Ubi Cilembu

OpenThink Labs
OpenThink LabsOpenThink Labs
Pendahuluan
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah
satu komoditas tanaman pangan sumber
karbohidrat yang cukup penting. Kandungan
karbohidrat ubi jalar menempati posisi keempat
setelah padi, jagung, dan ubi kayu (Ambarsari et al.,
2009).
Disamping sumber karbohidrat ubi jalar juga
mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Ubi
jalar sebanyak 100 g mengandung 76 kalori, 17,6 g
karbohidrat, 1,57 g protein, 0,05 g lemak, 3 g serat, 30
mg kalsium, 0,61 mg zat besi, 25 mg magnesium, 0,30
mg seng, 0,6 mcg selenium, 337 mg kalium, 22,7 mg
Vitamin C, Vitamin A, E, B-6, dan tidak mengandung
kolesterol (Mashaw, 2009).
Karakter hasil ubi jalar ditentukan oleh proses
fisiologis yang dikendalikan oleh faktor genetis
tanaman, faktor lingkungan tumbuh, terutama suhu,
kandungan unsur kalium, aerasi tanah, kelembaban
tanah dan radiasi serta faktor interaksi genetis
dengan lingkungan. Menurut Wilson dalam Wahyuni
et al. (2012), hasil ubi jalar dipengaruhi oleh proses
pembentukkan dan pembesaran umbi, sedangkan
pembentukan dan pembesaran umbi merupakan
proses alokasi fotosintat dari daun (source) ke umbi
(sink) dengan melibatkan seluruh organ tanaman.
Lebih jauh dinyatakan bahwa proses pembentukkan
dan pembesaran umbi merupakan interaksi dua
proses, yaitu lignifikasi sel-sel stele dengan aktivitas
meristimatik kambium. Umbi akan terbentuk jika
aktivitas sel-sel kambium besar, sedangkan derajat
lignifikasi sel-sel stele rendah.
Indonesia merupakan salah satu center of
origin ubi jalar dengan jumlah sumber daya genetik
yang cukup banyak dan tersebar di seluruh provinsi
dengan variasi hayati yang tinggi (Sutoro, 2003). Di
Jawa Barat, sumber daya genetik ubi jalar tersebar
dibeberapa kabupaten, seperti di Kabupaten
Kuningan, Garut, Bogor, Bandung, Cianjur,
Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya yang
merupakan sentra produksi ubi jalar di Jawa Barat
(Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat, 2012) dengan karaktersitik morfologis ubi jalar
yang berbeda antara satu genotipe dengan lainnya.
Perbedaan karakter morfologis yang menyolok
biasanya terletak pada bentuk dan warna daun,
warna dan ukuran tangkai daun, bentuk bunga serta
karakter warna, bentuk dan ukuran umbi.
Keragaman sumber daya genetik yang luas akan
memberikan kesempatan yang luas pula dalam
memilih karakter unggul dalam program pemuliaan,
sebaliknya bila keragaman genetik sempit maka
seleksi harus dilakukan secara ketat agar diperoleh
genotipe yang diinginkan pada karakter tertentu.
Kabupaten Sumedang dikenal sebagai sentra
produksi Ubi Cilembu. Cilembu merupakan nama
salah satu desa di Kecamatan Pamulihan, yaitu
wilayah kecamatan pemekaran dari Kecamatan
Tanjungsari. Ubi Cilembu mulai dikenal masyarakat
pada sekitar tahun 1990-an, diperkenalkan dan
dipublikasikan secara luas oleh salah seorang Kepala
Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan (d/h
Tanjungsari) pada saat itu. Namun demikian, pada
kenyataannya Ubi Cilembu yang dikenal dan
banyak dijual di berbagai daerah tersebut bukan
