2. KASUS
• Sebuah Sekolah Menengah di Indonesia hendak
membangun Sistem Informasi terintegrasi untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar. Dengan
mengasumsikan proses transaksi yang sederhana
dan jumlah siswanya cukup tinggi, maka Tim
Pembangun Sistem memilih metodologi SDLC
(System Development Life Cycle). Berikutnya Tim
Pengembang menghadapi kesulitan untuk
memilih pendekatan dalam metodologi SDLC: 1.
Waterfall atau 2. Rapid Aplication Development
(RAD)
3. Apa itu SDLC ?
• Systems Development Life Cycle, atau SDLC (Daur hidup
pengembangan sistem) adalah proses yang digunakan oleh
analis sistem untuk menggembangkan sistem
informasi, mulai dari penentuan kebutuhan, serta model
dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan
sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada
sistem komputer atau informasi.
• SDLC adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh
analis sistem dan programer dalam membangun sistem
informasi. Metode SDLC ini seringkali dinamakan juga
sebagai proses pemecahan masalah.
4. TAHAPAN SDLC
secara garis besar, SDLC terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
1.Analysis, tujuannya:
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya
2. Design, tujuannya:
untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
3. Implementation, tujuannya:
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau
dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
5. Langkah-langkah dalam SDLC
1. Studi kelayakan.
2. Analisis
3. Desain.
4. Pengembangan.
5. Pengujian.
6. Implementasi.
7. Perawatan.
6. Perbedaan Metodologi RAD &
Metodologi Waterfall
Model Metodologi Waterfall Model Metodologi RAD
• Dalam metode ini • Model Rapid Aplication
Development merupakan
membutuhkan pendekatan model inkremental dari proses
sistematis dan squencial pengembangan perangkat
dalam pengembangan lunak yang menekankan pada
sedikitnya siklus
peranglkat lunak, dimulai pengembangan. Tujuan utama
dari tingkat sistem dan model ini adalah
kemajuan melalui menyelesaikan suatu proyek
per bagian, sehingga proses
analisis, desain, coding, testi perencanaannya pun per
g dan pemeliharaan bagian (walaupun pada
awalnya melakukan
perencanaan secara global) .
8. Metodologi Waterfall
Kelebihan dari metode Kekurangan dari
WaterFall : metode Waterfall :
• Metode ini masih lebih baik • Pada kenyataannya, jarang
mengikuti urutan sekuensial seperti
digunakan walaupun sudah pada teori. Iiterasi sering terjadi
menyebabkan masalah baru.
tergolong kuno, daripada • Sulit bagi pelanggan untuk
menggunakan pendekatan menentukan semua kebutuhan
secara eksplisit.
asal-asalan. Selain
• Pelanggan harus sabar, karena
itu, metode ini juga masih pembuatan perangkat lunak akan
masuk akal jika kebutuhan dimulai ketika tahap desain sudah
selesai. Sedangkan pada tahap
sudah diketahui dengan sebelum desain bisa memakan
waktu yang lama.
baik. • Kesalahan di awal tahap berakibat
sangat fatal pada tahap berikutnya.
10. Metodologi RAD
Kelebihan : Kekurangan :
• RAD memang lebih cepat • Tidak semua project bisa dipecah
(dimodularisasi), sehingga belum
dari Waterfall. jika tentu RAD dipakai pada semua
proyek.
kebutuhan dan batasan • Karena project dipecah menjadi
project sudah diketahui beberapa bagian, maka dibutuhkan
banyak orang untuk membentuk
dengan baik. Juga jika suatu tim yang mengerjakan tiap
proyek memungkinkan bagian tersebut.
untuk dimodularisasi. • Membutuhkan komitmen antara
pengemang dengan pelanggan.
• Karena dibuat dengan reuse
komponen-komponen yang sudah
ada, fasilitas-fasilitas pada tiap
komponen belum tentu digunakan
seluruhnya oleh program yang me-
reuse-nya sehingga kualitas
program bisa menurun.
11. Pada Sekolah Menengah Sebaiknya
memilih Pendekatan yang mana???
Dengan mengasumsikan proses transaksi yang
sederhana dan jumlah siswanya cukup
tinggi, maka Tim Pembangun Sistem sebaiknya
memilih pendekatan dalam metodologi SDLC
WATERFALL
12. ALASAN MEMILIH METODOLOGI
WATERFALL
• Pengaplikasian menggunakan model ini mudah,
• Dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan
benar di awal project, maka SE dapat berjalan
dengan baik dan tanpa masalah.
• problem pada kebutuhan sistem di awal project
lebih ekonomis dalam hal uang (lebih
murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih
sedikit jika dibandingkan problem yang muncul
pada tahap-tahap selanjutnya.