Dokumen tersebut membahas tentang strategi Indonesia dalam menangani ancaman terhadap negara, khususnya ancaman militer. Strategi utama yang digunakan adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) di mana seluruh rakyat dan sumber daya nasional digunakan untuk membela negara. Ancaman militer yang diantisipasi adalah invasi asing atau konflik wilayah, sementara ancaman non-militer meliputi separatisme, ter
1. BAB 6 Strategi Indonesia
Dalam Menyelesaikan
Ancaman Terhadap
Negara
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD) :
1.4. Menghargai karakter berakhlak mulia dalam memperkuat komitmen negara
kesatuan�
1.5. Mengamalkan tanggungjawab warga negara untuk mengatasi ancaman terhadap
Negara
1.6. Menganalisis strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam menyelesaikan
ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dengan bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.6. Menyaji hasil analisis strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam
2. menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan
bangsa
1.1.1.Berinteraksi dengan teman dan orang lainberdasarkanprinsip saling
menghormati dan menghargai dalam keberagamansuku, agama, ras, budaya
dan gender
C. Indikator
1.1.1. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha
1.1.2. Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan
masyarakat�
1.1.3. Memelihara hubungan baik dengan sesama umatberagama yang berbeda-
beda�
2�4�1� Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam proses pembelajaran�
2�4�2� Menunjukkan perilaku responsif danproaktif dalam proses pembelajaran�
2�4�3� Menunjukkan perilaku percaya diri dalam proses pembelajaran�
1.6.1.Menjelaskan pengertian sistem pertahanankeamanan rakyat semesta
1.6.2.Menjelaskan ciri-ciri sistem pertahanankeamanan rakyat semesta�
1.6.3.Menganalisis strategi yang sudah diterapkan untuk mengatasi gerakan
separatisme yang terjadi di negara kita�
1.6.4. Menganalisis strategi yang sudah diterapkanuntuk mengatasi gerakan
terorisme yang terjadi di negara kita�
1.6.5. Menganalisis strategi yang sudah diterapkan untuk mengatasikonflik komunal
yang terjadi di negara kita
1.6.6. Menganalisis strategi yang diterapkan Negara dalam mengatasi ancaman
Nirmiliter bidang ideologi
1.6.7. Menganalisis strategi yang diterapkan Negara dalam mengatasi ancaman
nirmiliter bidang politik�
1.6.8. Menganalisis strategi yang diterapkan Negara dalam mengatasi ancaman
nirmiliter bidang ekonomi�
1.6.9. Menganalisis strategi yang diterapkan Negara dalam mengatasi ancaman
nirmiliter bidang sosial budaya�
1.6.10. Menguraikan bentuk bentuk perwujudan usaha bela negara di berbagai
lingkungan kehidupan�
4.6.1. Menyusun hasil analisis strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam
menyelesaikan ancaman terhadap negara dalammemperkokoh persatuan
3. bangsa
4.6.2.Menyaji hasil analisis strategi yang diterapkan negara Indonesia
dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh
persatuan bangsa�
4.8.1.1. Menyusun laporan hasil tentang interaksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan gender�
4.8.1.2. Menyajikan laporan hasil interaksi dengan teman dan orang lain berdasarkan
prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dangender
D. Materi Pembelajaran
1. Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia�
a� Strategi menghadapiancaman militer�
b� Strategi menghadapiancaman Nirmiliter�
2. Partisipasi Warga Negara dalam mengatasiancaman guna membangun persatuan
dan kesatuan Bangsa Indonesia
E. Proses Pembelajaran
1� Pertemuan Pertama (2 x 45menit )
Pertemuan pertama diawali dengan mengulas isu-isu yang ada di sekitar peserta didik�
Pada pertemu pertama guru dapat menyampaikan gambaran umum materi yang
akan dipelajari pada Bab 6, kegiatan apa yang akan dilaksanakan, menjelaskan
pentingnya mempelajari materi ini, bagaimana guru dapat menumbuhkan
ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan di pelajari� Setelah itu, guru
menyampaikan batasanmateri apa saja yang akan dipelajari pada Bab 6�
a� Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu petama ini adalah Bab 6, Sub-bab
A mengenai strategi dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia� Materi hanya membahas bagian 1 yaitu
Strategi menghadapi ancaman militer denganuraian materi sebagai berikut�
1� Strategi MenghadapiAncaman Militer
Pasal 30 Ayat (2) Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun
1945 memberikangambaranbahwa strategi pertahanan dan kemanan
Negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan
denganmenggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
4. (Sishankamrata)� Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada
hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara
yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana
nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang
utuh dan menyeluruh�Dengan kata lain, penyelenggaraannya Sishankamrata
didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara
serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur�
Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan
yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan
keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban
warga negara dalam usaha pertahanan negara� Meskipun Indonesia telah
mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi nantinya, model tersebut tetap
menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan, dengan menempatkan warga
negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan perannya masing-
masing�
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan
berikut�
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh
dan untuk kepentingan seluruh rakyat�
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan�
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.
Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin
dan strategi Sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan
ancaman yang dihadapi Indonesia� Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan
pertahanan dapat terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan
yang sinergis antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara
kekuatan militer dengan kekuatan nirmiliter� Keterpaduan antara unsur militer
diwujudkan dalam keterpaduan tiga kekuatan militer Republik Indonesia,
yaitu keterpaduan antar kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara�
Adapun, keterpaduan antara kekuatan militer dan kekuatan non-militer
diwujudkan dalam keterpaduan antar komponen utama, komponen cadangan,
dan komponen pendukung� Keterpaduan tersebut diperlukan dalam pengerahan
dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik dalam rangka menghadapi ancaman
tradisional maupun ancaman non-tradisional�
Berdasarkan analisa lingkungan strategik, maka ancaman militer dari negara
lain(ancaman tradisional) yang berupa invasi, adalah kecil kemungkinannya�
5. Namun demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak dapat diabaikan
dan harus tetap dipertimbangkan� Ancaman tradisional yang lebih mungkin
adalah konflik terbatas yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah dan
atau menyangkut masalah perbatasan� Komponen utama disiapkan untuk
melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP)�Penggunaan komponen
cadangan dilaksanakan sebagai pengganda kekuatan komponen utama bila
diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi� Kendatipun kekuatan
pertahanan siap dikerahkan untuk melaksanakan OMP, namun setiap bentuk
perselisihan dengan negara lain selalu diupayakan penyelesaiannya melalui
jalan damai� Penggunaan kekuatan pertahanan untuk tujuan perang hanya
dilaksanakan sebagaijalan terakhir apabila cara-cara damai tidak berhasil�
Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-
negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan
bangsa Indonesia� Ancaman non-tradisional merupakan ancaman faktual
yang saat ini dihadapi oleh Indonesia� Termasuk di dalam ancaman ini
adalah gerakan separatis bersenjata, terorisme internasional maupun
domestik, aksi radikal, pencurian sumber daya alam, penyelundupan,
kejahatan lintas negara, dan berbagai bentuk aksi ilegal lain yang berskala
besar� Oleh karenanya, kekuatan pertahanan, terutama TNI, juga
disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
guna menghadapi ancaman non-tradisional�Pengerahan kekuatan TNI untuk
OMSP dilaksanakan berdasarkan keputusan politik pemerintah�
b� Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan Pendekatan saintifik, model pembelajaran
discovery metode diskusi�Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga
tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup�
NO Uraian Kegiatan
1� Pendahuluan (15Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan�
2) Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan pada pertemuan sebelumnya�
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari�
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan�
6. 5) Guru menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akan digunakan�
2� Kegiatan Inti (60Menit)
1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing
berjumlah 5 – 6 orang�
b) Peserta didik secara bersama-sama menyanyikan lagu “Satu Nusa
Satu Bangsa”, guru dapat menambahkan penjelasan terkait dengan
lagu tersebut�
c) Peserta didik membuat pertanyaan terkait dengan isi lagu tersebut�
Guru dapat mengkaitkan isi lagu dengan berbagai ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa�
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang strategi dalam menghadapi
ancaman militer� Peserta didik dibimbing dan didorong untuk terus
menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam terkait
keanekaragaman dan potensi ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang muncul akibat adanya keanekaragaman� Kompetensi
yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis�
b) Untuk menumbuhkan motivasi dan kebiasaan bertanya, peserta
didik dapat diminta untuk menuliskan pertanyaan ke dalam daftar
pertanyaanyang disusun sebagai berikut�
No Pertanyaan
1�
2�
3�
Dst
3) Mengumpulkan data/Informasi
a) Peserta didik secara berkelompok mencari informasi sebagai jawaban
atas pertanyaan yang telah disusun dengan membaca uraian materi
Bab 6 Sub-bab A Materi 1 mengenai strategi menghadapi ancaman
militer�
b) Peserta didik juga diminta untuk mencari informasi sebagai jawaban
pertanyaan yang terdapatdalam Tugas Kelompok 6�1 yaitu
242 Kelas XII SMA/MTs Semester 1
7. membuat analisis berita tentang pelanggaran wilayah udara Indonesia
oleh oleh pesawat terbang Singapura dengan menggunakan
berbagai sumber yang relevan dari internet, web, media sosial
lainnya� Sebelum mengerjakan Tugas Kelompok 6�1 peserta didik
diminta untuk mengingat kembali konsep-konsep tentang ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan serta jenis-jenis ancaman bidang
militer dannirmiliter�
c) Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan,
mengolah atau menafsir informasi yang diperoleh guna membuktikan
benar tidaknya hipotesis yang dirumuskan�
4) Menalar
a) Peserta didik secara kelompok dibimbing untuk menghubungkan
informasi yang diperoleh sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
mengenai strategi yang sudah diterapkan untuk menghadapi ancaman
militer yang terjadi di Indonesia�
b) Peserta didik dengan bimbingan guru menyusun hasil telaah tentang
strategi yang sudah diterapkan untuk mengatasi gerakan separatisme,
terorisme dan konflik komunal yang terjadi di Indonesia.
