Dokumen tersebut membahas mengenai konstruksi infrastruktur jaringan komputer WLAN berbasis kebijakan keamanan di kantor LSM Indonesia Membangun. Dokumen ini juga membahas mengenai seminar pengabdian masyarakat yang membahas topik tersebut dengan pembicara Nahot Frastian.
Infrastruktur Jaringan Komputer WLAN LSM Indonesia Membangun
1. KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR
JARINGAN KOMPUTER WLAN
BERBASIS SECURITY POLICY
www.unindra.ac.id
PADA KANTOR
LSM INDONESIA MEMBANGUN
SEMINAR PENGABDIAN MASYARAKAT
www.lsmindonesiamembangun.org
2. KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR
JARINGAN KOMPUTER WLAN
BERBASIS SECURITY POLICY
www.unindra.ac.id
PADA KANTOR
LSM INDONESIA MEMBANGUN
PEMBICARA : NAHOT FRASTIAN, M.KOM
SEMINAR PENGABDIAN MASYARAKAT
www.lsmindonesiamembangun.org
5. Kantor LSM Indonesia Membangun, telah terbukti sebagai pencari
informasi yang sangat mudah dalam memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan. Kemudahan serta kepraktisan distribusi informasi
dan pertukaran antara pengguna mengatur bagaimana, aplikasi
berinteraksi dengan beberapa user. Prototipe e-administrasi dapat
dioperasikan dan dijalankan di prototipe e-administrasi dengan
prinsip green computing kantor LSM Indonesia Membangun ataupun
pada client side dalam bentuk browser.
Dengan demikian informasi yang dibutuhkan, baik untuk berinteraksi
dengan user, verifikasi data yang dimasukkan oleh user, mengubah
bentuk tombol dan sebagainya dapat dilakukan dengan mudah pada
prototipe e-administrasi dengan prinsip green computing kantor LSM
Indonesia Membangun.
6. Prinsip Jaringan Komputer Kantor
LSM Indonesia Membangun
LSM Indonesia Membangun Memiliki 6 kantor wilayah
dan 32 Kantor cabang yang ada di seluruh Indonesia, di
harapkan LSM Indonesia Membangun dapat memberikan
perlindungaan kepada seluruh tenaga kerja swasta dan
menjadi mitra bagi LSM Indonesia Membangun,
memiliki fondasi kebijakan yang sudah di jalankan secara
konsisten untuk membangun budaya mutu, diharapkan
juga dapat memberikan pelayanann yang maksimal
kepada masyarakat melalaui kantor-kantor perwakilan
yang terbesar di seluruh Indonesia.
8. Konfigurasi Dasar
Infrastruktur
Wireless LAN berbasis infrastruktur merupakan
konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless terbentuk
tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan
wireless saja, tetapi juga jaringan kabel. Semua Wireless
LAN terminal terhubung melalui Access Point (AP).
9. Wireless Local Area Network
(WLAN)
Wireless local area network (WLAN) adalah suatu sistem
komunikasi data fleksibel yang dapat menggunakan
teknologi inframerah atau frekwensi radio (RF) untuk
mentransmisikan dan menerima informasi dengan
perantaraan radio, melalui dinding, plafon/ langit-langit,
dan struktur semen. Biasanya Wireless LAN terdiri atas
sebuah Access Point dan wireless LAN adapter yang
diinstall pada notebook.
11. Keuntungan Wireless LAN
1. Akses internet anywhere
a. Mobilitas
b. Fleksibel
2. Kemudahan dan kecepatan instalasi.
3. Biaya instalasi dan perawatan lebih murah dibandingkan LAN
menggunakan kabel.
4. Scalable : WLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi
jaringan sesuai kebutuhan instalasi atau spesifikasi dari hanya
beberapa komputer sampai ribuan komputer.
5. Produktivitas pengguna meningkat, karena dapat mengakses
aplikasi intranet/WLAN dari mana pun.
12. Access Point adalah pada dasarnya padanan wireless dari LAN hub.
Suatu Access Point biasanya dihubungkan dengan wired backbone
melalui kabel Ethernet standar, dan berkomunikasi dengan perangkat
wireless dengan menggunakan antena. Area cakupan dari access
point menentukan batas dari LAN (Local Area Network) dan omnidirectional dengan access point pusatnya, yang membentuk sel (cell).
Ukuran sel tergantung pada kekuatan yang disebarkan oleh
inframerah/ sinyal radio dan jenis dan konstruksi dinding, dan
karakteristik fisik lingkungan lainnya.
16. FTP (File Transfer Protocol)
1. FTP merupakan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengirim data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Dengan adanya FTP maka pengiriman data akan lebih
mudah dan cepat.
2. Dan proses pengiriman data dari komputer kita ke komputer
yang lain disebut upload, sedang pengambilan data ke
komputer kita disebut download.
18. Sistem yang akan dibangun tentu saja didasarkan atas
pengelolaan dokumen secara elektronik. Secara umum
sistem harus mampu menangani semua permasalahan surat
masuk dan keluar, baik yang bersifat eksternal maupun
internal. Memudahkan seluruh staf administrasi dalam
pengelolaan surat di seluruh bagian institusi sehingga
menjamin tertib administrasi Menyediakan akses
secepatnya dari mana saja bagi semua pejabat dan staff
yang akan mengirim ataupun merespon surat yang
ditujukan padanya. Menyediakan sistem pengarsipan
terpadu sehingga memudahkan penelusuran surat, dan
monitoring Memberikan fasilitas dalam pembuatan laporan
pengelolaan surat.
19. Kondisi infrastruktur prototipe e-administrasi dengan
prinsip Green Computing Kantor LSM Indonesia
membangun Menciptakan Virtualisasi, menyambungkan
strategi awal dari hasil alternatif integrasi sistem, maka
server di kantor cabang tidak dapat digunakan, dapat
dimanfaatkan untuk membantu dalam proses pelayanan
kepada karyawan. Hal ini yang perlu dipicu ke seluruh
karyawan LSM Indonesia Membangun, untuk dapat
menciptakan sebuah inovasi atau ide untuk mewujudkan
strategi ini. Seperti, membuat sistem sebuah sistem
pengolahan data awal atau membuat sebuah arsip
elektronik sehingga pencarian arsip lebih cepat dan efisien.
20. Implikasi dari aspek manajerial perlu disempurnakan,
karena sistem informasi LSM Indonesia Membangun
menggunakan jaringan internet, agar dalam penggunaan
prototipe e-administrasi dengan prinsip green computing
ini berjalan dengan optimal, maka penyewaan hosting
untuk web server perlu untuk memperhatikan ukuran
kapasitas penyimpanan data center e-administrasi, karena
dalam sistem tersebut mengunakan format file yang
berukuran besar atau diusulkan dengan menambah
kapasitas penyimapanan data center e-administrasi
dengan prinsip Green Computing, alternatif disarankan
Pengadaan peralatan Hardware dan Software TI Green
Computing dan Virtualisasi Green computing LSM
Indonesia membangun.