2. Kesehatan masyarakat: Kondisi ketahanan fisik
dan psikis dari suatu komunitas di daerah
tertentu yang merupakan implementasi dari
interaksi antara perilaku yang merupakan cermin
dari kebiasaan hidup dengan kualitas kesehatan
lingkungannya.
Kesehatan lingkungan: Kondisi dari berbagai
media lingkungan (air, udara, tanah, makanan,
manusia, vektor penyakit, material) yang
tercermin dalam sifat fisik, biologi, dan kimia
dari kualitas parameter-parameter lingkungan
yang berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat.
3. Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat untuk:
1. Mencegah penyakit
2. Memperpanjang harapan hidup, dan
3. Meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat
Melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk:
1. Sanitasi lingkungan
2. Pengendalian penyakit menular
3. Pendidikan higiene perorangan
4. Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan agar dapat
dilakukan diagnosis dini dan pengobatan pencegahan
5. Membangun mekanisme sosial sehingga setiap insan dapat
menikmati standar kehidupan yang cukup baik untuk dapat
memelihara kesehatan
4. 1. Pemeliharaan dokumen kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pemberantasan penyakit menular
5. Kesejahteraan Ibu dan Anak
6. Pelayanan medis dan perawatan kesehatan
Di Indonesia diikuti dengan 18 pokok kegiatan: KIA, KB, gizi,
kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit, penyuluhan
kesehatan,pengobatan dan penanggulangan kecelakaan,
perawatan kesehatan masyarakat, UKS, Kesehatan gigi dan
mulut, kesehatan jiwa, pemeriksaan laboratorium sederhana,
pencatatan dan pelaporan, kesehatan mata, kesehatan OR,
kesehatan pekerja non formal, pembinaan pengobatan
tradisional, peningkatan upaya dana sehat masyarakat
5. Penyediaan air minum
Pengolahan dan pembuangan limbah cair, gas dan padat
Mencegah kebisingan
Mencegah kecelakaan
Mencegah penyebaran penyakit bawaan air, udara,
makanan, dan vektor
Pengelolaan kualitas lingkungan air, udara, makanan,
pemukiman, dan bahan berbahaya
Pengelolaan keamanan dan sanitasi transportasi,
kepariwisataan, dan pelabuhan
Mencegan dan menolong pada saat bencana alam
Pengelolaan lingkungan kerja
7. Parameter lingkungan yang akan terkena dampak
Proses dan potensi pemajanan
Potensi besarnya dampak terjadinya penyakit
(angka kesakitan dan kematian)
Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko
Sumber daya kesehatan
Kondisi sanitasi lingkungan
Status gizi masyarakat
Kondisi lingkungan yang memperburuk
penyebaran penyakit
8. Angka morbiditas: Frekuensi atau banyaknya
penyakit yang ada di masyarakat
Angka mortalitas: angka kematian
Yang sering digunakan angka kematian ibu, angka
kematian bayi lahir prematur, angka penyebab
kematian, dll.
Status nutrisi
Index kesejahteraan
Angka morbiditas dan mortalitas sangat
tergantung dari sistem pencatatan.
9. Distribusi usia
Kepadatan penduduk
Keadaan sosial ekonomi masyarakat
Kualitas perumahan
Keadaan kebersihan dan sanitasi
Angka kesakitan, kematian, dan kelahiran
Sarana dan prasarana
Kualitas dan kuantitas personalia kesehatan
Dana bagi kesehatan masyarakat
Data ini diolah dengan statistik vital untuk:
1. Penentuan taraf kesehatan suatu daerah
2. Penentuan dampak suatu kegiatan
3. Justifikasi suatu kegiatan
4. Penentuan cara pendekatan masyarakat
5. Penentuan kebutuhan akan penelitian
6. Penentuan pola penyakit
7. Penentuan usaha kesehatan yang diperlukan
8. Penentuan sarana dan prasarana
10. UU no 23 th 1992: keadaan meliputi kesehatan
badan, rohani, (mental), dan sosial dan bukan
hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan
kelemahan sehingga dapat hidup produktif
secara sosial ekonomi
Model Gordon: Kesetimbangan antara Agent,
Host, dan Lingkungan (dalam masyrakat)
Agent ________________ Host
Lingkungan
11. = keadaan dimana didapat frekuensi penyakit
melebihi frekuensi biasa, atau dalam waktu
yang singkat terdapat penyakit yang berlebih
Xi > Xr + 2 SD
Xi = angka sakit saat i,
Xr = angka rata-rata tahun-tahun yang lalu,
untuk periode waktu yang sama
SD = standar deviasi untuk periode tersebut
12. Endemi = keadaan yang biasa atau ‘normal’
atau frekuensi penyakit tertentu berada
dalam keadaan normal
Xi = Xr ± 2 SD
Pandemi = keadaan epidemi yang melanda
hampir semua populasi ataupun hampir
semua daerah
14. Kondisi 1: Host memberatkan =Manusia menjadi peka
terhadap suatu penyakit (penduduk muda, balita banyak)
Kondisi 2: Agent memberatkan =Agent penyakit lebih
