SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
 
	
  
Tata	
  kelola	
  dan	
  Kerangka	
  Kerja	
  Pembangunan	
  Paska-­‐2015	
  :	
  
Sebuah	
  Proposal	
  dari	
  Masyarakat	
  Sipil	
  
	
  

Governance and the Post-2015 development
framework: a civil society proposal

Terbuka,	
   inklusif,	
   akuntabel,	
   dan	
   tata	
   kelola	
   yang	
   efektif	
   merupakan	
   nilai	
   mendasar	
   yang	
   harus	
  
dimiliki	
   dalam	
   kerangka	
   kerja	
   PBB	
   Paska-­‐2015	
   yang	
   tercakup	
   dalam	
   tujuan	
   utama	
   maupun	
   bagian	
  
dari	
   tujuan	
   lain	
   yang	
   ingin	
   dicapai.	
   Nilai-­‐nilai	
   tersebut	
   juga	
   harus	
   dimiliki	
   sehingga	
   kerangka	
   kerja	
  
yang	
   dibangun	
   dapat	
  accountable and effective governance needs to be pengentasan	
   of the United Natio
Open, inclusive, diterima	
   masyarakat	
   dan	
   berefek	
   maksimal	
   terhadap	
   at the heart kemiskinan	
  
dan	
  pembangunan	
  berkelanjutan.	
   stand-alone goal and an integral part of other goals, if the framewor
Post-2015 framework, as a
	
  
to win legitimacy from citizens and maximise its effects on poverty and sustainable developmen
Sidang	
  Umum	
  PBB	
  	
  menegaskan	
  bahwa	
  kerangka	
  kerja	
  Paska-­‐2015	
  harus	
  mempromosikan	
  tata	
  kelola	
  
yang	
   demokratis	
   dan	
   para	
   ahli	
   telah	
   meneguhkan	
   peran	
   penting	
   tata	
   kelola	
   yang	
   baik	
   dalam	
  
The UN General Assembly has affirmed that the Post-2015 framework i	
  	
  Dalam	
  survey	
  M democra
pemerintahan,	
  sebagaimana	
  juga	
  disebut	
  dalam	
  Millenium	
  Declaration	
  tahun	
  2000.should promotey	
  
governance and expert inputs have underlined juta	
   responden	
   di	
   194	
   negara	
   ditemukan	
  
World	
   yang	
   diselenggarakan	
   PBB	
   dan	
   melibatkan	
   satu	
   the critical importance of governance, as did
bahwa	
   “pemerintah	
   yang	
   jujur	
   dan	
   responsif”	
   masuk	
   dalam	
   survey prioritas	
   teratas	
   harapan	
   people
Millennium Declaration in 2000.1 The UN’s MyWorld empat	
   of more than a million
masyarakat	
   atas	
   suatu	
   pemerintahan,	
   suatu	
  and responsive didengungkan	
   dalam	
   diskusi	
   dengan	
   top fo
194 countries has found “an honest hal	
   yang	
   sering	
   government” to be one of citizens’
orang-­‐orang	
  diseluruh	
  dunia.ii	
  
priorities, a theme which often recurs in consultations with people around the world.2
	
  
Sebagaimana	
   disebutkan	
   Sekjen	
   PBB,	
   tata	
   kelola	
   merupakan	
   hasil	
   dan	
   faktor	
   penentu	
   keberhasilan	
  
As the UN Secretary-General has noted, governance is both an outcome and an enabler
pembangunan.iii	
  Negara	
  dengan	
  tingkat	
  korupsi	
  yang	
  lebih	
  tinggi	
  memiliki	
  tingkat	
  keberhasilan	
  yang	
  
development.3 menekan	
   with kematian	
   ibu	
   make less progress in areas like maternal
lebih	
   rendah	
   dalam	
   Countriesangka	
   more bribery dan	
   peningkatan	
   pendidikan	
   anak,	
   misalnya,	
   morta
and child education, for example, while small gains in governance could have big
sementara	
  dengan	
  peningkatan	
  kualitas	
  tata	
  kelola	
  dapat	
  memperbesar	
  tingkat	
  kesuksesan	
  program-­‐ effects
program	
  tersebut.4ivSo theitu,	
  kerangka	
  kerja	
  yang	
  ada	
  harus	
  mempromosikan	
  nilai-­‐nilai	
  keterbukaan,	
  
these areas. 	
  Untuk	
   framework needs to promote openness, accountability and effective pub
akuntabilitas	
  dan	
  pelayanan	
  publik	
  yang	
  efisien,	
  membangun	
  rasa	
  saling	
  percaya	
  antara	
  pemerintah	
  
institutions, build trust between states and citizens and curb corruption and waste. These issu
dan	
   masyarakat,	
   dan	
   pemberantasan	
   korupsi.	
   Isu	
   ini	
   juga	
   sejalan	
   dengan	
   dukungan	
   terhadap	
  
go hand in hand with promotion of the rule of law and access to justice, the promotion of peace
penegakan	
  hukum	
  dan	
  akses	
  terhadap	
  keadilan,	
  serta	
  kampanye	
  terkait	
  masyarakat	
  yang	
  damai	
  dan	
  
societies etimpangan	
  sosial.	
  
pengentasan	
  kand the addressing of inequality.
	
  
The question is how to integrate governance into the framework in a way kerja	
   tersebut	
  
Tantangannya	
   adalah	
   bagaimana	
   mengintegrasikan	
   tata	
   kelola	
   ke	
   dalam	
   kerangka	
   which balances natio
sehingga	
  dapat	
  menyeimbangkan	
  keragaman	
  nasional	
  dengan	
  standar	
  internasional,	
  yang	
  secara	
  lebih	
  
diversity with global comparability, extends from governments to international bodies and priv
luas	
   mencakup	
   pemerintah	
   on existing human rights laws and norms. We believe the framework needs
corporations and builds nasional	
   sampai	
   lembaga	
   internasional	
   dan	
   perusahaan	
   swasta	
   dan	
  
kerangka	
   hukum	
   hak	
   asasi	
   manusia	
   serta	
   norma-­‐norma	
   yang	
   ada.	
   Untuk	
   itu	
   kerangka	
   kerja	
   yang	
  
dibentuk	
  harus:	
  all people and public bodies to obtain detailed and reliable information on sustaina
1. Enable
	
  
development in a timely and accessible manner: in particular, information about w
1. Memungkinkan	
   masyarakat	
   dan	
   lembaga	
   publik	
   memperoleh	
   informasi	
   yang	
   rinci	
   dan	
   dapat	
  
resources are available, how they are raised and spent and what results yang	
  wajar:	
  
diandalkan	
  terkait	
  pembangunan	
  berkelanjutan	
  melalui	
  proses	
  dan	
  dalam	
  waktu	
   they contribute to
yang	
   secara	
   khusus	
   menyangkut	
   informasi	
   tentang	
   drain away yang	
   sums in bagaimana	
  
2. Curb corruption and illicit financial flows, whichsumber	
   daya	
  huge tersedia,	
   much-needed fun
mereka	
  diolah,	
  digunakan	
  dan	
  kontribusi	
  apa	
  yang	
  dihasilkan.	
  
2. Mencegah	
  korupsi	
  dan	
  aliran	
  uang	
  gelap	
  yang	
  menyedot	
  dana	
  dalam	
  jumlah	
  besar.	
  
3. Enhance the effectiveness of public institutions in curbing poverty and promoting sustaina
3. development and maximise theirpublik	
   dalam	
   pengentasan	
   kemiskinan	
  resources.
Meningkatkan	
   efektivitas	
   institusi	
   accountability for the use of public dan	
   mendorong	
  
pembangunan	
   berkelanjutan	
   dan	
   memaksimalkan	
   akuntabilitas	
   publik	
   terkait	
   penggunaan	
  
4. Ensure public backing for efforts to curb poverty and inequality by enabling participation of
sumber	
  daya.	
  
4. people in the design, delivery and monitoring of policy, without exclusion or discriminati
Memastikan	
  dukungan	
  masyarakat	
  dalam	
  upaya	
  pengentasan	
  kemiskinan	
  dan	
  ketimpangan	
  
sosial	
   dengan	
   membuka	
   free speech, assembly and merancang,	
   melaksanakan	
   dan	
  
and by ensuring rights of partisipasi	
   masyarakat	
   dalam	
  access to information.
mengawasi	
   kebijakan,	
   tanpa	
   kecuali	
   dan	
   diskriminasi	
   dan	
   memastikan	
   kebebasan	
  
5. Enhance the berserikat	
  dan	
  akses	
  akan	
  informasi.	
  
berpendapat,	
   accountability and positive impacts of business by ensuring full disclos
5. of relationshipskuntabilitas	
  corporationsositif	
  dstates and requiring corporations to report t
Meningkatkan	
  a between dan	
  dampak	
  p and ari	
  bisnis	
  dengan	
  memastikan	
  keterbukaan	
  
penuh	
   dalam	
   hubungan	
   antara	
   perusahaan	
   dan	
   negara	
   dan	
   dengan	
   kewajiban	
   pelaporan	
  
consistent standard on their impacts on the environment, society and human rights.
dengan	
   standar	
   yang	
   konsisten	
   atas	
   dampak	
   atas	
   lingkungan,	
   masyarakat	
   dan	
   hak	
   asasi	
  
manusia.	
  