hanya berasal dari wilayah Desa Cilembu, melainkan
berasal dari beberapa desa dan/atau kecamatan
lain di Kabupaten Sumedang, diantaranya dari Desa
Pamekaran, Rancakalong, Nagarawangi, Sukasirna
Rasa, Sukamaju, Pangadegan, dan Desa Pasir Biru
yang termasuk ke dalam Kecamatan Rancakalong
serta beberapa desa di Kecamatan Sukasari,
Tanjungsari dan Kecamatan Jatinangor juga
merupakan pemasok ubi Cilembu.
Sesungguhnya yang
dinamakan Ubi Cilembu
adalah kelompok ubi jalar
dengan tipe yang hampir
sama meliputi tiga varietas
lokal (genotipe), yaitu
Nirkum, Menes, dan Eno,
dimana dua diantaranya
yaitu varietas Nirkum dan
Eno telah mendapat
perlindungan varietas dan
identitas geografis (IG) (Asosiasi Agrobisnis Ubi
Cilembu dan Pemda Kabupaten Sumedang, 2013),
sedangkan nama Ubi Jalar Cilembu telah ditetapkan
dan dilepas sebagai varietas unggul berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 124/Kpts/TP.240/2001 tentang
Pelepasan Ubi Jalar Asal Desa Cilembu Kabupaten
Sumedang sebagai varietas unggul dengan nama
Cilembu (Keputusan Menteri Pertanian No.
124/Kpts/TP.240/2/2001). Namun demikian, pada
perkembangannya seiring waktu Ubi Cilembu asli
telah tergantikan oleh Varietas Rancing. Karakteristik
morfologis umbi terutama bentuk, warna kulit umbi
serta tekstur dan warna daging umbi, baik pada
varietas Nirkum, Menes, Eno maupun varietas
Rancing hampir sama. Sedangkan, yang dinamakan
varietas Rancing berdasarkan identifikasi diketahui
memiliki tiga varian.
Berdasarkan pengamatan terhadap 31
karakter morfologis yang dilakukan secara in-situ
(pertanaman yang tumbuh pada agroekosistem
aslinya dan diamati dalam waktu yang bersamaan)
pada tiga varian genotipe ubi jalar Cilembu, maka
terdapat 21 karakter menunjukkan karakter (sifat)
yang sama, yaitu kemampuan tanaman memanjat,
tipe tanaman; kemampuan tanaman menutup
tanah; keberadaan bulu pada ujung tulang daun;
outline bentuk daun; tipe lobus daun; jumlah lobus
daun; ukuran daun dewasa; pigmentasi urat daun
utama; warna daun dewasa; habitus bunga; warna
helaian bunga; ukuran bunga; bentuk helaian
bunga; kesetaraan panjang mahkota bunga;
ketebalan lapisan luar (cortex) umbi; warna kulit
utama; intensitas warna kulit utama; warna daging
umbi utama; warna daging umbi sekunder; dan
distribusi warna daging umbi. Sebaliknya terdapat 10
sifat yang berbeda, diantaranya panjang ruas
batang; diameter ruas batang; warna tulang daun
utama; warna tulang daun sekunder; bentuk tengah
lobus daun; warna daun muda; panjang tangkai
daun; pigmentasi tangkai daun; bentuk umbi; dan
warna kulit umbi sekunder.
Keragaman sumber daya genetik yang luas
akan dapat memberikan kesempatan yang luas pula
dalam memilih karakter unggul, sebaliknya bila
keragaman genetik sempit maka seleksi harus
dilakukan secara ketat agar diperoleh genotipe
yang diinginkan pada karakter tertentu. Menurut Fehr
(1987), seleksi akan lebih efektif dilakukan pada
karakter yang mempunyai nilai duga heritabilitas
tinggi. Nilai heritabilitas menunjukkan setiap karakter
mempunyai nilai heritabilitas yang berbeda. Menurut
Shaumi et al. (2012), pada tanaman ubi jalar karakter
yang memiliki heritabilitas rendah, di antaranya
