Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Makalah
1. PERBEDAAN KARYA TULIS ILMIAH DENGAN
KARYA TULIS NON ILMIAH BESERTA
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
M. Lutfi Alibi
Moh. Dwi Hariyono
Nabilla Afifah
Mariani J. Widiawati
(145050101111207)
(145050101111231)
(145050101111243)
(145050101111219)
Kelas : I Ruang 12
Dosen Pengajar :
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
1
2. KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyalurkan kemampuan akademiknya
melalui sebuah makalah yang berjudul perbedaan karya tulis ilmiah dengan karya
tulis non ilmiah beserta sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan pada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW yang semoga kita memperoleh Syafa’at darinya kelak di
alam akhirat.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis
tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sempaikan
kepada :
1: Bapak selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
2: Orang tua penulis yang terus memberikan dorongan dan motivasi
kepada penulis
3: Teman – teman semua yang terlibat dalam penulisan makalah
Sebuah pengakuan akademik yang nyata bahwa susunan laporan penulis
ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis
menampung koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan laporan
penulisan ini. Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Malang, 16 September 2014
2
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan kemajuan peradaban
manusia yang sangat penting. Karena melalui ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia dapat memanfaatkan kekayaan dan lingkungan alam semaksimal mugkin
dengan ketentuan yang berlaku atau batas-batas tertentu.
Makin berkembangnya zaman pasti akan diiringi dengan kemajuan IPTEK.
Manusia tidak bisa terlepas dari IPTEK yang kini terus berkembang pesat, karena
IPTEK sebagai dasar kehidupan yang penting untuk menjalani hidup di masa kini.
Adapun pengembangan ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui
serangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi dengan
metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif maupun ekspoloratif
sehingga dapat menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala
kemasyarakatan tertentu.
Mencermati dasar tersebut maka sangat tepat disebutkan bahwa para
mahasiswa dan dosen merupakan kelompok masyarakat ilmiah yang tugas
pokoknya menyangkut kemampuan menumbuhkembangkan penguasaan,
pemanfaatan, dan pemajuan IPTEK dengan penelitian dan penulisan atau
menghasilkan suatu karya tulis.
Mahasiswa sebagai salah satu unsur di dalam perguruan tinggi dituntut
kemampuannnya untuk membuat karya, baik karya ilmiah maupun non ilmiah,
untuk mengetahui perbedaan diantara karya tulis ilmiah maupun non ilmiah kita
perlu mengetahui pengertian, macam, jenis, penulisan, dan lain-lain.
Dimana karya ilmiah itu sendiri bisa berupa hasil penetitian, konseptual
teori, ide, gagasan maupun hasil pengembangan atau pembahasan atau bentuk lain
yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan konvensi ilmiah yang dilandasi
kejujuran ilmiah. Kegiatan penulisan karya ilmiah dalam strata penilaian kualitas
suatu perguruan tinggi memiliki bobot yang sangat tinggi. Oleh sebab itu,
kegiatan ini dijadikan salah satu tugas pokok perguruan tinggi seperti yang
dijabarkan dalam Tridharma Perguruan Tingg. Sedangkan karya tulis non ilmiah
4
5. itu sendiri bisa berupa novel, cerita fiksi, dan lain sebagainya. Adapun perbedaan
yang terdapat diantara karya tulis ilmiah dengan karya tulis non-ilmiah.
Dalam menciptakan karya tulis yang baik, kita memerlukan suatu pedoman
yang baik, sehingga terciptanya suatu format yang seragam, sehingga di perlukan
pembelajaran dalam pembuatan karaya tulis ilmiah yang terstruktur dan sitematik.
Dalam bab pendahuluan ini dirumuskan perbedaan karya tulis ilmiah dan
non ilmiah, sitematika penulisan karya tulis ilmiah.
1.2; Rumusan Masalah
1.2.1 Apa perbedaan karya tulis ilmiah dengankarya tulis non-ilmiah?
1.2.2 Bagaimana sitematika ppenulisan karya tulis ilmiah yang baik dan
benar?
