SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH

  PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILSAFAT




Makalah Ini Dibuat Sebagai Tugas Individu Pada Mata Kuliah
                    PILSAFAT SAINS


                       Disusun Oleh:
            Baidilah               (09221008)


                 DOSEN PEMBIMBING
                LITADO D. JUSMA, M pd.



                 FAKULTAS TARBIYAH
      JURUSAN PENDIDIKAN MIPA MATEMATIKA
   INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
                       PALEMBANG
                           2010
A. Pendahuluan

       Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal
tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti
kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya. .
Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian
yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir
sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.minsalnya: Apakah kehidupan itu,
dan mengapa aku berada disini? Mengapa ada sesuatu? Apakah kedudukan
kehidupan dalam alam yang besar ini ? Apakah alam itu bersahabat atau
bermusuhan ? apakah yang terjadi itu telah terjadi secara kebetulan ? atau karena
mekanisme, atau karena ada rencana, ataukah ada maksud dan fikiran didalam benda .


       Oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang
asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar), maka kita perlukan untuk meneliti
bagaimana filsafat itu menjawabnya.


       Pada makala ini akan kita bahas tentang Pengertian Filsafat pendidikan Islam,
Studi dalam filsafat pendidikan islam,dasar pelaksanaan pendidikan islam, Ruang
Lingkup Filsafat Pendidikan Islam, Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam, dan
Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam,
B.pembahasan
A. Pengertian Filsafat pendidikan Islam
       Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata
Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta cinta
terhadap ilmu atau hikmah.
       Selain itu terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari
kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia: philos berarti cinta,
suka (loving), dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi,
Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau
lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa Arab disebut failasuf.
       Sedangkan pengetian Pendidikan adalah daya upaya yang memajukan
bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak, guna memejukan kesempurnaan
hidup, kehidupan dan penghidupan anak–anak selaras dengan dunianya. 1
       Pendidikan sebagai sebuah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang
cocok bagi induvidu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan
budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke genersi. 2
       Dan Islam adalah agama yang meng-Esakan Alla S.W.T. yang bertujuan
untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
       Dari beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengertian fisafat dari
segi kebahasaan atau semantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan.
Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan
pengetahuan atau kebikasanaan sebagai sasaran utamanya.
       Sehingga dapat kita simpulkan bahwa filsafat pendidikan islam adalah cinta
terhadap pengetahuan yang mengarahkan pada kebahagian dunia dan akhirat bagi
semia individu muslim.
B.Studi dalam filsafat pendidikan islam
       1
         Ki Hajar Dewantara. 1997. Pisikologi Pendidikan ( Dalam Buku Nyayu Khadijah ), Grafika
         Telindo Press, Hal. 27.
       2
         Crow, L., D. dan Alic Crow. 1984. Educational Psychology, Diterjemahkan oleh : Z.
         Kasijan, Surabya : Bina Ilmu. Hal . 27.
Dalam rangka membina filsafat pendikan islam yang di dasari nilai islam,
maka di perlukan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalman. Suatu pilsafat pendikan
yang berdasar islam tidak lain adalah pandangan dasar tentang pendidikan yang
berdasarkan ajaran islam dan yang orientasi pemikirannya berdasarkan ajaran
tersebut3
           Filsafat pendidikan islam yang kita kehendaki adalah suatu pemikiran yang
serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, dan logis, menyeluruh seta universal
yang tertuang atau tersusun kedalam suatu bentuk pemikiran atau konsep suatu
sistem.
           Mengingat filsafat pendidikan islam adalah filsafat tentang pendidikan yang
tidak di batasi oleh lingkungan kelembagaan islam saja atau oleh ilmu pengetahuan
dan pengalaman ke islaman semata- mata, melainkan menjangjau semua ilmi
pengetahuan yang seluas aspirasi masyarrakay muslim, maka pandangan dasar yang
menjasi titik tolah studi adalah ilmu pengetahuan yang teoritis dan praktis dalam
segala bidang pengetahuan yang bekaitan dengan masalah pendidikan yang ada dan
yang akan ada dalam masyarakat yang berkembang terus tanpa mengalami
kemandegan.
           Terbukti dalam sejarah perkembangan pemikiran islam tentang gejala hidup
duniawi dalam segala bidangnya, filusuf-filusuf islam dapat mengungkapkan ke
dunia barat pada khususnya bahwa islam ternyata tidak hanya melacak masalah-
masalah keagamaan saja, melainkan juga menggerakkan aspirasi manusia dalam
penggalian ilmu pengetahuan yang oleh dunia medern saat ini tetap di ingati sebagai
basis pengetahuan yang berdaya ” mengembangkan” ilmu aljabar, penggali
pertamanya adalah Ibnu Jabir, pemikir muslim dari Afrika Utara ; ilmu optik yang
pernah di gali oleh Ar-Razy dan sebagainya, dapat di pelajari dalam sejarah
kebudayaan islam4.