5) Mengomunikasikan
a) Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil identifikasi
strategi yang sudah diterapkan untuk mengatasi gerakan separatisme,
terorisme dan konflik komunal yang terjadi di Indonesia.
b) Peserta didik dari kelompok lain menanggapi presentasi yang telah
disampaikan oleh kelompok penyaji�
3� Penutup ( 15Menit)
1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas
pada pertemuan ini�
2) Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
strategi menghadapi ancaman nirmiliter�
3) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
denganbaik dan lancar�
c� Penilaian
1) Penilaian sikap
Penilaiansikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung� Penilaian dapat dilakukan dengan observasi� Dalamobservasi ini
8. misalnya dilihat aktivitas peserta didik dalam mengumpulkan data dari berbagai
sumber berkaitan dengan identifikasi strategi yang sudah diterapkan untuk
mengatasi gerakan separatisme, terorisme dan konflik komunal yang terjadi di
Indonesia dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi, kemampuan
menyampaikan pendapat, argumentasi atau menjawab pertanyaan, aspek sikap
penilaian meliputi iman taqwa, toleransi, tanggung jawab, responsif, serta
proaktif dan percaya diri�
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : ………………………�
Hari, Tanggal : ………………………�
Pertemuan Ke- : ………………………�
Materi Pokok : ………………………�
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Penilaian
Iman
Taqwa
Toleransi Tanggung
Jawab
Responsip
& Proaktif
Percaya
Diri
Skorpenilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor1 apabila peserta didik tidak pernahsesuai aspek sikap yang dinilai
Skor2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = ------------------- x 4
20
2) Penilain Pengetahuan
Penilaianpengetahuan dilakukan dengan tes tertulis dalambentuk penugasan
yaitu mengerjakan Tugas Kelompok 6�1�
Pensekoran
Untuk nomor 1 masing-masing soal skornya 2 jumlah skor 8, nomor 2 masing-
9. masing skornya 2 jumlah skor 10, nomor 3 masing-masing skornya 2 jumlah
skor 10� Total skor 28�
Skor Perolehan
Nilai = ------------------- x 4
28
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam mempresentasikan hasil analisis kelompok di depan kelas� Guru
dapat menggunakan contoh format penilaian sebagaimana terdapat dalam bagian
Lampiran Buku Guru�
1� Pertemuan Kedua ( 2 x 45 menit )
Pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yaitu melanjutkan
materi Sub-bab A� Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, materi kedua yaitu Strategi menghadapi
ancaman nirmiliter�
a. Materi Pembelajaran
Strategi Menghadapi Ancaman Nirmiliter
Ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya Bangsa
Indonesia adalah merupakan ancaman nirmiliter� Ancaman nirmiliter merupakan
golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa� Namun, risiko yang ditimbulkan
dari ancaman nirmiliter dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional�
Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional,
tetapi lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa� Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman
tersebut diperlukan strategi yang tepat� Berikut ini diuraikan secara singkat
strategi bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman nirmiliter�
1) Strategi dalam MenghadapiAncaman di Bidang Ideologi
Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi
menurut Noor Ms� Bakry (2009:363) dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa
Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan
kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilai-nilai yang tidak sesuai dengankepribadian bangsa� Pancasila sebagai dasar
10. negara, merupakan pandangan hidup bangsa, sehingga tidak dapat dipisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus merupakan ideologi bangsa
Indonesia karena dapatmengarahkan Bangsa Indonesia dalam bernegara�
Bagaimana perwujudanstrategidibidang ideologi?Salahsatuancamannirmiliter yang
membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi
ideologi�Upaya menghadapi atau menangkal ancaman ini adalah dengan kebijakan
dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya
pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila dan konsep penanganannya
ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara�Strategi menghadapi ancaman ini
dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis yang terdiri atas:
a) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur
pertahanan nirmiliter, yakni kementerian atau lembaga pemerintah non-
kementerian yang membidangi ideologi�
b) Kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam
negeri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan
dalam negeri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna
menghadapi ancaman berdimensi ideologi, sementara kementerian serta unsur
pemerintahan yang membidangi politik luar negeri mengerahkan jajarannya
yang tersebar di setiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi
dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila�
c) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan
nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan”
sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai
pengaruh asing yang dapatmemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa�
d) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan
berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa di semua tingkat dan jenjang
pendidikan, salah satunya melalui proses pembelajaran Pendidikan Pancasila
dan Pendidikan Kewarganegaraan�
e) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para
pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam
menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat dari ancaman
penetrasi ideologi asing yang membahayakan serta merusak harmonisasi
kehidupankebangsaan serta membahayakan keamanan negara�
f) Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini diilaksanakan melalui pelaksanaan
Bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI� Titik
berat pelaksanaannya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format peningkatan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan
dan perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila (Buku Putih Pertahanan
Indonesia Tahun 2008: 81-83)�
11. 2) Strategi dalam MengatasiAncaman di Bidang Politik
Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di
bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi
segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia�
Menurut Noor Ms Bakry (2009:366), strategi di bidang politik terwujud dengan
adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang
telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
pelaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif�
Adapun, langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam
menghadapi ancaman berdimensi politik dilaukankan melalui dua pendekatan,
yaitu:
1) Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politikdalam
negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang
menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia�Hasil yang
diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis
serta memberikan efek penangkal yang tinggi� Penataan ke dalam
diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri
yang dikemas ke dalam penguatan tiga pilar berikut�
a) Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara,
seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945�
b) Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan
profesional pada bidangnya� Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional�Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka kepentingan bangsa
dan negara bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan
kaidah dan etika bernegara dalam negara demokrasi�
c) Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai
subjek politik dan pembangunan nasional� Kekuatan politik berkewajiban
mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi
warga negara, terutama konstituennya sehingga menjadi warga negara yang
sadar hukum yang memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara� (Buku
Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 85)�
2) Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan
upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar
negeri dalam membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-
negara lain
12. sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antarnegara,
yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global�
Pendekatan keluar diwujudkan dengancara berikut�
a) Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan, dan peningkatan
kondisi dalam negeri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan
upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat
dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan�
b) Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan
negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan
tidak saling mengintervensi urusan dalam negeri�
c) Pada lingkup supraregional, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota
bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan
Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta
diwujudkan dalam kerja sama yang lebih konkret� Dalam kerangka penguatan
ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negeri Indonesia harus
mampu membangun hubungan dan kerja sama yang memberikan jaminan atas
kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak
adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah
kedaulatan Indonesia�
d) Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi
Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF)� Peran diplomasi harus
mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang
mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan
langkah-langkah pencegahan� Lapis pertahanan militer dalam menghadapi
ancaman politik yang membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI,
mengembangkan strategi pertahanan militer dalam konteks memperkuat usaha-
usaha diplomasi yang dilakukan unsur pertahanan nirmiliter� Implementasi
upaya pertahanan militer dalam konteks menghadapi ancaman berdimensi
politik (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 86)�
3) Strategi dalam MengatasiAncaman di Bidang Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang
mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu
menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi (Noor Ms
Bakry, 2009:368)� Kondisi tersebut dapat tercipta apabila negara kita mempunyai
strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai macam ancaman di bidang ekonomi�
13. Dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, sistem dan upaya pertahanan
negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi
melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing� Sasaran
pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan
dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era
globalisasi� Aspek ekonomi dalam kerangka pertahanan negara memiliki peran
vital� Ekonomi dengan pertumbuhan yang cukup tinggi akan memungkinkan
terselenggaranya pembangunan pertahanan yang efektif tantangan perekonomian
Indonesia ke depan dihadapkan dengan era komunitas bebas ASEAN 2015, dengan
produk-produk asing akan masuk secara bebas dan bersaing dengan produk
dalam negeri� Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi
pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi�
Adapun strategi untuk menghadapi ancaman di bidang ekonomi di antaranya
sebagai berikut�
a) Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari internal, prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha
yang kondusif, dan pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja�
b) Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia
harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama
dalam tatanan ekonomi-politik dunia� Membangun dan menjaga hubungan
baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia sangat penting dalam upaya
peningkatan kemajuan ekonomi dalam negeri�
c) Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan
nirmiliter� Dalam halini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan
nasional yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan
kebutuhan pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan
terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum�
Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan
nirmiliter lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana
masyarakat yang membawa dampak pada peningkatan kemampuan
ekonomi masyarakat (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 88)�
4) Strategi dalam MengatasiAncaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan ancaman dari luar� Ancaman dari dalam didorong oleh isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan� Isu-isu tersebut
14. menjadi titik pangkal segala permasalahan, seperti separatisme, terorisme,
kekerasanyang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme�Watak kekerasan yang melekat dan berurat berakar berkembang,
seperti api dalam sekam di kalangan masyarakat yang menjadi pendorong
konflik-konflik antarmasyarakat atau konflik vertikal antara pemerintah pusat
dan daerah. Konflik horizontal yang berdimensi suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) pada dasarnya timbul sebagai akibat masih melekatnya
watak kekerasan� Watak kekerasan itu pula yang mendorong tindakan
kejahatan, termasuk perusakan lingkungan dan bencana buatanmanusia�
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang
sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal� Kemajuan
teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi
antarmasyarakat terjadi secara langsung�Sebagai akibatnya, terjadi benturan
tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme dan
