SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
FLUIDA CAIR
Materi
A. Pendahuluan
B. Fluida diam
1. Tekanan hidrostatis
2. Gaya Archimedes
3. Tenggelam, melayang, terapung
C. Fluida bergerak
1. Hukum Kontinuitas
2. Hukum Poiseuille
D. Laju endapan
E. Aliran laminer dan aliran turbulen
F. Tekanan darah.
A. PENDAHULUAN
Fluida = zat alir adalah zat yang mudah
mengalir. Yang termasuk fluida adalah zat
cair dan gas.
Fluida mudah mengalir karena :
 jarak antara atom/molekul sangat jauh.
 gaya antara atom/molekul sangat kecil
Dalam medis pembahasan fluida penting
untuk memahami proses aliran darah dan
mekanisme pernafasan.
B. FLUIDA DIAM
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan pada setiap titik dalam zat cair, akibat
berat zat cair di atasnya.
Zat cair dengan
massa jenis ρ, setinggi h
berada dalam bejana
h dengan luas alas A.
tekanan hidrostatis pada alas
bejana = berat zat cair : luas alas
A
P hidr = berat zat cair : luas alas
= m g : A
= ρ V g : A
= ρ A h g : A
= ρ h g
Soal
1. Sebuah tabung berisi air setinggi 1 m. Jika g = 10 m/s2
dan massa
jenis air = 1000 kg/m3
berapa pascal tekanan hidrostatis pada dasar
tabung?
2. Tekanan darah 120 mm Hg = ….. Pa ?
Massa jenis Hg = 13.600 kg/m3.
2. Gaya Archimedes
Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair,
mengalami gaya keatas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkannya.
Gaya keatas ini disebut gaya Archimedes atau
gaya apung.
FA= mzc g
= ρzc V g
3. Tenggelam, melayang dan terapung.
a. Tenggelam.
Syarat tenggelam : berat benda > FA
mb g > FA
ρb V g > ρzc V g
ρb > ρzc
b. melayang
Syarat melayang : berat benda = FA
mb g = FA
ρb V g = ρzc V g
ρb = ρzc
c. terapung
Syarat terapung: berat benda < FA
mb g < FA
ρb V g < ρzc V g
ρb < ρzc
Perhatikan !!
Jika benda sudah dalam keadaan terapung,
melayang atau tenggelam (setimbang) maka
gaya kebawah = gaya keatas.
C. Fluida bergerak
1. Hukum kontinuitas.
Fluida mengalir dengan debit yang kontinu.
Debit fluida yang mengalir melalui penampang A1 = debit
fluida yang mengalir melalui penampang A2.
V1/t = V2/t
A1 l1/t = A2 l2/t
A1 v1 = A2 v2 A adalah luas penampang
v adalah kecepatan aliran fluida
A1 A2
Hukum kontinuitas memperlihatkan bahwa
makin kecil luas penampang makin besar
kecepatan aliran.
Pada aliran darah, makin kecil penampang
pembuluh darah, makin besar kecepatan
aliran, yang berarti makin besar pula tekanan
yang dilakukan terhadap pembuluh darah.
Ada bahaya penyempitan pembuluh darah.
Soal.
Sebuah pembuluh dengan jari-jari 1 µm dialiri
fluida dengan kecepatan alir 5 m/s.
Jika karena penyempitan, jari-jari efektif
pembuluh menjadi 0,6 µm, berapa kecepatan
alir dalam pembuluh ?
2. Hukum Poiseuille
D = π r4
(P1 – P2) / 8η L
D = debit aliran = volume aliran/waktu
r = jari-jari pembuluh
(P1 – P2) = selisih tekanan
η = viskositas (kekentalan) fluida
L = panjang pembuluh
Satuan viskositas = N s/m2
= Pa.s = pas
viskositas air = 1 mili pas
viskositas darah = 1 – 3 mili pas.
Tinjauan medis Hukum Poiseuille
• Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari
pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi 1/16
debit semula. Penyempitan pembuluh darah sangat
mempengaruhi debit aliran darah.
• Jika r makin kecil maka untuk meningkatkan debit,
tubuh akan memperbesar (P1 – P2). Ini berarti
meningkatkan kerja jantung, dengan akibat
pembengkakan jantung pada penderita hipertensi.
• Debit aliran darah dapat diperbesar dengan
memperbesar r. Beberapa minuman
penambah energi mempunyai efek
memperbesar r sehingga debit aliran
bertambah dan tubuh terasa segar. Tetapi
konsekuensinya jumlah darah yang disuplai
harus bertambah. Sekali lagi akan
meningkatkan kerja jantung.
• Memperkecil viskositas dapat memperbesar
debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang
memberi efek pengurangan viskositas darah.
Soal.
Jika karena penyempitan, jari-jari efektif
sebuah pembuluh menjadi 0,5 jari-jari semula,
berapa kenaikan tekanan fluida agar debit
aliran fluida tetap dipertahankan.
D. Laju endapan
• Partikel dengan jari-jari r, massa jenis ρp
berada dalam fluida dengan massa jenis
ρf.Partkel itu mengalami 3 gaya.
• 1) gaya berat arahnya kebawah, sebesar
W = 4/3 πr3
ρpg
2) gaya apung arahnya keatas, sebesar
FA= 4/3 πr3
ρfg
3) gaya hambatan karena viskositas fluida,
arahnya keatas, sebesar
R = 6π r η v
Dalam keadaan setimbang gaya keatas sama dengan
gaya kebawah.
FA+ R = W
R = W - FA
6π r η v = 4/3 πr3
ρpg - 4/3 πr3
ρfg
sehingga :
v = 2r2
g (ρp- ρf)/9 η
Dalam konteks medis,
v = Laju Endapan Darah (LED)
= Kecepatan Pengendapan Darah (KPD)
= Basal Sedimentation Rate (BSR)
= Bloed Bezinking Snellheid (BBS)
r = jari-jari sel darah merah
ρp= massa jenis sel darah merah
ρf = massa jenis plasma darah
η = vikositas plasma darah
g = percepatan gravitasi
Pada penderita rheumatik sel darah merah cenderung
bergerombol sehingga meningkatkan r efektif
dengan demikian LED meningkat.
Pada penderita hemolytic jaundice (pemecahan
hemoglobin berlebihan) sel darah merah menjadi
ceper atau pecah sehingga menurunkan r efektif
dengan demikian LED menurun.
E. Aliran laminer dan aliran turbulen
• Ciri aliran laminer.
Mengalir perlahan, tenang, tidak terjadi perpotongan garis alir,
tidak ada golakan/pusaran
• Ciri aliran turbulen
Mengalir cepat, terjadi perpotongan garis alir, ada golakan
• Pada pengukuran tekanan darah digunakan
pressure cuff, sehingga aliran darah dibuat
turbulen, dan menghasilkan vibrasi, sehingga
denyutan jantung dapat didengar
menggunakan stetoskop.
• Hubungan antara tekanan dan debit aliran
pada aliran laminer dan aliran turbulen
diperlihatkan pada grafik berikut.
• Pada obstruksi (penyempitan pembuluh
darah) debit menurun, tekanan meningkat,
aliran mudah menjadi turbulen.
Grafik hubungan debit dan tekanan
F. Tekanan darah.
• Tekanan darah pada ventrikel, aorta, arteri, kapiler,
vena dan paru-paru (lungs) dapat dilihat pada grafik
berikut.
• Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter.
Setiap kontraksi jantung terpompa 80 ml
darah. Setiap 1 menit, sel darah merah telah
beredar komplit satu siklus dalam tubuh.
Setiap saat, 80 % darah berada dalam sirkulasi
sistemik, 20 % dalam sirkulasi paru-paru.
Darah dalam sirkulasi sistemik ini 20 % berada
di arteri, 10 % di dalam kapiler, 70 % dalam
vena. Pada sirkulasi paru-paru 7 % di kapiler
paru-paru, 93 % antara areteri paru-paru dan
vena paru-paru.
• Grafik Tekanan Darah Sistemik
Fluida cair