diameter batang, jumlah tanaman per plot, dan
jumlah umbi per plot. Heritabilitas sedang ditunjukkan
oleh karakter panjang bunga, panjang tangkai
daun, rata-rata bobot umbi per tanaman, dan rata-
rata jumlah umbi per tanaman. Sedangkan, karakter
yang memiliki heritabilitas tinggi adalah lebar bunga,
ukuran daun, rata-rata panjang ruas batang, bobot
total umbi per plot, panjang umbi, diameter umbi,
dan potensi hasil.
Morfologi Umum
Kemampuan tanaman memanjat tergolong
slightly twining; tipe tanaman agak-tegak dengan
panjang batang utama 75-150 cm; kemampuan
menutup tanah pada saat pertanaman berumur 35-
40 hari setelah tanam tergolong medium (50-74%)
sampai tinggi (75-90%); panjang ruas batang
tergolong sedang yaitu 6-9 cm; diameter ruas
batang tipis yaitu 4-6 mm; warna tulang daun utama
kebanyakan berwarna ungu tua (gelap); warna
tulang daun sekunder ujungnya berwarna ungu;
ujung tulang daun tidak berbulu; outline bentuk daun
secara umum adalah menjari (hastate); tipe lobus
daun sangat dalam (very deep); jumlah lobus daun
lima; bentuk tengah lobus daun lanceolate; ukuran
daun dewasa medium (8-15 cm); pigmentasi pada
urat daun utama spot ungu pada beberapa urat
daun; warna daun dewasa hijau; warna daun muda
ungu muda; panjang tangkai daun sedang (21-30
cm); pigmentasi tangkai daun berwarna hijau
dengan warna ungu dekat helai daun.
Bunga
Habitus bunga
jarang; warna helaian
bunga ungu muda,
sedangkan warna pangkal
bunga ungu; ukuran
bunga panjang 4,7 cm
dan lebar 3,8 cm; bentuk
helaian bunga bulat
(rounded); kesetaraan panjang mahkota bunga
rata (equal).
Umbi
Bentuk umbi round-
ellictic; ketebalan lapisan
luar (cortex) umbi tipis (1-
2 mm); warna kulit utama
krem; intensitas warna
kulit utama pucat; warna
kulit sekunder kuning; warna daging umbi utama
krem; warna daging umbi sekunder krem; distribusi
warna daging umbi membentuk cincin sempit dalam
korteks.
Pustaka
Ambarsari, I., Sarjana, A. Choliq. 2009. Rekomendasi
dalam penetapan standar mutu tepung ubi
jalar. Balai Pengembangan Teknologi
Pertanian, Bandung.
Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu dan Pemda
Kabupaten Sumedang, 2013. Permohonan
pendaftaran indikasi geografis ubi Cilembu
Sumedang. Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu
dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
CIP, AVRDC, IBPGR. 1991. Descripstors for Sweet
Potato. Z. Huaman, (editor). International
Board for Plant Genetic Resorces, Rome,
Italy. 52p.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat. 2012. Komoditas unggulan ubi jalar.
http://diperta.jabarprov.go.id/. Diakses 9
Mei 2015.
Fehr, W.R. 1987. Principles of cultivar development.
Macmillan Publishing Company. New York.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
124/Kpts/TP.240/2/2001 tentang Pelepasan
Ubi Jalar asal Desa Cilembu Kabupaten
Sumedang sebagai Varietas Unggul
dengan Nama Cilembu.
Mashaw, 2009. Ubi jalar dan kandungan gizinya yang
mencengangkan. http://
www.banabakery.co.cc. Diakses 2 Mei
2015.
Iskandar Ishaq, 2017. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian, Balitbangtan Jawa Barat.
1 of 2

