Dokumen tersebut membahas tentang modernisasi dan komunikasi sesuai dengan perkembangan zaman. Modernisasi merupakan proses perubahan menuju sistem sosial, ekonomi, dan politik Barat pada abad ke-17 hingga 19, sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi antar pihak. Dokumen ini juga membahas tentang pengertian, syarat, perkembangan modernisasi, serta fungsi komunikasi."
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
modernisasi dan komunikasi
1. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Modernisasi menunjukkan kepada satu tipe perubahan sosial yang berasal dari revolusi
industri di Inggris (1760-1830) dan dari revolusi politik di Perancis (1789-1794). Ditinjau dari
sudut pandangan masyarakat industri di Barat, orang dapat membuat daftar ciri-ciri satu
masyarakat yang modern, tetapi tidaklah mutlak diperlukan bagi modernisasi. Proses
modernisasi tidaklah seragam atau universal, oleh karena dobrakan ekonomi dan politik yang
terjadi di Inggris dan Perancis pada akhir abad kedelapan belas telah menempatkan setiap Negara
lainya di dunia pada kedudukan yang relatif terbelakang. Dalam perspektif ini, perubahan
berlangsung lambat, berangsur-angsur dan terus-menerus serta merupakan sesuatu yang perlu
perencanaan dan pemikiran bagi masyarakat yang sedang berubah.
Setiap struktur sosial mempunyai corak diferensiasi dalam (internal differentiation) dan
suasana luar (external setting), perubahan dalam satu sektor tidak dapat terjadi tanpa
menimbulkan reperkusi di sektor lainnya, dan ini mempunyai relevansi yang khusus dalam studi
tentang modernisasi. Struktur social adalah suatu tatanan hierarki dari hubungan-hubungan social
dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas)
di dalam posisi social tertentu bedasarkan suatu system nilai dan norma yang berlaku pada suatu
masyarakat pada waktu tertentu (Salim, 2002). Struktur social pada dasarnya tidak sekedar
perubahan struktur, melainkan terjadi perubahan kemasyarakatan (social change). Dalam
struktur sosial dikenal status dan peran (Sunarto,2004).
Perubahan yang terjadi mencakup perubahan struktur ekonomi, perubahan struktur sosial,
perubahan struktur ideologi, perubahan struktur kultural/ struktur ideologi yang merupakan
refleksi dari dua struktur sebelumnya yang berjalan lambat.Karena bangunan ideologi selalu
berada di atas, tergantung pada dinamika yang bersifat struktural yang digerakkan oleh unsur
ekonomi yang bersifat materialistis. Setiap stuktur sosial memiliki ciri-ciri kekal yang bisa
membantu atau menghambat modernisasi masyarakatnya.
2. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
2
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna „berbagi‟ atau „menjadi milik
bersama‟ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi,
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Moderenisasi dan Komunikasi itu terjadi Sesuai dengan perkembangan zaman?
2. Bagaimanakah Peran Komunikasi Terhadap modernisasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui modernisasi dan komunikasi sesuai dengan perkembangan zaman,
2. Untuk mengetahui Peran Komunikasi Terhadap modernisasi.
3. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODERNISASI DAN KOMUNIKASI
1. MODERNISASI
Pengertian Modernisasi
Modernisasi mungkin merupakan persoalan menarik yang dewasa ini merupakan gejala
umum di dunia ini. Kebanyakan masyarakat di dunia dewasa ini terkait pada jaringan
modernisasi, baik yang baru memasukinya, maupun yang sedang meneruskan tradisi
modernisasi. Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada
tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan
Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke
negara-negara Eropa lainnya serta juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Menurut Wilbert E Moore modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah
pola-pola ekonomi dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Karakteristik
umum modernisasi yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek
sosio-demografis digambarkan dengan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses
unsur-unsur sosial ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah polapola baru melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek
kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang teratur, urbanisasi,
peningkatan pendapatan perkapita dan sebagainya.
Menurut Weiner dalam Sayogyo (1985) mengatakan bahwa para ahli ekonomi memandang
modernisasi terutama dalam pengertian “penerapan tehno-logi” oleh manusia untuk menguasai
sumber-sumber alam demi mencip-takan peningkatan nyata dalam pertumbuhan hasil penduduk
perkapita. Para ahli sosiologi dan antropologi sosial terutama berurusan dengan “proses differensiasi” yang menandai semua masyarakat modern. Dalam hal ini mereka mengamati
bermacam-macam differensiasi yang terjadi di tengah-tengah berbagai tatanan/struktur
masyarakat, begitu pekerjaan baru muncul, begitu lembaga pendidikan yang rumit dan baru
4. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
4
berkembang serta berbagai jenis komu-nitas baru tampil. Kalangan sarjana politik membahas
serangkaian hal-hal yang menghambat dalam modernisasi tetapi memusatkan perhatian terutama
pada masalah “pembinaan negara dan pemerintahan“ begitu modernisasi berlangsung.
