SlideShare a Scribd company logo
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia baik dari segi
luas wilayah maupun jumlah pulaunya (17.480 pulau), dengan garis pantai
terpanjang ke empat (95.150 km) setelah Kanada, USA dan Rusia Federasi.
Berdasarkan konvensi PBB tahun 1982, tentang hukum laut, wilayah laut yang
dapat dimanfaatkan seluas 5,8 juta km2
(3,1 juta km2
perairan teritorial dan 2,7
juta km2
Zona Ekonomi Ekslusif) (Lukito, 2009).
Ikan adalah salah satu bentuk sumberdaya alam yang bersifat renewable
atau mempunyai sifat dapat pulih / dapat memperbaharui diri. Sumberdaya ikan
pada umumnya mempunyai sifat open access dan common property yang
artinya pemanfaatan bersifat terbuka oleh siapa saja dan kepemilikannya bersifat
umum.
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan. Dalam statistik perikanan yang
dimaksud dengan perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang
penangkapan ikan dan atau pembudidayaan ikan serta pasca panen ikan (Dinas
Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, 2004).
Upaya memanfaatkan sumberdaya perikanan laut secara optimal dan
lestari, merupakan tuntutan yang sangat mendesak bagi kemakmuran rakyat,
terutama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, pemenuhan kebutuhan
gizi masyarakat,memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta
peningkatan ekspor untuk menghasilkan devisa Negara (Yahya, 2009).
Potensi lestari sumber daya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton
per tahun, atau 7,5 persen dari total potensi lestari ikan laut dunia. Saat ini
2
tingkat pemanfaatan ikan Indonesia baru mencapai 4,4 juta ton per tahun. Dua
tahun lalu Indonesia berhasil membukukan jumlah ikan tangkapan sebesar 6,4
juta ton ikan, yang diprediksi akan naik menjadi 9 juta ton pada tahun 2008
(Tokoh Indonesia.Com, 2009 ).
Propinsi Jawa Timur mempunyai luas perairan 208.138 km2
meliputi Selat
Madura, Laut Jawa, Selat Bali dan Samudera Indonesia dengan panjang garis
pantai 1.600 km, merupakan salah satu sentra kegiatan ekonomi yang
menghubungkan Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia
(KTI). Di sepanjang pantainya dapat dijumpai beragam sumberdaya alam mulai
dari hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, hutan, migas, sumberdaya
mineral. Dengan luas laut 142.560 km2,
termasuk Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI), memiliki panjang garis pantai lebih kurang 800 km, menyimpan
sumber daya alam laut yang melimpah. Di sektor perikanan tangkapan, Jawa
Timur memiliki potensi sebesar 1,7 juta ton per tahun. Potensi lestari 804.612,8
ton per tahun, tapi baru dimanfaatkan 453.034,05 ton per tahun atau 56,30% saja
dari potensi yang ada. Total tangkapan itu sebagian besar (sekitar 87,98%)
diperoleh dari usaha penangkapan di kawasan pantai utara, sisanya (12,12%)
didapat dari penangkapan di pantai selatan (Lukito, 2009).
Wilayah perairan laut Jawa Timur dapat dibagi menjadi lima tipikal
wilayah sumberdaya, yaitu (a) Wilayah Utara yang merupakan perairan Laut
Jawa, dengan tipikal sumberdaya ikan yang di dominasi ikan layang (Decapterus
spp.) dan ikan kuniran (Upeneus spp.); (b) Wilayah Madura Kepulauan, dengan
tipikal sumberdaya ikan karang; (c) Wilayah Selat Madura dengan tipikal ikan
kurisi (Nemeptherus spp.); (d) Wilayah Laut Muncar dengan tipikal mono-species
ikan lemuru (Sardinella spp.) dan (e) Wilayah selatan dengan tipikal sumberdaya
ikan tongkol dan tuna (Thunnus spp.) ( Muhammad Sahri & Soemarno, 2009 ).
3
Sumberdaya pesisir dan laut telah memberikan andil cukup besar dalam
pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Produksi perikanan tangkap propinsi Jawa
Timur pada tahun 2006 adalah 350.251,56 ton. Volume ekspor perikanan
mencapai 188.979,76 ton dengan nilai ekspor US $ 503.979,07 ribu. Meskipun
perikanan laut masih menjadi andalan, tetapi pemerintah Jawa Timur tetap
mengupayakan usaha budidaya perikanan darat. Andalan perikanan darat Jawa
Timur masih pada budidaya tambak yang jumlah produksinya cukup besar yaitu
sekitar 91.657 ton pertahun (www.bappeprop-jatim.go.id, 2009).
Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Propinsi Jawa Timur.
Letak geografis Pacitan berada antara 110°55’–111º25’ BT dan 7º55’-8º17’ LS.
Terletak 276 km sebelah barat daya kota Surabaya dengan letak geografis 405º
BT dan 755º817’ LS. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di
utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudera Hindia di selatan, serta
Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa
pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah
tersebut kurang cocok untuk pertanian (www.eastjava.com, 2009).
Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km² yang kondisi
alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten.
Sedangkan wilayah kota Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa
daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian
selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan.
Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya berupa
Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan
menuju pantai Teleng Ria (www.eastjava.com, 2009).
Sekitar 63% dari Kabupaten Pacitan adalah daerah yang berfungsi
penting untuk hidrologis karena mempunyai tingkat kemiringan lebih dari 40%.
Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Pacitan adalah bagian dari
4
pegunungan kapur selatan yang bermula dari Gunung Kidul, Yogyakarta dan
membujur sampai daerah Trenggalek yang relatif tanahnya tandus. Dalam
struktur Pemerintahan Wilayah Administratif, Kabupaten Pacitan terbagi menjadi
12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan (www.eastjava.com, 2009).
Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia
memiliki dasar perairan yang berkarang dengan ombak yang besar. Namun
perairan ini memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah. Perlu
adanya pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada dengan bertanggung
jawab.
Pelabuhan mulai dikenal sejak manusia mengenal transportasi air. Pada
awalnya pelabuhan hanyalah merupakan tepian dari perairan yang terlindung
dari gangguan alam. Pelabuhan mulai ada di sungai pedalaman yang jauh dari
laut. Sejak manusia menggunakan perahu untuk transportasi di lautan,
pelabuhan mengalami perkembangan, letaknya tidak lagi di pedalaman tetapi di
muara sungai atau teluk yang terlindung dari gangguan alami seperti serangan
ombak, angin, dan badai. Semakin lama pelabuhan tidak lagi menjadi tempat
labuh perahu-perahu tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat. Peran
kapal pun berkembang tidak hanya sebagai penangkap ikan atau perhubungan
penduduk antar pulau tetapi fungsinya semakin meluas menjadi alat transportasi
antar bangsa, pelabuhan pun menjadi tempat akulturasi kebudayaan dari
beberapa bangsa (Martinus, 2006).
Pelabuhan secara umum bisa diartikan sebagai tempat kapal berlabuh
dengan aman dan dapat melakukan bongkar muat barang serta turun naik
penumpang (Salim, 1994). Pelabuhan secara umum dapat diartikan sebagai
daerah yang terlindung dari gangguan alam seperti angin dan gelombang,
tempat berlabuh dan bertambatnya kapal-kapal untuk melakukan bongkar muat
barang dan penumpang.
5
Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan / atau bongkar muat barang
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
Pelabuhan Perikanan (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
No.10/MEN/2004).
Landasan hukum dari Pelabuhan Perikanan terdapat pada Peraturan
Menteri Perikanan dan Kelautan Nomor Per.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan
Perikanan bahwa: Sesuai dengan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan, Pelabuhan Perikanan mempunyai peranan penting
dalam mendukung peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu
lintas kapal perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat
perikanan, pelaksanaan dan pengendalian sumberdaya ikan, serta mempercepat
layanan terhadap kegiatan di bidang usaha perikanan.
Pembangunan Pelabuhan Perikanan dirancang sesuai dengan
kemampuan sumberdaya wilayah, termasuk sumberdaya kelautan, serta sesuai
dengan volume usaha perikanan di wilayah pengembangan perikanan yang telah
ditetapkan. Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) atau tipe A, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
atau tipe B, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) atau tipe C, dan Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) atau tipe D (Soewito, 2000).
Untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan di laut perlu ditunjang
dengan tersedianya prasarana perikanan, terutama Pelabuhan Perikanan.
Pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur
membangun salah satu prasarana perikanan (Pelabuhan Perikanan) di kawasan
Kabupaten Pacitan. Pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
6
Tamperan, Pacitan. Pembangunan PPP Tamperan bertujuan untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas usaha penangkapan ikan di Jawa
Timur, meningkatkan pemasaran hasil tangkap dan pengolahan ikan,
meningkatkan pendapatan nelayan, serta melakukan pembinaan kepada
nelayan.
Kantor Pelabuhan Perikanan berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur. Kantor pelabuhan
mempunyai tugas memberi pelayanan jasa lalu lintas angkutan laut, keamanan
dan keselamatan pelayaran, serta mengeluarkan surat perijinan kapal. Sebelum
berlayar dan melakukan operasi penangkapan ikan, suatu kapal perikanan harus
mempunyai beberapa surat yaitu surat ijin berlayar yang dikeluarkan oleh Kantor
Pelabuhan serta Surat Ijin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP) dan Surat Ijin
Pengangkutan Ikan (SIPI) yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan
(Widjayanto, 2009).
Dalam ilmu manajemen dikenal istilah siklus manajemen (management
