SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
KERACUNAN PESTISIDA
Jenis Pestisida menurut tk.
Bahaya
1. Pestisida sangat berbahaya
sekali
2. Sangat berbahaya
3. Berbahaya
4. Cukup berbahaya
• Penyemprotan tidak memenuhi
aturan akan mengakibatkan
banyak dampak, diantaranya
dampak kesehatan bagi
manusia yaitu timbulnya
keracunan pada petani yang
dapat dilakukan dengan jalan
memeriksa aktifitas
kholinesterase darah.
• Pengukuran tingkat keracunan berdasarkan
aktifitas enzim kholinesterase dalam darah
dengan menggunakan metode Tintometer Kit,
tingkat keracunan adalah sebagai berikut : 75%
- 100 % kategori normal, 50% - 75% kategori
keracunan ringan, 25% - 50 kategori keracunan
sedang dan 0% - 25% kategori keracunan berat
• Faktor yang berpengaruh dengan terjadinya
keracunan pestisida adalah faktor dari dalam
tubuh (internal) dan dari luar tubuh (eksternal).
• Pestisida yang banyak
direkomendasikan untuk
bidang pertanian adalah
golongan organofosfat, karena
golongan ini lebih mudah
terurai di alam. Golongan
organofosfat mempengaruhi
fungsi syaraf dengan jalan
menghambat kerja enzim
kholinesterase, suatu bahan
kimia esensial dalam
mengantarkan impuls
sepanjang serabut syaraf.
Prinsip-prinsip Penggunaan pestisida
 Pemakaian pestisida sebagai alternatif
terakhir
 Pilih pestisida yang tidak beracun, tidak
persisten, tidak meninggalkan residu
 Apabila pestida beracun & persisten
pemakaiannya harus berganti-ganti.
 Apabila tidak ada alternatif lain
pergunakan sedikit mungkin & selektif.
Pestisida Ideal
1. Mempunyai daya racun tinggi bagi hama sasaran
2. Kurang beracun bagi manusia dan hewan
3. Berbau menarik bagi hama
4. Murah, Mudah diperoleh, siap pakai
5. Secara kimiawi mempunyai residu yang stabil
pada hama sasaran
6. Tidak stabil di alam & mudah di uraikan
7. Tidak menimbulkan korosif terhadap benda-
benda
8. Tidak meningalkan bercak-bercak pada logam
9. Mudah diolah menjadi formulasi yang di inginkan.
PENGAMANAN PENGUNAAN
PESTISIDA
A. Persiapan
1. Pengadaan/pembelian pestisida
a. Pilihlah pestisida sesuai dengan hama yang akan
dikendalikan
b. Pastikan luas area yang akan dikendalikan
c. Pilih bentuk dan formulasi sesuai dengan
kebutuhkan
d. Pilih kemasan yang terkecil yang utuh dari
pestisida yang terdaftar dan isinya dapat habis
sekali pakai
e. Perhatikan gb/pictogram yang tertera pada
kemasan.
2. Penyediaan alat
1. Alat aplikasi
bentuk EC, WP, SP menggunakan alat
penyemprot
2. Alat bantu untuk pencampuran
3. Alat Pelindung Diri
3.3. Pengangkutan.Pengangkutan.
4.4. PenyimpananPenyimpanan
- penyimpanan- penyimpanan
sekala kecilsekala kecil
- penyimpanan- penyimpanan
sekala besarsekala besar
B. PELAKSANAAN
1. Cara mencampur pestisida
langkah-langkah:
 Pengenceran disesuikan dengan konsentrasi
atau dosis sesuai dengan petunjuk dalam
kemasan
 Bila ingin mencampur dengan bahan lain lihat
label
 Waktu mencampur sirkulasi udara lancar
 Pakai APD
 Setiap terjadi kontaminasi segera dicuci
Ket pada label Pestisida
 Nama dagang formulasi
 Jenis Pestisida
 Nama dan Kadar bahan aktif
 Isi atau berat bersih dalam kemasan
 Peringatan keamanan
