-
Be the first to like this
Slideshare uses cookies to improve functionality and performance, and to provide you with relevant advertising. If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website. See our User Agreement and Privacy Policy.
Slideshare uses cookies to improve functionality and performance, and to provide you with relevant advertising. If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website. See our Privacy Policy and User Agreement for details.
Published on
Nisrina.co.id Akibat pergaulan bebas dan juga lepas dari pengawasan orang tua, tidak di herankan jika banyak kaum perempuan yang hamil di luar nikah. Rasulullah SAW bersabda :
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
“Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.” (HR. Tirmidzi, no.2165)
Akibat pacaran
Setan akan lebih mudah mengoda wanita dan perempuan bukan mukhrim yang suka berduaan yang akhirnya terjadi perzinaan. Sehingga, tidak sedikit para wanita, mereka dalam kondisi hamil sebelum menikah (hamil diluar pernikahan).
Menikahkan anak perempuan yang hamil
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. (QS: Ath-Thalaaq Ayat: 4)
Waktu yang tepat menikahkan anak perempuan yang hamil
Pernikahan yang di karenakan hamil duluan, maka pernikahan tersebut tidak sah. Karena wanita belum hilang masa iddahnya. Dalam artian wanita hamil harus ditunggu sampai melahirkan sebelum dinikahkan.
Waktu yang tepat untuk mengulangi akad nikah
Saat mengulangi akad pernikahan agar menjadi pernikahan yang sah diharuskan dengan keyakinan dari kedua mempelai terlebih dahulu yaitu keyakinan jahiliyah.
Be the first to like this
Login to see the comments