Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengenalan musik sejak dini pada anak-anak untuk menumbuhkembangkan kecerdasan emosi mereka. Dokumen tersebut juga membahas tentang kurangnya pemahaman orang tua mengenai manfaat musik bagi perkembangan anak dan masih banyak orang tua yang memaksakan pilihan musik pada anak. Tujuan penulisan dokumen tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh musik
1. A. LATAR BELAKANG MASALAH
Musik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena
musik dapat menjadikan orang merasa senang, gembira dan nyaman. Musik
bisa menjadi efektif di bidang akademis dengan membantu pembentukan pola
belajar, mengatasi kebosanan dan menangkal kebisingan eksternal yang
mengganggu. Musik juga dapat membantu kita merasa bertenaga, percaya diri,
mengurangi kesedihan, menghapus kemarahan, melepaskan stress serta
mengurangi rasa takut dan cemas.
Musik harus dikenalkan sedini mungkin pada anak bahkan sejak dalam
kandungan anak sudah dirangsang dengan jenis musik yang dapat
mengembangkan kecerdasan anak yaitu jenis musik klasik. Memperdengarkan
musik atau suara lain yang menyenangkan bagi bayi yang masih dalam
kandungan ternyata bisa menstimulasi sistem pendengaran mereka dan
berpengaruh positif pada respons mereka terhadap musik dan suara-suara lain
setelah mereka lahir. Bayi-bayi ketika di dalam kandungan mendengarkan
musik yang rileks dan menenangkan ternyata tumbuh dan bertambah berat
badannya dengan mudah serta lebih damai dengan diri mereka sendiri dan
lingkungan sekitarnya, begitu mereka hadir di “dunia nyata
Lingkungan terutama orang tua berperan penting untuk menumbuh
kembangkan kecerdasan emosi anak yaitu salah satu diantaranya lewat musik.
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih
berkembang kecerdasan emosionalnya dibandingkan dengan anak yang jarang
mendengarkan musik. Musik yang didengar berupa irama dan nada-nada yang
teratur dari perpaduan seimbang antara beat, ritme dan harmoni (Bambang
Sujiono dan Nurani Yuliani, 2005: 119).
Sebagai orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak untuk
memilih sendiri musik yang ingin ia dengarkan di waktu-waktu luang dan
mengizinkan anak untuk menggunakan kebebasan berekspresi dalam batasbatas
tertentu, akan memberi pelajaran mengenai rasa tanggung jawab
sekaligus menumbuhkan kemampuan mengendalikan diri. Disamping itu,
orang tua harus memonitor jenis musik pilihan anak untuk memastikan agar
pilihan musik tersebut bisa diterima oleh sistem kepercayaan dan standar
keluarga.
Orang tua seringkali beranggapan bidang musik termasuk salah satu
bidang yang bila ditekuni tidak bisa menjamin masa depan. Oleh karena itu,
orang tua lebih cenderung mengarahkan anak pada bidang-bidang ilmu
kognitif dan beranggapan bahwa dengan menguasai ilmu kognitif seseorang
mudah mencapai keberhasilan serta derajat terpandang dalam masyarakat.
2. Padahal sebetulnya dengan musik anak akan dapat mencurahkan pikiran, rasa
dan karsa dalam setiap aktivitasnya.
Selain kenyataan di atas, orang tua juga belum memahami cara
menumbuhkembangkan kecerdasan emosi anak. Seorang anak yang tidak bisa
mengendalikan emosinya dengan baik seringkali dikarenakan orang tua
kurang bisa memahami perasaan dan kehendak si anak. Luapan emosi yang
tidak terungkap secara fokus dan jelas dapat mengarah pada perilaku
destruktif (merusak). Sebagai contoh, anak yang tidak bisa mengungkapkan
bahwa dirinya sesungguhnya merasa cemburu karena mainan adiknya lebih
bagus mungkin akan bertindak agresif dengan merusakkan mainan adiknya
atau memukul adiknya.
Musik harus dikenalkan sedini mungkin pada anak-anak agar anak
dapat meluapkan emosinya lewat musik tersebut. Akan tetapi, pada
kenyataannya masih banyak orang tua yang belum memahami bahwa
pengenalan musik sejak dini dapat menumbuhkembangkan kecerdasan emosi
anak. Selain itu, ada juga orang tua yang memaksakan anaknya untuk dapat
memainkan jenis alat musik tertentu. Sebagai orang tua harus memahami
kesiapan anak untuk belajar musik. Misalnya kemampuan fisik dan mental
anak.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis ingin
menelaah tentang bagaimana pengaruh musik terhadap perkembangan
kecerdasan emosi anak usia TK.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang timbul
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh musik terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak
usia TK.
C. PEMBATASAN MASALAH
Musik adalah salah satu cabang seni yang tertua. Musik tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan dan penghidupan manusia (AT. Mahmud, 1995: 8).
Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali emosi diri yaitu
kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu
perasaan atau emosi itu muncul dan ia mampu mengenali emosinya sendiri
apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang
sesungguhya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap
(Sternberg dan Salovery dalam Shapiro (1997)).
Masalah dibatasi pada :
a. Pengaruh musik terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak usia TK.
b. Usia yang dibatasi adalah 4 – 5 tahun.
D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh musik terhadap perkembangan
kecerdasan emosi anak usia TK.
E. MANFAAT
a. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah cakrawala /
khasanah pengetahuan tentang pengaruh musik terhadap perkembangan
kecerdasan emosi anak usia TK.
b. Manfaat praktis
3. 1. Bagi peneliti
Ingin mencari pemecahan masalah tentang pengaruh musik
terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak usia TK.
2. Bagi guru
Diharapkan memberikan pembelajaran musik sesuai dengan
perkembangan anak usia TK.
3. Bagi orang tua
Diharapkan memperkenalkan musik sedini mungkin kepada
anak dan orang tua juga memahami kesiapan anak untuk belajar musik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HAKIKAT MUSIK
1. Pengertian Musik
Definisi musik sangat beragam. Menurut Kamtini dan Husni Wardi
Tanjung dalam bukunya “Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman
Kanak-kanak. Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan
jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah memiliki aspek tertentu dari
musik yang menjadi bagian pengalaman alami dari kehidupannya”.