SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
E-PROCUREMENT
Kelompok 9
Ayu Ismoyo Sofiana I0113021
Briberliant Kurnia I0113026
Diana Dellariam Bayu I0113034
Diar Kurnia Sari I0113035
Dina Atika Sari I0113036
Skema E-Procurement
Pengertian E-Procurement
 Proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya
dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet
dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan
informasi yang meliputi pelelangan umum, pra-kualifikasi
dan sourcing secara elektronik dengan menggunakan
modul berbasis website
Manfaat E-Procurement
 Mempermudah proses pengadaan barang/jasa
 Menghemat biaya administrasi pengadaan, biaya
penggunaan bahan habis pakai, waktu dan beban kerja tambahan
yang berhubungan dengan pekerjaan tulis-menulis
 Mempercepat proses pengadaan barang/jasa, e-
procurement dengan tingkat kemajuan pekerjaan menjadi sifat
inti mengefisienkan proses pengadaan barang/jasa dan
menghindari kemacetan yang umum terjadi dalam proses ini.
 Produk barang/jasa yang lebih kompetitif dengan
semakin banyaknya peserta yang mendaftarkan diri
mengikuti pelelangan;
 Meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
 Mengurangi tingkat kesalahan pemesanan.
Komponen dari E-Procurement
 Perangkat Keras/ Hardware merupakan seperangkat alat keras yang
digunakan untuk mendukung e-procurement itu sendiri, contoh: komputer.
 Perangkat Lunak/ Software, berupa software yang berfungsi
sebagai sistem yang menjalankan e-procurement, contoh: ERP.
 Sumber Daya Manusia/ Brainware berfungsi sebagai
operator yang menjalankan sistem e-procurement itu sendiri.
 Pengguna/ User berperan penting pada komponen e-procurement,
karena tanpa adanya user sistem ini tidak dapat berjalan dengan sempurna.
 Kebijakan/ Policy, mengatur sistem yang sedang berjalan dan memberi
kebijakan sehingga e-procurement dapat berjalan dengan baik.
 Pemerintah/ Governance, aturan dari pemerintah yang menjadi acuan
pembuatan maupun berjalanya e-procurement.
 Bisnis Proses, proses bisnis yang terdapat pada suatu perusahaan
tertentu dimana proses bisnis ini yang akan menjadi dasar e-procurement
sendiri.
 Infrastruktur Perusahaan, insfrastruktur yang berada dalam
perusahaan dimana infrastruktur tersebut salling berintegrasi untuk
mencapai tujuan dalam perusahaan itu sendiri.
Prinsip-prinsip E-Procurement
 Transparan, bersifat terbuka bagi Penyedia Barang/Jasa yang berminat
dan mampu tanpa diskriminasi.
 Adil, tidak diskriminatif dalam memberikan perlakuan bagi semua calon
Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan
kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun.
 Bertanggung jawab, mencapai sasaran baik fisik, kualitas, kegunaan,
maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan usaha sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kebijakan serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa.
 Efektif, sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pihak terkait.
 Efisien, menggunakan dana, daya, dan fasilitas secara optimum untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan biaya yang wajar dan tepat
pada waktunya.
 Kehati-hatian, senantiasa memperhatikan terhadap informasi, tindakan,
atau bentuk apapun sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kerugian
material dan imaterial selama proses pengadaan, proses pelaksanaan
pekerjaan, dan paska pelaksanaan pekerjaan.
 Kemandirian, pengadaan barang/jasa dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
 Integritas, pelaksana pengadaan barang/jasa harus berkomitmen penuh
untuk memenuhi etika pengadaan.
 Good Corporate Governance, memenuhi prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Cor-porate Governance).
Masalah yang sering dihadapi dalam e-procurement
 Keharusan memilih harga terendah akibatnya lembaga
pemerintah justru berpotensi menerima barang/jasa yang
tidak sesuai standar.
 Pengadaan barang/jasa yang bersifat sulit diukur (intangible)
seperti biaya konsultasi, belanja perangkat lunak (software/
aplikasi), berpotensi menimbulkan dugaan korupsi dari lembaga
penyidik/ anti korupsi seperti BPK, KPK, Polisi dan Kejaksaan.
 Besarnya sorotan publik (masyarakat dan lembaga penyidik)
dan makin banyaknya peserta lelang, menimbulkan efek
keengganan untuk menggunakan anggaran lelang
 Belum adanya peraturan hukum yang memayungi proses e-
procurement.
 Rendahnya komitmen pemimpin lembaga pemerintah untuk
mengadakan barang/jasa secara transparan baik secara
konvensional atau elektronik.
Strategi yang di perlukan untuk mengintegrasikan
E-Procurement dalam proses bisnis perusahaan
 Membeli dari manufaktur, penjual grosir, maupun pengecer
dari katalog- katalog mereka dan memungkinkan negosiasi.
 Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual
atau membeli di mal-mal industri.
 Membeli dari katalog pembeli internal dimana perusahaan
menyetujui katalog-katalog vendor mencakup kesepakatan
harga.
 Mengadakan penawaran tender dari sistem dimana suppliers
bersaing dengan yang lainnya (untuk pembelian jumlah besar).
 Membeli dari situs pelelangan umum dimana organisasi
