Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa isu yang terjadi di Indonesia, yaitu:
1. Kenaikan harga BBM diprediksi akan menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi.
2. Kemenristekdikti diduga melakukan "makar" terhadap putusan pengadilan yang melibatkan dua perguruan tinggi.
3. Pemberian dana hibah oleh pemerintah daerah sering disalahgunakan untuk kepentingan politik
Pesan kegembiraan dan ajakan rekonsiliasi pasukan bodrex
PEMERINTAH DIDUGA "MAKAR" ATAS PUTUSAN PENGADILAN
1.
2.
3. Pelindung/Penasehat:
Mayjen (Purn) Salim S. Mengga
Pembina:
Mayjen (Purn) Salim S. Mengga
Mayjen (Purn) H. Asril H Tanjung, S.Ip
Drs. H. Syahrir Hamdani
Kapt. Inf. Arman Saleh
Kapt. CPM. Inf. La Poni
Pelda Abd. Kadir
Dewan redaksi
Arman B.
RD. Darwis
Nuhroji
Penanggungjawab
Pemimpin Umum/Redaksi
RD. Darwis, S.Par, SHI
Wakil Pemimpin Umum/
Pemimpin Perusahaan
Arman B, SS
Pemimpin Produksi:
Nuhroji
Wakil Pemimpin Redaksi
Iskandar Sulthoni
Redaktur Pelaksana:
Noe Nemen
Redaktur:
Zulkifli Sunusi, S.Ip
Guntoro
Sekretaris:
Yudi Kerta
Tim Investigasi:
RD.055, Ri.04, Ar.05
Bambang Siregar
AK Tirta Kharista
Design Grafis:
Zahra/Adien
Staf Redaksi:
Risma, M. Alfi Yasin
Haryadi, Tirta, Abdullah G,
Bayu Dipo, Yusuf Dj, Arief
Bendahara:
Sri Winingsih
Marketing:
Hildha Kharisma W.
Photografer/Sirkulasi:
Joko Kartono
Penasehat Hukum:
DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si
Abdi Segara, SH. MH
Andi Azis Maskur, SH
Maskur Husain, SH
Alamat Redaksi/Tata Usaha:
Jl. SMA 14 No. 16B Cawang
Jakarta Timur
Telp: (021) 2409 5520
Mobile: 0853 1116 6156
email: redaksi@skornews.com
website: www.skornews.com
Bank Mandiri: 166-00-0127395-2
An. PT SOLUSI KOMUNIKASI REGIONAL
Penerbit:
PT SOLUSI KOMUNIKASI REGIONAL
SK Menkumham;
NOMOR AHU-27892.40.10.2014
Percetakan :
CV Surya Djaya
Jl Bungur Besar 139-A, Jakarta Pusat
L
DKI JAKARTA: ■M. Alfi Yasin ■Nurhasanah ■Rizki ■Torman ■99998Herman Adiardhana, SE ■Irwan ■Sitor Siringoringo
■Ratis ■ Arman ■Taswin ■M. Akbar ■Sofyan
JAWA BARAT: ■Saidani (Korwil)¦Ujang Hendra ■Saskia ■Erwin ■Alfi ■Suryadi ■Prabowo M.
TANGERANG: ■-
JAWA TENGAH: Kartika Dwi C. Dioko (Korwil) ■Ridhol Maulana (Tegal) ■Budi S (Brebes).
JAWA TIMUR: ■Agus Budianto ■Adien ■Sunaryo ■Mantep Yudi.
SUMATERA UTARA: ■Hotman Toruan ■Asman Simaremare ■Dedi Gayo ■Patar Siagian (Asahan)
SUMSEL: Muba: ■Yudi Febriansyah (Kabiro). OKU: ■Asni Anwar (Kabiro).
RIAU: -Indragiri Hulu: ■Dahlan Harahap Lampung: ■- Jambi: - Batam: -
SULTENG/SULSEL: ■Sudirman Umar ■Abdul Aziz, S.Ip. ■Achmad Faisal ■Aswad Amir
■Nur Amina ■Abustam Junaedi
SULAWESI BARAT: Dewan Lembah ¦ Arifuddin Haroen, SH (Polman).
SULAWESI TENGGARA: ■Nasrul Anas ■
SULUT/GORONTALO: ■Arham Licin.
KALIMANTAN TIMUR: ■Idris.
KALIMANTAN BARAT: Pontianak: ■Ade C Anwarudin (Kabiro) ■Harsono
MALUKU/MALUKU UTARA: ■Zakarias Waatwahan.
PAPUA BARAT: ■Soleman Mate.
ngo
MA
PA
DK
uhu Politik Indonesia akan semakin memanas
dengan diluncurkannya berbagai kebijakan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meny-
engsarakan rakyat, seperti menaikkan Bahan
Bakar Minyak (BBM).
Kenaikan harga BBM ini mengakibatkan harga kebu-
tuhan pokok naik, sementara pendapatan masyarakat
tetap. Artinya, daya beli masyarakat pun turun.
Selain itu, ada indikasi penguasa melakukan politik
pecah belah terhadap partai politik yang berseberan-
gan dengan pemerintah. Hal ini terjadi di Partai Golkar
dan PPP. Dan tidak menutup kemungkinan partai-partai
lain yang berseberangan dengan Rezim Jokowi.
Melihat kondisi ini, pengamat politik Muslim Arbi,
kondisi seperti ini mirip menjelang kejatuhan Presiden
Soeharto.
Sebelum kejatuhan Soeharto, PDIP dipecah ada kubu
Suryadi yang pro pemerintah. Sedangkan kubu Mega-
wati tidak diakui. Konflik fisik pun terjadi di markas
PDI di Jalan Diponegoro yang dikenang sebagai Sabtu
Kelabu, 27 Juli, di mana simpatisan Megawati banyak
yang terluka.
Belakangan, aksi premanisme terjadi di Partai Golkar
di mana kubu Agung Laksono menyerbu kantor Partai
Golkar di Slipi. Termasuk berusaha menduduki kantor
Fraksi Partai Golkar di Gedung DPR.
Cara-cara premanisme ini mengingatkan pada kon-
disi kelam era Orde Baru. Rakyat sudah muak dengan
cara-cara rezim yang melakukan politik pecah belah,
ditambah kondisi ekonomi yang sangat sulit.
Kondisi ini diperparah dengan pemblokiran situs-
situs Islam yang dijadikan alasan penyebab tumbuhnya
pengikut kelompok radikal ISIS atau Islamic State Iraq
and Suriah di Indonesia. Tentu saja pemblokiran ini
menimbulkan pro dan kontra, karena apa yang dilaku-
kan oleh pemerintah terkesan sangat sporadis.
BNPT melalui suratnya nomor 149/K.BNPT/3/2015
memerintahkan pemblokiran terhadap 22 situs dan
blog Islam yang dianggap berbahaya.
Dalam surat tindak lanjut Kemen-
terian Komunikasi dan Informatika ke-
pada penyelenggara Internet Service
Provider (ISP) di Indonesia disebutkan,
situs dan blog tersebut merupakan
“penggerak paham radikalisme dan
atau sebagai simpatisan radikalisme”.
Tak pelak pemblokiran 22 situs dan
blog Islam ini menuai pro dan kontra.
Bagi yang kontra mereka menuangkan
protes di dunia maya dengan mem-
buat tagar #KembalikanMediaIslam
di Twitter dan Facebook. Bahkan tagar
#KembalikanMediaIslam menjadi
trending topik dunia di Twitter.
Munculnya isu-isu radikalisme ini selalu di barengi
dengan agenda- agenda besar yang tidak diketahui oleh
rakyat. Pengalihan perhatian dengan cara ini sangatlah
seksi, karena akan menyedot perhatian seluruh rakyat
terutama ummat Islam yang mayoritas. Setiap Presiden
yang memimpin selalu menayangkan drama kolosal
seperti itu untuk mengalihkan perhatian masyarakat
terhadap isu-isu penting lainnya.
Mencermati hal yang demikian sebenarnya pemerin-
tah atas nama negara telah melakukan teror terhadap
rakyatnya sendiri. Karena salah satu tujuan dari teror
tersebut adalah untuk meluluskan tujuan-tujuan poli-
tik.
Pemberitaan yang begitu meluas dan masif telah
memberikan rasa takut, rasa curiga dan mengadu dom-
ba rakyatnya. Ummat Islam yang mayoritas sebahagian
besar berdiam diri di pedesaan tidaklah mengerti se-
sungguhnya apa yang terjadi, namun mereka seakan-
akan merasakan ancaman itu ada di dekat mereka.
Bila umat Islam terus disudutkan, tentu saja akan
memacu tumbuhnya gerakan perlawan dan konsolidasi
pemikiran yang tentu saja akan memicu perpecahan.
Bila sebahagian besar rakyat yang beragama Islam
tidak lagi merasa tenang dan nyaman di tanah airnya
sendiri dengan tindakan represif pemerintah atas nama
Negara.
Bila kondisi ekonomi yang kian
sulit dan ketidakadilan terus berlan-
jut, dipastikan akan menggugah ke-
sadaran untuk melindungi diri dari
apa yang ditunjukkan oleh negara.
Hingga ada kemungkinan rakyat tu-
run ke jalan dan akan terjadi peris-
tiwa 1998, di mana rakyat dan ma-
hasiswa bersatu meminta penguasa
turun dari jabatannya. ***
-
-
e
,
n
n
n
.
n
-
m
r
i
s
ju
s
a
H
r
ti
h
tu
4. 04
SKOR, Jakarta
Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia (Kemenristekdikti RI)
diduga melakukan “makar” atas
putusan hukum yang melibat-
kan Dua Lembaga Pendidikan
tinggi yakni Pengurus
Besar Darul Dakwah
Wal Irsyad (PB DDI)
dan Yayasan Al Asyari-
ah Mandar (Unasman)
di Kabupaten Polewali
Mandar, Provinsi Su-
lawesi Barat.
berdasarkan SK Mendiknas No. 59/D/O/2004.
Atas permohonan PB DDI tersebut, pihak Ke-
menristekdikti menolak permohonan pengaktipan
kembali STKIP DDI dan STIP DDI.
Menurut informasi yang dihimpun Tabloid SKOR
bahwa Direktur Kelembagaan dan Kerjasama da-
lam suratnya yang dikirim Kepada Ketua Yayasan
DDI Polman tertanggal, 20 Januari 2015, perihal
Universitas Al Asy’ariah Mandar menyatakan, “Pu-
tusan Pengadilan yang menyatakan Kepmendik-
nas tersebut tidak mengikat secara hukum dapat
dikategorikan sebagai putusan yang cacat hukum
karena diputus dengan melampaui kewenangan
peradilan umum,” demikian bunyi salah satu poin
dalam surat tersebut.
Ketua Tim Investigasi Lembaga Informant Koru-
psi (LIK), Bang Awie mengatakan, “jika mencermati
sikap Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ke-
menristekdikti, Hermawan Kresno Dipojono dalam
suratnya yang ngotot menolak putusan Pengadilan
maka patut diduga telah terjadi “kongkalikong”.
Pasalnya, salah satu syarat mendirikan dan men-
gaktifkan lembaga pendidikan tinggi tentu harus
ada tanah dan bangunan (gedung perkuliahan) tapi
jika ternyata tanah dan bangunan itu adalah milik
pihak lain, pemerintah sudah harus mencabut ijin-
nya dong,” tegas Awie saat ditemui SKOR di kan-
tor DPP LIK, Jl. Sukamto Pondok Kopi, Jakarta Timur
(2/4/15).
“Dalam waktu dekat, Kami akan meminta audi-
ensi dengan pihak Kemenristekdikti dan Mahkamah
Agung untuk memperjelas permasalahan tersebut,
demi kepastian nasib ribuan mahasiswa STKIP/STIP
yang melebur menjadi Unasman dimana tanah dan
kampusnya telah dieksekusi”, tutur awi melanjut-
kan.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Pihak Kemen-
ristekdikti belum memberi tanggapan hingga beri-
ta ini ditulis. ■Rd01.Drw
engketa Perdata atas objek tanah dan
gedung yang ditempati Unasman telah
memperoleh putusan yang berkekua-
tan hukum tetap (Incrach) yang dime-
nangkan PB DDI hingga tingkat Penin-
jauan Kembali (PK) Mahkamah Agung No. 357 PK/
PDT/2008.
“Menyatakan menurut hukum bahwa pener-
bitan Akta Notaris No.03 tanggal 8 Desember
1993 dengan nama Yayasan Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan disingkat
“YSTKIP” dan berlanjut dengan perubahan
Akta Notaries No. 38 tanggal 13 septem-
ber 1999 dengan namaYayasanAsy’ariyah
Polewali Mandar dan berlanjut peruba-
han menjadi Universitas Asy’ariayah
Mandar disingkat Unisar Mandar sampai
terakhir dengan terbentuknya Universi-
tas Asy’ariyah Mandar (Unisar Mandar)
berdasarkan keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi a.n. Menteri Pendidikan
Nasional tanggal 27 April 2004, No. 59/
D/O/2004 adalah rangkaian perbua-
tan melanggar hukum dan segala
Akta-Akta Notaris dan surat kepu-
tusan atas nama Menteri Pendidi-
kan Nasional termaksud dinya-
takan tidak mengikat menurut
hukum,” demikian bunyi salah
satu amar putusan Pengadilan
Tinggi Sulselbar.
Berdasarkan Putusan Pen-
gadilan Tinggi yang diper-
kuat dengan Putusan PK
MA itu, PB DDI kemudian
bermohon ke Kemdiknas
untuk mengatifkan kem-
bali STKIP dan STIP DDI
Polman yang sebelumnya
dilebur menjadi Unasman
5. 05 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
eruntukan, penyaluran dan pertanggung-
jawaban dana Bansos, Bencana alam dan
Hibah telah diatur dalam perundang-un-
dangan serta Naskah Perjanjian Hibah
Daerah (NPHD) namun konon sering dis-
alahgunakan dengan ‘kreatif’ untuk politik penci-
traan kepala daerah pada ajang pemilukada.
Pemberian dana hibah cenderung men-
ingkat menjelang pilkada kemudian
menurun setelah pilkada. Padahal,
jumlah dana hibah dari tahun ke ta-
hun selalu meningkat.
Demikian halnya yang terjadi
di Pemkot Cimahi, Pada Tahun
2012 bertepatan dengan tahun
politik yang menghelat Pilkada
pada Bulan September dan di-
menangkan oleh Istri Waliko-
ta Cimahi Dua periode itu me-
nyalurkan dana hibah hingga
Puluhan Miliar ke Instansi
Vertikal (KPUD dan Panwalu
Cimahi).
Aktivis Lembaga Informant
Korupsi, Nurhalis mengatakan
“pemberian dana hibah kepada pe-
nyelenggara Pemilu/Pilkada (KPUD
dan Panwaslu Kota Cimahi) men-
jelang dilaksanakannya Pilkada, dikhawatirkan
mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan
yang menggerus independensi penyelenggara
serta bias terjadi doble sumber dana pada satu
kegiatan karena biaya tahapan pemilu juga sudah
digelontorkan dalam APBN melalui KPU Pusat dan
KPUD serta Panwaslu dan Panwaslu Daerah,” tu-
turnya.
Dikonfirmasi SKOR terkait bukti pertanggung-
jawaban penggunaan Miliaran Rupiah dana hibah
pada KPUD dan Panwaslu Tahun anggaran 2012,
Biro Humas Protokol dan PPID Pemkot Cimahi
tidak memperlihatkan dokumen pertanggung-
jawaban dimaksud. Saat didesak SKOR, Kasi Infor-
masi Humas memberikan nomor kontak Sekretari
KPUD dan Panwaslu (pejabat kala itu, red), saat ini
telah bertugas di SKPD Pemkot.