	
   These five aims should become global targets which are included in a stand-alone Post-2015 goal
“ensuring open, menjadi	
   tujuan	
   global	
   yang	
   tercakup	
   dalam	
   tujuan	
   utama	
   yang	
   berdiri	
   into other goa
Lima	
   tujuan	
   ini	
   harus	
  inclusive, accountable and effective governance” and integrated sendiri	
  
There also need to be mechanisms for reporting on, and ensuring accountability for, the attainm
dalam	
   kerangka	
   kerja	
   Paska-­‐2015	
   dalam	
   “memastikan	
   tata	
   kelola	
   yang	
   terbuka,	
   inklusif,	
   akuntabel,	
  
dan	
   efektif”	
   dan	
   terintegrasi	
   dalam	
   a goal on governance) atjuga	
   global, regional and national levels
of all Post-2015 goals (including tujuan	
   lain. v 	
  Diperlukan	
   the mekanisme	
   pelaporan,	
   dan	
  
memastikan	
   akuntabilitas,	
   terkait	
   pencapaian	
   semua	
   tujuan	
   kerangka	
   kerja	
   Paska-­‐2015	
   (termasuk	
  
tujuan	
  yang	
  terkait	
  tgovernancelgoalgis needed to address serious obstacles to development which
A stand-alone ata	
  kelola)	
  di	
   evel	
   lobal,	
  regional,	
  dan	
  nasional.	
  
	
  
structural and transnational and so cannot be addressed by sectoral goals (on health or educati
Tujuan	
  tersendiri	
  yang	
  terkait	
  dengan	
  tata	
  kelola	
  diperlukan	
  untuk	
  mengatasi	
  rintangan	
  serius	
  dalam	
  
for example). One such obstacle is dan	
   transnasional	
   dan	
   yang	
   tidak	
   bisa	
   European tujuan-­‐
pembangunan	
   yakni	
   rintangan	
   struktural	
   corruption, which is said to cost thediatasi	
   oleh	
   Union as much
6
120 billion (misalnya	
   yang	
   terkait	
   is unrecorded illicit financial flows, which are estimated to ha
tujuan	
   sektoral	
  euros a year. Anotherkesehatan	
   atau	
   pendidikan).	
   Salah	
   satu	
   contohnya	
   adalah	
  
korupsi,	
  	
  yang	
  dikatakan	
  merugikan	
  Uni	
  Eropa	
  sebesar	
  120	
  miliar	
  Euro	
  pIt has been calculated that retain
drained more than a trillion dollars from Africa since 1980. er	
  tahun.vi	
  Contoh	
  lain	
  adalah	
  
aliran	
  dana	
  gelap,	
  yang	
  diestimasi	
  menyedot	
  lebih	
  dari	
  satu	
  tto meet itsdMDG targets isalurkan	
  ke	
  
this capital within the continent might enable it riliun	
  dollar	
   ari	
  dana	
  yang	
  d on child mortality
Afrika	
  sejak	
  1980.	
  Tanpa	
  adanya	
  kebocoran	
  tersebut	
  diperkirakan	
  Afrika	
  dapat	
  mencapai	
  target	
  MDG	
  
years earlier on average.7
terkait	
  kematian	
  anak	
  13	
  tahun	
  lebih	
  cepat	
  dari	
  perkiraan.vii	
  
	
  
The selection, implementation and evaluation of national actions to meet global goals should happen
Pemilihan,	
  implementasi	
  dan	
  evaluasi	
  aksi	
  nasional	
  untuk	
  mencapai	
  tujuan	
  global	
  juga	
  harus	
  dicapai	
  
national nasional,	
   dengan	
   melibatkan	
   semua	
   pemangku	
   kepentingan	
   (terutama	
   kelompok	
  
dalam	
   level	
  level, in ways which actively involve all stakeholders (especially the poor and other marginali
groups) miskin	
   dan	
   terpinggirkan)	
   dan	
   menggunakan	
   parameter	
   global	
   untuk	
   memastikan	
  
masyarakat	
   and within global parameters which ensure rigour and comparability between countries. In
standar	
   yang	
   jelas	
   dan	
   dapat	
   dibandingkan	
   dengan	
   negara	
   lain.	
   Dalam	
   tabel	
   di	
   halaman	
   selanjutnya,	
   to deba
table overleaf, we suggest a global minimum for each governance target. As a contribution
kami	
   mengusulkan	
   target	
   minimum	
   global	
   bagi	
   be used to evaluate progress beyond this global minimu
we suggest ideas for indicators which might tiap	
   target	
   tata	
   kelola.	
   Kami	
   juga	
   mengusulkan	
  
beberapa	
  ide	
  terkait	
  indikator	
  untuk	
  mengevaluasi	
  kemajuan	
  diluar	
  target	
  minimum	
  tersebut.	
  
	
  
We look forward to working with the United Nations and its Member States on these vital questio
Kami	
  berharap	
  dapat	
  bekerja	
  sama	
  dengan	
  PBB	
  dan	
  para	
  negara	
  anggota	
  dalam	
  mengatasi	
  tantangan	
  
utama	
  tersebut.	
  

	
  

	
  
 
	
  

	
  
Tujuan	
  Paska-­‐2015:	
  Memastikan	
  tata	
  kelola	
  yang	
  terbuka,	
  	
  
inklusif,	
  akuntabel	
  dan	
  efektif	
  
	
  
Target	
  global	
  yang	
  diusulkan	
  

Target	
  yang	
  perlu	
  dipastikan	
  

1.	
  Memungkinkan	
  masyarakat	
  dan	
  
lembaga	
  publik	
  memperoleh	
  
informasi	
  yang	
  detail	
  dan	
  dapat	
  
diandalkan	
  terkait	
  pembangunan	
  
berkelanjutan	
  melalui	
  proses	
  dan	
  
waktu	
  yang	
  wajar:	
  khususnya	
  
menyangkut	
  informasi	
  tentang	
  
sumber	
  daya	
  yang	
  tersedia,	
  
bagaimana	
  mereka	
  diolah,	
  digunakan	
  
dan	
  kontribusi	
  yang	
  dihasilkan.	
  
	
  

Hukum	
  dan	
  peraturan	
  
memungkinkan	
  masyarakat	
  
memperoleh	
  informasi	
  dalam	
  
waktu	
  yang	
  wajar,	
  dan	
  dalam	
  
bentuk	
  yang	
  dapat	
  diakses	
  dan	
  
digunakan.	
  

Laporan	
  yang	
  lengkap	
  dan	
  tepat	
  
waktu	
  atas	
  semua	
  anggaran	
  
pemerintah	
  dan	
  aliran	
  
keuangan	
  lainnya	
  di	
  level	
  
nasional	
  dan	
  sub	
  nasional,	
  
termasuk	
  pajak	
  perusahaan	
  dan	
  
penghasilan,	
  bantuan,	
  serta	
  
pinjaman	
  komersil	
  dan	
  konsesi	
  

Laporan	
  yang	
  reguler	
  dan	
  tepat	
  
waktu,	
  dalam	
  format	
  yang	
  
dapat	
  diakses	
  masyarakat,	
  
terkait	
  pencapaian	
  tujuan	
  
Paska-­‐2015,	
  yang	
  dirinci	
  
berdasarkan	
  daerah,	
  jender,	
  
usia,	
  dan	
  indikasi	
  utama	
  
lainnya,	
  termasuk	
  sumberdaya	
  
yang	
  diinvestasikan	
  dan	
  hasil	
  
yang	
  diperoleh	
  

2.	
  Mencegah	
  korupsi	
  dan	
  aliran	
  uang	
  
gelap	
  

	
  

Pemerintah	
  mengambil	
  langkah	
  
efektif	
  untuk	
  mencegah	
  korupsi	
  
dan	
  aliran	
  uang	
  gelap	
  

Target	
  minimum	
  global	
  yang	
  
diusulkan	
  
Hak	
  untuk	
  memperoleh	
  
informasi	
  tercakup	
  dalam	
  
hukum	
  dan	
  peraturan	
  sesuai	
  
standar	
  internasional	
  

Pemerintah	
  secara	
  proaktif	
  
mempublikasikan	
  dokumen	
  
anggaranix,	
  dengan	
  data	
  yang	
  
merujuk	
  pada	
  sumber	
  yang	
  
memadai	
  dan	
  data	
  statistik	
  
independen,	
  yang	
  juga	
  berisi	
  
kriteria	
  dan	
  penggunaan	
  
pendanaan	
  eksternal.	
  
	
  
Perusahaan	
  diharuskan	
  
membuka	
  semua	
  data	
  
pembayaran	
  pajak	
  ke	
  
pemerintah	
  (lihat	
  juga	
  di	
  poin	
  
ke	
  5	
  di	
  bawah).	
  
	
  
Donor	
  bilateral,	
  multilateral,	
  
dan	
  penyedia	
  pinjaman	
  
menyampaikan	
  laporan	
  sesuai	
  
persyaratan	
  minimum	
  IATI.x	
  
	
  
Pemerintah	
  menyampaikan	
  
laporan	
  tahunan	
  ke	
  
masyarakat,	
  disertai	
  dengan	
  
masukan	
  dari	
  pemangku	
  
kepentingan	
  nasional,	
  terkait	
  
implementasi	
  agenda	
  Paska-­‐
2015.	
  
	
  
Institusi	
  internasional	
  juga	
  
menyampaikan	
  laporan	
  
tahunan	
  ke	
  masyarakat	
  terkait	
  
isu-­‐isu	
  tersebut.	
  
