SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
SOSIOANTROPOLOGI KESEHATAN
             “SUNTIK YA?”




                   OLEH:

             KELOMPOK 1

ANINDITYA KARINA R.            100810014

LILA ULVIANINGTIAS             100810020

PUTU DESI ARIANI               100810021

NOVYAN HARDAR S.               100810082

ASTARI MARULLYTA               100810091

BAMBANG PURNOMO                100810095

IRENE NOVIANTARI               100810098

STEPHANY PONDAANG              100810349

NURUL JANNATUL                 100810381

NUR SAIDATUL ULFA              100810444



  FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

       UNIVERSITAS AIRLANGGA

                   2010




                                           1
SUNTIK YA?
       Sebuah penelitian di Puskesmas Salam Jawa Tengah, pada tanggal 10 Nopember 1990
pukul 09.00 WIB.


PERMASALAHAN
       Adapun permasalahan yang Puskesmas Salam Jawa Tengah ini, sebagai berikut :
1. Pengobatan secara suntik merupakan pengobatan utama di puskesmas ini, meskipun pada
   dasarnya penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pengobatan secara oral.
2. Pemberian pengobatan secara suntikan menyebabkan variasi obat di puskesmas ini rendah.
   Hanya ada 5 variasi obat.
3. Puskesmas juga mengalami kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan suntikan. Selain
   itu, vitamin yang digunakan merupakan vitamin dengan harga yang murah.
4. Dalam melakukan pengobatan, di puskesmas ini jarang dilakukan pemeriksaan fisik,
   anamnesis, pemberian informasi mengenai penyakit pasien, tidak ada penyampaian diagnosis
   dan alokasi waktu untuk menjawab pertanyaan pasien.
5. Untuk menekan dana tersebut, maka 1 buah suntikan digunakan untuk 10-15 pasien.
   Pemberian suntikan bergantian juga terjadi pada saat mengobati PSK (Pekerja Seks
   Komersial) yang mengalami PMS (Penyakit Menular Seksual).
6. Kepopuleran pengobatan suntik ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti :
   a. Kesuksesan dalam mengobati beri-beri dan kala azar.
   b. Kepercayaan masyarakat bahwa kesembuhan dapat diperoleh setelah menderita terlebih
       dahulu.
   c. Pelayan kesehatan akan mendapat pengakuan sosial sebagai wakil sah dari pengobatan
       biomedis jika sering memberikan pengobatan secara suntik kepada pasiennya.
   d. Kepercayaan dari sisi tenaga kesehatan (pelayan kesehatan) bahwa obat dapat mencapai
       sasaran dengan cepat melalui suntikan. Bahkan, pada saat seorang perawat lupa
       membawa alat suntik pada saat akan mengobati pasien, maka perawat tersebut akan
       mencubit pantat pasien seolah-olah disuntik dan tindakan ini dilakukan atas permintaan
       pasien.
   e. Kepercayaan bahwa pengobatan secara suntik merupakan pengobatan yang paling
       esensial merupakan kepercayaan turun-temurun. Namun, saat ini generasi muda dan ibu-
       ibu yang memiliki balita sering melakukan penolakan terhadap pengobatan suntik. Hal
       ini secara dominan disebabkan oleh ketakutan akibat adanya reaksi alergi dan demam
       tinggi pada balita setelah disuntik sehingga ibu menjadi panik.


                                                                                           2
f. Keberatan pasien bukan berarti pasien akan menolak untuk disuntik sebab sebagai pasien
     diharapkan mengikuti segala perintah dari ahli medis dan merupakan suatu tindakan yang
     tidak pantas dan tidak sopan bagi masyarakat desa dengan strata ekonomi lebih rendah
     untuk menolak anjuran orang dengan status sosial lebih tinggi (perawat).
  7. Kepercayaan bahwa suntikan merupakan pengobatan yang manjur dan membawa
     keselamatan. Pemberian suntikan dianggap sebagai tugas paling esensial bagi tenaga
     kesehatan kepada pasien dan tenaga kesehatan              berpikir bahwa pasien akan
     menerimanya.