mudah menimbulkan penyakit pada host (mutasi agent,
jumlah agent banyak)
Kondisi 3: Perubahan lingkungan memberatkan Host
=adanya pencemaran udara membuat saluran pernafasan
menyempit dan lebih mudah sakit
Kondisi 4: Perubahan lingkungan memberatkan Agent =
Banjir membuat agent lebih banyak dan mudah masuk ke
host
15. Bisa hidup dan bisa tidak hidup
Faktor penentu Agent hidup: identifikasi,
komposisi kimia, genetik, kemampuan bertahan
hidup, reservoir, sistem transmisi, latensi,
spesifitas, selektivitas, patogenitas, infektivitas,
virulensi
Faktor penentu Agent tidak hidup: Identifikasi,
dosis, ekokinetik, farmakokinetik, toksisitas,
sistem transmisi, spesifitas, selektivitas,
reservoir
16. Faktor penentu:
Yang dibawa sejak lahir: usia, jenis kelamin,
bangsa, keluarga, daya tahan tubuh natural
Yang didapat setelah lahir: status kesehatan
secara umum, fisiologis, gizi, pengalaman
sakit, stres/tekanan hidup, kekebalan tubuh
Faktor penentu masyarakat: Kekebalan
kelompok, perilaku host
17. Pengetahuan pencegahan penyakit misalnya
melalui imunisasi
Pengetahuan tentang lingkungan yang dapat
menyebarkan penyakit dan sarang vektor
penyakit
Pengetahuan tentang peran gizi dalam
pertahanan tubuh
Pengetahuan tentang kesehatan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
18. Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh: orang
panutan, budaya, sumber daya, perasaan dan
pemikiran
Penyakit karena budaya: jantung, hipertensi,
kanker, cacat janin, diabetes, chirrosis, dll.
Perilaku dan lingkungan kerja
Perilaku dan lingkungan sosial ekonomi
Perilaku dalam pemanfaatan air, udara, tanah,
dst.
19. Definisi: segala sesuatu di luar diri Host, baik
benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak
seperti suasana akibat interaksi semua elemen,
termasuk host lain
Faktor elemen lingkungan saling berhubungan
Berada dalam campuran
Faktor lingkungan sering tidak berpengaruh
secara langsung
Kualitas lingkungan dinamis
20. Wabah penyakit menular:
- Agent keluar dari reservoir melalui Portal of Exit
- Agent harus dapat bertahan hidup di lingkungan
- Harus ada media yang membawa Agent ke Host lain
- Agent dapat masuk ke tubuh Host lain melalui Portal of
Entry
Wabah penyakit tidak menular:
- Kepadatan penduduk tinggi paparan sekaligus
terhadap banyak orang
- Agent secara konstan dikeluarkan dari sumber dan
memapari masyarakat
21. Ditentukan taraf ekonomi suatu masyarakat
Negara ‘miskin’ cenderung banyak menderita penyakit
menular
status ekonomi sosial rendah: gizi rendah, pengetahuan
tentang kesehatan rendah, keadaan kesehatan lingkungan
buruk,status kesehatan buruk
Negara ‘kaya’ banyak menderita penyakit tidak menular
status ekonomi sosial tinggi, gizi tinggi, keadaan
kesehatan lingkungan baik, penyakit menular rendah,
angka kematian bayi rendah, usia harapan hidup tinggi,
penyakit usia lanjut yang tidak menular tinggi
22. Status masyarakat Masalah kesehatan
masyarakat
Pola penyakit,
Fertilitas,
Mortalitas
Tujuan pelayanan
kesehatan
Status gizi
Tradisional Tipe pedesaan,
kontaminasi air,
makanan, banyak
insekta
Endemis infeksi,
parasitik, CDR,
CBR tinggi
Sistem tradisional Banyak malnutrisi
Transisional awal Idem, dan mulai ada
pemalsuan obat,
makanan
Endemis infeksi,
parasitik, CDR
sedang, CBR
tinggi
Pelayanan yang baik
terdapat di daerah
tertentu saja
Potensi perbaikan besar
Transisional akhir Rural tradisional, urban
modern
Penyakit infeksi
berkurang, di kota
penyakit tidak
menular, CDR
rendah, CBR
sedang
Sistem nasional
pencegahan
komprehensif,
pelayanan merata
Perbaikan gizi dan
perbaikan
pendapatan
Modern Sebagian besar urban,
pencemaran
udara, air, rokok,
minuman keras,
sintetis
Penyakit kardiovaskuler,
degenerasi,
keganasan CDR
dan CBR renda
Sistem nasional
menyeluruh dan
kompleks
Nutrisi berlebih karena
produksi tinggi
Ket.: CDR= crude death rate
CBR = crude birth rate
23. Penyakit bawaan air dan makanan (water
and food borne diseases)
Penyakit bawaan udara (air borne diseases)
Penyakit bawaan tanah
Penyakit bawaan vektor (vector borne
diseases)
25. Pemantauan keadaan populasi vektor secara kontinu sangat penting
Parameter vektor penyakit yang dipantau:
Index lalat
Index pinjal
Kepadatan nyamuk man biting rate, index kontainer, index
rumah
Tindakan khusus bila kepadatan meningkat:
Intensifikasi pemberantasan sarang: perbaikan saluran, drainase,
kebersihan saluran, reservoir air, menghilangkan genangan,
mencegah pembusukan sampah, dst.