berpatisipasi sebagai salah satu pembeli.
 Bergabung dengan grup sistem pembelian dimana permintaan
partisipan dikumpulkan, menciptakan jumlah besar. Kemudian
grup menegosiasikan harga atau menginisiasikan sebuah
proses tender
 Berkolaborasi dengan para supplier untuk berbagi informasi
tentang penjualan dan persediaan untuk mengurangi
persediaan dan stock-out dan mempertinggi ketepatan waktu
pengiriman.
Contoh perusahaan yang menggunakan
e-procurement
E-Procurement PLN (eProc) sebagai salah satu aplikasi yang
merupakan implementasi dari IT Governance yang mendukung
GCG. Terwujudnya aplikasi tersebut merupakan hasil kebijakan
Manajemen PT. PLN (Persero) tahun 2000 terkait dengan
Informasi Stok Material PLN, Penyusunan HPS, dan Monitoring
Pergerakan Material. Sedangkan hasil Amanat RUPS tahun
2003 menetapkan agar PLN mengoptimalkan eProc yang sudah
dikembangkan untuk tercapainya harga pembelian yang optimal
dan tercapainya inventoru PLN yang efisien.
 Proses pengadaan secara manual mengakibatkan sulitnya
informasi mengenai harga satuan khusus di internal PLN,
perlakuan yang tidak sama kepada Calon Penyedia Barang/Jasa
(CPBJ), dan lemahnya pertanggung jawaban terhadap proses
pegadaan sehingga mengakibatkan resiko di kemudian hari.
Terkait tidak adanya informasi stok barang di gudang,
mengakibatkan sulitnya mencapai sasaran stok optimal.
 Aplikasi eProc mampu membawa manfaat bagi Perusahaan
yakni adanya standardisasi proses pengadaan, terwujudnya
transparansi dan efisiensi pengadaan yang lebih baik,
tersedianya informasi harga satuan khusus di internal PLN, serta
mendukung pertanggung-jawaban proses pengadaan. Beberapa
kendala dalam implementasi eProc dapat teratasi dengan
adanya komitmen pada seluruh jajaran manajemen dan
pelaksana pengadaan untuk menggunakan eProc
sebagai sarana proses pengadaan barang/jasa di PLN, dan
melakukan sosialisasi secara bertahap serta melakukan
penyederhanaan proses pengadaan, memanfaatkan teknologi
dan pengembangan aplikasi yang bersifat fleksibel.
Perbedaan E-Procurement dan
Konvesional
E-Procurement:
 Pengadaan yang dilaksanakan secara elektronik
 Lembaga Penyelenggaraan bernama Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE)
 pendaftaran dilakukan secara online saja
 pengumuman lelang melalui website LPSE yang telah di
informasikan ke khalayak umum
 Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dilakukam secara online
 Pemasukan dokumen disediakan di sebuah aplikasi khusus yang
akan menggabungkan seluruh file yang akan dikirim sekaligus
melakukan enskripsi data agar aman dari “kejahilan” dunia
maya. Aplikasi ini dibuat oleh Lembaga Sandi Negara
 Seluruh file yang telah dikirimkan oleh peserta, hanya dapat
dibuka pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada saat
pembukaan dokumen pembukaan filenya juga tidak bisa
menggunakan aplikasi sembarangan, melainkan juga harus
menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Lembaga Sandi Negara
 Proses evaluasi panitia melihat layar komputer atau layar LCD
Projector
 pengumuman pemenang dapat dilihat pada website LPSE serta
seluruh peserta akan dikirimi email secara resmi yang berisi
pengumuman pemenang
 e-procurement hanya melaksanakan 1(satu) tahap saja, yaitu
sanggah awal. Sanggahan hanya dapat dilakukan oleh
perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran
Perbedaan E-Procurement dan
Konvesional
Konvensional:
 tender manual yaitu pengadaan secara langsung atau tatap
muka dan dilaksanakan dalam suatu tempat dan semua
administrasi yang dilaksanakan dengan langsung antara pihak
panitia dan pihak penyedia barang/jasa (kontak langsung)
 penyelenggara adalah Panitia Pengadaan/ Pelelangan.
 Dalam sistem manual, panitia harus menyiapkan meja dan kursi
khusus untuk menerima pendaftar, juga harus ada orang yang
menjaga untuk menerima pendaftar, serta menyiapkan
formulir pendaftaran untuk diisi oleh calon penyedia
barang/jasa. Dari sisi penyedia barang/jasa juga harus
menyiapkan fotokopi SIUP dan membawa aslinya, juga
menyiapkan surat kuasa yang bermaterai kalau yang
mendaftar bukan direktur atau yang berada di dalam akte,
dan persyaratan lainnya.
 Pengumuman lewat media surat kabar Nasional/lokal yang
mempunyai daerah jangkauan pemasaran yang luas
 pembukaan dokumen wajib disaksikan oleh semua peserta atau
Penyedia jasa dan dilaksanakan dalam suatu tempat atau /aula
pertemuan (akibat banyaknya paket dan peserta)
 ketua panitia akan membuat surat resmi yang ditujukan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berisi
permintaan penetapan pemenang dan 2 (dua) cadangan.
Setelah itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga akan
mengeluarkan surat resmi menjawab surat dari ketua panitia
yang berisi penetapan pemenang
 pengumuman dipasang pada papan pengumuman di Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing.
Kesimpulan
 E-procurement sangat berguna dalam proses bisnis untuk
mengurangi permasalahan-permasalahan dalam proses
pengadaan barang/jasa, namun e-procurement membutuhkan
investasi yang cukup besar.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringanRizky Akbar
 