	
  
Negara	
  menandatangani	
  dan	
  
meratifikasi	
  UNCAC	
  dan	
  
mengimplemetasikan	
  kerangka	
  
kerja	
  hukum	
  terkini	
  terkait	
  
suap,	
  korupsi,	
  dan	
  
penyalahgunaan	
  pajak,	
  dan	
  
memfasilitasi	
  pengembalian	
  
aset	
  yang	
  dicuri.	
  
	
  
Negara	
  mencegah	
  
penghindaran	
  pajak,	
  penyuapan	
  
dan	
  korupsi	
  di	
  semua	
  
perusahaan	
  dalam	
  
kewenangannya.	
  
	
  
Lelang	
  publik	
  yang	
  transparan	
  
dan	
  keterbukaan	
  atas	
  
kepemilikan	
  saham	
  perusahaan	
  
yang	
  paling	
  diuntungkan.	
  	
  (lihat	
  
poin	
  ke	
  5	
  di	
  bawah)	
  
	
  
Aset	
  pejabat	
  publik	
  harus	
  
sepenuhnya	
  terbuka	
  dan	
  
diaudit.	
  
	
  
Pakar	
  independen	
  ikut	
  serta	
  
dalam	
  perumusan	
  dan	
  
pembahasan	
  hukum	
  anti	
  
korupsi.	
  
	
  

Indikator	
  yang	
  
memungkinkan	
  
Berkurangnya	
  waktu	
  yang	
  
dibutuhkan	
  masyarakat	
  untuk	
  
memperoleh	
  data	
  akibat	
  dari	
  
hukum	
  dan	
  peraturan	
  
tersebut.viii	
  
	
  
Meningkatnya	
  hak	
  atas	
  
penilaian	
  informasi.	
  Ratifikasi	
  
atas	
  Open	
  Data	
  Charter.	
  
	
  
Kepatuhan	
  atas	
  klausa	
  akses	
  
terhadap	
  informasi	
  dalam	
  
konvensi	
  PBB	
  terkait	
  
pemberantasan	
  korupsi.xi	
  
	
  
Meningkatnya	
  skor	
  dalam	
  Open	
  
Budget	
  Index	
  dan	
  Financial	
  
Secrecy	
  Index.xii	
  
	
  
Meningkatnya	
  skor	
  IATI	
  terkait	
  
bantuan	
  donor.	
  Meningkatnya	
  
skor	
  Resource	
  Governance	
  
Index	
  (jika	
  relevan).xiii	
  

Peningkatan	
  cepat	
  dari	
  sisi	
  
cakupan	
  dan	
  kualitas	
  laporan.	
  
	
  
Informasi	
  lebih	
  mudah	
  diakses,	
  
dan	
  dipergunakan,	
  oleh	
  
kelompok	
  marjinal.	
  
	
  
Laporan	
  yang	
  ada	
  meningkatkan	
  
efektivitas	
  kebijakan.	
  

Turunnya	
  peringkat	
  terkait	
  
aliran	
  dana	
  gelap	
  dalam	
  Global	
  
Financial	
  Estimate.	
  
Meningkatnya	
  skor	
  dalam	
  Anti-­‐
Money	
  Laundering	
  Index	
  oleh	
  
Basel	
  Institut.xiv	
  
	
  
Naik	
  peringkat	
  dalam	
  
Corruption	
  Perceptions	
  Index	
  
Transparancy	
  International,	
  
Global	
  Corruption	
  Barometer	
  
dan	
  Bribe-­‐Payers	
  Index.xv	
  
	
  
Pemulihan	
  dan	
  pengembalian	
  
aset	
  ke	
  pemiliknya	
  dalam	
  waktu	
  
yang	
  lebih	
  cepat.	
  
	
  
Hasil	
  survey	
  yang	
  menunjukkan	
  
berkurangnya	
  pengalaman	
  
pribadi	
  yang	
  dialami	
  
masyarakat	
  terkait	
  korupsi.xvi	
  
	
  

	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
 
	
  
	
  
	
  
Target	
  global	
  yang	
  diusulkan	
  

4.	
  Meningkatkan	
  partisipasi	
  aktif	
  
semua	
  orang	
  dalam	
  pembangunan	
  
berkelanjutan	
  dan	
  menjamin	
  
partisipasi	
  semua	
  orang	
  dalam	
  
berpendapat,	
  berserikat,	
  melakukan	
  
protes	
  yang	
  damai,	
  dan	
  akses	
  akan	
  
informasi	
  

Target	
  minimum	
  global	
  yang	
  
diusulkan	
  
Negara	
  memiliki	
  badan	
  audit	
  
independen	
  atau	
  lembaga	
  
pengawas	
  lain	
  yang	
  melakukan	
  
audit	
  secara	
  teratur	
  yang	
  
dipublikasikan	
  secara	
  penuh.	
  

Peningkatan	
  yang	
  
berkelanjutan	
  terkait	
  
kapasitas	
  negara	
  dalam	
  
mencari,	
  mengelola	
  dan	
  
membelanjakan	
  anggaran	
  
untuk	
  pembangunan,	
  	
  dalam	
  
penyediaan	
  pelayanan	
  publik	
  
yang	
  efektif	
  dan	
  memadai,	
  
serta	
  mengevaluasi	
  hasilnya.	
  

3.	
  Meningkatkan	
  efektivitas	
  institusi	
  
publik	
  dalam	
  pengentasan	
  kemiskinan	
  
dan	
  mendorong	
  pembangunan	
  
berkelanjutan	
  dan	
  memaksimalkan	
  
akuntabilitas	
  publik	
  terkait	
  
penggunaan	
  sumber	
  daya.	
  

Target	
  yang	
  perlu	
  
dipastikan	
  
Efektivitas	
  kebijakan	
  dan	
  
belanja	
  publik	
  	
  dikaji	
  secara	
  
teratur,	
  independen	
  dan	
  
transparan.	
  

Lembaga	
  donor	
  memberikan	
  
dukungan	
  untuk	
  peningkatan	
  
kapasitas	
  institusi	
  publik	
  di	
  
negara	
  yang	
  memiliki	
  
keterbatasan	
  dalam	
  upaya	
  
tersebut.	
  

Kerangka	
  hukum	
  yang	
  
melindungi	
  hak	
  dasar	
  dan	
  
melarang	
  diskriminasi.	
  

Kerangka	
  hukum	
  menegakkan	
  
hak	
  berpendapat,	
  berserikat	
  
dan	
  akses	
  akan	
  informasi.	
  

Media	
  dapat	
  beroperasi	
  secara	
  
independen	
  tanpa	
  adanya	
  
ketakutan	
  akan	
  kekerasan	
  dan	
  
represi.	
  

Kerangka	
  hukum	
  melindungi	
  
hak	
  jurnalis	
  untuk	
  
mempublikasikan	
  laporan	
  
menyangkut	
  kepentingan	
  
publik	
  tanpa	
  gangguan	
  dan	
  
sensor.	
  
	
  
Hukum	
  melindungi	
  masyarakat	
  
sipil	
  untuk	
  bekerja	
  dengan	
  
bebas.	
  

Pembela	
  hak	
  asasi	
  manusia	
  
dan	
  kelompok	
  masyarakat	
  
sipil	
  dapat	
  bekerja	
  tanpa	
  
adanya	
  gangguan	
  dan	
  
halangan.	
  
	
  
Semua	
  masyarakat,	
  tanpa	
  
kecuali	
  dan	
  diskriminasi,	
  
dapat	
  berperan	
  aktif	
  dalam	
  
pembentukan,	
  implementasi	
  
dan	
  pengawasan	
  kebijakan	
  
(misalnya	
  dalam	
  merancang	
  
anggaran	
  dan	
  pengawasan	
  
layanan	
  publik)	
  

Adanya	
  mekanisme	
  formal	
  yang	
  
memungkinkan	
  masyarakat,	
  
terutama	
  kelompok	
  miskin	
  dan	
  
terpinggirkan,	
  perempuan	
  dan	
  
remaja	
  untuk	
  berkontribusi	
  
dalam	
  membuat,	
  implementasi	
  
dan	
  pengawasan	
  kebijakan.	
  
	
  

5.	
  memastikan	
  keterbukaan	
  penuh	
  
dalam	
  hubungan	
  antara	
  perusahaan	
  
dan	
  negara	
  dan	
  dengan	
  kewajiban	
  
pelaporan	
  atas	
  dampak	
  lingkungan,	
  
masyarakat	
  

Hukum	
  mengharuskan	
  
perusahaan	
  untuk	
  melaporkan	
  
pembayaran	
  pajak,	
  donasi	
  
politik,	
  lobi	
  dan	
  dampak	
  sosial,	
  
hak	
  asasi	
  manusia	
  serta	
  
lingkungan	
  dalam	
  waktu	
  yang	
  
wajar.	
  
	
  
Hukum	
  mengharuskan	
  lelang	
  
publik	
  yang	
  transparan	
  dan	
  
keterbukaan	
  atas	
  kepemilikan	
  
saham	
  dan	
  kontrak	
  perusahaan	
  
dengan	
  negara.	
  