3
    Prof.Dr.Fadhil Al-Djamaly,Tarbijah Al Insan Al-Djadid, hal 97 – 98 ( untuk dibandingkan).
4
    Philip K. Hifti, The Arab a Short Histori. Terj. Oleh Usuludin Hutagalung, pp. 170 - 185
Berdasarkan pemikiran tentang pendidikan islam yang tercatat dalam sejarah
yaitu pendiri sekolah-sekolah yang terkenalantara lain Nurudin Zauki dan Nidzam Al
Mulky zaman khalifah harun Ar-Rasyid abad 4 H, yang pernah merintis kearah
pendidikan pormal, berupa sekolah di iringin dengan metode-metode pengajaran yang
child centered pada masanya, kualitas nilainya dalam ke[ribadian/ pengajaran tetap di
anggap baik sampai masa kini5
        Jadi dalam studi tantang filsafat pendikan islam tersebut haru di tuntut
pengasaan ilmu-ilmu pengetahuan yang melengkapi yang dapat menjadi sumber
potensi rujukan pemikiran-pemikiran bidang tersebut yang dapat melingkupi
sekurangkurangnya sbb:
        1. ilmu agama Islam yang luas dan Mandalam
        2. ilmu pengetahuan tentang kebudayan islam dan umum serta sejarahnya
        3. filsafat islam dan umum seta ilmu-ilmu cabang kefilsafatan yang
             kontemporer saat ini
        4. ilmu tentang manusia seperti psikolagi dalam segala cabangnya yang
             releven dengan kependidikan, serta yang mengenai perkembangan
             kehidupan manusia
        5. science dan teknologi yang terutama berhubungan dengan hajat hidup
             manusia dan yang berpenganruh terhadap perkembangan pendidikan
             minsalnya teknolgi pendidikan
        6. ilmu terntang sistem approact seta ilmu tentang metode pendidikan dan
             riset pen didikan
        7. pengalaman tentang teknik-teknik operasional kependidikan dalam
             masiarakat
        8. ilmu pengetahuan tentang masyarakat seperti sosiolagi terutama tentang
             sosiolagi pendidikan

5
 Keterangan tentang sekolah-sekolah yang di dirikan oleh nuruddin Zauki dan Nizam Al Mulki dalam
buku prof. Dr. Ahmad Salabi, trench Attarbijjah, Al-Islamijjah, terj, sejarah pendidikan islam , Oleh
Prof. H. Muchtar Yahya dan Drs. Sanusi Latip, pp 112-129
9. ilmu tentang kemanusiaan lainnya seperti antropolagi budaya, ekolagi dan
            etnologi dan sebagainya
         10. ilmu tentang teori pendidikan atai poedogogik6
         pada uraian diatas terdapat berbagai studi umum, seperti sosiolagi hal ini
tentunya adalah suatu bukti bahwa kita umat islam di tuntut untuk tidak hanya
berpaku pada materi-materi tentang keislaman saja dalam penggalian ataupun
memberikan ilmu pengetahuan dalam prosesbelajar, yang akhirnya akan membuat
kita menjadi lebih primitif dan tidak berkembang. Kita juga harus mengetahui tentang
hubungan-hubungan sosial dan dengan alam semesta. Karena pada dasarnya semua
itu terdapat di dalam Alquran hanya saja sebagian dari kita, ataupun banyak diantara
kita yang tidak mengetahui hal itu.
         Namun demikian kita juga tidak boleh melupakan tentang dasar ataupun
sumber pengetahuan kita sebagai umat islam. Jadi disini kita harus pandai memilah
dan memilih ulmu-ilmu yang bermanpaaf atau tidak bagi dirikita khususnya dan
umat islam umumnya.




C.Metode yang di gunakan dalam pendidikan islam
         Dalam sejarah pendidikan islamdapat di ketahui bahwapara pendidik muslim
dalam brbagai situasi an kondisi yang berbeda , terlah menerapkan berbagai macam
metode pendidikan atau pengajaran.
         Metode yang digunakan dalam pendidikan islam tidak hanya metode
mendidik atau mengajar, melainkan juga metode belajar yang harus di gunakan anak
didik.
         Menurut Al Gozzaly, seorang pendidik agar memperoleh sukses dalam
tugasnya haru menggunakan pengaruh seta cara yang tepat terarah7

6
 Bandingkan pendapat Prof. Dr. Fadhil dalam bukunya ; Tarbijjah Al-Insan Al- Djadid, p. 25
7
 Aly Al-Djumlathy & Abu Futuh At-Tawanisy, Dirasat Muqaramah fit Tarbijjah Al-Islamijjah, op cit,
pp. 111 - 116
Bila seorang anakdidik di biasakan dengan sifat-sipat yang baik, maka akan
berkembanglah sifat-sifat yang baik itu pada dirinya dan akan memperoleh
kebahagian hidup dunia dan akhirat. Orang tua, gurunya, pendidiknya juga akan terut
berbahagia bersamanya, sebaliknya bila anak itu kita niasakan dengan sifat-sifat yang
jelak, dan kita biarkan bagitu saja, maka ia akan celaka dan binasa.semua tanggung
jawab dalam hal itu terletak pada pengasuh dan walinya. Walinya wajib menjaga
anak tersebut dari segala dosa, mendidik dan mengajarnya dengan budi perketi yang
luhur seta menjaga jangan sampai bergaul dengan teman-temannya yang nakal ....dan
seterusnya8
         Di dalam membahas masalah belajar Al-Gozaly lebih menekankan petensi
rasio daripada petensi kejiwaan yang lain. Meskipun potensi rasio manusia di
pandang berbeda di dalam kekuasaan tuhan. Kakuasaan Tuhan adalah yang pertama
sedangkan rasio menubia adalah yang kedua.
         Beliau menyatakan ”secara potensial, pengetahuan itu ada di dalam jiwa
manusia bagaikan benih di dalam tanah. Dengan melaui belajar potensi itu baru
menjadi aktual” dalam hal mendidik, Al Gozaly mengambil sistem yang berasaskan
keseimbangan antara kemampuan rasional dengan kekuasaan tuhan , antara
kemampuan penalaran dengan pengalaman mistik yang membarikan ruang
bekerjanya akal pikiran, dan keseimbangan antara berpikir deduktip logis dengan
pengalaman empiris manusia9
         Atas dasar pandangan Al Gozzaly yang becoral empiris itu, maka tergambar
pula dalam metode pendidikan yang di inginkan. Diantaranya lebih menekankan pada
perbaikan sikaf dan tingkah laku para pendidik dalam mendidik, seperti:
         1. guru harus bersikap mencintai murudnya bagaikan anak sendiri10