cycle) yang berarti tindakan perencanaan (planning), diikuti kegiatan
pelaksanaan (organizing, coordinating, directing) serta kegiatan pengendalian
(controlling). Dari evaluasi nantinya akan diperoleh umpan balik (feed back)
berupa data perbaikan untuk keperluan perencanaan selanjutnya. Keseluruhan
pengelolaan Pelabuhan Perikanan merupakan penjabaran dari proses
manajemen yakni fungsi-fungsi manajemen sebagai operasinya, kepala
pelabuhan sebagai managernya dan organisasi pelabuhan perikanan sebagai
perangkat kerasnya. Dalam melaksanakan pengelolaan Pelabuhan Perikanan,
sesuai dengan struktur organisasi Pelabuhan Perikanan bahwa yang bertindak
sebagai manager adalah Kepala Pelabuhan. Oleh karena itu, seorang Kepala
Pelabuhan harus melaksanakan prinsip manajemen dalam pengelolaan
pelabuhan sehari-hari (Satriya, 2006).
7
Menurut Kalalo (1996), operasional Pelabuhan Perikanan secara
sederhana adalah suatu pemanfaatan fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan
untuk mendorong terselenggaranya kegiatan produksi dan jasa di bidang usaha
perikanan. Tingkat keuntungan ekonomis yang diperoleh Pelabuhan Perikanan
sebagai basis usaha berdasarkan indikator umum operasional, yaitu pendaratan
ikan, kunjungan kapal, penyaluran perbekalan kapal dan penyerapan tenaga
kerja.
Operasional Pelabuhan Perikanan harus ditingkatkan sesuai dengan
kemajuan usaha penangkapan dan pengembangan Pelabuhan Perikanan.
Pendayagunaan pembangunan prasarana Pelabuhan Perikanan sangat
tergantung kepada kemampuan menggerakkan unsur yang terlibat dalam
pemanfaatan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dan keuntungan bagi
usaha penangkapan. Usaha yang dimaksud adalah masyarakat nelayan,
Koperasi Unit Desa (KUD), pembeli ikan, penyalur barang dan jasa, serta
berbagai instansi pemerintah yang terkait (Direktorat Bina Prasarana, 1981).
Menurut Lubis (2000), suatu pengoperasian pelabuhan perikanan yang
berhasil diantaranya harus mencapai prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Baik atau berhasil jika ditinjau dari segi ekonomi.
2) Sistem pembongkaran dan pengelolaan yang efektif dan efisien.
3) Fleksibel dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kemampuan
untuk melindungi nelayan.
4) Pengoperasian yang baik antara perilaku-perilaku yang berperan dalam
Pelabuhan Perikanan personal itu sendiri, nelayan, pengusaha
penangkapan, pedagang pengolah, koperasi dan organisasi-organisasi
lain.
8
Manajemen pelabuhan merupakan pengelolaan pelabuhan yang meliputi
penilaian terhadap fasilitas Pelabuhan Perikanan yang meliputi alur pelayaran,
kolam pelabuhan, tambatan, dermaga bongkar muat dan sebagainya. Fasilitas
tersebut diharapkan berfungsi secara maksimal dalam hal ini adalah
pendayagunaan, sehingga kelancaran kegiatan operasional dapat berimbang
terhadap ukuran hasil kerja sebagaimana diharapkan. Jika fungsi itu tidak
dijalankan dengan baik maka akan berdampak buruk terhadap lancar tidaknya
operasional Pelabuhan Perikanan tersebut (Kramadibrata, 1985).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktek kerja lapang ini yaitu untuk membandingkan teori
yang ada di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapang,
serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sebagai wujud
aplikasi ilmu yang ada di perkuliahan untuk diaplikasikan di lapang.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk:
1. Melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk mengetahui:
a. Keadaan umum di lokasi Praktek Kerja Lapang.
b. Pengembangan dan operasi PPP Tamperan.
c. Pelaksanaan pembangunan (revitalisasi) PPP Tamperan.
d. Tingkat manajemen operasional PPP Tamperan.
e. Organisasi dan tata kerja BPPPP Tamperan.
f. Sarana dan prasarana yang ada di PPP Tamperan.
g. Pengusahaan jasa oleh pelabuhan.
h. Pengendalian di PPP Tamperan.
i. Instansi dan lembaga yang terkait di PPP Tamperan.
j. Permasalahan yang dihadapi dan alternatif penanganannya.
k. Dampak pembangunan PPP Tamperan.
9
2. Berpartisipasi dalam kegiatan operasional PPP Tamperan, yang meliputi:
a. Pencatatan data produksi perikanan laut.
b. Keamanan dan pengawasan sumberdaya perikanan.
c. Pencatatan data pasang surut.
d. Pencatatan data kunjungan kapal.
e. Pembuatan media informasi.
1.3 Kegunaan
Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat dijadikan:
 Penambah pengetahuan tentang keadaan dan fungsi PPP Tamperan.
 Penambah pengetahuan dan keterampilan tentang kegiatan operasional
yang ada di Pelabuhan Perikanan.
 Sebagai bahan informasi bagi masyarakat Kabupaten Pacitan pada
khususnya, dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.
 Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pembangunan
perikanan di PPP Tamperan, bagi lembaga atau instansi terkait.
 Sebagai bahan informasi dan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
1.4 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai
Tamperan Kabupaten Pacitan pada bulan Juli - Agustus 2009.