Target	
  menyeluruh:	
  menciptakan	
  
mekanisme	
  akuntabilitas	
  global	
  dan	
  
nasional	
  untuk	
  tujuan	
  paska-­‐2015	
  yang	
  
memastikan	
  para	
  lembaga	
  di	
  semua	
  
level	
  bekerja	
  untuk	
  mendorong	
  tujuan	
  
dari	
  kerangka	
  kerja	
  yang	
  ditetapkan	
  

	
  
	
  
	
  

Transparansi	
  penuh	
  dalam	
  
lelang	
  publik	
  (termasuk	
  
keterbukaan	
  penuh	
  dalam	
  
semua	
  kontrak	
  antara	
  negara	
  
dan	
  perusahaan	
  swasta),	
  
pembayaran	
  pajak,	
  donasi	
  
politik	
  dari	
  perusahaan	
  dan	
  
lobi,	
  laporan	
  perusahaan	
  
terkait	
  dampak	
  sosial,	
  hak	
  
asasi	
  manusia	
  dan	
  lingkungan.	
  
	
  

Semua	
  institusi,	
  termasik	
  
lembaga	
  internasional	
  dan	
  
perusahaan	
  swasta	
  dan	
  
pemerintah,	
  berkewajiban	
  
untuk	
  berkontribusi	
  dalam	
  
tujuan	
  paska-­‐2015.	
  

Kerangka	
  kerja	
  ini	
  memperjelas	
  
tanggung	
  jawab	
  masing-­‐masing	
  
institusi.	
  
	
  
Mekanisme	
  pelaporan	
  yang	
  
inklusif	
  dan	
  akuntabilitas	
  
tercipta	
  di	
  level	
  global	
  dan	
  di	
  
setiap	
  negara.	
  
	
  

Indikator	
  yang	
  
memungkinkan	
  
Lebih	
  banyak	
  masukan	
  lembaga	
  
audit	
  yang	
  ditanggapi	
  oleh	
  
lembaga	
  negara.	
  
	
  
	
  
	
  
Meningkatnya	
  World	
  Bank	
  
Insitute	
  Worldwide	
  Governance	
  
Indicator	
  terkait	
  	
  kualitas	
  dan	
  
efektivitas	
  peraturan.xvii	
  
	
  
Rasio	
  pajak/GDP	
  semakin	
  
mendekati	
  rata-­‐rata	
  global	
  dan	
  
turunnya	
  angka	
  pajak	
  yang	
  
jatuh	
  tempo	
  namun	
  belum	
  
dibayar.	
  
	
  
Berkurangnya	
  selisih	
  antara	
  
alokasi	
  dan	
  eksekusi	
  anggaran,	
  
penundaan	
  penyelesaian	
  dan	
  
pembayaran	
  hutang,	
  tagihan	
  
dan	
  gaji.	
  	
  
	
  
Peningkatan	
  dalam	
  indikator	
  
kebebasan	
  untuk	
  berkelompok	
  
dan	
  berasosiasi	
  dalam	
  CIRI	
  
Human	
  Rights	
  Dataset.xviii	
  
	
  
Penghapusan	
  kekerasan	
  dan	
  
sanksi	
  terhadap	
  jurnalis	
  
sebagaimana	
  tercatat	
  oleh	
  
Committee	
  to	
  Protect	
  
Journalist.xix	
  
Skor	
  yang	
  lebih	
  tinggi	
  dalam	
  
indesk	
  Civil	
  Society	
  Enabling	
  
Environment	
  Index	
  oleh	
  
Civicus.xx	
  
Skor	
  partisipasi	
  yang	
  lebih	
  
tinggi	
  dalam	
  Rule	
  of	
  Law	
  Index	
  
dan	
  Open	
  Budget	
  Survey	
  
(terkait	
  partisipasi	
  dan	
  
anggaran).xxi	
  Semakin	
  banyak	
  
masyarakat	
  survey	
  yang	
  
mengatakan	
  mereka	
  dapat	
  
berpartisipasi	
  lebih	
  dalam	
  
pembangunan.xxii	
  
	
  
Meningkatkan	
  cakupan,	
  
kualitas	
  dan	
  tempo	
  pelaporan.	
  
	
  
Masyarakat	
  mengekspresikan	
  
bertambahnya	
  kepercayaan	
  
terhadap	
  hubungan	
  sektor	
  
pemerintah	
  dan	
  swasta	
  
(misalnya	
  terlihat	
  dari	
  survey.)	
  	
  
	
  
Menurunnya	
  dampak	
  negatif	
  
investasi	
  terhadap	
  sosial,	
  
lingkungan	
  dan	
  hak	
  asasi	
  
manusia.xxiii	
  
	
  
Para	
  institusi	
  memenuhi	
  
tanggung	
  jawabnya	
  di	
  bawah	
  
kerangka	
  kerja	
  Paska-­‐2015	
  
secara	
  tepat	
  waktu,	
  
komprehensif	
  dan	
  bersifat	
  
inklusif	
  bagi	
  seluruh	
  pemangku	
  
kepentingan.	
  

	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
	
  
 

	
  
	
  

Pernyataan	
  ini	
  dipublikasikan	
  pada	
  
Januari	
  2014	
  dan	
  didukung	
  oleh:	
  
	
  
Advocates	
  Coalition	
  for	
  Development	
  and	
  
Environment	
  (Uganda)	
  
AfroLeadership	
  (Cameroon)	
  
Alliance	
  for	
  Budget	
  Transparency	
  (Kyrgyzstan)	
  
Cahurast	
  (Nepal)	
  
Caritas	
  Zambia	
  
Centre	
  for	
  Budget	
  and	
  Governance	
  Accountability	
  (India)	
  
Center	
  for	
  Transparency	
  and	
  Accountability	
  in	
  Liberia	
  
Civil	
  Society	
  Platform	
  for	
  Peacebuilding	
  and	
  Statebuilding	
  
Community	
  Health	
  and	
  Research	
  (Nigeria)	
  
Community	
  Initiative	
  Action	
  Group	
  (Kenya)	
  
Fitra	
  (Indonesia)	
  
Fondation	
  Chirezi	
  (Democratic	
  Republic	
  of	
  Congo)	
  
Fundación	
  Nacional	
  para	
  el	
  Desarrollo	
  (El	
  Salvador)	
  
Fundación	
  Solidaridad	
  (Dominican	
  Republic)	
  
Fundar	
  (Mexico)	
  
Global	
  Integrity	
  (United	
  States)	
  
Global	
  Movement	
  for	
  Budget	
  Transparency,	
  
Accountability	
  
and	
  Participation	
  (BTAP)	
  
Global	
  Witness	
  (United	
  Kingdom)	
  
Groupe	
  D´Etude,	
  De	
  Recherche	
  et	
  D`Action	
  Pour	
  
Le	
  Developpement	
  (Senegal)	
  
Grupo	
  de	
  Ciudadanía	
  y	
  Finanzas	
  Públicas	
  de	
  la	
  ESAP	
  
Escuela	
  
Superior	
  de	
  Administración	
  Pública	
  (Colombia)	
  
Human	
  Rights	
  First	
  Rwanda	
  
Institute	
  of	
  Public	
  Finance	
  (Croatia)	
  
Instituto	
  de	
  Estudios	
  Estratégicos	
  y	
  Políticas	
  
Públicas	
  (Nicaragua)	
  
Instituto	
  de	
  Estudos	
  Socioeconômicos	
  (Brazil)	
  
Integrity	
  Action	
  
Integrity	
  Watch	
  Afghanistan	
  
International	
  Alert	
  (United	
  Kingdom)	
  
International	
  Budget	
  Partnership	
  
Kemitraan	
  (Indonesia)	
  
Luta	
  Hamutuk	
  (Timor	
  Leste)	
  
National	
  Campaign	
  on	
  Dalit	
  Human	
  Rights	
  (India)	
  
Obeng	
  Denis	
  Udo-­‐Inyang	
  Foundation	
  (Nigeria)	
  
Pattiro	
  (Indonesia)	
  
Perkumpulan	
  IDEA	
  (Indonesia)	
  
Policy	
  Forum	
  (Tanzania)	
  
Public	
  Service	
  Accountability	
  Monitor	
  (South	
  Africa)	
  
Publish	
  What	
  You	
  Pay	
  Indonesia	
  
Restless	
  Development	
  
Saferworld	
  
Samarthan	
  Center	
  for	
  Development	
  and	
  Support	
  (India)	
  
Save	
  the	
  Children	
  
Society	
  for	
  Civic	
  Development	
  (South	
  Sudan)	
  
Soros	
  Foundation	
  Kazakhstan	
  
Stakeholder	
  Forum	
  
Tearfund	
  
Transparencia	
  Mexicana	
  
Transparency	
  International	
  
Transparency	
  International	
  Indonesia	
  
Trocaire	
  (Ireland)	
  
Youth	
  for	
  Social	
  Development	
  (India)	
  

	
  
	
  
	
  

	
  
	
  
	
  
Catatan	
  kaki	
  
____________________________	
  
	
  

1.

2.

Lihat	
  Sidang	
  Umum	
  PBB.	
  Dokumen	
  hasil	
  rapat	
  terkait	
  hal	
  khusus	
  menyangkut	
  
upaya	
  lanjtan	
  untuk	
  mencapai	
  Tujuan	
  Pembangunan	
  Millenium.	
  A/68/L.4.	
  1	
  
Oktober	
  2013.	
  Hal.	
  4.	
  Lihat	
  Laporan	
  Sekjen	
  PBB.	
  A	
  Life	
  of	
  Dignity	
  for	
  All.	
  