8
  Al-Gozaly, Al Ihya Ulumuddin, juzz III. P. 63
9
  A.L. Tibawi , Islamic Education, Its Tradition and Modernization into arab national System, pp. 42 -
43
10
   Aly Al-Djumlathy & Abu Futuh At-Tawanisy, Dirasat Muqaramah fit Tarbijjah Al-Islamijjah, pp.
111 - 115
2. Guru tidak usa mengharapkan upah dari tugas pekerjaannya, kaena
          mendidik atau mengajar mengikuti tugas pekerjaan mengikuti jejak nabi
          Muhamad S.a.w. nilainya lebih tingi dari ukuran harta atu uang. Mengajar
          atau mendidik adalah usaha yang menunjukkan manusia kearah yang haq
          dan kebaikan seta ilmu. Upahnya adala hterletak pada diri anak didik yang
          setelah dewasa menjadi orang yang mengamalkan hal-hal yang ia didikkan
          atau ajarkan.
       3. guru harus menberikan nasehat kepada muridnya agar menuntut ilmu tidak
          untuk kebanggaan diri atau untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan
          untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. tidak pula untuk mencari
          kehidupan atau pekerjaan yang berlebi-lebihan.
       4. guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat.
          Ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang dapat membawa kebahagiaan
          dunia dak akhirat.
       5. guru harus memberikan contoh yang baik dan taauladan yang indah
          dimata anak didik sehingga anak senang untuk mencontoh tingkah
          lakunya. Dia harus bejiwa halus, sopan serta berjiwa tasammuh ( lapang
          dada ), murah hati dan terpuji.
       Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam proses belajar mengaajar
ataupun pendidikan   yang menjadi faktor penentu utama antara berhasil dengan
tidaknya itu adalah pendidik yang dalam hal ini meberikan ilmu, namun tidak
mengekang anak didik sehingga ia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang di
berikan kepadanya, atau dengan kata lain keberhasilannya adlah keberhasilan yang
merdeka, bukan seperti penjinakan, akan tetapi pendidik harus senantiasa
memperhatikan perkembangannya itu agar ia tidak keluar dari jalur pendidikan yang
bertujuan memberikan kebahagiaan dunia akhirati
D. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam
       Dasar pelaksanaan pendidikan islam itu adalah alquran dan hadis sebagaimana
pirman Allah SWT:
”Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu dengan perintah kami. Sebelumnya
kamu tidaklah mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Alquran itu
cahaya yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu
benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang benar’11

Dan Hadis dari Nabi SAW :

“ Sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang
senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya,
sempurna akal pikirannya, serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka
beruntung dan memperoleh kemenangan ia”12

Dari ayat dan hadis di atas tadi dapat diambil kesimpulan :

       1. Bahwa al Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk
           kearah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk
           kearah jalan yang diridhoi Allah SWT.
       2. Menurut Hadist Nabi, bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling
           menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan
           sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.

       3. Al Qur’an dan Hadist tersebut menerangkan bahwa nabi adalah benar-benar
           pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan
           kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan,
           penyuluhan, dan pendidikan Islam.

       Alquran sebagai sumber ilmu bagi umat islam, bila seseorang telah dirasuki
keimanan, bahwa tiada tuhan selain Allah dan muhammad utusan Allah maka
keberadaan Alquran tidak dapat di sangkal lagi dan Ayat-ayat Alquran tidak

11
     QS. Asy-Syura : 52
12
     al Ghazali, Ihya Ulumuddin hal. 90
sulilt di terima. Itulah sebabnya keyakinan kepada Allah di letakkan pada
urutan pertama dalam rukun Iman maupun rukun Islam.

E. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

            Muzayyin Arifin13 menyatakan bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam
berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematik. Logis, dan menyeluruh
(universal) tentang pendidikan, ysng tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan
agama Islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang
relevan.
            Dari pendapat di atas, memberi petunjuk kepada kita bahwa ruang lingkup
filsafat Pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan
pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode,
dan lingkungan pendidikan.

F. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam

            Prof. Mohammad Athiyah anrosyi menyimpulkan 5 tujuan yang asasi bagi
pendidikan Islam14

            1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan
                    bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.

            2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam
                    tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya
                    dari segi keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian kepada keduanya.
                    sekaligus.
            3. Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan untuk
                    mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai

13 . Muzayyin   Arifin filsafat pendidikan Islam 1953, 20-24

14 ..Prof. Mohammad Athiyah abrosyi, kajiannya tentang pendidikan Islam 23-24
ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra, kesenian,
           dalam berbagai jenisnya.
       4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia
           dapat mengusai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu,
           supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dengan mulia di samping
           memelihara dari segi kerohanian dan keagamaan.
       5. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.
           Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau akhlak, atau
           sprituil semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi-segi kemanfaatan
           pada tujuan-tujuan, kurikulum, dan aktivitasnya. Tidak lah tercapai
           kesempurnaan manusia tanpa memadukan antara agama dan ilmu
           pengetahuan.

    Dari ungkapan di atas dapat kita simpulkan bahwa              pendidikan islam itu
bermanfaat atau berguna untuk pengembangan diri peserta didik agar memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat, bukan hanya dunia atau akhirat saja. Oleh karena itu
pendidikan islam haru di jalankan atau di laksanakan dengan baik dan terarah agar
memperoleh hasil yang mak siksimal serta anak didik hasil didikan benar-banar bisa
menuai manfaat dari proses penggalian ilmunya selama ini, dengan demikian anak
didik tidak membuang waktunya secara percuma ( benar- benar melakukan hal-hal
yang positif), baik bagi dirinya pribadi khususnya, ataupun bagi masyarakat dan
negara umumnya. Dan tidak pernah terlepas dari pedoman agama islam, namun tidak
pula berpikiran primitip dan tidak berkembang. Karena sesungguhnya tujuan utama
dari pendidikan itu adalah membentuk pribadi yang baik dan berdaya guna serta
bermanfaat dari segala bidang dan faktor yang fositip tentunya.

G. Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam
Sebagai suatu metode, pengembangan filsafat pendidikan Islam biasanya
memerlukan empat hal sebagai berikut15


         Pertama, bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengembangan filsafat
pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis, yaitu al Qur’an dan al Hadist
yang disertai pendapat para ulama serta para filosof dan lainnya ; dan bahan yang
akan di ambil dari pengalaman empirik dalam praktek kependidikan.


         Kedua, metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang bersifat
tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing-
masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa. Namun demikian, khusus dalam
menggunakan al Qur’an dan al Hadist dapat digunakan jasa Ensiklopedi al Qur’an
semacam Mu’jam al Mufahras li Alfazh al Qur’an al Karim karangan Muhammad
Fuad Abd Baqi dan Mu’jam al muhfars li Alfazh al Hadist karangan Weinsink.


         Ketiga, metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif
metode analsis-sintesis, yaitu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis
terhadap sasaran pemikiran secara induktif, dedukatif, dan analisa ilmiah.


         Keempat, pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut di atas
harus pula dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk membahas tersebut.
Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan teori-
teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena tertentu pula.
Dalam hubungan ini pendekatan lebih merupakan pisau yang akan digunakan dalam
analisa. Ia semacam paradigma (cara pandang) yang akan digunakan untuk
menjelaskan suatu fenomena.
        Dari uraian di atas dapa tdi simpulkan bahwa :


15   Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam hal 122-124
1. Untuk pengembangan pilsafat pendidika islam, kita tidak boleh lepas dari
   pedoman kita sebagai umat islam.
2. kita juga harus mencari informasi yang akurat dan terpercaya dari para filosof
   dan memilah-memilah antara yang baik dengan yang buruk




                                Kesimpulan
Islam dengan sumber ajarannya al Qur’an dan al Hadist yang diperkaya oleh
penafsiran para ulama ternyata telah menunjukkan dengan jelas dan tinggi terhadap
berbagai masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan. Karenanya tidak heran
ntuk kita katakan bahwa secara epistimologis Islam memilki konsep yang khas
tentang pendidikan, yakni pendidikan Islam.

          Demikian pula pemikiran filsafat Islam yang diwariskan para filosof Muslim
sangat kaya dengan bahan-bahan yang dijadikan rujukan guna membangun filsafat
pendidikan Islam. Konsep ini segera akan memberikan warna tersendiri terhadap
dunia pendidikan jika diterapkan secara konsisten.

          Namun demikian adanya pandangan tersebut bukan berarti Islam bersikap
ekslusif. Rumusan, ide dan gagasan mengenai kependidikan yang dari luar dapat saja
diterima oleh Islam apabila mengandung persamaan dalam hal prinsip, atau paling
kurang tidak bertentangan.

          Tugas kita selanjutnya adalah melanjutkan penggalian secara intensif terhadap
apa yang telah dilakukan oleh para ahli, karena apa yang dirumuskan para ahli tidak
lebih sebagai bahan perbangdingan, zaman sekarang berbeda dengan zaman mereka
dahulu. Karena itu upaya penggalian masalah kependidikan ini tidak boleh terhenti,
jika kita sepakat bahwa pendidikan Islam ingin eksis ditengah-tengah percaturan
global.




                               DAFTAR PUSTAKA
Alquran


   Al Ghazali, Ihya Ulumuddin


   Syafeie, inu, kencana, Drs. Alquran adalah filsafat , perca, jawatimur, 2003
   Surya batra, s., 2002, psikologi pendidikan,cetakan kesebelasan, jakarta:
rajawali press
   Ahmad Hanafi, M.A., Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV, Bulan Bintang,
Jakarta, 1990.
        Prasetya, Drs., Filsafat Pendidikan, Cet. II, Pustaka Setia, Bandung, 2000
   Titus, Smith, Nolan., Persoalan-persoalan Filsafat, Cet. I, Bulan Bintang,
Jakarta, 1984.
   Ali Saifullah H.A., Drs., Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional,
Surabaya, 1983.
   Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Cet.II, Bumi Aksara, Jakarta,
1995.
   Abuddin Nata, M.A.,i, Cet. I, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta, 1997

More Related Content

What's hot

Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan-
 
Proposal master
Proposal masterProposal master
Proposal masterlatiba
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddinFalsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddinSha Amran
 
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islamPemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islamErta Erta
 
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Maulana Arief
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Nadia Elfilla
 
Falsafah pendidikan amran talib
Falsafah pendidikan   amran talibFalsafah pendidikan   amran talib
Falsafah pendidikan amran talibSha Amran
 
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuan
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuanTugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuan
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuanramadan subagjo
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamYusuf Hasyim Addakhil
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikanDidik Efendi
 
Pendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timurPendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timurAna Roshila
 
Bagi falsafah pendidikan timur
Bagi falsafah pendidikan timurBagi falsafah pendidikan timur
Bagi falsafah pendidikan timurLindungan Bulan
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanPTIK BB
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2syskanovalinda
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasRizmanz Rizky
 

What's hot (20)

Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan
 
Proposal master
Proposal masterProposal master
Proposal master
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddinFalsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
 
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islamPemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
 
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
 
Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan IslamPemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan Islam
 
Falsafah pendidikan amran talib
Falsafah pendidikan   amran talibFalsafah pendidikan   amran talib
Falsafah pendidikan amran talib
 
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuan
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuanTugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuan
Tugas filsafat pendidikan sebagai bagian dari perkembangan keilmuan
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islam
 
Antara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & IslamAntara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & Islam
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Pendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timurPendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timur
 