 Klasifikasi dan simbol bahaya
 Petunjuk keamanan
 Gejala keracunanPertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
 Perawatan medis
 Petunjuk penyimpanan
 Petunjuk penggunaan
 Piktogram (lihat: Klasifikasi dan Simbol Bahaya
Pestisida)
 Nomor pendaftaran
 Nama dan alamat serta nomor telepon
pemegang nomor pendaftaran
 Nomor produksi, bulan, tahun produksi dan
bulan kadaluwarsa.
 Petunjuk pemusnahan
KRITERIA TOKSISITAS PESTISIDA DAN
KETENTUAN LABELNYA (*)
Toksisitas Acut oral LD50 Kata-kata tanda larangan
dan antidotannya
Racun kuat
Highly toxic
0-50 mg/kg
 Segera panggil dokter
 Jauhkan dari anak-anak
 Warning
Racun sedang
Moderately toxic
50-500 mg/kg  Tidak ada pernyataan antidota
 Jauhkan dari anak-anak
Racun lemah
Low order toxicity
500-5000 mg/kg  Caution
 Tidak ada pernyataan antidota
 Jauhkan dari anak-anak
Racun yang tidak
membahayakan
> 5000 mg/kg  Tidak ada kata-kata larangan
 Tidak ada pernyataan antidota
 Jauhkan dari anak-anak
HUBUNGAN ANTARA LD50 ORAL AKUT
DENGAN
JUMLAH INSEKTISIDA YANG
MENIMBULKAN
KEMATIAN PADA MANUSIA
LD50 ORAL ACUT
(mg/kg)
Perkiraan dosis oral yang
dapat mematikan
manusia dgn BB 60kg
5
5 s/d 50
50 s/d 500
500 s/d 5000
5000 s/d 13.000
Beberapa tetes saja
1 sdt
1 s/d 2 sdt
28,35 gr
453,59 gram s/d 907,18 gram
Klasifikasi dan symbol bahaya pestisida
Kelas Berbahaya
Keterangan yang perlu dicantumkan di dalam label
Pernyataan berbahaya Warna Simbol Bahaya Simbol Kata
Ia.
Sangat berbahaya
sekali
Sangat beracun Coklat Tua
Sangat Beracun
Ib.
Berbahaya sekali
Beracun Merah Tua
Beracun
II.
Berbahaya
Berbahaya Kuning Tua
Berbahaya
III.
Cukup berbahaya
Perhatian Biru Muda   Perhatian!!!
IV.
Tidak berbahaya pada
pemakaian normal
  Hijau    
Takaran aplikasi
Dosis Aplikasi
jumlah pestisida yang diaplikasikan sesuai
dengan luas bidang sasaran
jumlah fumigan yang diaplikasikan untuk
setiap satuan volume ruang sasaran.
Konsentrasi Aplikasi
jumlah pestisida yang dicampurkan dalam
1 liter air(bahan pengencer lainnya).
2. Cara Aplikasi
a. Pilih alat semprot sesuai dengan luas areal yang
akan disemprot
b. Pastikan alat dalam keadaan baik
c. Waktu penyemprotan pagi pukul 08.00 – 11.00
dan sore 15.00-18.00
d. Jangan melakukan penyemprotan disaat angin
kencang, jangan melawan arah angin
e. Jangan makan, minum, merokok disaat
penyemprotan.
f. Gunakan APD
g. Jangan mengusap bagian tubuh denga tangan
sewaktu penyemprotan
C. Pasca Pelaksanaan
a. Sisa campuran dan wadah segera kubur
dalam tanah atau sesui dengan aturan/label
b. Cuci alat aplikasi
c. Periksa alat jika ada yang rusak segera
perbaiki
d. Kembalikan alat dan bahan di tempat yang
aman & terkunci
e. Tanggalkan pakaian untuk segera dicuci , dan
segera mandi
Keracunan pestisida
PENCEGAHAN & PERTOLONGAN
PERTAMA KERAC. PESTISIDA
A. Pencegahan.
1. Apabila sewaktu menyemprot badan terasa
sakit, hentikan pekerjaan pergilah ke PKM
terdekat/dokter
2. Bila penyemprot merasakan pusing, mual,
muntah, tremor, tidak boleh melakukan
penyemprotan selama I mg sampai gejala
gejala tersebut hilang.
3. Usahakan periksa 6 bln se x u/ mengetahui
kadar cholinestrase
B. Pertolongan Pertama