A/68/202.	
  Hal	
  13.	
  Artikel	
  13,	
  Millennium	
  Declaration	
  
	
  
Lihat	
  http://www.myworld2015.org/?page=results.	
  Lihat	
  juga	
  laporan	
  akhir	
  
dari	
  the	
  Global	
  Thematic	
  Consultation	
  on	
  Governance	
  and	
  the	
  Post-­‐2015	
  
Development	
  Framework	
  di	
  
http://www.worldwewant2015.org/governance/finalreport.	
  Lihat	
  juga	
  
Howard,	
  J	
  and	
  Leavy,	
  J.	
  What	
  Matters	
  Most?	
  Hasil	
  dari	
  84	
  studi	
  parsitipatif	
  
dengan	
  mereka	
  yang	
  hidup	
  dalam	
  kemiskinan	
  dan	
  terpinggirkan.	
  Institute	
  for	
  
Development	
  Studies.	
  2013	
  

	
  
3.

Liat	
  Laporan	
  Sekjen	
  PBB.	
  A	
  life	
  of	
  dignity	
  for	
  all:	
  accelerating	
  progress	
  towards	
  
the	
  Millennium	
  Development	
  Goals	
  and	
  advancing	
  the	
  United	
  Nations	
  
development	
  agenda	
  beyond	
  2015.	
  A/68/202.	
  26	
  Juli	
  2013.	
  Paragraf	
  81.	
  

4.

Lihat	
  
http://www.transparency.org/news/feature/ending_corruption_to_end_povert
y	
  and	
  
https://www.savethechildren.org.uk/sites/default/files/docs/Getting_to_Zero.
pdf	
  

5.

Misalnya,	
  tujuan	
  bidang	
  pendidikan	
  dalam	
  Paska-­‐2015	
  harus	
  mencakup	
  target	
  
penggunaan	
  dana	
  publik	
  untuk	
  pendidikan	
  (Target	
  Utama	
  kami),	
  mencegah	
  
korupsi	
  di	
  system	
  pendidikan	
  (Target	
  Kedua),	
  partisipasi	
  masyarakat	
  dalam	
  
merancang	
  kebijakan	
  dan	
  pengelolaan	
  sekolah	
  (Target	
  ketiga),	
  	
  dan	
  urusan	
  
keuangan	
  antara	
  penyedia	
  barang	
  dan	
  jasa	
  swasta	
  degan	
  system	
  edukasi	
  publik	
  
(Target	
  Keempat)	
  

6.

Lihat	
  EU	
  Home	
  Affairs	
  Commissioner	
  Cecilia	
  Malmström.	
  Fighting	
  Corruption.	
  
From	
  Intention	
  to	
  Results.	
  Pidato,	
  5	
  Maret	
  2013.	
  Dapat	
  diakses	
  di	
  
http://europa.eu/rapid/press-­‐release_SPEECH-­‐13-­‐187_en.htm?locale=en	
  

7.

African	
  Development	
  Bank.	
  New	
  AfDB-­‐GFI	
  Joint	
  Report:	
  Africa	
  a	
  Net	
  Creditor	
  to	
  
the	
  Rest	
  of	
  the	
  World.	
  Rilis	
  media.	
  29	
  Mei	
  2013.	
  Definisi	
  dari	
  aliran	
  dana	
  gelap	
  
dari	
  aktivitas	
  illegal	
  dan	
  legal	
  yang	
  menjadi	
  illegal	
  karena	
  mencederai	
  regulasi	
  
kontrol	
  aliran	
  dana.	
  Lihat	
  juga	
  http://international.cgdev.org/blog/oecd-­‐
financial-­‐secrecy-­‐african-­‐child-­‐mortality	
  

8.

Lihat	
  http://rti-­‐rating.org/	
  and	
  http://odta.net/post/open-­‐data-­‐charter	
  

9.

Kami	
  merekomendasikan	
  setiap	
  negara	
  menerbitkan	
  empat	
  dokumen	
  anggaran	
  
dasar:	
  Rancangan	
  Anggaran	
  Eksekutir,	
  Anggaran	
  yang	
  Disahkan,	
  Anggaran	
  
Masyarakat,	
  dan	
  Laporan	
  Audit	
  

	
  

	
  

	
  

	
  

	
  
	
  

	
  
10. Lihat	
  www.aidtransparency.net	
  
	
  
11. Lihat,	
  misalnya,	
  Konvensi	
  PBB	
  Menentang	
  korupsi.	
  Artikel	
  10	
  dan	
  13.	
  
	
  
12. Lihat	
  http://internationalbudget.org/what-­‐we-­‐do/open-­‐budget-­‐survey/and	
  
http://www.financialsecrecyindex.com	
  
	
  
13. Lihat	
  http://www.revenuewatch.org/rgi/.	
  This	
  index	
  covers	
  natural	
  resource-­‐
producing	
  countries.	
  
	
  
14. Lihat	
  http://www.gfintegrity.org/	
  and	
  http://index.baselgovernance.org/	
  
	
  
15. Lihat	
  http://www.transparency.org/research	
  
	
  
16. Lihat,	
  misalnya,	
  for	
  example,	
  http://www.latinobarometro.org/lat.jsp,	
  
http://www.afrobarometer.org/	
  and	
  http://www.asianbarometer.org/	
  
	
  
17. Lihat	
  www.govindicators.org	
  
	
  
18. Lihat	
  http://www.humanrightsdata.org/	
  
	
  
19. Lihat	
  http://www.cpj.org	
  
	
  
20. Lihat	
  http://socs.civicus.org/?p=4297	
  
	
  
21. Lihat	
  http://worldjusticeproject.org/rule-­‐of-­‐law-­‐index	
  
	
  
22. Sesuai	
  catatan	
  kaki	
  xix	
  
	
  
23. Misalnya,	
  UN	
  Human	
  Rights	
  Council’s	
  Guiding	
  Principles	
  on	
  Business	
  and	
  
Human	
  Rights	
  secara	
  relevan	
  dapat	
  menjadi	
  indikator	
  bagi	
  dampak	
  bisnis	
  
terhadap	
  hak	
  manusia	
  

More Related Content

Similar to GOVERNANCE

1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptxsaptofs2
 
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan PentahelixBAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelixssuser565d9a
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Fathur Rohman
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...Hendri Sivilianto
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfulfabinada
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
MDGs 3 penyetaraan gender
MDGs 3 penyetaraan genderMDGs 3 penyetaraan gender
MDGs 3 penyetaraan genderSelvia Agueda
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Ardi88
 
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...Dadang Solihin
 
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceHukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceMuhammad Iqbal Dhanarto
 
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Fathur Rohman
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Hanifmaruf19
 

Similar to GOVERNANCE (20)

1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
 
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan PentahelixBAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
 
BAB 12 Good Governance.pptx
BAB 12 Good Governance.pptxBAB 12 Good Governance.pptx
BAB 12 Good Governance.pptx
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdf
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
MDGs 3 penyetaraan gender
MDGs 3 penyetaraan genderMDGs 3 penyetaraan gender
MDGs 3 penyetaraan gender
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666
 
Resum bab 1 2
Resum bab  1 2Resum bab  1 2
Resum bab 1 2
 
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceHukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
 
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
 

More from Publish What You Pay (PWYP) Indonesia

Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

More from Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)

Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English VersionNewsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English VersionNewsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in IndonesiaRevenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
 
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITIKeterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
 
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
 
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
Newsletter - Open Contracting - Juli 2020
 
Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
Newsletter - Open Contracting - Mei 2020
 
Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020
 
Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesiaKerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
 
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership TransparencyContract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
 