Recommended

KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer... by
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...Repository Ipb
340 views11 slides
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG... by
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...Repository Ipb
394 views4 slides
Laporan praktikum dasar agroteknologi by
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiSandi Purnama Jaya
2.7K views110 slides
tinjauan pustaka by
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustakaHar Jono
1K views29 slides
Laporan praktikum dasar agroteknologi by
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiedhie noegroho
3.8K views20 slides
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ... by
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...University of Brawijaya
839 views20 slides

More Related Content

What's hot

Avivmus by
AvivmusAvivmus
AvivmusDanul Risyandi
472 views22 slides
Laporan praktikum by
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumFerli Dian SAputra
15.1K views15 slides
Tanaman kakao by
Tanaman kakaoTanaman kakao
Tanaman kakaoOperator Warnet Vast Raha
797 views7 slides
TANAMAN JAGUNG by
TANAMAN JAGUNGTANAMAN JAGUNG
TANAMAN JAGUNGzahromufida
1.7K views32 slides
Aspen ryus, Sp by
Aspen ryus, SpAspen ryus, Sp
Aspen ryus, Spasperius tafonao
28 views10 slides
LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN MEMBIAK VEGETATIF by
LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN MEMBIAK VEGETATIFLAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN MEMBIAK VEGETATIF
LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN MEMBIAK VEGETATIFHasanuddin University
548 views50 slides

What's hot(18)

TANAMAN JAGUNG by zahromufida
TANAMAN JAGUNGTANAMAN JAGUNG
TANAMAN JAGUNG
zahromufida1.7K views
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning by Anis Yulia
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuningMengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Anis Yulia10.7K views
Laporan Sayuran Organik LNK49 by Keylala Hawkins
Laporan Sayuran Organik LNK49Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49
Keylala Hawkins7.2K views
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji by Warta Wirausaha
Pedoman Teknis Budidaya Jambu bijiPedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Warta Wirausaha1.6K views
Laporan praktikum pembiakan vegetatif by Febrina Tentaka
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Febrina Tentaka36K views
Ubi jalar by jhulbuton
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
jhulbuton1.6K views
REVIEW JURNAL sonia.docx by WawanRp
REVIEW JURNAL sonia.docxREVIEW JURNAL sonia.docx
REVIEW JURNAL sonia.docx
WawanRp219 views

Viewers also liked

Ubi cilembu Sumedang by
Ubi cilembu SumedangUbi cilembu Sumedang
Ubi cilembu SumedangMuhamad Abdul Aziz
498 views21 slides
Umbi umbian (2) by
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Agnescia Sera
4.3K views21 slides
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02 by
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02ernita dewi
978 views26 slides
Biokimia Pangan (Sayur sayuran) by
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Fathmasari
2.1K views38 slides
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD) by
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Wenny Anugrah
53.7K views19 slides
Makanan sehat dan bergizi by
Makanan sehat dan bergiziMakanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizikurniati dwi utami, S.Gz, M.PH
100.8K views26 slides

Viewers also liked(6)

Similar to Ubi Cilembu

Laporan praktikum variasi gen by
Laporan praktikum variasi genLaporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi genFauzan Ardana
4.1K views64 slides
Proposal yani terung by
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terungOperator Warnet Vast Raha
349 views22 slides
IDENTIFIKASI GULMA by
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
40.6K views26 slides
Proposal penelitian husni by
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husniOperator Warnet Vast Raha
208 views24 slides
Kacang panjang by
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjangOperator Warnet Vast Raha
5.2K views22 slides
Laporan genetika bab awal by
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
6.7K views12 slides

Similar to Ubi Cilembu(20)

Laporan praktikum variasi gen by Fauzan Ardana
Laporan praktikum variasi genLaporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi gen
Fauzan Ardana4.1K views
IDENTIFIKASI GULMA by Novia Dwi
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi40.6K views
Laporan genetika bab awal by imat lisnawati
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
imat lisnawati6.7K views
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati by Rafi Hidayat
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Rafi Hidayat22.9K views
Jagung by raviera
JagungJagung
Jagung
raviera823 views
Laporan identifikasi benih dan kecambah by Tidar University
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Tidar University4.7K views
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx by NiaSyahfiti
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
NiaSyahfiti2 views
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf by AgusMSuleman
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdfPOHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf
AgusMSuleman35 views
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura by Andrew Hutabarat
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat401 views
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura by Andrew Hutabarat
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat3.3K views
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1) by Andrew Hutabarat
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
Andrew Hutabarat253 views
Spermatophyta by Miji Taher
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
Miji Taher59.7K views

