Dokumen tersebut merangkum biografi dan kualifikasi Associate Prof. Dr. A. Yani Antariksa beserta pengalaman pendidikan militer dan keahliannya dalam bidang demografi. Dokumen juga membahas implementasi Nawa Cita, konteks ekonomi saat ini, target pemerintah, perjanjian perdagangan bebas Indonesia, dan tantangan globalisasi abad ke-21 yang perlu dihadapi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
1. Laksda TNI. Associete Profesor. Dr. A.Yani Antariksa., SE, SH, MM.
Jakarta , 30 April 2016
Disampaikan Selaku Nara Sumber pada: Diskusi Panel (DPS) “Membangun Budaya Bangsa dan
Kemandirian keindonesiaan demi Masa depan Bangsa ”
DISKUSI PANEL 2016 1
DR YANI/DPS/JCC
2. NAMA : Associate Prof. Dr. A. YANI ANTARIKSA,SE,SH,MM
TTL : Solo 26 Juni 1959
Alamat : Jln. Gatot Subroto No. 101 Jakarta Pusat
Jabatan : Tenaga Pengkaji Demo Grapi Lemhannas RI
Pendidikan Umum
1. S1 Ekonomi ISP (SE) DAN S1 Hukum (SH)
2. S2 Magister Managemen (MM) dan MBA
3. S3 Ekonomi (Dr).
2
6. Sl Dwidiya Sistha Ulangan II.
7. Sl Dwidiya Sistha Ulangan I.
8. Bintang Jalasena Nararya.
9. Bintang Yudha Dharma Nararya.
10.Sl. Kebaktian Sosial.
11.Sl. Wira Dharma.
12.Sl. Dharma Samudra
Penghargaan:
1.Adimakayasa.
2.SL. Kesetiaan 8 Tahun.
3. SL.Kesetiaan 16 Tahun.
4. SL. Kesetiaan 24 Tahun.
5. Sl Dwidiya Sistha.
雅尼 安达瑞克萨
PENDIDIKAN MILITER
1.AKABRI LAUT 1982/AAL 27 2.SESKO AUSTRALIA
3.LEMHANNAS PPRA XLVI
DISKUSI PANEL 2016 2
DR YANI/DPS/JCC
3. LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
IMPLEMENTASI NAWA CITA DALAM WAWASAN KEBANGSAAN &
KARAKTER BANGSA
NAWA CITA
1. Memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara
2. Tata kelola Pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya
3. Membangun Indonesia dari
pinggiran
4. Melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum
5. Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing
7. Mewujudkan kemandirian
ekonomi
8. Melakukan revolusi karakter
bangsa
9. Memperteguh ke-Bhinneka- an
dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia
8
9
POLHUKAM
KEMENDAGRI
KEMENSOS
KEMENAG
LEMHANNAS
TNI-POLRI
MENKO PMK
KEMENBUDDIKDASMEN
KEMENRISTEKDIKTI
FASE PEMANTAPAN
(DEWASA)
FASE PEMBINAAN
(REMAJA)
FASE
PEMBENTUKAN
(BALITA & PRA-
REMAJA)
FASE PEMBIJAKSANAAN
(ORANG TUA)
DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
3
PENDAHULUAN
4. Hasil Pengukuran
Indeks Ketahanan Nasional Indonesia
NO KETERANGAN INDEKS