GOVERNANCE

  • 1.     Tata  kelola  dan  Kerangka  Kerja  Pembangunan  Paska-­‐2015  :   Sebuah  Proposal  dari  Masyarakat  Sipil     Governance and the Post-2015 development framework: a civil society proposal Terbuka,   inklusif,   akuntabel,   dan   tata   kelola   yang   efektif   merupakan   nilai   mendasar   yang   harus   dimiliki   dalam   kerangka   kerja   PBB   Paska-­‐2015   yang   tercakup   dalam   tujuan   utama   maupun   bagian   dari   tujuan   lain   yang   ingin   dicapai.   Nilai-­‐nilai   tersebut   juga   harus   dimiliki   sehingga   kerangka   kerja   yang   dibangun   dapat  accountable and effective governance needs to be pengentasan   of the United Natio Open, inclusive, diterima   masyarakat   dan   berefek   maksimal   terhadap   at the heart kemiskinan   dan  pembangunan  berkelanjutan.   stand-alone goal and an integral part of other goals, if the framewor Post-2015 framework, as a   to win legitimacy from citizens and maximise its effects on poverty and sustainable developmen Sidang  Umum  PBB    menegaskan  bahwa  kerangka  kerja  Paska-­‐2015  harus  mempromosikan  tata  kelola   yang   demokratis   dan   para   ahli   telah   meneguhkan   peran   penting   tata   kelola   yang   baik   dalam   The UN General Assembly has affirmed that the Post-2015 framework i    Dalam  survey  M democra pemerintahan,  sebagaimana  juga  disebut  dalam  Millenium  Declaration  tahun  2000.should promotey   governance and expert inputs have underlined juta   responden   di   194   negara   ditemukan   World   yang   diselenggarakan   PBB   dan   melibatkan   satu   the critical importance of governance, as did bahwa   “pemerintah   yang   jujur   dan   responsif”   masuk   dalam   survey prioritas   teratas   harapan   people Millennium Declaration in 2000.1 The UN’s MyWorld empat   of more than a million masyarakat   atas   suatu   pemerintahan,   suatu  and responsive didengungkan   dalam   diskusi   dengan   top fo 194 countries has found “an honest hal   yang   sering   government” to be one of citizens’ orang-­‐orang  diseluruh  dunia.ii   priorities, a theme which often recurs in consultations with people around the world.2   Sebagaimana   disebutkan   Sekjen   PBB,   tata   kelola   merupakan   hasil   dan   faktor   penentu   keberhasilan   As the UN Secretary-General has noted, governance is both an outcome and an enabler pembangunan.iii  Negara  dengan  tingkat  korupsi  yang  lebih  tinggi  memiliki  tingkat  keberhasilan  yang   development.3 menekan   with kematian   ibu   make less progress in areas like maternal lebih   rendah   dalam   Countriesangka   more bribery dan   peningkatan   pendidikan   anak,   misalnya,   morta and child education, for example, while small gains in governance could have big sementara  dengan  peningkatan  kualitas  tata  kelola  dapat  memperbesar  tingkat  kesuksesan  program-­‐ effects program  tersebut.4ivSo theitu,  kerangka  kerja  yang  ada  harus  mempromosikan  nilai-­‐nilai  keterbukaan,   these areas.  Untuk   framework needs to promote openness, accountability and effective pub akuntabilitas  dan  pelayanan  publik  yang  efisien,  membangun  rasa  saling  percaya  antara  pemerintah   institutions, build trust between states and citizens and curb corruption and waste. These issu dan   masyarakat,   dan   pemberantasan   korupsi.   Isu   ini   juga   sejalan   dengan   dukungan   terhadap   go hand in hand with promotion of the rule of law and access to justice, the promotion of peace penegakan  hukum  dan  akses  terhadap  keadilan,  serta  kampanye  terkait  masyarakat  yang  damai  dan   societies etimpangan  sosial.   pengentasan  kand the addressing of inequality.   The question is how to integrate governance into the framework in a way kerja   tersebut   Tantangannya   adalah   bagaimana   mengintegrasikan   tata   kelola   ke   dalam   kerangka   which balances natio sehingga  dapat  menyeimbangkan  keragaman  nasional  dengan  standar  internasional,  yang  secara  lebih   diversity with global comparability, extends from governments to international bodies and priv luas   mencakup   pemerintah   on existing human rights laws and norms. We believe the framework needs corporations and builds nasional   sampai   lembaga   internasional   dan   perusahaan   swasta   dan   kerangka   hukum   hak   asasi   manusia   serta   norma-­‐norma   yang   ada.   Untuk   itu   kerangka   kerja   yang   dibentuk  harus:  all people and public bodies to obtain detailed and reliable information on sustaina 1. Enable   development in a timely and accessible manner: in particular, information about w 1. Memungkinkan   masyarakat   dan   lembaga   publik   memperoleh   informasi   yang   rinci   dan   dapat   resources are available, how they are raised and spent and what results yang  wajar:   diandalkan  terkait  pembangunan  berkelanjutan  melalui  proses  dan  dalam  waktu   they contribute to yang   secara   khusus   menyangkut   informasi   tentang   drain away yang   sums in bagaimana   2. Curb corruption and illicit financial flows, whichsumber   daya  huge tersedia,   much-needed fun mereka  diolah,  digunakan  dan  kontribusi  apa  yang  dihasilkan.   2. Mencegah  korupsi  dan  aliran  uang  gelap  yang  menyedot  dana  dalam  jumlah  besar.   3. Enhance the effectiveness of public institutions in curbing poverty and promoting sustaina 3. development and maximise theirpublik   dalam   pengentasan   kemiskinan  resources. Meningkatkan   efektivitas   institusi   accountability for the use of public dan   mendorong   pembangunan   berkelanjutan   dan   memaksimalkan   akuntabilitas   publik   terkait   penggunaan   4. Ensure public backing for efforts to curb poverty and inequality by enabling participation of sumber  daya.   4. people in the design, delivery and monitoring of policy, without exclusion or discriminati Memastikan  dukungan  masyarakat  dalam  upaya  pengentasan  kemiskinan  dan  ketimpangan   sosial   dengan   membuka   free speech, assembly and merancang,   melaksanakan   dan   and by ensuring rights of partisipasi   masyarakat   dalam  access to information. mengawasi   kebijakan,   tanpa   kecuali   dan   diskriminasi   dan   memastikan   kebebasan   5. Enhance the berserikat  dan  akses  akan  informasi.   berpendapat,   accountability and positive impacts of business by ensuring full disclos 5. of relationshipskuntabilitas  corporationsositif  dstates and requiring corporations to report t Meningkatkan  a between dan  dampak  p and ari  bisnis  dengan  memastikan  keterbukaan   penuh   dalam   hubungan   antara   perusahaan   dan   negara   dan   dengan   kewajiban   pelaporan   consistent standard on their impacts on the environment, society and human rights. dengan   standar   yang   konsisten   atas   dampak   atas   lingkungan,   masyarakat   dan   hak   asasi   manusia.     These five aims should become global targets which are included in a stand-alone Post-2015 goal “ensuring open, menjadi   tujuan   global   yang   tercakup   dalam   tujuan   utama   yang   berdiri   into other goa Lima   tujuan   ini   harus  inclusive, accountable and effective governance” and integrated sendiri   There also need to be mechanisms for reporting on, and ensuring accountability for, the attainm dalam   kerangka   kerja   Paska-­‐2015   dalam   “memastikan   tata   kelola   yang   terbuka,   inklusif,   akuntabel,   dan   efektif”   dan   terintegrasi   dalam   a goal on governance) atjuga   global, regional and national levels of all Post-2015 goals (including tujuan   lain. v  Diperlukan   the mekanisme   pelaporan,   dan   memastikan   akuntabilitas,   terkait   pencapaian   semua   tujuan   kerangka   kerja   Paska-­‐2015   (termasuk   tujuan  yang  terkait  tgovernancelgoalgis needed to address serious obstacles to development which A stand-alone ata  kelola)  di   evel   lobal,  regional,  dan  nasional.     structural and transnational and so cannot be addressed by sectoral goals (on health or educati Tujuan  tersendiri  yang  terkait  dengan  tata  kelola  diperlukan  untuk  mengatasi  rintangan  serius  dalam   for example). One such obstacle is dan   transnasional   dan   yang   tidak   bisa   European tujuan-­‐ pembangunan   yakni   rintangan   struktural   corruption, which is said to cost thediatasi   oleh   Union as much 6 120 billion (misalnya   yang   terkait   is unrecorded illicit financial flows, which are estimated to ha tujuan   sektoral  euros a year. Anotherkesehatan   atau   pendidikan).   Salah   satu   contohnya   adalah   korupsi,    yang  dikatakan  merugikan  Uni  Eropa  sebesar  120  miliar  Euro  pIt has been calculated that retain drained more than a trillion dollars from Africa since 1980. er  tahun.vi  Contoh  lain  adalah   aliran  dana  gelap,  yang  diestimasi  menyedot  lebih  dari  satu  tto meet itsdMDG targets isalurkan  ke   this capital within the continent might enable it riliun  dollar   ari  dana  yang  d on child mortality Afrika  sejak  1980.  