Wawancara via telepon, Ranto (sekretaris Pan-
waslu Kota Cimahi kala itu, red) mengatakan,
“kami telah menyerahkan laporan pertanggung-
jawaban kepada SKPD Pemberi Hibah, Bagian
Keuangan Setda Kota Cimahi pada Januari 2013
lalu dan telah diaudit oleh BPK serta Inspektorat,
tidak ada temuan pelanggaran,” kata Ranto yang
kini bertugas pada Biro Hukum Pemkot Cimahi.
Hal yang sama juga diungkapkan Sekretaris KPUD,
Menra yang kini juga telah bertugas di SKPD lain
lingkup Pemkot Cimahi. ■Rd.Drw
SKOR, Cimahi-Jabar
Posisi sebagai Kepala Daerah memang sangat strategis untuk kembali memenangkan Pilka-
da baik dalam posisi incumbent ataupun menyodorkan Istri atau keluarga menjadi kandidat.
Dana hibah pun menyasar instansi penyelenggara pemilu padahal masih banyak kelompok
masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan itu.
.Penetapan sebagai satuan kerja kementerian atau lembaga yang
wilayah kerjanya di Daerah
.Berkedudukan dalam wilayah Daerah
.Mengajukan permohonan tertulis yang ditunjukan kepada guber-
nur dan dibubuhi cap dan tanda tangan pimpinan, ketua, kepala
(atau sebulan lainnya) instansi atau satuan kerja terkait
.Proposal usulan dana hibah, yang berisi paling sedikit:
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Rencana Penggunaan
4. Sasaran Program
5. Rencana Anggaran Belanja Hibah
6. Struktur Organisasi
7. Surat Pernyataan Tidak Duplikasi Anggaran dan berse-
dia melaporkan hibah ke Kementerian Keuangan dan
Instansi Induk
8. NPWP
9. Nomor Telepon yang Dapat Dihubungi
(Sumber: website Dep. Keuangan RI)
6. 06
Edisi ke-31/Tahun IV/April 2015
erdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor PER-15/
MBU/2012 tanggal 3 Oktober 2012,
Pasal 2 ayat 1 yang menjelaskan pen-
gadaan barang dan jasa wajib mener-
apkan prinsip kompetitif, transparan,
adil dan wajar serta akuntabel.
PenetapanPTAJBBumiputeraseba-
gai pemenang diputuskan melalui ra-
pat Direksi pada 25 Juni 2013 dihadiri
oleh Direktur Utama, Direktur Produk-
si dan Direktur Pelaksanaan yang
sebelumnya telah dilakukan pengam-
bilan dokumen surat penawaran,
evaluasi administrasi dan penilaian
teknis oleh panitia pengadaan.
Ditengarai penentuan pemenang
SKOR, Jakarta
Pada Tahun 2013,
PT Indofarma (Pesero)
Tbk(INAF) membuka ten-
derpengadaan pengelo-
laan pesangon karyawan
yang diikuti oleh Empat
perusahaan asuransi yaitu
PT Jiwasraya, PT AJB Bu-
miputera, PT Prudential
serta PT Avrist Assurance
dan dimenangkan PT AJB
Bumi Putera berdasarkan
surat nomor 1379/DIR/
VII/2013 dan Nomor 064/
BPPT. INDOFARMA/PKS/
VII/2013 tanggal 5 Juli
2013.
lelang Sarat “kongkalikong” karena
dalam proses pengambilan keputu-
san karena diduga terjadi revisi su-
rat penawaran harga dari PT AJB Bu-
miputera.
“Terdapat kejanggalan berupa
perbedaan premi bulanan yang ter-
cantum dalam kontrak dengan surat
revisi penawaran”, kata sumber SKOR
yang meminta identitasnya tidak dis-
ebutkan”.
Hingga berita ini di tulis pihak PT
INAF belum dapat dikonfirmasi.
■Tirta/S01
SKOR, Jakarta
ibuan karyawan PT Kertas Nusantara (PT KN) hingga saat
ini masih gigit jari, solusi dan realisasi pembayaran atas
gaji mereka terhitung juni 2014 sampai saat ini belum juga
menemukan titik terang dari pihak perusahaan.
Berdasarkan dokumen dan informasi yang diterima Skor
dari perwakilan Serikat pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia
PT Kertas Nusantara pada maret 2015 lalu, setidaknya terdapat dela-
pan persoalan yang dituntut para karyawan agar diselesaikan pihak
perusahaan.
Sejumlah masalah yang dituntut para karyawan itu diantaranya
: Pertama, Penyelesaian pembayaran upah bulanan karyawan pada
bulan juni 2014 sampai sekarang dan THR tahun 2014. Kedua, tung-
gakan pembayaran iuran jamsostek sejak desember 2012 sampai seka-
rang yang diduga tidak dibayarkan pihak perusahaan. Kemudian yang
Ketiga,Tunggakan Pembayaran iuran asuransi PT Jiwasraya dari bulan
januari 2009 sampai sekarang yang diduga belum disetorkan ke PT
Jiwasraya oleh pihak perusahaan.
Selain itu, masalah keempat, tunggakan Pajak Penghasilan (PPh)
21 sejak Januari 2009 sampai sekarang, yang diduga tidak disetorkan
pihak perusahaan. Kemudian kelima, dana pesangon karyawan yang
sudah resign (mengundurkan diri) dan dana pensiun karyawan yang
belum dibayarkan pihak perusahaan, serta dana reimbursment pengo-
batan karyawan yang diduga belum diselesaikan pihak perusahaan.
Persoalan keterlambatan pembayaran hak karyawan PT Kertas Nu-
santara itu, sempat mengemuka pada 2014 lalu, khususnya menjelang
Pemilihan Presiden 2014, dan diduga menjadi komoditas politik, pasal-
nya PT Kertas Nusantara yang beroperasi di Kabupaten Berau Kalim-
antan Timur itu disebut-sebut milik seorang politikus partai sekaligus
calon presiden 2014, Prabowo Subianto.
Untuk mengkonfirmasi hal ini, Skor telah mengirim surat kepa-
da manajemen PT Kertas Nusantara yang diterima tanggal 24 maret
2015, namun hingga berita ini ditulis belum ada jawaban dari pihak
PT Kertas Nusantara. ■Doel
SKOR Jakarta
7. 07 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
erusahaan yang bergerak dalam bi-
dang pelayaran dalam negeri dan su-
dah go publik itu dituding telah
melakukan Pemutusan Hubungan ker-
ja (PHK) secara tidak sah kepada Capt.
Ucok Samuel Bonaparte Hutapea AMd SH MMar.
Salah satu penyebab PHK itu ditengarai kar-
ena Capt. Samuel Bonaparte mempelopori berdi-
rinya serikat pekerja di PT Wintermar tahun
2014 lalu.
Dalam gugatan yang didaftarkan Kuasa Hu-
kum Capt. Samuel Bonaparte ke Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI), pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, Jum’at, 06 Maret 2015 lalu
dengan nomor register perkara No. 65/Pdt.Sus-
PHI/2015/PN.JKT.PST. Capt. Samuel Bonaparte
menggugat PT Wintermar atas perlakuan dis-
kriminasi kepada dirinya dan menuntut dipeker-
jakan kembali.
Menurut Satrio Laskoro, salah satu Kuasa Hu-
kum Capt. Samuel Bonaparte, atas dasar ketaku-
tan akan berdirinya serikat pekerja, kemudian
perusahaan melakukan tindakan-tindakan in-
timidasi terhadap Capt. Samuel Bonaparte dan
menekan dirinya untuk mengundurkan diri dari
perusahaan.
“Hal semacam itu bertentangan dengan Pasal
154 huruf b Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13 Tahun 2003, di mana seharusnya pen-
gunduran diri dilakukan atas kemauan sendiri
tanpa adanya intimidasi apapun dari perusa-
haan,” ujar Satrio saat ditemui SKOR pada sidang
kedua, di Pengadilan Hubungan Industrial, Senin
(30/03/2015).
Selain itu, menurut Satrio berdasarkan Pasal
104 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan jo Pasal 5 ayat (1) UU No. 21 Ta-
hun 2000 tentang Serikat Pekerja, setiap pekerja
berhak membentuk dan menjadi anggota serikat
pekerja.
Satrio menegaskan, menurut Pasal 28 jo.
Pasal 43 ayat (1) UU Serikat Pekerja, dalam pros-
es pembentukan serikat pekerja, tidak boleh ada
pihak yang menghalang-halangi atau memaksa
pekerja untuk membentuk atau tidak memben-
tuk serikat pekerja dengan cara melakukan pe-
mutusan hubungan kerja.
“Barangsiapa menghalang-halangi atau me-
maksa pekerja/buruh untuk membentuk SP,
dikenakan sanksi pidana paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau
denda paling sedikit Rp100 juta dan paling ban-
yak Rp500 juta,” tandasnya.
Klien kami, ujarnya, setelah mengusulkan
pendirian serikat kerja tersebut, mendapat
musibah pada 31 Juli 2014, hingga dokter men-
ganjurkan klien kami untuk beristirahat selama
30 hari. Namun dalam perkembangannya klien
kami baru dapat berjalan kembali setelah beris-
tirahat selama 3 bulan.
“Saat sakit itulah, klien kami mendapat kabar
dari atasannya di departemen HSE bahwa pihak
perusahaan tidak menyukai langkah yang akan
dibuat klien kami untuk mendirikan serikat
pekerja,” terangnya.
Lebih jauh Satrio menuturkan, sebelum
SKOR, Jakarta
PT Wintermar Offshore Marine
Tbk (PT Wintermar) digugat man-
tan pekerjanya terkait Perselisihan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
pada Pengadilan Hubungan In-
dustrial (PHI) di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
masuk ke pengadilan hubungan indusrial, ter-
lebih dahulu telah dilakukan upaya penyelesaian
secara damai melalui mekanisme bipartite dan
tripartite.
Dari hasil mediasi yang dilakukan Suku Di-
nas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat,
mediator menganggap, pengunduran diri yang
terjadi bertentangan dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, dan perusa-
haan dianjurkan untuk mempekerjakan kembali
Capt. Samuel Bonaparte.
“Namun ternyata perusahaan menolak an-
juran tersebut. Hingga akhirnya perkara ini dilan-
jutkan di Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” tukasnya.
Pada sidang kedua yang berjalan lebih
kurang 15 menit itu, pihak PT Wintermar di-
wakili 4 orang dari pihak internal perusahaan.
Usai sidang, mereka enggan berkomentar ketika
Skor mengkonfirmasi terkait kasus yang digugat
Samuel Bonaparte.
“Kami tidak bisa memberikan komentar apap-
un karena masih dalam proses persidangan.” ujar
seorang wanita wakil perusahaan PT Wintermar
yang enggan menyebutkan namannya.
■Alfi/S10
8. 08 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
ebutuhan unit pengola-
han ikan Bitung adalah
1100 Ton/hari yang ter-
penuhi hanya 700 Ton
dan ditaksir kerugian
yang dialami kota Bitung dari hasil
retribusi sekitar Rp 109 Miliar/Tahun,
"Jika retribusi ini dipungut, tentunya
Miliaran pendapatan daerah akan
mengalir dari sini," jelas Rocky Oroh,
aktifis yang juga Sekretaris K-SBSI
Kota Bitung.
"Jika uang itu digunakan untuk
mengirim putra-putri Bitung untuk
menempuh pendidikan maka kita
sudah menghasilkan banyak tenaga
terampil dan sumber daya manu-
sia yang siap bersaing menghadapi
masyarakat ekonomi asean yang su-
dah dimulai saat ini," tambah Oroh.
Tidak dipungutnya retribusi peri-
kanan selama hampir satu dasawarsa
terakhir ini, diduga merupakan barter
politik masa silam antara para pengu-
saha perikanan dengan Walikota Bi-
tung yang saat itu maju dalam pemi-
lihan walikota.
Salah seorang pengusaha perika-
nan yang tidak ingin namanya dis-
ebut mengatakan, ini adalah bagian
dari “barter politik” karena saat itu,
seluruh pengusaha perikanan di
Kota Bitung ikut mendukung Hanny
Sondakh jadi Walikota, "Kami dukung
karena beliau berjanji tidak akan
mengambil retribusi perikanan dan
ini adalah bentuk kesepakatan kami,"
katanya sumber skor.
Mantan anggota DPRD Kota Bi-
tung, Yondries Kansil mengatakan
Perda retribusi perikanan sudah di-
siapkan sejak akhir pemerintahan
Walikota (alm) Milton Kansil namun
belum sempat disahkan.
PadapemerintahanHannySondakh
sudah tidak pernah diwacanakan, Ala-
SKOR, Bitung-Sulut
Kota Bitung adalah
Pelabuhan utama Su-
lawesi Utara dan salah
satu kota industri berba-
sis perikanan di wilayah
timur Indonesia.
sannya takut tumpang tindih dengan
pungutan pemerintah pusat di sek-
tor perikanan, "Jadi pemerintah tidak
pernah memungut retribusi perika-
nan karena sudah dipungut oleh pe-
merintah pusat tapi kita juga tidak
tahu berapa pembagian yang diper-
oleh dari pemerintah pusat", terangn
Yondries Kansil saat dikonfirmasi via
akun media sosial miliknya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perika-
nan, Lusye Macalawang belum bisa
dikonfirmasi hingga berita ini ditulis.
■Arham Licin/S10
SKOR, Kab OKU-Sumsel
embangunan jembatan Air Laham Kabu-
paten Oku yang menghabiskan anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Oku Rp.11 miliar lebih dituding memboroskan
uang negara.
Selain itu, ada indikasi penyimpangan dana
dan Mark Up anggaran karena jembatan terse-
but sudah banyak yang rusak dan tidak seband-
ing dengan besarnya anggaran yang dihabis-
kan.
Sebelumnya diketahui, Dinas PU Bina Marga
Kabupaten Oku secara berturut-turut mengang-
garkan pembangunan jembatan itu pada dua
periode anggaran yakni pada periode anggaran
2011 sebesar Rp.6,1 milyar lebih dan pada ta-
hun 2012 sebesar Rp 5,5 milyar.
Menurutnya aparat penegak hukum perlu
melakukan penyelidikan dan penyidikan karena
diduga dalam pelaksanaan pembangunan jem-
batan di Air Laham itu terkesan hanya meng-
hamburkan uang Negara, selain itu juga telah
terjadi mis lokasi sehingga mengandung unsur
tindak pidana korupsi.
Jum juga menduga belum tuntasnya masalah
pembebasan lahan milik warga. Pasalnya dari
investigasi yang dilakukan sebelumnya dike-
tahui pembangunan jembatan Air Laham itu
dibangun sebelum pembebasan lahan yang se-
harusnya diselesaikan terlebih dahulu.
Skor sudah berusaha mengkonfirmasi kepa-
da pihak terkait diantaranya pimpinan proyek
(Pimpro) pembangunan Jembatan Air Laham H.
Yilizar namun tidak berhasil ditemui. ■Asni
SKOR,Sultra,
epuluh tahun terakhir Provinsi Sulawesi
Tenggara menjadi pusat perhatian nasional
khususnya di bidang usaha tambang dan
perkebunan kelapasawit. Tercatat ratusan
unit perusahaan tambang telah beroperasi
di beberapaka bupaten seperti Konawe Utara, Konawe
Selatan, dan Konawe Raya.
Namun bukan rahasia lagi jika dari ratusan perusa-
haan tambang dan perusahaan perkebunan sawit yang
ada di Sulawesi Tenggara, dapat dikatakan jika lebih
banyak lagi jumlah permasalahan yang di timbulkan
oleh aktifitas mereka di lapangan, terutama dugaan
praktek korupsi antara pihak perusahaan dan peme-
gang kebijakan di daerah.
Beberapa permasalahan yang terjadi seperti dug-
aan kongkalikong (jual beli izin usaha penambangan),
penyerobotan lahan atau kawasan hutan lindung/
produksi dalam jumlah besar juga penggunaan fasili-
tas umum seperti pelabuhan rakyat, jalan umum untuk
Hal itu disampaikan Ketua DPC LSM LIK Kab.