1.3; Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan karya tulis ilmiah dengan karya tulis non-ilmiah.
1.3.2 Menganalisa sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan
benar.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
1.4.2 Melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
1.4.3 Mengenalkan dengan kegiatan perpustakaan.
1.4.4 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
5
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1; Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dengan Karya Tulis Non-ilmiah
2.1.1 Karya ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang mengkaji, memuat, mengungkapkan
suatu permasalahan, gejala, fenomena tertentu, atau temuan baru dalam suatu
bidang IPTEK, dan seni yang dapat memberi sumbangan baru kepada ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.
Adapun, dimaksud dengan kaidah-kaidah keilmuan adalah bahwa karya ilmiah
menggunakan metode ilmiah di dalam membahas permasalahan,menyajikan
kajiannnya dengan menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta
menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain, yakni bersifat objektif, logis,
empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten.
Pada mulanya, karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas suatu
penelitian ilmiah saja. Namun dalam pengertian yang lebih luas, karya tulis
ilmiah dapat berupa hasil penelitian, hasil suatu kajian terhadap suatu masalah,
suatu konseptual teori, ide dan gagasan, atau suatu isu baru yang dianalisis dengan
menggunakan metode atau prosedur ilmiah yang cukup tepat.
Pandangan terakhir menggambarkan bahwa suatu karya tulis dianggap
ilmiah apabila dilihat dari ketepatan atau kesesuaian penggunaan metode ilmiah
dalam menelaah suatu permasalahan dan kemutakhiran suatu permasalahannya.
Karya ilmiah ditulis dalam bahasa (Indonesia atau Inggris) yang baik,
teratur, konsistensi dan efektif, menggunakan kaidah bahasa baku, dan
menghindari penonjolan pribadi penulis.
2.1.2 Karya Tulis Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang
popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
6
7. Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah adalah ditulis berdasarkan fakta pribadi,
fakta yang disimpulkan subyektif, gaya bahasa konotatif dan populer, tidak
memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi
didramatisir, bersifat persuasif, tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel,
drama, dan roman.
2.1.3 Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dengan Karya Tulis Non-Ilmiah
Istilah karangan ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat
lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada
juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya,
kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek. Karya ilmiah merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa
dalam melakukan pengklasifikasian.
Dalam Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang
membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada
pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan
semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan
kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah
umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika
penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi
secara ketat dan sistematis.
7
8. 2.2; Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Makalah merupakan karya tulis yang ditulis dengan tujuan utama untuk
didiskusikan lebih lanjut. Menurut Parera (2005:35), makalah adalah tulisan yang
memerlukan studi (pengkajian) lebih lanjut, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
Syarat penulisan karya ilmiah membutuhkan cara yang berkaitan dengan
pengemasan fakta dalam subjektivitas telaah yang memiliki kandungan kebenaran
dan bisa dipertanggung jawabkan. Secara garis besar, langkah-langkah penulisan
karya tulis ilmiah tersusun atas beberapa bagian yang berinti pada adanya judul,
pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan penutup atau simpulan saran
serta daftar pustaka. Keilmiahan sendiri akan di tandai oleh danya judul, subjudul,
dalam rangka apa tulisan di buat, logo, nama penulis, identitas (NIK, NIP, NPM,
NRP), institusi/ lembaga, serta kota dan tahun.