Bagi falsafah pendidikan timur
Bagi falsafah pendidikan timurBagi falsafah pendidikan timur
Bagi falsafah pendidikan timur
 
Kpf 4013 kuliah 1
Kpf 4013   kuliah 1Kpf 4013   kuliah 1
Kpf 4013 kuliah 1
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 

Viewers also liked

Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxh
Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxhDanh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxh
Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxhtuyenle48
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamIdrus Abidin
 
Tentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatTentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatRiza Nisfu
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamYandra Helira
 
Kelompok 4 filsafat islam
Kelompok 4 filsafat islamKelompok 4 filsafat islam
Kelompok 4 filsafat islamDewi_Sejarah
 
Objek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanObjek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanSam Bimbo
 

Viewers also liked (9)

Cover
CoverCover
Cover
 
Volleyopoly
VolleyopolyVolleyopoly
Volleyopoly
 
Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxh
Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxhDanh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxh
Danh muc may moc phai kiem dinh tt 32 bldtbxh
 
Tugas mandiri filsafat
Tugas mandiri filsafatTugas mandiri filsafat
Tugas mandiri filsafat
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 
Tentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatTentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafat
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
 
Kelompok 4 filsafat islam
Kelompok 4 filsafat islamKelompok 4 filsafat islam
Kelompok 4 filsafat islam
 
Objek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanObjek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikan
 

Similar to Bai

M. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hiM. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hiDarman II
 
Falsafah awal kanak kanak
Falsafah awal kanak kanakFalsafah awal kanak kanak
Falsafah awal kanak kanakArra Asri
 
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaMuhamad Fatih Rusydi
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaMuhamad Fatih Rusydi
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaAveroez Averoez
 
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam Ikram ishadila (202127050)
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxALABDALI2
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfirnayunita2
 
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh Dunia
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh DuniaKonsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh Dunia
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh DuniaFauzil Adzim
 
PARAGRAF.pptx
PARAGRAF.pptxPARAGRAF.pptx
PARAGRAF.pptxNabawiKun
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMNurul Safiqa
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxAnnisaFajri3
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxEkoSulastri
 

Similar to Bai (20)

M. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hiM. romli, s.ag, s.hi
M. romli, s.ag, s.hi
 
Falsafah awal kanak kanak
Falsafah awal kanak kanakFalsafah awal kanak kanak
Falsafah awal kanak kanak
 
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
 
Ppt agama islam
Ppt agama islamPpt agama islam
Ppt agama islam
 
Materi1.ppt
Materi1.pptMateri1.ppt
Materi1.ppt
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docx
 
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfpaper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdf
 
cjr teologi.docx
cjr teologi.docxcjr teologi.docx
cjr teologi.docx
 
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh Dunia
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh DuniaKonsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh Dunia
Konsep Pendidikan Islam Menyoroti beberapa Tokoh-Tokoh Dunia
 
PARAGRAF.pptx
PARAGRAF.pptxPARAGRAF.pptx
PARAGRAF.pptx
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 

More from BAIDILAH Baidilah

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisBAIDILAH Baidilah
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...BAIDILAH Baidilah
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...BAIDILAH Baidilah
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganBAIDILAH Baidilah
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anBAIDILAH Baidilah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiBAIDILAH Baidilah
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinBAIDILAH Baidilah
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhBAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfBAIDILAH Baidilah
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalBAIDILAH Baidilah
 

More from BAIDILAH Baidilah (20)

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat dengan
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’an
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsi
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposal
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposal
 