OKU Jum Ahludi kepada Skor beberapa waktu
lalu.
angkutan tambang nikel.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif WALHI Su-
lawesi Tenggara, Kisran Makati dalam diskusi publik
beberapa waktu lalu di Kendari. Kisran menyebutkan
jika keempat masalah itu akan segera ditindak lanjuti
termasuk melaporkan ke Polda Sultra, serta akan mem-
bawa kasus itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) di Jakarta.
Kisran Makati membeberkan terdapat pelabu-
han rakyat di Konawe Selatan yang dijadikan sebagai
pelabuhan pertambangan oleh PT. IFISHDECO yang
tentunya sarat dengan praktek korupsi. Karena secara
jelas pelabuhan dimaksud dibangun menggunakan uang
rakyat (APBD Konsel), sehingga kuat dugaan jika ada
kongkalikong antara Bupati Konsel dengan pihak IFISH
DECO.Pasalnya sejak tahun 2011 PT IFISHDECO lanjut
Kisran tidak pernah membayar retribusi terkait penggu-
naan pelabuhan pertambangan itu.
Selain PT. IFISHDECO, WALHI Sultra juga menyebut-
kan perusahaant ambang nikel yang beroperasi di hu-
tan blok Lalindu Kabupaten Konawe yakni PT. BOSOSI
PRATAMA yang tidak pernah mensosialisasikan kepada
publik terkait dampak aktifitas penambangan mereka.
Hal itu menurut Kisran menimbulkan keresahan
bagi warga sekitar lokasi tambang, terutama bagi para
nelayan dan warga masyarakat umum selaku peng-
guna air untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Perusahaan lain yang disebutkan Kisran PT. MULYA
TANI telah menggarap kawasan hutan lindung/hutan
produksi seluas 732 Ha untuk dijadikan areal perkebu-
nan sawit di sekitar desa Lalorui Kecamatan Routa Ka-
bupaten Konawe Sulawesi Tenggara, namun terkesan
ada pembiaran terhadap aktifitas perusahaan itu oleh
Pemkab Konawe.
Lebih lanjut Kisran mengharapkan agar pihak
terkait dalam hal ini pemerintah, aparat penegak hu-
kum agar segera menindak lanjuti hal itu.
■Nasrul Anas
9. 09 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, Konawe-SultraSKOR, Konawe,,
eputusan Bupati Konawe
Provinsi Sulawesi Teng-
gara, Kerry Saiful Kong-
goasa menerbitkan pe-
rubahan titik koordinat
batas Wilayah Izin Usaha Pertamban-
gan (WIUP) operasi produksi PT. ST.
Nickel Resources menuai sorotan se-
jumlah pihak.
Keputusan Bupati bernomor 224
tahun 2014 itu dinilai traksaksional
dan bernuasa kongkalikong antara
penguasa dan pengusaha. Bahkan
Kerry ditengarai menerima Gratifikasi
dari PT. ST. Nickel Resources.
Tudingan kongkalikong itu bukan
tanpa alasan. Pasalnya PT ST Nickel
Resources dikenal sebagai perusa-
haan yang “bandel” tidak patuh pada
ketentuan peraturan pertambangan
yang berlaku.
Tahun 2012 lalu diketahui PT ST
Nickel Resorce terbukti melakukan
pemalsuan surat menteri kehutanan
RI tentang ijin pinjam pakai kawasan
hutan dari menteri kehutanan.
Akibat pemalsuan surat itu, Bupati
Konawe yang saat itu dijabat DR. H.
Lukman Abunawas, SH, M.Si. mener-
bitkan keputusan pencabutan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) produksi
yang dimiliki PT ST Nickel Resorce
Namun pada 2014, Kerry justru
menerbitkan keputusan perubahan
titik koordinat WIUP pada perusa-
haan PT ST Nickel Resorce yang dapat
diartikan menghidupkan kembali IUP
yang telah dicabut.
Hal itu disampaikan Koordinator
investisgasi Lembaga Informant Ko-
rupsi (LIK), Bang Awie kepada Skor
beberapa waktu lalu.
“Ini aneh bin ajaib, perusahaan
yang telah memalsukan surat menteri
kehutanan dan sudah dicabut IUPnya
malah dihidupkan kembali” ujar Awie
saan Agung menindaklanjuti dug-
aan tindak pidana yang dilakukan
Kerry dan mengungkap oknum yang
melakukan Pemalsuan surat menteri
kehutanan terkait ijin penggunaan ka-
wasan hutan lindung untuk kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi tambang
nikel oleh PT ST. Nickel Resources.
Berdasarkan penelusuran Skor,
surat Keputusan Bupati Konawe ten-
tang perubahan titik koordinat batas
wilayah izin usaha pertambangan
(WIUP) operasi produksi PT. ST. Nickel
Resources itu, dituangkan dalam pen-
gumuman rekonsiliasi izin Usaha Per-
tambangan (IUP) yang dipublikasikan
Direktorat Minerba pada pengumu-
man Tahap XV (evaluasi daerah) seba-
gaimana dapat dilihat pada website
resmi Ditjen Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (www.minerba.esdm.go.id).
Pada website Ditjen Minerba itu,
selain keputusan Bupati Nomor 224
tahun 2014, rekonsiliasi IUP PT. ST.
Nickel Resources juga diperkuat den-
gan rekomendasi gubernur Sulawesi
Tenggara dengan nomor 540/928.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut,
Biro Humas Pemkab Konawe belum
memberi tanggapan hingga berita ini
ditulis. ■Red.02
HAL itu terungkap ketika pem-
bahasan Pra Anggaran tahun
2015 antara Komisi II DPRD Muba
bersama pihak PT MEP beberapa
waktu lalu. Dalam rapat itu, se-
jumlah anggota Komisi II geram
lantaran pihak PT MEP belum
mempersiapkan laporan keuan-
gan yang dipertanyakan anggota
Komisi II.
Koordinator Komisi II, Darwin
AH SH yang juga Wakil Ketua I
DPRD Muba mengalamatkan ke-
marahannya kepada petinggi PT
MEP yang hadir. Dia menduga
adanya penyalahgunaan keuan-
gan di perusahaan itu dan akan
merekomendasikan kepada Bu-
pati Muba.
Sementara Ketua Komisi II H.
Perlindungan Harahap SH menga-
takan PT. MEP bukan perusahaan
untuk mencari keuntungan sema-
ta, namun lebih untuk melayani
masyarakat Kabupaten Muba
pada umumnya, dan khususnya
kecamatan Lalan.
Dalam rapat pra anggaran itu,
SKOR, Muba-Sumsel
Komisi II DPRD Kabupaten Muba menduga adanya
penyimpangan penggunaan anggaran pada tahun
2014 di PT Muba Elektrik Power (MEP). Perusahaan
BUMD Pemkab Muba itu ditengarai menjadi ladang
korupsi para oknum petinggi perusahaan.
Komisi II DPRD Muba juga mem-
pertanyakan tentang dana sebe-
sar Rp 18 Miliar yang diperuntu-
kan bagi masyarakat Kecamatan
Lalan, karena hingga kini belum
ada data real.
“Dana tahun 2014 sebesar Rp
18 Miliar itu, untuk hidupnya
mesin listrik di kecamatan Lalan
selama 24 jam. Kalau nanti dalam
laporan diduga ada penyimpan-
gan, kita akan mengakomodir un-
tuk diaudit BPK,” imbuhnya.
Dari pantauan Skor di keca-
matan Lalan, untuk mengalirkan
api pada jaringan listrik di keca-
matan Lalan PT. MEP menyiapkan
5 mesin jenset, 4 yang dioperasi-
kan dan 1 nya sebagai cadangan.
Mesin-mesin ini menggunakan
bahan bakar (BBM) solar industri.
Salah seorang warga di keca-
matan Lalan, Bardi mengungkap-
kan kepada Skor bahwa listrik
didaerahnya tidak normal dan
sering padam secara bergiliran.
“Listrik di desanya dulu hidup
dari Pukul 18.00 WIB dan matinya
pada Pukul 21.00 WIB. Namun
sekarang berubah, hidup bergil-
iran satu malam hidup dari Pu-
kul 18.00 WIB sampai Pulul 24.00
WIB, kadang kala sampai Pukul
6.00 pagi. Dan esok hari tidak
hidup sama sekali, bahkan ka-
dang sampai dua hari baru hidup
kembali” tutur Bardi
Berdasarkan analisa perhitun-
gan masyarakat Lalan, penggu-
naan BBM untuk menghidupkan
4 mesin setiap malamnya satu
mesin menggunakan BBM solar
sebanyak 500 liter, jadi kalau 4
mesin semalamnya 2.000 liter,
“Tapi listrik di desa kami
hidupnya tidak normal, padahal
pembayaran dalam satu rumah
mencapai dari Rp 150.000 sampai
Rp 200.000, itu yang terjadi pak,”
ungkapnya.
Kepala Perwakilan PT.MEP La-
lan, Ari ketika dikonfirmasikan
melalu SMS ke Ponselnya mengat-
akan Pemakaian BBM pada mesin
diesel itu bervariasi.
“Supaya lebih jelasnya bapak
bisa datang ke Kantor P16, kar-
ena laporan kami sudah lengkap
dan apa bila masih ragu dengan
laporan yang ada, kita bisa nung-
gu mesin itu sama-sama, dan pe-
makaian BBM itu jelas adanya dan
barangnya mudah untuk dicek,”
pungkasnya. ■Yudi/S10
dengan nada curiga.
Awie meminta aparat penegak
hukum agar segera melakukan pe-
nyelidikan tentang dugaan pelang-
garan hukum yang dilakukan Bupati
Konawe.
Senada dengan itu, Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat Himpunan
Masyarakat Tolaki Indonesia (HMTI),
Muh. Hajar juga menduga adanya
penyalahgunaan kewenangan serta
penerimaan gratifikasi yang dilaku-
kan Bupati Konawe, Kerry Saiful
Konggoasa.
Hajar juga mendesak agar Kejak-
10. 10 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
embangunan Kantor Polsek tiga lantai
ini secara resmi dimulai dengan peleta-
kan batu pertama oleh Walikota Bekasi,
Rahmat Effendi di atas lahan fasos/fa-
sum Perumahan Kranggan Permai sel-
uas 1000 Meter persegi.
Peresmian tersebut dihadiri seluruh Kepala
SKPD Kota Bekasi dan Jajaran Polresta Bekasi Kota,
Walikota dalam sambutannya mengatakan, adanya
Polsek Jati Sampurna merupakan sebuah ide dan
inovasi warga Jati Sampurna itu sendiri dan jajaran
Polresta Bekasi Kota.
“Secara khusus Camat Bekasi Timur dan Camat
Mustika Jaya agar bisa mencontoh Camat Jati Sam-
purna yang menyediakan lahan untuk membangun
kantor polsek di wilayahnya,” ucap Rahmat.
Rahmat menambahkan bahwa nantinya akan
menyusul beberapa kantor polsek baru seperti di
Bekasi Timur dan Mustika Jaya, “Pemkot Bekasi
juga menyiapkan 120 motor untuk Binmaspol dan
50 motor trail 250 cc untuk anggota lantas,” jelas-
nya.
Anggaran yang dipergunakan untuk pembangu-
nan tersebut berasal dari APBD dan bantuan Kon-
sorsium, Bupati berharap agar pembangunan ini
SKOR, Kota Bekasi-Jabar
Pemerintah Kota (Pemkot) Beka-
si beserta jajarannya meresmi-
kan cikal bakal kantor Polsek Jati
Sampurna yang akan dibangun di
Jalan Alternatif Cibubur, Kecama-
tan Jati Sampurna, Kota Bekasi,
Kamis (26/03/2015) lalu.
didukung semua elemen masyarakat kota Bekasi,
"harapannya, masyarakat lebih dekat melaporkan
tindak kejahatan".
Kapolres Bekasi Kota, Kompol. Rudi Setiawan,
SIK. SH. MH. Mengatakan, dari 12 Kecamatan di
wilayah Kota Bekasi, baru terdapat Delapan kantor
Polsek karena itu dirinya berupaya untuk memaksi-
malkan keamanan di wilayahnya.
"Berdirinya polsek-polsek baru di Kota Beka-
si akan memaksimalkan pelanyanan kepada
masyarakat".
Terimakasih kepada Walikota, anggota DPRD,
Konsorsium dan seluruh masyarakat kota Bekasi
yang ikut berperan dalam pembangunan itu, kata
Kapolres menambahkan.
Ketua Konsorsium, Dedy mengatakan sebagai
pengusaha di wilayah Jati Sampurna dirinya sangat
mendukung pembangunan tersebut demi keaman-
an dan ketenteraman masyarakat dan pengusaha.
"Kita mendukung pembangunan ini dengan
melakukan penggalangan dana dari konsorsium
seperti, Plaza Cibubur, PT. Citra Grand/Sinar Bahana
Mulya, PT. Wis, PT Bumindo, Kopas Kranggan dan
Raffles Hill sehingga dana terkumpul sekitar Rp 850
Juta. ■Alfi/S10
SKOR,OKU-Sumsel
DINAS Pertambangan dan Energi
Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi
Sumatera Selatan mendatangi lokasi
tambang batu akik di desa Simpang
Empat Kecamatan Lengikiti, Selasa
(10/3/2015).
Kedatangan Tim dari dinas pertam-
bangan itu untuk melakukan pendataan
para penambang batu akik yang marak
dilakukan masyarakat setempat namun
belum terdata oleh dinas pertamban-
gan OKU.
Demikian disampaikan Ketua Tim
pendataan, Abd Toyib, ST, M.Si disela
sela kunjungannya di lokasi pertam-
bangan batu akik.
“Pendataan ini dinilai sangat mend-
esak karena aktivitas penambang tanpa
izin ini sudah cukup menyebar dan
perlu dilakukan pembinaan dan penert-
iban” ujar Toyib
Pendataan dilakukan secara per-
suasif di dua lokasi yaitu Talang Air
Karet Desa Simpang Empat dan Desa
Penindaian Kecamatan Lengkiti. Hal
itu menurut Toyib merupakan tahap
awal sekaligus melakukan pembinaan
dan sosialisasi kepada para penambang
yang sedang beraktifitas di lokasi.
“Hati –hati, kalau sudah meng-
gali supaya ditutup kembali agar tidak
membahayakan,” ujar Toyib yang juga
merupakan Kabid Pertambangan Umum
OKU kepada Para Penambang
Tim pendataan diketuai Abd Toyib
ST MSi bersama Sekretaris Dinas Per-
tambangan dan Energi, Juarsyah S Sos
MM (anggota) Sekretaris Tim , Akhirul
Jaya W ST M eng . Kemudian Anildaz
Pagusri ST SE, Agusnan Effendi SE, Listi-
nawati ST, Ilhamyani ST, Agus Sismanu
K ST, Dasmari ST.
■Asni
SKOR OKU S l P d t dil k k
SKOR, Muba-Sumsel
PROGRAM pembangunan jaringan
listrik pedesaan di wilayah Kabupaten
Musi Banyuasin yang menghabiskan
anggaran puluhan miliar rupiah, men-
uai sorotan masyarakat. Proyek yang
dilaksanakan Dinas Pertambangan Dan
Energi pada tahun anggaran 2014 itu
ditengarai sarat korupsi dan kolusi ser-
ta mark up anggaran.
Selain itu, maraknya pungutan liar
(Pungli) di tingkat birokrasi. Hal itu
membuat beberapa LSM dan Tokoh
Masyarakat Muba berencana memper-
soalkan proyek itu ke ranah hukum.
Tokoh Masyarakat Muba, A. Aripai
alias Kritis ketika ditemui SKOR menga-
takan anggaran yang dikeluarkan Pem-
kab Muba untuk membangun jaringan
listrik pedesaan tersebut cukup besar.
Sementara hasilnya tidak sesuai den-
gan yang diharapkan. Lebih ironis lagi,
beberapa pekerjaan dikerjakan oleh
satu perusahaan, hal itu menurut Ari-
pai menunjukkan adanya praktek kong-
kalikong.