More from OpenThink Labs

Program Outline in Regenerative Entrepreneurship by
Program Outline in Regenerative EntrepreneurshipProgram Outline in Regenerative Entrepreneurship
Program Outline in Regenerative EntrepreneurshipOpenThink Labs
1K views24 slides
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in Indonesia by
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in IndonesiaLow Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in Indonesia
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in IndonesiaOpenThink Labs
537 views162 slides
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat Indonesia by
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat IndonesiaPedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat Indonesia
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat IndonesiaOpenThink Labs
1K views36 slides
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth ) by
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )OpenThink Labs
1.1K views18 slides
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas by
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor BiogasMengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor BiogasOpenThink Labs
887 views7 slides
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk Siswa by
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk SiswaOpenThink SAS : Manajemen Data Induk Siswa
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk SiswaOpenThink Labs
258 views4 slides

More from OpenThink Labs(18)

Program Outline in Regenerative Entrepreneurship by OpenThink Labs
Program Outline in Regenerative EntrepreneurshipProgram Outline in Regenerative Entrepreneurship
Program Outline in Regenerative Entrepreneurship
OpenThink Labs1K views
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in Indonesia by OpenThink Labs
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in IndonesiaLow Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in Indonesia
Low Carbon Development: A Paradigm Shift Towards a Green Economy in Indonesia
OpenThink Labs537 views
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat Indonesia by OpenThink Labs
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat IndonesiaPedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat Indonesia
Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat Indonesia
OpenThink Labs1K views
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth ) by OpenThink Labs
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )
Alpukat / Avokad ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )
OpenThink Labs1.1K views
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas by OpenThink Labs
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor BiogasMengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
OpenThink Labs887 views
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk Siswa by OpenThink Labs
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk SiswaOpenThink SAS : Manajemen Data Induk Siswa
OpenThink SAS : Manajemen Data Induk Siswa
OpenThink Labs258 views
08. ElasticSearch : Sorting and Relevance by OpenThink Labs
08.  ElasticSearch : Sorting and Relevance08.  ElasticSearch : Sorting and Relevance
08. ElasticSearch : Sorting and Relevance
OpenThink Labs3.3K views
06. ElasticSearch : Mapping and Analysis by OpenThink Labs
06. ElasticSearch : Mapping and Analysis06. ElasticSearch : Mapping and Analysis
06. ElasticSearch : Mapping and Analysis
OpenThink Labs1.1K views
03. ElasticSearch : Data In, Data Out by OpenThink Labs
03. ElasticSearch : Data In, Data Out03. ElasticSearch : Data In, Data Out
03. ElasticSearch : Data In, Data Out
OpenThink Labs2.5K views
01 ElasticSearch : Getting Started by OpenThink Labs
01 ElasticSearch : Getting Started01 ElasticSearch : Getting Started
01 ElasticSearch : Getting Started
OpenThink Labs384 views
A Simple Guide to the Item Response Theory (IRT) and Rasch Modeling by OpenThink Labs
A Simple Guide to the Item Response Theory (IRT) and Rasch ModelingA Simple Guide to the Item Response Theory (IRT) and Rasch Modeling
A Simple Guide to the Item Response Theory (IRT) and Rasch Modeling
OpenThink Labs1.7K views
A Non-Technical Approach for Illustrating Item Response Theory by OpenThink Labs
A Non-Technical Approach for Illustrating Item Response TheoryA Non-Technical Approach for Illustrating Item Response Theory
A Non-Technical Approach for Illustrating Item Response Theory
OpenThink Labs174 views
Introduction to Item Response Theory by OpenThink Labs
Introduction to Item Response TheoryIntroduction to Item Response Theory
Introduction to Item Response Theory
OpenThink Labs9.2K views
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) by OpenThink Labs
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Strategi Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
OpenThink Labs1.1K views
Software Development : Template Dokumen Uji Terima Aplikasi (User Acceptance ... by OpenThink Labs
Software Development : Template Dokumen Uji Terima Aplikasi (User Acceptance ...Software Development : Template Dokumen Uji Terima Aplikasi (User Acceptance ...
Software Development : Template Dokumen Uji Terima Aplikasi (User Acceptance ...
OpenThink Labs15.6K views
Software Development : Change Request Template (2) by OpenThink Labs
Software Development : Change Request Template (2)Software Development : Change Request Template (2)
Software Development : Change Request Template (2)
OpenThink Labs3.9K views
Software Development : Minutes of Meeting Form - Template by OpenThink Labs
Software Development : Minutes of Meeting Form - TemplateSoftware Development : Minutes of Meeting Form - Template
Software Development : Minutes of Meeting Form - Template
OpenThink Labs5.4K views
Software Development : Change Request Template by OpenThink Labs
Software Development : Change Request TemplateSoftware Development : Change Request Template
Software Development : Change Request Template
OpenThink Labs19.6K views