More Related Content

What's hot

Rumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisRumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisAde Hidayat
 
Tekanan dalam fluida
Tekanan dalam fluidaTekanan dalam fluida
Tekanan dalam fluidashelterboy
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)intanpuspita13
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaGede Arda
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairswirawan
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Catur Prasetyo
 

What's hot (20)

Rumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisRumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamis
 
mekanika-fluida
 mekanika-fluida mekanika-fluida
mekanika-fluida
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Tekanan dalam fluida
Tekanan dalam fluidaTekanan dalam fluida
Tekanan dalam fluida
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)
 
01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
 
Jurnal tegangan
Jurnal teganganJurnal tegangan
Jurnal tegangan
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
 
Aliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkapAliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkap
 
Pertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d aPertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d a
 
Bab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatikaBab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatika
 
2 12
2 122 12
2 12
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Fluida XII-IPA-III
Fluida XII-IPA-IIIFluida XII-IPA-III
Fluida XII-IPA-III
 
8. fluida2-fan
8. fluida2-fan8. fluida2-fan
8. fluida2-fan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
 
Fisika viskositas
Fisika viskositasFisika viskositas
Fisika viskositas
 
Fisika viskositas
Fisika viskositasFisika viskositas
Fisika viskositas
 
Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouliViskositas, hukum stokes, hukum bernouli
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
 
Komponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikKomponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem Hidrolik
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 

Similar to Fluida cair

Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptxBahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptxbaktidp
 
Regulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxRegulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxKristinBerutu1
 
Bab6 Mekanika Fluida
Bab6 Mekanika FluidaBab6 Mekanika Fluida
Bab6 Mekanika FluidaG_bleh
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenArrijalMaf
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptElisNidaliana1
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMarfizal Marfizal
 
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisika
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisikaMateri Fluida fisika dasar fisika sma fisika
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisikaBenRumimbo1
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASWidya arsy
 

Similar to Fluida cair (20)

Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptxBahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
 
BIOFLUIDA_2_pptx.pptx
BIOFLUIDA_2_pptx.pptxBIOFLUIDA_2_pptx.pptx
BIOFLUIDA_2_pptx.pptx
 
biofluida.ppt
biofluida.pptbiofluida.ppt
biofluida.ppt
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Regulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptxRegulasi Tekanan Darah.pptx
Regulasi Tekanan Darah.pptx
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Bab6 Mekanika Fluida
Bab6 Mekanika FluidaBab6 Mekanika Fluida
Bab6 Mekanika Fluida
 
Fluida.ppt
Fluida.pptFluida.ppt
Fluida.ppt
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisika
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisikaMateri Fluida fisika dasar fisika sma fisika
Materi Fluida fisika dasar fisika sma fisika
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
 

More from Kiran Madridista

More from Kiran Madridista (9)

Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Sisik kadal dan ular
Sisik kadal dan ularSisik kadal dan ular
Sisik kadal dan ular
 
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkPrinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdk
 
Patologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasiPatologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasi
 
Konsep iii
Konsep iiiKonsep iii
Konsep iii
 
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilanKetidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Fluida gas
Fluida gasFluida gas
Fluida gas
 
Pengelolaan sampah mediknonmedik
Pengelolaan sampah mediknonmedikPengelolaan sampah mediknonmedik
Pengelolaan sampah mediknonmedik
 