“Pembangunan jaringan listrik itu
tidak memuaskan, karena terlalu ban-
yaknya pungli di tingkat birokrasi,
ditambah lainnya seperti mark up ang-
garan. Hal ini jelas akan mengurangi
biaya pembangunan yang ada, wajar
saja kalau hasilnya amburadul,” ung-
kap tokoh yang terkenal vokal ini.
Aripai juga mengaku selalu meman-
tau apapun pembagunan yang ada di
Kab Muba, hal itu lanjut Aripai adalah
wujud tanggungjawabnya sebagai pu-
tra Muba asli.
“Beberapa persoalan yang ada di
Kab Muba memang saya tampung dan
jika memang kesalahannya sudah kele-
watan, maka akan saya laporkan ke
penegak hukum, biar mereka yang me-
meriksa,” tandasnya.
Proyek jaringan listrik desa itu juga
mendapat perhatian dari Ketua Aliansi
LSM Lab Muba Drs. M Nuh Soleh yang
mengaku telah melakukan investigasi
di lapangan seperti pembangunan jar-
ingan listrik di Desa Macang Sakti Keca-
matan Batang Hari Leko.
Soleh menyebutkan pembangunan
jaringan listrik di desa macang sakti itu
menelan dana pembangunan sebesar
Rp 7 miliar, namun kondisi tiang listrik
saat ini sudah ada yang roboh. Bahkan
kabel sebagian sudah hilang.
“Padahal waktu pemasangan disak-
sikan Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi Muba. Bahkan pada kesempatan
itu, dia mangatakan, target di tahun
2014 Desa Macang Sakti sudah dialiri
listirik. Namun kenyataannya hingga
kini janji Kepala Dinas tersebut hanya
isapan jempol belaka,” tegasnya.
Beberapa kali Skor berusaha meng-
konfirmasi terkait hal tersebut kepada
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
Kab Muba Zulfakar, namun yang ber-
sangkutan selalu tidak ada di tempat.
■Yudi Febriansyah/S10
11. 11 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
PADAHAL jembatan semi per-
manen sepanjang 30 meter itu adalah
jembatan vital merupakan satu-sa-
tunya jalur transportasi yang men-
ghubungkan beberapa desa dalam
wilayah kecamatan Uepai sekaligus
merupakan urat nadi perekonomian
beberapa desas eperti Desa Raua,
Tamesandi, Anggawo, Motehe.
Akibat belum adanya perhatian
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Konawe khususnya DinasPekerjaan
Umum Kabupaten Konawe, akhirnya
Kepala Desa Rawua, Masaruddin-
menggalang masyarakatnya untuk-
membuat jembatan darurat dengan-
cara swadaya masyrakat.
Berdasarkan pantauan Skor, Jem-
batan darurat yang dibangun warga
itu menggunakan bambu dan kayu
yang menghubungkan kedua sisi sun-
gai, namun kondisinya masih rawan
kecelakaan akibat masih adanya celah
antara bambu yang memungkinkan
warga terjatuh kesungai.
Ketika ditemui Masaruddin saat
melaksanakan kerjabakti pembuatan-
jembatan menjelaskan jika pihaknya
sudah mengusul atau menyampaikan
permohonan tertulis kepada Bupati
Konawe agar jembatan Sungai Amer-
oro dapat segera dibangun kembali.
“Kami sudah minta agar jembatan
ini dibangun tetapi belum adareal-
isasi dari pemerintah, sehingga kami
berinisiatif sendiri bersama warga
masyarakat untuk membangun jem-
batan ini” ujarnya beberapa waktu-
lalu.
SKOR, Konawe-Sultra.
Jembatan sungai Ameroro yang ambruk akibat han-
taman banjirdua tahun lalu, hingga saat ini masih da-
lam kondisi memprihatinkan.Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Konawe terkesan tutup mata, pasalnya belum
ada upaya perbaikan yang dilakukan selama ini.
Tokoh masyarakat, Gunawan Said
kepada Skor meminta perhatian Pem-
kab Konawe agar sesegera mung-
kin membangun kembali jembatan
tersebut agar masyarakat pengguna
jembatan dapat merasa nyaman dan
tidak was-was lagi ketika mereka-
melintasi jembatan tersebut.
“Harusnya mereka tanggap dan
paham begitu pentingnya keberadaan
jembatan sungai Ameroro ini ba-
gaimanapun warga ke lima desa yang
ada di seberang sungai Ameroro ada-
lah mayoritas petani yang setiap ha-
rimelintasi jembatan ini” pintanya.
Sementara, kepala seksi Bina Mar-
ga PU Kabupaten Konawe, Sumarto
via ponselnya mengaku sudah men-
gusulkan pembangunan jembatan
tersebut dalam Musrembang baru-
baru ini untuk dimasukkan dalam
pendanaan tahun 2016 karena dan-
anya sangat besar mencapai miliaran
rupiah.
Selain pembangunan jembatan,
Sumarto juga menyebutkan adanya
usulan pembangunan jalan semi per-
manen sepanjang 4 km pada daerah
perkampungan.
■NasrulAnas
1isi ke-31/Tahuh n IVIV/April 2015
etua KMPA Tunas Hijau Air-
madidi, Maria Taramen men-
gatakan bahwa perusahaan
tambang, PT Mikro Metal
Perdana (MMP) telah dila-
rang beroperasi di Pulau Bangka seba-
gaimana keputusan Mahkamah Agung
(MA) tertanggal, 02 September 2013.
“Keputusan MA itu otomatis menggu-
gurkan Surat Keputusan (SK) Bupati Mi-
nahasa Utara yang menjadi dasar hukum
beroperasinya perusahaan tersebut”, kata
Maria.
Ditambahkan Maria Taramen, PT MMP
melanggar sejumlah aturan perundangan
SKOR, Minahasa Utara-Sulut
Penolakan sejumlah Lem-
baga Swadaya Masyarakat ter-
hadap masuknya perusahaan
tambang biji besi ke Pulau
Bangka, Kecamatan Likupang
Timur, Kabupaten Minahasa
Utara terus diteriakkan kare-
na dikwatirkan merusak ling-
kungan dan kelestrian alam.
seperti UU No 27 Tahun 2007 dimana dijelas-
kan bahwa pulau yang luasnya kurang dari 5
Km2 tidak boleh ditambang sementara luas
pulau Bangka tidak lebih dari 3,319 Ha.
Sesuai rencana tata ruang wilayah, Pulau
Bangka tidak diakomodir untuk areal pertam-
bangan, "ini aneh, masa RTRW tidak menga-
komodir tetapi Bupati berani mengeluarkan
IUP kepada PT MMP", tutur aktivis perempuan
Sulut ini.
Dari pantauan SKOR, saat ini terdapat se-
jumlah alat berat di lokasi tambang.
Terkait hal tersebut, pihak PT MMP belum
dapat dikonfirmasi hingga berita ini ditulis.
■Arham
12. 12 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, Baturaja-Sumsel
anyaknya truk bermuatan
berat pengangkut hasil
tambang batubara yang
hampir setiap hari me-
lenggang bebas di jalan
lintas kota baturaja menuai sorotan
warga dan anggota legislatif Kabu-
paten Oku Provinsi Sumatera Sela-
tan.
Sejumlah anggota DPRD Oku
mengaku geram dan kesal. Pasalnya
aktifitas truk-truk milik perusahaan
tambang di Oku itu dinilai mengaki-
batkan rusaknya ruas jalan lintas di
kota Baturaja namun hingga kina
pihak Pemerintah Kabupaten Oku
terkesan tutup mata dan tidak pedu-
li.
Salah satu anggota DPRD
Oku, Yudi Purna Nugraha saat
ditemui tim Skor diruang kerjanya
mengatakan,banyaknya truk pen-
gangkut batubara milik perusahaan
yang melintasi jalan lintas kota
baturaja itu melanggar aturan dan
undang undang yang berlaku.
Peraturan yang dilanggar lanjut
Yudi adalah undang undang no 4
tahun 2009, tentang pertambangan
mineral dan batu bara serta perda
no 5 tahun 2011 Sumatera Selatan
yang menyatakan bahwa pelaksan-
aan angkutan pertambangan harus
memiliki jalur khusus yang tidak me-
lewati jalan kota ( umum ).
“Tidak dibenarkan angkutan ba-
tubara melintas di jalan umum. Pe-
merintah harus tegas dalam menilai
hal tersebut” UjarYudi kepada Skor
beberapa waktu lalu.
Menurut dia,seharusnya Pemeri-
tah Kabupaten Oku dapat mendesak
pemegang izin usaha tambang batu
bara untuk membuat jalan khusus
dalam mengeluarkan hasil pertam-
banganya.
Yudi mencontohkan PT Bukit
Asam yang mengeluarkan hasil per-
tambangan dengan menggunakan
jalur kereta api ( ka ) mestinya pe-
merintah harus bisa memikirkan
nasib rakyat,bukan malah menutup
mata dan menutup kuping.
Lebih lanjut Yudi menuturkan
sesuai undang undang no 4 tahun
2009 pasal 6 ayat 1 huruf n bahwa
pemerintah berkewajiban untuk
membina dan mengawasi kegiatan
pertambangan
“Walaupun pemegang IUP dan
IUPK boleh menggunakan sarana dan
prasarana umum.namun dalam pera-
turan tersebut tidak menjelaskan
mengenai pengangkutan”imbuhnya.
Selain itu,Yudi juga mengaku
heran,pemerintah mengeluarkan
IUP dan IUPK terhadap perusahan
tambang batubara di Oku tanpa me-
minta perusahan membuat rencana
pengangkutan hasil tambang ter-
lebih dahulu.
“Dalam waktu dekat ini kami akan
pertanyakan ke pihak terkait karena
keluhan masyarakat. Makanya kami
dari komisi 1 berhak mempertanya-
kan keluh kesah masyarakat terh-
adap angkutan batubara yang melin-
tas dijalan kota" pungkasnya.
■Asni
SKOR, Muba
SETELAH melalui pembahasan alot
dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daer-
ah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin
dan Bagian Anggaran (Banggar) DPRD
Muba, akhirnya Rancangan Peraturan
Daerah (Raperda)Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Angg-
aran 2015 disahkan menjadi Peraturan
Daerah (Perda). Pengesahan dilakukan
pada rapat Paripurna masa persidan-
gan ke 4, di Ruang Rapat Paripurna
DPRD Muba, Jumat (20/3) lalu.
Selesainya proses pembahasan
APBD Muba tahun 2015 tersebut ditan-
dai dengan penandatanganan berita ac-
ara persetujuan bersama Bupati Muba
H Pahri Azhari dengan Pimpinan DPRD
Muba, Riamon Iskandar beserta para
Wakil Pimpinan DPRD Muba terhadap
Raperda APBD menjadi Perda yang
disaksikan oleh para angota dewan,
SKPD, tokoh Masyarakat, dan kalangan
LSM.
Rapat Paripurna dimulai dengan
pembacaan rancangan keputusan ber-
sama DPRD dengan Bupati Muba oleh
juru bicara Badan Anggaran, Iin Febri-
anto SIp yang menyatakan, total APBD
Kabupaten Muba Tahun 2015 sebesar
Rp. 3.081 triliun.
Bupati Muba H Pahri Azhari dalam
sambutannya mengatakan, mungkin
SKOR Baturaja Sumsel mineral dan batu bara serta perda sesuai undang undang no 4 tahun
SKOR Muba
SKOR,Bitung-Sulut
KASUS dugaan pemalsuan tanda tangan akta hi-
bah tanah TK Negeri Pembina Kota Bitung, Prov. Sulut
yang lama “mati suri” kini kembali mencuat.
Adi Mulyono yang merupakan pemilik lahan se-
luas 1820 Meter persegi itu kembali membeberkan
pembicaraannya dengan sejumlah petinggi Kota Bi-
tung beberapa waktu lalu seperti Walikota, Wakil
Walikota, Sekkot, Ketua DPRD dan Kadis pendidikan
yang bersepakat untuk membayar tanah yang ditem-
pati sekolah TK Negeri Pembina kepada pemilik tanah
(Adi Mulyono,red).
Menurut Adi, Walikota Bitung, Hanny Sondakh
bersama seluruh jajaran terkait telah sepakat akan
membayar tanah tersebut dengan menginstruksikan
kepada Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Herman Rom-
pis dan Camat Matuari, Ellen Sutrisno (pejabat saat
itu) untuk mempersiapkan administrasinya termasuk
semua keinginan masyarakat belum
terakomodir secara tuntas dalam APBD
tahun 2015 ini. Hal ini karena adanya
program-program pembangunan dan
pembatasan anggaran yang tersedia
setiap tahunnya. Untuk itu, ke depan
kita semua harus bekerja lebih keras
lagi untuk meningkatkan pendapatan
daerah.
“Semua pandangan, pendapat dan
himbauan para anggota Dewan melalui
pandangan fraksi, akan menjadi catatan
kami untuk bertindak dan melangkah
ke depan demi kemajuan Kabupaten
Muba yang kita cintai,” ujar Pahri.
Sementara Ketua DPRD Muba Rea-
mon Iskandar mengucapkan teri-
makasih kepada seluruh pihak yang
telah bekerja keras dan bersungguh-
sungguh dalam pembahasan maupun
Rapat Pleno Paripurna ini, hingga APBD
Muba dapat disahkan hari ini.
Menurutnya, kami selaku DPRD
Muba berharap kerjasama yang baik
dan kekompakan, agar kita dapat men-
gatasi potensi pengurangan anggaran
untuk tahun mendatang.
“Kita tetap harus bersatu untuk
pembangunan Kabupaten Muba yang
lebih baik dan sekaligus meningkat-
kan kesejahteraan serta kemakmuran
masyarakat Muba," katanya penuh
harap. ■Yudi/S10
akta jual beli.
"Walikota waktu itu memerintahkan Herman
Rompis untuk memberikan uang sejumlah Rp 39 Juta
kepada Ellen Sutrisno untuk menyelesaikan penguru-
san akta jual belinya," kata Mulyono.
Mulyono menjelaskan bahwa saat itu dirinya me-
nandatangani kwitansi yang akan dibayarkan setelah
pembayaran tanah selesai,"saya menandatangani
kwitansi untuk biaya AJB dan menyerahkan serti-
fikat kepada Camat matuari, Ellen Sutrisno (pejabat
saat itu, red) dan sampai hari ini sertifikat itu belum
dikembalikan kepada saya padahal tidak terjadi jual
beli dan terakhir saya dapat kabar jika sertifikat itu
berada di Bagian Aset Daerah", terangnya.
Mantan Camat matuari, Ellen Sutrisno saat dikon-
firmasi membantah telah menerima perintah pen-
gurusan akta jual beli dan menahan sertifikat asli
milik Adi mulyono, Adi Mulyono tidak punya bukti
dan dasar untuk menudingnya
menerima uang pengurusan
akta itu, “berita ini adalah
berita sampah,Adi Muly-
ono itu hanya menam-
bah nambah dosa saja
jika mengatakan saya
terima uang dan
sebenarnya ini beri-
ta sampah yang tidak
layak di ekspos, jika
kamu paham mana
yang pantas di ek-
spos mana yang
tidak", kata Ellen
Sutrisno via se-
lulernya.
■Arham
13. 13 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
KANDIDAT yang lolos adalah Bima Haria Wibisana
dari BKN, Budhi Santoso dari Bappenas, Makhdum Priyat-
no dari STIA LAN, Masduki dari BKN, Mohammad Syamsul
Maarif dari IPB, Bahrul Hidayat dari Kemendikbud dan
Sri Hadiati Wara Kustriani dari LAN sementara Guru Be-
sar Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. DR. Muh. Nur
SKOR, Jakarta
SELEKSI terbuka
calon Pimpinan Tinggi
Utama Kepala Badan
Kepegawaian Negara
(BKN) Tahun 2015
telah meloloskan Tujuh
kandidat Kepala BKN
dalam seleksi pembuatan
makalah setelah
sebelumnya melalui
seleksi administrasi.
Sadik, MPM Gugur pada seleksi tersebut.
