2. Anatomi Arteri Koroner
Adalah pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung,
terdiri dari 2 cabang yang keluar dari sinus valsava. Yang
merupakan cabang pertama dari aorta.
Right Coronary
Artery (RCA)
4. Pengertian penyakit jantung jantung
koroner
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu penyakit kronis akibat pengerasan
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu penyakit kronis akibat pengerasan
(atherosklerosis) dinding pembuluh darah arteri jantung (koroner).
(atherosklerosis) dinding pembuluh darah arteri jantung (koroner).
Bila arteri koroner
Bila arteri koroner
a
akka
jadi ipeen
d p empitan m a
nyyempitan m g
sama sekali
sama sekali
a rteri oroner er
kkoronertterja ukkanaaktifitasyyang
an ktifitas
an tertutup (block)
tertutup (block)
Bililaaarteri
B lakku
etika
kketika p nderita meela oroner kan idak
peenderita m ri kkoroneraakanttidak oleh gumpalan
oleh gumpalan
rteeri ah d n
meelelebih
bihi inorrmal,aart errmintaandaarahdaan
no mal, intaan d r darah, maka
darah, maka
m p m
n d ngan p e da d da.
rta haandeengan it paadadaada. daerah otot
daerah otot
daapatbeertah baabkanssakit p
d pa t b n ak
mm eenyeb bka
nye jantung yang
jantung yang
disuplai ini akan
disuplai ini akan
mati.
mati.
5. Faktor Resiko Penyakit Jantung
Koroner
A. Faktor Mayor adalah faktor yang B. Faktor Minor adalah faktor yang
tidak dapat diubah : dapat diubah :
• Kenaikan kadar homosistein, protein C-
reaktif dan fibrinogen
• Keturunan • Konsumsi alkohol yang berlebihan
• Riwayat adanya penyakit jantung dalam
• Jenis kelamin keluarga
• Makanan berlemak tinggi dan
• Usia berkabohidrat tinggi
• Hiperlipoproteinemia
• Hipertensi
• Obesitas
• Status postmenopausal
• Banyak duduk dan tidak bergerak
• Rokok
• Stres
• Diabetes
6. Etiologi Peny. Jantung Koroner
Atherosklero
s is
angan
Menurut perkemb
sis :
terkini atherosklero
suatu proses
imana
inflamasi/infeksi, d
engan
mbuluh
arteri awalnya ditandai d
an pe i pada
me n gakibatk kibat timbulnya adanya kelainan din
klero sis akan ku yang bera lapisan endotel,
Atheros empit dan ka rah. usa dan
adi s aliran da p embentukan sel b
menj ganggua
n entukan
fatty streks, pemb
si lebih
fibrous cups dan le
pecahnya
lanjut, dan proses
yang
plak aterosklerotik
tidak stabil.
7. Patofisiologi atherosklerosis
1: : TTahap3
ah ap 3
ah ap 1
TTahap Plaa
Pl qu
::
quettaks
e ak s a
akk ttablil
bi
y tre a
tttysstre nggssi --Ruptt r
Ru p u r
a
FFa
. .meen
m
iii Tahap 2:
Tahap 2: u
holesstt
--CChole agg Fibrous plaque
Fibrous plaque --TTrom
rombos bosss
ii
of a
maakrof
m kr
DL
--LLDL
ACS
8.
9. Tahap-Tahap Terjadi Trombus
Trombus : :
Trombus
terbentuknya
terbentuknya
sebuah
sebuah
gumpalan
gumpalan
dalam lumen
dalam lumen
dari pembuluh
dari pembuluh
darah yang
darah yang
menyumbat
menyumbat
pembuluh
pembuluh
darah dalam
darah dalam
sistem sirkulasi.
sistem sirkulasi.
10. Acute Coronary Syndrome
ACS merupakan manifestasi PJK
akibat atherotrombosis.
Atherotrombosis terdiri dari
atherosclerosis dan trombosis.
11. Acute Coronary
Acute Coronary
Syndrome (ACS)
Syndrome (ACS)
Adalah suatu keadaan darurat medis dan
Adalah suatu keadaan darurat medis dan
membutuhkan pertolongan ke rumah sakit segera,
membutuhkan pertolongan ke rumah sakit segera,
merupakan keadaan darurat jantung dengan
merupakan keadaan darurat jantung dengan
manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain
manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain
sebagai akibat iskemia miokardium.
sebagai akibat iskemia miokardium.