More Related Content

What's hot

Tugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantuTugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantu
Badiuzzaman
 
Alat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill NetAlat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill Net
Syamsul Bahari
 
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikanPim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
PT. SASA
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Badiuzzaman
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
PT. SASA
 
Makalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill netMakalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill net
PT. SASA
 
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptxAlat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
Yusep Sugianto
 
Program wanamina indonesia
Program wanamina indonesiaProgram wanamina indonesia
Program wanamina indonesia
Rohmad Joni Pranoto
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
anandhitaef
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
Akram Abu Bakar
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
naufalulhaq2
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
Deden Reinaldi
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananbachrisb
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
NURRIJAL RIJAL
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 
laporan alat tangkap bagan tancap
laporan alat tangkap bagan tancaplaporan alat tangkap bagan tancap
laporan alat tangkap bagan tancap
Syamsul Bahari
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
nautika
 

What's hot (20)

Tugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantuTugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantu
 
Alat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill NetAlat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill Net
 
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikanPim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
 
Makalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill netMakalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill net
 
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptxAlat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
 
Program wanamina indonesia
Program wanamina indonesiaProgram wanamina indonesia
Program wanamina indonesia
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
laporan alat tangkap bagan tancap
laporan alat tangkap bagan tancaplaporan alat tangkap bagan tancap
laporan alat tangkap bagan tancap
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
 

Viewers also liked

Lap. skripsi anang
Lap. skripsi anangLap. skripsi anang
Lap. skripsi anang
Anang F Rachman
 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
Arya Dewantara
 
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone IndonesiaBahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
TPRP Strategic Partner
 
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampung
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi LampungPelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampung
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampungbarita
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
EKPD
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otndinaka_
 
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Mes Ry
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
Dicky Audi
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Arjuna Ahmadi
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Hafidz Thoyibun
 
Kata pengantar perencanaan pembangunan
Kata pengantar perencanaan pembangunanKata pengantar perencanaan pembangunan
Kata pengantar perencanaan pembangunanvendria
 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas PelabuhanJURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
bennyagussetiono
 
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitar
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitarAktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitar
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitarharalhaj
 

Viewers also liked (16)

Lap. skripsi anang
Lap. skripsi anangLap. skripsi anang
Lap. skripsi anang
 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
 
Makalah_62 Makalah dupon kelompok 1
Makalah_62 Makalah dupon kelompok 1Makalah_62 Makalah dupon kelompok 1
Makalah_62 Makalah dupon kelompok 1
 
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone IndonesiaBahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
 
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampung
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi LampungPelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampung
Pelaksanaan Kode Etik Di Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Lampung
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otn
 
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
 
Kata pengantar perencanaan pembangunan
Kata pengantar perencanaan pembangunanKata pengantar perencanaan pembangunan
Kata pengantar perencanaan pembangunan
 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas PelabuhanJURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
 
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitar
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitarAktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitar
Aktiviti perikanan dan impak terhadap alam sekitar
 