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdfRahmadFauzan6
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanBrigita Haryani
 
8 metode activity on node
8  metode activity on node8  metode activity on node
8 metode activity on nodeSimon Patabang
 
Procurement Management. tugas d3
Procurement Management. tugas d3Procurement Management. tugas d3
Procurement Management. tugas d3Laduni Astronomi
 
Makalah Implementasi ERP Indofood
Makalah Implementasi ERP IndofoodMakalah Implementasi ERP Indofood
Makalah Implementasi ERP IndofoodAnisa Osariana
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisINDAHMAWARNI1
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaJudianto Nugroho
 
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi   Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi Indri Sukmawati Rahayu
 

What's hot (20)

Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
E scm(2)
E scm(2)E scm(2)
E scm(2)
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
Model sistem umum perusahaan
Model sistem umum perusahaanModel sistem umum perusahaan
Model sistem umum perusahaan
 
E-PROCURMENT
E-PROCURMENTE-PROCURMENT
E-PROCURMENT
 
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
8 metode activity on node
8  metode activity on node8  metode activity on node
8 metode activity on node
 
Laporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasiLaporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasi
 
Procurement Management. tugas d3
Procurement Management. tugas d3Procurement Management. tugas d3
Procurement Management. tugas d3
 
Makalah Implementasi ERP Indofood
Makalah Implementasi ERP IndofoodMakalah Implementasi ERP Indofood
Makalah Implementasi ERP Indofood
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi   Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
 

Similar to E procurement

Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)Putri Dewi Prasetianingrum
 
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...Agnes Yulita Putri Aji
 
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)AlifianWisnu
 
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017RakaKhevrianur
 
Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Handy Pras
 
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...fitrikameliyah
 
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingPerbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingKanaidi ken
 
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Khalid Mustafa
 
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017khairul anwar
 
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...RIQQAHNABILLA
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Ninda
Tugas Sistem Informasi Manajemen NindaTugas Sistem Informasi Manajemen Ninda
Tugas Sistem Informasi Manajemen NindaNinda Intan Pratiwi
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTS
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTSTugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTS
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTSNinda Intan Pratiwi
 
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfKajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfRiskiSyandriPratama
 
MF445_10_194908.ppt
MF445_10_194908.pptMF445_10_194908.ppt
MF445_10_194908.pptHENRYSIMBAR
 

Similar to E procurement (20)

Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 3 manajemen kontruksi (e-Procurement)
 
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
 
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)
Kelompok 5 manajemen kontruksi (e-Procurement)
 
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
Sim, rahadian khevrianur, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
 
Peranan katalog
Peranan katalogPeranan katalog
Peranan katalog
 
Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4
 
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...
2, sim, fitri kameliyah, hapzi ali, sistem informasi manajemen, mercu buana u...
 
