Dokumen tersebut membahas tentang peran pendidikan tinggi dalam meningkatkan mutu dan relevansi serta tantangan yang dihadapi pendidikan tinggi dalam menyongsong ASEAN Economic Community 2015. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Namun, kualitas pendidikan tinggi Indonesia masih perlu ditingkatkan, antara lain kualifikasi dosen dan sarana prasarana kampus
1. PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2.
3. ..... Indonesia menjadi negara maju .... melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan (BPS) 0,96% 0,17% Pengeluaran/hari Tahun 2009 Tahun 2025 9, 7 < 2 dolar 2-4 dolar 4-10 dolar 10-20 dolar >20 dolar 13 % (Harapan) 10 % Potensi Pertumbuhan Ekonomi 59,23% 21,22% 30% 45% 2%
4.
5. Demographic Bonus 100 Year of Independence Human Resource (Source: Menko Perekonomian) Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040: can become demographic deviden for economic development, provided that good human resource development is in place.
7. Primary Education SMP/MTs SMA/MA Junior Secondary High School Vocational HS University Human Resource Situation: Level of Education (Source: BPS) Improving access to higher education!
8. TKI dengan kualitas rendah Sumer: Kemenakertrans (2010) Tahun TKI Formal % TKI Informal % Total 2006 177.495 26 502.505 74 680.000 2007 196.191 28 500.555 72 696.746 2008 269.346 34 479.470 64 748.816
14. KOMPETENSI MAHASISWA dicapai melalui: Pendidikan karakter Budaya Akademik Di Kampus Penyelenggaraan PT yang akuntabel, menjunjung integritas yang tinggi Reduksi konflik Mengedepankan MUTU dalam pelayanan akademik
15.
16. STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA* **A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi * SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT TAHUN September 2011 No. Status Akreditasi PTN KOP 1 KOP 2 KOP 3 KOP 4 KOP 5 KOP 6 KOP 7 KOP 8 KOP 9 KOP 10 KOP 11 KOP 12 Total Persentase 1 A** 734 3 9 53 137 53 53 103 6 15 10 0 0 1176 6.67 2 B 1609 131 144 232 371 222 222 363 101 194 163 70 40 3862 21.91 3 C 564 374 188 152 451 236 236 358 141 411 267 147 79 3604 20.45 4 K 928 128 91 238 298 87 87 271 57 96 73 40 19 2413 13.69 5 T 1549 598 407 866 714 36 435 541 241 401 340 203 238 6569 37.27 Jumlah 5384 1234 839 1541 1971 634 1033 1636 546 1117 853 460 376 Grant Total 17624 100
17. PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA *A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi
20. Pembelajaran Penelitian & Pengembangan Publikasi Interaksi dengan Industri dan Masy. Peran Pendidikan Tinggi
21. Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)
22.
23. Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas) (Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah.
24. Y = -1085,96 + 6,82 X R² = 0,85 Denmark Islandia Indonesia Jumlah Peneliti dan PDB /K apita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries Hubungan Nilai PDB /Kapita dengan Jumlah Peneliti ( 2007 ) Sumber : World Bank 2011 Jumlah Peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi dengan nilai PDB per Kapita (koefisien korelasi r = 0, 92 ) P eneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.
25. Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di Indonesia
28. Y = 4260,84 + 13059,78 X R² = 0,29 Indonesia Norway Israel Hubungan Dana Penelitian dan PDB ( S umber : W orldbank, 2011) 1. A nggaran penelitian tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS 2. PDB / Kapita tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0, 54 )
29.
30. Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah Kapasitas Inovasi Indonesia ( Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011) No Indikator Rangking Overal Innovation Capacity Index 77 1 Good Governance 92 2 Country Policy Assessment 27 3 Social Inclusion & Equity Policies 96 4 Education (Secondary and Tertiery Education) 85 5 Doing Business 82 6 R & D Infrastructure 89 7 Patent & Trademark 73 8 Telephone Communication 79 9 Mobile Celluler 92 10 Internet, Computer & TV 97 11 Government ICT Usage 84 12 Quality of the Infrastructure 75
31.
32.
33. Model Pendidikan Tinggi Mendatang Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui Community College , biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.
34. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM ( Demand Side ) Pertumbuhan PDB Nasional Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Pertumbuhan PDB Koridor Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Penambahan Input SDM Koridor Potensi Koridor Peluang Kerja Peluang Usaha
35. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM ( Supply Side ) Ketrampilan Sikap Pengetahuan Untuk Tiap Jenis keahlian KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ... Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan Penambahan Input SDM Koridor Kebutuhan SDM Nasional Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan KKNI/IQF Tenaga Kerja Wira-usaha
36.
37. Framework of Supply-Demand Harmonization Dimension of Harmonization: Quantity, Q u ality/Competence, Location, Time (Supply Side ) ( Demand Side ) MoNE/MoRA, other Ministries Industry & Business Sectors as Users
38. Benchmarking: KKNI Profesional S2 S1 S3 General High School (3) 1 2 3 4 5 7 8 9 6 S2(Applied) D I D IV/ S1(Applied) D III D II Vocational High School (3) S3(Applied) Expert Technician/Analyst Operator Specialist
40. Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan *Kependidikan, Kesehatan, Komputer dan Sains pendukung semua sektor Sumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010
41. Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025 *Porsi lulusan PT pada sektor yang telah memiliki SDM berpendiikan tinggi lebih banyak diestimasikan peningkatannya lebih sedikit. Sektor Kontribusi Sektor Nasional 2025 Proyeksi Naker Per Sektor 2025 Estimasi Porsi lulusan PT/sektor Estimasi Porsi Lulusan PT scr nasional 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 14% 36% 5% 1.70% 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10% 1% 28% 0.28% 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27% 12% 26% 3.15% 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1% 0% 26% 0.00% 5. KONSTRUKSI 6% 3% 13% 0.30% 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 16% 26% 13% 3.50% 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7% 7% 16% 1.13% 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9% 1% 36% 0.38% 9. JASA-JASA 9% 23% 26% 6.35% TOTAL 100% 100% 16.75%