1. Indri Eka Septiani
1206504
Perpustakaan dan Informasi
Pasar e-book di Masa yang Akan Datang
Buku adalah jendela dunia. Melalui
buku orang akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru dari informasi yang ada
dalam buku tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
saat ini buku pun mengalami transformasi bentuk dari tercetak ke digital. Siapa yang
tak kenal e-book saat ini. Electronic book (buku elektronik) atau yang lebih dikenal
dengan sebutan e-book merupakan bentuk transformasi dari buku cetak. Saat ini e-book
sudah merambah ke berbagai kalangan salah satunya dunia pendidikan. Dengan adanya
e-book membuat orang lebih mudah dan praktis dalam mencari informasi.
Mengenai konten dari e-book sendiri sebenarnya tidak berbeda dengan buku
cetak biasanya. Hanya bentuk penyampaiannya saja yang berbeda, sedangkan dari segi
kandungan informasinya sama (itu pun selama konten e-book itu sendiri ditulis oleh
orang yang ahli di bidangnya). Jika buku pada umunya kumpulan kertas yang dapat
berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga
dapat berwujud teks atau gambar. Akan tetapi ada kelebihan yang ditampilkan dari e-
book itu sendiri yaitu format dari e-book bukan hanya berbentuk teks ataupun gambar
tetapi ada pula bentuk lain seperti PDF, LIT, HTML, Docx, dan Open Electronic Book
Package yang memudahkan pengguna dalam pencarian dan penyimpanan informasi
(wordpress).
2. E-book memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan buku cetak. Menurut
Gessner (1996) yang dikutip oleh Andi Murniati, terdapat beberapa keuntungan
daripada publikasi dalam bentuk elektronik seperti jurnal elektronik dan buku
elektronik yaitu hemat dalam biaya produksi, cepat dalam penerbitan dan
penyebarannya. Jadi keuntungannya daripada publikasi elektronik online dilihat dari
faktor ekonomis, kecepatan, dan akses. Secara lebih jelas berikut adalah analisis
kelebihan e-book dibandingkan buku cetak:
1. Menghemat biaya produksi dan distribusi
Dalam pembuatannya e-book tidak memerlukan kertas untuk proses
pembuatannya. Dengan begitu ketergantungan terhadap bahan baku kertas
dapat dikurangi. Dampaknya mungkin saja dapat menekan laju penggundulan
dan perusakan hutan. Untuk pendistribusiannya tidak membutuhkan biaya besar
seperti buku. Bisa melalui internet ataupun email.
2. E-book praktis dibawa kemana-mana
Karena ruang penyimpanannya yang berupa hardisk e-book tidak berat jika
dibawa kemana-kemana tidak seperti buku.
3. Mudah dan cepat dalam menemukan informasi yang dibutuhkan
Dengan memasukan kata kunci dalam hitungan detik halaman-halaman yang
memuat kata kunci tersebut secara cepat langsung muncul pada layar. Ini berarti
mengefesienkan waktu pengguna dalam proses pencarian informasi tanpa harus
membaca keseluruhan konten buku tersebut.
4. Penyimpanan dan perawatannya
Untuk penyimpanannya e-book tidak memerlukan ruang yang besar. Hanya
memerlukan komputer untuk menyimpan ratusan bahkan ribuan buku dalam
bentuk softopy. Dan untuk perawatannya, e-book tidak memerlukan biaya yang
cukup mahal jika dibandingkan dengan buku yang memerlukan biaya yang
mahal untuk melakukan perawatan. E-book hanya perlu diprotect dengan anti
virus dengan memasang software anti virus pada komputer.
5. Memungkinkan pengaksesan dalam waktu yang sama oleh banyak orang
E-book memungkinkan diakses dalam waktu yang sama oleh semua orang
dengan jumlah yang tidak terbatas. Sehingga hanya perlu satu dokumen untuk
satu e-book tanpa perlu diperbanyak.
3. Melihat kelebihan e-book dibanding buku cetak, sepertinya diprediksi pasar e-
book di masa yang akan datang masih digandrungi atau bisa saja semakin digandrungi
oleh banyak orang di berbagai kalangan. Hal tersebut didukung oleh: (1) masyarakat
indonesia lebih menyukai sesuatu yang praktis dan memberikan manfaat bagi dirinya,
(2) saat ini dan di masa yang akan datang teknologi akan semakin berkembang pesat
sehingga akan lebih memudahkan pengguna dalam mengakses informasi dalam bentuk
e-book, termasuk orang-orang di perdesaan. (3) sebuah survei yang diselenggrakan
oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah
pengguna internet di Indonesia tahun 2014 terus tumbuh menjadi 107 juta melebih
tahun tahun sebelumnya, dan diperkirakan 139 juta atau 50 persen total populasi
Indonesia pada tahun 2015.
Dalam artikel kompasiana pun diperoleh informasi bahwa “pemerintah melalui
Departemen Pendidikan Nasional sepertinya membuat kebijakan baru guna
memberikan solusi terhadap masalah perbukuan di dunia pendidikan yakni dengan
meluncurkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) pada tanggal 20 Agustus 2008. Pemerintah
telah membeli hak cipta buku teks pelajaran langsung dari penulis dan
menyebarluaskan buku melalui internet. Tujuan diluncurkannya BSE tak lain salah
satunya adalah dapat menyediakan sumber belajar alternatif bagi siswa, dapat
merangsang siswa berpikir kreatif dengan bantuan teknologi informasi dan
komunikasi” (kompasiana: 2011).
Akan tetapi semua kembali lagi pada pembaca untuk memilih e-book ataupun
buku cetak sebagai media pencarian informasinya. Sebagian pembaca tetap merasa
nyaman dengan membaca buku cetak karena dengan terlalu lama membaca melalui
komputer mata akan terasa perih dan bisa saja rusak. Dengan begitu pula tidak dapat
4. dipungkiri buku cetak masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi
pembaca dan menyeimbangkan dengan penyebaran e-book saat ini dan di masa yang
akan datang.
Sumber rujukan:
Achmad, Zaini. (2013). Media Jurnalistik Masa Depan. Diakses 1 November 2014, dari
m.kompasiana.com/post/read/518191/media-dan-jurnalistik-masa-depan.html
Murniati, Andi. (_ _ _). Pemanfaatan E-journal dan E-book Oleh Mahasiswa Tarbiyah dan
Keguruan UIN SUSK Riau. Diakses 1 November 2014, dari
jurnal.upi.edu/file/Jurnal_tugas_Prof_Ishak.docx
Rahmawati, Desi. (2011). Buku Sekolah Elektronik, Nasibmu Kini. Diakses 1 November
2014, dari m.kompasiana.com/post/read/359196/3/buku-sekolah-elektronik-
nasibmu-kini.html
(_ _ _). (_ _ _). Buku Elektronik. Diakses 1 November 2014, dari
id.wikipedia.org/wiki/Buku_elektronik