Ubi Cilembu

  • 1. Pendahuluan Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan sumber karbohidrat yang cukup penting. Kandungan karbohidrat ubi jalar menempati posisi keempat setelah padi, jagung, dan ubi kayu (Ambarsari et al., 2009). Disamping sumber karbohidrat ubi jalar juga mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Ubi jalar sebanyak 100 g mengandung 76 kalori, 17,6 g karbohidrat, 1,57 g protein, 0,05 g lemak, 3 g serat, 30 mg kalsium, 0,61 mg zat besi, 25 mg magnesium, 0,30 mg seng, 0,6 mcg selenium, 337 mg kalium, 22,7 mg Vitamin C, Vitamin A, E, B-6, dan tidak mengandung kolesterol (Mashaw, 2009). Karakter hasil ubi jalar ditentukan oleh proses fisiologis yang dikendalikan oleh faktor genetis tanaman, faktor lingkungan tumbuh, terutama suhu, kandungan unsur kalium, aerasi tanah, kelembaban tanah dan radiasi serta faktor interaksi genetis dengan lingkungan. Menurut Wilson dalam Wahyuni et al. (2012), hasil ubi jalar dipengaruhi oleh proses pembentukkan dan pembesaran umbi, sedangkan pembentukan dan pembesaran umbi merupakan proses alokasi fotosintat dari daun (source) ke umbi (sink) dengan melibatkan seluruh organ tanaman. Lebih jauh dinyatakan bahwa proses pembentukkan dan pembesaran umbi merupakan interaksi dua proses, yaitu lignifikasi sel-sel stele dengan aktivitas meristimatik kambium. Umbi akan terbentuk jika aktivitas sel-sel kambium besar, sedangkan derajat lignifikasi sel-sel stele rendah. Indonesia merupakan salah satu center of origin ubi jalar dengan jumlah sumber daya genetik yang cukup banyak dan tersebar di seluruh provinsi dengan variasi hayati yang tinggi (Sutoro, 2003). Di Jawa Barat, sumber daya genetik ubi jalar tersebar dibeberapa kabupaten, seperti di Kabupaten Kuningan, Garut, Bogor, Bandung, Cianjur, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya yang merupakan sentra produksi ubi jalar di Jawa Barat (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2012) dengan karaktersitik morfologis ubi jalar yang berbeda antara satu genotipe dengan lainnya. Perbedaan karakter morfologis yang menyolok biasanya terletak pada bentuk dan warna daun, warna dan ukuran tangkai daun, bentuk bunga serta karakter warna, bentuk dan ukuran umbi. Keragaman sumber daya genetik yang luas akan memberikan kesempatan yang luas pula dalam memilih karakter unggul dalam program pemuliaan, sebaliknya bila keragaman genetik sempit maka seleksi harus dilakukan secara ketat agar diperoleh genotipe yang diinginkan pada karakter tertentu. Kabupaten Sumedang dikenal sebagai sentra produksi Ubi Cilembu. Cilembu merupakan nama salah satu desa di Kecamatan Pamulihan, yaitu wilayah kecamatan pemekaran dari Kecamatan Tanjungsari. Ubi Cilembu mulai dikenal masyarakat pada sekitar tahun 1990-an, diperkenalkan dan dipublikasikan secara luas oleh salah seorang Kepala Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan (d/h Tanjungsari) pada saat itu. Namun demikian, pada kenyataannya Ubi Cilembu yang dikenal dan banyak dijual di berbagai daerah tersebut bukan hanya berasal dari wilayah Desa Cilembu, melainkan berasal dari