 Apabila anggota badan atau mata
terpecik /tertelan/terhisap lakukan hal-
hal sebagai berikut:
1. Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida
dan cucilah bagian tubuh yang terkena
dengan sabun
2. Apabila pestisida mengenai mata cucilah
mata dengan air bersih selama 15 menit
3.3. Apabila pestisida tertelanApabila pestisida tertelan
dan masih sadar segeradan masih sadar segera
muntahkan denganmuntahkan dengan
memberikan air minummemberikan air minum
hangat dan diberi satuhangat dan diberi satu
sendok garam dapur atausendok garam dapur atau
denga cara menggelitikdenga cara menggelitik
tenggorokan dengan jaritenggorokan dengan jari
tangan yang bersih.tangan yang bersih.
Usahakan terusUsahakan terus
pemuntahan sampai cairanpemuntahan sampai cairan
muntahan jernih.muntahan jernih.
4. Apabila pestisida terhisap bawahlah
penderita ke ruangan yang berudara
segar dan bila perlu beri pernafasan
buatan
5. Selanjutnya segera hubungi dokter
atau petugas medis yang
berwenang dan bawa label
pestisidanya (kalau ada)
6. Jangan diberi sesuatu melalui mulut
pada penderita yang tidak sadar,
segera bawa ke dokter.
Pembuangan dan
Pemusnahan Pestisida
 Para ahli kesehatan lingkungan metode-
metode yang lebih baik dan aman. Aman
bagi manusia maupun lingkungan
hidupnya.
 Dari sekian banyak cara-cara
pemusnahan pestisida yang telah
dilakukan terdapat 4 cara yang paling baik
dipergunakan yaitu:
Dekomposisi Thermal
 cara membakar sisa-sisa dan
kontainer pestisida. Untuk
memperoleh hasil pembakaran yang
sempurna diperlukan panas yang
tinggi. Incinerator yang dipergunakan
harus mampu menghasilkan suhu
9000C-10000C.
• Pembakaran suhu tinggi dan waktu yang lama,
dapat mengurangi pencemaran udara oleh
kontaminan partikel debu pestisida.
• Instalasi pembakaran (Incenerator), dilengkapi
saringan karbon, ataupun dengan “Porous Clay
Bed”.
• Pestisida yang mengandung bahan-bahan aktif
air raksa, arsen timah hitam atau senyawa-
senyawa analognya, tidak boleh dibakar kalau
memang belum tersedia sarana khusus untuk
membuang abunya
Netralisasi dengan bahan kimia
(Chemical Neutralization )
• Cara ini hanya dapat dpergunakan
untuk jenis pestisida spesifik saja
terutama yang termasuk ke dalam
golongan Organophospat dan
Carbamat. Bagi golongan Chlorinated
Hydrocarbon, cara ini tidak dianjurkan
• Sebagian gol. Organophospat dan
Carbamat dapat dinetralisir dengan asam
nitrit atau asam sulfur, sebagian
dinetralisir dengan Hidrocarbon; sebagian
lagi menggunakan basa Natrium
Hidroksida maupun Amonium Hidroksida.
Selain itu ada juga yang dapat dinetralisir
dengan senyawa Chlorine, Peroksida
ataupun senyawa kimia aktif lainnya.
Kalsium Hipoklorit palingKalsium Hipoklorit paling
banyak dipergunakan untukbanyak dipergunakan untuk
menetralisir racunmenetralisir racun
Organophospat dan Carbamat,Organophospat dan Carbamat,
sedangkan senyawa yangsedangkan senyawa yang
bersifat asam atau alkalinebersifat asam atau alkaline
Hidrolisa kuat biasanya tidakHidrolisa kuat biasanya tidak
mendapatkan hasil yangmendapatkan hasil yang
sempurna.sempurna.
Penguburan dalam tanah
(Landfill)