Tanpa  adanya  kebocoran  tersebut  diperkirakan  Afrika  dapat  mencapai  target  MDG   years earlier on average.7 terkait  kematian  anak  13  tahun  lebih  cepat  dari  perkiraan.vii     The selection, implementation and evaluation of national actions to meet global goals should happen Pemilihan,  implementasi  dan  evaluasi  aksi  nasional  untuk  mencapai  tujuan  global  juga  harus  dicapai   national nasional,   dengan   melibatkan   semua   pemangku   kepentingan   (terutama   kelompok   dalam   level  level, in ways which actively involve all stakeholders (especially the poor and other marginali groups) miskin   dan   terpinggirkan)   dan   menggunakan   parameter   global   untuk   memastikan   masyarakat   and within global parameters which ensure rigour and comparability between countries. In standar   yang   jelas   dan   dapat   dibandingkan   dengan   negara   lain.   Dalam   tabel   di   halaman   selanjutnya,   to deba table overleaf, we suggest a global minimum for each governance target. As a contribution kami   mengusulkan   target   minimum   global   bagi   be used to evaluate progress beyond this global minimu we suggest ideas for indicators which might tiap   target   tata   kelola.   Kami   juga   mengusulkan   beberapa  ide  terkait  indikator  untuk  mengevaluasi  kemajuan  diluar  target  minimum  tersebut.     We look forward to working with the United Nations and its Member States on these vital questio Kami  berharap  dapat  bekerja  sama  dengan  PBB  dan  para  negara  anggota  dalam  mengatasi  tantangan   utama  tersebut.      
  • 2.       Tujuan  Paska-­‐2015:  Memastikan  tata  kelola  yang  terbuka,     inklusif,  akuntabel  dan  efektif     Target  global  yang  diusulkan   Target  yang  perlu  dipastikan   1.  Memungkinkan  masyarakat  dan   lembaga  publik  memperoleh   informasi  yang  detail  dan  dapat   diandalkan  terkait  pembangunan   berkelanjutan  melalui  proses  dan   waktu  yang  wajar:  khususnya   menyangkut  informasi  tentang   sumber  daya  yang  tersedia,   bagaimana  mereka  diolah,  digunakan   dan  kontribusi  yang  dihasilkan.     Hukum  dan  peraturan   memungkinkan  masyarakat   memperoleh  informasi  dalam   waktu  yang  wajar,  dan  dalam   bentuk  yang  dapat  diakses  dan   digunakan.   Laporan  yang  lengkap  dan  tepat   waktu  atas  semua  anggaran   pemerintah  dan  aliran   keuangan  lainnya  di  level   nasional  dan  sub  nasional,   termasuk  pajak  perusahaan  dan   penghasilan,  bantuan,  serta   pinjaman  komersil  dan  konsesi   Laporan  yang  reguler  dan  tepat   waktu,  dalam  format  yang   dapat  diakses  masyarakat,   terkait  pencapaian  tujuan   Paska-­‐2015,  yang  dirinci   berdasarkan  daerah,  jender,   usia,  dan  indikasi  utama   lainnya,  termasuk  sumberdaya   yang  diinvestasikan  dan  hasil   yang  diperoleh   2.  Mencegah  korupsi  dan  aliran  uang   gelap     Pemerintah  mengambil  langkah   efektif  untuk  mencegah  korupsi   dan  aliran  uang  gelap   Target  minimum  global  yang   diusulkan   Hak  untuk  memperoleh   informasi  tercakup  dalam   hukum  dan  peraturan  sesuai   standar  internasional   Pemerintah  secara  proaktif   mempublikasikan  dokumen   anggaranix,  dengan  data  yang   merujuk  pada  sumber  yang   memadai  dan  data  statistik   independen,  yang  juga  berisi   kriteria  dan  penggunaan   pendanaan  eksternal.     Perusahaan  diharuskan   membuka  semua  data   pembayaran  pajak  ke   pemerintah  (lihat  juga  di  poin   ke  5  di  bawah).     Donor  bilateral,  multilateral,   dan  penyedia  pinjaman   menyampaikan  laporan  sesuai   persyaratan  minimum  IATI.x     Pemerintah  menyampaikan   laporan  tahunan  ke   masyarakat,  disertai  dengan   masukan  dari  pemangku   kepentingan  nasional,  terkait   implementasi  agenda  Paska-­‐ 2015.     Institusi  internasional  juga   menyampaikan  laporan   tahunan  ke  masyarakat  terkait   isu-­‐isu  tersebut.     Negara  menandatangani  dan   meratifikasi  UNCAC  dan   mengimplemetasikan  kerangka   kerja  hukum  terkini  terkait   suap,  korupsi,  dan   penyalahgunaan  pajak,  dan   memfasilitasi  pengembalian   aset  yang  dicuri.     Negara  mencegah   penghindaran  pajak,  penyuapan   dan  korupsi  di  semua   perusahaan  dalam   kewenangannya.     Lelang  publik  yang  transparan   dan  keterbukaan  atas   kepemilikan  saham  perusahaan   yang  paling  diuntungkan.    (lihat   poin  ke  5  di  bawah)     Aset  pejabat  publik  harus   sepenuhnya  terbuka  dan   diaudit.     Pakar  independen  ikut  serta   dalam  perumusan  dan   pembahasan  hukum  anti   korupsi.     Indikator  yang   memungkinkan   Berkurangnya  waktu  yang   dibutuhkan  masyarakat  untuk   memperoleh  data  akibat  dari   hukum  dan  peraturan   tersebut.viii     Meningkatnya  hak  atas   penilaian  informasi.  Ratifikasi   atas  Open  Data  Charter.     Kepatuhan  atas  klausa  akses   terhadap  informasi  dalam   konvensi  PBB  terkait   pemberantasan  korupsi.xi     Meningkatnya  skor  dalam  Open   Budget  Index  dan  Financial   Secrecy  Index.xii     Meningkatnya  skor  IATI  terkait   bantuan  donor.  Meningkatnya   skor  Resource  Governance   Index  (jika  relevan).xiii   Peningkatan  cepat  dari  sisi   cakupan  dan  kualitas  laporan.     Informasi  lebih  mudah  diakses,   dan  dipergunakan,  oleh   kelompok  marjinal.     Laporan  yang  ada  meningkatkan   efektivitas  kebijakan.   Turunnya  peringkat  terkait   aliran  dana  gelap  dalam  Global   Financial  Estimate.   Meningkatnya  skor  dalam  Anti-­‐ Money  Laundering  Index  oleh   Basel  Institut.xiv     Naik  peringkat  dalam   Corruption  Perceptions  Index   Transparancy  International,   Global  Corruption  Barometer   dan  Bribe-­‐Payers  Index.xv     Pemulihan  dan  pengembalian   aset  ke  pemiliknya  dalam  waktu   yang  lebih  cepat.     Hasil  survey  yang  menunjukkan   berkurangnya  pengalaman   pribadi  yang  dialami   masyarakat  terkait  korupsi.xvi                                                                                                          
  • 3.         Target  global  yang  diusulkan   4.  Meningkatkan  partisipasi  aktif   semua  orang  dalam  pembangunan   berkelanjutan  dan  menjamin   partisipasi  semua  orang  dalam   berpendapat,  berserikat,  melakukan   protes  yang  damai,  dan  akses  akan   informasi   Target  minimum  global  yang   diusulkan   Negara  memiliki  badan  audit   independen  atau  lembaga   pengawas  lain  yang  melakukan   audit  secara  teratur  yang   dipublikasikan  secara  penuh.   Peningkatan  yang   berkelanjutan  terkait   kapasitas  negara  dalam   mencari,  mengelola  dan   membelanjakan  anggaran   untuk  pembangunan,    dalam   penyediaan  pelayanan  publik   yang  efektif  dan  memadai,   serta  mengevaluasi  hasilnya.   3.  Meningkatkan  efektivitas  institusi   publik  dalam  pengentasan  kemiskinan   dan  mendorong  pembangunan   berkelanjutan  dan  memaksimalkan   akuntabilitas  publik  terkait   penggunaan  sumber  daya.   Target  yang  perlu   dipastikan   Efektivitas  kebijakan  dan   belanja  publik    dikaji  secara   teratur,  independen  dan   transparan.   Lembaga  donor  memberikan   dukungan  untuk  peningkatan   kapasitas  institusi  publik  di   negara  yang  memiliki   keterbatasan  dalam  upaya   tersebut.   Kerangka  hukum  yang   melindungi  hak  dasar  dan   melarang  diskriminasi.   Kerangka  hukum  menegakkan   hak  berpendapat,  berserikat   dan  akses  akan  informasi.   Media  dapat  beroperasi  secara   independen  tanpa  adanya   ketakutan  akan  kekerasan  dan   represi.   Kerangka  hukum  melindungi   hak  jurnalis  untuk   mempublikasikan  laporan   menyangkut  kepentingan   publik  tanpa  gangguan  dan   sensor.     Hukum  melindungi  masyarakat   sipil  untuk  bekerja  dengan   bebas.   Pembela  hak  asasi  manusia   dan  kelompok  masyarakat   sipil  dapat  bekerja  tanpa   adanya  gangguan  dan   halangan.     Semua  masyarakat,  tanpa   kecuali  dan  diskriminasi,   dapat  berperan  aktif  dalam   pembentukan,  implementasi   dan  pengawasan  kebijakan   (misalnya  dalam  merancang   anggaran  dan  pengawasan   layanan  publik)   Adanya  mekanisme  formal  yang   memungkinkan  masyarakat,   terutama  kelompok  miskin  dan   terpinggirkan,  perempuan  dan   remaja  untuk  berkontribusi   dalam  membuat,  implementasi   dan  pengawasan  kebijakan.     5.  memastikan  keterbukaan  penuh   dalam  hubungan  antara  perusahaan   dan  negara  dan  dengan  kewajiban   pelaporan  atas  dampak  lingkungan,   masyarakat   Hukum  mengharuskan   perusahaan  untuk  melaporkan   pembayaran  pajak,  donasi   politik,  lobi  dan  dampak  sosial,   hak  asasi  manusia  serta   lingkungan  dalam  waktu  yang   wajar.     