AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
pengantar Public Relations
1. 1
Sejarah dan pengrtian Public Relations
“Pengantar Public Relations”
Penyusun :
NUR ALFIYATUR ROCHMAH
NIM :
B06213037
Dosen Pengampu :
Fitriana Utami Dewi, M. Med. Kom.
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
2013
2. 2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk bahan mata kuliah
Pengantar Public Relations.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan
mengenai “Pengertian, sejarah, fungsi, peran, modal dasar dan tujuan dari Public
Relations”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan datang.
Akirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis
maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Public Relations.
Surabaya, 23 September 2013
Penyusun
(Nur Alfiyatur Rochmah)
3. 3
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. ..5
C. Tujuan ....................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian Public Relations .................................................................. 6
B. Fungsi dan Peran Public Relations ........................................................................... 8
C. Tujuan dan Modal Dasar Public Relations ............................................................... 10
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public relations merupakan lapangan baru di bidang komunikasi yang
perkembanganya berkaitan erat dengan kemajuan masyarakat di berbagai bidang, terutama
di bidang industry, bisnis bahkan akhir-akhir ini juga berkembang pesat di bidang politik
pemerintahan.
Di kehidupan modern seperti sekarang ini, banyak masalah penting yang dihadapi
oleh lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis, lembaga-lembaga social, serta polotik setelah
terjaadinya Revolusi Industri, di antaranya seperti masalah “hubungan” (relationship).
Permasalahannya berkisar pada pertanyaan “bagaimana menbangun dan mengembangkan
hubungan-hubungan yang baik antara berbagai lembaga tersebut dengan masyarakat
(publik) demi tercapainya tujuan dari lembaga atau organisasi tersebut”.
Kita hidup dalam kondisi saling tergantung, terutama di bidang ekonomi dan
teknologi. Untuk itu kita membutuhkan hubungan yang dilandasi oleh sikap saling percaya
demi terbentuknya suatu hubungan yang baik. Saling tergantung (interdependensi) antara
individu dengan perusahaan dan pemerintah dengan organisasi-organisasi social telah
menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru dalam manajemen. Fungsi itulah
yang disebut sebagai “hubungan masyarakat”.
Kondisi dan iklim social yang membuat segenap lembaga tersebut bergerak,
banyak diwarnai kesalahpahaman, bahkan adanya kondisi seperti itu bisa menimbulkan
pertentangan-pertentangan antara atasan dan bawahan, antara industry dan masyarakat
lingkungannya, serta antara pengusaha pabrik dan distributornya. Yang menjadi masalah
adalah bagaimana dapat dicapai pendekatan dan penyesuaian sikap dan pandangan
masyarakat terhadap lembaga-lembaga tersebut.1
Oleh karena itu kajian ini patut untuk dikaji lebih lanjut. Penulis akan menguraikan
kajian ini dalam bentuk makalah dengan judul : “ Sejarah, Pengertian, Fungsi, Tujuan,
Modal Dasar, dan Peran dari Public Relations”.
1 F. Rachmadi, Public Relations dalam teori dan praktik, (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996), hal 1
5. 5
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam kajian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah dan pengertian dari public relations?
2. Apa fungsi dan peran dari public relatins?
3. Apa tujuan dan modal dasar dari public relations?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari kajian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian dari public relations.
2. Untuk mengertahui fungsi dan peran dari public relations.
3. Untuk mengetahui tujuan dan modal dasar dari public relations
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian Public Relations
Pada tahun 1950 sejarah perkembangan Public Relations baru dimulai di Negara
Indonesia. Perkembangannya mengikuti kondisi politik di Negara tersebut. Namun,
tercatat di sejarah yang lain bahwa perkembangan public relations telah ada sejak zaman
kerajaan, yaitu sejak zaman kerajaan Mataram, yang mana pada saat itu ada usaha
penambahan senopati untuk menyebarkan suatu berita yang berisi bagi mereka yang
menjadi keturunannya, akan menjadi pasangan sekaligus dilindungi ole Nyai Roro Kidul.