“Tujuh kandidat yang lolos seleksi itu direncanakan
menjalani tes selanjutnya (wawancara) pada Tanggal, 13-
14 April 2015 mendatang,” kata kasi informasi dan pub-
likasi Humas BKN, Berry (6/4).
Tirta/Risma
Dr. Ir Bima Haria Wibisana, MSIS
NIP : 19610719 1989031001
Tempat Tgl Lahir : Jakarta 19 Juli 1961
Pangkat/Gol. Ruang: Pembina Utama Madya,
IV/d
Pendidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Wakil Kepala BKN
Dr. Makhdum Priyatno, MA
NIP : 19610811. 198603. 1. 001
Tempat Tgl Lahir : Purbalingga, 11 Agustus
1961.
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama, IV/e
Pedidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Ketua STIA LAN
Prof. Dr. Ir. Mohammad Syamsul Maarif, M.Eng,
Dipl. Ing, DEA
NIP : 195809041982031004
Tempat Tgl Lahir: Pamekasan, 4 September 1958
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama, IV/e
Pedidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Guru Besar Tetap Bidang Mana-
jemen Sumber Daya
Manusia IPB, Institut Pertanian Bogor
Sri Hadiati Wara Kustriani, SH, MBA
NIP : 195907151986032001
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 15 Juli
1959
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama, IV/e
Pedidikan Terakhir : S-2
Jabatan Terakhir : Deputi Bidang Kajian Kebi-
jakan Lembaga Administrasi Negara
Dr. Ir. Budhi Santoso, MA.
NIP : 195908061986111001
Tempat Tanggal Lahir : Jogjakarta, 06 Agus-
tus 1959
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama
Madya, IV/d
Pedidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Fungsional Perencanaan
Utama, Bapennas.
DR. Masduki, SH. MM
NIP : 195810151985031001
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 15 Oktober
1958
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama, IV/e
Pedidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Analis Organisasi BKN
Bahrul Hayat
NIP : 195904301986031016
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 30 April
1959
Pangkat / Gol. Ruang : Pembina Utama, IV/e
Pedidikan Terakhir : S-3
Jabatan Terakhir : Analis Akuntabilitas dan
Kinerja Ahli Muda, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
14. 14Edisi ke-31/Tahun IV/April 2015
royek yang bernilai Rp 23 Miliar
itu dimenangkan oleh PT KIS, pe-
menang kemudian mensubkon-
trakkan seluruh pekerjaan dengan
harga Rp 4 Miliar lebih kepada PT
LMP yang dikerjakan menggunakan lift be-
kas dari cina. Sebelum Kementerian KUKM
mengumumkan pemenang lelang, PT LMP
telah terikat perjanjian kerjasama pen-
gadaan dan pemasangan Delapan unit ser-
vice elevator dengan PT LH sehingga kuat
dugaan penetapan pemenang lelang telah
diatur.
Parahnya, semua pihak terkait di Ke-
menterian KUKM telah bekerjasama me-
muluskan “pencurian” anggaran proyek
tersebut. Pasalnya, oknum-oknum yang ter-
libat dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik
(BAPF), Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
(BAPP) dan Berita Acara Serah Terima peker-
jaan (BAST) memberikan rekomendasi baik
dan pekerjaan dinyatakan selesai kemu-
dian dibayarkan 100% padahal hasil pen-
elusuran Tabloid SKOR saat itu kondisi fisik
pekerjaan belum mencapai 50 %.
Kejaksaan Tinggi DKI telah menyidik ka-
sus itu dan menetapkan Dua Tersangka yak-
ni Kasyadi (Pegawai KUKM), Samsul Bahri
(Dirut PT LH) dan Rini Y. Fatimah (Dirut PT
KIS). Sementara Pejabat Pembuat Komit-
men (PPK), Asnawi Bahtiar telah meninggal
sehingga oknum-oknum pejabat diatasnya
tidak dapat ditelusuri, “sumbernya kan PPK,
PPK nya meninggal jadi keatas ini tidak bisa,
mentok disitu” kata pihak Penkum dan Hu-
mas Kejati pada SKOR, (20/3/15).
Berdasarkan rilis siaran Pers yang di-
terima SKOR dari Humas Kejati DKI terkait
perkembangan penanganan perkara terse-
but menerangkan bahwa, “akibat perbua-
tan para tersangka tersebut mengakibat-
kan kerugian Negara kurang lebih sebesar
Rp 17.430.534.091 sesuai hasil audit perhi-
tungan kerugian dari BPK.”
“Ketiganya disangkakan melanggar
pasal 2, pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) hurf
b Undang-undang Nomor:31 Tahun 1999 jo
Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2001 jo
pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.”
Aktivis Lembaga Informant Korupsi (LIK),
yang akrab disapa Bang Awi mengatakan
jika PPK suatu proyek pengadaan mening-
gal dan pihak-pihak diatasnya tidak dapat
disidik kemudian penangan-
an kasusnya menjadi buntu
maka hal itu perlu dijadikan
topik diskusi hukum yang me-
narik.
“Dalam kasus korupsi di KUKM
itu sudah sangat jelas dugaan
keterlibatan oknum-oknum
yang menandatangani BAPF,
BAPP dan BAST serta Konsultan
proyek dan Panitia Penerima
Barang yang kompak memberi-
kan penilaian baik dan peker-
jaan selesai 100% sehingga ter-
jadi serah terima pekerjaan dan
pembayaran,” ungkap Awi.
Awi melanjutkan, “saya me-
minta Tabloid SKOR bersama-
sama dengan LIK agar menanya-
kan permasalahan itu ke komisi
Hukum DPR serta Pakar Hukum
Pidana agar permasalahannya jadi
Pemenang
PT KIS, Kon
(27Agustus 2
pelaksanaan
ber 2012)
Pekerjaan dibayarkan 100% kepada PT
KIS melalui SP2D No. 211958A/019/110 (10
Desember 2012), dilampiri BAST Panitia
Penerima Barang/Jasa Nomor 438/BAST/-
PBJ/SM/XI/2012 ( 26 November 2012) yang
menyatakan bahwa pekerjaan pengadaan
lift telah dinyatakan selesai 100%.
SKOR, Jakarta
Masih segar di ingatan
kita tentang kasus korupsi
pengadaan Delapan unit
lift di Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah
(KUKM) Tahun anggaran
2012 yang merugikan Negara
hampir Rp 20 Miliar.
(27
pela
ber 2an
terang benderang, ”
tegasnya.
Informasi yang di-
himpun Tabloid SKOR
bahwa Pejabat Pem-
buat Komitmen (PPK),
pada proyek pen-
gadaan Delapan unit lift KUKM ada-
lah juga PPK pada proyek pengadaan
Video Tron KUKM, kedua proyek itu
dilaksanakan pada tahun anggaran
yang sama 2012, sebagaimana diket-
ahui bahwa kasus korupsi video tron
melibatkan anak mantan Menteri
KUKM, Syarif Hasan sebagai tersang-
ka yakni Rievan Afrian. ■Tirta
Surat penawaran harga oleh
AS/LMP/VI/2012 (22 Juni 20
Perjanjian Kerjasama Nomo
tentang perjanjian kerjasam
delapan unit service elevato
LH telah mengetahui adan
rian KUKM sebelum pengu
S
A
P
t
d
dibayarkan 100% kepa
D No. 211958A/01
ilampiri BA
Nomo
L
15. 15Edisi ke-31/Tahun IV/April 2015
g Lelang:
ntrak No. 486/Kont/SM.3/VIII/2012
2012) sebesar Rp 23,2 Miliar (waktu
n 120 hari, berakhir pada 24 Desem-em-
h PT LMP ke PT LH : Nomor 385/PL1998/
012) lalu ditindaklanjuti dengan Surat
or L0216/HK/LMP/VII/2012 (16 Juli 2012)
ma pengadaan dan pemasangan atas
or merk Louser berarti PT LMP dan PT
nya proyek pengadaan lift Kemente-
umuman lelang dilaksanakan.
16. 16 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SALAH sorang tokoh masyarakat
asal Muba, A Aripai mengatakan ka-
sus Petro Muba iti tidak bisa dibi-
arkan begitu saja melainkan harus
diusut tuntas agar bisa diketahui ke
mana uang rakyat belasan miliar itu
mengalir.
Selain itu Aripai juga meminta
semua pihak yang terlibat dan me-
nikmati uang di Petro Muba dengan
cara yang melanggar hukum agar
ikut bertanggung jawab.
“Kasus ini harus dibawa ke ranah
hukum, jika perlu laporkan ke KPK,”
demikian ungkap tokoh yang terke-
nal vokal ini, beberapa waktu lalu.
SementaraAnggota Komisi II DPRD
Kab Muba dari Fraksi PDI-P, H Ismail
mengatakan PT Petro Muba yang
membawahi sejumlah anak perusa-
haan seharusnya tetap memikirkan
aspek efisiensi dan keuntungan peru-
sahaan dalam operasionalnya, Karena
hasil dari keuntungan perusahaan itu
lanjut Ismail pada akhirnya akan da-
pat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Muba.
“Setahu saya, selama ini Petro
SKOR, Muba-Sumsel
Terbongkarnya dugaan penyelewengan dana hingga
14 Miliar di Petro Muba yang dipublikasikan Badan Pe-
meriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Selatan,
sebagaimana dilansir Skor dan media massa lainnya
beberapa waktu lalu, mendapat perhatian banyak ka-
langan. Aparat penegak hukum diminta bertindak ce-
pat mengusut tuntas dugaan korupsi itu.
Muba selalu dianggarkan pada APDB,
seperti halnya benalu, terkait den-
gan saham kepemilikan pemerintah
kabupaten, memang ada sejumlah
kejanggalan seperti apa yang ditemu-
kan BPK, beberapa di antaranya tidak
dilampirkan pada laporan keuangan.
Jadi wajar BPK mempertanyakan ke
mana saham itu selama ini" ungkap-
nya.
Ketua Aliansi LSM Kab Muba, Drs
M Nuh Soleh ketika dimintai keteran-
gan terkait dugaan penyelewengan
dana di Petro Muba mengatakan,
pihaknya sudah lama mengendus du-
gaan penyelewengan dana di Petro
Muba. Bahkan Soleh mengaku lem-
baganya telah menerima beberapa
data terkait dugaan penyimpangan
dana tersebut.
Soleh juga mengharapkan agar
Pemkab Muba mengambil langkah te-
gas terkait bobroknya pengelolaan di
Perusahaan Daerah (Perusda) itu.
“Pemkab Muba diharapkan men-
injau ulang manajeman yang ada.
Bahkan jika perlu, kalau memang
tidak ada hasilnya bagi Pemkab
Muba, Petro Muba dibubarkan saja,”
tukasnya.
■Yudi F/S10
SEKRETARIS Jenderal PB HIPMI
Maros Raya, Tasmin Hamliong,
Senin (23/3), mengatakan bahwa
kehadiran perusahaan semen itu
berpotensi merusak hutan, ling-
kungan dan areal pertanian war-
ga, "Karena itu, kami mengajak
masyarakat agar ikut menolak kar-
ena kawasan hutan dan pegunun-
gan karst Maros wajib kita jaga ke-
lestariannya," katanya.
Kawasan itu menyimpan
keanekaragaman flora dan fauna
serta cadangan air yang melimpah,
jika dieksploitasi maka dipastikan
mengancam kelangsungan hidup
masyarakat Maros dimasa yang
akan datang.
Dari 500 Hektar lahan yang akan
dijadikan lokasi pembangunan
pabrik, sekitar 300 Ha. diantaranya
adalah lahan pertanian produk-
tif, “Pemerintah Kabupaten Maros
harus lebih bijak dalam menerima
investasi, jangan karena mengejar
pendapatan asli daerah (PAD) tapi
disisi lain mengancam kelangsun-
gan Sumber Daya Alam (SDA)”, tu-
tur Tasmin.
Investasi SDA selama ini tidak
signifikan meningkatkan kese-
jahteraan rakyat, yang terpenting
adalah peningkatan kualitas SDM
karena dengan begitu kesejahter-
aan rakyat otomatis meningkat.
Aktivis HIPMI itu menilai bahwa
Pemkab Maros tidak transparan
terkait kehadiran PT Conch South
Sulawesi Mine, “Saat ini Perusa-
SKOR,Maros-Sultra
e m b a g a S w a d a y a
Masyarakat (LSM) Lum-
bung Informasi Rakyat
(LIRA) Kabupaten Maros,
meminta Kejaksaan Neg-
eri (Kejari) dan Kepolisian Resort
(Polres) Maros segera menyelidiki
dugaan korupsi pajak parkir (Retri-
busi) Bandara Sultan Hasanuddin,
Sulawesi Selatan.
Hal tersebut ditegaskan Bupati
LIRA Maros, Abrar Rahman yang
juga Koordinator Aliansi Pemuda
dan Mahasiswa Maros (AMPM) saat
ditemui SKOR di Warkop 89 Maros,
senin (23/03/15).
Abrar bersama kawan-kawan
Aliansi telah menemui pihak Ang-
kasa Pura I Bandara Sultan Hasa-
nuddin untuk meminta informasi
dan data penerimaan pajak parkir
namun pihak bandara tidak berse-
dia memberikan.
“Data yang kami peroleh dari
Dispenda Maros sejak tahun 2013-
2014, Pemkab Maros memperoleh
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebe-
sar Rp 5 Miliar atau 30% dari total
pemasukan pajak parker”, terang
Abrar.
Selama Tahun 2014, pajak parkir
Bandara Sultan Hasanuddin dikelo-
la oleh pihak ketiga namun pada
Tahun 2015 telah dikelola langsung
oleh Angkasa Pura I. Ironisnya,
PAD Maros justru tidak meningkat
padahal jumlah kendaraan yang
keluar-masuk bandara makin ber-
tambah.
Parahnya lagi, tidak adanya
sistem informasi berbasis teknologi
(IT) yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah Maros (Dispenda, red) seh-
ingga informasi penerimaan pajak
parkir berpotensi diselewengkan
dan kuat dugaan menjadi lahan ko-
rupsi “berjamaah”. ■AA-S.48
han Semen asal China tersebut
telah memperoleh Izin Usaha Per-
tambangan (IUP) dari Kementerian
ESDM namun pihak Dinas Pertam-
bangan Maros terkesan tertutup
saat ditanyakan.
Badan Lingkungan Hidup Daer-
ah (BLHD) Maros telah melakukan
pertemuan dengan pihak perusa-
han di kantor Bupati Maros namun
tidak melibatkan pihak independen
seperti organisasi Kepemudaan
dan LSM yang selama ini konstis-
ten menolak rencana keberadaan
perusahaan semen itu.
"Karena itu, kami tegas meno-
lak rencana penerbitan Amdal kar-
ena diduga telah terjadi konspirasi
antara Pemda dan pihak perusa-
haan," tegas Tasmin Halidong.
■AA-S.48
SKOR,Maros-Sultra
Himpunan Pemuda
Mahasiswa Indonesia
(HIPMI) Maros Raya,
Prov. Sulsel dengan
tegas menolak kehadiran
perusahaan semen asal
China, PT Anhui Conch
Maros South Sulawesi Mine.
17. 17 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
WAKIL Kepala Sekolah, Drs. Cepi
M. Imam K. mengatakan bahwa se-
luruh siswa kelas XII telah mengikuti
program try out, ujian kemandirian
dan UAS untuk mempersiapkan diri
menghadapi UNAS, "Kita sudah mem-
persiapkan semuanya, alhamdulillah
semua siswa antusias menyambut
UNAS mendatang", jelasnya.
Meski Unas bukan menjadi salah
satu penentu kelulusan namun Cepi
meyakini, siswa dapat mengikuti dan
meraih nilai yang memuaskan, se-
lain melaksanakan berbagai program
ujian menghadapi Unas, Winus juga
sudah melakukan Test Of English Lan-
guage yakni Test keterampilan bahasa
asing.
Senada dengan Cepi, Kepala Seko-
lah SMK Winus, Khotim Sobariah
mengatakan siswanya telah siap
menghadapi Unas dengan pemetaan
kemampuan siswa mengahadapi tes
UN.
