PUBLIC SPEAKING,
Bagaimana Mengusai Pembicaaan
• Public speaking adalah proses berbicara
kepada group/kelompok orang dalam suatu
yang terstruktur.
• Publik speaking merupakan bentuk
komunikasi public untuk menyampaikan
informasi/pesan dalam berbagai bentuk :
a. lisan, tulisan, suara, gambar dan symbol-simbol dengan
tujuan tertentu,
b. proses terstruktur, terencana, khalayak/public
teridentifikasi.
c. sebagai upaya untuk mempengaruhi dan menghibur
khalayak/public
Menurut Shawn Whalen, direktur of S.F.S. U’s Speech and Debate team, lima hal
yang harus dipertimbangkan untuk memulai public speaking (Five Speech Starting
Do’s), yaitu:
1. Menggunakan aktivitas fisik untuk memperoleh perhatian (atensi) khalayak.
2. Membuat/mengkreasikan penyataan permulaan atau menyajikan data statistic
(yang menarik, mend.ukung)
3. Menceritakan humor yang relevan
4. Menyediakan informasi yang menjelaskan kredibilitas atas topic.
5. Menceritakan cerita yang mendukung presentasi/pidato atau perdebatan
• Lima bentuk percakapan yang harus
dihindari (Five speaking starting don’ts)
karena menyebabkan kegagalan public
speaking .
1. Memulai percakapan dengan memperkenalkan nama
(hi, nama saya….)
2. Membuat permulaan yang salah/gagal
3. Menggunakan pertanyaan bersifat retorika.
4. Go Overboard.
5. Gagal mempertimbangkan cara menguasai
khalayak/pertemuan.
Tiga aspek pengalaman yang mendukung
komunikasi publik (Hart dkk, 1975:23-24) :
• Pertama, komunikasi public cenderung terjadi
ditempat-tempat yang biasanya dianggap sebapat
tempat public seperti auditorium, kelas, lapangan dll.
• Kedua, komunikasi public lebih merupakan
kesempatan mngemukakan masalah sosial daripada
kesempatan mengemukakan masalah-masalah
informasi dan tidak terstruktur.
• Ketiga, komunikasi public melibatkan norma prilaku
• Kesan pertama (First impression) sangat
penting dan akan menentukan kesuksesan
public speaking selanjutnya, dan mendukung
image positif .
a. Komunikasi verbal,
b. Komunikasi non-verbal :
- pakaian yang digunakan,
- gerakan tubuh,
- proximity,
- eye contact,
- space,
- bahasa/ paralinguage dll
Hart (dalam Tubbs dan Moss, 122) , sepuluh tuntunan unik
komunikasi public, yaitu:
1. Pesan harus relevan dengan kelompok keseluruhan, tidak hanya satu,
kepentingan bersama harus selalu diusahakan oleh pembicara.
2. Bahasa “publik” lebih terbatas, menggunakan lebih banyak bahasa yg
umum dan menghindari bahasa personal.
3. Umpan balik lebih terbatas. Umumnya dalam bentuk nonverbal yang
terbatas.
4. Khalayak yang dihadapi lebih beraneka ragam.
5. Makin besar jumlah khalayakpendengar, makin memperbesar
kemungkinan kesalahan menafsirkan umpan balik.
6. Pembicara harus membuat persiapan pidato yg lebih lengkap.
7. Persoalan adaptasi agar sebuah pesan semakin sesuai untuk banyak
orang yang berbeda-beda.
8. Analisis khalayak pendengar lebih sulit dan lebih tidak akurat karena
pembicaraan berinteraksi secara serentak dengan jumlah orang yang
banyak.
9. Kadang-kadang sulit memusatkan perhatian terhadap pesan karena
banyak situasi lain yang menarik perhatian public.
10. Jumlah perubahan pesan dalm komunikasi public lebih banyak karena
pesan sampai kepada lebih banyak orang.
Kredibilitas Pembicara (Komunikator)
terdapat dua bentuk yaitu :
1. Kredibilitas Ekstrinsik, yaitu kredibilitas yang dianggap memiliki
sumber sebelum ia menyampaikan pesannya.
2. Kredibikitas intrinsik, yaitu citra yang diciptakan oleh pembicara
sebagai hasil langsung pidatonya.
Maloney (2001:xiv) menyatakan syarat-syarat
yang harus dimiliki oleh public speaking practices
yaitu 6P :
• Persistence
• Patience
• Planning
• Preparation
• Polishing (of language)
• Practice
Refrensi
• Candy Tymson dan Bill Sherman, The Australian Public Relation Manual, Millinium,
Sidney, 1987.
• John Vivian, The Media of Mass Communication, Pearson, 2008.
• Stewart L/ Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication ; Konteks-konteks
Komunikasi, Rosda Karya, Bandung, 2005
• Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, Rosda Karya,
2006.
• ………………., Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, Rosda Karya, 1997.
• Novel Ali, Hubungan Masyarakat, Modul Universitas Terbuka, 1986.
• Ron Ludlow dan Fergus Panton, The Essense of Effective Communication/
• Komunikasi Effektif, 1992.
• Onong Uchjana Effendy, Komunikasi, Teori dan Praktek, 1999.
• Peg Pickering, How to Manage Conflict, 2000.
• Stephen R. Maloney, Meraih Sukses Dengan Kemahiran Berbicara di Depan
Umum, 1997.
• David M. Dozier, Larissa A. Gruning, dan James E. Gruning, Manager’s Guide to
Exellence in Public Relation and Communication Management,1995.