Dalam teori Modernisasi Klasik, tradisi dianggap sebagai penghalang pembangunan, dalam
teori Modernisasi Baru, tradisi dipandang sebagai faktor positif pembangunan. Masyarakat
tradisional Indonesia pada dasarnya memiliki ciri yang dinamis, mengolah “resistensi” serbuan
budaya Barat sesuai dengan tantangan inetrnal dan kekuatan eksternal yang mempengaruhinya.
Hal ini sejalan dengan pandangan Michael R. Dove dalam kajiannya tentang Indonesia, bahwa
budaya tradisional merupakan sesuatu yang dinamis dan selalu mengalami perubahan, mampu
melakukan penyesuaian dengan baik terhadap kondisi lokal. Teori ini merumuskan implikasi
kebijakan pembangunan yang diperlukan untuk membangun Dunia Ketiga sebagai keterkaitan
antara negara berkembang dengan negara maju akan saling memberikan manfaat timbal balik,
khususnya bagi negara berkembang.
Teori Modernisasi, klasik maupun baru, melihat permasalahan pembangunan lebih banyak
dari sudut kepentingan Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syaratsyarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun
masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi yang
baik, jauh dari KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yang menjadi
sumber data bagi pemerintah.
d.
Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e.
Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
5. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
f.
5
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning).
Perkembangan Modernisasi
Menurut Cyril Black, masyarakat modern ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya
ilmu pengatahuan dan teknologi baru yang menambah kemampuan manusia dalam mengungkap
rahasia-rahasia dan perubahan-perubahan pada lingkungan alam. Modernisasi hanya dapat terjadi
jika terdapat suatu dorongan. Dorongan-dorongan itu menurut David McCleland adalah sebagai
berikut.
Pribadi yang memiliki need for achievement, yaitu
a. kebutuhan untuk berprestasi.
b. Perasaan tanggung jawab terhadap masyarakat
c. Memiliki modal yang cukup
d. Memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi
Menurut Alex Inkeles (1965), seorang sosiologi dari Universitas Harvard untuk mencapai
modernisasi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Bersedia menerima gagasan-gagasan baru dan melaksanakan cara-cara baru.
b. Sanggup membentuk atau mempunyai pendapat mengenai sejumlah persoalan yang tidak
hanya timbul di sekitarnya, tetapi juga di luarnya.
c. Peka terhadap waktu, serta lebih mementingkan masa kini dan masa mendatang daripada
masa lampau.
d. Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta menganggapnya sebagai sesuatu yang
wajar dalam hidup.
e. Kepercayaan terahadap keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Modernisasi Bukan Westernisasi
Westernisasi adalah sikap meniru dan menerapkan unsur kebudayaan Barat apa adanya
tanpa diseleksi. Berlangsungnya westernisasi melalui interaksi sosial yang berupa kontak sosial
langsung ataupun tidak langsung. Westernisasi dapat berlangsung terutama melalui media cetak
dan elektronik, seperti buku, majalah, televisi, video dan internet.
6. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
6
Westernisasi dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak, remaja ataupun
orang tua yang kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Westernisasi di
kalangan remaja berlangsung lebih intensif sebab pada usia itu, secara psikologis remaja sedang
dalam proses mencari nilai yang dianggap lebih baik.
Negara-negara Barat memang lebih maju, tetapi tidak semua kemajuan harus diserap atau
cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan berarti semua unsur budaya Barat ditolak untuk
berkembang di Indonesia, tetapi harus diseleksi dan disesuaikan dengan nilai-nilai kepribadian
bangsa Indonesia.
Kritik Terhadap Modernisasi
Kritik terhadap teori modernisasi menurut Jahi, Amri (1988) adalah bahwa asumsi-asumsi
yang dianut oleh model “tetesan ke bawah” ialah sebagai berikut :
(1) pembuatan keputusan terjadi pada tingkat individu,
(2) kegagalan terjadi karena kegagalan individu,
(3) keahlian identik dengan pendidikan formal dan kemampuan melakukan riset ilmiah,
(4) komunikasi satu arah,
(5) bias pro-inovasi, dan
(6) pendefinisian pembangunan oleh badan-badan dalam system sumber. Penelitian tentang
proyek-proyek pembangunan yang dilakukan belum lama ini menunjukkan bahwa :
a. Studi tentang kondisi sosial dan structural dimana individu-individu bekerja perlu dilakukan,
b. Nilai pengetahuan teknis asli setempat harus dihargai,
c. Peranan partisipasi dan umpan balik sangat berguna untuk mencegah hasil yang tidak
diharapkan dan negatif, dan
d. Redefinisi pembangunan seharusnya dilakukan oleh khalayak yang dituju dalam system
pemakai.
2. KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam
7. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
7
situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah
laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 :
13).
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari
seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa
komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan
makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi
itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310)
Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah :
a.
Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa
cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus
dipatuhi oleh karyawan.
b.
Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c.
Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan
sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu
merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan
emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d.
Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok
untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai
pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Komunikasi vertical
8. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
8
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau
komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
b. Komunikasi horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara
karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang
berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c. Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang
dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian
(Effendy, 2000 : 17).
Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral
(menyisi).Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a.
Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau
organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini
memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
b.
Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok
atau
organisasi
digunakan
untuk
memberikan
umpan
balik
kepada
atasan,
menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalahmasalah yang ada. Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara
kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat
yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 : 314315).
B. PERANAN KOMUNIKASI DALAM MODERNISASI
Menurut McClelland dalam Nasution, Zulkarimen (1992) analisa yang paling orisinal dan
provokatif adalah komentarnya yang berhubungan langsung dengan masalah komunikasi, yakni
9. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
9
perihal pentingnya opini pablik bagi pemba-ngunan.Dalam pembangunan ekonomi, kekuatan
yang merangkum masyarakat adalah bergerak dari tradisi yang melembaga, ke opini publik yang
dapat mengakomodir perubahan, dan hubungan interpersonal yang spesifik serta fungsional.
Inkeles dan Smith dalam Jahi, Amri (1988) berpendapat bahwa komunikasi massa,
pendidikan massa, dan industrialisasi merupakan beberapa cara sosialisasi yang paling
penting.Menurut lerner (1958), Pye (1963), Schramm (1964) dalam Jahi, Amri (1988)
mengatakan bahwa komunikasi pembangunan juga menggunakan “tetesan ke bawah”. Menurut
model ini, informasi dan pengaruh mengalir dalam satu arah, dari pengirim ke penerima. Sifat ini
menyebabkan pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan dari “atas ke bawah” , “pipa” ,
atau “pusat dan daerah” (Fett dan Schneider,1973; Galtung , 1971; Thiesenhusen, 1978) dalam
Jahi, Amri (1988).
Dari berbagai ulasan yang dikemukakan, terdapat beberapa peran komunikasi dalam
modernisasi, yakni :
a.
Komunikasi persuasif akan mempengaruhi perubahan nilai-nilai, sikap mental,
perilaku, kepribadian yang kreatif, motifasi untuk berprestasi yang sangat mendukung
terwujudnya modernisasi. Komunikasi persuasif akan mempengaruhi nilai budaya
untuk berorientasi ke masa depan, sehingga setiap individu akan mempunyai motivasi
untuk berkarya, berinovasi, bersikap hemat untuk menabung, disiplin, yang sangat
berperan dalam modernisasi. Komu-nikasi persuasif akan mempengaruhi masyarakat
untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan maupun di luar proyek pembangunan.
Misalnya : Proyek penghijauan, perbaikan jalan desa, perbaikan saluran air, dsb.
b.
Komunikasi Interaktif dalam bidang pendidikan formal dan non formal sangat berperan
dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk dapat ber-karya, disiplin,
bertanggung-jawab, berprestasi dan berkualitas merupakan factor yang sangat penting
dalam modernisasi. Demikian pula komunikasi in-teraktif dalam pengasuhan di rumah
tangga sangat menentukan keberhasilan generasi penerus dalam melaksanakan
program-program pembangunan mi-salnya : melalui bacaan ceritera anak-anak yang
berorientasi “N Ach”, yang biasanya dibaca pada waktu di luar jam sekolah.
Komunikasi
Interaktif
yang
memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
10. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
10
perdesaan sehingga pro-gram-program pembangunan akan bermanfaat pula bagi
masyarakat per-desaan, tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan pembuat kebijakan.
c.
Komunikasi melalui media massa sangat berperan dalam meningkatkan Ilmu
pengetahuan dan tehnologi terhadap masyarakat untuk terwujudnya moder-nisasi.
Komunikasi persuasif akan mempengaruhi para petani produsen untuk meningkatkan
usaha taninya kearah agribisnis dan agrobisnis sehingga subtitusi impor meningkat, hal
tersebut harus disertai pula kebijakan yang menguntungkan bagi petani sebagai
perangsang untuk berproduksi, dengan demikian sangat mendukung modernisasi.
Peranan
komunikasi
tersebut
di
harapkan
akan
menimbulkan
perubahan
yang
menguntungkan di berbagai bidang kehidupan : demografi, system stra-tifikasi, pemerintahan,
pendidikan, system keluarga, nilai, sikap serta kepriba-dian yang sangat penting bagi proses
modernisasi di Indonesia.
11. KELOMPOK VII (FIS, P. Antropologi)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe
sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika
Utara pada abad ke-17 sampai 19.
Modernisasi pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syaratsyarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah.
b. Sistem administrasi negara yang baik
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat.
d. Penciptaan iklim yang favorable (kondusif)
e. Kedisiplinan yang tinggi
f.
Sentralisasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam
situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah
laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Komunikasi vertical
b. Komunikasi horizontal
c. Komunikasi diagonal