• Cara ini pada dasarnya dipergunakan kalau
memang belum diperoleh cara lain yang lebih
tepat. Untuk suatu jumlah sisa-sisa pestisida
yang sedikit, maka penguburan dangkal
sedalam 50-70 cm masih diperlukan bila
tanahnya liat.
• Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan
dalam rangka pelaksanaan pembuangan atau
pemusnahan sisa-sisa pestisida dengan cara
dikubur adalah sebagai berikut:
1. Lokasi lubang pembuangan/pemusnahan
ditempatkan pada tanah yang bila musim
hujan tinggi permukaan air tanahnya tidak
lebih dari 3,25 meter di bawah permukaan
tanah.
2. Jenis tanah yang baik adalah tanah liat.
3. Jika Jarak lokasi lubang
pembuangan/pemusnahan pestisida dalam
partai besar; terhadap sumber air penduduk,
aliran air dan rawa-rawa diperhitungkan tidak
kurang 3 mil
• Khusus golongan Chlorinated
Hydrocarbon, termasuk pestisida Natrium
Pentachlorofenol, mempunyai waktu
paruh berkisar 3 tahun. Perjalanan polutan
kimia racun dapat mencapai aliran air
tanah dalam waktu 3 tahun sejauh 3-5 mil
(1 mil = 1.61 km)
1. Jarak lokasi pembuangan/pemusnahan
pestisida partai besar dengan lingkungan
pemukiman penduduk, tempat rekreasi anak-
anak, lapangan olahraga maupun tempat
pengembalaan ternak terdekat tidak kurang
dari 3,000 ft (1ft = 0,3048 meter)
2. Jangan menempatkan lubang
pembuangan/pemusnahan pestisida pada
tanah yang dipersiapkan untuk pertanian
rakyat, perluasan kota dan pemukiman,
tempat-tempat umum dan lain-lain
3. Di sekeliling tempat pemusnahan harus
didirikan pagar dengan radius 3 meter
dengan lubang
pembuangan/pemusnahan sebagai titik
pusat lingkungan pagar. Pagar terbuat
dari bahan yang kuat dan tidak mudah
patah.
4. Demi keamanan dan keselamatan, maka
perlu dipasang tanda-tanda
peringatan/pelarangan antara lain:
 Papan peringatan yang memuat
tanggal, jumlah, nama dan bahan aktif
pestisida yang dibuang/dimusnahkan
 Tanda larangan dengan gambar
tengkorak bertuliskan “AWAS RACUN”
dan kata-kata “DILARANG MASUK”
 Papan peringatan dibuat dengan bahan
yang tahan lama dan kuat, ukuran 40 x
60 cm. Tulisan dan gambar pada butir 2
harus dengan warna merah diatas
warna dasar putih.
• Pelaksanaan
pembuangan/pemusnahan
pestisida harus dilakukan oleh
petugas yang berwenang dan
ditunjuk oleh Badan Pemerintah
di bidang kesehatan lingkungan.
Teknis pemusnahan harus sesuai
dengan petunjuk yang ditetapkan
Keracunan pestisida
Keracunan pestisida
Keracunan pestisida
4. Degredasi Biologis
• Adalah pemusnahan yang berlangsung
dengan proses detoksifikasi di dalam
tanah oleh adanya reaksi biokimia.
• Beberapa jenis pestisida dapat
dipecahkan senyawanya dengan baik
terutama tidak terlalu persisten di dalam
tanah. Dalam hal ini tingkat persistensinya
pun berbeda-beda tergantung pada :
reaktifitas pestisida, kelarutan air tanah,
kerentanan dalam reaksi biokimia.
• Dari keempat cara ,pemilihan alternatif
pemusnahan masih diperlukan sesuai
dengan kondisi setempat serta peraturan
yang berlaku.
• Studi kelayakan , mutlak diperlukan
Perencanaan dan penyelenggaraan yang
baik dalam pemusnahan pestisida dapat
menjamin resiko pencemaran lingkungan
sekecil mungkin
Keracunan pestisida