LEVEL SASARAN
     Level sasaran pada permasalahan “ suntik ya!” adalah individu yaitu pasien karena
     masalah ini terkait dengan persepsi masing-masing pasien terhadap pengobatan suntik.


TEORI
     Teori yang sesuai untuk mengkaji masalah tersebut adalah Health Belief Model. Health
     Belief Model merupakan model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan
     memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada sikap dan
     keyakinan individu. Teori ini memiliki 4 variabel kunci, yaitu:
     a. Perceived susceptibility/ kerentanan yang dirasakan
     b. Perceived seriousness/ keseriusan yang dirasakan
     c. Perceived benefit/ manfaat yang dirasakan
     d. Perceived barriers/ rintangan yang dirasakan
     e. Cues to action
     f. Self efficacy




                                                                                            3
Analisis teori Health Belief Model dengan kasus “Suntik Ya !”


             Konsep                          Penyembuhan penyakit dengan suntikan
1.Perceived Susceptibility         Masyarakat Jawa Tengah percaya bahwa mereka tidak
(Kerentanan yang dirasakan)        bisa sembuh jika tidak mendapat suntikan
2. Perceived Severity              a.Mereka merasa tidak puas jika tidak disuntik
(Severity Dirasakan)               b.Mereka percaya bahwa suntikan adalah unsur essensial
                                   dalam proses penyembuhan
                                   c.Mereka percaya bahwa obat yang diberikan melalui
                                   suntikan lebih efektif daripada obat yang diberikan secara
                                   oral karena larutan langsung masuk ke dalam peredaran
                                   darah dan segera mencapai sasaran
                                   d.persepsi turun temurun tentang suntikan ganda di sisi
                                   kanan dan kiri untuk memulihkan keseimbangan tubuh
3. Perceived Benefits              a. Mereka percaya bahwa suntikan dapat bekerja lebih
( Manfaat yang dirasakan)          cepat dibandingkan obat-obatan
                                   b. mereka percaya bahwa penyakit yang serius hanya
                                   dapat diobati secara permanen dengan suntikan
4. Perceived Barriers              Mereka tidak mampu menolak saat ditawari suntikan
(Hambatan yang dirasakan)          karena:
                                   a.sebagai pasien mereka diharapkan mengikuti segala
                                   perintah dari ahli medis
                                   b.sebagai penduduk desa dengan status sosial ekonomi
                                   lebih rendah dianggap tidak pantas dan tidak sopan untuk
                                   menentang atau menunjukkan keraguan kepada orang
                                   yang berstatus sosial lebih tinggi,dalam hal ini perawat
                                   puskesmas
5. Cues to Action                  a.Memberikan informasi bahwa tidak semua penyakit
                                   dapat disembuhkan dengan suntikan melainkan dapat
(Isyarat untuk Aksi)
                                   disembuhkan dengan hanya menggunakan obat-obatan
                                   oral.
                                   b.Memberikan informasi bahwa pasien mempunyai hak
                                   untuk menolak dan menerima pelayanan kesehatan yang

                                                                                           4
diberikan kepadanya.
6. Self-Efficacy                     Mereka dapat memutuskan secara tepat pengobatan apa
                                     yang sesuai dengan penyakit mereka baik dengan suntik
                                     maupun dengan obat-obatan oral.