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingPerbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
 
Tugas barang dan jasa
Tugas barang dan jasaTugas barang dan jasa
Tugas barang dan jasa
 
Tugas barang dan jasa
Tugas barang dan jasaTugas barang dan jasa
Tugas barang dan jasa
 
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
 
E katalog
E katalogE katalog
E katalog
 
Tugas e business (E-Procurement)
Tugas e business (E-Procurement)Tugas e business (E-Procurement)
Tugas e business (E-Procurement)
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
 
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Ninda
Tugas Sistem Informasi Manajemen NindaTugas Sistem Informasi Manajemen Ninda
Tugas Sistem Informasi Manajemen Ninda
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTS
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTSTugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTS
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Sebelum UTS
 
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfKajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
 
MF445_10_194908.ppt
MF445_10_194908.pptMF445_10_194908.ppt
MF445_10_194908.ppt
 

Recently uploaded

Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7ssuser13ac8a
 
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehat
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehatPKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehat
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehatmujib71
 
computational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxcomputational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxanitapratiwi0724
 
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfAsistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfdewiqu
 
Training UPS Tescom update 09072023.pptx
Training UPS Tescom update 09072023.pptxTraining UPS Tescom update 09072023.pptx
Training UPS Tescom update 09072023.pptxcontrolcenteristana
 
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan GedungPresentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedungssuser13ac8a
 

Recently uploaded (6)

Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
 
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehat
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehatPKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehat
PKLH KELAS III BAB 4 DAN 5. perilaku hidup sehat
 
computational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxcomputational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptx
 
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfAsistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
 
Training UPS Tescom update 09072023.pptx
Training UPS Tescom update 09072023.pptxTraining UPS Tescom update 09072023.pptx
Training UPS Tescom update 09072023.pptx
 
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan GedungPresentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
 

