2. Tujuan
Mengetahui bentuk dan fungsi
mata
Mengetahui adanya kelainan
pada mata
Persiapan Alat
Senter kecil
Surat kabar / majalah
Kartu snellen
Penutup mata
Sarung tangan (jika pelu )
3. Prosedur Pemeriksaan
1. Inspeksi
• Kelopak Mata
Anjurkan klien melihat lurus
Inspeksi posisi dan warna kelopak mata
Anjurkan klien untuk memejamkan mata
Amati bentuk dan keadaan kulit pada kelopak mata, serta pada
pinggir kelopak mata dan catat setiap kelainan yang ada
Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata dan posisi bulu
mata
Minta klien untuk membuka mata. Perhatikan frekuensi refleks
berkedip mata.
4. • Konjungtiva dan Sklera
Anjurkan klien untuk melihat lurus
Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu jari
Gunakan sarung tangan jika ada secret di tepi kelopak mata
Amati keadaan konjungtiva dan kantung konjungtiva bagian bawah, catat jika
terdapat infeksi, pus atau warnanya tidak normal / anemis
Jika diperlukan, amati konjungtiva bagian atas, yaitu dengan membuka atau
membalik kelopak mata atas dengan posisi pemeriksa berdiri dibelakang
klien
Amati warna sklera ketika memeriksa konjungtiva
• Kornea
Berdiri di sisi klien, inspeksi kejernihan dan tekstur kornea
Lakukan uji sensitivitas kornea, dengan menyentuhkan gulungan kapas
seteril untuk melihat reaksi berkedip
5. • Pupil dan Iris
Atur pencahayaan kamar menjadi sedikit redup
Pegang kepala dan dagu klien agar tidak bergerak-gerak
Inspeksi ukuran, bentuk, keselarasan pupil, dan reaksi terhadap
cahaya
Uji refleksi pupil terhadap cahaya :
- Sinari pupil klien dengan senter dari samping
- Amati mengecilnya pupil yang sedang disinari
- Lakukan pada pupil yang lain
Periksa refleks akomodasi :
- Anjurkan klien untuk menatap suatu objek yang jauh ( dinding yang
jauh ).
- Anjurkan klien untuk menatap objek, pemeriksa ( jari / pensil ) yang
dipegang 10cm dari batang hidung klien.
- Amati perubahan pupil dan akomodasi melalui konstriksi saat
melihat objek yang dekat
6. • Medan Penglihatan
Pemeriksa berdiri di depan klien kira – kira 60 cm.
Tutup mata yang tidak di periksa (pemeriksa ataupun klien).
Instruksikan klien untuk melihat lurus ke depan dan
memfokuskan pada satu titik pandang.
Gerakkan jari pada jarak yang sebanding dengan panjang
lengan di luar lapang penglihatan.
Minta klien untuk memberitahu pemeriksa jika ia melihat jari
pemeriksa.
Perlahan tarik jari pemeriksa mendekat. Jaga jari agar selalu
tetap di tengah antara pemeriksa dank lien.
Kaji mata sebelahnya.
Penglihatan warna
Siapkan kartu Ichihara.
Pastikan ruangan cukup terang
Instruksikan klien untuk menyebutkan gambar atau angka yang
ada pada kartu tersebut.
7. 2. Palpasi
Anjurkan klien untuk memejamkan mata
Palpasi kedua mata dengan jari telunjuk di atas
kelopak mata sisi kiri dan sisi kanan
Dengan menekan – nekan bola mata, periksa nilai
konsistensinya dan (adanya) nyeri tekan.
3. Aukultasi
Instruksikan klien untuk menutup kelopak mata.
Letakkan bagian diafragma stetoskop pada kelopak
mata.
Perhatikan adanya bising.
8. Teknik pemeriksaan Kemungkinan yang di temukan
Uji ketajaman pandang kiri masing-masing mata. Ketajaman menghilang
Kaji lapang pandang, jika ada indikasi. Hemianopsia, kelainan quadrantik
Inspeksi
Posisi dan kesejajaran mata Eksoftalmus, strabismus
Alis mata Dermatitis seborea
Kelopak mata Bintil, kalazion, ekstropion, ptosis, xantelasma
Apparatus lakrimalis Pembengkakan sakus lakrimalis
Sklera dan konjungtiva Mata merah, ikterik
Kornea, iris, dan lensa Opaksitas corneal, katarak
Periksa pupil terhadap
Ukuran, bentuk, dan simetri Miosis, midriasis, anisokor
Reaksi terhadap cahaya, dan jika hal ini abnormal Kerusakan pada saraf ketiga paralisis
Reaksi dekat Berguna pada pupil tonik, pupil Argyll Robertson
9. Kaji otot – otot ekstraokuler dengan mengamati
Refleksi corneal dari cahaya garis tengah Ketidakseimbangan muscular
Ke enam arah cardinal kilas pandang Strabismus paralitik atau nonparalitik, nistagmus,
kelambanan kelopak mata
Konvergen Buruk pada hipertiroidisme
Inspeksi fundi dengan sebuah optalmoskop, termasuk
Refleks merah Katarak, mata artificial
Diskus optikus Papiledema, glukomatosa cupping, atrofi optikus
Arteri, vena dan persimpangan A-V Perubahan hipertensif
Perbatasan retina. Perhatikan adanya lesi Hemoragi, eksudat, bercak katun – wol,
mikroanurisme, pigmentasi
Area macular Degenerasi macular
Struktur anterior Floater vitreosa, katarak