More Related Content

What's hot

Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanFKMAP13
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitAndi Wijaya
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasJoni Iswanto
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahrickygunawan84
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 

What's hot (20)

POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 
msds
msdsmsds
msds
 
Prinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologiPrinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologi
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Contoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kitContoh Full spo spill kit
Contoh Full spo spill kit
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
 
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 

Viewers also liked

Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)guestf9feca
 
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotanPdf b4-pengantar teknik penyemprotan
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotandjojosumarto
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compdjojosumarto
 
Pengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasiPengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasidjojosumarto
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Agus Candra
 
virus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungrovirus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungroLuthfi Dhani
 
A2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidaA2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidadjojosumarto
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowociptocahyadi
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowociptocahyadi
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015pucukcemara
 
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajalepucukcemara
 
Alat pelindung Diri - K3
Alat pelindung Diri - K3Alat pelindung Diri - K3
Alat pelindung Diri - K3Qoimah Adielah
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitDadan Kartiwa
 

Viewers also liked (20)

Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)
 
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotanPdf b4-pengantar teknik penyemprotan
Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 
Nozzle & sprayer
Nozzle & sprayerNozzle & sprayer
Nozzle & sprayer
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida comp
 
Pengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasiPengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasi
 
Nozzle
NozzleNozzle
Nozzle
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2
 
virus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungrovirus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungro
 
A2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidaA2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisida
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowo
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowo
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
 
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
 
Alat pelindung Diri - K3
Alat pelindung Diri - K3Alat pelindung Diri - K3
Alat pelindung Diri - K3
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 

Similar to Keracunan pestisida

Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxAyuNoviana10
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxAkhwandhafinSiradj
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdfYochananmeisandro
 
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hariKimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hariEga Agustesa Cahyani
 
P3K bahan kimia.pptx
P3K bahan kimia.pptxP3K bahan kimia.pptx
P3K bahan kimia.pptxDihanTMahisa
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontrasIch Bin Fandy
 
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatan
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatanLaporan analisis kosmetik dan alat kesehatan
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatanAprilliaAdiwijaya
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baruHabib Assinjiy
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01roywidhie
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracunhimagrotekunud
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxRisaSadiyah
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrMastudiar Daryus
 
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
Bijaksana menggunakan insektisida  2011Bijaksana menggunakan insektisida  2011
Bijaksana menggunakan insektisida 2011yanaariana
 

Similar to Keracunan pestisida (20)

Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
 
keracunan.ppt
keracunan.pptkeracunan.ppt
keracunan.ppt
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hariKimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
 
P3K bahan kimia.pptx
P3K bahan kimia.pptxP3K bahan kimia.pptx
P3K bahan kimia.pptx
 
P-4 dan P-5 Pestisida.pptx
P-4 dan P-5 Pestisida.pptxP-4 dan P-5 Pestisida.pptx
P-4 dan P-5 Pestisida.pptx
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontras
 
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatan
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatanLaporan analisis kosmetik dan alat kesehatan
Laporan analisis kosmetik dan alat kesehatan
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baru
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
 
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
Bijaksana menggunakan insektisida  2011Bijaksana menggunakan insektisida  2011
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
 

Recently uploaded

Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 

Recently uploaded (20)

DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 

Keracunan pestisida

  • 2. Jenis Pestisida menurut tk. Bahaya 1. Pestisida sangat berbahaya sekali 2. Sangat berbahaya 3. Berbahaya 4. Cukup berbahaya
  • 3. • Penyemprotan tidak memenuhi aturan akan mengakibatkan banyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya keracunan pada petani yang dapat dilakukan dengan jalan memeriksa aktifitas kholinesterase darah.
  • 4. • Pengukuran tingkat keracunan berdasarkan aktifitas enzim kholinesterase dalam darah dengan menggunakan metode Tintometer Kit, tingkat keracunan adalah sebagai berikut : 75% - 100 % kategori normal, 50% - 75% kategori keracunan ringan, 25% - 50 kategori keracunan sedang dan 0% - 25% kategori keracunan berat • Faktor yang berpengaruh dengan terjadinya keracunan pestisida adalah faktor dari dalam tubuh (internal) dan dari luar tubuh (eksternal).
  • 5. • Pestisida yang banyak direkomendasikan untuk bidang pertanian adalah golongan organofosfat, karena golongan ini lebih mudah terurai di alam. Golongan organofosfat mempengaruhi fungsi syaraf dengan jalan menghambat kerja enzim kholinesterase, suatu bahan kimia esensial dalam mengantarkan impuls sepanjang serabut syaraf.
  • 6. Prinsip-prinsip Penggunaan pestisida  Pemakaian pestisida sebagai alternatif terakhir  Pilih pestisida yang tidak beracun, tidak persisten, tidak meninggalkan residu  Apabila pestida beracun & persisten pemakaiannya harus berganti-ganti.  Apabila tidak ada alternatif lain pergunakan sedikit mungkin & selektif.
  • 7. Pestisida Ideal 1. Mempunyai daya racun tinggi bagi hama sasaran 2. Kurang beracun bagi manusia dan hewan 3. Berbau menarik bagi hama 4. Murah, Mudah diperoleh, siap pakai 5. Secara kimiawi mempunyai residu yang stabil pada hama sasaran 6. Tidak stabil di alam & mudah di uraikan 7. Tidak menimbulkan korosif terhadap benda- benda 8. Tidak meningalkan bercak-bercak pada logam 9. Mudah diolah menjadi formulasi yang di inginkan.
  • 8. PENGAMANAN PENGUNAAN PESTISIDA A. Persiapan 1. Pengadaan/pembelian pestisida a. Pilihlah pestisida sesuai dengan hama yang akan dikendalikan b. Pastikan luas area yang akan dikendalikan c. Pilih bentuk dan formulasi sesuai dengan kebutuhkan d. Pilih kemasan yang terkecil yang utuh dari pestisida yang terdaftar dan isinya dapat habis sekali pakai e. Perhatikan gb/pictogram yang tertera pada kemasan.
  • 9. 2. Penyediaan alat 1. Alat aplikasi bentuk EC, WP, SP menggunakan alat penyemprot 2. Alat bantu untuk pencampuran 3. Alat Pelindung Diri
  • 10. 3.3. Pengangkutan.Pengangkutan. 4.4. PenyimpananPenyimpanan - penyimpanan- penyimpanan sekala kecilsekala kecil - penyimpanan- penyimpanan sekala besarsekala besar
  • 11. B. PELAKSANAAN 1. Cara mencampur pestisida langkah-langkah:  Pengenceran disesuikan dengan konsentrasi atau dosis sesuai dengan petunjuk dalam kemasan  Bila ingin mencampur dengan bahan lain lihat label  Waktu mencampur sirkulasi udara lancar  Pakai APD  Setiap terjadi kontaminasi segera dicuci
  • 12. Ket pada label Pestisida  Nama dagang formulasi  Jenis Pestisida  Nama dan Kadar bahan aktif  Isi atau berat bersih dalam kemasan  Peringatan keamanan  Klasifikasi dan simbol bahaya  Petunjuk keamanan  Gejala keracunanPertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • 13.  Perawatan medis  Petunjuk penyimpanan  Petunjuk penggunaan  Piktogram (lihat: Klasifikasi dan Simbol Bahaya Pestisida)  Nomor pendaftaran  Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran  Nomor produksi, bulan, tahun produksi dan bulan kadaluwarsa.  Petunjuk pemusnahan
  • 14. KRITERIA TOKSISITAS PESTISIDA DAN KETENTUAN LABELNYA (*) Toksisitas Acut oral LD50 Kata-kata tanda larangan dan antidotannya Racun kuat Highly toxic 0-50 mg/kg  Segera panggil dokter  Jauhkan dari anak-anak  Warning Racun sedang Moderately toxic 50-500 mg/kg  Tidak ada pernyataan antidota  Jauhkan dari anak-anak Racun lemah Low order toxicity 500-5000 mg/kg  Caution  Tidak ada pernyataan antidota  Jauhkan dari anak-anak Racun yang tidak membahayakan > 5000 mg/kg  Tidak ada kata-kata larangan  Tidak ada pernyataan antidota  Jauhkan dari anak-anak