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
AGREGAT 2,44 2,43 2,47 2,47
1 GEOGRAFI 2,74 2,75 2,74 2,74
2 DEMOGRAFI 2,83 2,83 2,73 2,73
3 SKA 2,35 2,35 2,41 2,41
4 IDEOLOGI 2,59 2,58 2,56 2,56
5 POLITIK 2,87 2,87 2,84 2,84
6 EKONOMI 2,86 2,87 3,074 3,04
7 SOSIAL DAN BUDAYA 2,47 2,49 2,43 1.91
8 HAN DAN KEAMANAN 2,44 2,42 2,40 2,40
Rawan Kurang Tangguh Cukup Tangguh Tangguh Sangat Tangguh
DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
4
5. INDEKS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
(Agregat & Komposit)
KOMPONEN 2014 2015 PERUBAHAN
A. AGREGAT
NASIONAL
2,56 2,55
Menurun
B. KOMPOSIT (Gatra)
1. GEOGRAFIS 2,60 (6) 2,41 (5) Menurun
2. DEMOGRAFIS 2.76 (2) 2.83 (1) Meningkat
3. SKA 2,61 (5) 2,77 (3) Meningkat
4. IDEOLOGI 2,30 (7) 2,23 (7) Menurun
5. POLITIK 2,62 (4) 2,39 (6) Menurun
6. EKONOMI 2,94 (1) 2,63 (4) Menurun
7. SOSBUD 1.91 (8) 2,21 (8) Meningkat
8. HANKAM 2,75 (3) 2,82 (2) Meningkat
Rawan Kurang Tangguh Cukup Tangguh Tangguh Sangat Tangguh
Sumber : Diolah dari Labkurtannas – Lemhannas RI (2015)
DR YANI/DPS/JCC
DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
5
6. Konteks Ekonomi Saat Ini
• Indonesia: 252 juta penduduk, 44 juta di antaranya “kelas
menengah” dengan total konsumsi Rp1.000 triliun pada 2014.
Tersebar di 13.000 pulau.
• Jawa menghasilkan 57% PDB disusul Sumatera 23%. Share
tradables dalam PDB: 44%.
• Pendidikan pekerja: PT (10%), SMA (30%), SMP (15%), SD
(45%).
• Pekerja: 70% informal (underpaid, underemployment).
• PDB per kapita Rp42 juta; 28 juta miskin, 68 juta “rentan”.
• Inflasi “barang orang miskin” lebih tinggi daripada inflasi CPI.
• Ketimpangan pendapatan: 20% penduduk terkaya
mendapatkan 49% kue pendapatan nasional.
Sumber : Seminar Nasional Lemhannas RI (2016)
1.KEMANDIRIAN BANGSA
DR YANI/DPS/JCC
DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
6
7. Target yang ingin dicapai (RPJMN)
• Pertumbuhan: 5.8% (2015) menjadi 8.0% (2019)
• Pertumbuhan konsumsi dan investasi rerata: 5.7% dan 10.2%
• Pertumbuhan ekspor dan impor barang dan jasa rerata: 8.3%
dan 8.9%
• Pertumbuhan ekspor dan impor non-migas: 14% dan 12%
pada 2019
• Pertumbuhan industri dan perdagangan rerata: 7.4%
• Inflasi turun: 3.5% pada 2019
• Kemiskinan turun: 7-8% pada 2019
• Pengangguran turun: 4-5% pada 2019
Sumber : Seminar Nasional Lemhannas RI (2016)
Apapun strategi yang diambil dalam konteks Mandiri/ MEA harus koheren dengan
target-target ini.