Seiring berjalannya waktu, dalam konteks modern menyebutkan bahwa sejarah
public relations dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu ketika Bung Karno
memutuskan menunda siding PPPKI untuk memberikan keterangan pada pers tentang
pemilihan presiden sebelum merumuskan UUD. Walaupun demikian, para pakar ahli
public relations setuju kalau humas secara otentik yang berlaku di Indonesia dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Pada saat itu pemerintah mulai menyadari perlunya rakyat untuk mengetahui
segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indinesia oleh Belanda.
Dimana saat itu, Indonesia baru memindahkan pusat ibu kota dari Yogyakarta ke Jakarta
dan tentu saja proses pembenahan structural serta fungsioanal dari tiap-tiap elemen marak
dilakukan pemerintah.
Berawal dari pemikiran tersebutlah, maka kegiatan humas mulai dilembagakan
dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatannya dilakukan lebih
banyak keluar organisasi.
Pertamina merupakan perusahaan minyak swasta yang berdiri pertama kali di
Indonesia yang menggunakan public relations (PR), perusahaan tersebut menggunakan PR
karena konsepnya yang mudah dipahami dan mudah digunakan oleh pihak-pihak tersebut
dengan berbagai macam pemahaman. Selanjutnya pada tahun 1952, PR mulai ada pada
perusahaan asing di Indonesia yaitu stanvac Indonesia (milik Belanda-Amerika).
Perusahaan tersebut menggunakan PR untuk mendekati pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1954, Garuda Indonesia Airways mulai mengembangkan unit kegiatan
PR dan secara resmi diterapkan dalam jajaran kepolisian. Tahun 1955, kegiatan ini diikuti
oleh Mabes Polri dan beberapa instansi terkait. Kemudian di tahun 60-an, istilah “purel”
7. sebagai akronim PR makin popular ketimbang term humas. Lalu, pada tahun 1962, dari
presidium cabinet PM Juanda menginstruksikan agar setiap instansi membentuk bagian
humas. Tahun inilah yang menjadi cikal bakal adanya humas di Indonesia.
Di dalam buku karya F. Rachmadi menyebutkan bahwa sejarah public relations
tidak lepas dari jasa sejumlah tokoh yang dipandang sebagai pelopor berdirinya public
relations. Diantaranya Edward L. Bernays, lvy L, T.J. Ross, George Michaelis, dan lain
sebagainya. Merekalah yang mendirikan Public Relations Councelling Firm pada tahun
1923. Edward L. Bernays merupakan salah satu pelopor profesi public relations yang
terkemuka. Ia adalah orang pertama yang menulis buku tentang public relations dan
menyelenggarakan kurus public relations pertama di New York Univercity. Buku
perdananya berjudul Crystallising Public Opinion.
Dalam ilmu komunikasi, arti dan definisi public relations cukup beragam. Public
relations berasal dari bahasa Inggris. Public yang berarti masyarakat umum dan relations
berarti hubungan. Sehingga, public relations sering diartikan sebagai hubungan
masyarakat.
public relations pada umumnya lebih dikenal dengan istilah hubungan masyarakat
(humas). Menurut Linggaranggoro (2002:6) dalam buku Teori dan Profesi Kehumasan,
diungkapkan bahwa meski keberadaan humas belum bisa dipahami dengan baik, jika
dibandingkan dengan profesi atau bidang lainya.2
Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan kegiatan komunikasi.
Kegiantan ini mempunyai cirri-ciri tertentu. Hal ini disebabkan karena fungsi, sifat
organisasi dari lembaga dimana public relations itu berbeda dan berlangsung. Cirri
sebenarnya dari komunikasi dalam public relations adalah komunikasi yang bersifat
timbale balik (two-way traffic) dan terciptanya feedback yang merupakan prinsip pokok
dalam public relations.
Public relations merupakan penyelenggaraan komunikasi timbale balik antara satu
lembaga dengan public yang mempengaruhi sukses tidaknya lembaga tersebut. Dari pihak
suatu lembaga, komunikasi seperti inilah yang mampu menciptakan rasa saling pengertian
dan dukungan demi tercapainya suatu tujuan, kebijakan, dan tindakan dari lembaga
tersebut. Kunci sukses suatu komunikasi dalam public relations sangat tergantung pada
prinsip pelaksaan komunikasi yang efekstif.3
2 Fitriana Utami Dewi, Public Speaking, kunci sukses bicara didepan public, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2013),hal 20
3 F. Rachmadi, Public Relations dalam teori dan praktik, (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996), hal 6-7
7
8. Dengan demikian, public relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku
terhadap semua jenis organisasi, baik bersifat komersial maupun non-komersial, di sector
public (pemerintah) maupun privat (pihak swasta). Bertolak dari defenisi tersebut,
pengertian public relations (humas) mempunyai pengertian yang jauh lebih luas daripada
periklanan atau pemasaran, dan keberadaanya pun jauh lebih diutamakan.4
8
B. Fungsi dan Peran Public Relations
Public relations secara umum diartikan sebagai semua kegiatan yang dilakukan oleh
suatu lembaga atau organisasi dan badan usaha melalui para petugas public relations
(PRO). Public relations juga dapat dipandang sebagai alat untuk menciptakan hubungan-hubungan
dengan siapa saja yang dianggap dapat membawa keuntungan dan kemajuan
bagi organisasi atau lembaga yang bersangkutan.
Public relations merupakan suatu profesi yang bersangkutan dengan hubungan antara
suatu lembaga atau organisasi dengan publiknya, yang ikut menentukan kelangsungan dari
perembangan lembaga tersebut. Dalam hubungan ini terdapat dua fungsi pokok dari public
relations yaitu:
1. Sebagai alat untuk memahami sikap public dan mengetahui apa yang harus dan tidak
boleh dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah sikap mereka.
2. Sebagai progam aksi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sementara itu, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana effendy, M.A. dalam bukunya
Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis fungsi PR adalah:
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik
eksternal.
c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi
kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasihati pimpinan oganisasi demi kepentingan umum.
e. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan
psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya5.
Jadi public relations erat hubungannya dengan pembentukan opini public dan
perubahan sikap. Fungsi dari public relations banyak mendukung fungsi dari pemasaran
4 Frank Jefkins, Public Relations edisi ke-4, (Jakarta; Penerbit Erlangga, 1996), hal 2
5Rosadi Roslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta; PT Raja Grafindo, 1997), hal. 7
9. karena citra produk yang telah dibina lewat promosi dapat lebih ditinggkatkan melalui
strategi public relations. Fungsi pemasaran sering tidak relevan karena masih banyaknya
pengusaha yang memandang peranan public relations dari satu aspek, yaitu peran luarnya
saja. Padahal public relations juga berfungsi untuk mengkomunikasikan citra perusahaan
terhadap orang-orang yang duduk dalam struktur hirarkis organisasi itu sendiri (aspek
dalam). Pendek kata, public relations berfungsi merancang suatu sistem isyarat dini (early
warning system) agar perusahaan bisa menyiapkan sesuatu sedini mungkin untuk
mengantisipasi sesuatu.6
Menurut Scott Cutlip dalam buku yang berjudul Effective Public Relations terdapat
beberapa elemen-elemen dasar fungsi dan peran dari public relations (humas) diantaranya:
1. Menjembatani hubungan antara organisasi dengan public.
2. Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur, dan tindakan organisasi bagi public.
3. menyesuaikan sejumlah kebijakan, prosedur, dan tindakan organisasi yang
9
bersebrangan dengan kepentingan public.
4. menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah antara organisasi dengan public
5. menghasilkan perubahan spesifik terkait kesadaran, opini, sikap, dan perilaku
organisasi.
Di dalam buku The Practice of Public Relations karya Fraser Seitel juga menjelaskan
secara spesifik bahwa peran dan tugas humas dalam organisasi diantaranya:
1. memelihara hubungan dengan pegawai melalui sejumlah perlengkapan komunikasi
internal semacam newsletter, televise, dan sebagainya.
2. mengkoordinir hubungan dengan media. Tugas ini terkait dengan penyusunan jadwal
Interview, Press release, press conference, serta menjawab pertanyaan dan penelitian
media.
3. Berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
4. menjalin sinergi yang harmonis dengan masyarakat local melalui aktivitas semacam
open house atau menjalin sukarelawan guna menunjukkan dukungan organisasi kepada
masuarakat.
Selain menjalankan tugasnya dalam organisasi, humas juga mempunyai peran terkait
dengan kedudukannya di manajemen. Berdasarkan hasil penelitian Glenn N. Broom
bersama rekanya di Wisconsin, James E. Gruning meramu dengan baik dalam buku
6 F. Rachmadi, hal 16-17
10. Excellent in Public Relations and Communication Management. Menurutnya ada dua
peran dominan dari humas (dominant public relations role), antara lain:
1. Teknisi Komunikasi (Communications Technician)
Merupakan peran dari humas yang berkaitan dengan keahlian dalam bidang
komunikasi dan jurnalistik. Seperti menulis dan mengedit newsletter karyawan. Peran
humas dalam hal ini lebih kearah penulisan tools dan bisa diartikan humas dalam peran
ini lebih bersifat “the last to know”.
10
2. Manajer Komunikasi (Communications Manager)
Dalam hal ini, humas berperan sebagai expert prescriber , communications
facilitator, dan problem solving facilitator. Humas berperan juga sebagai perencana dan
pengelola program organisasi, dan membuat kebijakan serta menggunakan penelitian
untuk merumuskan perencanaan atau melakukan evaluasi kerja.
Dengan peran-peran tersebut, bisa dikatakan bahwa dalam hal ini humas harus
mampu menjadi jembatan komunikasi antara oorganisasi dan publiknya secara optimal.7
C. Tujuan dan Modal Dasar Public Relations
Di dalam buku The Practice of Public Relations karya Fraser Seite menjelaskan
bahwa secara personal, di dalam diri seseorang praktisi humas harus terdapat modal dan
karakter sebagai berikut:
a. Kepercayaan diri. Berfungsi untuk menegaskan kontribusinya secara jujur dan beretika
kepada organisasi.
b. Orientasi komunikasi. Berfungsi untuk berkomunikasi dengan public, prinsip bahwa
public memiliki hak untuk mengetahui dan selalu dipupuk dalam diri humas.
c. Advokasi, merupakan keinginan untuk selalu berpihak dan percaya kepada public.
d. Orientasi Konseling. Merupakan karakter yang harus dimiliki humas agar mampu
menjadi sahabat bagi manajemen untuk memberi arah dengan adanya kebijakan public
yang akan diambil.8
Dalam konteks ini terdapat beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan
humas. Ada empat langkah dalam kegiatan public relation :
Menyelidiki dan mendengar, meliputi penelitian pendapat, sikap dan reaksi publik.
7 Fitriani Utami Dewi, public speaking, kunci sukses bicara didepan public, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2013), hal 25-26
8 Ibid., hal 27
11. Merencanakan. Dalam hal ini, setelah dilakukan penelitian maka selanjutnya
11
diintegrasikan dengan kebijaksanaan dan kegiatan organisasi.
Melaksanakan komunikasi. Artinya, setiap rencana harus disampaikan kepada
berbagai pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai.