Bai

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILSAFAT Makalah Ini Dibuat Sebagai Tugas Individu Pada Mata Kuliah PILSAFAT SAINS Disusun Oleh: Baidilah (09221008) DOSEN PEMBIMBING LITADO D. JUSMA, M pd. FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MIPA MATEMATIKA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2010
  • 2. A. Pendahuluan Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya. . Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.minsalnya: Apakah kehidupan itu, dan mengapa aku berada disini? Mengapa ada sesuatu? Apakah kedudukan kehidupan dalam alam yang besar ini ? Apakah alam itu bersahabat atau bermusuhan ? apakah yang terjadi itu telah terjadi secara kebetulan ? atau karena mekanisme, atau karena ada rencana, ataukah ada maksud dan fikiran didalam benda . Oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar), maka kita perlukan untuk meneliti bagaimana filsafat itu menjawabnya. Pada makala ini akan kita bahas tentang Pengertian Filsafat pendidikan Islam, Studi dalam filsafat pendidikan islam,dasar pelaksanaan pendidikan islam, Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam, Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam, dan Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam,
  • 3. B.pembahasan A. Pengertian Filsafat pendidikan Islam Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta cinta terhadap ilmu atau hikmah. Selain itu terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia: philos berarti cinta, suka (loving), dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi, Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa Arab disebut failasuf. Sedangkan pengetian Pendidikan adalah daya upaya yang memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak, guna memejukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak–anak selaras dengan dunianya. 1 Pendidikan sebagai sebuah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi induvidu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke genersi. 2 Dan Islam adalah agama yang meng-Esakan Alla S.W.T. yang bertujuan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Dari beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengertian fisafat dari segi kebahasaan atau semantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebikasanaan sebagai sasaran utamanya. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa filsafat pendidikan islam adalah cinta terhadap pengetahuan yang mengarahkan pada kebahagian dunia dan akhirat bagi semia individu muslim. B.Studi dalam filsafat pendidikan islam 1 Ki Hajar Dewantara. 1997. Pisikologi Pendidikan ( Dalam Buku Nyayu Khadijah ), Grafika Telindo Press, Hal. 27. 2 Crow, L., D. dan Alic Crow. 1984. Educational Psychology, Diterjemahkan oleh : Z. Kasijan, Surabya : Bina Ilmu. Hal . 27.
  • 4. Dalam rangka membina filsafat pendikan islam yang di dasari nilai islam, maka di perlukan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalman. Suatu pilsafat pendikan yang berdasar islam tidak lain adalah pandangan dasar tentang pendidikan yang berdasarkan ajaran islam dan yang orientasi pemikirannya berdasarkan ajaran tersebut3 Filsafat pendidikan islam yang kita kehendaki adalah suatu pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, dan logis, menyeluruh seta universal yang tertuang atau tersusun kedalam suatu bentuk pemikiran atau konsep suatu sistem. Mengingat filsafat pendidikan islam adalah filsafat tentang pendidikan yang tidak di batasi oleh lingkungan kelembagaan islam saja atau oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman ke islaman semata- mata, melainkan menjangjau semua ilmi pengetahuan yang seluas aspirasi masyarrakay muslim, maka pandangan dasar yang menjasi titik tolah studi adalah ilmu pengetahuan yang teoritis dan praktis dalam segala bidang pengetahuan yang bekaitan dengan masalah pendidikan yang ada dan yang akan ada dalam masyarakat yang berkembang terus tanpa mengalami kemandegan. Terbukti dalam sejarah perkembangan pemikiran islam tentang gejala hidup duniawi dalam segala bidangnya, filusuf-filusuf islam dapat mengungkapkan ke dunia barat pada khususnya bahwa islam ternyata tidak hanya melacak masalah- masalah keagamaan saja, melainkan juga menggerakkan aspirasi manusia dalam penggalian ilmu pengetahuan yang oleh dunia medern saat ini tetap di ingati sebagai basis pengetahuan yang berdaya ” mengembangkan” ilmu aljabar, penggali pertamanya adalah Ibnu Jabir, pemikir muslim dari Afrika Utara ; ilmu optik yang pernah di gali oleh Ar-Razy dan sebagainya, dapat di pelajari dalam sejarah kebudayaan islam4. 3 Prof.Dr.Fadhil Al-Djamaly,Tarbijah Al Insan Al-Djadid, hal 97 – 98 ( untuk dibandingkan). 4 Philip K. Hifti, The Arab a Short Histori. Terj. Oleh Usuludin Hutagalung, pp. 170 - 185
  • 5. Berdasarkan pemikiran tentang pendidikan islam yang tercatat dalam sejarah yaitu pendiri sekolah-sekolah yang terkenalantara lain Nurudin Zauki dan Nidzam Al Mulky zaman khalifah harun Ar-Rasyid abad 4 H, yang pernah merintis kearah pendidikan pormal, berupa sekolah di iringin dengan metode-metode pengajaran yang child centered pada masanya, kualitas nilainya dalam ke[ribadian/ pengajaran tetap di anggap baik sampai masa kini5 Jadi dalam studi tantang filsafat pendikan islam tersebut haru di tuntut pengasaan ilmu-ilmu pengetahuan yang melengkapi yang dapat menjadi sumber potensi rujukan pemikiran-pemikiran bidang tersebut yang dapat melingkupi sekurangkurangnya sbb: 1. ilmu agama Islam yang luas dan Mandalam 2. ilmu pengetahuan tentang kebudayan islam dan umum serta sejarahnya 3. filsafat islam dan umum seta ilmu-ilmu cabang kefilsafatan yang kontemporer saat ini 4. ilmu tentang manusia seperti psikolagi dalam segala cabangnya yang releven dengan kependidikan, serta yang mengenai perkembangan kehidupan manusia 5. science dan teknologi yang terutama berhubungan dengan hajat hidup manusia dan yang berpenganruh terhadap perkembangan pendidikan minsalnya teknolgi pendidikan 6. ilmu terntang sistem approact seta ilmu tentang metode pendidikan dan riset pen didikan 7. pengalaman tentang teknik-teknik operasional kependidikan dalam masiarakat 8. ilmu pengetahuan tentang masyarakat seperti sosiolagi terutama tentang sosiolagi pendidikan 5 Keterangan tentang sekolah-sekolah yang di dirikan oleh nuruddin Zauki dan Nizam Al Mulki dalam buku prof. Dr. Ahmad Salabi, trench Attarbijjah, Al-Islamijjah, terj, sejarah pendidikan islam , Oleh Prof. H. Muchtar Yahya dan Drs. Sanusi Latip, pp 112-129