hedonisme�
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara
keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan
Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin� Kesadaran
akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang
tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu
hidup bersatu dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan,
kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan
bangsa, dan pelestarian alam�
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan Pendekatan saintifik, model pembelajaran
Discovery learning� Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok dan bekerja
dalam kelompok�Proses pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup�
NO Uraian Kegiatan
1� Pendahuluan (10Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan�
15. 2) Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan pada pertemuan sebelumnya�
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akandicapai danmanfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari�
4) Guru menyampaikan kegiatan yangakan dilakukan pada pertemuan
kedua�
5) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan�
2� Kegiatan Inti 65Menit )
1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing
berjumlaah 5 – 6 orang�
b) Peserta didik mengamati dengan membaca teks tentang “Strategi
Menghadapi Ancaman Nirmiliter” yang terdapat pada buku teks,
kemudian guru dapat menambahkan penjelasan terkait dengan
wacana tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
strategi dalam menghadapi ancaman Nirmiliter�
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok mengidentifikasi sekaligus
mencatat pertanyaan yang ingin diketahui berkaitan dengan strategi
menghadapiancaman nirmiliter �
b) Peserta didik didorong untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan secara mendalam terkait strategi
dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya� Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis� Untuk
menumbuhkan motivasi dan kebiasaan bertanya, peserta didik
dapat diminta untuk menuliskan pertanyaan ke dalam daftar
pertanyaanyang disusun sebagaiberikut�
No Pertanyaan
1�
2�
3�
dst
3) Mengumpulkan Informasi
a) Peserta didik secara berkelompok mencari informasi sebagai jawaban
atas pertanyaan yang telah disusun�
PPKN 251
16. b) Peserta didik juga mencari informasi dari sumber lain yang
relevan sebagai jawabanyang terdapat dalam Tugas Kelompok
6�2 yaitumenilai strategi yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa�
4) Menalar
Peserta didik secara kelompok menghubungkan informasi yang
diperolah sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang strategi yang
diterapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa�
5) Mengomunikasikan
a) Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil
penilaian atas strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa�
b) Peserta didik dari kelompok yang lain menanggapi presentasi yang
telah disampaikan oleh kelompok penyaji�
3� PENUTUP ( 15Menit )
1) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas
pada pertemuan sebelumnya�
2) Peserta didik diminta untuk mempelajari materi berikutnya yaitu Sub-
bab B tentang Partisipasi warga negara dalam mengatasi ancaman guna
membangunpersatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia�
3) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
denganbaik dan lancar�
c� Penilaian
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung� Penilaian dapat dilakukan dengan observasi� Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas peserta didik dalam mengumpulkan data dari berbagai
sumber berkaitan dengan penilaian atas strategi yang diterapkan Bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dan tingkat
perhatian peserta didik pada saat berdiskusi, kemampuan menyampaikan pendapat
dan argumentasi atau menjawab pertanyaan� Aspek penilaian meliputi iman
taqwa, toleran, tanggung jawab, responsif & proaktif, danpercaya diri�
17. Pedoman Pengamatan
Sikap
Kelas : ………………………�
Hari, Tanggal : ………………………�
Pertemuan Ke- : ………………………�
Materi Pokok : ………………………�
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Penilaian
Iman
Taqwa
Toleransi Tanggung
Jawab
Responsip
& Proaktif
Percaya
Diri
Skorpenilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor1 apabila peserta didik tidak pernahsesuai aspek sikap yang dinilai
Skor2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = ------------------- x 4
20
2. Penilain Pengetahuan
Penilaianpengetahuan dilakukan dalambentuk penugasan yaitu mengerjakan
Tugas Kelompok 6�2�
Pensekoran
Masing-masing soal skornya 2 jumlah skor 12�
SkorPerolehan
Nilai = ------------------- x 4
12
18. 3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam mempresentasikan hasil penilaian atas strategi yang diterapkan Bangsa
Indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa�
Penilaian dapat menggunakan contoh format sebagaimana terdapat pada bagian
Lapiran Buku Guru�
3. Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
a. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu ketiga ini adalah Bab 6, Sub-bab B
mengenai partisipasi warga negara dalam mengatasi ancaman guna membangun
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia�
Partisipasi Warga Negara dalam Mengatasi Ancaman guna Membangun
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Ancaman yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, baik yang datang dari
dalam negeri maupun luar negeri harus dihadapi oleh seluruh komponen bangsa�
Upaya untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut bukan hanya tanggung
jawab pemerintah dan TNI/Polri saja, tetapi seluruh warga negara Indonesia
juga bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam mengatasi berbagai
macam ancaman tersebut�
Bagaimana bentuk partisipasi warga negara yang diharapkan dalam mengatasi
ancaman-ancaman terhadap persatuan dan kesatuan? Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tersirat sudah menentukan bentuk
partisipasi warga negara melalui usaha bela negara� Hal tersebut dapat dilihat
dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berikut�
1� Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2� Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa (1) Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara;
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui Sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian sebagai kekuatan utama, Rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Selain itu, kewajiban bela negara juga diatur dalam undang-undang organik�
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia Pasal 68 menyatakan bahwa Setiap warga negara wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan� Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat(1) menjelaskan bahwa Setiap warga negara
19. berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara.
