2. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
UTAMA PEMBANGUNAN DAERAH
A. LAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI:
1. Praktik-praktik KKN masih marak;
2. Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan legislatif dan
PILKADA cenderung menurun.
B. KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA
1. Masih tingginya AKB, AKI dan kondisi rawan gizi;
2.Tingginya Angka Putus Sekolah pada jenjang SMP/MTs;
C. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Rendahnya Investasi (PMA/PMDN)
2. Rendahnya output manufaktur
3. Rendahnya Pendapatan Perkapita
4. Rendahnya Nilai Eksport
2
3. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
UTAMA PEMBANGUNAN DAERAH
D. KUALITAS PENGELOLAAN SDA & LH
1. Rendahnya rehabilitasi lahan luar hutan
2. Praktik illegal logging dan illegal fishing masih marak;
3. Adanya inkonsistensi dalam penerapan regulasi
4. Kurangnya aparat hukum di bidang kehutanan dan perikanan
E. KESEJAHTERAAN SOSIAL
1. Relatif tingginya persentase penduduk miskin
2. Relatif rendahnya pelayanan sosial kepada kelompok
penduduk LANSIA.
3. Belum maksimalnya penanganan masalah sosial
3
4. CAPAIAN INDIKATOR
Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
66,46 66,08 65,44
62,76 63,88
30,00 58,79 58,64
54,92
50,51 51,30
20,00
10,00
0,00
2004 2005 2006 2007 2008
Nasional Sulteng Trend Nasional Trend Sulteng
Indikator I
5. ANALISIS RELEVANSI DAN EFEKTIFITAS
INDIKATOR PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI
1. Penanganan kasus korupsi belum efektif: banyak temuan kasus
korupsi, namun penanganan kasusnya bermasalah);
2. Pelayanan satu atap belum efektif: belum didukung oleh
infrastruktur sistem dan perangkat kerja yang memadai (manual
mutu, SOP, kompentensi belum memadai);
3. Partisipasi politik masyarakat menurun, karena munculnya distrust
atas praktik-praktik penyelenggaraan pemilu (pemilihan anggota
legislatif dan kepala daerah).
6. CAPAIAN INDIKATOR
Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia
6
Indikator II
7. ANALISIS RELEVANSI DAN EFEKTIFITAS
INDIKATOR KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
1. Upaya meningkatkan rata-rata Nilai Akhir SMA/MA
belum efektif: karena rendahnya kualitas pembelajaran
dan kurang pengayaan materi untuk menuntaskan
materi;
2. Upaya mengurangi Angka Putus Sekolah SMP/MTs
belum efektif: keterbatasan dan akses layanan
pendidikan rendah;
3. Upaya menekan AKB & AKI belum efektif: keterbatasan
tenaga kesehatan, keterbatasan sarana dan prasarana
serta akses kesehatan;
8. CAPAIAN INDIKATOR
Tingkat Pembangunan Ekonomi
80,00
70,00
60,00
Capaian Indikator Outcomes
56,23
50,00 48,24
Sulteng
40,00 Nasional
36,01 41,79 34,45
Trend Sulteng
30,00
19,64 21,89 Trend Nasional
26,01
20,00
24,27
10,00
12,26
0,00
2004 2005 2006 2007 2008
8
Indikator III
9. ANALISIS RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS
INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI
Upaya Meningkatan persentase ekspor terhadap
PDB/PDRB; persentase output manufaktur; dan
investasi belum efektif, karena: a) menurunnya kualitas
sarana dan prasarana jalan dan jembatan, kualitas
konstruksi belum optimal, pembebanan yang
berlebihan, bencana alam dan belum terbukanya jalan
ke beberapa lokasi kantong-kantong produksi,
pedesaan dan wilayah terpencil; b) keterbatasan energi
dan ketenagalistrikan, dan belum adanya penerapan
energi terbarukan; c) kesenjangan pembangunan
antarwilayah kabupaten dan kota, dan kesenjangan
pembangunan antara kota – desa;
10. CAPAIAN INDIKATOR
PENGELOLAAN SDA & LH
Analisis Relevansi dan Efektivitas
Pengelolaan SDA dan LH
10
Indikator IV
12. ANALISIS RELEVANSI DAN EFEKTIFITAS
INDIKATOR KESEJAHTERAAN SOSIAL
Upaya pengentasan penduduk dari kemiskinan sudah
cukup relevan, tetapi belum efektif.
Pengurangan angka pengangguran terbuka sudah
relevan dan cukup efektif.
Persentase Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Anak
belum relevan tetapi cukup efektif.
Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut
usia belum cukup relevan dan tidak efektif.
Persentase Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial belum
efektif dan tidak efektif.
13. INDIKATOR SPESIFIK DAN MENONJOL
A. INDIKATOR PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI
1. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
2. GDI & GDM
B. INDIKATOR KUALITAS SDM
1. Tenaga kesehatan
2. Keluarga berencana
3. Gizi buruk
4. Angka putus sekolah SMP/MTs
14. INDIKATOR SPESIFIK DAN MENONJOL
A. INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Infrastruktur (transpotasi)
2. Kecukupan energi listrik
3. Investasi (PMA dan PMDN)
B. INDIKATOR PENGELOLAAN SDA & LH
Tidak diperoleh indikator yang spesifik dan menonjol
karena minimnya informasi yang terkait dengan
pengelolaan SDA & LH (terutama sumberdaya laut).
C. INDIKATOR KESWEJAHTERAAN SOSIAL
1. Persentase penduduk miskin
2. Pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia
14
15. KESIMPULAN
Capaian tujuan/sasaran pembangunan
daerah dianggap telah relevan, akan tetapi
belum cukup efektif untuk mencapai tujuan/
sasaran pembangunan nasional