DR YANI/DPS/JCC
DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
7
8. 8
expanding to
Eastern Europe
expanding
to
Latin
America
FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL DAN
REGIONAL UTAMA
NAFTA
Population: 445 million
GDP: US$15.857 trillion
EU
Population: 491 million
GDP: US$ 14.38 trillion
CHINA
Population: 1.330 billion
GDP PPP: US$ 6.991 trillion
JAPAN
Population: 127 million
GDP PPP: US$ 4.29 trillion
ASEAN
Population: 575.5
million
GDP: US$ 3.431
billion
FTA Canada – Chile
1997
FTA : Chile – Mexico
1999
FTA : USA – Chile 2004
FTA : USA – Singapore
2004
FTA : USA – Australia
2005
FTA : Mexico – Japan
2005
FTA : Chile – Brunei –
NZ – Singapore 2006
MERCOSUR
Argentina, Brazil,
Paraguay, Uruguay
FTA
A(by 2005)
under negotiation
NAFTA
U.S.A.,
Canada,
Mexico
SAPTA
Bangladesh,
Bhutan, India,
Maldives,
Nepal, Pakistan,
Sri Lanka
China - ASEAN
FTA
ASEAN-Japan
Comprehensive
Economic
Partnership
(AJCEP)
Japan-Korea
FTA
(under negotiation)
Japan-Mexico
EPA
(signed agreement)
Japan’s Bilaterals:
• Japan-Singapore EPA
• Japan-Philippines EPA
• Japan-Thailand EPA
• Japan-Malaysia EPA
• Japan-Indonesia EPA
AFTA
Indonesia, Malaysia,
Philippines, Singapore,
Thailand, Brunei,
Vietnam, Laos, Myanmar,
Cambodia
India - ASEAN FTA
EU-MEXICO
FTA
EU
27
countries
ACP-EU
Countries in
Africa and the
Caribbean
(approx. 70
countries)Japan-
Mexico
EPA
(signed
agreement)
Japan-Korea-China
FTA
(under negotiation)
Australia-New Zealand-ASEAN FTA
Korea - ASEAN FTA
Trans Pacific
Partnership
(TPP)
Trans Atlantic
Trade and
Investment
Partnership
(TTPP)
Regional
Comprehensive
Economic Partnership
(ASEAN + 6)
9. FTA Indonesia
• Sampai tahun ini, Indonesia memiliki 8 (delapan) Perjanjian
Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement—FTA):
– 6 (enam) diantaranya adalah perjanjian perdagangan bebas regional
– 2 (dua) diantaranya adalah bilateral
• Perjanjian Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN, Perjanjian
Perdagangan Bebas ASEAN-Australia dan Selandia Baru,
ASEAN-Tiongkok, ASEAN-India, ASEAN-Jepang, dan ASEAN-
Korea
• Perjanjian Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang dan Perjanjian
Kerjasama Perdagangan Indonesia-Pakistan)
• Rasio cakupan FTA RI dengan negara mitra dagang mencapai 67
persen dari total perdagangan Indonesia.
DR YANI/DPS/JCC
9DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
9
10. Alasan Regionalisme
Regional trade agreements
dimulai pertengahan 1980-an.
Urutan integrasi:
FTA – custom union (+tariff sama thd
non-members) – common market –
economic union (+fiskal moneter)
Teori trade creation (lebih efisien)
dan trade diversion (kurang
efisien)
Teori economies of scale
DR YANI/DPS/JCC
10DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
10
11. Posisi Indonesia di ASEAN
Permasalahan efisiensi pasar tenaga kerja dan kesiapan teknologi masih
menjadi penghambat utama, namun dengan potensi pasar (market size) yang
relatif besar diharapkan mampu menaikkan daya saing Indonesia
Peringkat Daya Saing Indonesia turun tiga peringkat dari
posisi sebelumnya ke posisi 37 .
1
2
3
4
5
6
7
Institutions
Infrastructure
Macroeconomic
Environment
Health & Primary
Education
Higher Education
& Training
Goods Market
Efficiency
Labor Market
Efficiency
Financial Market
Development
Technological
Readiness
Market Size
Business
Sophistication
Innovation
Source : The Global Competitiveness Report 2015–2016
0 20 40 60 80 100
Myanmar
Laos
Kamboja
Indonesia
Filipina
Vietnam
Brunei Darussalam
Thailand
Malaysia
Singapura
Source : Doing Business 2016, World Bank
Daya Saing Global Indonesia
[Kemudahan Berbisnis di Negara Kawasan ASEAN]
Sementara itu, kemudahan untuk
melakukan bisnis di Indonesia naik lima
peringkat dari posisi sebelumnya ke posisi
109 (peringkat ke-7 di ASEAN). Dengan
adanya layanan dengan sistem online dan
satu pintu serta adanya insentif pajak untuk
perusahaan tertentu diharapkan
kedepannya dapat meningkatkan
kemudahan berbisnis di Indonesia.
