Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
1. LAPORAN PRATIKUM
INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
ROUTING STATIC
BONIMULCANDRA
1102650
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
2. A. TUJUAN
Setelah praktikum ini peserta diharapkan :
o mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan
komputer.
o Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.
o Mahasiswa dapat
melakukan
konfigurasi
PC Router
dengan
Default
Gatewaydan Static Route pada jaringan berbasis Windows.
B. TEORI PENDUKUNG
1. Pengertian router
Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk
melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana
kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda. Route bekerja
pada layer 3 OSI Layer yakni layer network yang berarti melewatkan paket IP ke
alamat yang dituju.
2. Router static
Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing
statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil. Apabil kita
memiliki jaringan dengan skala yang besar maka menggunakan routing dinamis.
Sebuah router dapar berbentuk router boardseperti router Cisco atau juga dapat
berwujud PC Routeryakni sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
Pada praktikum kali ini kita akan memanfaatkan sebuah PC yang difungsikan
sebagai router. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan
sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed
yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
3. -
Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing
table dari setiap
router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan dengan routing dinamis)
Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap
router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya
akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka
router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim
ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing
yang berisiNETID dan Default gatewaynya.
4. Berdasarkan gambar 2, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket
data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket datatersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.2.36
Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara
terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka
administrator harus mengelola tabel routingtersebut secara cermat.
5. Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah
route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route
sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default
gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita
menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni
menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu
C. ALAT DAN BAHAN
o
Personal Computer
o
LAN Card / NIC
o
Switch / Hub
o
Kabel ethernet Straight / Trought
o
Router
D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
Routing dengan Default Gateway
Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan
dengan :
1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan
menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC –
Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,
2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
6. 4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.
5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,
aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool
pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pada Windows 2003 buka Start -> Program -> Administrative Tools ->
Routing and Remote Access
b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”
7. c. Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita
buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada
LAN Roouting terlebih dahulu.
d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and
Remote Access sudah tersedia pada PC Router.
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote
Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable
Routing and Remote Access”
8. f.
Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan
berwrna hijau.
g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada
gambar desain jaringan diatas.
9. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke
host yang lain, buat tabelnya.
E. EVALUASI
1. LAN
No
Uji koneksi
Dari
Ke
192.168.1.2 192.168.1.2
192.168.1.3
Hasil router print na adalah sebagai berikut:
1. Router dengan 4 PC (2 switch)
Respon
Penjelasan
sukses
sukses
11. 2. Router dengan 6 PC (3 switch)
N
o
Dari
Uji koneksi
Ke
192.168.1.2
192.168.1.0
192.168.1.1
Respon
Penjelasan
Tidak sukses
sukses
192.168.1.2
sukses
192.168.1.3
sukses
192.168.1.255
192.168.2.1
Tidak sukses
sukses
12. 192.168.2.2
sukses
192.168.2.3
sukses
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
sukses
Tidak sukses
sukses
F. KESIMPULAN
•
Router merupakan sebuah konfigurasi pada sebuah mesin yang bertugas untuk
melanjutkan pengiriman paket data dari satu komputer ke komputer lain di mana
kedua komputer tersebut berada pada dua network IPyang berbeda
•
PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router
(routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer
yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).