12. Letak Perbedaan
Letak perbedaan antara angina tak stabil, infark Non-elevasi ST dan
dengan elevasi ST adalah dari jenis trombus yang menyertainya
Angina tak stabil dengan trombus mural
Angina tak stabil dengan trombus mural
Non-elevasi ST dengan thrombus inkomplet/nonklusif
Non-elevasi ST dengan thrombus inkomplet/nonklusif
Elevasi ST adalah trobus komplet/oklusif
Elevasi ST adalah trobus komplet/oklusif
14. Gejala klinis nyeri dada spesifik (angina
pectoris)
adalah gangguan yang timbul ,,infark,
adalah gangguan yang timbul infark,
kejang-kejang atau takhikardi tertentu
kejang-kejang atau takhikardi tertentu
sebagai akibat hipoxia otot jantung pada
sebagai akibat hipoxia otot jantung pada
pembebanan fisik atau emosional dan
pembebanan fisik atau emosional dan
disebabkan oleh penciutan arteri
disebabkan oleh penciutan arteri
jantung, anemia hebat dan penciutan
jantung, anemia hebat dan penciutan
aorta.
aorta.
15. Sifat-Sifat Angina
• Perjalanan : Leher, lengan kiri, mandibula, gigi,
punggung, dan dapat juga lengan kanan
• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat
• Faktor pencetus : Latihan fisik, stres emosi, udara
dingin, dan sesudah makan
• Gejala yang menyertai: Mual, muntah, sulit bernafas,
keringat dingin, dan lemas
• Lokasi : Substermal (dibawah tulang dada),
retrostermal (belakang tulang dada), dan prekordial
• Sifat Nyeri : Rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar,
ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan
dipelintir
16. Jenis-Jenis Angina Pectoris
Angina of effort (angina stabil kronik)
Angina variant atau angina prinzmetal
Angina tidak stabil atau angina
crescendo
18. ST segment elevasi
miokard infark (STEMI)
ST
ne levasi segmen
ditanda i gejala denga tuk
A da indikasi un
(iskemia transmural) . , baik
nde sak reperfusi
perawatan me ne r perkutan at
au
dengan in tervensi koro tik.
na gen tromboli
den gan pemberia bcla ssified sebaga
i
Serangan ja ntung bisa su ark
o n-Q wave inf
gelom bang Q atau n
miokard.
19. Unstable Angina
gejala angina
tidak stabil a
angina stabil dalah sama d
, tetapi gejala engan
dapat diserta
i:
• Nyeri tam
bah berat/ /a
tanpa pemicu ngina tambah
/ propokasi a berat
• Nyeri teta papun
p bertahan b
beristirahat ahkan ketika
• Nyeri bert
ahan lebih d
ari lima meni
t
20. Non
-ST s
miok egm
ard i en e
nfar leva
k (NS si
TEM
I)
•Gejala nyeri saat istirahat
Terdapat peningkatan serum troponin
• Perubahan EKG: elevasi segmen ST
tidak hadir, mungkin ada segmen ST
normal atau depresi atau gelombang T
inversi
32. Petanda biokimia (enzim jantung)
Pengujian laboratoris yang bisa terlihat
adalah jumlah sel darah putih yang meningkat
dan tingkat sedimentasi eritrosit berubah
dalam tingkat elektrolit yang naik dan
peningkatan kadar gula darah.
33. Pemeriksaan enzim jantung
Pemeriksaan enzim jantung
yang lain yaitu
yang lain yaitu
Creatinine Latic
Mioglobin Kinase (CK) dehydrogenase
Dapat dideteksi satu Meningkat setelah (LDH)
jam setelah infark 3-8 jam bila ada Meningkat setelah
dan mencapai infark miokard dan 24-48 jam bila ada
puncak dalam 4-8 mencapai puncak infark miokard
jam. dalam 10-36 jam mencapai puncak
dan kembali 3-6 hari dan
normal dalam 3-4 kembali normal
hari. dalam 8-14 hari
34. Klasifikasi Derajat Nyeri
Klasifikasi Derajat Nyeri
Kelas I : Serangan baru, yaitu kurang dari 2
bulan progresif,berat, dengan nyeri pada
waktu istirahat, atau aktivitas sangat ringan,
Berat-Ringannya ACS terjadi >2kali per hari.
Kelas II : Sub-akut, yakni sakit dada antara 48
jam sampai dengan 1 bulan pada waktu
istirahat
Kelas III : Akut, yakni kurang dari 48 jam
Kelas A : Sekunder, dicetuskan oleh hal-hal di
luar koroner, seperti anemia, infeksi, demam,
hipotensi, takiaritmia, tirotoksikosis, dan
hipoksia karena gagal napas.