SOLUSI
Solusi yang dapat digunakan:
   a. Berkoordinasi dengan dokter atau tenaga kesehatan di Puskesmas untuk memberikan
       informasi kepada pasien bahwa tidak semua jenis penyakit wajib disuntik, ada penyakit
       yang dapat diobati dengan hanya menggunakan obat-obat oral. Dokter atau petugas
       kesehatan wajib menjelaskan tentang diagnose penyakit dengan jelas dan alternatife
       pengobatan yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit pasien tersebut.
   b. Mengubah tingkah laku petugas kesehatan agar tidak memberikan tawaran “ suntik ya!”
       kepada pasien yang datang berobat. Petugas kesehatan harus menyadari bahwa tidak
       semua pasien selalu menginginkan suntikan sekalipun mereka tidak menolaknya.
   c. Menyisipkan informasi tentang hak pasien untuk menolak dan menerima pelayanan
       kesehatan yang diberikan kepadanya pada ketoprak atau wayang kulit yang merupakan
       kebudayaan masyarakat Jawa Tengah agar mudah diterima oleh masyarakat (pasien).
   d. Mengubah persepsi para penyedia layanan kesehatan agar tidak memandang rendah
       penduduk desa karena penduduk desa memiliki hak untuk ikut mengambil keputusan
       terkait dengan jenis pengobatan yang akan dipilih.




                                                                                          5

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukurasya_wirayudha
 
Modul i dilema etik
Modul i dilema etikModul i dilema etik
Modul i dilema etikAi Coryde
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaYarah Azzilzah
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew Hidayat
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversiMuhammad Abu Dzar
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihDnr Creatives
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
Modul ii profesionalisme
Modul ii profesionalismeModul ii profesionalisme
Modul ii profesionalismeAi Coryde
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiAang Triyadi
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutUwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
 
Modul i dilema etik
Modul i dilema etikModul i dilema etik
Modul i dilema etik
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
 
Palliative Care
Palliative CarePalliative Care
Palliative Care
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
Kti alen
Kti alenKti alen
Kti alen
 
Ppt%20paliativ
Ppt%20paliativPpt%20paliativ
Ppt%20paliativ
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Modul ii profesionalisme
Modul ii profesionalismeModul ii profesionalisme
Modul ii profesionalisme
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
 

Similar to Kesehatan Masyarakat: Analisis Permasalahan Suntik di Puskesmas

Tingkah Laku Sakit
Tingkah Laku SakitTingkah Laku Sakit
Tingkah Laku Sakitpjj_kemenkes
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..pptAsepSaepudin211095
 
Teori health belief model syukur
Teori health belief model syukurTeori health belief model syukur
Teori health belief model syukurachmad syukkur
 
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Wayan Febrianzky
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Operator Warnet Vast Raha
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiadityajtkln
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxYenny Tanjung
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Septian Muna Barakati
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdf
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdfBioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdf
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdfYogaPratama732954
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
 
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptx
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptxIlmu kesehatan masyarakat soal.pptx
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptxWentyWenweenn
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Danang Setiawan
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Cover undip
Cover undipCover undip
Cover undipmimitheo
 

Similar to Kesehatan Masyarakat: Analisis Permasalahan Suntik di Puskesmas (20)

Tingkah Laku Sakit
Tingkah Laku SakitTingkah Laku Sakit
Tingkah Laku Sakit
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
Teori health belief model syukur
Teori health belief model syukurTeori health belief model syukur
Teori health belief model syukur
 
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Bab i kelompok
Bab i kelompokBab i kelompok
Bab i kelompok
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdf
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdfBioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdf
Bioetik IKM dan Statistik iMedicine Indonesia UKMPPD PREP.pdf
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
kuliah Dokter Keluarga.pptx
kuliah Dokter Keluarga.pptxkuliah Dokter Keluarga.pptx
kuliah Dokter Keluarga.pptx
 
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptx
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptxIlmu kesehatan masyarakat soal.pptx
Ilmu kesehatan masyarakat soal.pptx
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Cover undip
Cover undipCover undip
Cover undip
 

More from Budi Eko Siswoyo

Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)
Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)
Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)Budi Eko Siswoyo
 
Surat pernyataan kerja sama
Surat pernyataan kerja samaSurat pernyataan kerja sama
Surat pernyataan kerja samaBudi Eko Siswoyo
 
