Rumah Cisaranten adalah rumah mungil dengan luas lahan 150m2 dan bangunan 72m2. Rumah ini memisahkan zona publik dan privat dengan teras, ruang tamu, ruang keluarga dan dapur di depan, sedangkan kamar tidur di belakang. Kamar tidur menghadap ke taman belakang untuk kesan lapang dan penerangan alami. Rumah ini dirancang ramah lingkungan dengan atap hijau dan sumur resapan.
2. Rumah Cisaranten
rumah mungil dengan kebun luas
Luas lahan: 150m2
Luas bangunan: 72 m2
Rumah bertipe 72 ini memang
memiliki program ruang yang tidak
biasa seperti biasanya. Yaitu
memisahkan zona publik dan privat
secara tegas. Zona publik berupa
ruang teras/ruang tamu, ruang
keluarga dan dapur/pantry diletakkan
di depan, zona privat berupa kamarkamar tidur diletakkan dibelakang.
Ruang teras dibuat agak besar agar
dapat difungsikan juga sebagai ruang
tamu. Hal ini dikarenakan lebar lahan
yang sempit dan kebutuhan luas
rumah yang tidak terlalu besar
sehingga diperlukan penyatuan fungsi
tersebut. Ruang keluarga dan dapur
yang disatukan juga befungsi untuk
menciptakan kesan lapang dalam
ruang yang terbatas.
Kamar-kamar tidur menghadap taman
belakang agar mendapatkan kesan
lapang dan luas, udara dan cahaya
alami dapat dengan mudah masuk ke
dalam rumah. Selain itu, taman
belakang dapat menjadi kebun privat
yang dapat ditanami tanaman apa
saja.
Massa bangunan dibuat tidak mepet
dengan dinding tetangga agar
mengurangi resiko rembesan air
hujan.
3. perspektif dengan pagar
perspektif tanpa pagar
pemilihan material batu alam pada tampak depan
untuk memberikan ekspresi natural pada rumah
4. bird eye view
bird eye view
Atap kanopi carport dirambati oleh
tanaman rambat untuk meredam
panas dari matahari. Selain itu,
tampilannya akan terlihat lebih asri
dan sejuk.
Selasar dalam yang
menghubungkan ruang publik
dengan ruang privat (kamar-kamar
tidur) diberi atap yang lebar untuk
mengurangi resiko tampias air
hujan. Atap tersebut diberi talang
kemudian air hujan diresapkan ke
dalam tanah melalui sumur
resapan di bawahnya.