Hukum  mengharuskan  lelang   publik  yang  transparan  dan   keterbukaan  atas  kepemilikan   saham  dan  kontrak  perusahaan   dengan  negara.   Target  menyeluruh:  menciptakan   mekanisme  akuntabilitas  global  dan   nasional  untuk  tujuan  paska-­‐2015  yang   memastikan  para  lembaga  di  semua   level  bekerja  untuk  mendorong  tujuan   dari  kerangka  kerja  yang  ditetapkan         Transparansi  penuh  dalam   lelang  publik  (termasuk   keterbukaan  penuh  dalam   semua  kontrak  antara  negara   dan  perusahaan  swasta),   pembayaran  pajak,  donasi   politik  dari  perusahaan  dan   lobi,  laporan  perusahaan   terkait  dampak  sosial,  hak   asasi  manusia  dan  lingkungan.     Semua  institusi,  termasik   lembaga  internasional  dan   perusahaan  swasta  dan   pemerintah,  berkewajiban   untuk  berkontribusi  dalam   tujuan  paska-­‐2015.   Kerangka  kerja  ini  memperjelas   tanggung  jawab  masing-­‐masing   institusi.     Mekanisme  pelaporan  yang   inklusif  dan  akuntabilitas   tercipta  di  level  global  dan  di   setiap  negara.     Indikator  yang   memungkinkan   Lebih  banyak  masukan  lembaga   audit  yang  ditanggapi  oleh   lembaga  negara.         Meningkatnya  World  Bank   Insitute  Worldwide  Governance   Indicator  terkait    kualitas  dan   efektivitas  peraturan.xvii     Rasio  pajak/GDP  semakin   mendekati  rata-­‐rata  global  dan   turunnya  angka  pajak  yang   jatuh  tempo  namun  belum   dibayar.     Berkurangnya  selisih  antara   alokasi  dan  eksekusi  anggaran,   penundaan  penyelesaian  dan   pembayaran  hutang,  tagihan   dan  gaji.       Peningkatan  dalam  indikator   kebebasan  untuk  berkelompok   dan  berasosiasi  dalam  CIRI   Human  Rights  Dataset.xviii     Penghapusan  kekerasan  dan   sanksi  terhadap  jurnalis   sebagaimana  tercatat  oleh   Committee  to  Protect   Journalist.xix   Skor  yang  lebih  tinggi  dalam   indesk  Civil  Society  Enabling   Environment  Index  oleh   Civicus.xx   Skor  partisipasi  yang  lebih   tinggi  dalam  Rule  of  Law  Index   dan  Open  Budget  Survey   (terkait  partisipasi  dan   anggaran).xxi  Semakin  banyak   masyarakat  survey  yang   mengatakan  mereka  dapat   berpartisipasi  lebih  dalam   pembangunan.xxii     Meningkatkan  cakupan,   kualitas  dan  tempo  pelaporan.     Masyarakat  mengekspresikan   bertambahnya  kepercayaan   terhadap  hubungan  sektor   pemerintah  dan  swasta   (misalnya  terlihat  dari  survey.)       Menurunnya  dampak  negatif   investasi  terhadap  sosial,   lingkungan  dan  hak  asasi   manusia.xxiii     Para  institusi  memenuhi   tanggung  jawabnya  di  bawah   kerangka  kerja  Paska-­‐2015   secara  tepat  waktu,   komprehensif  dan  bersifat   inklusif  bagi  seluruh  pemangku   kepentingan.                                                                                                          
  • 4.       Pernyataan  ini  dipublikasikan  pada   Januari  2014  dan  didukung  oleh:     Advocates  Coalition  for  Development  and   Environment  (Uganda)   AfroLeadership  (Cameroon)   Alliance  for  Budget  Transparency  (Kyrgyzstan)   Cahurast  (Nepal)   Caritas  Zambia   Centre  for  Budget  and  Governance  Accountability  (India)   Center  for  Transparency  and  Accountability  in  Liberia   Civil  Society  Platform  for  Peacebuilding  and  Statebuilding   Community  Health  and  Research  (Nigeria)   Community  Initiative  Action  Group  (Kenya)   Fitra  (Indonesia)   Fondation  Chirezi  (Democratic  Republic  of  Congo)   Fundación  Nacional  para  el  Desarrollo  (El  Salvador)   Fundación  Solidaridad  (Dominican  Republic)   Fundar  (Mexico)   Global  Integrity  (United  States)   Global  Movement  for  Budget  Transparency,   Accountability   and  Participation  (BTAP)   Global  Witness  (United  Kingdom)   Groupe  D´Etude,  De  Recherche  et  D`Action  Pour   Le  Developpement  (Senegal)   Grupo  de  Ciudadanía  y  Finanzas  Públicas  de  la  ESAP   Escuela   Superior  de  Administración  Pública  (Colombia)   Human  Rights  First  Rwanda   Institute  of  Public  Finance  (Croatia)   Instituto  de  Estudios  Estratégicos  y  Políticas   Públicas  (Nicaragua)   Instituto  de  Estudos  Socioeconômicos  (Brazil)   Integrity  Action   Integrity  Watch  Afghanistan   International  Alert  (United  Kingdom)   International  Budget  Partnership   Kemitraan  (Indonesia)   Luta  Hamutuk  (Timor  Leste)   National  Campaign  on  Dalit  Human  Rights  (India)   Obeng  Denis  Udo-­‐Inyang  Foundation  (Nigeria)   Pattiro  (Indonesia)   Perkumpulan  IDEA  (Indonesia)   Policy  Forum  (Tanzania)   Public  Service  Accountability  Monitor  (South  Africa)   Publish  What  You  Pay  Indonesia   Restless  Development   Saferworld   Samarthan  Center  for  Development  and  Support  (India)   Save  the  Children   Society  for  Civic  Development  (South  Sudan)   Soros  Foundation  Kazakhstan   Stakeholder  Forum   Tearfund   Transparencia  Mexicana   Transparency  International   Transparency  International  Indonesia   Trocaire  (Ireland)   Youth  for  Social  Development  (India)               Catatan  kaki   ____________________________     1. 2. Lihat  Sidang  Umum  PBB.  Dokumen  hasil  rapat  terkait  hal  khusus  menyangkut   upaya  lanjtan  untuk  mencapai  Tujuan  Pembangunan  Millenium.  A/68/L.4.  1   Oktober  2013.  Hal.  4.  Lihat  Laporan  Sekjen  PBB.  A  Life  of  Dignity  for  All.   A/68/202.  Hal  13.  Artikel  13,  Millennium  Declaration     Lihat  http://www.myworld2015.org/?page=results.  Lihat  juga  laporan  akhir   dari  the  Global  Thematic  Consultation  on  Governance  and  the  Post-­‐2015   Development  Framework  di   http://www.worldwewant2015.org/governance/finalreport.  Lihat  juga   Howard,  J  and  Leavy,  J.  What  Matters  Most?  Hasil  dari  84  studi  parsitipatif   dengan  mereka  yang  hidup  dalam  kemiskinan  dan  terpinggirkan.  Institute  for   Development  Studies.  2013     3. Liat  Laporan  Sekjen  PBB.  A  life  of  dignity  for  all:  accelerating  progress  towards   the  Millennium  Development  Goals  and  advancing  the  United  Nations   development  agenda  beyond  2015.  A/68/202.  26  Juli  2013.  Paragraf  81.   4. Lihat   http://www.transparency.org/news/feature/ending_corruption_to_end_povert y  and   https://www.savethechildren.org.uk/sites/default/files/docs/Getting_to_Zero. pdf   5. Misalnya,  tujuan  bidang  pendidikan  dalam  Paska-­‐2015  harus  mencakup  target   penggunaan  dana  publik  untuk  pendidikan  (Target  Utama  kami),  mencegah   korupsi  di  system  pendidikan  (Target  Kedua),  partisipasi  masyarakat  dalam   merancang  kebijakan  dan  pengelolaan  sekolah  (Target  ketiga),    dan  urusan   keuangan  antara  penyedia  barang  dan  jasa  swasta  degan  system  edukasi  publik   (Target  Keempat)   6. Lihat  EU  Home  Affairs  Commissioner  Cecilia  Malmström.  Fighting  Corruption.   From  Intention  to  Results.  Pidato,  5  Maret  2013.  Dapat  diakses  di   http://europa.eu/rapid/press-­‐release_SPEECH-­‐13-­‐187_en.htm?locale=en   7. African  Development  Bank.  New  AfDB-­‐GFI  Joint  Report:  Africa  a  Net  Creditor  to   the  Rest  of  the  World.  Rilis  media.  29  Mei  2013.  Definisi  dari  aliran  dana  gelap   dari  aktivitas  illegal  dan  legal  yang  menjadi  illegal  karena  mencederai  regulasi   kontrol  aliran  dana.  Lihat  juga  http://international.cgdev.org/blog/oecd-­‐ financial-­‐secrecy-­‐african-­‐child-­‐mortality   8. Lihat  http://rti-­‐rating.org/  and  http://odta.net/post/open-­‐data-­‐charter   9. Kami  merekomendasikan  setiap  negara  menerbitkan  empat  dokumen  anggaran   dasar:  Rancangan  Anggaran  Eksekutir,  Anggaran  yang  Disahkan,  Anggaran   Masyarakat,  dan  Laporan  Audit                 10. Lihat  www.aidtransparency.net     11. Lihat,  misalnya,  Konvensi  PBB  Menentang  korupsi.  Artikel  10  dan  13.     12. Lihat  http://internationalbudget.org/what-­‐we-­‐do/open-­‐budget-­‐survey/and   http://www.financialsecrecyindex.com     13. Lihat  http://www.revenuewatch.org/rgi/.  This  index  covers  natural  resource-­‐ producing  countries.     14. Lihat  http://www.gfintegrity.org/  and  http://index.baselgovernance.org/     15. Lihat  http://www.transparency.org/research     16. Lihat,  misalnya,  for  example,  http://www.latinobarometro.org/lat.jsp,   http://www.afrobarometer.org/  and  http://www.asianbarometer.org/     17. Lihat  www.govindicators.org     18. Lihat  http://www.humanrightsdata.org/     19. Lihat  http://www.cpj.org     20. Lihat  http://socs.civicus.org/?p=4297     21. Lihat  http://worldjusticeproject.org/rule-­‐of-­‐law-­‐index     22. Sesuai  catatan  kaki  xix     23. Misalnya,  UN  Human  Rights  Council’s  Guiding  Principles  on  Business  and   Human  Rights  secara  relevan  dapat  menjadi  indikator  bagi  dampak  bisnis   terhadap  hak  manusia