Dikatakan Khotim, kelulusan pe-
serta didik tahun ini diserahkan sep-
enuhnya ke sekolah karena berdasar-
kan hasil penilaian seluruh proses
pembelajaran peserta didik selama
ini, "Kita akan tentukan prosesnya
dari hasil semester peserta didik se-
lama Tiga Tahun," terangnya.
Hasil UN bukan jaminan kelulu-
san, hal itu diutarakan Kepala Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
Zainal Arifin, hasil kesepakatan nilai
Unas dipakai untuk mempertimbang-
SKOR, Kota Bekasi-Jabar
JELANG diadakannya Ujian
Nasional (UNAS) serentak pada
13-15 April 2015 mendatang,
SMA Widya Nusantara (WINUS)
Kec. Rawalumbu, Kel. Bojong
Rawalumbu, Kota Bekasi telah
siap menghadapinya.
kan Seleksi Nasional Masuk Perguru-
an Tinggi Negeri (SNMPTN) yang telah
disepakati majelis Rektor, Kemendik-
bud dan Kemenristekdikti.
"Karena itu diharapkan bagi pe-
serta Unas dapat belajar keras dan
tidak mengerjakan soal seadanya,"
jelasnya. ■Alfi/S10
SKOR, Bitung-Sulut
emerintah mengalokasi-
kan sedikitnya 20% dari
Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara (APBN) un-
tuk sektor pendidikan na-
sional sehingga ironis jika ada lem-
baga pendidikan yang masih menarik
pungutan siswa.
Hal itu disampaikan aktivis LSM
Pasela, Syamsi Hima di sela-sela keg-
iatan pawai ta'aruf jelang STQ Kota
Bitung, di lapangan kantor Walikota
Bitung, Kamis (26/03/2015) lalu.
Syamsi Hima mengemukakan
kekesalannya terhadap kinerja komite
sekolah di Kota Bitung, komite diben-
tuk untuk menjembatani kepentin-
gan orangtua siswa dengan pihak
sekolah namun justru menjadi alat
"memeras".
Rapat komite dijadikan tameng
oleh pihak sekolah untuk berbagai
pungutan, orangtua terkadang "ta-
kut" bersuara sebab mereka tidak
ingin anaknya mengalami kesulitan,"
tegas Hima.
Lebih lanjut Hima menghimbau
kepada orang tua siswa jika memang
rapat komite itu tidak sesuai maka
sampaikan keberatan, “Jangan ikut
saja keputusan rapat," tegasnya.
Hima juga meminta Komite Seko-
lahdibubarkan,"Bubarkansajakomite
sekolah karena tidak bermanfaat bagi
SKOR Bit S l t
orangtua dan siswa," pritesnya.
Pernyataan aktivis LSM Pasela ini
bermula dari pemberitaan SKOR edisi
ke-30 dimana MTs Negeri Bitung di-
duga marak terjadi pungutan liar.
“Infaq itu untuk membayar gaji
honorer karena sudah tidak ada lagi
anggaran untuk guru honor dalam
DIPA," kata Kepala MTs Negeri Bitung,
Drs Hasan Paransa saat dikonfirmasi.
Paransa juga membantah adanya
pungutan Rp 500 Ribu untuk uang
bangku ,"Itu tidak benar, kami tidak
pernah meminta uang bangku," ban-
tahnya. ■Arham/S10
SKOR, Bitung-Sulut
SELEKSI Tilawatil Quran ke XXIII Kota Bitung
yang dilaksanakan pada hari Jumat, 27/03/2015
sampai dengan hari Minggu, 29/03/2015 sukses
digelar. STQ yang bertempat di Masjid Ribhatul
Qulub Kota Bitung diikuti oleh 108 peserta den-
gan menampilkan berbagai macam dan tingkatan
lomba.
umat Islam,“ ujar Lomban.
Acara ini ditutup secara resmi oleh Staf Ahli
Walikota Bidang Hukum Verra Manoppo, SH
(29/03/2015) yang dirangkaikan dengan penyera-
han hadiah bagi para pemenang lomba STQ.
■Arham
ung-Sulutl
Acara yang sebelumnya dibuka secara resmi
pada hari Jumat, 27/03/2015 oleh Wakil Walikota
Bitung M. J. Lomban, SE, M.Si yang dihadiri oleh
Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Bitung Drs.
Hi. Ulyas Taha, M.Pd, Ketua Komisi B DPRD Kota
Bitung Anthonius Supit, Wakil Ketua LPTQ Provinsi
Sulut, Hi. Gun Lapadengan, Ketua LPTQ Kota Bitung
Gunawan Pontoh, SE, Ketua MUI Kota Bitung Drs.
Abdurahman Kaluku, Ketua IPHI Kota Bitung Hi.
Ruslan Abdul Gani, Ketua Dewan Masjid Kota Bi-
tung Hi. Sultan Yusuf, dan Asisten Perekonomian
Salma Hasjim, SE, M.Si dan Wakapolres Kota Bi-
tung.
Dalam sambutannya Lomban menyampaikan
bahwa pemerintah kota Bitung sangat mengapre-
siasi dan mendukung kegiatan STQ XXIII Kota
Bitung. “Tujuan dilaksanakan STQ bukan sekedar
meraih juara namun bagaimana kita mengaplikasi-
kan nilai-nilai Quran dalam kehidupan sehari-hari
dan sebagai momentum memperkaya potensi bagi
18. 18 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, Konawe-Sultra
MESKI sempat tertunda akhirnya kapal patroli
milik Dinas Pertambangan dan Energi (Distam-
ben)Konawe Utara tiba di pelabuhan Molawe
Konawe Utara (Konut) awal Februari 2015 lalu.
Jika Sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) pengadaan
kapal patroli itu seharusnya selesai akhir tahun
2014.
Keterlambatan realisasi pengadaan kapal pa-
troli itu akibat adanya perubahan spesifikasi ka-
pal yang terjadi pada saat proses pekerjaan.
Salah satu pejabat Distamben Konawe Utara,
Pirkan ketika dikonfirmasi Skor membenarkan
kapal patroli hasil pengadaan Distamben 2014
itu baru tiba awal februari 2015 dan langsung
diterima oleh sejumlah pejabat Konut.
SKOR, Muba-Sumsel,
sisten Bidang Per-
ekonomian dan
P e m b a n g u n a n
(Asisten II) Kabu-
paten Musi Banyu-
asin, Ir. H. Sulaiman Zakaria, MT.
menghimbau agar semua perizinan
diurus di Badan Pelayanan Perizinan
dan Penanaman Modal (BP3M). Selu-
ruh perizinan diharapkan sesuai den-
gan Perda dan Perbup serta tidak
melanggar Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
“Hendaknya ada pengawasan
pelaksanaan pembangunan,” kata
Sulaiman. Himbauan itu disampaikan
dalam rapat tentang masalah periz-
inan dan tata ruang wilayah antara
BP3M dengan SKPD terkait beberapa
waktu lalu.
Kepala BP3M Muba, Drs. H. Am-
ril Nurman menyampaikan adanya
beberapa kendala yang perlu dikaji
seperti permohonan IMB yang me-
langgar tata ruang, tidak sesuai Garis
Sempadan Bangunan (GSB) baik jalan
Provinsi, Kabupaten maupun Nega-
ra. “Selain itu, permohonan SITU dan
Izin Kepariwisataan yang diajukan
pemohon berada di kawasan jalur
hijau,” tuturnya.
Kepala Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA),
Faisyar, SE. MSP. mengatakan, ”Pe-
merintah harus mengatur bangunan
di kawasan tertentu agar tidak ter-
jadi pelanggaran tata letak wilayah,”
tegasnya.
Sementara itu, Ketua Aliasi LSM
Muba, Drs. M. Nuh Soleh mengata-
kan dirinya mendukung upaya Pem-
kab menertibkan perizinan namun Ia
menyayangkan belum adanya Perda
Tata Ruang sebagai payung hokum,“
unkapnya. ■Yudi Febriansyah/S10
PENELUSURAN SKOR mengung-
kap misteri mundurnya birokrat se-
nior bitung itu bahwa Ritta Tumewu
tidak pernah mengundurkan diri,
"Saya mau luruskan dua hal. Per-
tama, saya tidak pernah mendapat
penekanan dan saya tidak pernah
curhat kepada salah seorang ang-
gota dewan, yang benar adalah
salah seorang anggota dewan me-
nelpon dan menayakan kenapa saya
mengundurkan diri dan saya jawab
bahwa saya tidak mengundurkan
diri tapi diminta menandatangani
SKOR, Bitung-Sulut
Gonjang-ganjing mun-
durnnya Kepala Dinas
Pasar Kota Bitung, Ritta
Tumewu terus bergulir,
hal itu dipertanyakan
banyak pihak.
surat pengunduran diri namun
saya tolak hingga akhirnya saya di
nonjobkan," kata Ritta saat ditemui
SKOR (24/03/15).
"Saya memilih menegakkan
aturan, kejadian itu berawal saat
saya diminta untuk mengeluarkan
nomor Surat Perintah Membayar
(SPM) yang anggarannya tidak ter-
dapat dalam Daftar Program Ang-
garan (DPA) namun permintaan itu
saya tolak karena bertentangan per-
aturan," terang Ritta.
■Arham/S10
SSumselS l
“Kapal tersebut sempat tertunda atau terlambat
akibat adanya kendala teknis dari proses awal kar-
ena ketika sudah berproses pekerjaannya tiba-tiba
muncul perubahan struktur mulai dari ukuran ka-
pasitas yang di tambah juga terdapat penambahan
pemasangan alat komunikasi yang membutuhkan
ahli tehnisi” Ujar Pirkan beberapa waktu lalu.
Sementara Kadistamben Konut, Ir. H. Muhardi
Mustapa, MP, M.Si mengaku jika keberadaan kapal
patroli itu sangat menunjang aktifitas pengawasan
pertambangan di daerahnya. Pasalnya sebagian
besar wilayah Konut merupakan wilayah pesisir
pantai, selain itu lanjut Muhardi masih banyak
wilayah atau lokasi yang sulit dijangkau melalui
jalan darat.
Lebih lanjut Muhardi mengaku optimis den-
gan adanya kapal patroli itu karena telah di-
lengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung
patroli laut yang tidak hanya mengawasi kegia-
tan pertambangan tetapi juga operasi kehutan-
an yang akhir akhir ini diakui Muhardi banyak
terjadi aksi pencurian kayu serta masalah peri-
kanan dan perombakan hutan di pesisir laut.
“Kapal ini dilengkapi alat komunikasi sep-
erti Radio dan radar penghubung yang dapat
menerima atau mengirim segala informasi atau
data-data di lapangan. Sehingga kejahatan di-
laut akan dapat kitabasmi bersama-sama secara
cepat,” pungkasnya.
■NasrulAnas
SKOR, Muba-Sumsel
DUA karyawan PT Inti Agro Makmur (IAM) melakukan protes atas pember-
hentian keduanya (PHK). Pasalnya, Pemberhentian itu secara sepihak dan tidak
sesuai prosedur yang diamanatkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan.
Nopri (25) Warga Danau Cala, Kecamatan Lais dan Rustam (42) warga Desa
Lumpatan, Kecamatan Sekayu Muba, keduanya sudah bekerja sekitar Dua Tahun
pada perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit, PT IAM.
Selain menuntut haknya selaku karyawan ke-duanya juga merasa ditipu
karena pihak perusahaan meminta mereka menandatangani surat namun
ternyata surat tersebut adalah pemberhentian.
“Selama bekerja kami tidak mendapat jamsostek, hak-hak sebagai kary-
awan juga tidak diberikan dan pada Tanggal 22/10/ 2014 disuruh menanda
tangani surat pengunduran diri tapi kami tolak,” kata Nopri dan Rustam kom-
pak.
Saat menemui Senior Manager, Deli mempertanyakan tentang pemecatan
itu “Hal itu tergantung pak Agus,” kata Nopri menirukan perkataan Deli.
“Jelas kami protes dan meminta pihak perusahaan memberikan hak-hak
kami, sebelumnya perusahaan tidak pernah memberikan peringatan atau te-
guran tapi tiba-tiba kami di PHK,” jelas keduanya.
Pihak Disnakertrans dan PT IAM belum dapat dikonfirmasi hingga berita
ini ditulis. ■Yudi Febriansyah/S10
19. 19 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
“KAMI memang sedang mereal-
isasikan sebuah wadah bagi para pe-
neliti dan inovator anak negeri dalam
berkarya cipta menghasilkan sejum-
lah produk berteknologi berdaya sa-
ing di pasar global,” ungkap Dirut PT
Len Industri, Abraham Mose.
Di dalam kawasan “Len Techno
Park“ tersebut akan berdiri industri-
industri berbasis teknologi tinggi se-
lain industri fotovoltaik antara lain
Industri ICT, Industri Signaling Kereta
Api, dan Industri Defence Electronics.
Setelah Len Techno Park beroperasi
maka operasional pabrik di Bandung
akan ditutup.
Pada prinsipnya, lanjut Bram (sa-
paan akrab Abraham Mose), kemandi-
rian teknologi sangat penting untuk
kita wujudkan, namun teknologi tan-
pa kemampuan menghasilkan produk
yang bermanfaat dan berdaya saing,
hanya akan menjadi tumpukan kertas
hingga ke bulan,“Saya sering men-
gatakan, bahwa penemuan terbaik
akan muncul saat waktu yang tepat,”
ujarnya.
Bangsa kita sangat besar dengan
jumlah penduduk yang sangat berpo-
tensi sebagai market. Ragam teknolo-
gi bisa kita kuasai, pahami hingga
pada akhirnya kita mampu memenuhi
kebutuhannya. “Kita tidak lagi men-
jadi bangsa konsumtif, bangsa yang
hanya bisa membeli tanpa mampu
menjual,” ujarnya melihat persain-
gan dunia teknologi dibanyak negara
yang membidik Indonesia hanya se-
bagai pangsa pasar.
Saat ini, Len siap menyambut dan
mendukung program pemerintah
yang berbasis teknologi lainnya, hal
ini seiring dengan harapan Len dalam
memberi kontribusi yang maksimal
SKOR, Jakarta
Harapan segenap bangsa Indonesia untuk memiliki
sebuah industri kreatif berbasis teknologi dan inovasi
yang terintegrasi, nampaknya akan segera terwujud,
setelah PT Len Industri (Persero) menggagas ide brilian
untuk membangun, “Len Technopark,” sebuah pusat
perkembangan sains dan teknologi Indonesia.
bagi kemakmuran bangsa.
Hasil besutan perusahaan ini tak
hanya diperuntukkan untuk konsumsi
dalam negeri, namun juga merambah
ke negara tetangga. Timor Leste mis-
alnya. Negara yang terkenal dengan
sebutan Timor Loro Sae ini meminta
PT Len untuk membantu program
TV digital di negara bekas wilayah RI
tersebut.
“Kami bukanlah yang terbesar
dan terbaik dipelbagai bidang tapi
yang kami yakini dengan pasti, bila
kami akan selalu melakukan inovasi
menghasilkan produk yang mampu
berdaya saing dan bekerja dengan se-
genap tenaga demi memberikan man-
faat bagi bangsa dan negara,” ujarnya
kental dengan kebulatan tekad.
Presiden Dukung
Len Techno Park
MELIHAT dan mengetahui he-
batnya putra-putri Indonesia dalam
menghasilkan produk elektronika
dengan teknologi tinggi, Presiden
Joko Widodo meminta agar PT Len In-
dustri fokus kepada 3 segmen yakni
transportasi (persinyalan kereta api,
panel interlocking dan simulator pe-
sawat), energi terbarukan (solar cell,
modul cell dan PLTS), serta pertah-
anan (piranti komunikasi dan radar
militer).
