4. Perencanaan Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga
Tiap tahun tepat tanggal 22 Desember seluruh dunia memperingati hari Ibu. Menjadi seorang ibu
berarti memiliki pekerjaan 24 jam sehari, sehingga kapanpun harus selalu siap untuk keluarga.
Tidak jarang ibu rumah tanggapun harus berhadapan dengan situasi keuangan yang dilematis dan
berada dalam posisi sulit antara dirinya dan keluarganya. Karena itu , menjelang hari Ibu perlu
kiranya ibu-ibu di seluruh dunia melakukan perenungan dan membuat perencanaan keuangan yang
mengutamakan keluarga sekaligus mengakomodir aspirasi pribadinya .
Adapun terdapat 6 (enam) titik rawan keuangan yang harus dievaluasi kembali
oleh ibu rumah tangga sebab berpotensi melukai mereka secara finansial, antara
lain:
1. Pekerjaan & Karir :
Keputusan meninggalkan karir demi keluarga sebaiknya tidak didasarkan pada alasan romantis dan
sentimental. Sebab akibatnya akan membuat ibu tidak lagi memiliki penghasilan sendiri. Karena itu
harus diperhitungkan dengan cermat. Jika gaji habis untuk transport kantor, busana, membayar gaji
pembantu rumah tangga dan ibu merasa tidak bahagia dengan pekerjaan tersebut, maka berhenti
kerja cukup masuk akal. Jika ibu memiliki karir yang cemerlang, menyukai pekerjaannya, gajinya
cukup, dan merasa bahagia karenanya. Ibu memiliki semua alasan untuk tetap bekerja. Masalah
sulitnya membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta isu besar seperti pengasuhan anak,
adalah alasan-alasan klasik yang dapat dicari solusinya.
2. Suami & anak-anak :
Siapakah pasangan anda ? Siapakah anak-anak anda Intinya segala sesuatu mengenai suami dan
anak-anak selalu memiliki konsekuensi finansial. Semakin banyak yang ibu tahu, semakin banyak
yang akan ibu pahami dan semakin besar pula peluang untuk bisa mengoptimalkan berbagai
potensi. Semakin mudah pula peluang untuk bisa mengantisipasi berbagai risiko yang tidak
dikehendaki.
Baca juga artikel selengkapnya tentang Tips Memilih Bisnis Bagi Para Wanita !
5. 3. Perceraian :
Tidak ada satu pasangan suami istri pun yang mengharapkan perceraian. Untuk mengantisipasi hal
ini ibu rumah tangga harus memahami aspek hukum dan peraturan seputar : a) Harta bawaan
dan Harta Gono Gini. Ibu rumah tangga memiliki hak atas sejumlah tertentu harta keluarga yang
dikumpulkan selama masa pernikahan. Namun harta yang sudah didapat masing-masing pihak baik
suami maupun istri sebelum pernikahan, maka harta tersebut termasuk harta bawaan dan tidak
termasuk gono gini ; (c) Child support, adalah tunjangan biaya hidup anak yang masih sekolah yang
dibayarkan oleh mantan suami kepada mantan istri; (d) Allimony, adalah tunjangan biaya hidup
mantan istri dari mantan suaminya selama mantan istri belum mendapat penghasilan atau belum
menikah kembali
4. Kematian :
Dalam hal kematian ada dua akibat yang ibu rumah tangga harus pahami, yaitu : (1) Mewariskan.
Jika ibu rumah tangga sudah memiliki sejumlah harta, maka kematiannya akan menimbulkan
harta waris yang bisa dibagikan kepada ahli waris yaitu suami, anak-anak dan orang tuanya. ; (2)
Mewarisi ; ibu rumah tangga juga bisa mendapat harta waris dari harta orang tuanya, suaminya
bahkan anak-anaknya jika terjadi kematian pada mereka.
5. Umur panjang :
Menurut hasil survey wanita memiliki harapan hidup lebih panjang dari pria. Umur panjang bisa
menjadi berkah, di lain pihak kehidupan yang panjang bagi ibu juga mempunyai implikasi tersendiri
sebab keharusan tersedianya sarana-sarana pendukung untuk menikmati hidup. Tambahkan Dana
Pensiun suami dengan Dana Pensiun ibu, itu lebih baik.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source : Perencanaan Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga, Perencanaan Keuangan Untuk Ibu
Rumah Tangga
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog