Panduan ini menjelaskan tentang pelaksanaan sertifikasi pekerja sosial di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sosial. Terdapat empat alternatif sertifikasi yaitu pemberian sertifikat langsung, penilaian langsung, pelatihan sertifikasi, dan pendidikan profesi. Panduan ini juga mengatur persyaratan dan prosedur sertifikasi untuk tiga jenjang yaitu asisten pekerja sosial, pekerja sosial umum
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek pekerjaan sosial di Indonesia merupakan kegiatan utama dalam
pelayanan sosial. Untuk menghasilkan pelayanan sosial yang berkualitas, maka
penerapan standardisasi dalam praktek pekerjaan sosial merupakan suatu yang
mutlak harus dilaksanakan.
Standardisasi ini ditujukan baik kepada pelaku profesi maupun lembaga
kesejahteraan sosial pemberi pelayanan, dimana pelaku profesi melaksanakan
tugasnya. Standardisasi bagi pelaku profesi lebih diarahkan kepada standardisasi
kompetensi yang perumusannya ditetapkan berdasarkan Permensos. Sedangkan
untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial ditujukan kepada standardisasi pelayanan
minimal yang ditetapkan berdasarkan Permensos No. 17 Tahun 2012. Penerapan
ke 2 (dua) standardisasi ini merupakan implementasi pasal 55 Undang-Undang
No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Pelaksanaan Sertifikasi Pekerja Sosial merupakan implementasi standardisasi
pelaku profesi dalam praktik pekerjaan sosial, dilaksanakan melalui ‘uji
kompetensi’ yang ditujukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan dan
penerapan standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam melaksanakan praktik
pekerjaan sosial khususnya pelayanan sosial langsung, uji kompetensi
dilaksanakan untuk mengukur 3 (tiga) aspek yaitu :
- Pengetahuan
- Pengalaman praktik/keterampilan
- Nilai dalam praktik pekerjaan sosial
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk menerbitkan
‘Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial’ yang mengatur pelaksanaan norma,
standar dan prosedur kerja kegiatan sertifikasi bagi Pekerja Sosial. Panduan
teknis merupakan penjabaran dari Panduan Umum dan Peraturan Menteri Sosial
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 1
2. yang mengatur tentang Sertifikasi Bagi Pekerja Sosial dan Tenaga Kesejahteraan
Sosial.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial.
3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II.
4. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Sosial.
5. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012
tentang Sertifikasi Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan
Sosial.
C. Tujuan
1. Tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan norma, standar dan prosedur
kerja kegiatan sertifikasi Pekerja Sosial .
2. Terselenggaranya kegiatan Sertifikasi Pekerja Sosial yang tepat waktu,
tepat sasaran dan akuntabel.
D. Pengertian
1. Pekerjaan Sosial adalah profesi pemberian bantuan untuk penyelesaian
masalah, pemberdayaan, dan mendorong perubahan sosail dalam interaksi
manusia dengan lingkungannya pada tingkat inivididu, keluarga, kelompok,
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pekerjaan sosial
mendasarkan intervensinya pada teori perilaku manusia dan lingkungan
sosial serta prinsip-prinsip hak azasi manusia dan keadilan dengann
memperhatikan faktor budaya masyarakat indonesia.
2. Pekerja Sosial Profesional yang selanjutnya disebut pekerja sosial adalah
seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang
memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan kepedulian dalam
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 2
3. praktik pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan
dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas-
tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.
3. Asisten Pekerja Sosial adalah seseorang yang memiliki kualifikasi
melaksanakan tugas-tugas tertentu dengan menggunakan metode, tehnik,
aturan dan proses dalam praktik pekerjaan sosial dibawah bimbingan,
pengawasan dan tanggungjawab pekerja sosial.
4. Pekerja Sosial Generalis adalah pekerja sosial yang memiliki kualifikasi
dalam melakukan intervensi baik dilevel mikro, mezzo, dan makro untuk
membantu orang dalam memecahkan masalah sosial yang bersifat umum,
memberdayakan dan mendorong perubahan.
5. Pekerja Sosial Spesialis adalah pekerja sosial yang memiliki kualifikasi
keahlian khusus dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang bersifat
spesifik dan mampu mengembangkan pengetahuan, tehnik serta metode
yang inovatif dan teruji dalam praktek pekerjaan sosial.
6. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada Pekerja Sosial
melalui uji kompetensi
7. Uji kompetensi adalah penilaian kualifikasi dalam praktik pekerjaan sosial
yang dilaksanakan melalui pemberian sertifikat langsung, pelatihan
sertifikasi, pendidikan profesi, dan/atau penilaian langsung.
8. Lembaga Sertifikasi Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan
Sosial yang selanjutnya disebut Lembaga Sertifikasi adalah lembaga
independen yang berwenang memberikan penilaian untuk menentukan
kualifikasi dan kompetensi yang sesuai di bidang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
9. Sertifikat adalah surat keputusan tentang kualifikasi dan kompetensi
Pekerja Sosial da TKS yang ditetapkan oleh Menteri Sosial
10. Asesor adalah seseorang berdasarkan kompetensi yang dimilikinya
diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Sosial serta mendapat penugasan
dari Lembaga Sertifikasi untuk melakukan penilaian terhadap kualifikasi
dan kompetensi Pekerja Sosial dan TKS.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 3
4. 11. Standar Kompetensi adalah tingkat kemampuan yang meliputi
pengetahuan, pengalaman praktik/ketrampilan dan nilai dalam praktik
pekerjaan sosial.
12. Kualifikasi adalah keahlian dan ketrampilan yang dipersyaratkan untuk
melaksanakan suatu profesi.
13. Praktik PekerjaanSosial adalah pelayanan yang diberikan Pekerja Sosial
dalam rangka menangani masalah sosial yang dihadapi oleh perseorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat.
14. Izin Praktik adalah suatu mandate atau kewenangan yang diberikan oleh
Menteri Sosial dalam bentuk keputusan kepada Pekerja Sosial yang sudah
bersertifikat untuk melaksanakan praktik pekerjaan sosial.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 4
5. BAB II
PELAKSANAAN SERTIFIKASI
A. Alternatif Sertifikasi
Sertifikasi Pekerja Sosial, dilaksanakan dengan menggunakan 4 (empat)
alternatif sertifikasi dan uji kompetensi, yaitu
- Pemberian Sertifikat Langsung
Pemberian sertifikat langsung dilakukan melalui uji kompetensi ‘Portofolio
Online’
- Penilaian Langsung
Penilaian langsung dilakukan melalui uji kompetensi
• Portofolio Online
• Ujian Praktek
• Ujian Tertulis
- Pelatihan Sertifikasi
Pelatihan sertifikasi dilakukan melalui uji kompetensi
• Portofolio Online
• Ujian Praktek
• Ujian Tertulis
- Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi dilakukan melalui uji kompetensi
• Portofolio Online
• Ujian Tertulis
• Ujian Praktek
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 5
6. Adapun jenjang dan kualifikasi pendidikan yang ditentukan dalam
Sertifikasi Pekerja Sosial sebagai berikut :
• Asisten Pekerja Sosial, pendidikan minimal SMK s/d DIII Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
• Pekerja Sosial Generalis, pendidikan minimal DIV/S1 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
• Pekerja Sosial Spesialis, pendidikan minimal SP1/S2 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
Untuk mengetahui waktu pelaksanaan sertifikasi dapat dilihat dalam Tabel 1
berikut
Tabel 1
Waktu Pelaksanaan Sertifikasi
Tahun Pelaksanaan Alternatif Sertifikasi
Jenjang Sertifikasi/ Pemberian Penilaian Pelatihan Pendidikan
No.
Kualifikasi Pendidikan Sertifikat Langsung Sertifikasi Profesi
Langsung
1 Asisten Pekerja Sosial 2012 2012 2013 Tidak ada
SMK s/d DIII Pekerjaan
Sosial
2. Pekerja Sosial Generalis 2012 2012 2013 2015
DIV/S1 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan
Sosial
3. Pekerja Sosial Spesialis 2015 2015 2015 2015
SP1/S2 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan
Sosial
B. Peserta Sertifikasi
Pekerja Sosial yang berpraktek dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
baik di lingkungan lembaga pemerintah, non pemerintah maupun di
masyarakat yang memenuhi persyaratan antara lain Pekerja Sosial Fungsional,
Satuan Bakti Pekerja Sosial, Pekerja Sosial di NGO/IGO, Pekerja Sosial di
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 6
7. Perusahaan, Pekerja Sosial di Rumah Sakit, Pekerja Sosial di setting
masyarakat dll.
C. Persyaratan Sertifikasi
1. Asisten Pekerja Sosial
a. Pemberian Sertifikat Langsung
1) Sekurangnya berusia 50 (lima puluh) tahun.
2) Berpendidikan SMK Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial sampai
dengan Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh) tahun.
4) Rekomendasi lembaga tempat kerja.
b. Penilaian Langsung
1) Berpendidikan SMK Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial sampai
dengan Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
2) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
3) Rekomendasi lembaga tempat bekerja.
c. Pelatihan Sertifikasi
1) Lulus pelatihan sertifikasi
2) Berpendidikan SMK Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial sampai
dengan Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun
4) Rekomendasi lembaga tempat bekerja
2. Pekerja Sosial Generalis
a. Pemberian Sertifikat Langsung
1) Sekurangnya berusia 50 (lima puluh) tahun.
2) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh) tahun.
4) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 7
8. b. Penilaian Langsung
1) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
2) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun
3) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.
c. Pelatihan Sertifikasi
1) Lulus pelatihan sertifiksi
2) Mempunyai Sertifikat Kompetensi Pekerja Sosial Generalis
3) Berpendidikan Diploma IV / Strata 1 Pekerjaan Sosial /
Kesejahteraan Sosial.
4) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun
5) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat kerja
d. Pendidikan Profesi
1) Lulus Pendidikan Profesi (pendidikan setelah DIV / S1 Pekerjaan
Sosial / Kesejahteraan Sosial)
2) Rekomendasi organisasi profesi
3. Pekerja Sosial Spesialis
a. Penilaian Langsung
1) Mempunyai Sertifikat Kompetensi Pekerja Sosial Generalis.
2) Berpendidikan Strata 2 Kesejahteraan Sosial / Spesialis 1 Pekerjaan
Sosial.
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun sebagai
Pekerja Sosial Generalis.
4) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.
b. Pelatihan Sertifikasi
1) Lulus pelatihan sertifikasi
2) Mempunyai Sertifikat Kompetensi Pekerja Sosial Generalis
3) Berpendidikan Strata 2 Kesejahteraan Sosial / Spesialis 1 Pekerjaan
Sosial
4) Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun sebagai
Pekerja Sosial Generalis
5) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 8
9. c. Pendidikan Profesi
1) Lulus Pendidikan Spesialis Pekerjaan Sosial (Strata 2 Spesialis)
2) Mempunyai sertifikat Pekerja Sosial Generalis
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun sebagai
Pekerja Sosial Generalis.
4) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat kerja
D. Standar Praktek Pekerjaan Sosial Per Jenjang Sertifikasi
1. Asisten Pekerja Sosial
Standar 1
…………
2. Pekerja Sosial Generalis
Standar 1 - Nilai
Pekerja Sosial Generalis mampu melaksanakan perannya sebagai pekerja
sosial profesional berdasarkan etika, standar profesi serta prosedur yang
akuntabel.
Standar 2 - Pengetahuan
Pekerja Sosial Generalis mampu memiliki serta berupaya terus menerus
mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tentang
individu, keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat.
Standar 3- Skill
Pekerja Sosial Generalis dalam memberikan pelayanan sosial dengan
menghargai perbedaan-perbedaan.
Standar 4 - Skill
Pekerja Sosial Generalis memiliki pengetahuan mengenai sumber-sumber
pelayanan yang dibutuhkan dan mengakses sumber-sumber tersebut.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 9
10. Standar 5 - Skill
Pekerja Sosial Generalis mampu merespon kebutuhan klien dan menjamin
keterjangkauan klien dalam menerima pelayanan.
Standar 6 - Nilai
Pekerja sosial generalis mampu mengaplikasikan prinsip dan etika
pekerjaan sosial dalam praktik profesional.
Standar 7 - Skill
Pekerja sosial generalis mampu melakukan supervisi dan konsultasi
professional.
Standar 8 - Skill
Pekerja sosial generalis mampu melakukan proses intervensi pekerjaan
sosial.
Standar 9 - Skill
Pekerja sosial generalis mampu mengaplikasikan teori perilaku manusia
dan lingkungan sosial dan prinsip-prinsip HAM dan keadilan dalam
intervensi pekerjaan sosial.
Standar 10 – Nilai
Pekerja sosial generalis mampu mengembangkan kapasitas diri dan
kemampuan profesionalitas melalui pendidikan berkelanjutan.
3. Pekerja Sosial Spesialis
Standar 1
………………
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 10
11. E. Uji Kompetensi
1. Bidang Praktik Pekerjaan Sosial
Bidang praktik pekerjaan sosial yang menjadi sasaran intervensi Pekerja
Sosial disesuaikan dengan jenis kualifikasi dan kompetensi pekerjaan sosial
sebagai
berikut :
a. Pekerjaan Sosial dengan penyalahgunaan NAPZA
b. Pekerjaan Sosial dengan HIV/AIDS
c. Pekerjaan Sosial dengan Lanjut Usia
d. Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Anak
e. Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Keluarga
f. Pekerjaan Sosial di lembaga koreksional.
g. Pekerjaan Sosial di rumah sakit
h. Pekerjaan Sosial di industry
i. Pekerjaan Sosial dengan pendidikan pekerjaan sosial.
j. Pekerjaan Sosial dengan kecacatan.
k. Perencanaan sosial dan lingkungan.
l. Kependudukan dan keluarga berencana.
m. Komunitas adat terpencil.
n. Pekerjaan Sosial dengan kebencanaan.
o. Komunitas adat terpencil.
p. Perumahan tidak layak huni.
q. Pekerjaan Sosial dengan keterbelakangan dan kesehatan mental.
r. Pekerja-pekerja musiman.
s. Pekerja migrant
t. Pelayanan relokasi (penempatan kembali dan migrasi.
u. Bantuan kepada masyarakat miskin.
v. Pekerjaan Sosial di masyarakat pedesaan.
w. Pekerjaan Sosial di masyarakat perkotaan.
x. Pekerjaan Sosial di sekolah.
y. Penelitian dalam pekerjaan sosial.
z. Kelompok bantu diri (self help group)
aa. Pusat-pusat kegiatan masyarakat.
bb. Kebijakan sosial.
cc. Pelayanan bagi para veteran.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 11
12. dd. Karang Taruna.
ee. Pekerjaan Sosial dengan kelompok khusus.
ff. dll
2. Metode yang digunakan dalam praktek pekerjaan sosial.
a. Praktek Pekerjaan Sosial dengan individu dan keluarga (case work).
b. Praktik Pekerjaan Sosial dengan kelompok (group work).
c. Praktik Pekerjaan Sosial dengan organisasi dan komunitas (community
organization dan community development).
3. Standar Kompetensi Pekerja Sosial
Untuk mengetahui Standar Kompetensi Asisten Pekerja Sosial, Pekerja
Sosial Generalis dan Pekerja Sosial Spesialis dapat dilihat pada lampiran 1
tentang Standar Kompetensi
4. Komponen Kompetensi Pekerja Sosial
Kompetensi pekerjaan sosial diperoleh berdasarkan pengetahuan, nilai dan
ketrampilan pekerjaan sosial. Adapun pengetahuan, ketrampilan dan nilai
pekerjaan sosial yang harus dimiliki Pekerja Sosial untuk mendukung
pencapaian standar kompetensi antara lain :
a. Asisten Pekerja Sosial.
1) Pengetahuan Pekerjaan Sosial (body of knowledge).
…………….
2) Ketrampilan Pekerjaan Sosial (body of skill).
……………….
3) Nilai Pekerjaan Sosial (body of value).
………………….
b. Pekerja Sosial Generalis.
1) Pengetahuan Pekerjaan Sosial (body of knowledge)
Kerangka pengetahuan (body of knowledge) pekerjaan sosial yaitu
suatu kerangka pengetahuan yang dibangun dari konsep-konsep
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 12
13. ilmu perilaku dan ilmu sosial yang dikonstruksikan secara eklektik
dan dikembangkan melalui penelitian dan praktik sehingga memiliki
keunikan. Pengetahuan pekerjaan sosial generalis (General sosial
work knowledge) meliputi:
a) Tingkah laku manusia dan lingkungan sosialnya (human
behavior and the sosial environment).
b) Pengetahuan tentang klien (knowledge about each client).
c) Metoda praktek pekerjaan sosial (mehods of sosial work
practice)
d) Pelayanan sosial dan kebijakan sosial (sosial policy dan services)
e) Pengetahuan tentang bidang praktek khusus (knowledge about
a specific practice field).
f) Pengetahuan tentang badan/lembaga sosial khusus (knowledge
about a specific agency) dalam sistem kesejahteraan sosial
(sosial welfare system).
2) Ketrampilan Pekerjaan Sosial (body of skill)
Kerangka keterampilan (body of skill) pekerjaan sosial yaitu
serangkaian keterampilan teknis yang berdasarkan kerangka
pengetahuan, yang dikuasai oleh seorang pekerja sosial yang
diperolehnya melalui pelatihan keterampilan, belajar praktek, kerja
magang, dan atau praktek lapangan. Keterampilan pekerjaan sosial
generalis (general sosial work skills) meliputi:
a) Ketrampilan komunikasi yang mencakup
(1) Observasi
(2) Wawancara
(3) Mendengarkan
(4) Komunikasi efektif
(5) Menjelaskan sikap dan perasaan
(6) Menjelaskan pilihan dan lain-lain
b) Ketrampilan menjalin dan mengendalikan relasi yang mencakup
(1) Menjalin dan membina raport.
(2) Membentuk kontrak
(3) Memberikan dukungan dan semangat
(4) Berinteraksi dengan orang lain.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 13
14. (5) Menciptakan dan membina kerjasama.
(6) Menciptakan konflik dan mengendalikannya.
(7) Menciptakan dan mengendalikan hubungan tawar menawar
dan negosiasi.
c) Ketrampilan intervensi yang mencakup
(1) Brokering
(2) Mediasi
(3) Advokasi
(4) Konseling
(5) Terapi
d) Ketrampilan administrasi dan manajemen pelayanan yang
mencakup
(1) Timing
(2) Identifikasi dan analisa masalah
(3) Perencanaan pelayanan
(4) Partialisasi
(5) Individualisasi
(6) Membuat dan menyusun catatan kasus
(7) Menyusun laporan kasus
(8) Monitoring dan evaluasi, dll
Keempat penggolongan tersebut secara mendasar
merupakan kerangka keterampilan kompetensi pekerjaan
sosial mendasar yang harus dimiliki oleh semua pekerja
sosial profesional, dan lebih lanjut secara kualitas
dikembangkan didalam bidang-bidang khusus pekerjaan
sosial.
3) Nilai Pekerjaan Sosial (body of value)
Kerangka nilai (body of value) yaitu nilai-nilai, asas-asas, prinsip-
prinsip, standar-standar prilaku, yang diangkat dari nilai-nilai luhur,
falsafah hidup dan pandangan hidup serta nilai-nilai dan norma-
norma sosial budaya bangsa/masyarakat dimana pekerjaan sosial
dilaksanakan.
Kerangka nilai-nilai ini berfungsi memberikan pedoman,
mengarahkan serta membimbing sikap serta perilaku seorang
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 14
15. pekerja sosial profesional sebagai pekerja sosial, dan dalam
hubungannya dengan klien, dengan lembaga tempat bekerjanya,
dengan sejawat profesional serta dengan masyarakat luas.
Kerangka nilai diperoleh dan dihayati oleh seorang pekerja sosial
melalui upaya penanaman nilai-nilai tersebut melalui proses
pendidikann. Pemahaman terhadap kerangka nilai membantu
pekerja sosial didalam merumuskan “apa yang seharusnya” sebagai
suatu dasar untuk merumuskan tujuan- tujuan dan
mengembangkan program-program kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
Kerangka nilai pekerjaan sosial juga berfungsi sebagai filter
didalam upaya mengadopsi maupun mengembangkan aspek-aspek
ilmu pengetahuan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat dimana praktek
pekerjaan sosial dilakukan.
Nilai-nilai yang bersumber dari kerangka pengetahuan ilmiah
pekerjaan sosial yang turut melengkapi kerangka nilai pekerjaan
sosial generalis (general sosial work values), meliputi :
a) Nilai tentang konsepsi orang yang mencakup
(1) Pekerja sosial percaya bahwa setiap orang mempunyai hak
dan kesempatan yang sama untuk menentukan dirinya
sendiri (self determination).
(2) Setiap orang mempunyai kemampuan dan dorongan untuk
berubah, sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya,
(self actualization)
(3) Setiap orang mempunyai tanggungjawab kepada dirinya dan
juga kepada orang lain didalam masyarakat (sosial
responsibility).
(4) Setiap orang memerlukan pengakuan dari orang lain,
sehingga pekerja sosial harus dapat menerima individu apa
adanya. (acceptance).
(5) Setiap orang merupakan pribadi yang unik yang harus
dibedakan dengan orang lainnya (individualization).
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 15
16. (6) Setiap orang perlu dijaga kerahasiaannya (confidentiality).
(7) Setiap orang memiliki keterbatasan akan potensi dan
kemampuannya, sehingga pekerja sosial harus
mempertahankan sikap tidak menilai/tidak menghakimi
terhadap kedudukan atau tingkah laku individu (non
judgemental).
b) Nilai tentang masyarakat yang perlu menyediakan hal-hal yang
dibutuhkan oleh setiap orang, yang mencakup :
(1) Masyarakat perlu memberikan kesempatan bagi
pertumbuhan dan perkembangan setiap orang agar mereka
dapat merealisasikan semua potensinya.
(2) Masyarakat perlu menyediakan sumber-sumber dan
pelayanan-pelayanan untuk membantu orang memenuhi
kebutuhan mereka dan menghadapi atau memecahkan
permasalahan yang dialami.
(3) Orang perlu diusahakan agar mempunyai kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi didalam masyarakatnya
(participation).
c) Nilai yang berkaitan dengan interaksi antar orang, yang
mencakup :
(1) Pekerja sosial percaya bahwa orang yang mengalami
masalah perlu dibantu (oleh orang lain).
(2) Pekerja sosial percaya bahwa didalam usaha memecahkan
masalah orang/klien perlu respek dan diberi kesempatan
untuk menentukan nasibnya sendiri.
(3) Pekerja sosial percaya bahwa orang yang perlu dibantu dan
diingatkan interaksinya dengan orang lain untuk
membangun sesuatu masyarakat yang mempunyai
tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
/warganya.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 16
17. d) Nilai yang berkaitan dengan Kode Etik Pekerjaan Sosial, yang
mencakup :
(1) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap diri
pribadinya sebagai pekerja sosial.
(2) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap klien yang
dilayani.
(3) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap sesama
sejawat pekerja sosial.
(4) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap
lembaga/organisasi yang mempekerjakannya.
(5) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap profesi
pekerjaan sosial.
(6) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap masyarakat.
c. Pekerja Sosial Spesialis.
1) Pengetahuan Pekerjaan Sosial (body of knowledge)
………………. (mohon diisi)
2) Ketrampilan Pekerjaan Sosial (body of skill).
………………. (mohon diisi)
3) Nilai Pekerjaan Sosial (body of value)
……………….. (mohon diisi)
5. Pihak-pihak yang menentukan kelulusan
Proses penentuan standar kelulusan dilakukan oleh LSPS berdasarkan hasil
penilaian dari asesor.
6. Metode Penilaian Kelulusan
Proses penentuan kelulusan oleh LSPS diakukan dengan menggunakan
‘Metode Penilaian Acuan Patokan (PAP)’ dan criterion reference (asesor).
Kelulusan uji kompetensi harus mempertimbangkan keseimbangan antara
standar kompetensi yang bersifat mutlak dengan criteria referensi asesor
terhadap hasil penilaian portofolio.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 17
18. 7. Penentuan Materi Ujian
Sesuai dengan tujuan dari Uji Kompetensi ini, maka materi yang diujikan
harus sesuai dengan kompetensi atau standar profesi yang dibutuhkan
yakni kompetensi pekerjaan sosial Asisten Pekerja Sosial, Pekerja Sosial
Generalis dan Pekerja Sosial Spesialis dalam memberikan pelayanan sosial.
Adapun komposisi penentuan materi ujian sbb :
a. Penguasaan Pengetahuan Pekerjaan Sosial (30%)
b. Penguasaan Ketrampilan Pekerjaan Sosial (30%)
c. Penguasaan Nilai-Nilai Dalam Pekerjaan Sosial (35%)
8. Bentuk Ujian Kompetensi
a. Portofolio Online
………….
b. Ujian Tertulis
………..
c. Ujian Praktek
…………..
9. Lokasi Ujian
Ibukota Propinsi sesuai pilihan peserta sertifikasi
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 18
19. F. Tahap Kegiatan Sertifikasi
Secara umum kegiatan sertifikasi bagi Pekerja Sosial dibagi menjadi 4 (empat)
tahap kegiatan sebagaimana tergambar dalam Tabel 1 berikut ini
Tabel 1
4 Tahap Kegiatan Uji Kompetensi Pekerja Sosial
TAHAP1 TAHAP 2 TAHAP 3 Cetak Kartu
MS
Pengumuman Seleksi Pengumuman Hasil Ujian
Sertifikasi Administrasi Seleksi Administrasi
Dapat Mengikuti Seleksi Administrasi TMS
Ulang Pada Tahun Berikutnya
TAHAP 4
UJIAN
KOMPETENSI
- ALT 1, Sertifikat Portofolio
Langsung
- ALT 2, Penilaian Portofolio
Langsung Ujian Praktek LULUS Sertifikat Kompetensi dan
Ujian Tertulis Ijin Praktik Pekerjaan Sosial
- ALT 3, Pelatihan Portofolio
Sertifikasi Ujian Praktek
TIDAK Dapat Mengikuti Ujian
Ujian Tertulis
LULUS Kompetensi Ulang
- ALT 4, Pendidikan Portofolio pada Tahun Berikutnya
Profesi Ujian Praktek
Ujian Tertulis
Catatan
ALT (Alternatif) , MS (Memenuhi Syarat) dan TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 19
20. 1. Tahap 1, Pengumuman Sertifikasi
Penyampaian informasi mengenai kebijakan, tatacara dan penetapan
formasi Sertifikasi Pekerja Sosial dalam tahun anggaran berjalan.
a. Waktu
…….Nopember 2012
b. Media
p4s.kemsos.go.id
Contoh 1
Pengumuman Sertifikasi dan Akreditasi
Menteri Sosial RI
Nomor :
Sifat : Penting
Perihal : Sertifikasi dan Akreditasi
Penyelenggaraan Kessos 2012
Kepada Yth
1. Menteri Dalam Negeri
2. Menteri Kesehatan
3. Menteri Pendidikan Nasional
4. Menteri Hukum dan HAM
5. Seluruh Gubernur/Bupati/Walikota
6. Seluruh Pekerja Sosial
Dalam rangka meningkatkan kualitas praktik pekerjaan sosial dalam pelayanan sosial
langsung di Indonesia, bersama ini Kementerian Sosial untuk Tahun Anggaran 2012 akan
mengadakan
1. Sertifikasi Pekerja Sosial
a. Ditujukan bagi Pekerja Sosial, baik yang berstatus ‘Pegawai Negeri Sipil ataupun
Non Pegawai Negeri Sipil’ yang bekerja di Lembaga Kesejahteraan dan/atau
Panti Sosial yang memberikan pelayanan sosial langsung
b. Formasi sebanyak 100 orang
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 20
21. c. Alternatif sertifikasi melalui ‘Pemberian Sertfikat Langsung’ dan ‘Penilaian
Langsung’.
d. Dilaksanakan pada 3 (tiga) propinsi, yaitu Propinsi DKI Jakarta, Propinsi Jawa
Barat dan Propinsi DI Yogyakarta
2. Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak/Panti Sosial Anak
a. Ditujukan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak/Panti Sosial Anak baik Unit
Pelaksana Teknis Pemerintah maupun Lembaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat.
b. Formasi sebanyak 125 LKS
c. Dilaksanakan pada 3 (tiga) ibu kota propinsi, yaitu Propinsi DKI Jakarta, Propinsi
Jawa Barat dan Propinsi DI Yogyakarta
Berkaitan dengan hal tersebut dimohon dapat menginformasikan kepada Pekerja
Sosial dan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang berada di lingkungan unit kerja atau
program pembangunan kesejahteraan sosial di wilayah kerja Saudara, untuk lebih
jelasnya mengenai tatacara pelaksanaan sertifikasi dan akreditasi diatur didalam
‘Panduan Teknis Sertifikasi dan Akreditasi’ yang dapat di down load di
‘p4s.kemsos.go.id’.
Demikian informasi ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya dihaturkan
terima kasih.
Menteri Sosial RI
Dr. Salim Segaf Al Jufri
Tembusan disampaikan kepada Yth
1. Seluruh Pejabat Eselon I & II Kementerian Sosial
2. Seluruh Kepala Instansi Sosial Propinsi/Kabupaten/Kota
3. Seluruh Direktur Utama/Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dan
Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota.
4. Seluruh Dekan/Ketua Program Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial di seluruh
PTN/PTS
5. Seluruh Pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial
2. Tahap 2, Seleksi Administrasi
a. Waktu
………..2012
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 21
22. b. Mekanisme
1) Men scan berkas dalam bentuk file pdf dan phasphoto dalam file
jpg, maksimum masing-masing file 700 kb sesuai dengan alternatif
sertifikasi yang dipilih.
a) Asisten Pekerja Sosial
(1) Pemberian Sertifikat Langsung
(a) Phasphoto berwana 4 X 6 Cm, latar belakang merah
(b) Kartu Tanda Penduduk
(c) Ijazah SMK Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial sampai
dengan Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
(d) Surat Keterangan Pengalaman Kerja sekurangnya 20
(dua puluh) tahun.
(e) Rekomendasi Lembaga Tempat Kerja.
(2) Penilaian Langsung
(a) Phasphoto berwana 4 X 6 Cm, latar belakang merah.
(b) Kartu Tanda Penduduk (yang masih berlaku).
(c) Ijazah SMK Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial sampai
dengan Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
(d) Surat Keterangan Pengalaman Kerja sekurangnya3 (tiga)
tahun.
(e) Rekomendasi Lembaga Tempat Kerja.
b) Pekerja Sosial Generalis
(1) Pemberian Sertifikat Langsung.
(a) Phasphoto berwana 4 X 6 Cm, latar belakang merah.
(b) Kartu Tanda Penduduk (yang masih berlaku).
(c) Ijazah DIV/S1 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial.
(d) Surat Keterangan Pengalaman Kerja sekurangnya 20
(dua puluh) tahun.
(e) Rekomendasi Organisasi Profesi
(f) Rekomendasi Lembaga Tempat Bekerja
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 22
23. (2) Penilaian Langsung
(a) Phasphoto berwana 4 X 6 Cm, latar belakang merah.
(b) Kartu Tanda Penduduk (yang masih berlaku).
(c) Ijazah DIV/S1 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial.
(d) Surat Keterangan Pengalaman Kerja sekurangnya 3 (tiga)
tahun
(e) Rekomendasi Organisasi Profesi.
(f) Rekomendasi Lembaga Tempat Bekerja.
2) Buka ‘p4s.kemsos.go.id’ kemudian lakukan login
3) Klik menu ‘Sertifikasi’, klik ‘Pekerja Sosial’, klik ‘Seleksi Administrasi’
kemudian isilah ‘Formulir Seleksi Administrasi’ selanjutnya ‘up load’
berkas berkas yang telah di scan, sesuai petunjuk.
4) Lihat status ‘Up Load’ apabila ‘OK’ artinya berkas yang
dipersyaratkan telah di ‘Up Load’ dengan benar. Apabila berkas
belum di up load dengan benar, maka ada pentunjuk yang perlu
diikuti.
3. Tahap 3, Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
a. Waktu
………….2012
b. Mekanisme
Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, lihat pengumuman hasil Seleksi Administrasi
pada halaman muka, maka apabila :
1) TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
a) Calon Peserta dinyatakan tidak memenuhi persyaratan
administrasi yang ditentukan sesuai alternative sertifikasi yang
dipilih.
b) Calon Peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti Seleksi
Administrasi Ulang pada Tahun Berikutnya.
2) MS (Memenuhi Syarat).
a) Calon Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
yang ditentukan sesuai alternative sertifikasi yang dipilih.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 23
24. b) Persiapkan printer (sebaiknya jenis ‘Ink Jet Printer’ agar dapat
mencetak berwarna) kemudian koneksikan dengan computer
anda.
c) Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, klik ‘Sertifikasi’, kemudian klik ‘Pekerja
Sosial’, klik ‘Cetak Kartu Ujian’ ikutilah petunjuk yang ada.
d) Dalam ‘Kartu Peserta Uji Kompetensi’(lihat Lampiran…).
tercantum
(1) Batas waktu pengiriman Berkas Portofolio, yaitu
(2) Waktu, Jadwal dan Lokasi Uji Kompetensi
(a) Tanggal Uji Kompetensi
(b) Jadwal Uji Kompetensi
07.30 – 08.00 Penjelasan Teknis Ujian
08.00 – 10.30 Ujian Kognitif
10.30 – 10.45 Istirahat
10.45 – 13.15 Ujian Penanganan Kasus
(c) Lokasi Uji Kompetensi
Ibukota Propinsi Peserta Uji Kompetensi
(3) Waktu Pengumuman Hasil Sertifikasi Melalui
(a) Pemberian Sertifikat Langsung
(b) Penilaian Langsung
4. Tahap 4, Uji Kompetensi
a. Pemberian Sertifikat Langsung
1) Pengiriman Berkas Portofolio
a) Peserta melengkapi data dan dokumen yang dipersyaratkan
pada saat mengisi masing-masing form berikut ini
(1) Kurikulum Vitae, lihat Lampiran 6
(2) Deskripsi Diri, lihat Lampiran 7
(3) Penilaian Persepsional (atasan, rekan sejawat dan penerima
pelayanan), lihat Lampiran 8.
b) Semua berkas dimasukan kedalam ‘Amplop Coklat Tebal’
kemudian pada kiri bawah ditulis alamat pengiriman yaitu :
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 24
25. Kepada Yth
Ketua LSPS
d/a
Pusat Pembinaan jabatan Fungsional
Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial
Jl Dewi Sartika No 200 Jakarta Timur
Kode Pos
c) Pengiriman menggunakan jasa ‘Pos Kilat Khusus’
2) Pengumuman Hasil Penilaian Portofolio Untuk Sertifikasi Melalui
Pemberian Sertifikasi Langsung
Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, lihat pengumuman hasil ‘Penilaian
Portofolio Untuk Sertifikasi Melalui Pemberian Sertifikat Langsung’
pada halaman muka, maka apabila
a) Tidak Lulus
Peserta dinyatakan ‘Tidak Lulus’ dan masih diberikan
kesempatan untuk mengikuti kembali ‘Uji Kompetensi Ulang’
pada tahun berikutnya sesuai alternative sertifikasi yang dipilih.
b) Lulus
Peserta dinyatakan ‘Lulus’ dan untuk selanjutnya akan
menerima ‘Sertifikat Kompetensi’ dan dapat mengajukan ‘Ijin
Praktik Pekerjaan Sosial’ selengkapnya dapat lihat pada ‘BAB V
Pemrosesan Sertifikat Kompetensi’ dan ‘BAB VI Pemrosesan Ijin
Praktik Pekerjaan Sosial’.
b. Penilaian Langsung
1) Pengiriman Berkas Portofolio
a) Peserta melengkapi data dan dokumen yang dipersyaratkan
pada saat mengisi masing-masing form berikut ini
(1) Kurikulum Vitae, lihat pada Lampiran 6
(2) Deskripsi Diri, lihat pada Lampiran 7
(3) Penilaian Persepsional (atasan, rekan sejawat dan penerima
pelayanan), lihat Lampiran 8.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 25
26. b) Semua berkas dimasukan kedalam ‘Amplop Coklat Tebal’
kemudian pada kiri bawah ditulis alamat pengiriman
Kepada Yth
Ketua LSPS
d/a
Pusat Pembinaan jabatan Fungsional
Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial
Jl Dewi Sartika No 200 Jakarta Timur
Kode Pos
c) Pengiriman menggunakan jasa ‘Pos Kilat Khusus’
2) Uji Kompetensi Tertulis
a) Mengikuti Ujian Tertulis sesuai dengan waktu dan lokasi ujian
yang tercetak dalam ‘Kartu Peserta Uji Kompetensi 2012’.
b) Pengumuman Hasil Sertifikasi Melalui Penilaian Langsung
Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, lihat pengumuman hasil ‘Penilaian
Portofolio Untuk Sertifikasi Melalui Pemberian Sertifikat
Langsung’ pada halaman muka, maka apabila
(1) Tidak Lulus
Peserta dinyatakan ‘Tidak Lulus’ dan masih diberikan
kesempatan untuk mengikuti kembali ‘Uji Kompetensi Ulang’
pada tahun berikutnya, sesuai dengan alternative sertifikasi
yang dipilih.
(2) Lulus
Peserta dinyatakan ‘Lulus’ dan untuk selanjutnya akan
menerima ‘Sertifikat Kompetensi’ dan dapat mengajukan ‘Ijin
Praktik Pekerjaan Sosial’ selengkapnya dapat lihat pada ‘BAB
V Pemrosesan Sertifikat Kompetensi’ dan ‘BAB VI
Pemrosesan Ijin Praktik Pekerjaan Sosial’.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 26
27. BAB III
SERTIFIKAT KOMPETENSI
A. Ketentuan
1. Peserta sertifikasi yang dinyatakan memenuhi syarat dalam pelaksanaan
uji kompetensi akan diberikan Sertifikat Kompetensi.
2. Masa berlaku sertifikat kompetensi adalah 5 tahun, setelah itu dapat
diperpanjang lagi.
3. Pemegang sertifikat yang telah habis masa berlaku sertifikatnya, dapat
mengajukan perpanjangan sertifikat kompetensi
B. Mekanisme
1. Perpanjangan Sertifikat
Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, klik ‘Sertifikasi’ kemudian klik ‘Pekerja Sosial’,
klik ‘Perpanjangan Sertifikat’, kemudian isilah ‘Formulir Perpanjangan
Sertifikat’.
2. Pengambilan Sertifikat Kompetensi, diambil langsung.tidak dapat
diwakilkan selambatnya….
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 27
28. BAB IV
IJIN PRAKTIK
A. Manfaat Ijin Praktik
1. Bagi Pekerja Sosial, lisensi bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan
kredibilitas pekerja sosial, melindungi profesinya sebagai pekerja sosial
professional, meningkatkan penghargaan dan kepercayaan dari
masyarakat serta untuk mempersiapkan pekerja sosia lagar dapat praktik
mandiri.
2. Bagi Lembaga Pelayanan Kessos/Organisasi Profesi, memudahkan
Lembaga/Profesi menetapkan relevansi dan mutu programnya serta
mengendalikan mutu pekerjaan sosial sesuai standar kompetensi pekerja
sosial sebagai bentuk akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
3. Bagi Pemerintah, memudahkan dalam penghargaan kepada pekerja
sosial karena standar kinerja pekerja sosial dapat diketahui secara
transparan dan sistematik untuk pencapaian standar kompetensi
pekerjaan sosial.
4. Bagi Masyarakat, dengan adanya lisensi kepentingan individu, kelompok
dan masyarakat dapat terlindungi, memperoleh jaminan mutu pelayanan
kesejahteraan sosial sebagai bagian pelayanan kesejahteraan sosial yang
sudah memenuhi standar kompetensi Pekerja sosial dan dapat
melindungi masyarakat dari malpraktik.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 28
29. B. Tujuan Ijin Praktik
1. Penjamin Mutu Pekerja sosial.
Profesi Pekerja sosial merupakan proses pelayanan kesejahteraan sosial.
Klien harus mendapatkan jaminan bahwa klien memperoleh pelayanan
sosial yang bermutu dan berkualitas oleh Pekerja sosial, yang secara
khusus mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan.
2. Perlindungan Profesi Pekerja sosial.
Profesi pekerja sosial perlu dilindungi dengan kekuatan hukum untuk
menghindari praktik oleh pihak yang tidak berhak.
3. Peningkatan Profesi Pekerja sosial.
Profesi pekerja sosial perlu ditegakkan, pekerja sosial harus selalu
meningkatkan diri melalui berbagai kegiatan profesional dan peningkatan
itu harus dapat di evaluasi secara objektik.
C. Masa Berlaku Ijin Praktik
Masa berlaku ijin praktik adalah 5 tahun,setelah itu dapat diperpanjang.
D. Ketentuan Ijin Praktik Berakhir
1. Bilamana Dewan Kehormatan Kode Etik Asosiasi Profesi menemukan
terjadinya pelanggaran kode etik oleh Pekerja Sosial, maka Dewan
Kehormatan Kode Etik harus melakukan investigasi dan persidangan
untuk mengadili kasus pelanggaran tersebut.
2. Keputusan yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik terhadap
kasus tersebut harus ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi yang
meliputi :
a. Teguran Lisan
b. Teguran Tertulis
c. Pemberhentian Sementara dari keanggotaan Asosiasi Profesi.
d. Pemberhentian seterusnya dari keanggotaan Asosiasi Profesi
3. Pekerja Sosial yang mendapatkan sanksi pada angka 2 dan huruf c dan d
akan dicabut ijin praktiknya baik untuk sementara maupun seterusnya.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 29
30. 4. Pekerja Sosial yang mendapat sanksi tersebut mempunyai hak untuk
mengajukan pembelaan dalam Kongres maupun Musyawarah Daerah
(MUSDA) Asosiasi Profesi Pekerja Sosial.
E. Mekanisme Pemrosesan
1. Penerbitan Ijin Praktik
a. Pekerja Sosial yang telah lulus sertifikasi dapat mengajukan
permohonan kepada Ketua LSPS, selambatnya 1 (satu) bulan setelah
menerima Sertikat Kompetensi Pekerja Sosial.
b. Men-Scan berkas dalam bentuk file pdf dan phasphoto dalam file jpg
maksimum masing-masing file 700 kb, antara lain
1) Sertifikat Kompetensi Pekerja Sosial.
2) Transkrip Nilai Akademik
3) Surat Keterangan dari Dokter
4) Phasphoto berwarna ukuran 4 X 6 cm, latar belakang merah.
c. Buka ‘p4s.kemsos.go.id’, klik ‘Sertifikasi’ , klik ‘Pekerja Sosial’, klik ‘Ijin
Praktik’, kemudian klik ‘Penerbitan Ijin Praktik’ selanjutnya isilah
‘Formulir Ijin Praktik’, kemudan ‘up load’ berkas yang telah di scan
sesuai petunjuk yang ada
d. Lihat status ‘Up Load’ apabila ‘OK’ artinya berkas yang dipersyaratkan
telah di ‘Up Load’ dengan benar. Apabila berkas belum di up load
dengan benar, maka ada petunjuk yang perlu diikuti.
e. Lihat ‘waktu dan tempat pengambilan’ Ijin Praktek.
2. Perpanjangan Ijin Praktik
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 30
31. BAB V
ASESOR
Asesor adalah seseorang berdasarkan kompetensi yang dimilikinya melakukan
uji kompetensi terhadap pekerja sosial profesional dan Tenaga Kesejahteraan
Sosial. Asesor bertugas melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan praktek
Pekerja Sosial dan pelayanan praktek Pekerjaan Sosial
A. Ketentuan Asesor
Syarat untuk menjadi asesor untuk lembaga sertifikasi pekerjaan sosial dan
tenaga kesejahteraan sosial adalah :
1. Pekerja sosial yg memiliki sertifikat kompetensi pekerja sosial
professional.
2. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai pekerja sosial.
3. Bersedia melaksanakan tugas sebagai asesor yang ditugaskan oleh Ketua
Lembaga Sertifikasi Pekerjaan Sosial.
4. Telah mengikuti pelatihan sebagai asesor.
5. Mampu melaksanakan tugas secara jujur,objektif dan bertanggung jawab.
B. Rekruitmen Asesor
Untuk menetapkan seorang asesor Lembaga sertifikasi pekerjaan sosial,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Seleksi administrasi calon asesor, yang meliputi kelengkapan administrasi
(Ijazah, Sertifikat Kompetensi Pekerjaan Sosial, Daftar Riwayat Hidup,
membuat surat pernyataan kesediaan sebagai asesor)
2. Ujian Seleksi Asesor meliputi ujian
a. Uji Metodologi, calon asesor diuji kemampuannya dalam
menggunakan metodologi asesmen.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 31
32. b. Uji Kompetensi Teknis, calon asesor menunjukan penguasaan
kompetensi teknis.
3. Penetapan asesor, penetapan asesor dilakukan berdasarkan keputusan
rapat pleno LSPS.
4. Pelatihan Asesor Kompetensi (Metodologi Asasment)
Pelatihan yang diselenggarakan oleh LSPS untuk mempersiapkan asesor
dalam melaksanakan tugasnya.Pelatihan meliputi :
a. Pemaparan tugas dan wewenang.
b. Materi uji kompetensi.
c. Mekanisme dan tatacara uji kompetensi.
d. Penilaian uji kompetensi
C. Bimbingan Teknis Asesor
………………….
D. Tugas Asesor
1. Meneliti kelengkapan dan bukti bukti yang dipersyaratkan dari setiap
instrument.
2. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan praktek pekerjaan sosial dan
pelayanan kesejahteraan sosial yang berada dilingkungan pusat atau
daerah.
3. Melakukan uji kompetensi terhadap pekerja sosial professional dan
Tenaga Kesejahteraan Sosial.
4. Menetapkan angka kredit bagi pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan
sosial.
5. Memeriksa dan menyampaikan hasil penilaian pekerjaan sosial dan
tenaga kesejahteraan sosial yang menjadi wewenangnya kepada ketua
lembaga Sertifikasi Peksos sebagai dewan komisi pakar dan berkedudukan
sebagai pengarah.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 32
33. BAB VI
PENGENDALIAN
A. Pemantauan
1. Pengertian
Memantau pelaksanaan peran dan fungsi pekerja sosial setelah
mendapatkan sertifikat kompetensi.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui kinerja pekerja sosial profesional yang telah diberi
sertifikat kompetensi berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan peran dan fungsi pekerja sosial
profesional yang telah diberi sertifikat kompetensi dalam
pekerjaannya.
3. Sasaran
Pekerja sosial profesional yang telah diberi sertifikat kompetensi
4. Pelaksana
LSPS dan Sekretariat LSPS
5. Mekanisme
a. Pemantauan dilakukan oleh para pekerja sosial secara mandiri (self-
monitoring) menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan LSPS
pada saat akan melakukan Resertifikasi.
b. Pemantauan dilakukan pula oleh LSPS melalui pengaduan-pengaduan
masyarakat mengenai pelayanan maupun tingkah laku para pekerja
sosial professional.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 33
34. B. Evaluasi
1. Pengertian
Proses penilaian terhadap pelaksanaan peran dan fungsi pekerja sosial
profesional dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial setelah
mendapatkan sertifikat kompetenesi.
2. Tujuan
a. Untuk menilai kinerja pekerja sosial profesional berdasarkan
kompetensinya.
b. Untuk menentukan keberlanjutan sertifikat kompetensi yang telah
diberikan oleh LSPS kepada seorang pekerja sosial professional.
3. Sasaran
Pekerja Sosial yang telah disertifikasi
4. Mekanisme
Penilaian terhadap kompetensi seorang pekerja sosial profesional yang
telah mendapatkan sertifikat kompetensi dilakukan berdasarkan hasil
pemantauan
C. Pelaporan
1. Pengertian
Proses perumusan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap seorang
pekerja sosial profesional yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi.
2. Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada LSPS mengenai kinerja dan
kompetensi seorang pekerja sosial profesional guna menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai sertifikasinya.
3. Sasaran
Pekerja Sosial yang telah disertifikasi
4. Pelaksanaan
Pelaporan dirumuskan berdasarkan materi dan informasi yang diperoleh
pada saat pemantauan dan evaluasi. Laporan tersebut digunakan dalam
pengambilan keputusan LSPS, serta menjadi dokumen LSPS yang akan
dapat dibutuhkan pada masa yang akan datang.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 34
35. Lampiran 1
Standar Kompetensi Pekerja Sosial
Standar Kompetensi
Pekerja Sosial Generalis
Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi
A. Pemberi 1. Pertolongan a. Menyadari diri dan kemampuan
Pertolongan Antar Personal menggunakan diri pribadi untuk
Pemecahan memfasilitasi perubahan
Masalah Sosial b. Memahami psikologi pemberian
(Problem Solver) dan penerima bantuan
c. Mampu mengembangkan relaso
pertolongan professional
d. Mengetahui dan mampu
menerapkan kode etik pekerja
sosial dalam pelayanan
e. Memahami perbedaan etnis dan
budaya, serta mampu menerapkan
praktek pekerjaan sosial yang
sensitive gender, etnis dan usia
f. Memiliki pemahaman umum
tentang perilaku individu, keluarga
, kelompok dan masyarakat.
g. Terampil dalam mengumpulkan
informasi tentang klien.
h. Mampu mengananalisa informasi
tentang klien dan
mengidentifikasikan kekuatan dan
masalah dalam situasi praktek
i. Mampu melakukan konseling
pemecahan masalah dan resolusi
konflik bersama klien
j. Mampu menggunakan keahliannya
dalam mengarahkan proses
perubahan
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 35
36. Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi
2. Pelayanan a. Mengetahui sumber-sumber local
Provisi Sosial yang menyediakan layanan provisi
sosial, seperti perlindungan
layanan kerja, bantuan nasional
dsb.
b. Mampu mengembangkan relasi
positif antara klien dengan
persyaratan provisi sosial dasar.
c. Mampu membimbing klien dalam
menggunakan sumber-sumber
secara efektif.
3. Pengembangan a. Mampu mengembangkan rencana
rencana pelayanan dan system
penanganan pengendaliannya
kasus b. Mampu melaksanakan program
dan prosedur operasional
lembaga.
c. Mampu mengungkapkan factor-
faktor yang melatarbelakangi
tindakan klien.
d. Mampu mengembangkan
koordinasi antar lembaga
4. Penanganan a. Mampu melakukan asimilasi psiko
Kasus-Kasus sosial pada klien secara mendalam.
individu dan b. Memiliki pengetahuan mendalam
keluarga tentang keberfungsian sosial klien
c. Mampu memilih dan menerapkan
antara intervensi yang tepat.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 36
37. Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi
5. Penanganan a. Mampu memahami struktur dan
Klien dan fungsi kelompok.
Pendekatan b. Mampu melaksanakan terapi
Kelompok. kelompok.
c. Mampu menampilkan peran
pekerja sosial dalam kelompok.
6. Pengembangan a. Mampu melaksanakan
Kompetensi interprestasi dan evaluasi kritis
Profesional terhadap praktek pribadi.
Pekerja Sosial b. Mampu mendayagunakan
konsultasi dengan efektif.
c. Mampu memanfaatkan dan
menyerbarluaskan pengetahuan
proefesional.
B. Pemberdayaan 1. Pengembangan a. Mampu mendayagunakan
dan Agen Sistem Jaringan konsultasi dengan efektif
Perubahan Sosial Pemberian b. Mampu memanfaatkan dan
Pelayanan menyebarluaskan pengetahuan
professional
c. Mampu melakukan asesmen kritis
terhadap program-program sosial
di masyarakat
d. Mampu melakukan asesmen yang
akurat terhadap klien yang
membutuhkan rujukan terhadap
sumber-sumber yang tepat.
e. Mampu melakukan advokasi
terhadap klien yang membutuhkan
program pelayanan yang ada di
masyarakat.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 37
38. Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi
2. Pengembangan a. Mampu mengumpulkan dan
program menganalisis data organisasi dan
komunitas.
b. Mampu merancang dan
melakanakan program-program
sosial baru/revisi.
c. Mampu memperoleh dukungan
dari masyarakat, bai untuk
program-program sosial baru
maupun program revis.
3. Pendidikan/ a. Mampu mengembangkan
Pelatihan kurikulum pelatihan untuk
kelompok sasaran/klien.
b. Mampu merencanakan
seminarisasi, workshop atau sesi-
sesui pelatihan untuk klien.
c. Mampu melibatkan kelompok
sasaran/klien mengikuti aktifitas
belajar/pelatihan.
4. Pemeliharaan a. Mampu memahami system dasar
Organisasi operasional organisasi dan
peryaratan yang diperlukan untuk
mengembangkan dan menyeleksi
system organisasi dan administrasi
lembaga yang efektif.
b. Mampu mengembangkan dan
mengelola system organisasi dan
administrasi lembaga yang efektif.
c. Mampu mempromosikan
pelayanan organisasi serta
penggalangan dana untuk
mendukung pelayanan lembaga
tersebut.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 38
39. Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi
5. Pelayanan a. Mampu mengidentifikasi factor-
Perlindungan faktor resiko (fisik, sosial internal)
akibat kesalahan pelayanan (mal
treatment).
b. Memahami aspek hokum dan
proses legal yang terkait dengan
perlindungannya.
c. Mengetahui sumber-sumber local
yang dapat dikontak bila klien
dalam bahaya.
d. Mampu berhadapan dengan
situasi konflik.
C. Analisis 1. Penelitian dan a. Mampu mengembangkan dan
Kebijakan Sosial Pengembangan menerapkan program-program
Kebijakan Sosial penelitian yang terkait dengan
esensi kebutuhan sosial.
b. Mampu melakukan analisa
kebijakan sosial dan mampu
mempengaruhi pengambil
kebijakan dalam proses
pengambilan keputusan/
c. Mampu menginformasikan
berbagai masalah sosial actual
kepada public dan menyampaikan
berbagai alternative
pemecahannya.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 39
40. Lampiran 2
Kumpulan Formulir Online
FORMULIR
SELEKSI ADMINISTRASI ONLINE
- Nama : ……………………………………………..
- Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..
- Pendidikan Profesi : ……………………………………………..
- Jabatan : ……………………………………………..
- Pengalaman Pelayanan : ……………………………………………..
Sosial Langsung
- Instansi : ……………………………………………..
- Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Unit Kerja : ……………………………………………..
- Telepon Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Rumah : ……………………………………………..
- Nomor HP : ……………………………………………..
- Alamat Email : ……………………………………………..
- Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
- Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
- Pembiayaan Sertifikasi : ……………………………………………..
- Lokasi Ujian : ……………………………………………..
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 40
41. FORMULIR
SELEKSI ADMINISTRASI ONLINE ULANG
- Nama : ……………………………………………..
- Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..
- Pendidikan Profesi : ……………………………………………..
- Jabatan : ……………………………………………..
- Pengalaman Pelayanan : ……………………………………………..
Sosial Langsung
- Instansi : ……………………………………………..
- Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Unit Kerja : ……………………………………………..
- Telepon Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Rumah : ……………………………………………..
- Nomor HP : ……………………………………………..
- Alamat Email : ……………………………………………..
- Sertifikasi yang pernah diikuti
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
- Sertifikasi yang diusulkan
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
- Pembiayaan Sertifikasi : ……………………………………………..
- Lokasi Ujian : ……………………………………………..
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 41
42. FORMULIR
USULAN PENERBITAN IJIN PRAKTIK
- Nama : ……………………………………………..
- Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..
- Pendidikan Profesi : ……………………………………………..
- Jabatan : ……………………………………………..
- Pengalaman Pelayanan : ……………………………………………..
Sosial Langsung
- Instansi : ……………………………………………..
- Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Unit Kerja : ……………………………………………..
- Telepon Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Rumah : ……………………………………………..
- Nomor HP : ……………………………………………..
- Alamat Email : ……………………………………………..
- Nomor dan Tanggal : ……………………………………………..
Sertifikat Kompetensi
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
- Ijin Praktik yang Diusulkan : ……………………………………………..
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 42
43. FORMULIR USULAN
PERPANJANGAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
- Nama : ……………………………………………..
- Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..
- Pendidikan Profesi : ……………………………………………..
- Jabatan : ……………………………………………..
- Pengalaman Pelayanan : ……………………………………………..
Sosial Langsung
- Instansi : ……………………………………………..
- Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Unit Kerja : ……………………………………………..
- Telepon Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Rumah : ……………………………………………..
- Nomor HP : ……………………………………………..
- Alamat Email : ……………………………………………..
- Nomor dan Tanggal : ……………………………………………..
Sertifikat Kompetensi
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
• Masa berlaku sertifikat : ……………………………………………..
- Perpanjangan Sertifikat : ……………………………………………..
Kompetensi Yang Diusulkan
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 43
44. FORMULIR USULAN
PERPANJANGAN IJIN PRAKTIK
- Nama : ……………………………………………..
- Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..
- Pendidikan Profesi : ……………………………………………..
- Jabatan : ……………………………………………..
- Pengalaman Pelayanan : ……………………………………………..
Sosial Langsung
- Instansi : ……………………………………………..
- Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Unit Kerja : ……………………………………………..
- Telepon Unit Kerja : ……………………………………………..
- Alamat Rumah : ……………………………………………..
- Nomor HP : ……………………………………………..
- Alamat Email : ……………………………………………..
- Nomor dan Tanggal : ……………………………………………..
Sertifikat Ijin Praktik
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
• Masa berlaku sertifikat : ……………………………………………..
- Perpanjangan Sertifikat : ……………………………………………..
Ijin Praktik Yang Diusulkan
• Jenjang Sertifikasi : ……………………………………………..
• Alternatif Sertifikasi : ……………………………………………..
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 44
45. Lampiran 3
Surat Keterangan Pengalaman Kerja
SURAT KETERANGAN
PENGALAMAN KERJA
Yang bertandatangan di bawah ini
Nama : …………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………………….
Instansi /Lembaga : …………………………………………………………….
Menyatakan bahwa
Nama : …………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………….
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………………….
Instansi /Lembaga : …………………………………………………………….
Telah melaksanakan pelayanan sosial langsung selama ….tahun ….bulan, dengan
rincian sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya
………………………….,…………..
Pimpinan Instansi/Lembaga
Nama Jelas
NIP.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 45
46. Lampiran 4
Rekomendasi Organisasi Profesi/Pimpinan Unit Kerja
REKOMENDASI
ORGANISASI PROFESI/LEMBAGA
Yang bertandatangan di bawah ini
Nama : …………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………….
Organisasi Profesi/
Lembaga/Instansi : …………………………………………………………….
Menyatakan bahwa
Nama : …………………………………………………………….
Nomor Induk/Registrasi : …………………………………………………………….
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………….
Organisasi Profesi/
Lembaga/Instansi : …………………………………………………………….
Adalah anggota organisasi profesi/bekerja pada instansi.......... *)
Direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan Uji Kompetensi dalam rangka
mendapatkan Sertifikat Kompetensi Asisten Pekerja Sosial/Pekerja Sosial
Generalis/Pekerja Sosial Spesialis. *)
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya
………………………….,…………..
Pimpinan Organisasi Profesi/Lembaga/Instansi
Nama Jelas
NIP.
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 46
47. Lampiran 5
Kartu Peserta Uji Kompetensi
KARTU PESERTA UJI KOMPETENSI FOTO
SERTIFIKASI ……………………..TAHUN ……….
Nomor Peserta : ………………………………………………………
Nama Peserta : ………………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………………………………
Pendidikan Profesi : ………………………………………………………
Jenjang Sertifikasi : ………………………………………………………
Alternatif Sertifikasi : ………………………………………………………
Pembiayaan Sertifikasi : ………………………………………………………
Waktu Pengiriman : ……………..……s/d…….. …………………..
Portofolio
Waktu Ujian : ………………………………………………………
Lokasi Ujian : ………………………………………………………
Waktu Pengumuman : ……………..……s/d…….. …………………..
Hasil Sertifikasi
Panduan Teknis Sertifikasi Pekerja Sosial 47