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
DR YANI/DPS/JCC
11DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
11
12. Pertanyaan Dasar
• Konteks ekonomi ke depan akan semakin
terbuka
• Teknologi makin memungkinkan produksi
dilakukan dalam bentuk global value chain
• Indonesia terlalu besar untuk melindungi
segelintir produsen
• Indonesia harus survive 50 atau 100 tahun
ke depan
• Transformasi harus dilakukan
DR YANI/DPS/JCC
12DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
12
“Apakah kita ingin tertinggal di era baru perdagangan
dunia, atau kita kita mau keep pace dengan perubahan
yang cepat dalam arus global ini dan beradaptasi?”
13. PEMERINTAH
PEBISNIS INDIVIDU
KEMANDIRIAN
EKONOMI
YANG
MENSEJAHTERA
KAN
TIGA PILAR PELAKU EKONOMI
Apakah perusahaan kita bisa menjadi
bagian dari global supply chain?
Apakah perusahaan kita bisa menjadi
sumber dari inovasi dan partnerships?
Produk, harga dan pasar terus
(Enabler melalui investasi, regulasi,
dan insentif untuk capture
opportunities)
Apakah Indonesia
bisa menjadi suppliers
dari talents atau
skilled workers?
Konsumen yang
cerdas
Pekerja yang terampil
DR YANI/DPS/JCC
13DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
13
14. 1. Sosialisasi dan edukasi
2. Optimalisasi layanan AEC Center utk masyarakat
3. Percepat reformasi birokrasi
4. Ciptakan iklim investasi dan usaha yang kondusif
5. Sederhanakan aturan dan hilangkan rente ekonomi
6. Identifikasi potensi daerah
7. Tingkatkan daya saing UKM
8. Tingkatkan infrastruktur
9. Kendalikan kenaikan UMR
10. Mengenakan tindakan pengamanan perdagangan
thdp unfair trade dari negara ASEAN
Langkah-langkah Pemerintah yg perlu
dilakukan
DR YANI/DPS/JCC
14DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
14
15. TANTANGAN
GLOBALISASI ABAD 21
Keragaman
Tenaga Kerja
Reinvestasi
Pertahanan
Ledakan
Informasi
Mobilitas
Manusia
Lingkungan
Berkelanjutan
Sumberdaya
Terbatas
Kompetisi
Internasional
Ekonomi
Global
Distribusi
Kesejahteraan
2.GLOBALISASI
DR YANI/DPS/JCC
15DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
15
16. 13 MEGATRENDS
BIDANG MEGATRENDS 13 MEGATRENDS
PERUBAHAN ATURAN
EKONOMI GLOBAL
1)INTEGRASI EKONOMI DUNIA
2) PERUBAHAN EKONOMI GLOBAL DAN KEUNGGULAN KOMPARATIVE
TENAGA KERJA, SUMBERDAYA
ALAM
3) PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI
4) KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SDA
5) PERUABAHAN PARADIGMA DALAM PASAR UANG
6) KNOWLEDGE BASED ECONOMY DAN CSR
PERCEPATAN INOVASI
TEKNOLOGI
7)TEKNOLOGI DIGITAL DAN NETWORK
8) KEMAJUAN BIOECONOMY
9) TEKNOLOGI FUSI
10) TANTANGAN TEKNOLOGI BARU ; STRATEGI NASIONAL
11) HEGEMONI TEKNOLOGI : STANDARDISASI DAN KEKAYAAN
INTELEKTUAL
EVOLUSI BUDAYA BARU POLA
KONSUMSI
12) POLA KONSUMSI BARU
13) EVOLUSI BUDAYA BARU
DR YANI/DPS/JCC
16DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
16
17. Perubahan Sosial Budaya
• Keniscayaan
• Perubahan Pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan nilai nilai warga masyarakat
(bangsa)
• Perubahan kelakuan dan orientasi tindakan warga masyarakat (bangsa).