  • 6. 9. ilmu tentang kemanusiaan lainnya seperti antropolagi budaya, ekolagi dan etnologi dan sebagainya 10. ilmu tentang teori pendidikan atai poedogogik6 pada uraian diatas terdapat berbagai studi umum, seperti sosiolagi hal ini tentunya adalah suatu bukti bahwa kita umat islam di tuntut untuk tidak hanya berpaku pada materi-materi tentang keislaman saja dalam penggalian ataupun memberikan ilmu pengetahuan dalam prosesbelajar, yang akhirnya akan membuat kita menjadi lebih primitif dan tidak berkembang. Kita juga harus mengetahui tentang hubungan-hubungan sosial dan dengan alam semesta. Karena pada dasarnya semua itu terdapat di dalam Alquran hanya saja sebagian dari kita, ataupun banyak diantara kita yang tidak mengetahui hal itu. Namun demikian kita juga tidak boleh melupakan tentang dasar ataupun sumber pengetahuan kita sebagai umat islam. Jadi disini kita harus pandai memilah dan memilih ulmu-ilmu yang bermanpaaf atau tidak bagi dirikita khususnya dan umat islam umumnya. C.Metode yang di gunakan dalam pendidikan islam Dalam sejarah pendidikan islamdapat di ketahui bahwapara pendidik muslim dalam brbagai situasi an kondisi yang berbeda , terlah menerapkan berbagai macam metode pendidikan atau pengajaran. Metode yang digunakan dalam pendidikan islam tidak hanya metode mendidik atau mengajar, melainkan juga metode belajar yang harus di gunakan anak didik. Menurut Al Gozzaly, seorang pendidik agar memperoleh sukses dalam tugasnya haru menggunakan pengaruh seta cara yang tepat terarah7 6 Bandingkan pendapat Prof. Dr. Fadhil dalam bukunya ; Tarbijjah Al-Insan Al- Djadid, p. 25 7 Aly Al-Djumlathy & Abu Futuh At-Tawanisy, Dirasat Muqaramah fit Tarbijjah Al-Islamijjah, op cit, pp. 111 - 116
  • 7. Bila seorang anakdidik di biasakan dengan sifat-sipat yang baik, maka akan berkembanglah sifat-sifat yang baik itu pada dirinya dan akan memperoleh kebahagian hidup dunia dan akhirat. Orang tua, gurunya, pendidiknya juga akan terut berbahagia bersamanya, sebaliknya bila anak itu kita niasakan dengan sifat-sifat yang jelak, dan kita biarkan bagitu saja, maka ia akan celaka dan binasa.semua tanggung jawab dalam hal itu terletak pada pengasuh dan walinya. Walinya wajib menjaga anak tersebut dari segala dosa, mendidik dan mengajarnya dengan budi perketi yang luhur seta menjaga jangan sampai bergaul dengan teman-temannya yang nakal ....dan seterusnya8 Di dalam membahas masalah belajar Al-Gozaly lebih menekankan petensi rasio daripada petensi kejiwaan yang lain. Meskipun potensi rasio manusia di pandang berbeda di dalam kekuasaan tuhan. Kakuasaan Tuhan adalah yang pertama sedangkan rasio menubia adalah yang kedua. Beliau menyatakan ”secara potensial, pengetahuan itu ada di dalam jiwa manusia bagaikan benih di dalam tanah. Dengan melaui belajar potensi itu baru menjadi aktual” dalam hal mendidik, Al Gozaly mengambil sistem yang berasaskan keseimbangan antara kemampuan rasional dengan kekuasaan tuhan , antara kemampuan penalaran dengan pengalaman mistik yang membarikan ruang bekerjanya akal pikiran, dan keseimbangan antara berpikir deduktip logis dengan pengalaman empiris manusia9 Atas dasar pandangan Al Gozzaly yang becoral empiris itu, maka tergambar pula dalam metode pendidikan yang di inginkan. Diantaranya lebih menekankan pada perbaikan sikaf dan tingkah laku para pendidik dalam mendidik, seperti: 1. guru harus bersikap mencintai murudnya bagaikan anak sendiri10 8 Al-Gozaly, Al Ihya Ulumuddin, juzz III. P. 63 9 A.L. Tibawi , Islamic Education, Its Tradition and Modernization into arab national System, pp. 42 - 43 10 Aly Al-Djumlathy & Abu Futuh At-Tawanisy, Dirasat Muqaramah fit Tarbijjah Al-Islamijjah, pp. 111 - 115
  • 8. 2. Guru tidak usa mengharapkan upah dari tugas pekerjaannya, kaena mendidik atau mengajar mengikuti tugas pekerjaan mengikuti jejak nabi Muhamad S.a.w. nilainya lebih tingi dari ukuran harta atu uang. Mengajar atau mendidik adalah usaha yang menunjukkan manusia kearah yang haq dan kebaikan seta ilmu. Upahnya adala hterletak pada diri anak didik yang setelah dewasa menjadi orang yang mengamalkan hal-hal yang ia didikkan atau ajarkan. 3. guru harus menberikan nasehat kepada muridnya agar menuntut ilmu tidak untuk kebanggaan diri atau untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. tidak pula untuk mencari kehidupan atau pekerjaan yang berlebi-lebihan. 4. guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang dapat membawa kebahagiaan dunia dak akhirat. 5. guru harus memberikan contoh yang baik dan taauladan yang indah dimata anak didik sehingga anak senang untuk mencontoh tingkah lakunya. Dia harus bejiwa halus, sopan serta berjiwa tasammuh ( lapang dada ), murah hati dan terpuji. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam proses belajar mengaajar ataupun pendidikan yang menjadi faktor penentu utama antara berhasil dengan tidaknya itu adalah pendidik yang dalam hal ini meberikan ilmu, namun tidak mengekang anak didik sehingga ia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang di berikan kepadanya, atau dengan kata lain keberhasilannya adlah keberhasilan yang merdeka, bukan seperti penjinakan, akan tetapi pendidik harus senantiasa memperhatikan perkembangannya itu agar ia tidak keluar dari jalur pendidikan yang bertujuan memberikan kebahagiaan dunia akhirati D. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam Dasar pelaksanaan pendidikan islam itu adalah alquran dan hadis sebagaimana pirman Allah SWT:
  • 9. ”Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Alquran itu cahaya yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang benar’11 Dan Hadis dari Nabi SAW : “ Sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikirannya, serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia”12 Dari ayat dan hadis di atas tadi dapat diambil kesimpulan : 1. Bahwa al Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk kearah jalan yang diridhoi Allah SWT. 2. Menurut Hadist Nabi, bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam. 3. Al Qur’an dan Hadist tersebut menerangkan bahwa nabi adalah benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam. Alquran sebagai sumber ilmu bagi umat islam, bila seseorang telah dirasuki keimanan, bahwa tiada tuhan selain Allah dan muhammad utusan Allah maka keberadaan Alquran tidak dapat di sangkal lagi dan Ayat-ayat Alquran tidak 11 QS. Asy-Syura : 52 12 al Ghazali, Ihya Ulumuddin hal. 90