beberapa desa dan/atau kecamatan lain di Kabupaten Sumedang, diantaranya dari Desa Pamekaran, Rancakalong, Nagarawangi, Sukasirna Rasa, Sukamaju, Pangadegan, dan Desa Pasir Biru yang termasuk ke dalam Kecamatan Rancakalong serta beberapa desa di Kecamatan Sukasari, Tanjungsari dan Kecamatan Jatinangor juga merupakan pemasok ubi Cilembu. Sesungguhnya yang dinamakan Ubi Cilembu adalah kelompok ubi jalar dengan tipe yang hampir sama meliputi tiga varietas lokal (genotipe), yaitu Nirkum, Menes, dan Eno, dimana dua diantaranya yaitu varietas Nirkum dan Eno telah mendapat perlindungan varietas dan identitas geografis (IG) (Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu dan Pemda Kabupaten Sumedang, 2013), sedangkan nama Ubi Jalar Cilembu telah ditetapkan dan dilepas sebagai varietas unggul berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 124/Kpts/TP.240/2001 tentang Pelepasan Ubi Jalar Asal Desa Cilembu Kabupaten Sumedang sebagai varietas unggul dengan nama Cilembu (Keputusan Menteri Pertanian No. 124/Kpts/TP.240/2/2001). Namun demikian, pada perkembangannya seiring waktu Ubi Cilembu asli telah tergantikan oleh Varietas Rancing. Karakteristik morfologis umbi terutama bentuk, warna kulit umbi serta tekstur dan warna daging umbi, baik pada varietas Nirkum, Menes, Eno maupun varietas Rancing hampir sama. Sedangkan, yang dinamakan varietas Rancing berdasarkan identifikasi diketahui memiliki tiga varian. Berdasarkan pengamatan terhadap 31 karakter morfologis yang dilakukan secara in-situ (pertanaman yang tumbuh pada agroekosistem aslinya dan diamati dalam waktu yang bersamaan)
  • 2. pada tiga varian genotipe ubi jalar Cilembu, maka terdapat 21 karakter menunjukkan karakter (sifat) yang sama, yaitu kemampuan tanaman memanjat, tipe tanaman; kemampuan tanaman menutup tanah; keberadaan bulu pada ujung tulang daun; outline bentuk daun; tipe lobus daun; jumlah lobus daun; ukuran daun dewasa; pigmentasi urat daun utama; warna daun dewasa; habitus bunga; warna helaian bunga; ukuran bunga; bentuk helaian bunga; kesetaraan panjang mahkota bunga; ketebalan lapisan luar (cortex) umbi; warna kulit utama; intensitas warna kulit utama; warna daging umbi utama; warna daging umbi sekunder; dan distribusi warna daging umbi. Sebaliknya terdapat 10 sifat yang berbeda, diantaranya panjang ruas batang; diameter ruas batang; warna tulang daun utama; warna tulang daun sekunder; bentuk tengah lobus daun; warna daun muda; panjang tangkai daun; pigmentasi tangkai daun; bentuk umbi; dan warna kulit umbi sekunder. Keragaman sumber daya genetik yang luas akan dapat memberikan kesempatan yang luas pula dalam memilih karakter unggul, sebaliknya bila keragaman genetik sempit maka seleksi harus dilakukan secara ketat agar diperoleh genotipe yang diinginkan pada karakter tertentu. Menurut Fehr (1987), seleksi akan lebih efektif dilakukan pada karakter yang mempunyai nilai duga heritabilitas tinggi. Nilai heritabilitas menunjukkan setiap karakter mempunyai nilai heritabilitas yang berbeda. Menurut Shaumi et al. (2012), pada tanaman ubi jalar karakter yang memiliki