E procurement

  • 1. E-PROCUREMENT Kelompok 9 Ayu Ismoyo Sofiana I0113021 Briberliant Kurnia I0113026 Diana Dellariam Bayu I0113034 Diar Kurnia Sari I0113035 Dina Atika Sari I0113036
  • 3. Pengertian E-Procurement  Proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum, pra-kualifikasi dan sourcing secara elektronik dengan menggunakan modul berbasis website
  • 4. Manfaat E-Procurement  Mempermudah proses pengadaan barang/jasa  Menghemat biaya administrasi pengadaan, biaya penggunaan bahan habis pakai, waktu dan beban kerja tambahan yang berhubungan dengan pekerjaan tulis-menulis  Mempercepat proses pengadaan barang/jasa, e- procurement dengan tingkat kemajuan pekerjaan menjadi sifat inti mengefisienkan proses pengadaan barang/jasa dan menghindari kemacetan yang umum terjadi dalam proses ini.
  • 5.  Produk barang/jasa yang lebih kompetitif dengan semakin banyaknya peserta yang mendaftarkan diri mengikuti pelelangan;  Meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.  Mengurangi tingkat kesalahan pemesanan.
  • 6. Komponen dari E-Procurement  Perangkat Keras/ Hardware merupakan seperangkat alat keras yang digunakan untuk mendukung e-procurement itu sendiri, contoh: komputer.  Perangkat Lunak/ Software, berupa software yang berfungsi sebagai sistem yang menjalankan e-procurement, contoh: ERP.  Sumber Daya Manusia/ Brainware berfungsi sebagai operator yang menjalankan sistem e-procurement itu sendiri.
  • 7.  Pengguna/ User berperan penting pada komponen e-procurement, karena tanpa adanya user sistem ini tidak dapat berjalan dengan sempurna.  Kebijakan/ Policy, mengatur sistem yang sedang berjalan dan memberi kebijakan sehingga e-procurement dapat berjalan dengan baik.  Pemerintah/ Governance, aturan dari pemerintah yang menjadi acuan pembuatan maupun berjalanya e-procurement.
  • 8.  Bisnis Proses, proses bisnis yang terdapat pada suatu perusahaan tertentu dimana proses bisnis ini yang akan menjadi dasar e-procurement sendiri.  Infrastruktur Perusahaan, insfrastruktur yang berada dalam perusahaan dimana infrastruktur tersebut salling berintegrasi untuk mencapai tujuan dalam perusahaan itu sendiri.
  • 9. Prinsip-prinsip E-Procurement  Transparan, bersifat terbuka bagi Penyedia Barang/Jasa yang berminat dan mampu tanpa diskriminasi.  Adil, tidak diskriminatif dalam memberikan perlakuan bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun.  Bertanggung jawab, mencapai sasaran baik fisik, kualitas, kegunaan, maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan usaha sesuai dengan prinsip- prinsip dan kebijakan serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.  Efektif, sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pihak terkait.
  • 10.  Efisien, menggunakan dana, daya, dan fasilitas secara optimum untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan biaya yang wajar dan tepat pada waktunya.  Kehati-hatian, senantiasa memperhatikan terhadap informasi, tindakan, atau bentuk apapun sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kerugian material dan imaterial selama proses pengadaan, proses pelaksanaan pekerjaan, dan paska pelaksanaan pekerjaan.  Kemandirian, pengadaan barang/jasa dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
  • 11.  Integritas, pelaksana pengadaan barang/jasa harus berkomitmen penuh untuk memenuhi etika pengadaan.  Good Corporate Governance, memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Cor-porate Governance).
  • 12. Masalah yang sering dihadapi dalam e-procurement  Keharusan memilih harga terendah akibatnya lembaga pemerintah justru berpotensi menerima barang/jasa yang tidak sesuai standar.  Pengadaan barang/jasa yang bersifat sulit diukur (intangible) seperti biaya konsultasi, belanja perangkat lunak (software/ aplikasi), berpotensi menimbulkan dugaan korupsi dari lembaga penyidik/ anti korupsi seperti BPK, KPK, Polisi dan Kejaksaan.
  • 13.  Besarnya sorotan publik (masyarakat dan lembaga penyidik) dan makin banyaknya peserta lelang, menimbulkan efek keengganan untuk menggunakan anggaran lelang  Belum adanya peraturan hukum yang memayungi proses e- procurement.  Rendahnya komitmen pemimpin lembaga pemerintah untuk mengadakan barang/jasa secara transparan baik secara konvensional atau elektronik.
  • 14. Strategi yang di perlukan untuk mengintegrasikan E-Procurement dalam proses bisnis perusahaan  Membeli dari manufaktur, penjual grosir, maupun pengecer dari katalog- katalog mereka dan memungkinkan negosiasi.  Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli di mal-mal industri.  Membeli dari katalog pembeli internal dimana perusahaan menyetujui katalog-katalog vendor mencakup kesepakatan harga.  Mengadakan penawaran tender dari sistem dimana suppliers bersaing dengan yang lainnya (untuk pembelian jumlah besar).