DR YANI/DPS/JCC
• Perubahan lingkungan diluar maupun dalam negeri
• Globalisasi membuat semakin terbukanya komunikasi antar masyarakat dan
kebudayaan di dunia
• Terjadinya difusi dan akulturasi di seluruh dunia
• Bangsa Indonesia tidak terkecuali
karena
Sumber Seminar Ketahanan Nasional Indonesia aspek Sosbud, Des 2015
DR YANI/DPS/JCC
17DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
17
18. PROBLEMATIKA KEBANGSAAN
SURPLUS
DEMOKRASI & KEBABLASAN
IT PERCEPAT BUDAYA BARAT.
PERILAKU ELIT POLITIK.
DEFISIT
KEPATUHAN PRANATA
SOSIAL/HUKUM
KURANG KETELADANAN
PEMIMPIN
GAKKUM BELUM MAKS.
GENERASI MUDA KURANG
TERTARIK SEJARAH DAN
IDEOLOGI.
DISKUSI PANEL 2016
Melemahnya penghayatan & implementasi Pancasila., BI,
MEMUDARNYA NASIONALISME, PERSATUAN, KESADARAN IDENTITAS
LOKAL DAN TIMBULNYA KONFLIK KONFLIK
Penerapan sist hukum kurang baik.
Belum meratanya hasil pembangunan dibidang ekonomi
Kurang perhatian terhdp daerah perbatasan & tertinggal
Ketimpangan pembangunan antar daerah
Rendah ketahanan masy terhdp pengaruh negtif globalisasi
Melemahnya pewarisan & implementasi nilai-nilai luhur bangsa (Budaya
Bangsa Indonesia), a.l. Musyawarah mufakat, gt royong, saling hormat di
masy.
SAAT INI
DR YANI/DPS/JCC
18
Melemahnya
ketahanan
Sosbud
19. Tantangan
ketahanan sosbud
• Hubungan antar Etnik
• Hubungan antar Umat
Beragama
• Kesenjangan Ekonomi
Sosial
• Rawan pangan
• Pengangguran
(terdidik)
Budaya atau Kebudayaan
berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu
buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
DR YANI/DPS/JCC
19DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
19
3.NILAI NILAI BUDAYA BUDAYA YANG DIBUTUHKAN
20. Budaya luhur
Nilai Nilai Budaya Yang Dibutuhkan: Budaya
Luhur 4 Konsensus Dasar
NILAI-NILAI
PANCASILA
NILAI-NILAI
UUD NRI 945
NILAI-NILAI
BHINEKA
TUNGGAL IKA
NILAI-NILAI
NKRI
EMPAT KONSENSUS DASAR KEBANGSAAN
KEPEMIMPINAN
WASANTARA
TANNAS
Perspektif
Integralistik
Strategik
Obyektif
ANALISIS :
DR YANI/DPS/JCC
20DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
20
21. NILAI KEBANGSAAN
• SUMBER:
FALSAFAH PS
UUD NRI '45
NKRI
BHINEKA TUNGGAL IKA
• FISIK: melekat pd diri
WN
SIFAT NILAI:
• NON FISIK: kebaikan, ciri
kepribadian BI
TERCERMIN:
• SIKAP &
• PERILAKU SETIAP WNI SBG BANGSA INA YG
UTAMAKAN:
• PER 1 AN & KE 1 AN BANGSA & WIL
• DLM KHDPAN BER: MASY, BANGSA & NEG
• Menghargai Bangsa Lain
DR YANI/DPS/JCC
21DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
21
22. BUDI UTOMO
1908
SUMPAH PEMUDA
28-10-1928
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN RI
17-8-1945
SIFAT HETEROGEN
- SUKU
- AGAMA
- BUDAYA
- BERMASY
- BERBANGSA
- BERNEGARA
CITA
CITA
NAS
TAN-
NAS
(KON-
DISI)
BANGNASBANGSA
Indonesia
KEHIDUPAN
NASIONAL
PARADIGMA NASIONAL
- PANCASILA
- UUD 1945
- WASANTARA
- TANNAS (KONSEPSI)
LINGSTRA
- GLOBAL
- REGIONAL
- NASIONAL
KESADARAN
BERBANGSA
ASPIRASI
SATU BANGSA
TERWUJUD
SATU BANGSA
POLITIK
IDEOLOGI
EKONOMI
SOSBUD
HANKAM