  • 15. HUBUNGAN ANTARA LD50 ORAL AKUT DENGAN JUMLAH INSEKTISIDA YANG MENIMBULKAN KEMATIAN PADA MANUSIA LD50 ORAL ACUT (mg/kg) Perkiraan dosis oral yang dapat mematikan manusia dgn BB 60kg 5 5 s/d 50 50 s/d 500 500 s/d 5000 5000 s/d 13.000 Beberapa tetes saja 1 sdt 1 s/d 2 sdt 28,35 gr 453,59 gram s/d 907,18 gram
  • 16. Klasifikasi dan symbol bahaya pestisida Kelas Berbahaya Keterangan yang perlu dicantumkan di dalam label Pernyataan berbahaya Warna Simbol Bahaya Simbol Kata Ia. Sangat berbahaya sekali Sangat beracun Coklat Tua Sangat Beracun Ib. Berbahaya sekali Beracun Merah Tua Beracun II. Berbahaya Berbahaya Kuning Tua Berbahaya III. Cukup berbahaya Perhatian Biru Muda   Perhatian!!! IV. Tidak berbahaya pada pemakaian normal   Hijau    
  • 17. Takaran aplikasi Dosis Aplikasi jumlah pestisida yang diaplikasikan sesuai dengan luas bidang sasaran jumlah fumigan yang diaplikasikan untuk setiap satuan volume ruang sasaran. Konsentrasi Aplikasi jumlah pestisida yang dicampurkan dalam 1 liter air(bahan pengencer lainnya).
  • 18. 2. Cara Aplikasi a. Pilih alat semprot sesuai dengan luas areal yang akan disemprot b. Pastikan alat dalam keadaan baik c. Waktu penyemprotan pagi pukul 08.00 – 11.00 dan sore 15.00-18.00 d. Jangan melakukan penyemprotan disaat angin kencang, jangan melawan arah angin e. Jangan makan, minum, merokok disaat penyemprotan. f. Gunakan APD g. Jangan mengusap bagian tubuh denga tangan sewaktu penyemprotan
  • 19. C. Pasca Pelaksanaan a. Sisa campuran dan wadah segera kubur dalam tanah atau sesui dengan aturan/label b. Cuci alat aplikasi c. Periksa alat jika ada yang rusak segera perbaiki d. Kembalikan alat dan bahan di tempat yang aman & terkunci e. Tanggalkan pakaian untuk segera dicuci , dan segera mandi
  • 21. PENCEGAHAN & PERTOLONGAN PERTAMA KERAC. PESTISIDA A. Pencegahan. 1. Apabila sewaktu menyemprot badan terasa sakit, hentikan pekerjaan pergilah ke PKM terdekat/dokter 2. Bila penyemprot merasakan pusing, mual, muntah, tremor, tidak boleh melakukan penyemprotan selama I mg sampai gejala gejala tersebut hilang. 3. Usahakan periksa 6 bln se x u/ mengetahui kadar cholinestrase
  • 22. B. Pertolongan Pertama  Apabila anggota badan atau mata terpecik /tertelan/terhisap lakukan hal- hal sebagai berikut: 1. Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida dan cucilah bagian tubuh yang terkena dengan sabun 2. Apabila pestisida mengenai mata cucilah mata dengan air bersih selama 15 menit
  • 23. 3.3. Apabila pestisida tertelanApabila pestisida tertelan dan masih sadar segeradan masih sadar segera muntahkan denganmuntahkan dengan memberikan air minummemberikan air minum hangat dan diberi satuhangat dan diberi satu sendok garam dapur atausendok garam dapur atau denga cara menggelitikdenga cara menggelitik tenggorokan dengan jaritenggorokan dengan jari tangan yang bersih.tangan yang bersih. Usahakan terusUsahakan terus pemuntahan sampai cairanpemuntahan sampai cairan muntahan jernih.muntahan jernih.
  • 24. 4. Apabila pestisida terhisap bawahlah penderita ke ruangan yang berudara segar dan bila perlu beri pernafasan buatan 5. Selanjutnya segera hubungi dokter atau petugas medis yang berwenang dan bawa label pestisidanya (kalau ada) 6. Jangan diberi sesuatu melalui mulut pada penderita yang tidak sadar, segera bawa ke dokter.
  • 25. Pembuangan dan Pemusnahan Pestisida  Para ahli kesehatan lingkungan metode- metode yang lebih baik dan aman. Aman bagi manusia maupun lingkungan hidupnya.  Dari sekian banyak cara-cara pemusnahan pestisida yang telah dilakukan terdapat 4 cara yang paling baik dipergunakan yaitu:
  • 26. Dekomposisi Thermal  cara membakar sisa-sisa dan kontainer pestisida. Untuk memperoleh hasil pembakaran yang sempurna diperlukan panas yang tinggi. Incinerator yang dipergunakan harus mampu menghasilkan suhu 9000C-10000C.
  • 27. • Pembakaran suhu tinggi dan waktu yang lama, dapat mengurangi pencemaran udara oleh kontaminan partikel debu pestisida. • Instalasi pembakaran (Incenerator), dilengkapi saringan karbon, ataupun dengan “Porous Clay Bed”. • Pestisida yang mengandung bahan-bahan aktif air raksa, arsen timah hitam atau senyawa- senyawa analognya, tidak boleh dibakar kalau memang belum tersedia sarana khusus untuk membuang abunya