Similar to Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur

Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Umar Tangke
 
Tentang sumber daya laut
Tentang sumber daya lautTentang sumber daya laut
Tentang sumber daya laut
mineshaft12
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
akb78
 
Sda perikanan
Sda perikananSda perikanan
Sda perikanan
Bunda Rara
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
31Rickyadipradana
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Budiatman Dani
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu
Veda Santiaji
 
5. sumber daya laut
5. sumber daya laut5. sumber daya laut
5. sumber daya laut
Adi Rachmanto
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
hapsah farmasi
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaYusuf Irkham
 
Potensi kemaritiman
Potensi kemaritimanPotensi kemaritiman
Potensi kemaritiman
Bunda Rara
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
KPDT
 
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptxWilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
KathrynPanjaitan
 
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannyapotensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
PT. SASA
 
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
nafiqulihsan
 
Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1 Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1
Meita Kumalayanti
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
Han Hanif
 
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
Luhur Moekti Prayogo
 
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMembangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Mudrikan Nacong
 

Similar to Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur (20)

Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
 
Tentang sumber daya laut
Tentang sumber daya lautTentang sumber daya laut
Tentang sumber daya laut
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Sda perikanan
Sda perikananSda perikanan
Sda perikanan
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu
 
5. sumber daya laut
5. sumber daya laut5. sumber daya laut
5. sumber daya laut
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
 
Potensi kemaritiman
Potensi kemaritimanPotensi kemaritiman
Potensi kemaritiman
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
 
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptxWilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
 
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannyapotensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
potensi produksi sumberdaya ikan di perairan laut indonesia dan permasalahannya
 
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
5ae09 potensi,-produksi-sumberdaya-ikan-di-perairan-laut-indonesia-dan-permas...
 
Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1 Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
Makalah Reklamasi Pantai - Reklamasi Teluk Jakarta Utara Terhadap Sumberdaya ...
 
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMembangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
 

More from Andi Mahardika

Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010
Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010
Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010Andi Mahardika
 
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota ProbolinggoLampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
Andi Mahardika
 
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
Andi Mahardika
 
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase BulanLampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
Andi Mahardika
 
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
Andi Mahardika
 
Lampiran 3 Peta Fishing Ground
Lampiran 3 Peta Fishing GroundLampiran 3 Peta Fishing Ground
Lampiran 3 Peta Fishing Ground
Andi Mahardika
 
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...Andi Mahardika
 
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
Andi Mahardika
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
Andi Mahardika
 
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...Andi Mahardika
 
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
Andi Mahardika
 
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
Andi Mahardika
 
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
Andi Mahardika
 
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
Andi Mahardika
 
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...Andi Mahardika
 
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...Andi Mahardika
 
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Andi Mahardika
 
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
Andi Mahardika
 
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Andi Mahardika
 

More from Andi Mahardika (20)

Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010
Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010
Lampiran 13 pola kemunculan bulan oktober 2010
 
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota ProbolinggoLampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
Lampiran 12 Data Hasil Tangkapan Purse Seiner Mayangan Kota Probolinggo
 
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
Lampiran 10 & 11 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Waktu Penangkapan (WIB)
 
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase BulanLampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
Lampiran 8 & 9 Data Hasil Tangkapan Berdasarkan Fase Bulan
 
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
Lampiran 6 & 7 Data Hasil Tangkapan (kg) Berdasarkan Kecepatan Penarikan Purs...
 
Lampiran 3 Peta Fishing Ground
Lampiran 3 Peta Fishing GroundLampiran 3 Peta Fishing Ground
Lampiran 3 Peta Fishing Ground
 
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...
DAFTAR PUSTAKA Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Te...
 
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
 
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...
METODOLOGI PENELITIAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangk...
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
DAFTAR LAMPIRAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan T...
 
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
DAFTAR GAMBAR Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Ter...
 
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
DAFTAR TABEL Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangkapan Terh...
 
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
LAMPIRAN Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pac...
 
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupat...
 
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...
Keadaan Umum Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten...
 
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Metodologi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
 
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
Daftar Lampiran Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupa...
 