Alur Pikir: kehidupan Nasional
DR YANI/DPS/JCC
22
23. ESENSI NILAI KEBANGSAAN
NO. SUMBER ESESNSI
NILAI-NILAI
KRISTALISASI
NILAI-NILAI
1.Nilai Religius
2.Nilai Persaudaraan
3.Nilai Keselarasan
4.Nilai Kerakyatan
5.Nilai Keadilan
DR YANI/DPS/JCC
23DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
23
24. NILAI BUDAYA KEDEPAN (2045)
• Mantapkan Wawasan Kebangsaan. (Proses giat kedepankan upaya-upaya u/ buat seseorang atau
keadaan mantap, teguh, & stabil keadaan lbh baik)
• Membangun nasionalisme baru
• Merawat keragaman masyarakat dan kebudayaan
• Memperkuat negara secara lebih cerdas
Budaya Luhur: 4 Konsensus
Dasar
DR YANI/DPS/JCC
24DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
24
• DIMENSI AKTUAL :Resultan dari unsur-unsur pembentuk bangsa Indonesia
• Dimensi Ideal: Pengetahuan Keyakinan, dan nilai nilai yang mampu meengelola
keragaman masyarakat dan budaya di Indonesia.
• Dimensi aktual/Tindakan diposisikan lebih dahulu dari pada dimensi ideal, karena
efek perubahan pemikiran dunia nyata. (ACTION IS MORE WORTHED THAN WORDS)
25. DR YANI/DPS/JCC
Peningkatan Sistim Ekonomi Dan Budaya
Kedepan
• Kreativitas/inovasi
• Enterpreneurship
• Kewirausahawan/jangan hanya jadi pegawai negeri
• Kerjasama bisnis
• Go Global
• Menjadi motor penggerak cinta budaya Indonesia
• Menjaga pluralisme/multikultur
• Motor sosialisasi 4 konsesnsus Dasar
25DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
25
26. DR YANI/DPS/JCC
• Nilai nilai budaya bangsa berupa nilai kebangsaan yang
diambil dari sumber budaya Indonesia berupa ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, demokrasi, keadilan, pluralis dan
multikultur serta patriotisme merupakan nilai budaya utama
yang dibutuhkan kedepan. Nilai budaya ini menjadi driver
dalam membangun kemandirian bangsa sebagai antisipasi
terhadap pengaruh globalisasi guna mempercepat
pembangunan nasional dalam rangka mencapai tujuan
nasional dan cita cita nasional Indonesia.
• Implementasi nyata dalam bidang ekonomi yang berpedoman
pada nilai kebangsaan dapat meningkatkan perekonomian
nasional yang mandiri, kreatif dengan kewirausahaan secara
nasional dan global guna meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan ketahanan nasional.
26DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
26
27. • Kegiatan semacam pemantapan nilai kebangsaan, seperti yang
dilakukan oleh Yayasan Suluh Nuswantara Bakti ( YSNB), di
JCC Jakarta ini perlu terus dikembangkan dan mendapatkan
apresiasi yang sebesar besarnya. Diskusi panel serial
membangun budaya bangsa dan nilai ke Indonesiaan demi
masa depan Bangsa, seminar ataupun kegiatan training in
door maupun out door perlu terus digalakan.
• Dibutuhkan kerja keras dan usaha secara masive oleh seluruh
stake holder sehingga kemandirian bangsa tercapai,
ketahanan sosial budaya semakin baik dan ketahanan nasional
semakin tangguh.
DR YANI/DPS/JCCDR YANI/DPS/JCC
27DISKUSI PANEL 2016DR YANI/DPS/JCC
27