Pengumuman Juara Debat PHC 2010
Pengumuman Juara Debat PHC 2010Pengumuman Juara Debat PHC 2010
Pengumuman Juara Debat PHC 2010Budi Eko Siswoyo
 
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTI
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTIPKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTI
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTIBudi Eko Siswoyo
 
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)Budi Eko Siswoyo
 
Mengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiMengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiBudi Eko Siswoyo
 
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya Ilmiah
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya IlmiahIntegrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya Ilmiah
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya IlmiahBudi Eko Siswoyo
 
Hasil OR English Club FKM UNAIR
Hasil OR English Club FKM UNAIRHasil OR English Club FKM UNAIR
Hasil OR English Club FKM UNAIRBudi Eko Siswoyo
 
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010Budi Eko Siswoyo
 
Step of Malaria Prevention
Step of Malaria PreventionStep of Malaria Prevention
Step of Malaria PreventionBudi Eko Siswoyo
 
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009Budi Eko Siswoyo
 

More from Budi Eko Siswoyo (20)

Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)
Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)
Hasil Tes TOEFL (21 Mei 2011)
 
Hasil toefl fkm des 201
Hasil toefl fkm des 201Hasil toefl fkm des 201
Hasil toefl fkm des 201
 
Finalis LKTI PHC 2010
Finalis LKTI PHC 2010Finalis LKTI PHC 2010
Finalis LKTI PHC 2010
 
Surat pernyataan kerja sama
Surat pernyataan kerja samaSurat pernyataan kerja sama
Surat pernyataan kerja sama
 
Pengumuman Juara Debat PHC 2010
Pengumuman Juara Debat PHC 2010Pengumuman Juara Debat PHC 2010
Pengumuman Juara Debat PHC 2010
 
Pendampingan pkm (revisi)
Pendampingan pkm (revisi)Pendampingan pkm (revisi)
Pendampingan pkm (revisi)
 
Pendampingan F
Pendampingan FPendampingan F
Pendampingan F
 
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTI
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTIPKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTI
PKM AI-GT 2010 UNAIR lolos DIKTI
 
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)
Hasil TOEFL 18 Mei 2010 (remidi)
 
Hasil TOEFL 08 Mei 2010
Hasil TOEFL 08 Mei 2010Hasil TOEFL 08 Mei 2010
Hasil TOEFL 08 Mei 2010
 
TOEFL 2010
TOEFL 2010TOEFL 2010
TOEFL 2010
 
Mengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasiMengukur budaya organisasi
Mengukur budaya organisasi
 
Beasiswa PPA-BBM 2010
Beasiswa PPA-BBM 2010Beasiswa PPA-BBM 2010
Beasiswa PPA-BBM 2010
 
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya Ilmiah
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya IlmiahIntegrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya Ilmiah
Integrasi Kepekaan Dan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Karya Ilmiah
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Hasil OR English Club FKM UNAIR
Hasil OR English Club FKM UNAIRHasil OR English Club FKM UNAIR
Hasil OR English Club FKM UNAIR
 
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010
PKM MAHASISWA UNAIR (HASIL EVALUASI DIKTI) 2010
 
Step of Malaria Prevention
Step of Malaria PreventionStep of Malaria Prevention
Step of Malaria Prevention
 
AKK (manajemen strategi)
AKK (manajemen strategi)AKK (manajemen strategi)
AKK (manajemen strategi)
 
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009
Prestasi FKM Universitas Airlangga 2009
 

Recently uploaded

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 

Recently uploaded (20)