Berikut sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar, yang
sudah umum dan banyak di gunakan oleh khalayak banyak :
2.2.1; Bagian awal
a< Halaman sampul
Dalam halaman sampul terdapat judul, logo, nama penulis, identitas (NIK,
NIP, NPM, NRP), institusi atau lembaga, serta kota dan tahun. Dimana judul
harus di buat semenarik mungkin agar dapat menimbulkan minat baca bagi
pembacanya (orisinil, mencerminkan isi, dapat mengundang rasa ingin tahu, jelas,
ringkas, dan padat). Judul karya tulis di buat dengan format lebih tebal dan ukuran
fontnya lebih besar (16). Semua yang telah di sebutkan terletak di bagian tengah
(centre).
b< Lembaran persetujuan dan pengesahan (lihat lampiran)
c< Abstrak ( satu spasi maksimal 1 halaman)
Abstrak adalah penyajian isi suatu karya ilmiah secara padat dan singkat
atau sering disebut rangkumam isi suatu skripsi, paling tidak memuat
permasalahan yang diteliti tujuan, metodologi dan hasil penelitian. Panjang
8
9. abstrak tidak lebih satu halaman atau antara 250-300 kata yang diketik berjarak
satu spasi.
d Kata pengantar
Dalam kata pengantar sebuah skripsi berisikan puji syukur kepada Allah
SWT dan selawat kepada Rasulullah SAW. Serta terimakasih kepada
pembimbing dan pihak-pihak yang dirasa perlu yang menyukseskan pembuatan
skripsi baik selama persiapan, pelaksanaan atau telah membantu penulis selama
pendidikan.
Tulisan KATA PENGANTAR ditulis dengan huruf besar, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan
spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran
kuarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan nama
penulis dan ditandatangani.
e Daftar isi
Untuk membantu pembaca agar lebih mudah mencari bagian-bagian yang
terdapat di dalam karya tulis.
f Daftar tabel dan gambar (jika ada)
2.2.2 Bagian isi
Bagian isi sering juga disebut sebagai batang tubuh suatu karya tulis.
Bagian ini terdiri atas sbeberapa bab, masing-masing bab paling tidak memuat
beberapa bagian sebagai berikut :
a BAB 1 Pendahuluan
berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, anggapan
dasar, hipotesis dan organisasi laporan penelitian. Hipotesa tidak wajib ada
dalam setiap skripsi, harus dilihat dari sifat penelitian yang dilakukan.
I Latar belakang
9
10. Intinya adalah apa yang dipermasalahkan. Latar belakang selalu
bertolakdari adanya masalah dan atas alasan apa kita perlu memasalahkannya.
Kalau tidak terdapat persoalan berarti tidak ada yang perlu dipermasalahkan.
Tanpa latar belakang, karya tulispun gugur sebagai suatu persoalan.
II Rumusan masalah
Rumusan masalah diambil dari munculnya latar belakang dan dijadikan
pokok pembahasan dalam penulisan suatu karya tulis.
III Tujuan
Tujuan berarti mendeskripsikan jawaban dari apa yang dipermasalahkan.
IV Anggapan Dasar dan Hipotesis (Penelitian deskriptif tidak harus ada
hipotesa)
Anggapan dasar dan Hipotesi dirumuskan berdasarkan teori atau
berdasarkan pustaka.
V Manfaat
b BAB II Landasan Teori atau Kajian Pustaka
Memaparkan sejumlah teori atau hasil penelitian yang mendukung
permasalahan penelitian. Landasan teori bukan memindahkan tulisan buku,
tetapi menganalisa dan membahas permasalahan yang akan diteliti berdasarkan
sejumlah teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat dinyakini
kebenarannya yang dapat memperkuat permasalahan penelitian, dan didukung
dengan kutipan seperlunya.
c BAB III Metode Penelitian
10
11. Berisikan, metode yang akan digunakan dalam penelitian (memuat
penjelasan rinci dan jelas tentang jenis penelitian, Populasi dan sampel
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan organisasi
laporan penelitian, masing-masing unsur tersebut dijelaskan serinci mungkin,
karena masing elemen dalam metodologi tersebut saling terkait. Contoh dalam
teknik pengumpulan data disebutkan angket dan wawancara. Hasil wawancara
juga harus dianalisis untuk mendukung kesimpulan setiap permasalahan yang
dibahas.
d BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Memaparkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh baik dalam bentuk fakta
maupun hasil analisisnya. Selanjutnya, hasil-hasil penelitian tersebut dibahas
secara komprehensif. Pembahasan dilakukan secara argumentatif yang diperkuat
dengan landasan teori, konsep, atau pendapat yang mapan (sedapat mungkin
yang terkini), baik yang sudah dipakai dalam bab II atau teori, konsep, pendapat
lain yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung.
e BAB V Penutup
ISimpulan
Kesimpulan harus bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan bukanlah singkatan dari poin-poin
yang dibahas, tetapi hasil analisis pembahasan yang dapat dijadikan sebagai
suatu konsep sesuai dengan tujuan penelitian.