Penilaian, yakni menilai keberhasilan pelaksanaan suatu tugas, apa yang sudah
dicapai, apa faktor penghambatnya, bagaimana hasil pelaksanaan tugas dan apa sebab-sebabnya9.
Tujuan dari public relations adalah membentuk goodwill, sikap toleransi
(tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual
appreciation) serta memeperoleh opini public yang favorable, dengan image yang tepat
berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan ke dalam (internal
relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan, 1999:31).
Tujuan utama dari public relations adalah mempengaruhi prilaku orang secara
individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua
golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah
perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosyady Ruslan (201, p. 246) tujuan public relations adalah sebagai
berikut :
a) Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk public atau masyarakat
dan konsumen
b) Mendorong tercapainya sikap saling pengertian antara public sasaran dengan
perusahaan
c) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations
d) Efektif dalam membangun penegnalan dan penegtahuan
e) Mendukung bauran pemasaran10
9Ibid., hal.27-28
10 Definisi Pengantar Public Relations, http:///jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.
html/ diakses tanggal 17.09.2013 pukul 14.20 WIB
12. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah perkembangan Public Relations baru dimulai di Negara Indonesia.
Perkembangannya mengikuti kondisi politik di Negara tersebut. Namun, tercatat di sejarah
yang lain bahwa perkembangan public relations telah ada sejak zaman kerajaan, yaitu
sejak zaman kerajaan Mataram, yang mana pada saat itu ada usaha penambahan senopati
untuk menyebarkan suatu berita yang berisi bagi mereka yang menjadi keturunannya, akan
menjadi pasangan sekaligus dilindungi ole Nyai Roro Kidul. Seiring berjalannya waktu,
dalam konteks modern menyebutkan bahwa sejarah public relations dimulai pada tanggal
18 Agustus 1945, yaitu ketika Bung Karno memutuskan menunda siding PPPKI untuk
memberikan keterangan pada pers tentang pemilihan presiden sebelum merumuskan
UUD. Walaupun demikian, para pakar ahli public relations setuju kalau humas secara
otentik yang berlaku di Indonesia dimulai pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu
pemerintah mulai menyadari perlunya rakyat untuk mengetahui segala perkembangan
yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indinesia oleh Belanda. Dimana saat itu,
Indonesia baru memindahkan pusat ibu kota dari Yogyakarta ke Jakarta dan tentu saja
proses pembenahan structural serta fungsioanal dari tiap-tiap elemen marak dilakukan
pemerintah. Berawal dari pemikiran tersebutlah, maka kegiatan humas mulai
dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatannya
dilakukan lebih banyak keluar organisasi.
Pengertian dari Public relations ialah penyelenggaraan komunikasi timbal balik
antara satu lembaga dengan publik yang mempengaruhi sukses tidaknya lembaga tersebut.
Public relations merupakan suatu profesi yang bersangkutan dengan hubungan antara
suatu lembaga atau organisasi dengan publiknya, yang ikut menentukan kelangsungan dari
perembangan lembaga tersebut.
Public relations mempunyai fungsi dan peran diantaranya menjembatani
hubungan antara organisasi dengan publik, menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur,
dan tindakan organisasi bagi publik, menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik, menghasilkan perubahan spesifik terkait kesadaran, opini,
sikap dan perilaku orgainsasi.
Modal dasar dari seorang praktisi public relations adalah kepercayaan diri,
orientasi komunikasi, advokasi dan orientasi konseling.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Rachmadi, F. Public Relations dalam teori dan praktik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama. 1996.
Utami Dewi, Fitriana. Public Speaking, kunci suksese bicara didepan public.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2013.
Jefkins, Frank. Public Relations edisi ke-4. Jakarta : penerbit erlangga. 1996.
Suhandang Kustadi. Public Relations Perusahaan, Kajian, Program, dan
Implementasi. Bandung: Nuansa, 2004.
http:///jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html/
diakses tanggal 17.09.2013 pukul 14.20 WIB