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 

Kesehatan Masyarakat: Analisis Permasalahan Suntik di Puskesmas

  • 1. SOSIOANTROPOLOGI KESEHATAN “SUNTIK YA?” OLEH: KELOMPOK 1 ANINDITYA KARINA R. 100810014 LILA ULVIANINGTIAS 100810020 PUTU DESI ARIANI 100810021 NOVYAN HARDAR S. 100810082 ASTARI MARULLYTA 100810091 BAMBANG PURNOMO 100810095 IRENE NOVIANTARI 100810098 STEPHANY PONDAANG 100810349 NURUL JANNATUL 100810381 NUR SAIDATUL ULFA 100810444 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010 1
  • 2. SUNTIK YA? Sebuah penelitian di Puskesmas Salam Jawa Tengah, pada tanggal 10 Nopember 1990 pukul 09.00 WIB. PERMASALAHAN Adapun permasalahan yang Puskesmas Salam Jawa Tengah ini, sebagai berikut : 1. Pengobatan secara suntik merupakan pengobatan utama di puskesmas ini, meskipun pada dasarnya penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pengobatan secara oral. 2. Pemberian pengobatan secara suntikan menyebabkan variasi obat di puskesmas ini rendah. Hanya ada 5 variasi obat. 3. Puskesmas juga mengalami kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan suntikan. Selain itu, vitamin yang digunakan merupakan vitamin dengan harga yang murah. 4. Dalam melakukan pengobatan, di puskesmas ini jarang dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesis, pemberian informasi mengenai penyakit pasien, tidak ada penyampaian diagnosis dan alokasi waktu untuk menjawab pertanyaan pasien. 5. Untuk menekan dana tersebut, maka 1 buah suntikan digunakan untuk 10-15 pasien. Pemberian suntikan bergantian juga terjadi pada saat mengobati PSK (Pekerja Seks Komersial) yang mengalami PMS (Penyakit Menular Seksual). 6. Kepopuleran pengobatan suntik ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti : a. Kesuksesan dalam mengobati beri-beri dan kala azar. b. Kepercayaan masyarakat bahwa kesembuhan dapat diperoleh setelah menderita terlebih dahulu. c. Pelayan kesehatan akan mendapat pengakuan sosial sebagai wakil sah dari pengobatan biomedis jika sering memberikan pengobatan secara suntik kepada pasiennya. d. Kepercayaan dari sisi tenaga kesehatan (pelayan kesehatan) bahwa obat dapat mencapai sasaran dengan cepat melalui suntikan. Bahkan, pada saat seorang perawat lupa membawa alat suntik pada saat akan mengobati pasien, maka perawat tersebut akan mencubit pantat pasien seolah-olah disuntik dan tindakan ini dilakukan atas permintaan pasien. e. Kepercayaan bahwa pengobatan secara suntik merupakan pengobatan yang paling esensial merupakan kepercayaan turun-temurun. Namun, saat ini generasi muda dan ibu- ibu yang memiliki balita sering melakukan penolakan terhadap pengobatan suntik. Hal ini secara dominan disebabkan oleh ketakutan akibat adanya reaksi alergi dan demam tinggi pada balita setelah disuntik sehingga ibu menjadi panik. 2
  • 3. f. Keberatan pasien bukan berarti pasien akan menolak untuk disuntik sebab sebagai pasien diharapkan mengikuti segala perintah dari ahli medis dan merupakan suatu tindakan yang tidak pantas dan tidak sopan bagi masyarakat desa dengan strata ekonomi lebih rendah untuk menolak anjuran orang dengan status sosial lebih tinggi (perawat). 7. Kepercayaan bahwa suntikan merupakan pengobatan yang manjur dan membawa keselamatan. Pemberian suntikan dianggap sebagai tugas paling esensial bagi tenaga kesehatan kepada pasien dan tenaga kesehatan berpikir bahwa pasien akan menerimanya. LEVEL SASARAN Level sasaran pada permasalahan “ suntik ya!” adalah individu yaitu pasien karena masalah ini terkait dengan persepsi masing-masing pasien terhadap pengobatan suntik. TEORI Teori yang sesuai untuk mengkaji masalah tersebut adalah Health Belief Model. Health Belief Model merupakan model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu. Teori ini memiliki 4 variabel kunci, yaitu: a. Perceived susceptibility/ kerentanan yang dirasakan b. Perceived seriousness/ keseriusan yang dirasakan c. Perceived benefit/ manfaat yang dirasakan d. Perceived barriers/ rintangan yang dirasakan e. Cues to action f. Self efficacy 3