Hal tersebut dikatakan Presiden
ketika berkunjung ke PT Len Industri,
Jokowi diperlihatkan proses produksi
dan produk renewable energy, rail-
way system, defense electronics, ICT
termasuk E- KTP, televisi hingga simu-
lator pesawat. “Begitu banyak jenis
produknya ya,” tutur presiden den-
gan ekspresi kagum kepada Menteri
BUMN Rini Soemarno saat berkelil-
ing ke workshop sekaligus mendapat
penjelasan dari Direktur Utama PT
Len Industri Abraham Mose.
Direktur Utama PT Len Industri
Abraham Mose mengemukakan ke-
pada Presiden Jokowi dijelaskan men-
genai kapasitas produksi solar modul
(panel surya) dan solar cell sebesar
30 MWp. Modul surya (panel surya)
berfungsi untuk mengubah tenaga
matahari menjadi listrik DC, dan ke-
mudian disimpan ke baterei melalui
BCU (Battery Control Unit).
Produk solar home system (SHS)
berkaapasitas 1 MWp itu sudah di-
pakai di Karangasem dan Bangli, Bali,
serta sejumlah pulau-pulau terluar.
“Dengan produk ini maka penduduk
tidak lagi kesulitan mendapatkan
supply listrik yang sangat murah,
tanpa bahan bakar, pengoperasian
serta perawatan mudah, dan ramah
lingkungan,” ungkap Abraham.
Dalam kaitan kompetensi mem-
bangun produk penghasil energi
surya itu, dia mengemukakan telah
ditandatangani perjanjian Len den-
gan PLN tentang jual beli listrik PLTS
Kupang sebesar 5MWp, beberapa hari
lalu, yang merupakan project terbesar
bagi Len di awal tahun 2015 ini, dan
merupakan project IPP (Independent
Power Producer) pertama di Indone-
sia.
“Kami juga sedang mempersiap-
kan membuat produk pompa air
bertenaga surya. Produksi pompa ini
merupakan perintah dari Ibu Menteri
BUMN, Pompa ini dibutuhkan untuk
mengairi lahan pertanian, terutama
di lokasi yang jauh dari irigasi. Den-
gan pompa ini maka petani akan
mendapat jaminan pasokan air un-
tuk areal persawahan milik mereka,”
pungkasnya.
Untuk mendukung percepa-
tan pengembangan tiga segmen
tersebut, Presiden memerintahkan
Menteri BUMN Rini Soemarno agar
mengalokasikan penyertaan modal
negara (PMN) untuk PT Len Industri,
termasuk di dalamnya untuk mem-
bangun fasilitas techno park di atas
lahan seluas 10 hektar di Subang,
Jawa Barat. ■Noeh
20. 20 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, Minsel-Sulut
epemimpinan Bupa-
ti Minahasa Selatan,
Christiany E. Parun-
tu yang memasuki
tahun terakhir be-
lum sepenuhnya mendapat apre-
siasi dari masyarakat, banyak ka-
langan justru kecewa.
Hal itu disampaikan Ketua
Umum PAMI, Noldy Pratasis bah-
wa sejak kepemimpinan istri Leg-
islator Sulut Deky Palinggi ini,
kesejahteraan masyarakat Minsel
belum meningkat.
"Banyak persoalan yang belum
selesai seperti dugaan korupsi re-
hab kantor bupati yang menelan
biaya Rp 14 Miliar, padahal pem-
bangunan awal hanya Rp 6 Miliar,”
katanya.
Sampai berita ini diangkat,
Skor belum dapat menemui pelak-
sana pekerjaan, PT Andrekon Cip-
ta Pratama yang ditengarai milik
kerabat Bupati.
Bupati Minahasa Selatan, Chris-
tiany Eaugeni Paruntu saat di-
hubungi Skor membantah, proyek
rehab kantor Bupati dikerjakan
oleh kerabatnya, "Tidak benar,
saya tidak urus soal proyek karena
prosesnya melalui LPSE dan ULP,
anggaran rehab bukan Rp 16 Mil-
iar," Bantah Bupati Christiany.
■Arham /S10
SKOR, Muba-Sumsel
GUNA meningkatkan pelayanan dan pemenu-
han kebutuhan air yang layak untuk masyarakat,
pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) te-
lah mengucurkan dana Puluhan Miliar setiap tahun
kepada PDAM Tirta Randik.
Hingga kini, PDAM belum dapat memberikan
pelayanan maksimal kepada masyarakat seperti di
Desa Muara Punjung telah Enam Bulan tidak ke-
bagian air namun tetap membayar beban.
Penelusuran SKOR pada Tahun 2014, PDAM te-
lah melaksanakan sejumlah pengadaan seperti pe-
masangan Panel Control Power Stabilizer dan Step
Up Aksesoris untuk peningkatan voltage listrik
dengan anggaran sebesar Rp 275 Juta, pengadaan
bahan kimia mencapai Rp 300 Juta, pengadaan
SKOR, Konawe Utara-SultraSKOR, K,
ejumlah perusahaan tambang di
Konawe Utara mendapat teguran keras
dari Dinas Pertambangan Konawe
Utara. Ke-enam perusahaan itu menda-
pat teguran akibat melakukan berbagai
pelanggaran seperti belum melunasi pajak mau-
pun royalty, melakukan pencemaran lingkungan
sekitar areal penambangan dan selebihnya terda-
pat beberapa perusahaan pemilik IUP tetapi be-
lum melakukan aktifitas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertam-
bangan dan Energi Konawe Utara, Ir. H. Muhardi
Mustapa, MP, M.Si, kepada Tabloid Skor di ruang
kerjanya beberapa waktu lalu.
Keenam perusahaan yang mendapat teguran
itu, lanjut Muhardi adalah pemilik Izin Usaha Pe-
nambangan (IUP) yang telah melakukan kegiatan
di Konut sejak beberapa tahun lalutanpa menye-
butkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.
“Kita sudah beri teguran, karena syaratnya kita
beri teguran hingga 3 kali jika ternyata tidak di-
indahkan maka sanksi terakhir adalah pencabutan
IUP. Ini benar-benar kami lakukan sesuai aturan
yang berlaku berdasarkan instruksi Menteri Per-
tambangandan Energi” Ujarnya.
Muhardi menghimbau kepada semua perusa-
haan tambang yang ada di Konut untuk bisa men-
taati segala aturan yang ada agar nantinya tidak
ada pihak yang dirugikan.
Menyinggung soal maraknya aksi pengolahan
liar (illegal Logging) Muhardi mengatakan agar
semua pihakperlu berpartisipasi mencegah illegal
logging termasuk pihak perusahaan.
“Pemilik IUP bukanberarti harus menguasai se-
luas areal hutan sesuai lokasi IUP yang dimiliki.
Apalagijika dengan dasar IUP lalu menjalin hubun-
gan kerjasama dengan pengusaha pengolah
kayu untuk membabat habis kayu yang ada di
dalamnya” kata Muhardi.
Untuk mengatasi masalah pertambangan,
Muhardi juga mengharapkan peningkatan kiner-
ja tenaga inspektur tambang agar lebih proaktif
di lapangan khususnya dalam upaya pengawasan
segala aktifitas pertambangan, apalagi lanjut
Muhardi sudah diberikan fasilitas pendukung
yang cukup termasuk kendaraan operasional.
“Saya berharap agar dalam kegiatan dilapan-
gan dapat menjalin hubungan kerja sama den-
gan teman wartawan maupun LSM. Agar fungsi
pengawasan dapat efektif sesuai yang kita harap-
kan bersama. Saya kira dengan jumlah 8 orang
tenaga inspektur sudah cukup berikut fasilitas
pendukungnya sudah kita berikan” pungkasnya.
■Nasrul Anas
Pompa Intake Type Submersible PDAM Sekayu, Unit
Cabang, Pengadaan Pompa Distribusi Type Cen-
triffugal, Pengadaan Meteran SR, Pengadaan Water
Meter yang menghabiskan APBD lebih dari Rp 970
Juta.
Tidak maksimalnya pelayanan itu hingga sejum-
lah pihak menuding telah terjadi penyalahgunaan
anggaran oleh oknum pejabat PDAM, hal itu disam-
paikan Aktivis LSM, Drs. M. Nuh Soleh.
“Pada Tahun 2014, PDAM Tirta Randik juga men-
erima Puluhan Miliar dana hibah namun pelayanan-
nya tidak maksimal,“ Tutur Nuh Soleh.
dikonfirmasi terkait hal tersebut, Pihak PDAM
belum memberikan tanggapan hingga berita ini
ditulis. ■Yudi/S10
21. 21 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
ACARA bertajuk "yang pergi meninggalkan
karya dan kenangan, yang datang membawa cita
dan harapan" tersebut dihadiri oleh Asisten I Pem-
prov Sulut, Walikota Manado, FKPD Sulut, Pejabat
Utama Polda Sulut, Bhayangkari, Kapolres/ta be-
serta jajaran, Pimpinan Media, Perwakilan personel
Polda Sulut dan tamu undangan.
Acara diawali dengan kesan dan pesan dari
Jimmy Palmer Sinaga didampingi Ny. Hanna Jimmy
SKOR, Manado-Sulut
Polda Sulut menggelar
acara pisah sambut Kapolda
dari Brigjen Pol. Drs. Jimmy
Palmer Sinaga, SH. MHum.
kepada Brigjen. Pol. Drs. Wil-
mar Marpaung, SH. bertem-
pat di Manado Convention
Centre (MCC), Selasa malam
(24/03/2015) lalu.
Sinaga, dilanjutkan Kapolda Sulut, Brigjen. Pol. Wil-
mar Marpaung didampingi Ny. Laura Wilmar Mar-
paung menyampaikan sambutan sekaligus mem-
perkenalkan diri dan keluarga.
Dilanjutkan pemberian cenderamata kepada
Brigjen. Pol. Jimmy Palmer Sinaga dan di ujung ac-
ara seluruh hadirin diperkenankan menikmati ja-
muan kasih dan hiburan serta sesi photo bersama.
■Arham Licin/S10
SKOR, JakartaSKOR, Ja, J
etelah Penundaan dan
progres yang lama dari
Perkap Jilbab Polwan, akh-
irnya Kepolisian Republik
Indonesia secara resmi te-
lah mengeluarkan izin penggunaan
jilbab bagi polisi wanita (Polwan).
Mereka sudah mengeluarkan Kepu-
tusan Kapolri No 245/III/2015 ten-
tang perubahan atas sebagian su-
rat keputusan Kapolri no pol
SKEP/702/X/2005 tanggal 30 Sep-
tember 2006 tentang sebutan peng-
gunaan pakaian dinas seragam
Polri dan PNS Polri.
Dalam surat yang ditanda-
tangani pelaksana tugas Kapolri
Komjen Badrodin Haiti tersebut
menyebutkan tentang hal yang
menjadi pertimbangan keluarnya
keputusan ini adalah dalam rang-
ka pemakaian jilbab bagi Polwan
maka secara khusus tanggal 25
Maret 2015 untuk ketertiban ad-
ministrasi dipandang perlu men-
etapkan keputusan.
Komisi VIII DPR RI mengapresia-
si langkah kepolisian RI yang mem-
berikan kebebasan kepada polwan
untuk memakai jilbab. Hal tersebut
disampaikan oleh ketua Komisi VIII
DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
Ia mengatakan, dengan mem-
persilahkan polwan menggunakan
jilbab, itu artinya kepolisian me-
nilai bahwa memakai jilbab tidak
akan mengurangi profesionalitas
polwan dalam melaksanakan tu-
gas.
"Bagi sebagian orang, memakai
jilbab itu kan perintah agama. Se-
bagai negara yang mengakui dan
menghormati nilai-nilai ajaran
agama, sudah sepatutnya kepoli-
sian memberikan kebebasan kepa-
da mereka yang ingin melaksana-
kan ajaran agamanya," ujar Saleh
Partaonan Daulay.
Menurutnya, tidak ada satu
pun hal yang perlu dikhawatirkan
jika polwan memakai jilbab. Jus-
tru, dengan memakai jilbab para
polwan dinilai akan semakin baik,
baik dari sisi kinerja maupun dari
sisi pembinaan karakter dan moral.
Mereka yang berjilbab tentu sadar
konsekuensi dari memakai jilbab.
Ia mengatakan, kebijakan ke-
polisian ini, patut diikuti oleh
lembaga lain seperti TNI. Dengan
begitu, setiap warga negara yang
ingin mengabdi pada negara mela-
lui lembaga aparatur keamanan
negara menjadi terbuka lebar bagi
semua. Berdasarkan catatan Polri,
Polwan muslim sebanyak 10.546
orang atau 74,05 persen dari total
14.242 orang Polwan. ■nn
22. 22Edisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, Bitung-Sulut
elang Pilkada Kota Bitung Desem-
ber 2015 mendatang, bakal calon
walikota mulai digadang-gadang
berbagai kalangan, termasuk pasan-
gan calon dari jalur perseorangan
(independen).
Salah satu bakal calon independen yang
siap maju dalam perebutan DB 1 C ini ada-
lah pasangan Ramoy Markus Luntungan
(RML) dan Yondris Everson Kansil.
Pasangan ini mengingatkan masyarakat
Kota Bitung pada masa 5 Tahun lalu, dima-
na pasangan yang diusung oleh PDIP Kota
Bitung untuk maju melawan incumbent
saat itu, Hanny Sondakh - Max J Lomban.
Nama Ramoy Markus Luntungan (RML)
tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Bi-
tung karena sosok satu ini adalah man-
tan Bupati Minahasa Selatan Dua Periode
yang merupakan figur pemimpin yang su-
dah teruji dan akan didampingi oleh kader
muda Perindo Bitung, Yondris Kansil yang
juga mantan anggota DPRD Kota Bitung,
keduanya siap maju dari jalur independen
pada pilwako Desember mendatang.
Menurut Kansil, sesuai perintah par-
tainya (Perindo, red) dirinya akan maju
dari jalur independen, "Atas petunjuk dari
Partai, maka saya siap maju dari jalur in-
dependen berpasangan dengan RML, kami
akan segera melakukan deklarasi," jelas
Kansil kepada SKOR, Sabtu (29/03/2015)
lalu.
■Arham Licin/S10
aik turun harga BBM, me-
lemahnya Rupiah, daya beli
rakyat turun, biaya hidup
naik mengikuti kenaikan
harga BBM, carut marut
politik dan hukum Indonesia, pemberan-
tasan korupsi tersendat, bagi-bagi jatah
di perusahaan pelat merah, termasuk
pemblokiran 22 situs Islam justru lebih
menonjol. Padahal, sebagian besar
masyarakat awalnya menggantungkan
harapan kepada Jokowi nampaknya mu-
lai jengah. Kritik pun dilayangkan, seperti
“Turunkan Jokowi, Karena Tidak Pro
Rakyat”.
Meski masih sporadis, letupan itu mu-
lai nampak di berbagai daerah di Indone-
sia. Sementara di Ibu Kota Jakarta hiruk
pikuk pergerakan belum begitu terasa.
Intinya mereka meminta Jokowi menun-
aikan janjinya saat terlontar dari lisannya
guna memikat rakyat memilihnya.
Ratusan mahasiswa dan pemuda di
Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/4), unjuk
rasa di depan Gedung Grahadi Surabaya,
Jalan Gubernur Suryo, menuntut Jokowi
segera turun, karena kebijakannya diang-
gap tidak pro-rakyat.
Dalam aksinya, mahasiswa dari ber-
bagai perguruan tinggi di Kota Pahlawan
tergabung dalam Komite Mahasiswa dan
Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK) itu juga
membawa beberapa spanduk dan poster
berisi kecaman. Spanduk itu bertulis-
kan 'Jokowi Boneka Imperialisme.' Mer-
eka juga membawa poster-poster berisi
protes, di antaranya: 'Turunkan Jokowi,'
'Jokowi Pendusta,' dan lainnya.
Sementara massa yang tergabung da-
lam Front Mahasiswa Solo Raya, mengge-
lar aksi demonstrasi di depan Balai Kota
Solo, Selasa (31/3). Di depan eks kantor
yang pernah ditempati Joko Widodo
tersebut, mereka minta sang Presiden tu-
run dari jabatannya.