Ketentuan-ketentuan tersebut menegaskan bahwa bela negara yang dilakukan
oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman� Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan
setiap warga negara� Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban ikut
serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang�
Dengan demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus
didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan
pada kekuatan sendiri�
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9Ayat (1), ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan
negara yang meliputi beberapa kegiatan berikut�
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan
di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi�
Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta
tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sikap menghargai jasa para
pahlawan� Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman,
analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan
negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah
nasional�
2. Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan
dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa� Unsur
mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa)� Setelah
memasuki resimen tersebut harus mengikuti latihan dasar kemiliteran� Adapun,
siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-
dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi
lainnya�
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan
rakyat� Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksana dan kekuatan utama dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara� Setiap warga negara berhak untuk
mengabdisebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu�
20. 4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak
usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer� Misalnya, sebagai atlet
nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam
Olimpiade Olahraga� Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika
atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan
prestasi yang menunjukkan upaya bela negara� Pengabdian sesuai dengan
profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan
negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya�
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, model pembelajaran
discovery, metode diskusi dan bekerja dalam kelompok� Pelaksanaan pembelajaran
secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup�
NO Uraian Kegiatan
1� Pendahuluan (10Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan�
2) Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan pada pertemuan sebelumnya�
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari�
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan�
5) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan�
2� Kegiatan Inti (65Menit)
1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing
berjumlah 5 – 6 orang�
21. b) Peserta didik mengamati Gambar 6�5 dan membaca materi Sub-
bab B tentang dengan partisipasi warga negara dalam mengatasi
ancaman guna membangun persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia� kemudian guru dapat menambahkan penjelasan terkait
dengan wacana tersebut dengan
berbagai fakta baru yang berhubungan partisipasi warga negara
dalam mengatasi ancaman guna membangun persatuan dan kesatuan
bangsa�
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi sekaligus mencatat pertanyaan yang ingin diketahui
tentang partisipasi
warga negara dalam mengatasi ancaman guna membangun persatuan
dan kesatuan Bangsa Indonesia�
b) Peserta didik didorong untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan
membuat pertanyaan secara mendalam� Daftar pertanyaan
dapat disusun sebagai berikut�
No Pertanyaan
3) Mengumpulkan Informasi
Peserta didik secara kelompok mencari informasi sebagai
jawaban atas pertanyaan yang telah disusun dan
mendiskusikan bentuk partisipasi dalam usaha bela negara
( Tugas Mandiri 6�1) dari berbagai sumber yang relevan�
4) Menalar
Peserta didik secara kelompok menghubungkan informasi yang
diperoleh sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang
pentingnya partisipasi warga negara dalam mengatasi ancaman guna
membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia�
5) Mengomunikasikan
a. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil identifikasi
perilaku perwujudan usaha bela negara�
b� Peserta didikyang lain diminta untuk menanggapi hasil presentasi
yang dilakukan oleh kelompok lain�
PPKN 257
22. 3� Penutup (15Menit)
1) Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa
perubahansikap yang harus dilakukan�
2) Guru memberikan tugas menyusun Proyek Kewarganegaraan “Mari
Menyelesaikan Masalah“ yang harus dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya�
3) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
denganbaik dan lancar�
c. Penilaian
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung� Penilaian dapat dilakukan dengan observasi� Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan kelompok dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
berdiskusi� Aspek penilaian meliputi iman taqwa, toleran, tanggung jawab,
responsif & proaktif, dan percaya diri�
Pedoman Pengamatan
Sikap
Kelas : ………………………�
Hari, Tanggal : ………………………�
Pertemuan Ke- : ………………………�
Materi Pokok : ………………………�
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Penilaian
Iman
Taqwa
Toleransi Tanggung
Jawab
Responsip dan
Proaktif
Percaya
Diri
Skorpenilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor1 apabila peserta didik tidak pernahsesuai aspek sikap yang dinilai
23. Skor2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
20
2) Penilain Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan secara tertulis dalam bentuk penugasan yaitu
mengerjakan Tugas Mandiri 6�1�
Pensekoran
Masing-masing soal skornya 3 sehingga jumlah skor maksimal 12�
Skorperolehan
Nilai = ------------------- x 4
12
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik saat menyajikan hasil identifikasi bentuk perilaku bela negara di berbagai
lingkungan, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran terkait� Penilaian dapatmenggunakan format di bawah ini�
No
Nama
Peserta didik
Kemampuan
Bertanya
Kemampuan
Menjawab Pertanyaan
Memberi
masukan/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )
Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
SkorPerolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
24. 4. Pertemuan Keempat (2 x 45 Menit)
Pada pertemuan keempat ini peserta didik akan mempresentasi hasil Proyek
Kewarganegaraan yang telah dikerjakan pada pertemuan ketiga yaitu “Mari
Menyelesaikan Masalah”�
a� Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu keempat ini adalah Bab 6, Sub-bab B
mengenai partisipasi warga negara dalam mengatasi ancaman guna membangun
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia� Pendekatan pembelajaran menggunakan
projek based learning, metode diskusi dengan model pembelajaran bekerja dalam
kelompok� Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup�
NO Uraian Kegiatan
1� Pendahuluan (10Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan�
2) Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mempresentasikan
hasil Proyek Kewarganegaraan�
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari�
4) Guru menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akan digunakan�
2� Kegiatan Inti (45Menit)
1) Mengomunikasikan
a. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil tugas
kelompoknya di depankelas secara bergantian�
b. Kelompok laindi minta untuk memberikan tanggapan dan masukan atas
hasil kerja kelompok yang di paparkan�
c. Kelompok penyaji memperbaiki hasil pekerjaannya sesuai dengan
masukan dan tanggapan kelompok lain�
d. Hasil pekerjaan kelompok 1 s/d 4 diperbaiki dan digabungkan menjadi
satu karya sebagai portofolio kelas�
25. 3� Penutup (35Menit)
1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi pelajaran
tersebut�
2) Peserta didikmenyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan
ini dan guru dan peserta didik melakukan refleksi.