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
Daftar Isi Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten P...
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur

  • 1. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia baik dari segi luas wilayah maupun jumlah pulaunya (17.480 pulau), dengan garis pantai terpanjang ke empat (95.150 km) setelah Kanada, USA dan Rusia Federasi. Berdasarkan konvensi PBB tahun 1982, tentang hukum laut, wilayah laut yang dapat dimanfaatkan seluas 5,8 juta km2 (3,1 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif) (Lukito, 2009). Ikan adalah salah satu bentuk sumberdaya alam yang bersifat renewable atau mempunyai sifat dapat pulih / dapat memperbaharui diri. Sumberdaya ikan pada umumnya mempunyai sifat open access dan common property yang artinya pemanfaatan bersifat terbuka oleh siapa saja dan kepemilikannya bersifat umum. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan. Dalam statistik perikanan yang dimaksud dengan perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan ikan dan atau pembudidayaan ikan serta pasca panen ikan (Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, 2004). Upaya memanfaatkan sumberdaya perikanan laut secara optimal dan lestari, merupakan tuntutan yang sangat mendesak bagi kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat,memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta peningkatan ekspor untuk menghasilkan devisa Negara (Yahya, 2009). Potensi lestari sumber daya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton per tahun, atau 7,5 persen dari total potensi lestari ikan laut dunia. Saat ini
  • 2. 2 tingkat pemanfaatan ikan Indonesia baru mencapai 4,4 juta ton per tahun. Dua tahun lalu Indonesia berhasil membukukan jumlah ikan tangkapan sebesar 6,4 juta ton ikan, yang diprediksi akan naik menjadi 9 juta ton pada tahun 2008 (Tokoh Indonesia.Com, 2009 ). Propinsi Jawa Timur mempunyai luas perairan 208.138 km2 meliputi Selat Madura, Laut Jawa, Selat Bali dan Samudera Indonesia dengan panjang garis pantai 1.600 km, merupakan salah satu sentra kegiatan ekonomi yang menghubungkan Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Di sepanjang pantainya dapat dijumpai beragam sumberdaya alam mulai dari hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, hutan, migas, sumberdaya mineral. Dengan luas laut 142.560 km2, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), memiliki panjang garis pantai lebih kurang 800 km, menyimpan sumber daya alam laut yang melimpah. Di sektor perikanan tangkapan, Jawa Timur memiliki potensi sebesar 1,7 juta ton per tahun. Potensi lestari 804.612,8 ton per tahun, tapi baru dimanfaatkan 453.034,05 ton per tahun atau 56,30% saja dari potensi yang ada. Total tangkapan itu sebagian besar (sekitar 87,98%) diperoleh dari usaha penangkapan di kawasan pantai utara, sisanya (12,12%) didapat dari penangkapan di pantai selatan (Lukito, 2009). Wilayah perairan laut Jawa Timur dapat dibagi menjadi lima tipikal wilayah sumberdaya, yaitu (a) Wilayah Utara yang merupakan perairan Laut Jawa, dengan tipikal sumberdaya ikan yang di dominasi ikan layang (Decapterus spp.) dan ikan kuniran (Upeneus spp.); (b) Wilayah Madura Kepulauan, dengan tipikal sumberdaya ikan karang; (c) Wilayah Selat Madura dengan tipikal ikan kurisi (Nemeptherus spp.); (d) Wilayah Laut Muncar dengan tipikal mono-species ikan lemuru (Sardinella spp.) dan (e) Wilayah selatan dengan tipikal sumberdaya ikan tongkol dan tuna (Thunnus spp.) ( Muhammad Sahri & Soemarno, 2009 ).
  • 3. 3 Sumberdaya pesisir dan laut telah memberikan andil cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Produksi perikanan tangkap propinsi Jawa Timur pada tahun 2006 adalah 350.251,56 ton. Volume ekspor perikanan mencapai 188.979,76 ton dengan nilai ekspor US $ 503.979,07 ribu. Meskipun perikanan laut masih menjadi andalan, tetapi pemerintah Jawa Timur tetap mengupayakan usaha budidaya perikanan darat. Andalan perikanan darat Jawa Timur masih pada budidaya tambak yang jumlah produksinya cukup besar yaitu sekitar 91.657 ton pertahun (www.bappeprop-jatim.go.id, 2009). Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Propinsi Jawa Timur. Letak geografis Pacitan berada antara 110°55’–111º25’ BT dan 7º55’-8º17’ LS. Terletak 276 km sebelah barat daya kota Surabaya dengan letak geografis 405º BT dan 755º817’ LS. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian (www.eastjava.com, 2009). Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km² yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan. Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya berupa Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju pantai Teleng Ria (www.eastjava.com, 2009). Sekitar 63% dari Kabupaten Pacitan adalah daerah yang berfungsi penting untuk hidrologis karena mempunyai tingkat kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Pacitan adalah bagian dari
