konsep fardhu ain dan fardhu kifayah sangat pahalaisme dan memperoleh kekuatan ummat dlm konteks membangun kehidupan berbangsa bernegara. Apa tanggapan anda?
  • 4. Umat akan Bersatu jika didasarkan pada Aqidah yang kuat, jangan berharap persatuan umat itu akan terjadi jika aqidah umat masih lemah. Maka dari itu kekuatan umat dimulai dari aqidah / keyakinan terhadap agama yang kuat. Adapun Fardhu ain dan fardhu kifayah bagi orang yang beriman adalah wajib untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari, oleh karna itu banyak umat islam yang keliru sehingga focus kepada ibadahnya yang bernilai pahala, padahal dalam makna fardhu ain dan kifayah mempunyai makna yang besar bagi seorang hamba untuk mencari ridha Allah swt. Padahal ridho Allah sangat luas bukan saja yang bersifat vertical hubungan manusia dengan Allah swt, tetapi ada juga ibadah yang bersifat horizontal yaitu hubungan manusia dengan manusia. Inilah kehidupan nyata manusia. Disinilah manusia mencari pahala dengan berbuat baik dan bermanfaat bagi manusia yang lain, contoh fardhu ain membayar zakat fitrah, zakat mal atau wakaf itu bagian fardhu ain jika sudah nishobnya,.. itu sangat bermanfaat untuk masyarakat kita,..