3) Peserta didik mengerjakan uji kompetensi Bab 6�
4) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
denganbaik dan lancar�
d� Penilaian
1) Penilaian sikap
Peserta didik dimnita merenungi diri masing-masing� Apakah perilaku mereka
telah mendukung upaya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa?
Peserta didik membaca daftar perilaku di bawah ini, kemudian mengisi kolom
kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan (selalu/Sl, sering/Sr , kadang-
kadang/Kd, tidak pernah/TP), alasan dari perilaku itu� Ingat, peserta didik harus
mengisinya sesuai dengankeadaan yang sebenarnya�
No� Pernyataan
Pengalaman Pribadi
AlasanSelalu Sering Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1� Melaksanakan upacara
bendera dengan
khidmat�
2� Menghormati orang lain
yang sedang beribadah�
3� Berpartisipasi dalam
setiap kegiatan kerja
kelompok�
4� Menggunakan produksi
dalam negeri�
5� Menyanyikan lagu
nasional dengan
semangat�
26. 6� Menghormati teman
yang berbeda suku,
agama, ras, budaya, dan
gender�
7� Melaksanakan setiap
kesepakatan bersama,
meskipun berbeda
dengan keinginan/
pendapat sendiri�
8� Menjadi penengah
ketika terjadi
perselisihan di kelas�
9� Menghargai pendapat
orang lainmeskipun
berbeda dengan
pendapat sendiri�
10� Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar ketika
berkomunikasi dengan
teman yang berbeda
daerah dan suku
bangsanya�
Skor4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataandan
Skor 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukandan sering tidak
melakukan
skor 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Pensekoran :
Skorakhir menggunakan skala 1 sampai 4
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
40
27. 2) Penilain Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dapat dengan
mudah dipahami oleh peserta didik, ada juga yang sulit dipahami� Oleh karena itu,
peserta didik melakukan penilaian diri atas pemahaman mereka terhadap
materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom PS (Paham
Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham)�
No Sub-Materi Pokok Paham
Sekali
Paham
Sebagian
Belum
Paham
1� Strategi dalam mengatasiberbagai
ancaman dalam membangun persatuan
dan kesatuan Bangsa Indonesia�
a. Strategi dalam mengatasiAncaman
Militer
b. Strategi dalam MengatasiAncaman
Nirmiliter
2� Partisipasi Warga Negara dalam
Mengatasi Ancaman guna Membangun
Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Indonesia�
Apabila pemahaman peserta didik berada pada kategori PS (paham sekali) guru
memberikan materi pengayaan untuk menambah wawasan peserta didik�Namun,
apabila pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP
(Belum Paham) guru memberikan penjelasan lebih lengkap, agar peserta didik
dapat cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
dipahaminya�
b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tertulis dengan mengerjakan
Uji Kompetensi Bab6�
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas danakurat!
1. Jelaskan ancaman militer yang paling mengancam persatuandankesatuan bangsa
Indonesia pada saat ini?
2. Mengapa ideologi Pancasila tidakdapat dikatakan aman dari berbagai
macam ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat!
3. Jelaskan strategi Bangsa Indonesia dalammengatasi ancaman-ancaman yang
bersifat nirmiliter di bidang ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya?
4. Menurut kalian seberapa kuatkah kekuataan TNI/Polri dalam menghadapi
28. ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara?
5. Dalam hidupmu selama ini tentu telah menghadapi persoalan yang memerlukan
kewaspadaan agar dirimu dan orang lain selaras� Cobalah perhatikan situasi yang
berkaitan dengan kewaspadaan di lingkungan sekolah dan masyarakat� Apa yang
akan kamu lakukan apabila terjadi tawuran? Kemukan pula perasaanmu sebagai
seorang warga negara ketika menghadapi tawuran yang terjadi di sekolah atau
kampungmu?