Mobilisasi masyarakat dalam pemberantasan dengan memelihara
kebersihan lingkungan
Melakukan penyemprotan insektisida terhadap vektor dewasa
26. Tata Guna Lahan Pengaruh terhadap Kesehatan Lingkungan
Kehutanan Reservoir vektor, agent, dll.
Taman Kesehatan lingkungan rekreasi, dll.
Bercocok tanam Kesehatan makanan, dll.
Tanah berair, danau, rawa, teluk Perkembangbiakan vektor, dll.
Tempat tinggal Kesehatan lingkungan pemukiman, dll.
Perkotaan Kesehatan lingkungan bangunan,
persampahan
Industri Kesehatan dan keselamatan lingkungan
Transportasi Kesehatan lingkungan transportasi, pariwisata
Eksploitasi mineral Kesehatan keselamatan lingkungan,
toksikologi lingkungan
29. Sumber pencemar Media di Lingkungan Penerima: Masyarakat
Baku mutu
(Efluen/emisi)
Baku mutu
(Lingkungan/ambien)
30. Pengukuran:
- sumber
- emisi/ambien
- masyarakat terpajan (biomarker)
Dampak interaksi:
- prevalensi/insidensi angka penyakit
- keracunan
- kecelakaan
31. Studi epidemiologi
Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
Higiene
Sanitasi
Kinerja laboratorium
Kajian komunikasi
32. 1. Pencemar – cemaran
- Penyebaran di lingkungan
- Jalur pemajanan
- Data: dari studi-studi dan pengalaman negara lain
2. Perindukan vektor
- Perubahan lahan genangan air
- Perubahan vegetasi
- Data: dari studi-studi dan pengalaman negara lain
3. Perilaku masyarakat
- Kebiasaan hidup (pemanfaatan air, insektisida,
sanitasi makanan, dll.)
33. Perubahan kualitas lingkungan vektor penyakit
Pengerahan sumber daya manusia interaksi
penduduk potensi penyakit menular
Pemakaian bahan berbahaya resiko
kesehatan: akut, kronis
Penurunan pemenuhan makanan dan gizi
masyarakat
Penurunan kualitas sumber daya manusia karena
perubahan kualitas lingkungan
34. Sifat dampak (akut, kronis)
Jumlah penduduk yang terkena dampak
Beban ekonomi yang ditanggung akibat dampak
35. Uraian kegiatan yang berhubungan dengan aspek
kesehatan masyarakat
Media lingkungan sebagai wahana transportasi
bahan berbahaya
Parameter lingkungan dan kesehatan serta
metode prakiraan dan evaluasi dampak
Metode pengumpulan dan analsis data
Prakiraan dampak kesehatan masyarakat
Evaluasi dampak kesehatan masyarakat
36. Umumnya dampak kesehatan timbul setelah
periode waktu tertentu.
Perluasan habitat vektor penyakit
Analisis resiko kualitatif dan kuantitatif
Analisis jalur pemajanan
Analisis resiko epidemiologis
Analisis biaya dampak kesehatan
Analisis perubahan perilaku masyarakat
37. Dibandingkan dengan standar persyaratan atau kriteria kesehatan
dari berbagai media lingkungan
Mempertimbangkan dampak kesehatan langsung dan tidak langsung
Prevalensi penyakit
Spesies vektor penyakit di lokasi kegiatan
Manusia rentan terhadap bahan berbahaya yang dikeluarkan
kegiatan cukup banyak jumlahnya
Pesebaran bahan berbahaya cukup luas jalur-jalur pemajanan
Bahan berbahaya resisten di alam, dan kumulatif pada janka
panjang
Bahan berbahaya menimbulkan dampak tidak terpulihkan
Bahan berbahaya mengganggu kebutuhan hidup manusia
pencemaran air
Sarana dan jangkauan kesehatan masih sangat terbatas
Perilaku masyrakat beresiko cukup besar
38. Pengelolaan:
mencegah atau meminisasi dampak dan
memaksimalkan manfaat yang diperoleh untuk
tidak timbulnya dampak kesehatan
Pemantauan:
diarahkan kepada jalur pemajanan (dari
prakiraan dampak) pemantauan biomarker