  • 4. 4 pegunungan kapur selatan yang bermula dari Gunung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai daerah Trenggalek yang relatif tanahnya tandus. Dalam struktur Pemerintahan Wilayah Administratif, Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan (www.eastjava.com, 2009). Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia memiliki dasar perairan yang berkarang dengan ombak yang besar. Namun perairan ini memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah. Perlu adanya pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada dengan bertanggung jawab. Pelabuhan mulai dikenal sejak manusia mengenal transportasi air. Pada awalnya pelabuhan hanyalah merupakan tepian dari perairan yang terlindung dari gangguan alam. Pelabuhan mulai ada di sungai pedalaman yang jauh dari laut. Sejak manusia menggunakan perahu untuk transportasi di lautan, pelabuhan mengalami perkembangan, letaknya tidak lagi di pedalaman tetapi di muara sungai atau teluk yang terlindung dari gangguan alami seperti serangan ombak, angin, dan badai. Semakin lama pelabuhan tidak lagi menjadi tempat labuh perahu-perahu tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat. Peran kapal pun berkembang tidak hanya sebagai penangkap ikan atau perhubungan penduduk antar pulau tetapi fungsinya semakin meluas menjadi alat transportasi antar bangsa, pelabuhan pun menjadi tempat akulturasi kebudayaan dari beberapa bangsa (Martinus, 2006). Pelabuhan secara umum bisa diartikan sebagai tempat kapal berlabuh dengan aman dan dapat melakukan bongkar muat barang serta turun naik penumpang (Salim, 1994). Pelabuhan secara umum dapat diartikan sebagai daerah yang terlindung dari gangguan alam seperti angin dan gelombang, tempat berlabuh dan bertambatnya kapal-kapal untuk melakukan bongkar muat barang dan penumpang.
  • 5. 5 Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan / atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan Perikanan (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.10/MEN/2004). Landasan hukum dari Pelabuhan Perikanan terdapat pada Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan Nomor Per.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan bahwa: Sesuai dengan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Pelabuhan Perikanan mempunyai peranan penting dalam mendukung peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu lintas kapal perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat perikanan, pelaksanaan dan pengendalian sumberdaya ikan, serta mempercepat layanan terhadap kegiatan di bidang usaha perikanan. Pembangunan Pelabuhan Perikanan dirancang sesuai dengan kemampuan sumberdaya wilayah, termasuk sumberdaya kelautan, serta sesuai dengan volume usaha perikanan di wilayah pengembangan perikanan yang telah ditetapkan. Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) atau tipe A, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) atau tipe B, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) atau tipe C, dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) atau tipe D (Soewito, 2000). Untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan di laut perlu ditunjang dengan tersedianya prasarana perikanan, terutama Pelabuhan Perikanan. Pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur membangun salah satu prasarana perikanan (Pelabuhan Perikanan) di kawasan Kabupaten Pacitan. Pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
  • 6. 6 Tamperan, Pacitan. Pembangunan PPP Tamperan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha penangkapan ikan di Jawa Timur, meningkatkan pemasaran hasil tangkap dan pengolahan ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, serta melakukan pembinaan kepada nelayan. Kantor Pelabuhan Perikanan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur. Kantor pelabuhan mempunyai tugas memberi pelayanan jasa lalu lintas angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran, serta mengeluarkan surat perijinan kapal. Sebelum berlayar dan melakukan operasi penangkapan ikan, suatu kapal perikanan harus mempunyai beberapa surat yaitu surat ijin berlayar yang dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan serta Surat Ijin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP) dan Surat Ijin Pengangkutan Ikan (SIPI) yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Widjayanto, 2009). Dalam ilmu manajemen dikenal istilah siklus manajemen (management cycle) yang berarti tindakan perencanaan (planning), diikuti kegiatan pelaksanaan (organizing, coordinating, directing) serta kegiatan pengendalian (controlling). Dari evaluasi nantinya akan diperoleh umpan balik (feed back) berupa data perbaikan untuk keperluan perencanaan selanjutnya. Keseluruhan pengelolaan Pelabuhan Perikanan merupakan penjabaran dari proses manajemen yakni fungsi-fungsi manajemen sebagai operasinya, kepala pelabuhan sebagai managernya dan organisasi pelabuhan perikanan sebagai perangkat kerasnya. Dalam melaksanakan pengelolaan Pelabuhan Perikanan, sesuai dengan struktur organisasi Pelabuhan Perikanan bahwa yang bertindak sebagai manager adalah Kepala Pelabuhan. Oleh karena itu, seorang Kepala Pelabuhan harus melaksanakan prinsip manajemen dalam pengelolaan pelabuhan sehari-hari (Satriya, 2006).