Klinis Kelas B : Primer
Kelas C : Setelah Infark (dalam 2 minggu ACS)
Belum pernah diiobati
35. Pencegahan Syndrome Coroner Acut
• Merubah gaya hidup
• Mengkonsumsi makanan sehat
• Mengontrol kadar kolesterol darah
• Mengontrol kadar gula darah
• Stop merokok
• Berolahraga secara teratur
• Mencegah obesitas / kegemukan
• Menghindari stress
36. Obat pada penderita Syndrome
Coroner Acute
Pasien dengan penyakit jantung koroner yang
diketahui harus diberikan saran yang jelas tentang cara
menghitung sendiri mengobati dengan trinitrat gliseril
untuk meringankan gejala angina mereka:
• Dosis awal harus diambil pada onset gejala.
• Jika perlu, dua dosis lebih lanjut harus diambil pada
lima menit interval.
• Jika gejala tidak diselesaikan dalam waktu lima menit
mengambil dosis ketiga (15 menit).
• Secara total dari timbulnya gejala) layanan medis
darurat harus dihubungi.
37. Prinsip penatalaksanaan SKA adalah
mengembalikan aliran darah koroner TINDAKAN
dengan trombolitik/ PTCA primer untuk
menyelamatkan jantung dari infark miokard, UMUM
membatasi luasnya infark miokard, dan
mempertahankan fungsi jantung.
Tenggang waktu antara mulai
keluhan-diagnosis dini sampai
penanganan segera mulai dengan mulai terapi reperfusi sudah
harus terlaksana sebelum 4-6 jam
sejak di luar rumah sakit
sampai di rumah sakit.
Pasien yang telah ditetapkan sebagai penderita APTS/NSTEMI harus istirahat di ICCU
dengan pemantauan EKG kontinyu untuk mendeteksi iskemia dan aritmia. Oksigen
diberikan pada pasien dengan sianosis atau distres pernapasan.
Dilakukan pemantauan EKG kontinyu
untuk mendeteksi iskemia dan aritmia.
38. Tata Laksana
Dalam menghadapi pasien-pasien nyeri dada dengan Sebelum Ke
kemungkinan penyebabnya kelainan jantung, langkah yang
Rumah Sakit
diambil atau tingkatan dari tata laksana pasien sebelum
masuk rumah sakit tergantung ketepatan diagnosis,
kemampuan dan fasilitas pelayanan kesehatan maupun
ambulan yang ada.
Bagi orang awam Petugas kesehatan/ dokter umum di klinik. Mengenali
mengenali gejala gejala sindrom koroner akut dan pemeriksaan EKG
serangan bila ada. Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4
jantung,segeralah liter/menit. Memberikan aspirin 160 – 325 mg tablet
dibawa ke rumah kunyah bila tidak ada riwayat alergi aspirin. Berikan
sakit preparat nitrat sublingual misalnya isosorbid dinitrat
5 mg diulang setiap 5 – 15 menit sampai 3 kali. Bila
memungkinkan pasang jalur infus. Segera kirim ke
rumah sakit terdekat dengan fasilitas ICCU (Intensive
Coronary Care Unit) yang memadai dengan
pemasangan oksigen dan didampingi
dokter/paramedik yang terlatih.
39. Manajemen dalam 10 menit pertama harus
Manajemen dalam 10 menit pertama harus Tatalaksana di
selesai dilaksanakan adalah:
selesai dilaksanakan adalah: Unit Gawat
Darurat
•Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12
•Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12
sadapan.
sadapan.
Segera pindahkan ke
Segera pindahkan ke
•Periksa enzim jantung CK/CKMB atau
•Periksa enzim jantung CK/CKMB atau Ruang Rawat Intensif
Ruang Rawat Intensif
CKMB/Tropononin.
CKMB/Tropononin. Koroner (ICCU).
Koroner (ICCU).
•Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa
•Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa
5%.
5%.
•Pasang monitoring EKG secara continiue.
•Pasang monitoring EKG secara continiue.
•Pemberian obat
•Pemberian obat
Prosedur : :
Prosedur
1. Pasang monitor 24 jam
1. Pasang monitor 24 jam
2. Tirah baring
2. Tirah baring
3. Pemberian oksigen 3-4L/menit
3. Pemberian oksigen 3-4L/menit
4. Pemberian nitrat
4. Pemberian nitrat
40. Manajemen pelaksanaan ACS di UGD adalah
sebagai berikut :
• Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12
sadapan.
• Periksa enzim jantung CK/CKMB atau
CKMB/Tropononin.
• Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau
dekstrosa 5%.
• Pasang monitoring EKG secara continiue.
• Pemberian obat
• Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif
Koroner (ICCU).
41. Tha
Tha
nkss
nk
you ffor
you or
attt rr
a teent
ntiio
on n