Tugas ini membahas pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada perusahaan penerbangan Lion Air. Lion Air dituduh melakukan beberapa pelanggaran seperti keterlambatan penerbangan hingga tujuh jam tanpa kompensasi, penumpang harus menunggu lama di bandara, dan pembatalan penerbangan tanpa penjelasan. Tugas ini menganalisis faktor penyebab pelanggaran etika bisnis dan saran untuk mematuhi etika bisnis demi kelangsun
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Ppt etika bisnis 1
1. TUGAS ETIKA BISNIS 1
“ PELANGGARAN ETIKA BISNIS DALAM
PERUSAHAAN PENERBANGAN LION AIR “
D I S U S U N O L E H : P U N G K Y
M AY L I N A
N P M : 1 A 2 1 2 1 2 0
K E L A S : 4 E A 1 7
2. ABSTRAK
Penulisan ini dilatarbelakangi oleh
banyaknya kasus pelanggaran etika bisnis yang
terjadi pada masa kini. Secara tidak sadar, kita
sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika
bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak
hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika
bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang
tidak bertanggung jawab. Dan dalam hal ini, kita
akan menilai seberapa besar pelanggaran etika bisnis
yang terjadi dalam perusahaan penerbangan Lion
Air.
3. LATAR BELAKANG
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu
yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri.
Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri
terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis
yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi
bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku
yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Tanpa disadari, kasus
pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan
wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya
menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam
kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang
berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab
di Indonesia. Dan inilah yang melatarbelakangi kita untuk
membuat tugas mengenai penulisan ini.
4. PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat.
5. VON DER EMBSE DAN R.A. WAGLEY MEMBERIKAN TIGA
PENDEKATAN DASAR DALAM MERUMUSKAN TINGKAH
LAKU ETIKA BISNIS, YAITU :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara
yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan
cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah
laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
6. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PENERBANGAN LION AIR
Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di
Indonesia, dimana maskapai penerbangan ini menguasai
sebagian besar pangsa pasar domestik. Maskapai penerbangan
ini dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Maskapai
penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan IATA
dan karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA
dari Indonesia setelah Garuda Indonesia. Namun, Lion Air
dirasa gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat
keanggotaan Lion Air dirasa mengkhawatiran akan masalah
keamanannya dan tekhnisnya.
7. PELANGGARAN ETIKA BISNIS YANG DILAKUKAN OLEH
PERUSAHAAN PENERBANGAN LION AIR
Penumpang Lion Air rute Padang-Jakarta, yang
penerbangannya terlambat sekitar tujuh jam. "Seharusnya
pesawat yang terbang dari Padang pukul 20.20, mendarat pukul
22.00, tapi baru mendarat pukul 04.00 di Bandara Soekarno-
Hatta. Dilaporkan ada dua pesawat. Penumpang mau minta
kompensasi, tapi pihak Lion Air sepertinya tidak ada
koordinasi, pihak accounting tidak jalan. Dan kompensasi pun
tidak ada.
8. PELANGGARAN ETIKA BISNIS YANG DILAKUKAN OLEH
PERUSAHAAN PENERBANGAN LION AIR
Penumpang harus menunggu hingga dua sampai tiga jam di
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Ronald merupakan penumpang pesawat Lion Air dengan nomor
penerbangan JT 208 jurusan Jakarta-Medan keberangkatan pukul
18.00 WIB, namun saat ini belum berangkat. Ronald mengeluhkan
belum menerima penjelasan dari pihak Lion Air terkait
keterlambatan pemberangkatan seluruh jadwal penerbangan
tersebut. Bahkan, penumpang pesawat jurusan Yogya-Padang
yang transit ke Bandara Soekarno-Hatta, tidak pesawat yang
melayani penerbangan. Sebelumnya, ratusan penumpang maskapai
penerbangan Lion Air terlantar di Terminal 1A Bandara Soekarno-
Hatta (Soetta), Tangerang.
9. YANG DAPAT DILAKUKAN ADALAH MENJAGA CITRA BAIK YANG
TELAH MELEKAT PADA MASKAPAI LION AIR, LION AIR SEBAGAI
PELOPOR PENERBANGAN MURAH, LOW COST CARRIERS (LCC)
DENGAN MOTTO “WE MAKE PEOPLE FLY” SEHARUSNYA
TETAP MEMPERTAHANKAN HAL INI, DAN MELAKUKAN
PUBLIKASI MENGENAI HAL-HAL YANG POSITIF DARI MASKAPAI
LION AIR YANG SUDAH ADA. DIANTARANYA :
1. Kapasitas / Daya Tampung
2. Technology
3. Branding Merk
10. KESIMPULAN
Dalam penulisan ini dapat disimpulkan bahwa ada perusahaan
yang menjalankan etika bisnisnya dengan baik dan ada juga yang tidak
menjalankan etika bisnisnya sehingga banyak melakukan pelanggaran.
Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran etika bisnis diantaranya
yaitu banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih
menarik, inginnya produsen menambah pangsa pasar dan keinginan
produsen menguasai pasar.
SARAN
Dalam penulisan ini penulis memberikan saran yaitu dalam bisnis
harus memutuskan apa yang benar dan yang salah. Seorang pembisnis harus
memiliki tanggung jawab yang besar kepada pelanggan, karyawan, investor,
dan masyarakat secara. Dan pemerintah harus membentuk badan pengawas
untuk mengawasi dan memberikan hukuman kepada perusahaan yang
melakukan pelanggaran dalam etika bisnis.