Dokumen tersebut membahas tentang latihan fisik pada ketinggian yang menyebabkan perubahan fisiologis tubuh. Ketinggian menyebabkan penurunan saturasi oksigen yang memicu peningkatan pernapasan, detak jantung, jumlah sel darah merah, dan volume plasma. Tubuh kemudian melakukan adaptasi jangka panjang seperti peningkatan kapasitas oksigen maksimum dan pergeseran kurva oksihemoglobin.
2. Latihan pada ketinggian 2.400 meter (8.000 kaki)
o Atlit Lari marathon,Paralayang,Ski, panjat
tebing, dsb.
o Di ketinggian O2 menurun menyebabkan
perubahan fisiologis
o Penurunan O2 menyebabkan tubuh
memerlukan O2 lebih banyak
o Peningkatan pernapasan dan pompa
jantung (Sherwood)
EXERCISE AT ALTITUDE
4. PENGARUH KETINGGIAN DNG SATURASI O2
o Tingkat kejenuhan O2 pada arteri di setiap ketinggai berbeda
o Tingkat kejenuhan 02 akan semakin menurun ketika tingkat
ketinggian meningkat (Guyton & Hall)
5. LATIHAN AEROBIK
o Bergantung pada pengiriman O2 ke mitokondria
o Latihan aerobik membutuhkan O2 maksimal (VO2Max)
o Hipobaria ad. Tek.barometrik rendah
o hipoksia ad. Penurunan tek.persial O2
o Hipoksemia ad. Penurunan tek.oksigen di arteri (Guyton & Hall)
6. ADAPTASI TUBUH TERHADAP
KETINGGIAN
KARDIOVASKULER
o Penurunan O2, menyebabkan peningkatan curah jantung
o Terjadi penurunan vol.plasma sehingga peningkatan sel darah merah dan konsentrasi
HB
o Ketinggian akan merangsang eritropoiesis (Guyton & Hall)
7. o Adaptasi kerja jantung yg berkelanjutan
o Denyut jantung meningkat, Curah jantung
menurun akibat isi sekuncup terus menurun
o Penurunan volume plasma akibat dehidrasi
(HVR & kehilangan CO2)
o Penurunan vol.plasma menyebabkan peningk
atan hematokrit (Bradi.D.Anderson, 2018)
8. ADAPTASI TUBUH TERHADAP
KETINGGIAN
VO2Max
o Hipoksia menurunkan saturasi Hb
o Vo2max berkurang 15% di ketinggian 2.300 m
o Di ketinggian, curah jantung akan O2 di
vena menurun
o Jadi, Jika kadar O2 menurun maka Vo2max
juga akan berkurang (Guyton & Hall)
9. o Setelah Adaptasi kronik, VO2Max akan
sedikit meningkat
o Curah jantung akan mempertahankan
VO2Max. (Bradi.D.Anderson, 2018)
10. ADAPTASI TUBUH TERHADAP
KETINGGIAN
Ventilasi Paru
o Dipengaruhi oleh PCO2
o Di ketinggian PO2 yang rendah mengontrol ven
tilasi paru melalui kemoreseptor untuk kompes
asi “ Respon Ventilasi Hipoksia”
o Hiperventilasi meningkatkan pH tubuh (alkaosis)
(Guyton & Hall)
11. o Setelah adaptasi kronik, PCO2 berkurang
akibat ventilasi meningkat (alkalosis)
o Terjadi eksresi bikarbonat oleh ginjal untuk
menurunkan pH
o Ventilasi meningkat dgn meningatan PCO2
(Bradi.D.Anderson, 2018)
13. o Adaptasi kronik menyebabkan pergeseran kurva oksihemoglobin ke sisi
kanan
o Akibat peningkatan PCO2 dan penurunan pH (Bradi.D.Anderson, 2018)
14.
15. REFERENSI
o Lauralee Sherwood, 2013. Introduction to human Physiology” 8th Edition. Amerika Serikat
o John E.Hall. 2016. Guyton and Hall. Textbook of Medica Physiological ; Thirteenth Edition. Elsavier.
o Brady Dean Andersen. 2018. Journal: A single high-altitude training bout improves high-altitude
aerobic performance following one week of Low-altitude training. In partial fulfillment of the
requirements For the Degree of Master of Science Colorado State University Fort Collins, Colorado