Fluida cair

  • 1. FLUIDA CAIR Materi A. Pendahuluan B. Fluida diam 1. Tekanan hidrostatis 2. Gaya Archimedes 3. Tenggelam, melayang, terapung C. Fluida bergerak 1. Hukum Kontinuitas 2. Hukum Poiseuille D. Laju endapan E. Aliran laminer dan aliran turbulen F. Tekanan darah.
  • 2. A. PENDAHULUAN Fluida = zat alir adalah zat yang mudah mengalir. Yang termasuk fluida adalah zat cair dan gas. Fluida mudah mengalir karena :  jarak antara atom/molekul sangat jauh.  gaya antara atom/molekul sangat kecil Dalam medis pembahasan fluida penting untuk memahami proses aliran darah dan mekanisme pernafasan.
  • 3. B. FLUIDA DIAM 1. Tekanan Hidrostatis Tekanan hidrostatis adalah tekanan pada setiap titik dalam zat cair, akibat berat zat cair di atasnya. Zat cair dengan massa jenis ρ, setinggi h berada dalam bejana h dengan luas alas A. tekanan hidrostatis pada alas bejana = berat zat cair : luas alas A P hidr = berat zat cair : luas alas = m g : A = ρ V g : A = ρ A h g : A = ρ h g
  • 4. Soal 1. Sebuah tabung berisi air setinggi 1 m. Jika g = 10 m/s2 dan massa jenis air = 1000 kg/m3 berapa pascal tekanan hidrostatis pada dasar tabung? 2. Tekanan darah 120 mm Hg = ….. Pa ? Massa jenis Hg = 13.600 kg/m3.
  • 5. 2. Gaya Archimedes Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair, mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Gaya keatas ini disebut gaya Archimedes atau gaya apung. FA= mzc g = ρzc V g
  • 6. 3. Tenggelam, melayang dan terapung. a. Tenggelam. Syarat tenggelam : berat benda > FA mb g > FA ρb V g > ρzc V g ρb > ρzc b. melayang Syarat melayang : berat benda = FA mb g = FA ρb V g = ρzc V g ρb = ρzc
  • 7. c. terapung Syarat terapung: berat benda < FA mb g < FA ρb V g < ρzc V g ρb < ρzc Perhatikan !! Jika benda sudah dalam keadaan terapung, melayang atau tenggelam (setimbang) maka gaya kebawah = gaya keatas.
  • 8. C. Fluida bergerak 1. Hukum kontinuitas. Fluida mengalir dengan debit yang kontinu. Debit fluida yang mengalir melalui penampang A1 = debit fluida yang mengalir melalui penampang A2. V1/t = V2/t A1 l1/t = A2 l2/t A1 v1 = A2 v2 A adalah luas penampang v adalah kecepatan aliran fluida A1 A2
  • 9. Hukum kontinuitas memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran. Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran, yang berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Ada bahaya penyempitan pembuluh darah.
  • 10. Soal. Sebuah pembuluh dengan jari-jari 1 µm dialiri fluida dengan kecepatan alir 5 m/s. Jika karena penyempitan, jari-jari efektif pembuluh menjadi 0,6 µm, berapa kecepatan alir dalam pembuluh ?
  • 11. 2. Hukum Poiseuille D = π r4 (P1 – P2) / 8η L D = debit aliran = volume aliran/waktu r = jari-jari pembuluh (P1 – P2) = selisih tekanan η = viskositas (kekentalan) fluida L = panjang pembuluh Satuan viskositas = N s/m2 = Pa.s = pas viskositas air = 1 mili pas viskositas darah = 1 – 3 mili pas.
  • 12. Tinjauan medis Hukum Poiseuille • Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi 1/16 debit semula. Penyempitan pembuluh darah sangat mempengaruhi debit aliran darah. • Jika r makin kecil maka untuk meningkatkan debit, tubuh akan memperbesar (P1 – P2). Ini berarti meningkatkan kerja jantung, dengan akibat pembengkakan jantung pada penderita hipertensi.
  • 13. • Debit aliran darah dapat diperbesar dengan memperbesar r. Beberapa minuman penambah energi mempunyai efek memperbesar r sehingga debit aliran bertambah dan tubuh terasa segar. Tetapi konsekuensinya jumlah darah yang disuplai harus bertambah. Sekali lagi akan meningkatkan kerja jantung. • Memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberi efek pengurangan viskositas darah.
  • 14. Soal. Jika karena penyempitan, jari-jari efektif sebuah pembuluh menjadi 0,5 jari-jari semula, berapa kenaikan tekanan fluida agar debit aliran fluida tetap dipertahankan.
  • 15. D. Laju endapan • Partikel dengan jari-jari r, massa jenis ρp berada dalam fluida dengan massa jenis ρf.Partkel itu mengalami 3 gaya. • 1) gaya berat arahnya kebawah, sebesar W = 4/3 πr3 ρpg 2) gaya apung arahnya keatas, sebesar FA= 4/3 πr3 ρfg 3) gaya hambatan karena viskositas fluida, arahnya keatas, sebesar R = 6π r η v
  • 16. Dalam keadaan setimbang gaya keatas sama dengan gaya kebawah. FA+ R = W R = W - FA 6π r η v = 4/3 πr3 ρpg - 4/3 πr3 ρfg sehingga : v = 2r2 g (ρp- ρf)/9 η Dalam konteks medis, v = Laju Endapan Darah (LED) = Kecepatan Pengendapan Darah (KPD) = Basal Sedimentation Rate (BSR) = Bloed Bezinking Snellheid (BBS)
  • 17. r = jari-jari sel darah merah ρp= massa jenis sel darah merah ρf = massa jenis plasma darah η = vikositas plasma darah g = percepatan gravitasi Pada penderita rheumatik sel darah merah cenderung bergerombol sehingga meningkatkan r efektif dengan demikian LED meningkat. Pada penderita hemolytic jaundice (pemecahan hemoglobin berlebihan) sel darah merah menjadi ceper atau pecah sehingga menurunkan r efektif dengan demikian LED menurun.
  • 18. E. Aliran laminer dan aliran turbulen • Ciri aliran laminer. Mengalir perlahan, tenang, tidak terjadi perpotongan garis alir, tidak ada golakan/pusaran • Ciri aliran turbulen Mengalir cepat, terjadi perpotongan garis alir, ada golakan
  • 19. • Pada pengukuran tekanan darah digunakan pressure cuff, sehingga aliran darah dibuat turbulen, dan menghasilkan vibrasi, sehingga denyutan jantung dapat didengar menggunakan stetoskop. • Hubungan antara tekanan dan debit aliran pada aliran laminer dan aliran turbulen diperlihatkan pada grafik berikut. • Pada obstruksi (penyempitan pembuluh darah) debit menurun, tekanan meningkat, aliran mudah menjadi turbulen.
  • 20. Grafik hubungan debit dan tekanan
  • 21. F. Tekanan darah. • Tekanan darah pada ventrikel, aorta, arteri, kapiler, vena dan paru-paru (lungs) dapat dilihat pada grafik berikut.
  • 22. • Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Setiap kontraksi jantung terpompa 80 ml darah. Setiap 1 menit, sel darah merah telah beredar komplit satu siklus dalam tubuh. Setiap saat, 80 % darah berada dalam sirkulasi sistemik, 20 % dalam sirkulasi paru-paru. Darah dalam sirkulasi sistemik ini 20 % berada di arteri, 10 % di dalam kapiler, 70 % dalam vena. Pada sirkulasi paru-paru 7 % di kapiler paru-paru, 93 % antara areteri paru-paru dan vena paru-paru.
  • 23. • Grafik Tekanan Darah Sistemik