1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GANGGUAN POLA PIKIR / WAHAM
Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu kehilangan
harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan stresor yag
menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress ini berkepanjangan dapat
memicu masalah gangguan jiwa dan pasien dapat mengalami waham.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah waham
2. Menetapkan diagnose keperawatan pada pasien dengan waham
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan waham
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah waham
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham
B. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah dipertahankan secara kuat/terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Tanda dan gejala waham
Untuk mendapatkan data waham , saudara harus melakukan observasi terhadap perilaku
berikut ini :
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “ saya punya tambang
emas. “
b. Waham Curiga
Menyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusha
merugikan/mencederai,diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
2. Contoh : “Saya tahu..seluruh saudara saying ingin menghancurkan hidup saya karena
merekairi dengan kesuksesan saya”.
a. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali
tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh : “kalau saya mau masuk surge saya harus menggunakan pakaian putih setiap
hari”.
b. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhya terganggu/terserang penyakit,diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan laboraturium tidak ditemukan
tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.
c. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”.
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat saudara gunakan sebagai panduan
untuk mengkaji pasien dengan waham :
1. Apakah pasien memiliki pikiran/isi piker yang berulang-ulang diungkapkan dan
menetap?
2. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien
cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?
3. Apakah pasie pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan tidak
nyata?
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?
5. Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang lain?
6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orang lain
atau kekuatan dari luar?
7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atu kekuatan lainnya
atau yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?
Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan semua informasi yang
diberikan oleh pasien tentang wahamnya.
3. Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan
menyangkal,menolak atau menerima keyakinan pasien.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnose keperawatan :
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
b. Tindakan
1) Bina hubungan saing percaya
Sebelum memulai mengkaji dengan waham, saudara harus membina hubungan saling
percaya terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina
hubungan salinga percaya adalah :
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan interaksi
d) Membuat kontrak topic waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien.
2) Bantu Orientasi realita
a) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
b) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
c) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
d) Jika pasien terus menerus membicaarakan wahamnya dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya
e) Berikan pujian bila penampilan dan orientsi pasien sesuai dengan realitas.
4. 3) Diskusikan kebutuhan psikologis/ekonomis yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
4) Tingkatkan aktivitas yang dapaat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien.
5) Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
6) Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
7) Berdiskusi tentang obat yang diminum
8) Melatih minum obat yang benar
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas pagi ini di Ruang
melati. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari ini.
Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak R rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”
KERJA :
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan kepada saya apa yang pak R rasakan?”
“Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk
mengatur diri pak R sendiri?”
“Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang lain?”
“Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal unutk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena
bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
TERMINASI :
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
5. “Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak R?”
SP 2 Pasien : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu
mempraktekkannya.
ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak R?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?”
“Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
KERJA :
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya pak R pandai main suling ya.”
“Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main Suling, siapa yang dulu
mengajarkannya kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan pak R ini.
Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan kemampuan
pak R?”
“Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling sesuai denga jadwal yang telah kita
buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja, setuju
pak?”
6. “Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R minimum, setuju?”
SP 3 Pasien : mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar.
ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R.”
“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya? Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R
minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?”
“Berapa lama pak R mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”
KERJA:
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?”
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk membantu mengatasinya
pak R bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini pak R mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama pak R
tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum.
Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R tidak menghentikan sendiri obat
yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.”
TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak R minum? Apa
saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
7. “Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya pak.”
2. Tindakan Keperawatan untuk keluarga
a. Tujuan :
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2) Keluarga mampu memfasilitsi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhi
oleh wahamnya.
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal
b. Tindakan :
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien di rumah
2) Diskusikan dengan keluarga tentang :
a) Cara merawat pasien waham dirumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien(nama obat, dosis, frekuensi efek
samping , akibat penghentian obat)
4) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera
5) Latih cara merawat
6) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga
SP 1 Keluarga : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga; mengidentifikasi
masalah menjelaskan proses terjadinya masalah; dan obat pasien.
ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas diruang melati
ini. Saya yang merawat Pak R selama ini. Kalau bisa saya tahu nma bapak siapa? Senangnya
dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah pak R cara merawat pak R
dirumah.”
“Dimana bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana diruang wawancara?”
“Berapa lama bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 0 menit saja?”
8. KERJA :
“Pak S, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat pak R? apa yang sudah pak R
lakukan dirumah? Dalam menghadapi sikap pak R yang selalu mengaku-ngaku sebagi
seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya merupak salah satu gangguan proses berpikir.
Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara enghadapinya. Setiap kali pak R berkata bahwa
ia seorang nabi, pak S dan ibu berikap dengan mengatakan;
Pertama: Pak S atau ibu mengerti bahwa pak R merasa seorang nabi, tapi sulit bagi pak S
dan ibu untuk mempercayainya karena setahu kita semua nai tidak ada yang hidup didunia.
Kedua: Pak S atau ibu harus lebih sering memuji Pak R jika ia melakukan hal-hal yang baik”
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi dengan pak R.
Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap dengan Pak R tentang kebutuhan yang diinginkan oleh
pak R, misalnya; Pak S dan ibu percaya kalau pak R punya kemampuan dan keinginan. Coba
ceritakan kepada kami, R kan punya kemampuan”
Keempat: Pak S atau ibu mengatakan kepada pak R, Bagaimana kalau kemampuan untuk
bermain suling dengan baik dicoba sekarang” dan kemudian setelah dia melakukannya pak S
dan ibu harus memberikan pujian.
Pak S dan ibu jangn lupa, pak R ini perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam, jangn dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat
menyebabkan Pak R bisa kambuh kembali. Pak R sudah punya jadwal minum obat. Jika dia
minta obat sesuai jamnya, segera berikan pujian!”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara
merawat pak R dirumah nanti?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kali
berkunjung kerumah sakit.”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba melakukan langsung cara merawat pak R sesuai dengan pembicaraan kita tadi.”
“Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu, saya tunggu kedatangan bapak dan
9. ibu lagi kita ketemu ditempat ini ya pak,bu.”
SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien.
ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu
lagi. Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti yang telah kita
bicarakan dua hari yang lalu?, sekarang kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut
ya pak, bu.”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada Pak R ya?”
KERJA:
“Sekarang anggap saja saya pak Ryang sedang mengaku nabi, coba bapak dan ibu praktikkan
cara bicara yang benar bila pak R sedang dalam keadaan seperti ini!”
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian atas
kemampuan yang dimiliki oleh pak R. bagus !”
“Sekarang coba cara memotivasi pak R minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai
jadwalnya!” Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawata Pak R.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada pak R.”
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat pak R?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
membesuk pak R!”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat pak R sampai bapak dan ibu lancer elakukannya?”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?” Baik, kita akan ketemu lagi di tempat ini ya
pak,bu.”
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini pak R sudah boleh pulang, maka kita
bicarakan jadwal pak R selama dirmah.”
10. “Bagaimana pak, bu selama bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara merawat pak
R?”
“Nah, sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari bapak dan ibu ikut
saya”
“Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 30
menit saja? Sebelum ibu dan bapak menyelesaikan administrasinya”
KERJA:
“Pak, bu, ini jadwal pak R selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-kira dapat
dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikanpak R agar ia tetap
melaksanakannya dirumah dan jangan lupa member tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T
(tidak mau melaksanakannya).”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilku yang ditampilkan oleh pak R
selama dirumah. Misalnya pak R mengaku sebagai seorang nabi terus menerus dan tidak
memeperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi petugas rumah sakit, agar
petugas rumah sakit dapat memantaunya.”
TERMINASI:
“Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak dan ibu? Sudah siap
unutk melanjutkan dirumah?”
“Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk bisa control lagi. Kalau ada apa-apa bapa
dan ibu segera menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan mohon maaf
bila ada kata-kata saya yang menyinggung perasaan bap dan ibu mohon dimaafkan.
Terimakasih atas kerjasamanya pak,bu.”
“Silahkan ibu dan Bapak unutk dapat menyelesaikan administrasinya ke kantor depan!”
E. EVALUASI
1. Kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH
WAHAM
Nama Pasien : ……………
Nama Ruangan : …………...
Nama Perawat : ……………
11. Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan dibawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian
No. Kemampuan
Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien
1. Berkomunikasi sesuai dgn kenyataan
2.
Menyebutkan cara memenuhi kebutuhan yg
tidak terpenuhi
3.
Mempraktekkan cara memenuhi kebutuhan
yang tidak terpenuhi
4.
Menyebutkan kemampuan positif yang
dimiliki
5.
Mempraktekkan kemampuan positif yang
dimiliki
6.
Menyebutkan jenis,jadwal dan waktu minum
obat
7.
Melakukan jadwal aktivitas dan minum obat
sehari-hari
B. Keluarga
1.
Menyebutkan pengertian waham dan proses
terjadinya waham
2.
Menyebutkan cara merawat pasien dengan
waham
3.
Mempraktekkan cara merawat pasien dengan
waham
4.
Membuat jadwal aktivitas dan minum obat
klien di rumah (discharge planning)
12. 2. Kemampuan Perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN WAHAM
Petunjuk pengisian :
Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrument penilaian
kinerja (No 04.01.01)
Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke table pada baris nilai SP
No. Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien
SP 1 p
1. Membantu orientasi realita
2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Nilai SP 1 p
SP II p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
Melatih kemampuan yang dimiliki
Nilai SP II p
SP III p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jedwal
kegiatan harian
Nilai SP III p
B Keluarga
13. SP I k
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala waham,
dan jenis waham yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham
Nilai SP I k
SP II k
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien dengan waham
Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien waham
Nilai SP II k
SP III k
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di
rumah termasuk minum obat (discharge planning)
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Nilai SP III k
Total nilai : SP p + SP k
Rata-rata
Nama Pasien : …………..
Nama Ruangan : ………….
Nama Perawat : ………….
F. MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Berikut adalah pedoman pengkajian dari diagnose keperawatan waham. Format
pengkajian lengkap
Latihan
Dokumentasikan pengkajian dan diagnose keperawatan pasien waham menggunakan format
yang tersedia
14. Proses pikir
[ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking
[ ] Kehilangan assosiasi [ ] Pengulangan bicara
Isi pikir
[ ] Obsesi [ ] Fobia
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait
[ ] Hipokondria [ ] Pikiran magis
Waham
[ ]Agama [ ]Somatik [ ]Kebesaran [ ] Curiga
[ ] Nihilistic [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir [ ] Kontrol pikir
G. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan waham adalah :
1. TAK Orientasi Realitas
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi yaitu :
a. Sesi 1 : Pengenalan Orang
b. Sesi 2 : Pengenalan Tempat
c. Sesi 3 : Pengenalan Waktu
2. TAK Sosialisasi
TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi yaitu ;
a. Sesi 1 : Kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2 : Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3 : Kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4 : Kemampuan bercakap-cakap topic tertentu
e. Sesi 5 : Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
f. Sesi 6 : Kemampuan kerja sama
g. Sesi 7 : Kemampuan Evaluasi sosialisasi
Panduan secara lengkap untuk melaksanakan TAK tersebut diatas dan format evaluasinya
dapat dilihat pada buku kepewaratan jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok
15. H. Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan Keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat diberikan dengan melaksanakan
pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci
panduan pertemuan keluarga ini dapat dilihat di modul lain. Demikian juga dengan
format evaluasi untuk pasien dan perawat akan ditampilkan di modul khusus yang
membahas pertemuan keluarga.