6. www.briansolis.com
We live in an era of
Digital Darwinism
Connected people are GROWING.
Traditional people are fading away
8. Digital Darwinism
– the shifting business landscape
Era ‘digital Darwinism’:
Teknologi bergerak terlalu cepat bagi banyak orang & lembaga
sehingga sulit beradaptasi dengan perubahan.
Saat kecepatan perubahan meningkat, orang, bisnis, & seluruh
negara berjuang mengikuti perkembangan teknologi—
setidaknya memahaminya untuk menggunakan semaksimal
mungkin – dan kecepatan perubahan tidak menurun
http://www.accaglobal.com/content/dam/acca/global/PDF-technical/other-PDFs/Five-mins-on-Digital-Darwinism.pdf
9. CIRCLE OF NO
CONTROL
CIRCLE OF
CONTROL
Perilaku
Cuaca
Tempat &
tanggal
lahir
Orang tua
Yang
dilakukan
dan
dikatakan
orang lain
Pilihan dan
response
Diri sendiri
10. Circle of No Control
Suatu kondisi yang kadang dituangkan dalam dokumen,
berupa informasi tentang siapa orang tua kita, tanggal
berapa kita lahir, dimana kita lahir, atau bagaimana cuaca
hari ini.
Hal-hal tersebut sangat diluar kemampuan manusia dan
kita tidak dapat menolaknya. Semua terjadi atas
kehendakNya.
11. Circles of Control
Hal-hal yg dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita.
Mengikuti seminar yang diselenggarakan pada hari ini,
membuat karya seni, menulis sebuah buku, berbicara hal-hal
penting untuk kawan sekantor, berdiskusi bersama anak dan
suami/istri, atau belajar ketrampilan baru
13. Circles of Concern
Circles of Concern adalah hal yg mana kita bisa buang waktu &
energi untuk ikut dlm lingkaran hal yg kita tidak dapat
mengontrolnya.
Berita-berita di tv ttg politik, ekonomi, dll., postingan kawan di
medsos, berita dlm media networking e.g. Whatsapp —
merupakan Circle of Concern.
Marah-marah di medsos karena postingan kawan di fb, khawatir
apa yg dipikirkan kawan ttg kita, dll. dapat memicu adrenalin,
tetapi semua timbul dari luar control kita.
14. Orang Reactive vs. Orang Proaktif
https://www.linkedin.com/pulse/stop-overdosing-celebrity-gossip-news-low-quality-james-clear
15. Conclusion
Seberapa besar kita merespon Circle of Concern, Circle of Influences,
dan Circle of Control menunjukkan seberapa “digital literate” diri kita
dilihat dari sisi penerimaan informasi.
Orang reaktif banyak memikirkan informasi yang berasal dari Circle of
Concern (orang lain), tetapi tidak banyak memikirkan sisi Circle of
Influences maupun Circle of Control.
Seorang yang secara digital “literate” dari sisi kacamata penerimaan
informasi dapat dilihat apakah seseorang itu reaktif terhadap
informasi yang beredar, atau di luar kepentingan kita atau lebih fokus
pada informasi yang mempengaruhi kita.
16. Conclusion
Membangun masyarakat digitally literate berarti
membangun masyarakat yang lebih fokus pada Circle of
Control—lebih memperhatikan kebutuhan dan kepentingan
diri tanpa membuang waktu dalam Circle of Concern.
Membangun masyarakat digitally literate harus dimulai dari
masa kanak-kanak digital, tentu dengan pendekatan baru
yang relevan
Etika dan moral digital harus ditumbuhkan sejak usia dini