  • 15.  Membeli dari situs pelelangan umum dimana organisasi berpatisipasi sebagai salah satu pembeli.  Bergabung dengan grup sistem pembelian dimana permintaan partisipan dikumpulkan, menciptakan jumlah besar. Kemudian grup menegosiasikan harga atau menginisiasikan sebuah proses tender  Berkolaborasi dengan para supplier untuk berbagi informasi tentang penjualan dan persediaan untuk mengurangi persediaan dan stock-out dan mempertinggi ketepatan waktu pengiriman.
  • 16. Contoh perusahaan yang menggunakan e-procurement E-Procurement PLN (eProc) sebagai salah satu aplikasi yang merupakan implementasi dari IT Governance yang mendukung GCG. Terwujudnya aplikasi tersebut merupakan hasil kebijakan Manajemen PT. PLN (Persero) tahun 2000 terkait dengan Informasi Stok Material PLN, Penyusunan HPS, dan Monitoring Pergerakan Material. Sedangkan hasil Amanat RUPS tahun 2003 menetapkan agar PLN mengoptimalkan eProc yang sudah dikembangkan untuk tercapainya harga pembelian yang optimal dan tercapainya inventoru PLN yang efisien.
  • 17.  Proses pengadaan secara manual mengakibatkan sulitnya informasi mengenai harga satuan khusus di internal PLN, perlakuan yang tidak sama kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (CPBJ), dan lemahnya pertanggung jawaban terhadap proses pegadaan sehingga mengakibatkan resiko di kemudian hari. Terkait tidak adanya informasi stok barang di gudang, mengakibatkan sulitnya mencapai sasaran stok optimal.
  • 18.  Aplikasi eProc mampu membawa manfaat bagi Perusahaan yakni adanya standardisasi proses pengadaan, terwujudnya transparansi dan efisiensi pengadaan yang lebih baik, tersedianya informasi harga satuan khusus di internal PLN, serta mendukung pertanggung-jawaban proses pengadaan. Beberapa kendala dalam implementasi eProc dapat teratasi dengan adanya komitmen pada seluruh jajaran manajemen dan pelaksana pengadaan untuk menggunakan eProc sebagai sarana proses pengadaan barang/jasa di PLN, dan melakukan sosialisasi secara bertahap serta melakukan penyederhanaan proses pengadaan, memanfaatkan teknologi dan pengembangan aplikasi yang bersifat fleksibel.
  • 19. Perbedaan E-Procurement dan Konvesional E-Procurement:  Pengadaan yang dilaksanakan secara elektronik  Lembaga Penyelenggaraan bernama Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)  pendaftaran dilakukan secara online saja  pengumuman lelang melalui website LPSE yang telah di informasikan ke khalayak umum
  • 20.  Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dilakukam secara online  Pemasukan dokumen disediakan di sebuah aplikasi khusus yang akan menggabungkan seluruh file yang akan dikirim sekaligus melakukan enskripsi data agar aman dari “kejahilan” dunia maya. Aplikasi ini dibuat oleh Lembaga Sandi Negara
  • 21.  Seluruh file yang telah dikirimkan oleh peserta, hanya dapat dibuka pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada saat pembukaan dokumen pembukaan filenya juga tidak bisa menggunakan aplikasi sembarangan, melainkan juga harus menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Lembaga Sandi Negara  Proses evaluasi panitia melihat layar komputer atau layar LCD Projector
  • 22.  pengumuman pemenang dapat dilihat pada website LPSE serta seluruh peserta akan dikirimi email secara resmi yang berisi pengumuman pemenang  e-procurement hanya melaksanakan 1(satu) tahap saja, yaitu sanggah awal. Sanggahan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran
  • 23. Perbedaan E-Procurement dan Konvesional Konvensional:  tender manual yaitu pengadaan secara langsung atau tatap muka dan dilaksanakan dalam suatu tempat dan semua administrasi yang dilaksanakan dengan langsung antara pihak panitia dan pihak penyedia barang/jasa (kontak langsung)  penyelenggara adalah Panitia Pengadaan/ Pelelangan.
  • 24.  Dalam sistem manual, panitia harus menyiapkan meja dan kursi khusus untuk menerima pendaftar, juga harus ada orang yang menjaga untuk menerima pendaftar, serta menyiapkan formulir pendaftaran untuk diisi oleh calon penyedia barang/jasa. Dari sisi penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan fotokopi SIUP dan membawa aslinya, juga menyiapkan surat kuasa yang bermaterai kalau yang mendaftar bukan direktur atau yang berada di dalam akte, dan persyaratan lainnya.  Pengumuman lewat media surat kabar Nasional/lokal yang mempunyai daerah jangkauan pemasaran yang luas
  • 25.  pembukaan dokumen wajib disaksikan oleh semua peserta atau Penyedia jasa dan dilaksanakan dalam suatu tempat atau /aula pertemuan (akibat banyaknya paket dan peserta)  ketua panitia akan membuat surat resmi yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berisi permintaan penetapan pemenang dan 2 (dua) cadangan. Setelah itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga akan mengeluarkan surat resmi menjawab surat dari ketua panitia yang berisi penetapan pemenang  pengumuman dipasang pada papan pengumuman di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing.
  • 26. Kesimpulan  E-procurement sangat berguna dalam proses bisnis untuk mengurangi permasalahan-permasalahan dalam proses pengadaan barang/jasa, namun e-procurement membutuhkan investasi yang cukup besar.