II Saran
Fungsi saran adalah menyarankan. Saran diberikan untuk menawarkan tindak
lanjut penelitian berikutnya dari perspektif yang lain dan berbeda.
2.2.3 Bagian akhir
a Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar sumber bacaan suatu karya tulis ilmiah, yang
biasanya dicantumkan pada akhir suatu karya ilmiah, semua sumber yang
dijadikan sebagai pedoman atau yang nama pernah dirujuk dalam suatu karya
ilmiah wajib disebutkan dalam daftar rujukan.
11
12. Sumber pustaka suatu karya tulis dapat berupa buku, jumal, skripsi, tesis,
disertasi, majalah, buletin, makalah seminar, surat kabar, bank data, microfilm,
internet, hasil wawancara, foto, atau bahkan komunikasi pribadi melalui
telepon, e-mail, dan sebagainya. Semua rujukan yang dicantumkan dalam teks
skripsi atau digunakan sebagai pedoman harus dicantumkan di dalam daftar
rujukan atau semua sumber bacaan yang tertera dalam daftar rujukan dapat
ditelusuri atau ditemukan dalam teks skripsi. Oleh sebab itulah maka judul
bagian ini disebut daftar rujukan. Catatan kuliah atau ceramah tidak dibenarkan
sebagai sumber rujukan, kecuali telah dibukukan atau diktat yang diterbitkan
secara resmi. Itupun dianggap sebagai suatu rujukan yang lemah.
b Lampiran
Lampiran merupakan bagian dari sebuah skripsi. Hal-hal yang dimuat dalam
lampiran hendaklah yang langsung berhubungan dengan skripsi. Bila lampiran
lebih dari satu, setiap lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab, ditulis di
sudut kiri atas dalam lembaran lampiran yang bersangkutan. Pengetikan judul
lampiran sama seperti pengetikan judul tabel (kecuali lampiran berupa surat
keterangan), yaitu dengan huruf kecil (kecuali huruf awal), dan bila judul
lampiran lebih dari satu baris, baris berikutnya diketik 1 (satu) spasi.
Bentuk lampiran juga bermacam-macam, dapat berupa tabel, gambar, dan
ilustrasi lainnya. Lampiran ditempatkan setelah daftar pustaka, dan dalam satu
halaman dapat dimuat lebih dari satu lampiran
3
12
13. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa perbedaan karaya
tulis ilmiah dengan karya tulis non-ilmiah secara umum adalah jika karya tulis
ilmah ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan
menggunakan pendekatan metode ilmiah sedangkan karya tulis non ilmiah
bersifat subyektif dan tidak didukung oleh fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang tidak terlalu formal.
3.2 Saran
Dengan karya ilmiah ini kami mengharapkan agar pembaca memahami
perbedaan antara karya ilmiah dan karya non ilmiah beserta sistematikanya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kami berharap
kritikan yang membangun untuk makalah ini.
13
14. DAFTAR PUSTAKA
Ajalil, Abubakar; M. Isa Rani; Jailani; Soewarno; Sakdiyah, dan Zulfan.2001.
Pedoman Penulisan Skripsi.Banda Aceh
Suwarna,Dadan.2012.Cerdas Berbahasa Indonesia.Tangerang:Jelajah Nusa
Yakin,M Zubad Nurul.2011.Bahasa Indonesia Keilmuan.Malang:UIN-MALIKI
PRESS
Kuriawan, H.Khaerudin 2012. Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan
Tinggi.Bandung: PT Refika Aditama
14