  • 7. 7 Menurut Kalalo (1996), operasional Pelabuhan Perikanan secara sederhana adalah suatu pemanfaatan fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan untuk mendorong terselenggaranya kegiatan produksi dan jasa di bidang usaha perikanan. Tingkat keuntungan ekonomis yang diperoleh Pelabuhan Perikanan sebagai basis usaha berdasarkan indikator umum operasional, yaitu pendaratan ikan, kunjungan kapal, penyaluran perbekalan kapal dan penyerapan tenaga kerja. Operasional Pelabuhan Perikanan harus ditingkatkan sesuai dengan kemajuan usaha penangkapan dan pengembangan Pelabuhan Perikanan. Pendayagunaan pembangunan prasarana Pelabuhan Perikanan sangat tergantung kepada kemampuan menggerakkan unsur yang terlibat dalam pemanfaatan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dan keuntungan bagi usaha penangkapan. Usaha yang dimaksud adalah masyarakat nelayan, Koperasi Unit Desa (KUD), pembeli ikan, penyalur barang dan jasa, serta berbagai instansi pemerintah yang terkait (Direktorat Bina Prasarana, 1981). Menurut Lubis (2000), suatu pengoperasian pelabuhan perikanan yang berhasil diantaranya harus mencapai prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Baik atau berhasil jika ditinjau dari segi ekonomi. 2) Sistem pembongkaran dan pengelolaan yang efektif dan efisien. 3) Fleksibel dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kemampuan untuk melindungi nelayan. 4) Pengoperasian yang baik antara perilaku-perilaku yang berperan dalam Pelabuhan Perikanan personal itu sendiri, nelayan, pengusaha penangkapan, pedagang pengolah, koperasi dan organisasi-organisasi lain.
  • 8. 8 Manajemen pelabuhan merupakan pengelolaan pelabuhan yang meliputi penilaian terhadap fasilitas Pelabuhan Perikanan yang meliputi alur pelayaran, kolam pelabuhan, tambatan, dermaga bongkar muat dan sebagainya. Fasilitas tersebut diharapkan berfungsi secara maksimal dalam hal ini adalah pendayagunaan, sehingga kelancaran kegiatan operasional dapat berimbang terhadap ukuran hasil kerja sebagaimana diharapkan. Jika fungsi itu tidak dijalankan dengan baik maka akan berdampak buruk terhadap lancar tidaknya operasional Pelabuhan Perikanan tersebut (Kramadibrata, 1985). 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari praktek kerja lapang ini yaitu untuk membandingkan teori yang ada di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapang, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sebagai wujud aplikasi ilmu yang ada di perkuliahan untuk diaplikasikan di lapang. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk: 1. Melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk mengetahui: a. Keadaan umum di lokasi Praktek Kerja Lapang. b. Pengembangan dan operasi PPP Tamperan. c. Pelaksanaan pembangunan (revitalisasi) PPP Tamperan. d. Tingkat manajemen operasional PPP Tamperan. e. Organisasi dan tata kerja BPPPP Tamperan. f. Sarana dan prasarana yang ada di PPP Tamperan. g. Pengusahaan jasa oleh pelabuhan. h. Pengendalian di PPP Tamperan. i. Instansi dan lembaga yang terkait di PPP Tamperan. j. Permasalahan yang dihadapi dan alternatif penanganannya. k. Dampak pembangunan PPP Tamperan.
  • 9. 9 2. Berpartisipasi dalam kegiatan operasional PPP Tamperan, yang meliputi: a. Pencatatan data produksi perikanan laut. b. Keamanan dan pengawasan sumberdaya perikanan. c. Pencatatan data pasang surut. d. Pencatatan data kunjungan kapal. e. Pembuatan media informasi. 1.3 Kegunaan Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat dijadikan:  Penambah pengetahuan tentang keadaan dan fungsi PPP Tamperan.  Penambah pengetahuan dan keterampilan tentang kegiatan operasional yang ada di Pelabuhan Perikanan.  Sebagai bahan informasi bagi masyarakat Kabupaten Pacitan pada khususnya, dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.  Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pembangunan perikanan di PPP Tamperan, bagi lembaga atau instansi terkait.  Sebagai bahan informasi dan referensi untuk penelitian lebih lanjut. 1.4 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan Kabupaten Pacitan pada bulan Juli - Agustus 2009.