  • 10. sulilt di terima. Itulah sebabnya keyakinan kepada Allah di letakkan pada urutan pertama dalam rukun Iman maupun rukun Islam. E. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam Muzayyin Arifin13 menyatakan bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematik. Logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, ysng tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Dari pendapat di atas, memberi petunjuk kepada kita bahwa ruang lingkup filsafat Pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode, dan lingkungan pendidikan. F. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam Prof. Mohammad Athiyah anrosyi menyimpulkan 5 tujuan yang asasi bagi pendidikan Islam14 1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam. 2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya dari segi keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian kepada keduanya. sekaligus. 3. Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai 13 . Muzayyin Arifin filsafat pendidikan Islam 1953, 20-24 14 ..Prof. Mohammad Athiyah abrosyi, kajiannya tentang pendidikan Islam 23-24
  • 11. ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra, kesenian, dalam berbagai jenisnya. 4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat mengusai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu, supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dengan mulia di samping memelihara dari segi kerohanian dan keagamaan. 5. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau akhlak, atau sprituil semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi-segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum, dan aktivitasnya. Tidak lah tercapai kesempurnaan manusia tanpa memadukan antara agama dan ilmu pengetahuan. Dari ungkapan di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam itu bermanfaat atau berguna untuk pengembangan diri peserta didik agar memperoleh kebahagian dunia dan akhirat, bukan hanya dunia atau akhirat saja. Oleh karena itu pendidikan islam haru di jalankan atau di laksanakan dengan baik dan terarah agar memperoleh hasil yang mak siksimal serta anak didik hasil didikan benar-banar bisa menuai manfaat dari proses penggalian ilmunya selama ini, dengan demikian anak didik tidak membuang waktunya secara percuma ( benar- benar melakukan hal-hal yang positif), baik bagi dirinya pribadi khususnya, ataupun bagi masyarakat dan negara umumnya. Dan tidak pernah terlepas dari pedoman agama islam, namun tidak pula berpikiran primitip dan tidak berkembang. Karena sesungguhnya tujuan utama dari pendidikan itu adalah membentuk pribadi yang baik dan berdaya guna serta bermanfaat dari segala bidang dan faktor yang fositip tentunya. G. Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam
  • 12. Sebagai suatu metode, pengembangan filsafat pendidikan Islam biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut15 Pertama, bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengembangan filsafat pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis, yaitu al Qur’an dan al Hadist yang disertai pendapat para ulama serta para filosof dan lainnya ; dan bahan yang akan di ambil dari pengalaman empirik dalam praktek kependidikan. Kedua, metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing- masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa. Namun demikian, khusus dalam menggunakan al Qur’an dan al Hadist dapat digunakan jasa Ensiklopedi al Qur’an semacam Mu’jam al Mufahras li Alfazh al Qur’an al Karim karangan Muhammad Fuad Abd Baqi dan Mu’jam al muhfars li Alfazh al Hadist karangan Weinsink. Ketiga, metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode analsis-sintesis, yaitu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran pemikiran secara induktif, dedukatif, dan analisa ilmiah. Keempat, pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut di atas harus pula dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk membahas tersebut. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan teori- teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena tertentu pula. Dalam hubungan ini pendekatan lebih merupakan pisau yang akan digunakan dalam analisa. Ia semacam paradigma (cara pandang) yang akan digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena. Dari uraian di atas dapa tdi simpulkan bahwa : 15 Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam hal 122-124
  • 13. 1. Untuk pengembangan pilsafat pendidika islam, kita tidak boleh lepas dari pedoman kita sebagai umat islam. 2. kita juga harus mencari informasi yang akurat dan terpercaya dari para filosof dan memilah-memilah antara yang baik dengan yang buruk Kesimpulan
  • 14. Islam dengan sumber ajarannya al Qur’an dan al Hadist yang diperkaya oleh penafsiran para ulama ternyata telah menunjukkan dengan jelas dan tinggi terhadap berbagai masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan. Karenanya tidak heran ntuk kita katakan bahwa secara epistimologis Islam memilki konsep yang khas tentang pendidikan, yakni pendidikan Islam. Demikian pula pemikiran filsafat Islam yang diwariskan para filosof Muslim sangat kaya dengan bahan-bahan yang dijadikan rujukan guna membangun filsafat pendidikan Islam. Konsep ini segera akan memberikan warna tersendiri terhadap dunia pendidikan jika diterapkan secara konsisten. Namun demikian adanya pandangan tersebut bukan berarti Islam bersikap ekslusif. Rumusan, ide dan gagasan mengenai kependidikan yang dari luar dapat saja diterima oleh Islam apabila mengandung persamaan dalam hal prinsip, atau paling kurang tidak bertentangan. Tugas kita selanjutnya adalah melanjutkan penggalian secara intensif terhadap apa yang telah dilakukan oleh para ahli, karena apa yang dirumuskan para ahli tidak lebih sebagai bahan perbangdingan, zaman sekarang berbeda dengan zaman mereka dahulu. Karena itu upaya penggalian masalah kependidikan ini tidak boleh terhenti, jika kita sepakat bahwa pendidikan Islam ingin eksis ditengah-tengah percaturan global. DAFTAR PUSTAKA
  • 15. Alquran Al Ghazali, Ihya Ulumuddin Syafeie, inu, kencana, Drs. Alquran adalah filsafat , perca, jawatimur, 2003 Surya batra, s., 2002, psikologi pendidikan,cetakan kesebelasan, jakarta: rajawali press Ahmad Hanafi, M.A., Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV, Bulan Bintang, Jakarta, 1990. Prasetya, Drs., Filsafat Pendidikan, Cet. II, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Titus, Smith, Nolan., Persoalan-persoalan Filsafat, Cet. I, Bulan Bintang, Jakarta, 1984. Ali Saifullah H.A., Drs., Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983. Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Cet.II, Bumi Aksara, Jakarta, 1995. Abuddin Nata, M.A.,i, Cet. I, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta, 1997