Dalam aksi tersebut mereka juga
membentangkan sejumlah spanduk yang
bertulis ‘Kembalikan Subsidi', Stabilkan
Harga’, ‘Jokowi Jangan Seret Indonesia Ke
Jurang Liberalisme’ dan lain-lain.
Para mahasiswa yang berasal dari
BEM (badan eksekutif mahasiswa) UNS,
HMI Sukoharjo dan HMI Solo ini men-
ganggap kondisi Indonesia saat ini sudah
gawat darurat.
Sedang Gerakan Mahasiswa Pembe-
basan Solo Raya menggelar aksi demon-
strasi, di Bundaran Gladag, Senin (30/3)
siang. Dalam aksinya, puluhan mahasiswa
membawa spanduk dan poster yang
berisi kecaman terhadap kepemimpinan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dini-
lai tidak pro rakyat, namun sebaliknya
justru menyengsarakan jutaan rakyat In-
donesia.
Kemudian ratusan mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur
turun ke jalan, Jumat (27/3). Mereka
menggelar aksi rapor merah untuk Joko
Widodo (Jokowi) di depan Gedung Gra-
hadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo.
Para demonstran yang terdiri dari
Universitas Airlangga, Institut Teknologi
10 November Surabaya (ITS), Universitas
Brawijaya Malang dan beberapa pergu-
ruan tinggi swasta di Jawa Timur itu,
tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif
Mahasiswa Seluruh Indonesia. Dalam
orasinya, para demonstran menyebut,
sejak dilantik sebagai presiden pada 20
Oktober 2014 lalu, Jokowi belum menun-
jukkan kepemimpinan yang pro-rakyat.
Sementara di Pontianak, Kaliman-
tan Barat, puluhan mahasiswa yang ter-
gabung dalam Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi
di bundaran Untan, Pontianak, Rabu
(1/4/2015) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dinilai Lebih Buruk
Terkait dengan carut marutnya pe-
merintahan saat ini, Ichsanuddin Noorsry
menilai, pemerintahan Presiden Joko
Widodo saat ini telah gagal memandiri-
kan Indonesia dari tekanan asing. Berbe-
da dengan pemerintahan Soeharto pada
masa orde baru yang jauh lebih kuat da-
lam segi ekonominya.
"Era Soeharto lebih berhasil meng-
gunakan stabilitas harga untuk stabilitas
politik, saat ini persoalan di Indonesia
enggak pernah bisa lepas dari ketergan-
tungan kita dengan Amerika," ujar Ich-
sanuddin ketika dihubungi Republika,
Sabtu (28/3).
Ichsan mengatakan, salah satu
dampak dari tidak stabilnya ekonomi
Indonesia adalah kondisi politik yang
carut marut. Jokowi sendiri saat ini kerap
mendapatkan kritikan, karena banyak
mengeluarkan kebijakan yang tak berpi-
hak pada rakyat.
Gagalnya Jokowi mempertahankan
stabilitas harga berdampak pada tidak
stabilnya politik. Ketidakstabilan ekonomi
akan memicu inflasi, ketika angka inflasi
tinggi, maka angka kemiskinan juga se-
makin tinggi, hal ini akan meningkatkan
kerusuhan sosial sehingga akan memicu
kerusuhan politik juga.
Tragedi Mei 1998 Bisa Terulang
Hal hampir senada disampaikan
pengamat politik Muslim Arbi, kondisi
seperti ini mirip menjelang kejatuhan
Presiden Soeharto.
“Presiden Joko Widodo sedang meng-
gali kuburnya sendiri dengan berbagai
kebijakan yang menyengsarakan rakyat,
seperti menaikkan harga BBM,” kata Mus-
lim Arbi, (31/03).
Akktivis ITB era 80-an ini mengung-
kapkan, kalangan ‘kelas menengah’ su-
dah menyatakan protes kepada Presiden
Jokowi. “Di beberapa daerah, para dok-
ter, perawat demo terhadap kebijakan
Jokowi. Kalau kalangan menengah sudah
protes menandakan, kondisi negara da-
lam keadaan kritis,” papar Muslim.
Langgar Konstitusi
Mantan Menteri Koordinator Per-
ekonomian Kwik Kian Gie menyebut,
Presiden Joko Widodo telah melanggar
konstitusi karena menaikkan harga BBM
berdasarkan penyesuaian dengan harga
pasar. Sebab, kebijakan Jokowi tersebut
tak sesuai dengan undang-undang ten-
tang Minyak dan Gas Bumi Tahun 2001.
"Presiden harus mempertanggung-
jawabkankebijakanyangterang-terangan
telah melanggar konstitusi dan berten-
tangan Mahkamah Konstitusi," ujar Kwik
di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/3).
Akibat kebijakan Jokowi yang ia nilai
telah melanggar konstitusi itu, bisa di-
jadikan celah bagi oposisi untuk men-
jatuhkannya dari kursi Presiden.
"Dua hal yang bisa jatuhkan Presiden,
pertama pelanggaran berat, kedua me-
langgar konstitusi," jelas Kwik Kian Gie.
TIM/S10
SKOR, Jakarta
Sudah lebih dari seratus
hari Joko Widodo menja-
bat sebagai Presiden Re-
publik Indonesia, banyak
hal sudah ditorehkan. Na-
mun paling terasa adalah
perubahan yang dijanji-
kan dirasa masih jauh dari
harapan.
23. 23 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
AGENDA kunjungan untuk
menemui Pangdam Iskandar
Muda, Kapolda Aceh dan Kepala
BIN Aceh itu untuk membicara-
kan seputar situasi keamanan
dan meninjau lokasi penemba-
kan anggota TNI.
GugurnyaDuaprajuritTNIitu
SKOR, Jakarta
ementerian Energi
Sumber Daya Mineral
(ESDM) dinilai terbu-
ru-buru menaikan
harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) jenis premium dan
solar, sementara untuk menu-
runkan harga solar sebagaimana
telah diputuskan ketika Rapat
Dengar Pendapat (RDP) pada Tang-
gal 03 Februari lalu sangat sulit
padahal harga solar saat itu su-
dah normal.
"Menteri kita ini kalo naikan
harga BBM cepet banget tapi kalo
menurunkan harga banyak ala-
san," kata Supratman Andi Agtas
dari Gerindra saat RDP kembali
digelar Komisi VII dengan Kemen-
terian ESDM di Gedung DPR RI,
(30/3).
Pada RDP sebelumnya,
(03/02/15) Komisi VII DPR RI men-
desak Menteri ESDM dan Per-
Tempat/ TglLahir:
Sawah Lunto, 12 April 1950
Agama
Islam
Partai: Gerindra
Dapil:
DKI Jakarta I
Komisi: I - DPR RI
■Riwayat Pendidikan
• Paspal, -. Tahun: 1967 - 1969
• Akabri. Tahun: 1970 - 1973
• Ilmu Politik, FSIP Universitas Ter-
buka. Tahun: 1993 - 1996
■Riwayat Pekerjaan
• PT Mineral Energy Indonesia
Stone, Sebagai: Komisaris Utama.
Tahun: 2011 - 2015
• PT Mandala Airlines, Sebagai:
Direktur Utama. Tahun: 2005 -
2006
• Kostrad, Sebagai: Kepala Staf. Ta-
hun: 2004 - 2006
• Pussenif TNI AD, Sebagai: Koman-
dan. Tahun: 2001 - 2003
• Kodam 1/Bukit Barisan, Sebagai:
Kepala Staf. Tahun: 1999 - 2000
• Korem 012 ATU, Sebagai: Koman-
dan. Tahun: 1996 - 1998
• Asops Kasdam IV/Diponegoro,
Sebagai: Asisten. Tahun: 1995 -
1996
• Dan Brigif 13 Kostrad, Sebagai:
Komandan. Tahun: 1993 - 1995
• Dan Yonif 303 Kostrad, Sebagai:
Komandan. Tahun: 1987 - 1989
■Riwayat Organisasi
• Gembira, Sebagai: Ketua Umum.
Tahun: 2011 - 2015
• Ormas Germindo, Sebagai: Dew-
an Pembina. Tahun: 2010 - 2015
• Partai Gerindra, Sebagai: Dewan
Pembina. Tahun: 2008 - 2015
• Ormas LP2TRI, Sebagai: Dewan
Pembina. Tahun: 2008 - 2015
• Gebu Minang Pusat, Sebagai: Ket-
ua Umum. Tahun: 2005 - 2010
• Pesantren Ciwaringin Cirebon,
Sebagai: Dewan Penasehat. Ta-
hun: 2005 - 2015
• Satria Muda Indonesia (SMI), Se-
bagai: Ketua. Tahun: 2004 - 2015
• Yayasan Dharma Putra Kostrad ,
Sebagai: Pembina. Tahun: 2004 -
2006
• Yayasan Peduli Berita Sore (Su-
matera Utara), Sebagai: Pembina.
Tahun: 1999 - 2015
• Pengda Jabar Perguruan Penak
Silat, Sebagai: -. Tahun: -
SKOR J k
tamina menurunkan harga Solar
menjadi Rp 6.000/Liter, Menteri
ESDM, Sudirman Said mengata-
kan pihaknya menyetujui penu-
runan harga namun Kementerian
ESDM tidak menurunkan harga
malah tiba-tiba menaikkan har-
ga BBM jenis premium dan solar
sebesar Rp 500/Liter pada Tang-
gal, 27/03/15 (pukul 00.00).
Sementara itu, Aktivis LSM
LIK, Bang Awi mengatakan sudah
saatnya masyarakat mengetahui
dasar perhitungan pemerintah
menentukan harga BBM agar issu
yang beredar tentang peran ma-
fia minyak yang selalu meraih
untung besar saat terjadinya pe-
rubahan harga BBM, “pemerintah
harus transparan menyampaikan
dasar penentuan harga BBM ke-
pada masyarakat,” tegasnya saat
dihubungi Tabloid SKOR melalui
telepon.
Permasalahan kenaikan harga
BBM pada 28 Maret lalu karena
pemerintah kurang melakukan
sosialisasi, masalah harga BBM
adalah masalah krusial yang ber-
dampak langsung pada kondisi
ekonomi masyarakat.
■Risma
SKOR, Jakarta
Komisi I dan Komisi III
DPR RI pada hari minggu
(29/3), melaksanakan
kunjungan kerja di Prov.
Aceh selama tiga hari
sebagai respon insiden
penembakan prajurit
TNI. Sebelumnya,
Dua anggota Kodim
Aceh Utara yang
diculik kelompok
sipil bersenjata dan
ditemukan tewas di
kawasan waduk Desa
Alue Papeun Kecamatan
Nisam Antara, Aceh
Utara (24/3).
menandakan masih adanya kel-
ompok sipil bersenjata di Aceh,
"ditakutkan kejadian itu memi-
liki keterkaitan dengan Gerakan
Aceh Merdeka (GAM), jika benar
berarti kelompok separastisme
itu belum sepenuhnya tuntas,"
ujar Mahfudz Siddiq. ■Doel
24. 24 www.skornews.comEdisi ke-31/Tahun IV/April 2015
SKOR, JakartaJ
emerintah menggelar Konfer-
ensi internasional tentang ISIS
dan terorisme di Ruang Semeru
Jiexpo PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat,
senin (23/03/15).
"Teroris memang sangat mena-
kutkan, tindakan teroris sangat bru-
tal dengan iming-iming dan menjual
surga dengan sangat murah," kata
SKOR, Jakarta
ISTRI Gubernur Sulawesi Barat,
Enny Anggraeny Anwar hadiri un-
dangan OASE (Organisasi Aksi Soli-
daritas Era Kabinet Kerja) Kabinet
Kerja dalam rangka pengarahan dan
sosialisasi tentang program nasional
pencegahan kanker bagi perempuan
di Istana Negara Jakarta, Rabu
18 Maret 2015.
Tepat pukul 10.00 WIB,
Ibu Negara Hj. Iriana Joko
Widodo memberikan arahan
sekaligus membuka acara. Se-
lanjutnya acara diisi pengarahan
dari beberapa narasumber diantaran-
ya Kementerian Kesehatan, Kemente-
rian Pemberdayaan Perempuan, Ibu
Danarsih Santosa dan Tim OASE Kabi-
net Kerja. Acara yang berlangsung
hingga pukul 13.30 tersebut juga di-
hadiri oleh para istri Gubernur Selu-
ruh Indonesia dan para istri Menteri
Kabinet Kerja.
Program nasional itu akan ber-
langsung selama lima tahun, rencana
pencanangannya pada peringatan
Hari Kartini, 21 April 2015 di Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Saya menghargai inisiatif semua ibu-
ibu, jadi tidak saya sendiri, namun
semua ibu-ibu yang ada di organisasi
ini," kata Iriana Jokowi selaku pem-
bina OASE Kabinet Kerja didepan pe-
serta pertemuan.
■Kantor Prwkilan Sulbar-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla dalam pidatonya.
Tampak hadir Gubernur Sulawesi
Barat H. Anwar Adnan Saleh, Wapres
Jusuf Kalla, Megawati Sukarno Pu-
tri, Ketua Umum Golkar Agung Lak-
sono, Oesman Sapta Odang, Menko
Polhukam Tedjo Edy Purjiatno, Ketua
MPR Zulki Hasan, Wakapolri Komjen
Badrodin Haiti, Kepala BIN Marciano
Norman, Kepala BNPT Saud Usman
Nasution, Din Syamsuddin, As'ad Said
Ali, Chairul Tanjung serta gubernur
seluruh Indonesia.
Terdapat Empat narasumber pada
acara tersebut yakni mantan Kepala
BIN, Jend. Purn. TNI Hendropriyono,
Ulama Yordania, Syekh Ali Hasan Al
Halaby, RAND Corporate USA, Angel
M. Rabasa dan dari Nanyang Univer-
sity Singapura, Rohan Gunaratna.
Paparan narasumber kemudian di-
tanggapi oleh Lima Orang yakni Ketua
PP Muahmmadiyah (Din Syamsudin)
Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatul-
lah (Azyumardi Azra), Mantan Wakil
Kepala BIN (As'ad Said Ali), Ahmad Zia
Anwari (NU Afganistan) dan Ansyaad
Mbai.
■Arfah Prw.Slbr/SKOR
ACARA berlangsung di Hotel Bunga
Bunga, Jakarta. pada tgl 30 - 31 Maret
2015
pada hari pertama menghadirkan
Pembicara;
1. Bpk Habibi (Kabag Anggaran Biro
Keuangan Pemprov. Sulbar) dengan
Materi Mekanisme Penyusunan Stan-
dar Biaya pada Kantor Perwakilan
2. Ibu Raudah (Biro Hukum Pemprov. Su-
labar) dengan materi Legal Drafting
Pembentukan Pergub standar biaya
pada kantor perwakilan
Sementara hari kedua menghadirkan
pembicara:
1. BPk. Edwar Galingging (Karo Organsasi
Kemendagri) dengan materi persn
fungsi kantor perwakilan
2. Kepala Kantor Perwakilan pemprov.
Sulsel dengan materi Pergub sulsel
tentang tunjangan Pegawai pada Kan-
tor Perwakilan Pemprov. Sulsel
pada Kan
sel
25. www.skornews.comwwww
25Edisi ke-31/Tahun IV/April 2015
Peserta Rapat:
1. Mendagri
2. Menteri ESDM
3. Gubernur Kalsel
4. Gubernur Sulbar
5. Kepala SKK Migas
Yang mendampingi Gubernur Sulbar:
1. Bupati Majene
2. Ketua DPRD Majene
3. Kadis ESDM Pemprov. Sulbar
4. Kadis Kelautan Pemprov. Sulbar
5. Karo Tapem Pemprov. Sulbar
PADA Rapat Tersebut dihasilkan kesepaka-
tan bahwa Pengolahan Migas yang ada dipulau
Belang-belang akan dikelola bersama antara
pemprov. Sulbar dan pemprov. Kalsel dibawa
BUMD masing-masing provinsi yang dikordi-
nasi oleh pemerintah pusat.