  • 28. Netralisasi dengan bahan kimia (Chemical Neutralization ) • Cara ini hanya dapat dpergunakan untuk jenis pestisida spesifik saja terutama yang termasuk ke dalam golongan Organophospat dan Carbamat. Bagi golongan Chlorinated Hydrocarbon, cara ini tidak dianjurkan
  • 29. • Sebagian gol. Organophospat dan Carbamat dapat dinetralisir dengan asam nitrit atau asam sulfur, sebagian dinetralisir dengan Hidrocarbon; sebagian lagi menggunakan basa Natrium Hidroksida maupun Amonium Hidroksida. Selain itu ada juga yang dapat dinetralisir dengan senyawa Chlorine, Peroksida ataupun senyawa kimia aktif lainnya.
  • 30. Kalsium Hipoklorit palingKalsium Hipoklorit paling banyak dipergunakan untukbanyak dipergunakan untuk menetralisir racunmenetralisir racun Organophospat dan Carbamat,Organophospat dan Carbamat, sedangkan senyawa yangsedangkan senyawa yang bersifat asam atau alkalinebersifat asam atau alkaline Hidrolisa kuat biasanya tidakHidrolisa kuat biasanya tidak mendapatkan hasil yangmendapatkan hasil yang sempurna.sempurna.
  • 31. Penguburan dalam tanah (Landfill) • Cara ini pada dasarnya dipergunakan kalau memang belum diperoleh cara lain yang lebih tepat. Untuk suatu jumlah sisa-sisa pestisida yang sedikit, maka penguburan dangkal sedalam 50-70 cm masih diperlukan bila tanahnya liat. • Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam rangka pelaksanaan pembuangan atau pemusnahan sisa-sisa pestisida dengan cara dikubur adalah sebagai berikut:
  • 32. 1. Lokasi lubang pembuangan/pemusnahan ditempatkan pada tanah yang bila musim hujan tinggi permukaan air tanahnya tidak lebih dari 3,25 meter di bawah permukaan tanah. 2. Jenis tanah yang baik adalah tanah liat. 3. Jika Jarak lokasi lubang pembuangan/pemusnahan pestisida dalam partai besar; terhadap sumber air penduduk, aliran air dan rawa-rawa diperhitungkan tidak kurang 3 mil
  • 33. • Khusus golongan Chlorinated Hydrocarbon, termasuk pestisida Natrium Pentachlorofenol, mempunyai waktu paruh berkisar 3 tahun. Perjalanan polutan kimia racun dapat mencapai aliran air tanah dalam waktu 3 tahun sejauh 3-5 mil (1 mil = 1.61 km)
  • 34. 1. Jarak lokasi pembuangan/pemusnahan pestisida partai besar dengan lingkungan pemukiman penduduk, tempat rekreasi anak- anak, lapangan olahraga maupun tempat pengembalaan ternak terdekat tidak kurang dari 3,000 ft (1ft = 0,3048 meter) 2. Jangan menempatkan lubang pembuangan/pemusnahan pestisida pada tanah yang dipersiapkan untuk pertanian rakyat, perluasan kota dan pemukiman, tempat-tempat umum dan lain-lain
  • 35. 3. Di sekeliling tempat pemusnahan harus didirikan pagar dengan radius 3 meter dengan lubang pembuangan/pemusnahan sebagai titik pusat lingkungan pagar. Pagar terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah patah. 4. Demi keamanan dan keselamatan, maka perlu dipasang tanda-tanda peringatan/pelarangan antara lain:
  • 36.  Papan peringatan yang memuat tanggal, jumlah, nama dan bahan aktif pestisida yang dibuang/dimusnahkan  Tanda larangan dengan gambar tengkorak bertuliskan “AWAS RACUN” dan kata-kata “DILARANG MASUK”  Papan peringatan dibuat dengan bahan yang tahan lama dan kuat, ukuran 40 x 60 cm. Tulisan dan gambar pada butir 2 harus dengan warna merah diatas warna dasar putih.
  • 37. • Pelaksanaan pembuangan/pemusnahan pestisida harus dilakukan oleh petugas yang berwenang dan ditunjuk oleh Badan Pemerintah di bidang kesehatan lingkungan. Teknis pemusnahan harus sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan
  • 41. 4. Degredasi Biologis • Adalah pemusnahan yang berlangsung dengan proses detoksifikasi di dalam tanah oleh adanya reaksi biokimia. • Beberapa jenis pestisida dapat dipecahkan senyawanya dengan baik terutama tidak terlalu persisten di dalam tanah. Dalam hal ini tingkat persistensinya pun berbeda-beda tergantung pada : reaktifitas pestisida, kelarutan air tanah, kerentanan dalam reaksi biokimia.
  • 42. • Dari keempat cara ,pemilihan alternatif pemusnahan masih diperlukan sesuai dengan kondisi setempat serta peraturan yang berlaku. • Studi kelayakan , mutlak diperlukan Perencanaan dan penyelenggaraan yang baik dalam pemusnahan pestisida dapat menjamin resiko pencemaran lingkungan sekecil mungkin