Kunci Jawaban dan Pensekoran
No Jawaban
Skor
nilai
1� Ancaman militer yang paling mengancam persatuan dan kesatuan
adalah gerakan separatisme, terorisme, konflik komunal/antar suku
bangsa
2
2� Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi
informasi komunikasi akan sangat mudah masuknya pengaruh
ideologi lain sehingga apabila warga negara tidak memiliki
ketahanan ideologi yang kuat akan mudah dipengaruhi oleh
masukanya ideologi lain melalui berbagai bentuk seperti gaya
hidup glamor dan hedonisme, perilaku individualisme dan
sebagainya� Hal ini dapat mengancam implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara�
4
3� a� Bidang Ideologi
Upaya menghadapi atau menangkal ancaman ideologi adalah
dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat
dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi
lain terhadap ideologi Pancasila dan konsep penanganannya
ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara�
b� Bidang politik
1) Strategi pertahanan di bidang politik ditentukan oleh
kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala
bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik
Bangsa Indonesia�
2) Melaksanakan kehidupan politik bangsa yang berlandaskan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara
stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif�
8
29. c� Bidang ekonomi
Strategi untuk menghadapiancaman di bidang ekonomidiantaranya
adalah sebagai berikut�
1) Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari internal,
prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat
karya sebagai solusi memberantas kemiskinan, pembangunan
infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan
pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja�
2) Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari
eksternal, Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan
yang baik dengan negara-negara utama dalam tatanan
ekonomi-politik dunia�
3) Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman
berdimensi ekonomi, mengembangkan pilihan strategis
untuk membantu unsur utama dari pertahanan nirmiliter�
Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer
diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan untuk
menciptakan kondisi keamanan nasional yang terkendali,
membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan
pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan
terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana
transportasi umum�
d� Bidang social Budaya
Dalammenghadapipengaruh dariluar yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha
memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu
keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia
dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahirdan kesejahteraan batin�4� TNI tidak mungkin dapat menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar sendirian karena jumlah TNI sangat terbatas sedangkan
wilayah negara kita sangat luas� Oleh karena itu, harus ada peran
serta warga negara dalam upaya pertahanankeamanan
5� Jawaban akan sangat bervariasi, guru dapat memberikan contoh
jawaban sebagai berikut�
Upaya yang dilakukan
a. Berusaha untuk melerai atau mencegah agar tawuran itu tidak
terjadi�
PPKN 265
30. b. Tidak ikut terlibat dalam tawuran pelajar karena perbuatan itu
merugikan kedua belah pihak
c. Memberitahukan atau melaporkan kepada pihak berwajib atau
pihak sekolah agar tawuran pelajar itu segera di hentikan
Perasaan saya
Sebagai pelajar saya sangat sedih dan prihatin dengan terjadinya
tawuran pelajar dan tawuran antar kampung karena hal itu
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan dapat
menimbulkan korban jiwa yang sia-sia�
Skor Perolehan
Nilai = ------------------- x 4
20
3) Penilaian Keterampilan
a) Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
saat menyajikan hasil tulisan “Mari Menyelesaikan Masalah”, kemampuan
bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan
materi yang sedang dibahas (mengomunikasikan secara lisan)� Penilaian dapat
menggunakan format di bawah ini�
No
Nama
Peserta didik
Kemampuan
Bertanya
Kemampuan
Menjawab
Pertanyaan
Kemampuan
Memberi
Masukan/
Saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan : diisi dengan tanda cek ( √ )
Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
SkorPerolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
31. b) Portofolio tulisan ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa� Format penilaian portofolio dapat menggunakan
contoh sebagaimana terdapat pada bagian Lampiran Buku Guru�
F. Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu materi
pada Bab 6�Dalam pengayaan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara dan
pilihan� Sebagai contoh, peserta didik dapat di berikan bahan bacaan yang
relevan dengan materi pembelajaran�
G. Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi
pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan� Bentuk yang
dilakukan antara lain peserta didik secara terencana mempelajari Buku Teks PPKn
Kelas XII pada bagian tertentu yang belum dikuasainya� Guru menyediakan soal-soal
latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks
PPKn Kelas XII Bab 6�
Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam
rangka memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya� Guru kemudian
mengadakan uji kompetensi kembali pada materi yang belum dikuasai peserta
didik yang bersangkutan�
H. Interaksi Guru dan Orang tua
Maksud dari kegiatan ini adalah agar terjalin komunikasi antara guru dan orang tua
peserta didik berkaitan dengan kemajuan proses dan hasil belajar yang dilaksanakan
dan dicapai peserta didik� Guru harus selalu mengingatkan dan meminta peserta didik
memperlihatkan hasil tugas atau pekerjaan yang telah dinilai dan diberi komentar
oleh guru kepada orang tua peserta didik yaitu berkaitan denganpenilaian berikut�
1� Penilaian sikap selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran pada Bab6
2� Penilaian pengetahuan melalui penugasan dan kegiatan uji kompetensi Bab6
3� Penilaian keterampilan melalui Proyek Kewarganegaraan
Orang tua juga harus memberikan komentar atas hasil pekerjaan atau tugas yang
dicapai oleh peserta didik sebagai apresiasi dan komitmen untuk bersama-sama
mengantarkan peserta didik mencapai prestasi yang lebih baik� Bentuk apresiasi
orang tua ini akan menambah semangat peserta didik dalam mempertahankan dan
meningkatkan keberhasilannya, baik dalam konteks pemahaman dan penguasaan
materi pengetahuan, sikap maupun keterampilan� Hasil penilaian yang telah di paraf
atau ditandatangani guru dan orang tua kemudian di simpan untuk menjadi bagian
PPKN 267
32. dari portofolio peserta didik� Untuk itu pihak sekolah atau guru harus menyediakan
format tugas/pekerjaan peserta didik�Adapun interaksi antar guru dan orang tua
dapat menggunakan formatdi bawah ini:
Aspek
Penilaian
Nilai Rata-
rata
Komentar Guru Komentar Orang Tua
Sikap
Pengetahuan
Ketrampilan
Paraf/Tanda tangan