  • 4. Analisis teori Health Belief Model dengan kasus “Suntik Ya !” Konsep Penyembuhan penyakit dengan suntikan 1.Perceived Susceptibility Masyarakat Jawa Tengah percaya bahwa mereka tidak (Kerentanan yang dirasakan) bisa sembuh jika tidak mendapat suntikan 2. Perceived Severity a.Mereka merasa tidak puas jika tidak disuntik (Severity Dirasakan) b.Mereka percaya bahwa suntikan adalah unsur essensial dalam proses penyembuhan c.Mereka percaya bahwa obat yang diberikan melalui suntikan lebih efektif daripada obat yang diberikan secara oral karena larutan langsung masuk ke dalam peredaran darah dan segera mencapai sasaran d.persepsi turun temurun tentang suntikan ganda di sisi kanan dan kiri untuk memulihkan keseimbangan tubuh 3. Perceived Benefits a. Mereka percaya bahwa suntikan dapat bekerja lebih ( Manfaat yang dirasakan) cepat dibandingkan obat-obatan b. mereka percaya bahwa penyakit yang serius hanya dapat diobati secara permanen dengan suntikan 4. Perceived Barriers Mereka tidak mampu menolak saat ditawari suntikan (Hambatan yang dirasakan) karena: a.sebagai pasien mereka diharapkan mengikuti segala perintah dari ahli medis b.sebagai penduduk desa dengan status sosial ekonomi lebih rendah dianggap tidak pantas dan tidak sopan untuk menentang atau menunjukkan keraguan kepada orang yang berstatus sosial lebih tinggi,dalam hal ini perawat puskesmas 5. Cues to Action a.Memberikan informasi bahwa tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan suntikan melainkan dapat (Isyarat untuk Aksi) disembuhkan dengan hanya menggunakan obat-obatan oral. b.Memberikan informasi bahwa pasien mempunyai hak untuk menolak dan menerima pelayanan kesehatan yang 4
  • 5. diberikan kepadanya. 6. Self-Efficacy Mereka dapat memutuskan secara tepat pengobatan apa yang sesuai dengan penyakit mereka baik dengan suntik maupun dengan obat-obatan oral. SOLUSI Solusi yang dapat digunakan: a. Berkoordinasi dengan dokter atau tenaga kesehatan di Puskesmas untuk memberikan informasi kepada pasien bahwa tidak semua jenis penyakit wajib disuntik, ada penyakit yang dapat diobati dengan hanya menggunakan obat-obat oral. Dokter atau petugas kesehatan wajib menjelaskan tentang diagnose penyakit dengan jelas dan alternatife pengobatan yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit pasien tersebut. b. Mengubah tingkah laku petugas kesehatan agar tidak memberikan tawaran “ suntik ya!” kepada pasien yang datang berobat. Petugas kesehatan harus menyadari bahwa tidak semua pasien selalu menginginkan suntikan sekalipun mereka tidak menolaknya. c. Menyisipkan informasi tentang hak pasien untuk menolak dan menerima pelayanan kesehatan yang diberikan kepadanya pada ketoprak atau wayang kulit yang merupakan kebudayaan masyarakat Jawa Tengah agar mudah diterima oleh masyarakat (pasien). d. Mengubah persepsi para penyedia layanan kesehatan agar tidak memandang rendah penduduk desa karena penduduk desa memiliki hak untuk ikut mengambil keputusan terkait dengan jenis pengobatan yang akan dipilih. 5