heritabilitas rendah, di antaranya diameter batang, jumlah tanaman per plot, dan jumlah umbi per plot. Heritabilitas sedang ditunjukkan oleh karakter panjang bunga, panjang tangkai daun, rata-rata bobot umbi per tanaman, dan rata- rata jumlah umbi per tanaman. Sedangkan, karakter yang memiliki heritabilitas tinggi adalah lebar bunga, ukuran daun, rata-rata panjang ruas batang, bobot total umbi per plot, panjang umbi, diameter umbi, dan potensi hasil. Morfologi Umum Kemampuan tanaman memanjat tergolong slightly twining; tipe tanaman agak-tegak dengan panjang batang utama 75-150 cm; kemampuan menutup tanah pada saat pertanaman berumur 35- 40 hari setelah tanam tergolong medium (50-74%) sampai tinggi (75-90%); panjang ruas batang tergolong sedang yaitu 6-9 cm; diameter ruas batang tipis yaitu 4-6 mm; warna tulang daun utama kebanyakan berwarna ungu tua (gelap); warna tulang daun sekunder ujungnya berwarna ungu; ujung tulang daun tidak berbulu; outline bentuk daun secara umum adalah menjari (hastate); tipe lobus daun sangat dalam (very deep); jumlah lobus daun lima; bentuk tengah lobus daun lanceolate; ukuran daun dewasa medium (8-15 cm); pigmentasi pada urat daun utama spot ungu pada beberapa urat daun; warna daun dewasa hijau; warna daun muda ungu muda; panjang tangkai daun sedang (21-30 cm); pigmentasi tangkai daun berwarna hijau dengan warna ungu dekat helai daun. Bunga Habitus bunga jarang; warna helaian bunga ungu muda, sedangkan warna pangkal bunga ungu; ukuran bunga panjang 4,7 cm dan lebar 3,8 cm; bentuk helaian bunga bulat (rounded); kesetaraan panjang mahkota bunga rata (equal). Umbi Bentuk umbi round- ellictic; ketebalan lapisan luar (cortex) umbi tipis (1- 2 mm); warna kulit utama krem; intensitas warna kulit utama pucat; warna kulit sekunder kuning; warna daging umbi utama krem; warna daging umbi sekunder krem; distribusi warna daging umbi membentuk cincin sempit dalam korteks. Pustaka Ambarsari, I., Sarjana, A. Choliq. 2009. Rekomendasi dalam penetapan standar mutu tepung ubi jalar. Balai Pengembangan Teknologi Pertanian, Bandung. Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu dan Pemda Kabupaten Sumedang, 2013. Permohonan pendaftaran indikasi geografis ubi Cilembu Sumedang. Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu dan Pemerintah Kabupaten Sumedang. CIP, AVRDC, IBPGR. 1991. Descripstors for Sweet Potato. Z. Huaman, (editor). International Board for Plant Genetic Resorces, Rome, Italy. 52p. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2012. Komoditas unggulan ubi jalar. http://diperta.jabarprov.go.id/. Diakses 9 Mei 2015. Fehr, W.R. 1987. Principles of cultivar development. Macmillan Publishing Company. New York. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 124/Kpts/TP.240/2/2001 tentang Pelepasan Ubi Jalar asal Desa Cilembu Kabupaten Sumedang sebagai Varietas Unggul dengan Nama Cilembu. Mashaw, 2009. Ubi jalar dan kandungan gizinya yang mencengangkan. http:// www.banabakery.co.cc. Diakses 2 Mei 2015. Iskandar Ishaq, 2017. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Balitbangtan Jawa Barat.